Pengaruh Minyak Kelapa Murni Terhadap Peningkatan Stamina Pada Mencit (Mus Musculus)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stamina merupakan salah satu komponen kebugaran yang berhubungan
dengan kesehatan. Stamina memiliki manfaat untuk menjaga atau bertahan
terhadap kelelahan serta meningkatkan kinerja seseorang dalam melaksanakan
berbagai macam aktifitas. Ada beberapa komponen yang berasal dari tumbuhan
maupun hewan yang dapat meningkatkan stamina, antara lain alkaloid yang
terdapat pada tumbuhan cabe jawa dan lada hitam. Flavonoid yang terdapat pada
temu giring dan pegagan. Ginsenosida yang terdapat pada ginseng, kafein yang
terdapat pada biji cola. Karnitin, kreatin, beta – hidroksi- beta – metilbutirat
(HMB) pada daging hewan serta trigliserida rantai menengah (Medium Chain
Triglycerides=MCT) yang terdapat pada minyak inti sawit (Palm Kernel
Oil=PKO) dan minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil=VCO) (Hapsari, 2011;
Sumarny dan Shandiutami, 2013; Fushiki, et al., 1994; Nurhayati, 2013;
Hermayanti, 2013; Watson, 2003).
VCO merupakan minyak lemak yang tersusun atas asam lemak yang
didominasi oleh asam lemak rantai sedang sehingga VCO termasuk ke dalam
MCT, di rongga mulut dan di lambung akan diuraikan menjadi asam lemak bebas
rantai pendek dan sedang, diasilgliserida (DAG) dan monoasilgliserida (MAG).
Hasil penguraian ini cepat diserap dan melalui vena porta segera sampai ke hati

sehingga menyediakan energi dalam waktu singkat dan merangsang metabolisme
untuk mempertahankan stamina, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak
rantai panjang (Long Chain Triglycerides=LCT) seperti minyak kelapa sawit,

1

mengalami proses yang lebih rumit. LCT tidak diuraikan di dalam lambung, tetapi
akan diproses sesudah sampai pada usus halus sehingga minyak kelapa sawit
dapat memicu arteriosklerosis dan berisiko menimbulkan penyakit jantung
koroner (Silalahi, 2012; Marten, et al., 2006).
Peningkatan kapasitas daya tahan berenang mencit yang diberikan diet
MCT pada pemberian kronik (pemberian terus-menerus) selama 6 minggu
memberikan peningkatan daya tahan (stamina) paling baik yaitu pada pemberian
dosis 80 g/kg bb memberikan ketahanan berenang selama 36,16 menit.
Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian mengenai MCT yang
terdapat di dalam minyak alami seperti minyak kelapa murni yang akan diberikan
pada hewan uji mencit secara pemberian akut (sekali pemberian) (Fushiki, et al.,
1994).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka perumusan masalah
penelitian adalah
a. Apakah minyak kelapa murni (MCT) dan minyak kelapa sawit (LCT)
dapat meningkatkan stamina mencit pada pemberian akut.
b. Bagaimanakah perbandingan stamina yang dihasilkan oleh minyak kelapa
murni (MCT) dengan minyak kelapa sawit (LCT).

2

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka hipotesis penelitian ini
adalah sebagai berikut
a. Minyak kelapa murni (MCT) dan minyak kelapa sawit (LCT) secara akut
dapat meningkatkan stamina.
b. Minyak kelapa murni memiliki kemampuan meningkatkan stamina lebih
baik dibandingkan dengan minyak kelapa sawit.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
a. Efek peningkatan stamina oleh minyak kelapa murni dibandingkan dengan

minyak kelapa sawit yang diberikan secara akut.
b. Perbandingan stamina yang dihasilkan pada pemberian minyak kelapa
murni dengan minyak kelapa sawit.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah informasi tentang
khasiat minyak kelapa murni sehingga dapat digunakan sebagai minuman
fungsional.

3

1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini
Variabel Bebas

Variabel Terikat

Minyak Kelapa
Murni (0,1 ml/20
g bb; 0,2 ml/20 g

bb; 0,4 ml/20g
bb)
Aklimatisasi
selama 1 minggu

Uji
motorik
berenang sebelum
perlakuan

Minyak Kelapa
sawit (0,1 ml/20 g
bb; 0,2 ml/20 g
bb; 0,4 ml/20g
bb)
Larutan
kafein
(13
mg/kg
bb)kontrol

positif
Akuades
(1%
bb)kontrol
negatif

Gambar 1.1. Skema Kerangka Pikir Penelitian

4

Kapasitas
berenang mencit
setelah diberikan
perlakuan
(dimulai
fase
struggling sampai
fase floating)