Language Disorder In Schizophrenia Patient: A Case Study Of Five Schizophrenia Paranoid Patients In Simeulue District Hospital
Appendices
Patient I
Initial: MC
Age: 32 years old
Sex: Male
1. I : Selamat siang Bapak. Perkenalkan Saya Perawat Otriana. Ini teman
saya, Beby. Teman saya ini mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara.
Nama bapak siapa?
P : Nama Mustika Chandra.
2. I: Nama panggilan bapak siapa?
P: Nama panggilan saya, saya di panggil biasanya Can buk. Can nama
panggilan saya.
3. I: Baiklah bapak Can, Saat ini teman saya ini sedang melakukan
penelitian di rumah sakit ini sebagai tugas akhirnya untuk menyelesaikan
kuliah. Bisa saya minta waktu bapak sebentar untuk wawancara?
P : Bisa.
4. I: Kalo boleh tahu, berapa umur bapak sekarang?
P: Umur saya buk, sekitar 32 tahun. Tapi itulah buk, saya belum menikah.
Belum berkeluarga.
5. I: Apakah bapak ingat tanggal lahir bapak?
P: 32 tahun saya gak ingat sih, karena sendiri gitu. Saya belum
berkeluarga. Jadi saya masih sendiri buk. Setahu saya umur saya 32
tahun, tapi tanggal lahirnya saya gak ingat buk.
6. I : Sudah berapa lama bapak berada di Rumah Sakit ini?
P : sekitar ada . . . . waktu pertama kali saya masuk ke rumah sakit ini,
ada 2 minggu . . . . yang kedua saya masuk ini ada 10 hari.
7. I: Bagaimana perasaan bapak di Rumah sakit ini?
P: Di rumah sakit ini perasaan saya, bagaimana ya buk, saya rasa di
rumah sakit ini ada perawat, ada dokter, ada teman- teman juga. Disini
pengobatannya baik buk, perawatnya juga baik, dokternya juga baik.
8. I: Apakah bapak senang berada di rumah sakit? Enak tidak disini?
P: enak buk.
9. I: Bapak merasa lebih nyaman disini atau di rumah?
P: di rumah nyaman buk, cuman kalo di rumah sakit kan berobat
namanya buk, nyaman juga saya rasa.
10. I: Bapak lebih senang berada di rumah atau di rumah sakit?
P: Di rumah, sama disini sama saja buk.
11. I: Kalo di rumah siapa yang merawat bapak?
P: aa… ada ibuk, ada adek- adek, ada saudara saya yang polisi tu, sama
bapak saya karena saya belum manikah buk, belum berkeluarga.
12. I: Bapak ada berapa bersaudara?
P: Dari orang tua saya yang pertama ada empat orang. Tapi saya belum
menikah buk. Belum berkeluarga. Mereka saudara- saudara saya yang
lain sudah menikah. Tinggal saya satu yang belum menikah. Itulah buk,
entah mengapa saya belum menikah.
13. I: lalu?
P: lalu ada lagi ibu saya menikah lagi buk.
14. I: oh, berapa bersaudara dari ayah bapak yang kedua?
P: sekitar dua orang. Saya yang belum menikah buk.
15. I: berapa orang yang perempuan dan berapa orang yang laki-laki?
P: Yang mula-mula, dua orang perempuan, empat, eh… dua orang lakilaki
16. I: lalu?
P: dua orang . Berarti laki-laki sama perempuan.
17. I: Apakah saudara-saudara bapak sudah ada yang bekerja?
P: ada buk. Kemaren tu saya bekerja di . . . Sekretariat Sekda, kemaren tu
buk, di sekda saya bekerja. Habis tu, yang saudara saya perempuan kerja
di notaris buk. Terus ada lagi saudara saya yang perempuan baru
menikah, kerja disini (rumah sakit), perawat gigi tapi sudah meninggal,
namanya wiwik. Yang satu lagi polisi buk.
18. I: Adek-adek masih sekolah?
P: yang dari bapak sekarang, masih ada yang sekolah. Tapi perempuan
satu SMP.
19. I: Yang satu lagi?
P: Satu lagi sudah menikah, sudah berkeluarga. Sudah bekerja buk, bawa
mobil, supir.
20. I: Apakah dulu bapak seorang pegawai negri?
P: Enggak buk, saya Cuma sebagai pembantu honor daerah.
21. I : apakah bapak sewaktu bekerja dulu punya teman?
P: Punya, banyak seperti Bupati, Wakil Bupati, terus . . . aa . . . asisten
Sekda. Sekda, habis tu seperti asisten I bidang ekonomi, asisten 2 bidang
pembangunan, sama asisten 3 pemberdayaan perempuan.
22. I: Apakah bapak ingat nama-nama mereka? Siapa nama bupati kita?
P: Tapi saya kemaren tu dari grupnya bapak Darmili, buk. Ibnu Aban GT.
Ulma.
23. I: Tahun berapa itu pak?
P: sekitar tiga periode bapak itu bekerjajadi bupati lah buk. Sekarang dia
menjadi anggota dewan.
24. I: oh, gitu... kalo bapak sudah sehat, apakah bapak ingin bekerja lagi?
P: kalo . . . sudah sembuh, Gimana ya buk? Saya . . . sakit, tapi saya
paksakan saya kerja buk. Untuk biaya rumah tangga. Gak tahu saya jalan
apa kagi kecuali saya bisa kerja buk. Gak ada suatu jalan untuk
penghidupan. Kehidupan harus tetap berjalan dengan bekerja. Tapi saya
rasa, saya tidak bisa bekerja berat. Mungkin kerja tapi istirahat di rumah.
25. I: jadi, apa yang akan bapak lakukan jika bapak sudah sehat nanti?
P: kalo sudah sembuh, maunya seperti di rumah, isturahat, habis tu . .
kalau ke kantor, ya seperti, di . . . . . maksudnya saya, karena keadaan
saya sudah sakit buk. Maksud saya kerja sudah tidak bisa terlalu berat
lagi.
26. I: Bapak dulu sekolah tamat apa?
P: Saya dulu sekolah ini buk, sekolah camat.
27. I: Dimana?
P: di . . . sini buk.
28. I: Di simeulue?
P: iya, iya buk.
29. I: Dulu bapak SD dimana?
P: saya SD di sini juga buk.
30. I: SD berapa?
P: SD 2, buk. Di depan Puskesmas.
31. I: SMP dimana?
P: SMP nya di . . . ini buk . . . di SMP negri, dekat Frumtel.
32. I: SMA nya?
P: SMA nya di . . . ini . . . di . . . apa . . . di . . . dekat . . . pajak baru sini . .
. dekat kantor kelurahan desa suka karya sini.
33. I: boleh saya tahu nama orang tua bapak?
P: Nama orang tua saya yang pertama, ibu saya namanya Lena Rukmini
menikah sama Muslim. E.Terus Bapak saya Muslim .E meninggal,
kecelakaan pembunuhan. Habis tu . . . kawin lagi ibu saya sama . . . aa . . .
bapak saya sekarang. Tapi bapak saya yang sekarang dari Jakarta buk.
Orang Jakarta buk. Orang Jakarta bahasanya Gue- gue, kayak di
sinetron. Sinetron di Tv kan pake bahasa Jakarta.
34. I: Namanya siapa?
P: Ade Solefasya
35. I: apakah bapak ingat umur Orang tua bapak, bapak Muslim. E saat
meninggal?
P: Sudah saya bekerja jadi sekda buk.
36. I: Kecelakaannya karena apa?
P: Di bunuh, Gak sanggup lagi saya buk. Ayah saya…. dia marah- marah
sama saya.
37. I: ok, baiklah. Cukup disini dulu wawancara kita ya pak! Terima kasih
banyak atas waktunya ya pak. Selamat siang.
Patient II
Initial: Sl
Age: 44 years old
Sex: Male
1. I : Selamat siang Bapak. Perkenalkan Saya Perawat Otriana. Ini teman
saya, namanya Beby. Dia Mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara.
Boleh saya tahu siapa nama bapak?
P : Nama saya? nama saya Sudirlan
2. I: Saat ini teman saya ini sedang melakukan penelitian di rumah sakit kita
untuk tugas akhirnya menyelesaikan kuliah. Bisa saya minta waktu bapak
sebentar?
P: ….. (Silent)
3. I: Umur bapak berapa?
P: Umurnya . . . ( silent for second) . . . berapa ya? . . . (silent again) . . .
empat puluh empat, empat puluh empat tahun.
4. I: Bapak ingat tanggal lahir bapak?
P: Tanggal lahir tahun 1962.
5. I: Tanggalnya pak?
P: Gak ingat saya.
6. I: Apakah bapak sudah berkeluarga?
P: sudah.
7. I: sudah punya anak?
P: sudah.
8. I: sudah berapa anak bapak?
P: Tujuh.
9. I: Tujuh?
P: iya.
10. I: anak bapak sudah bersekolah semua?
P: Belum
11. I: siapa saja nama anak bapak?
P: nama anak saya, Kendari, Jono, Sumiti, Sumaryani, Sukmaryati,
Tamita, Cut mutyati.
12. I: Belum sekolah semua?
P: Belum.
13. I: Nama istri bapak siapa?
P: Cut Mutia.
14. I: Orang tua bapak masih ada?
P: Masih
15. I: Siapa nama orang tua bapak?
P: Tengku Suna’am
16. I: Ibu bapak?
P: Tengku, umi, umi, um, umi Kalsum
17. I: Bapak ada berapa orang bersaudara?
P: Banyak, 12… 13… 12 orang
18. I: Sudah menikah semua?
P: Uda, banyak yang meninggal, . . . Kakak Saripati, kakak saripati, kak
Nurbaya, aa . . . abang Akmal, buk ismi isnono, abang Zainal, abang . . .
abang Kenong. Enam meninggal, tinggal empat. Yang hidup empat orang
. . . Kak Yuilian, Ismi Isnono, Fajar Sumadri. Tinggal 4 orang lagi, kak
Yulian, abang Yunan, Aku, adek’an si Mery, adek aku yang bungsu.
19. I: Kalo boleh tahu saudara bapak meninggal karena apa?
P: Karena, gara, gara- gara Puru, . . . jagung.
20. I: Apa itu puru jagung pak?
P: itu Puru . . . Puru Jagung, penyakit kulit. Sebesar-besar ini (show his
hand to the interviewer).
21. I: Bagaimana perasaan bapak di rumah sakit ini?
P: Biasa saja.
22. I: Sudah berapa lama bapak di rumah sakit ini?
P: sudah empat hari.
23. I: Empat hari?
P: iya.
24. I: Bapak lebih senang berada di rumah atau di rumah sakit?
P: sama saja.
25. I: sama?
P: sama. di sana enak, disini juga.
26. I: Kalo di rumah siapa yang merawat bapak?
P: aku
27. I: Bapak mengurus diri sendiri? Apakah tidak ada yang mengambilkan
makan mungkin?
P: ada… ada…
28. I: siapa?
P: ada yang ngurus.
29. I: siapa?
30. P: ada adek aku. Adek aku yang urus, yang masak kawan nasi. Tapi
mamak masak sendiri. Mamak sudah tua. Itu lah aku bilang, maunya aku
mau balik ke rumah kan? Gak ada yang masak karena mamak sudah tua
kan?
31. I: Ibu bapak tinggal dengan siapa? Sendiri?
P: mamak? . . . sendiri di rumah.
32. I: di mana rumahnya?
P: Di rumah tu dia.
33. I: Dimana alamatnya?
P: di . . . Lorong Gogok- godok, eh . . . di Lorong Gagak, Lorong Gagak
Hitam.
34. I: Bapak, bapak kalo ada yang ingin di ceritakan, ceritakan saja sama
saya. Anggap saya ini teman bapak ya! ada tidak yang ingin bapak
ceritakan?
P: Gak ada, Ada tahi lalatnya (Pasien teralihkan karena melihat tahi lalat
interviewer). Anak ini sekolah dimana?
35. I: di Medan.
P: Apa sekolahnya?
36. I: Sekolah Bahasa Inggris.
P: Enggak, Apa nama sekolahnya?
37. I: Universitas Sumatera Utara. Di Medan.
P: Universitas Sumatera Utara Medan, kelas berapa?
38. I: Saya Semester Tujuh.
P: Kelas?
39. I: Kalo Kuliah di Universitas, namanya semester, bukan kelas.
P: Aku pesantren.
40. I: Dimana?
P: Di Raba Bajang, eh . . . bukan, di Gudang, Pesantren Darul Ma’arif.
41. I: di Gudang?
P: Tapi sudah keluar dari pesantren. Itulah sebabnya aku begini, garagara sekolah.
42. I: Gara- gara sekolah?
P: iya, mungkin ya?
43. I: Apa yang terjadi sewaktu bapak sekolah dulu?
P: Itulah, dulu begini, ada yang ganggu. Anak SMP. Namanya si Man.
Jadi, mau menyapu, di bilang gurunya tu. Diambilnya penyapu tu,
maksudnya, dibawanya lari. Jadi aku kejar dia kan! Mau aku ambil
penyapu tu, aku kan mau menyapu. Ku bilang tu. Gak di kasihnya.
Katanya tolong…tolong …dikejarnya aku. Tolong…tolong… Minta tolong
dia kan! Uda tu datang pamannya. Kan ada pagar, di loncatnya pagar tu.
Mau ditumbuknya aku. Datang si Sarip. Jangan…Jangan… Jangan di
tumbuk dia! Jangan di tumbuk dia! Kalo gak uda kenak tumbuk aku. iya!
Salah dia. Masak sekolah, sekolah kami, masak dia masuk ke suma, rumah
sekolah kami dia ganggu. Kan lucu? Uda tu, uda, itu… Dibilangnya sama
guru aku. Mungki dibilangnya sama… dilaporkannya sama mertua aku.
Datang mertua aku, orang tua aku kan, dikeluarkannya aku dari
pesantren. Menangis aku. iya! Menangis!... kan uda menangis keluar air
mata.
44. I: setelah itu bapak tidak sekolah lagi?
P: tidak sekolah lagi, bapak ku meninggal. Gak ada mertua aku lagi.
45. I: Umur berapa bapaknya bapak meninggal?
P: Gak tau aku, ntah umur berapa. Sekitar tujuh puluh, tujuh puluh. Umur
. . . umur tujuh puluh lima tahun.
46. I: Meninggalnya karena apa?
P: Mungkin karena penyakit sudah tua.
47. I: Sebelum masuk rumah sakit bapak sudah bekerja?
P: Kerja aku?
48. I: iya.
P: Aku kan Presiden Republik Dunia. Seribu lima ratus dunia di tangan
aku. Tugas aku presiden republik dunia satu, menteri perdagangan satu,
Harga barang- barang tidak saya naikkan. Satu tahun sekali seribu saya
naikkan, kalo gak, bangkrut kita, lapar.
49. I: Bapak kenal dengan pak Jokowi?
P: Kenal.
50. I: Siapa?
P: Pak Jokowi, orang anu . . . orang . . . orang . . .orang . . . , apa? (silent,
try to remember) alahai . . . (silent again) Orang . . . asal orang Solo.
51. I: Apa pekerjaan pak jokowi?
P: Kerjanya Presiden Republik Indonesia.
52. I: Menurut bapak Pak Jokowi itu bagaimana orangnya?
P: Dia jelek. Orang jawa solo. Kurus. Gak cocok dia jadi presiden.
Presiden itu harusnya ganteng. Macam pak SBY.
53. I: Waktu Pemilu bapak ikut milih?
P: ndak, yang aku pilih bapak Prabowo. (Laughing)
54. I: Kenapa bapak pilih pak Prabowo?
P: Karena Ganteng dia. Iya! Ganteng dia. Gemuk dia. Rupanya pak
Prabowo ni urusan perang dia, urusan senjata, urusan anu…
55. I: Apa yang akan bapak lakukan setelah keluar dari rumah sakit?
P: Gak ada, sembahyang, cari rezeki, sembahyang. Sudah makan?
56. I: sudah, Bapak sudah makan?
P: belum, oh… oh sudah, sudah makan. Tadi kan buk, kawan saya datang
dia ke kamar saya. Terus diajaknya saya keliling- keliling, di sinilah kami
menyapu, semuanya lah kami sapu. Siap menyapu baru kami makan.
57. I: Sudah mandi?
P: sudah
58. I: Berapa kali bapak mandi dalam sehari?
P: ti..tiga kali.
59. I: Kalo makan berapa kali
P: Makan? Makan tiga kali.
60. I: Kenapa orang harus makan?
P: Karena makan itu…. Ya makan lah buk, kalo tidak makan lapar lah.
Seperti saya ini lah buk, kata Dokter saya harus makan, habis tu minum
obat. Biar cepat sembuh. Cepat pulang ke rumah.
61. I: Baiklah, terima kasih atas waktunya ya pak.
P: iya buk.
Patient III
Initial: Aj
Age: 28 years Old
Sex: Male
1.
I : Selamat pagi Bapak. Perkenalkan Saya Perawat Otriana. Ini teman
saya, namanya Beby. Nama bapak siapa?
P: Ajliman
2. I: Bisa berbahasa Indonesia? Bahasa yang di pakai pak dokter. Kemana?
Mengapa?
P: sikit-sikit
3. I: Teman saya ini sedang kuliah sekarang. Dia mau ngomong-ngomong
sama bapak sebentar. Bertukar pikiran. Kalo ada yang mau bapak bilang,
bilang saja sama dia.
P: (silent, No answer)
4. I: Jangan segan-segan. Jangan malu- malu.
P: Malu – malu? (patient repeat what was said by the Nurse)
5. I: Lihat ke saya ya pak!
P: … (silent, petiet look at the Nurse)
6. I: Nama bapak yang sebenarnya memang Ajliman?
P: iya, Ajliman.
7. I: Umur bapak berapa?
P: Dua lapan. . . Antara dua lapan atau dua Sembilan.
8. I: Rumah bapak dimana?
P: Lam Tengo.
9. I: Orang tua bapak masih ada?
P: Masih.
10. I: Ayah bapak masih ada?
P: … (silent, left without answer)
11. Ibu bapak masih ada?
P: … (silent, left without answer)
12. I: Sudah lama bapak di rawat disini?
P: Sejak dibawa orang tu kesini.
13. I: Bapak sudah punya istri?
P: uda
14. I: Sudah punya anak?
P: Ada, Dua.
15. I: Perempuan atau laki-laki?
P:Satu perempuan, satu laki-laki.
16. I: Siapa namanya?
P: … (silent for second) Yuga.
17. I: Apa yang sedang bapak rasakan saat ini? Ada yang mau bapak
ceritakan? Misalnya apa yang bapak inginkan saat ini?
P: Yang saya mau, sehat. Keluar dari sini. “Ada yang bisik-bisik di
telinga saya".
18. I: Apa yang di bisikkannya?
P: Disini, di sebelah sisni (point at his right ear)
19. I: Dimana dibisikkannya? Disebelah kanan?
P: Iya, berdengung-dengung.
20. I: Kalo ada yang bisik-bisik seperti itu, itu sebenarnta tidak ada. Bapak
harus usir mereka karena mereka sebenarnya tidak ada. Tidak nyata.
Bapak bentak saja! Bilang, tidak…tidak… kamu tidak nyata…! Kalo
terdengar dengung-dengung ditelinga bapak, bapak harus tutp telinga
bapak!
P: . . . (silent)
21. I: Apa yang sedang bapak pikirkan sekarang?
P: Uang, Uang belanja.
22. I: Itu tidak usah dipikirkan pak! Yang penting sekarang bapak rajin- rajin
minum obat, dengarkan apa yang di bilang dokter. Kalo bapak cepat sehat
kan bisa cepat cari uang lagi.
P: Iya.
23. I: Bapak tahu ini hari apa?
P: Sabtu ( hari ini hari Jum’at)
24. I: Tanggal berapa?
P: Lupa
25. I: Apa itu yang sedang bapak pegang di kantong celana?
P: Tidak ada
26. I: sudah mandi?
P: Sudah. Sudah ingat saya sekarang tahun berapa.
27. I: Sudah ingat? Tahun berapa?
P: Sembilan Sembilan (199)
28. I: Jadi anak- anak bapak sudah sekolah?
P: TK.
29. I: Itulah, bapak sayang sama anak- anak kan?
P: . . . . (Silent, left without answer)
30. I: Bapak, kalo ada masalah, jangan di pendam sendiri, di ceritakan sama
istri di rumah.
P: Terima kasih ya (sambil menyalam perawat)
31. I: Kami disini, seperti pak Dokter, perawat- perawat, hanya bisa
membantu mengobati bapak. Memberi obat dan merawat bapak.
Selebihnya dari diri bapak sendiri.
P: . . . . (silent)
32. I: Sudah makan pak?
P: Uda.
33. I: Disini bapak harus dengarkan apa yang di bilang oleh pak dokter dan
perawat- perawat ya! Bapak mau sehat kan?
P: iya.
34. I: Makanya, kalo bapak sayang sama anak- anak, berobatla dengan baik,
supaya cepat sehat. Kalo sudah waktunya bapak bisa pulang nanti pasti
kami kembalikan bapak pulang ke kampung. Jumpa keluarga lagi, jumpa
istri, anak- anak. Yang penting bapak sabar- sabar saja! Patuh sama pak
dokter ya!
P: Iya
35. I: Jangan membuat masalah. Kalo sudah waktunya makan, ya makan. Ya
pak!
P: . . . . (Silent)
36. I: Baiklah, sudah dulu ya pak. Karena sepertinya bapak sudah mengantuk.
Terima kasih banyak atas waktunya ya pak. Sudah ngantuk bapak ya?
P: . . . . (silent, left without answer)
37. I: Sekali lagi, terima kasih banyak ya pak..
P: Iya.
Patient IV
Initial: JMY
Age: 40 Years old
Sex: Male
1. I : Selamat Pagi Bapak. Perkenalkan Saya Perawat Otriana. Ini teman
saya, namanya Beby. Dia Mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara.
Boleh saya tahu siapa nama bapak?
P: …… (silent)
2. I: Nama bapak siapa?
P: ….. (silent)
3. I: Siapa nama Bapak?
P: Yunus,
4. I: Yunus? Bukannya Jurli?
P: Jurli M. Yunus
5. I: Jurli M. Yunus?
P: Iya
6. I: Berapa umur bapak saat ini?
P: 40 tahun
7. I: Apakah bapak sudah berkeluarga?
P:……… (silent)
8. I: Bapak sudah menikah? Sudah punya istri?
P: Belum.
9. I: Dimana bapak tinggal?
P: Iya
10. I: Dimana tempat tinggal bapak?
P : …. (silent)
11. I: Dimana rumah bapak?
P:…. (silent)
12. I: Rumah bapak dimana?
P : Disana (menunjuk kearah pintu)
13. I: Orang Tua bapak masih ada?
P: Masih
14. I: Ibu sama bapaknya bapak masih ada?
P: Masih
15. I: Dimana orang tua bapak?
P: Di Pengka
16. I: Pengka? Dimana itu?
P: Di Sibigo.
17. I: Oo.. di sibigo. Berapa orang bapak bersaudara?
P: Enam belas orang
18. I: Enam belas? Ooo banyak yaa?
P: Iya
19. I: Bapak anak ke barapa? Anak pertama bukan?
P: Lima puluh delapan?
20. I: Anak ke lima puluh delapan?
P: Iya.
21. I: Anak ke lima delapan?
P: Iya
22. I: Sebelum bapak ke RS, apa yang bapak cari di tempat sampah?
P: Kelapa
23. I: Kelapa?
P: Iya, kelapa dikumpul untuk membeli rokok. Setelah itu saya masuk
kemari.
24. I: Ooh, mengumpul kelapa untuk membeli rokok.
P:Iya
25. I: Apa yang bapak rasakan di rumah sakit ini?
P : Setelah itu kelapa di parut.
26. I: Iya, maksudnya, bagaimana perasaan bapak di rumah sakit ini?
P: Mak Yunus
27. I: Nyaman bapak di rawat disini?
P: nyaman.
28. I: Apakah bapak sudah menikah?
P: Ibu saya sudah menikah.
29. I: Maksud saya, apa bapak sudah menikah?
P: Belum. Kelapa di kumpul lalu di parut.
30. I: Apakah bapak sudah mandi?
P: Sudah.
31. I: Sudah gosok gigi?
P: Sudah
32. I: Rajin- rajin di gosok giginya ya
P: iya, dua.
33. I: Tangan bapak sudah sembuh?
P: Sudah (sambil menunjukkan jarinya)
34. I: Hari apa hari ini?
P: Senin.
35. I: Tanggalnya?
P: 24
36. I: Tahun?
P: Tahun… 74 atau 75
37. I: Apakah bapak pernah bersekolah?
P: (just not his head)
38. I: SD ada?
P: Ada
39. I: SMP?
P: Ada
40. I: SMA?
P: Ada
41. I: Jadi, sebelum masuk RS ini apa pekerjaan bapak?
P: Bersawah.
42. I: Kemana di jual hasilnya?
P: Iya
43. I: Ke pasar?
P: Iya.
44. I: Bapak punya kebun kelapa?
P: Ada.
45. I: Luas kebun kelapa bapak?
P: Luas
46. I: Ibu bapak saat ini berada di kampung?
P: Iya
47. I: Ayah bapak juga di kampung sekarang?
P: Iya
48. I: Apakah bapak punya saudara laki-laki?
P: Ada
49. I: Saudara perempuan ada?
P: Ada. Sudah menikah.
50. I: Ooo… sudah menikah.
P: Dengan si Purba
51. I: Rumah bapak di air pinang atau di sibigo?
P: Iya, di dekat jembatan. Jembatan itu sudah di beli orang. Tanah yang
di sebelah jembatan itu sudah di jual.
52. I: Alamat rumah bapak dimana?
P: AAA……
53. I: Rumah bapak di Air pinang?
P: Iya.
54. I: Apakah bapak senang berada di rumah sakit?
P: Senang,
55. I: Bagaimana perasaan bapak hari ini?
P: Senang
56. I: Apa yang bapak harap kan saat ini?
P: Sehat- sehat aja lah. Biar bisa jaga diri baik-baik.
57. I: Kalo bapak mau cepat sehat, bapak harus dengarkan apa yang
dikatakan pak Dokter.
P: Iya
58. I: Kalo di suruh makan, ya makan. Kalo di suruh minum obat, di minum.
P: AAA… biar bisa makan roti.
59. I: Iya, biar bisa makan roti lagi. Menurut bapak, Pak Dokter itu orangnya
seperti apa?
P: …. (silent)
60. I: Pak dokter itu naik tidak orangnya?
P: Baik.
61. I: Nah, kalo pek dokter memang orang baik, bapak harus patuh sama pak
dokter. Pak dokter mau mengobati bapak, biar bisa pulang, bisa bisa
makan roti lagi.
P: iya.
62. I: Baiklah pak, sampai disini dulu ya cerita- ceritanya, terima kasih ya
pak.
P: Iya.
Patient V
Initial: Rs
Age: 44 years old
Sex: Female
1. P: Ada HP kamu ya? Besok- besok kalo kakak mau menelepon adik ipar
disana, boleh ya? Disini, Sudah lama kamu disini? Kuliah kamu? Berapa
Tahun? Lima Tahun? (Before interviewer try to interview, the patient
asking many questions to the interviewer. Patients speak so loud and fast,
and hard to interrupt her).
2. I: Empat tahun.
P: Oh, Empat tahun. Bagian apa?
3. I: Bahasa Inggris. Boleh saya tahu nama ibu?
P: Nama saya? Rosita. Waktu kecil-kecil, Derita dinamakan mamak.
Derita, karena waktu mengandung saya itu ayah saya pergi sekolah ke
Sare. Habis tu di bikin- bikin sama orang. Gak teringat-ingat pulang. Di
bikin- bikin sama perempuan. Gak teringat-ingat pulang. Sampe lahirlahir saya. Dari mengandung sampe lahir-lahir saya di ceritakan sama
mamak kan. gak teringat-teringat pulang ayah. Dia di bikin sama anak
gadis. Dia suka sama ayah. Di bikinnya nama Derita. Datanh ayah,
marah dia, di bikin nama Rosita.
4. I: Ayah ibu pulang lagi?
P: iya. Pulang lagi. Udah di tengok sama orang pandai kan? Di obat, di
suruh pulang. Itulah. Itulah.
5. I: Kalo boleh tahu, umur ibu berapa sekarang?
P: 44 tahun.
6. I: Apa ibu sudah berkeluarga?
P: sudah, sudah lama berkeluarga. Tamat SMA, tama SMEA. Negeri
Meulaboh. Kami pindah-pindah tugas, ayah saya. Dari saya di sinabang
ni tahun 76, tahun 76 udah di sinabang ni saya. di situ tempat
sembahyang saya. di Islamic Center tu. Kan mesjid dulu disitukan? Kan
kamu sudah lama disini kan?
7. I: Iya, sudah lama saya disini. Saya cucunya Sutan Djohan.
P: ooo… Cucu Sutan Djohan. Nama suami saya Tengku Syah Johan.
Orang Suso kan. Orang aceh kan.
8. I: Dimana suami ibu sekarang?
P: Sudah meninggal. Sudah lama meninggal. Sudah enam tahun.
9. I: Kalo boleh tahu bagaimana suami ibu bisa meninggal?
P: ada, di racun sama madu saya. Ada madu saya. Kadang gak di kasi
menikah, perempuan ni gatal-gatal datang ke pabrik suami saya. ada
kilang padi kan. Empat biji. Kilang menggiling padi itu. Ada, punya saya
yang besar kan. Habis itu, pergi- pergi dia ke situ. Saya kan pulang, di
usir mertua saya ya kan. Entah kenapa, dia cemburu sama saya mertua
saya itu. Karena hari tu mertua saya yang laki itu, almarhum itu, pergipergi nengok saya. Jadikan saya ayah saya sudah lama meninggal, sudah
lama meninggal kan, tahun 88 ayah meninggal. Kakak menikah tahun 90.
Tahun 88, sudah jadi anak yatim menikah. Jadi biar datang ayah tu ganti
ayah kita lah kan? Jadi, cemburu mertua saya tu. Cemburu. Dia suka
nengok saya nyapu-nyapu, bersih-bersihin pabrik tu, datang dia kesitu
nengok kami. Di suruh usirnya saya. Disuruh usirnya sama suami saya.
kan sedih kita gitu kan? Pulang saya bulan empat.
10. I: Kemana? Kesini?
P: Gak, Ke Suso. Masih ke Suso. Saya baru aja disini. Dari sejak tahun 83
saya tinggalkan Sinabang ni, Baru tahun 2004 saya balik kesini. Baru 10
tahun. Yang gempa itu. Gara- gara anak saya lari kemari. Lari
sendirinya. Menengok neneknya. Dari umur 10 tahun.
11. I: Berapa orang anak ibu?
P: Anak saya? tiga. Tiga orang.
12. I: Siapa nama anak ibu?
P: Yang pertama meninggal dunia. Umur 1 minggu. Tahun 90 menikah
yak an? Tahun 91 punya anak yang pertama, meninggal. Habis tu lama
gak punya- punya anak. Di bilang suami saya kayak mana pula gak punya
anak udah lama kali dia bilang kan? Saya bilang gak tahu, mungkin
belum di beri tuhan ya kan? Habis tu sepi pula rasanya gak punya anak ya
kan? Habis tu minta- minta sama Tuhan dalam shalat, ada mengandung
tahun 94. Baru lahir ni, yang kedua, di Air Dingin dia sekarang.
13. I: perempuan atau laki-laki?
P: laki-laki. Udah umur… 21 tahun sekarang.
14. I: ooh… seumuran saya berarti buk.
P: 21 tahun kamu ya? Tahun 94 ya? Dia bulan 7.
15. I: saya bulan 2.
P: oh, iya lah, tua sedikit. Berarti sudah ganti anak saya yang kedua kamu
ya. Habis tu, gak tentu kan? Tuhan kasi tahun 95 udah ada lagi anak. 1
orang. Perempuan. Tahun 95 lahir. Perempuan. Itulah ada, itulah Cuma
dua yang hidup. Perempuan sekarang lagi kuliah Banda Aceh.
16. I: Siapa nama anak ibu yang perempuan?
P: yang perempuan Cut Hayatul Husna. Neneknya kasi nama. Sama
neneknya. Mertua saya. Di Blang Pidie. Dia kuliah di Banda Aceh
sekarang.
17. I: yang laki-laki?
P: Yang laki-laki itulah disini. Itulah yang saya jaga.
18. I: siapa namanya?
P: Tengku Eko Syahputra. Nama…… mertua saya namakan Muhammad.
Gak tentu. Banyak kali nama. Mamak saya namakan Tengku Eko
Syahputra. Kalo saya Buyung- Buyung saja saya panggil. Anak laki
Buyung kalo kami kan? Kalo anak perempuan Upik.
19. I: Ibu asli orang Minang?
P:Ndak, orang Jawa ayah saya. Nenek saya orang Jawa. Dari Betawi
dicerita kak Dewi tu, Suka Maju. Dari Betawi, Batavia Jakarta. Habis tu
merantau ke Sinabang ni. Merantau jaman- jaman dulu kan gak ada
orang jaman dulu ya kan? Habis tu mengurus tanah, mengurus tanah,
ditanam kelapa, tanam cengkeh ya kan? Di Lamamek, di Lamamek,
Simeulue Barat ya kan? Sekolah Agama ke Suso, dulu.
20. I: Siapa? Ibu?
P: Ndak, nenek saya tu. Waktu cerita- cerita jaman dulu. Sekolah dia ke
Suso, sekolah agama. Dulu sekolah agama ke Suso. Jadi kwaket dia.
Sekolah kwaket. Kantor urusan agama. Dulu kan cepat sekolahnya, bisa
jadi terus. Sekarang udah lama- lama pun gak jadi- jadi ya kan? Itulah.
Jadi kwaket dia, kenal sama nenek di Suso, dibawanya kemari. Di
bawanya ke Sinabang ni. Kalo nenek perempuan asli orang Suso, orang
Aceh. Aceh Selatan dulu kan? Sekarang Aceh Barat Daya.
21. I: Ibu kapan balik ke RS?
P: Malas ibu di suntik- suntik. Kalo gak di suntik minm pil aja ibu mau.
Malas ibu di suntik-suntik, bisa lumpuh ibu kayak dulu. Gak sanggup ibu
di suntik-suntik. Putu urat ibu. Orang tu dalam- dalam kali menyuntik.
Kita bisa juga suntik ayam kan? Saya aja suntik ayam di kampung kan?
Sikit…. Aja. Di kasi masuk jarum, uda tekan terus. Bisa saya. Mantri
hewan bapak saya. Ikut- ikut saya. gak bisa ibu tu, kalo di suntik- suntik.
Kalo minum pil mau.
22. I: Jadi ibu pernah lumpuh dulu?
P: pernah lumpuh. Gak bisa bangun, tetidur. Mau berangkat kapal.
Tetidur dari sunik rumah sakit tu. Gak bisa saya. gak tahan suntik. Kalo
minum- minum pil saya mau, ya kan? Pil-pil tidur yang dikasih. Kalo kita
gak bisa tidur baru kita minum ya kan? Kalo ndak tu kan bahaya juga
kalo zat- zat kimia kita, kalo kita sering- sering makan racun itu gak boleh
zat- zat kimia sekali yak an? Kecuali sekali- kali.
23. I: Rumah ibu dimana?
P: Di rumah. Itu, Suka Maju. Rumah udah jaman, uda lama, uda buruk.
24. I: Sama siapa ibu tinggal?
P: Sama adek, kerja di situ. Di Islamic Center. Yang kecil.
25. I: Adik kandung?
P: Iya, kami gak ada yang tiri. Cuma 6 orang. Kami payah anak laki.
Cuma 2 orang anak laki. 4 perempuan. Payah anak laki, lebih suka anak
laki- laki dari pada anak perempuan, ya kan?
26. I: Orang tua ibu dimana?
P: Iya, orang tua saya semuanya perempuan dia, berempat. Gak ada
saudara laki. Nenek pun semua perempuan berempat.
27. I: Saudara ibu yang lain masih hidup semua?
P: Masih. Disini kami bertiga. Abang di belakang, kami berdua di depan.
Yang satu Surabaya, suaminya TNI AL. Dari nenek tentara, dari ayah
mamak tentara. Dahulu angkatan darat, Jaman jepang, berjuang, ya kan?
Asalnya dari Sumatera Utara.
28. I: Siapa yang dari Sumatera Utara?
P: Kalo ayah mamak. Marga Lubis. Kalo ayah ayah, dari jawa, dari
Jakarta, Betawi kan? Merantau dia ke Sinabang. Dimana kita yang aski
ya kan? Namanya merantau ya kan?
29. I: Ibu gak ambil obat ke rumah sakit?
P: Masih ada obat, masih banyak di rumah. Kalo udah habis baru
30. I: Ibu sudah di suruh keluar dari rumah sakit?
P: Iya, dokter tu mau berangkat, orang Sulawesi, orang Makassar.
31. I: Siapa nama dokternya?
P: Gak tau, ntah siapa. Gemuk- gemuk. Yang gemuk- gemuk tu. Mau
pulang ke Makassar. Dibilang orang tu istrinya di Makassar. Nanti gak
siapa control lagi kalo gak ada dokter tu.
32. I: Jadi kalo tidak ada dokter ibu keluar?
P: Iya. Disuruh pulang kami semua.
33. I: Di antar?
P: Iya, di antar pake ambulan.
34. I: Ibu lebih senang berada di rumah atau di rumah sakit?
P: Enak di rumah aja. Malas di rumah sakit. Tidur nampak- nampak di
situ kan?
35. I: Kalo ibu gak mau lama-lama tinggal di Rumah Sakit, ibu harus dengar
apa yang dikatakan oleh Dokter dan Suster disini. Makan dan minum
obatnya tepat waktu.
P: Iya. Kalo minum obat saya mau, tapi saya gak mau di suntik. Gak
pande orang ni menyuntik. Sakit kali suntiknya.
36. I: Iya. Baiklah ibu, terima kasih banyak atas waktunya ya. Nanti lain
waktu kita cerita- cerita lagi.
P: Iya. Kamu datang- datang lah lagi. Gak ada teman saya cerita- cerita
disini.
Patient I
Initial: MC
Age: 32 years old
Sex: Male
1. I : Selamat siang Bapak. Perkenalkan Saya Perawat Otriana. Ini teman
saya, Beby. Teman saya ini mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara.
Nama bapak siapa?
P : Nama Mustika Chandra.
2. I: Nama panggilan bapak siapa?
P: Nama panggilan saya, saya di panggil biasanya Can buk. Can nama
panggilan saya.
3. I: Baiklah bapak Can, Saat ini teman saya ini sedang melakukan
penelitian di rumah sakit ini sebagai tugas akhirnya untuk menyelesaikan
kuliah. Bisa saya minta waktu bapak sebentar untuk wawancara?
P : Bisa.
4. I: Kalo boleh tahu, berapa umur bapak sekarang?
P: Umur saya buk, sekitar 32 tahun. Tapi itulah buk, saya belum menikah.
Belum berkeluarga.
5. I: Apakah bapak ingat tanggal lahir bapak?
P: 32 tahun saya gak ingat sih, karena sendiri gitu. Saya belum
berkeluarga. Jadi saya masih sendiri buk. Setahu saya umur saya 32
tahun, tapi tanggal lahirnya saya gak ingat buk.
6. I : Sudah berapa lama bapak berada di Rumah Sakit ini?
P : sekitar ada . . . . waktu pertama kali saya masuk ke rumah sakit ini,
ada 2 minggu . . . . yang kedua saya masuk ini ada 10 hari.
7. I: Bagaimana perasaan bapak di Rumah sakit ini?
P: Di rumah sakit ini perasaan saya, bagaimana ya buk, saya rasa di
rumah sakit ini ada perawat, ada dokter, ada teman- teman juga. Disini
pengobatannya baik buk, perawatnya juga baik, dokternya juga baik.
8. I: Apakah bapak senang berada di rumah sakit? Enak tidak disini?
P: enak buk.
9. I: Bapak merasa lebih nyaman disini atau di rumah?
P: di rumah nyaman buk, cuman kalo di rumah sakit kan berobat
namanya buk, nyaman juga saya rasa.
10. I: Bapak lebih senang berada di rumah atau di rumah sakit?
P: Di rumah, sama disini sama saja buk.
11. I: Kalo di rumah siapa yang merawat bapak?
P: aa… ada ibuk, ada adek- adek, ada saudara saya yang polisi tu, sama
bapak saya karena saya belum manikah buk, belum berkeluarga.
12. I: Bapak ada berapa bersaudara?
P: Dari orang tua saya yang pertama ada empat orang. Tapi saya belum
menikah buk. Belum berkeluarga. Mereka saudara- saudara saya yang
lain sudah menikah. Tinggal saya satu yang belum menikah. Itulah buk,
entah mengapa saya belum menikah.
13. I: lalu?
P: lalu ada lagi ibu saya menikah lagi buk.
14. I: oh, berapa bersaudara dari ayah bapak yang kedua?
P: sekitar dua orang. Saya yang belum menikah buk.
15. I: berapa orang yang perempuan dan berapa orang yang laki-laki?
P: Yang mula-mula, dua orang perempuan, empat, eh… dua orang lakilaki
16. I: lalu?
P: dua orang . Berarti laki-laki sama perempuan.
17. I: Apakah saudara-saudara bapak sudah ada yang bekerja?
P: ada buk. Kemaren tu saya bekerja di . . . Sekretariat Sekda, kemaren tu
buk, di sekda saya bekerja. Habis tu, yang saudara saya perempuan kerja
di notaris buk. Terus ada lagi saudara saya yang perempuan baru
menikah, kerja disini (rumah sakit), perawat gigi tapi sudah meninggal,
namanya wiwik. Yang satu lagi polisi buk.
18. I: Adek-adek masih sekolah?
P: yang dari bapak sekarang, masih ada yang sekolah. Tapi perempuan
satu SMP.
19. I: Yang satu lagi?
P: Satu lagi sudah menikah, sudah berkeluarga. Sudah bekerja buk, bawa
mobil, supir.
20. I: Apakah dulu bapak seorang pegawai negri?
P: Enggak buk, saya Cuma sebagai pembantu honor daerah.
21. I : apakah bapak sewaktu bekerja dulu punya teman?
P: Punya, banyak seperti Bupati, Wakil Bupati, terus . . . aa . . . asisten
Sekda. Sekda, habis tu seperti asisten I bidang ekonomi, asisten 2 bidang
pembangunan, sama asisten 3 pemberdayaan perempuan.
22. I: Apakah bapak ingat nama-nama mereka? Siapa nama bupati kita?
P: Tapi saya kemaren tu dari grupnya bapak Darmili, buk. Ibnu Aban GT.
Ulma.
23. I: Tahun berapa itu pak?
P: sekitar tiga periode bapak itu bekerjajadi bupati lah buk. Sekarang dia
menjadi anggota dewan.
24. I: oh, gitu... kalo bapak sudah sehat, apakah bapak ingin bekerja lagi?
P: kalo . . . sudah sembuh, Gimana ya buk? Saya . . . sakit, tapi saya
paksakan saya kerja buk. Untuk biaya rumah tangga. Gak tahu saya jalan
apa kagi kecuali saya bisa kerja buk. Gak ada suatu jalan untuk
penghidupan. Kehidupan harus tetap berjalan dengan bekerja. Tapi saya
rasa, saya tidak bisa bekerja berat. Mungkin kerja tapi istirahat di rumah.
25. I: jadi, apa yang akan bapak lakukan jika bapak sudah sehat nanti?
P: kalo sudah sembuh, maunya seperti di rumah, isturahat, habis tu . .
kalau ke kantor, ya seperti, di . . . . . maksudnya saya, karena keadaan
saya sudah sakit buk. Maksud saya kerja sudah tidak bisa terlalu berat
lagi.
26. I: Bapak dulu sekolah tamat apa?
P: Saya dulu sekolah ini buk, sekolah camat.
27. I: Dimana?
P: di . . . sini buk.
28. I: Di simeulue?
P: iya, iya buk.
29. I: Dulu bapak SD dimana?
P: saya SD di sini juga buk.
30. I: SD berapa?
P: SD 2, buk. Di depan Puskesmas.
31. I: SMP dimana?
P: SMP nya di . . . ini buk . . . di SMP negri, dekat Frumtel.
32. I: SMA nya?
P: SMA nya di . . . ini . . . di . . . apa . . . di . . . dekat . . . pajak baru sini . .
. dekat kantor kelurahan desa suka karya sini.
33. I: boleh saya tahu nama orang tua bapak?
P: Nama orang tua saya yang pertama, ibu saya namanya Lena Rukmini
menikah sama Muslim. E.Terus Bapak saya Muslim .E meninggal,
kecelakaan pembunuhan. Habis tu . . . kawin lagi ibu saya sama . . . aa . . .
bapak saya sekarang. Tapi bapak saya yang sekarang dari Jakarta buk.
Orang Jakarta buk. Orang Jakarta bahasanya Gue- gue, kayak di
sinetron. Sinetron di Tv kan pake bahasa Jakarta.
34. I: Namanya siapa?
P: Ade Solefasya
35. I: apakah bapak ingat umur Orang tua bapak, bapak Muslim. E saat
meninggal?
P: Sudah saya bekerja jadi sekda buk.
36. I: Kecelakaannya karena apa?
P: Di bunuh, Gak sanggup lagi saya buk. Ayah saya…. dia marah- marah
sama saya.
37. I: ok, baiklah. Cukup disini dulu wawancara kita ya pak! Terima kasih
banyak atas waktunya ya pak. Selamat siang.
Patient II
Initial: Sl
Age: 44 years old
Sex: Male
1. I : Selamat siang Bapak. Perkenalkan Saya Perawat Otriana. Ini teman
saya, namanya Beby. Dia Mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara.
Boleh saya tahu siapa nama bapak?
P : Nama saya? nama saya Sudirlan
2. I: Saat ini teman saya ini sedang melakukan penelitian di rumah sakit kita
untuk tugas akhirnya menyelesaikan kuliah. Bisa saya minta waktu bapak
sebentar?
P: ….. (Silent)
3. I: Umur bapak berapa?
P: Umurnya . . . ( silent for second) . . . berapa ya? . . . (silent again) . . .
empat puluh empat, empat puluh empat tahun.
4. I: Bapak ingat tanggal lahir bapak?
P: Tanggal lahir tahun 1962.
5. I: Tanggalnya pak?
P: Gak ingat saya.
6. I: Apakah bapak sudah berkeluarga?
P: sudah.
7. I: sudah punya anak?
P: sudah.
8. I: sudah berapa anak bapak?
P: Tujuh.
9. I: Tujuh?
P: iya.
10. I: anak bapak sudah bersekolah semua?
P: Belum
11. I: siapa saja nama anak bapak?
P: nama anak saya, Kendari, Jono, Sumiti, Sumaryani, Sukmaryati,
Tamita, Cut mutyati.
12. I: Belum sekolah semua?
P: Belum.
13. I: Nama istri bapak siapa?
P: Cut Mutia.
14. I: Orang tua bapak masih ada?
P: Masih
15. I: Siapa nama orang tua bapak?
P: Tengku Suna’am
16. I: Ibu bapak?
P: Tengku, umi, umi, um, umi Kalsum
17. I: Bapak ada berapa orang bersaudara?
P: Banyak, 12… 13… 12 orang
18. I: Sudah menikah semua?
P: Uda, banyak yang meninggal, . . . Kakak Saripati, kakak saripati, kak
Nurbaya, aa . . . abang Akmal, buk ismi isnono, abang Zainal, abang . . .
abang Kenong. Enam meninggal, tinggal empat. Yang hidup empat orang
. . . Kak Yuilian, Ismi Isnono, Fajar Sumadri. Tinggal 4 orang lagi, kak
Yulian, abang Yunan, Aku, adek’an si Mery, adek aku yang bungsu.
19. I: Kalo boleh tahu saudara bapak meninggal karena apa?
P: Karena, gara, gara- gara Puru, . . . jagung.
20. I: Apa itu puru jagung pak?
P: itu Puru . . . Puru Jagung, penyakit kulit. Sebesar-besar ini (show his
hand to the interviewer).
21. I: Bagaimana perasaan bapak di rumah sakit ini?
P: Biasa saja.
22. I: Sudah berapa lama bapak di rumah sakit ini?
P: sudah empat hari.
23. I: Empat hari?
P: iya.
24. I: Bapak lebih senang berada di rumah atau di rumah sakit?
P: sama saja.
25. I: sama?
P: sama. di sana enak, disini juga.
26. I: Kalo di rumah siapa yang merawat bapak?
P: aku
27. I: Bapak mengurus diri sendiri? Apakah tidak ada yang mengambilkan
makan mungkin?
P: ada… ada…
28. I: siapa?
P: ada yang ngurus.
29. I: siapa?
30. P: ada adek aku. Adek aku yang urus, yang masak kawan nasi. Tapi
mamak masak sendiri. Mamak sudah tua. Itu lah aku bilang, maunya aku
mau balik ke rumah kan? Gak ada yang masak karena mamak sudah tua
kan?
31. I: Ibu bapak tinggal dengan siapa? Sendiri?
P: mamak? . . . sendiri di rumah.
32. I: di mana rumahnya?
P: Di rumah tu dia.
33. I: Dimana alamatnya?
P: di . . . Lorong Gogok- godok, eh . . . di Lorong Gagak, Lorong Gagak
Hitam.
34. I: Bapak, bapak kalo ada yang ingin di ceritakan, ceritakan saja sama
saya. Anggap saya ini teman bapak ya! ada tidak yang ingin bapak
ceritakan?
P: Gak ada, Ada tahi lalatnya (Pasien teralihkan karena melihat tahi lalat
interviewer). Anak ini sekolah dimana?
35. I: di Medan.
P: Apa sekolahnya?
36. I: Sekolah Bahasa Inggris.
P: Enggak, Apa nama sekolahnya?
37. I: Universitas Sumatera Utara. Di Medan.
P: Universitas Sumatera Utara Medan, kelas berapa?
38. I: Saya Semester Tujuh.
P: Kelas?
39. I: Kalo Kuliah di Universitas, namanya semester, bukan kelas.
P: Aku pesantren.
40. I: Dimana?
P: Di Raba Bajang, eh . . . bukan, di Gudang, Pesantren Darul Ma’arif.
41. I: di Gudang?
P: Tapi sudah keluar dari pesantren. Itulah sebabnya aku begini, garagara sekolah.
42. I: Gara- gara sekolah?
P: iya, mungkin ya?
43. I: Apa yang terjadi sewaktu bapak sekolah dulu?
P: Itulah, dulu begini, ada yang ganggu. Anak SMP. Namanya si Man.
Jadi, mau menyapu, di bilang gurunya tu. Diambilnya penyapu tu,
maksudnya, dibawanya lari. Jadi aku kejar dia kan! Mau aku ambil
penyapu tu, aku kan mau menyapu. Ku bilang tu. Gak di kasihnya.
Katanya tolong…tolong …dikejarnya aku. Tolong…tolong… Minta tolong
dia kan! Uda tu datang pamannya. Kan ada pagar, di loncatnya pagar tu.
Mau ditumbuknya aku. Datang si Sarip. Jangan…Jangan… Jangan di
tumbuk dia! Jangan di tumbuk dia! Kalo gak uda kenak tumbuk aku. iya!
Salah dia. Masak sekolah, sekolah kami, masak dia masuk ke suma, rumah
sekolah kami dia ganggu. Kan lucu? Uda tu, uda, itu… Dibilangnya sama
guru aku. Mungki dibilangnya sama… dilaporkannya sama mertua aku.
Datang mertua aku, orang tua aku kan, dikeluarkannya aku dari
pesantren. Menangis aku. iya! Menangis!... kan uda menangis keluar air
mata.
44. I: setelah itu bapak tidak sekolah lagi?
P: tidak sekolah lagi, bapak ku meninggal. Gak ada mertua aku lagi.
45. I: Umur berapa bapaknya bapak meninggal?
P: Gak tau aku, ntah umur berapa. Sekitar tujuh puluh, tujuh puluh. Umur
. . . umur tujuh puluh lima tahun.
46. I: Meninggalnya karena apa?
P: Mungkin karena penyakit sudah tua.
47. I: Sebelum masuk rumah sakit bapak sudah bekerja?
P: Kerja aku?
48. I: iya.
P: Aku kan Presiden Republik Dunia. Seribu lima ratus dunia di tangan
aku. Tugas aku presiden republik dunia satu, menteri perdagangan satu,
Harga barang- barang tidak saya naikkan. Satu tahun sekali seribu saya
naikkan, kalo gak, bangkrut kita, lapar.
49. I: Bapak kenal dengan pak Jokowi?
P: Kenal.
50. I: Siapa?
P: Pak Jokowi, orang anu . . . orang . . . orang . . .orang . . . , apa? (silent,
try to remember) alahai . . . (silent again) Orang . . . asal orang Solo.
51. I: Apa pekerjaan pak jokowi?
P: Kerjanya Presiden Republik Indonesia.
52. I: Menurut bapak Pak Jokowi itu bagaimana orangnya?
P: Dia jelek. Orang jawa solo. Kurus. Gak cocok dia jadi presiden.
Presiden itu harusnya ganteng. Macam pak SBY.
53. I: Waktu Pemilu bapak ikut milih?
P: ndak, yang aku pilih bapak Prabowo. (Laughing)
54. I: Kenapa bapak pilih pak Prabowo?
P: Karena Ganteng dia. Iya! Ganteng dia. Gemuk dia. Rupanya pak
Prabowo ni urusan perang dia, urusan senjata, urusan anu…
55. I: Apa yang akan bapak lakukan setelah keluar dari rumah sakit?
P: Gak ada, sembahyang, cari rezeki, sembahyang. Sudah makan?
56. I: sudah, Bapak sudah makan?
P: belum, oh… oh sudah, sudah makan. Tadi kan buk, kawan saya datang
dia ke kamar saya. Terus diajaknya saya keliling- keliling, di sinilah kami
menyapu, semuanya lah kami sapu. Siap menyapu baru kami makan.
57. I: Sudah mandi?
P: sudah
58. I: Berapa kali bapak mandi dalam sehari?
P: ti..tiga kali.
59. I: Kalo makan berapa kali
P: Makan? Makan tiga kali.
60. I: Kenapa orang harus makan?
P: Karena makan itu…. Ya makan lah buk, kalo tidak makan lapar lah.
Seperti saya ini lah buk, kata Dokter saya harus makan, habis tu minum
obat. Biar cepat sembuh. Cepat pulang ke rumah.
61. I: Baiklah, terima kasih atas waktunya ya pak.
P: iya buk.
Patient III
Initial: Aj
Age: 28 years Old
Sex: Male
1.
I : Selamat pagi Bapak. Perkenalkan Saya Perawat Otriana. Ini teman
saya, namanya Beby. Nama bapak siapa?
P: Ajliman
2. I: Bisa berbahasa Indonesia? Bahasa yang di pakai pak dokter. Kemana?
Mengapa?
P: sikit-sikit
3. I: Teman saya ini sedang kuliah sekarang. Dia mau ngomong-ngomong
sama bapak sebentar. Bertukar pikiran. Kalo ada yang mau bapak bilang,
bilang saja sama dia.
P: (silent, No answer)
4. I: Jangan segan-segan. Jangan malu- malu.
P: Malu – malu? (patient repeat what was said by the Nurse)
5. I: Lihat ke saya ya pak!
P: … (silent, petiet look at the Nurse)
6. I: Nama bapak yang sebenarnya memang Ajliman?
P: iya, Ajliman.
7. I: Umur bapak berapa?
P: Dua lapan. . . Antara dua lapan atau dua Sembilan.
8. I: Rumah bapak dimana?
P: Lam Tengo.
9. I: Orang tua bapak masih ada?
P: Masih.
10. I: Ayah bapak masih ada?
P: … (silent, left without answer)
11. Ibu bapak masih ada?
P: … (silent, left without answer)
12. I: Sudah lama bapak di rawat disini?
P: Sejak dibawa orang tu kesini.
13. I: Bapak sudah punya istri?
P: uda
14. I: Sudah punya anak?
P: Ada, Dua.
15. I: Perempuan atau laki-laki?
P:Satu perempuan, satu laki-laki.
16. I: Siapa namanya?
P: … (silent for second) Yuga.
17. I: Apa yang sedang bapak rasakan saat ini? Ada yang mau bapak
ceritakan? Misalnya apa yang bapak inginkan saat ini?
P: Yang saya mau, sehat. Keluar dari sini. “Ada yang bisik-bisik di
telinga saya".
18. I: Apa yang di bisikkannya?
P: Disini, di sebelah sisni (point at his right ear)
19. I: Dimana dibisikkannya? Disebelah kanan?
P: Iya, berdengung-dengung.
20. I: Kalo ada yang bisik-bisik seperti itu, itu sebenarnta tidak ada. Bapak
harus usir mereka karena mereka sebenarnya tidak ada. Tidak nyata.
Bapak bentak saja! Bilang, tidak…tidak… kamu tidak nyata…! Kalo
terdengar dengung-dengung ditelinga bapak, bapak harus tutp telinga
bapak!
P: . . . (silent)
21. I: Apa yang sedang bapak pikirkan sekarang?
P: Uang, Uang belanja.
22. I: Itu tidak usah dipikirkan pak! Yang penting sekarang bapak rajin- rajin
minum obat, dengarkan apa yang di bilang dokter. Kalo bapak cepat sehat
kan bisa cepat cari uang lagi.
P: Iya.
23. I: Bapak tahu ini hari apa?
P: Sabtu ( hari ini hari Jum’at)
24. I: Tanggal berapa?
P: Lupa
25. I: Apa itu yang sedang bapak pegang di kantong celana?
P: Tidak ada
26. I: sudah mandi?
P: Sudah. Sudah ingat saya sekarang tahun berapa.
27. I: Sudah ingat? Tahun berapa?
P: Sembilan Sembilan (199)
28. I: Jadi anak- anak bapak sudah sekolah?
P: TK.
29. I: Itulah, bapak sayang sama anak- anak kan?
P: . . . . (Silent, left without answer)
30. I: Bapak, kalo ada masalah, jangan di pendam sendiri, di ceritakan sama
istri di rumah.
P: Terima kasih ya (sambil menyalam perawat)
31. I: Kami disini, seperti pak Dokter, perawat- perawat, hanya bisa
membantu mengobati bapak. Memberi obat dan merawat bapak.
Selebihnya dari diri bapak sendiri.
P: . . . . (silent)
32. I: Sudah makan pak?
P: Uda.
33. I: Disini bapak harus dengarkan apa yang di bilang oleh pak dokter dan
perawat- perawat ya! Bapak mau sehat kan?
P: iya.
34. I: Makanya, kalo bapak sayang sama anak- anak, berobatla dengan baik,
supaya cepat sehat. Kalo sudah waktunya bapak bisa pulang nanti pasti
kami kembalikan bapak pulang ke kampung. Jumpa keluarga lagi, jumpa
istri, anak- anak. Yang penting bapak sabar- sabar saja! Patuh sama pak
dokter ya!
P: Iya
35. I: Jangan membuat masalah. Kalo sudah waktunya makan, ya makan. Ya
pak!
P: . . . . (Silent)
36. I: Baiklah, sudah dulu ya pak. Karena sepertinya bapak sudah mengantuk.
Terima kasih banyak atas waktunya ya pak. Sudah ngantuk bapak ya?
P: . . . . (silent, left without answer)
37. I: Sekali lagi, terima kasih banyak ya pak..
P: Iya.
Patient IV
Initial: JMY
Age: 40 Years old
Sex: Male
1. I : Selamat Pagi Bapak. Perkenalkan Saya Perawat Otriana. Ini teman
saya, namanya Beby. Dia Mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara.
Boleh saya tahu siapa nama bapak?
P: …… (silent)
2. I: Nama bapak siapa?
P: ….. (silent)
3. I: Siapa nama Bapak?
P: Yunus,
4. I: Yunus? Bukannya Jurli?
P: Jurli M. Yunus
5. I: Jurli M. Yunus?
P: Iya
6. I: Berapa umur bapak saat ini?
P: 40 tahun
7. I: Apakah bapak sudah berkeluarga?
P:……… (silent)
8. I: Bapak sudah menikah? Sudah punya istri?
P: Belum.
9. I: Dimana bapak tinggal?
P: Iya
10. I: Dimana tempat tinggal bapak?
P : …. (silent)
11. I: Dimana rumah bapak?
P:…. (silent)
12. I: Rumah bapak dimana?
P : Disana (menunjuk kearah pintu)
13. I: Orang Tua bapak masih ada?
P: Masih
14. I: Ibu sama bapaknya bapak masih ada?
P: Masih
15. I: Dimana orang tua bapak?
P: Di Pengka
16. I: Pengka? Dimana itu?
P: Di Sibigo.
17. I: Oo.. di sibigo. Berapa orang bapak bersaudara?
P: Enam belas orang
18. I: Enam belas? Ooo banyak yaa?
P: Iya
19. I: Bapak anak ke barapa? Anak pertama bukan?
P: Lima puluh delapan?
20. I: Anak ke lima puluh delapan?
P: Iya.
21. I: Anak ke lima delapan?
P: Iya
22. I: Sebelum bapak ke RS, apa yang bapak cari di tempat sampah?
P: Kelapa
23. I: Kelapa?
P: Iya, kelapa dikumpul untuk membeli rokok. Setelah itu saya masuk
kemari.
24. I: Ooh, mengumpul kelapa untuk membeli rokok.
P:Iya
25. I: Apa yang bapak rasakan di rumah sakit ini?
P : Setelah itu kelapa di parut.
26. I: Iya, maksudnya, bagaimana perasaan bapak di rumah sakit ini?
P: Mak Yunus
27. I: Nyaman bapak di rawat disini?
P: nyaman.
28. I: Apakah bapak sudah menikah?
P: Ibu saya sudah menikah.
29. I: Maksud saya, apa bapak sudah menikah?
P: Belum. Kelapa di kumpul lalu di parut.
30. I: Apakah bapak sudah mandi?
P: Sudah.
31. I: Sudah gosok gigi?
P: Sudah
32. I: Rajin- rajin di gosok giginya ya
P: iya, dua.
33. I: Tangan bapak sudah sembuh?
P: Sudah (sambil menunjukkan jarinya)
34. I: Hari apa hari ini?
P: Senin.
35. I: Tanggalnya?
P: 24
36. I: Tahun?
P: Tahun… 74 atau 75
37. I: Apakah bapak pernah bersekolah?
P: (just not his head)
38. I: SD ada?
P: Ada
39. I: SMP?
P: Ada
40. I: SMA?
P: Ada
41. I: Jadi, sebelum masuk RS ini apa pekerjaan bapak?
P: Bersawah.
42. I: Kemana di jual hasilnya?
P: Iya
43. I: Ke pasar?
P: Iya.
44. I: Bapak punya kebun kelapa?
P: Ada.
45. I: Luas kebun kelapa bapak?
P: Luas
46. I: Ibu bapak saat ini berada di kampung?
P: Iya
47. I: Ayah bapak juga di kampung sekarang?
P: Iya
48. I: Apakah bapak punya saudara laki-laki?
P: Ada
49. I: Saudara perempuan ada?
P: Ada. Sudah menikah.
50. I: Ooo… sudah menikah.
P: Dengan si Purba
51. I: Rumah bapak di air pinang atau di sibigo?
P: Iya, di dekat jembatan. Jembatan itu sudah di beli orang. Tanah yang
di sebelah jembatan itu sudah di jual.
52. I: Alamat rumah bapak dimana?
P: AAA……
53. I: Rumah bapak di Air pinang?
P: Iya.
54. I: Apakah bapak senang berada di rumah sakit?
P: Senang,
55. I: Bagaimana perasaan bapak hari ini?
P: Senang
56. I: Apa yang bapak harap kan saat ini?
P: Sehat- sehat aja lah. Biar bisa jaga diri baik-baik.
57. I: Kalo bapak mau cepat sehat, bapak harus dengarkan apa yang
dikatakan pak Dokter.
P: Iya
58. I: Kalo di suruh makan, ya makan. Kalo di suruh minum obat, di minum.
P: AAA… biar bisa makan roti.
59. I: Iya, biar bisa makan roti lagi. Menurut bapak, Pak Dokter itu orangnya
seperti apa?
P: …. (silent)
60. I: Pak dokter itu naik tidak orangnya?
P: Baik.
61. I: Nah, kalo pek dokter memang orang baik, bapak harus patuh sama pak
dokter. Pak dokter mau mengobati bapak, biar bisa pulang, bisa bisa
makan roti lagi.
P: iya.
62. I: Baiklah pak, sampai disini dulu ya cerita- ceritanya, terima kasih ya
pak.
P: Iya.
Patient V
Initial: Rs
Age: 44 years old
Sex: Female
1. P: Ada HP kamu ya? Besok- besok kalo kakak mau menelepon adik ipar
disana, boleh ya? Disini, Sudah lama kamu disini? Kuliah kamu? Berapa
Tahun? Lima Tahun? (Before interviewer try to interview, the patient
asking many questions to the interviewer. Patients speak so loud and fast,
and hard to interrupt her).
2. I: Empat tahun.
P: Oh, Empat tahun. Bagian apa?
3. I: Bahasa Inggris. Boleh saya tahu nama ibu?
P: Nama saya? Rosita. Waktu kecil-kecil, Derita dinamakan mamak.
Derita, karena waktu mengandung saya itu ayah saya pergi sekolah ke
Sare. Habis tu di bikin- bikin sama orang. Gak teringat-ingat pulang. Di
bikin- bikin sama perempuan. Gak teringat-ingat pulang. Sampe lahirlahir saya. Dari mengandung sampe lahir-lahir saya di ceritakan sama
mamak kan. gak teringat-teringat pulang ayah. Dia di bikin sama anak
gadis. Dia suka sama ayah. Di bikinnya nama Derita. Datanh ayah,
marah dia, di bikin nama Rosita.
4. I: Ayah ibu pulang lagi?
P: iya. Pulang lagi. Udah di tengok sama orang pandai kan? Di obat, di
suruh pulang. Itulah. Itulah.
5. I: Kalo boleh tahu, umur ibu berapa sekarang?
P: 44 tahun.
6. I: Apa ibu sudah berkeluarga?
P: sudah, sudah lama berkeluarga. Tamat SMA, tama SMEA. Negeri
Meulaboh. Kami pindah-pindah tugas, ayah saya. Dari saya di sinabang
ni tahun 76, tahun 76 udah di sinabang ni saya. di situ tempat
sembahyang saya. di Islamic Center tu. Kan mesjid dulu disitukan? Kan
kamu sudah lama disini kan?
7. I: Iya, sudah lama saya disini. Saya cucunya Sutan Djohan.
P: ooo… Cucu Sutan Djohan. Nama suami saya Tengku Syah Johan.
Orang Suso kan. Orang aceh kan.
8. I: Dimana suami ibu sekarang?
P: Sudah meninggal. Sudah lama meninggal. Sudah enam tahun.
9. I: Kalo boleh tahu bagaimana suami ibu bisa meninggal?
P: ada, di racun sama madu saya. Ada madu saya. Kadang gak di kasi
menikah, perempuan ni gatal-gatal datang ke pabrik suami saya. ada
kilang padi kan. Empat biji. Kilang menggiling padi itu. Ada, punya saya
yang besar kan. Habis itu, pergi- pergi dia ke situ. Saya kan pulang, di
usir mertua saya ya kan. Entah kenapa, dia cemburu sama saya mertua
saya itu. Karena hari tu mertua saya yang laki itu, almarhum itu, pergipergi nengok saya. Jadikan saya ayah saya sudah lama meninggal, sudah
lama meninggal kan, tahun 88 ayah meninggal. Kakak menikah tahun 90.
Tahun 88, sudah jadi anak yatim menikah. Jadi biar datang ayah tu ganti
ayah kita lah kan? Jadi, cemburu mertua saya tu. Cemburu. Dia suka
nengok saya nyapu-nyapu, bersih-bersihin pabrik tu, datang dia kesitu
nengok kami. Di suruh usirnya saya. Disuruh usirnya sama suami saya.
kan sedih kita gitu kan? Pulang saya bulan empat.
10. I: Kemana? Kesini?
P: Gak, Ke Suso. Masih ke Suso. Saya baru aja disini. Dari sejak tahun 83
saya tinggalkan Sinabang ni, Baru tahun 2004 saya balik kesini. Baru 10
tahun. Yang gempa itu. Gara- gara anak saya lari kemari. Lari
sendirinya. Menengok neneknya. Dari umur 10 tahun.
11. I: Berapa orang anak ibu?
P: Anak saya? tiga. Tiga orang.
12. I: Siapa nama anak ibu?
P: Yang pertama meninggal dunia. Umur 1 minggu. Tahun 90 menikah
yak an? Tahun 91 punya anak yang pertama, meninggal. Habis tu lama
gak punya- punya anak. Di bilang suami saya kayak mana pula gak punya
anak udah lama kali dia bilang kan? Saya bilang gak tahu, mungkin
belum di beri tuhan ya kan? Habis tu sepi pula rasanya gak punya anak ya
kan? Habis tu minta- minta sama Tuhan dalam shalat, ada mengandung
tahun 94. Baru lahir ni, yang kedua, di Air Dingin dia sekarang.
13. I: perempuan atau laki-laki?
P: laki-laki. Udah umur… 21 tahun sekarang.
14. I: ooh… seumuran saya berarti buk.
P: 21 tahun kamu ya? Tahun 94 ya? Dia bulan 7.
15. I: saya bulan 2.
P: oh, iya lah, tua sedikit. Berarti sudah ganti anak saya yang kedua kamu
ya. Habis tu, gak tentu kan? Tuhan kasi tahun 95 udah ada lagi anak. 1
orang. Perempuan. Tahun 95 lahir. Perempuan. Itulah ada, itulah Cuma
dua yang hidup. Perempuan sekarang lagi kuliah Banda Aceh.
16. I: Siapa nama anak ibu yang perempuan?
P: yang perempuan Cut Hayatul Husna. Neneknya kasi nama. Sama
neneknya. Mertua saya. Di Blang Pidie. Dia kuliah di Banda Aceh
sekarang.
17. I: yang laki-laki?
P: Yang laki-laki itulah disini. Itulah yang saya jaga.
18. I: siapa namanya?
P: Tengku Eko Syahputra. Nama…… mertua saya namakan Muhammad.
Gak tentu. Banyak kali nama. Mamak saya namakan Tengku Eko
Syahputra. Kalo saya Buyung- Buyung saja saya panggil. Anak laki
Buyung kalo kami kan? Kalo anak perempuan Upik.
19. I: Ibu asli orang Minang?
P:Ndak, orang Jawa ayah saya. Nenek saya orang Jawa. Dari Betawi
dicerita kak Dewi tu, Suka Maju. Dari Betawi, Batavia Jakarta. Habis tu
merantau ke Sinabang ni. Merantau jaman- jaman dulu kan gak ada
orang jaman dulu ya kan? Habis tu mengurus tanah, mengurus tanah,
ditanam kelapa, tanam cengkeh ya kan? Di Lamamek, di Lamamek,
Simeulue Barat ya kan? Sekolah Agama ke Suso, dulu.
20. I: Siapa? Ibu?
P: Ndak, nenek saya tu. Waktu cerita- cerita jaman dulu. Sekolah dia ke
Suso, sekolah agama. Dulu sekolah agama ke Suso. Jadi kwaket dia.
Sekolah kwaket. Kantor urusan agama. Dulu kan cepat sekolahnya, bisa
jadi terus. Sekarang udah lama- lama pun gak jadi- jadi ya kan? Itulah.
Jadi kwaket dia, kenal sama nenek di Suso, dibawanya kemari. Di
bawanya ke Sinabang ni. Kalo nenek perempuan asli orang Suso, orang
Aceh. Aceh Selatan dulu kan? Sekarang Aceh Barat Daya.
21. I: Ibu kapan balik ke RS?
P: Malas ibu di suntik- suntik. Kalo gak di suntik minm pil aja ibu mau.
Malas ibu di suntik-suntik, bisa lumpuh ibu kayak dulu. Gak sanggup ibu
di suntik-suntik. Putu urat ibu. Orang tu dalam- dalam kali menyuntik.
Kita bisa juga suntik ayam kan? Saya aja suntik ayam di kampung kan?
Sikit…. Aja. Di kasi masuk jarum, uda tekan terus. Bisa saya. Mantri
hewan bapak saya. Ikut- ikut saya. gak bisa ibu tu, kalo di suntik- suntik.
Kalo minum pil mau.
22. I: Jadi ibu pernah lumpuh dulu?
P: pernah lumpuh. Gak bisa bangun, tetidur. Mau berangkat kapal.
Tetidur dari sunik rumah sakit tu. Gak bisa saya. gak tahan suntik. Kalo
minum- minum pil saya mau, ya kan? Pil-pil tidur yang dikasih. Kalo kita
gak bisa tidur baru kita minum ya kan? Kalo ndak tu kan bahaya juga
kalo zat- zat kimia kita, kalo kita sering- sering makan racun itu gak boleh
zat- zat kimia sekali yak an? Kecuali sekali- kali.
23. I: Rumah ibu dimana?
P: Di rumah. Itu, Suka Maju. Rumah udah jaman, uda lama, uda buruk.
24. I: Sama siapa ibu tinggal?
P: Sama adek, kerja di situ. Di Islamic Center. Yang kecil.
25. I: Adik kandung?
P: Iya, kami gak ada yang tiri. Cuma 6 orang. Kami payah anak laki.
Cuma 2 orang anak laki. 4 perempuan. Payah anak laki, lebih suka anak
laki- laki dari pada anak perempuan, ya kan?
26. I: Orang tua ibu dimana?
P: Iya, orang tua saya semuanya perempuan dia, berempat. Gak ada
saudara laki. Nenek pun semua perempuan berempat.
27. I: Saudara ibu yang lain masih hidup semua?
P: Masih. Disini kami bertiga. Abang di belakang, kami berdua di depan.
Yang satu Surabaya, suaminya TNI AL. Dari nenek tentara, dari ayah
mamak tentara. Dahulu angkatan darat, Jaman jepang, berjuang, ya kan?
Asalnya dari Sumatera Utara.
28. I: Siapa yang dari Sumatera Utara?
P: Kalo ayah mamak. Marga Lubis. Kalo ayah ayah, dari jawa, dari
Jakarta, Betawi kan? Merantau dia ke Sinabang. Dimana kita yang aski
ya kan? Namanya merantau ya kan?
29. I: Ibu gak ambil obat ke rumah sakit?
P: Masih ada obat, masih banyak di rumah. Kalo udah habis baru
30. I: Ibu sudah di suruh keluar dari rumah sakit?
P: Iya, dokter tu mau berangkat, orang Sulawesi, orang Makassar.
31. I: Siapa nama dokternya?
P: Gak tau, ntah siapa. Gemuk- gemuk. Yang gemuk- gemuk tu. Mau
pulang ke Makassar. Dibilang orang tu istrinya di Makassar. Nanti gak
siapa control lagi kalo gak ada dokter tu.
32. I: Jadi kalo tidak ada dokter ibu keluar?
P: Iya. Disuruh pulang kami semua.
33. I: Di antar?
P: Iya, di antar pake ambulan.
34. I: Ibu lebih senang berada di rumah atau di rumah sakit?
P: Enak di rumah aja. Malas di rumah sakit. Tidur nampak- nampak di
situ kan?
35. I: Kalo ibu gak mau lama-lama tinggal di Rumah Sakit, ibu harus dengar
apa yang dikatakan oleh Dokter dan Suster disini. Makan dan minum
obatnya tepat waktu.
P: Iya. Kalo minum obat saya mau, tapi saya gak mau di suntik. Gak
pande orang ni menyuntik. Sakit kali suntiknya.
36. I: Iya. Baiklah ibu, terima kasih banyak atas waktunya ya. Nanti lain
waktu kita cerita- cerita lagi.
P: Iya. Kamu datang- datang lah lagi. Gak ada teman saya cerita- cerita
disini.