Efek Penambahan Kitosan Molekul Tinggi Nanopartikel Pada Abu Sekam Padi Nanopartikel Terhadap Viabilitas Sel Pulpa (In Vitro).

EFEK PENAMBAHAN KITOSAN MOLEKUL TINGGI
NANOPARTIKEL PADA ABU SEKAM PADI
NANOPARTIKEL TERHADAP
VIABILITAS SEL PULPA
(In Vitro)

TESIS

Oleh
PRETTY FARIDA SINTA SILALAHI
117028004

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) ILMU KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

EFEK PENAMBAHAN KITOSAN MOLEKUL TINGGI
NANOPARTIKEL PADA ABU SEKAM PADI
NANOPARTIKEL TERHADAP

VIABILITAS SEL PULPA
(In Vitro)

TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister (MDSc)
Dalam Bidang Ilmu Kedokteran Gigi
Pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Oleh
PRETTY FARIDA SINTA SILALAHI
117028004

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) ILMU KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Judul Proposal


: EFEK PENAMBAHAN KITOSAN MOLEKUL TINGGI
NANOPARTIKEL PADA ABU SEKAM PADI
NANOPARTIKEL TERHADAP VIABILITAS SEL PULPA
(In Vitro).

Nama Mahasiswa

: Pretty Farida Sinta Silalahi

NIM

: 117028004

Program Studi

: Magister (S2) Ilmu Kedokteran Gigi

Menyetujui
Pembimbing :


Prof. Trimurni Abidin, drg.,M.Kes.,Sp KG(K) Prof.Dr. Harry Agusnar,MSc.,M.Phil

Ketua Program Studi,

Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc

Dekan,

Prof. H. Nazruddin, drg., C. Ort., Ph.D., Sp. Ort

Tanggal Lulus : 20 Juni 2014

Telah diuji :

Pada Tanggal : 20 Juni 2014

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp KG (K).


Anggota

:1. Prof. Dr. Harry Agusnar, MSc., M.Phil.
2. Prof. Dr. Rasinta Tarigan, drg., Sp KG (K)
3. Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc
4. Drg. Lasminda M.Kes
5. Drg. Sumadhi S, Ph.D

PERNYATAAN

EFEK PENAMBAHAN KITOSAN MOLEKUL TINGGI
NANOPARTIKEL PADA ABU SEKAM PADI
NANOPARTIKEL TERHADAP
VIABILITAS SEL PULPA
(In Vitro)
TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 20 Juni 2014

Pretty Farida Sinta Silalahi

DAFTAR ISTILAH

ASPn

= Abu Sekam Padi Nanopartikel

DMEM

= Dulbecco’s Modified Eagle Medium.

FAS


= Fluoro alumino silica.

FBS

= Fetal Bovine Serum.

HEMA

= Hydroxy-ethyl methacrylate.

HMCn

= High Molecule Chitosan nanoparticle

MDPC

= Mouse odontoblast like cell line.

MTA


= Mineral Trioxide Aggregate

MTT

= Methythiazol Tetrazolium

Mv

= Molekul volume.

PAA

= Polyacrilic acid.

RHAn

= Rice Husk Ash nanoparticle

RMGIC


= Resin Modified Glass Ionomer Cement

SIK

= Semen ionomer kaca.

SIKMR

= Semen ionomer kaca modifikasi resin.

TEGDMA = Triethylene glycol dimethacrylate.

ABSTRAK
Pemeliharaan jaringan pulpa yang sehat penting bagi fungsi dan vitalitas gigi.
Bahan kaping pulpa direk dan indirek yang sering digunakan untuk memelihara
jaringan pulpa adalah kalsium hidroksida, Mineral Trioxide Aggregate (MTA), dan
SIKMR (Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin). Namun bahan-bahan ini
mempunyai kekurangan, seperti arsen pada MTA dan HEMA pada SIKMR.
Penelitian sebelumnya menunjukkan Kitosan Molekul Tinggi Nanopartikel (KMTn)
dapat menstimulasi viabilitas sel karena mengandung glukosaminoglikan dan Abu

Sekam Padi Nanopartikel (ASPn) bersifat osteoinduksi karena adanya silika (SiO2)
dan kalsium hidroksida. Penggunaan kitosan berperan sebagai scaffold dan ASPn
sebagai bahan hidroksiapatit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penambahan
KMTn pada ASPn untuk meningkatkan viabilitas sel pulpa. Penelitian ini terdiri dari
tujuh kelompok yaitu ASPn (K1), ASPn+KMTn sebelum setting (K2), ASPn+KMTn
setelah setting (K3), MTA sebelum setting (K4), MTA sesudah setting (K5), SIKMR
(K6), dan kelompok tanpa perlakuan (K7). Bahan-bahan uji dipaparkan pada kultur
mouse dental pulp cell lines (MDPC) secara in vitro selama 1, 3, dan 7 hari.
Viabilitas sel dihitung dengan menggunakan MTT (3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5
diphenyltetrazoliumbromide) assay. Data diuji dengan uji ANOVA satu arah dan
diikuti uji T-test dan uji Bonferroni. Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan
bermakna antara ASPn+KMTn sebelum setting dengan MTA sebelum setting
(p=0,000) dan pada kelompok ASPn+KMTn sesudah setting dengan MTA sesudah
setting tidak ada perbedaan baik hari ke-1, ke-3, dan ke-7 (p> 0,05), nilai viabilitas
sel pada paparan MTA sebelum dan sesudah setting lebih tinggi dibanding
ASPn+KMTn sebelum dan sesudah setting, namun nilai viabilitas sel pada paparan
ASPn+KMTn sebelum dan sesudah setting lebih tinggi dibanding ASPn, SIKMR,
dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan secara in vitro terjadi peningkatan
viabilitas sel MDPC dengan penambahan KMTn pada ASPn, menunjukkan bahan
biomaterial uji cukup biokompatibel terhadap sel pulpa.

Kata kunci: Kitosan Molekul Tinggi nanopartikel (KMTn), scaffold, Abu Sekam
Padi nanopartikel (ASPn), viabilitas sel

ABSTRACT
Maintenance of a healthy pulp tissue is important for the function and vitality
of teeth. Direct and indirect pulp capping materials which is often used to maintain the
pulp tissue are calcium hydroxide, Mineral Trioxide Aggregate (MTA), and RMGIC
(Resin Modified Glass Ionomer Cement). However, these materials have
disadvantages, such as arsenic relase in MTA and HEMA from RMGIC. Previous
research indicates High Molecular Chitosan Nanoparticles (HMCn) could stimulate
cell proliferation because it contains glycosaminoglycan and Rice Husk Ash
Nanoparticles (RHAn) is osteoinductive because of silica (SiO2) and calcium
hydroxide containt. The use of chitosan acts as a scaffold and RHAn as hydroxyapatite
material. This study aims to look at the effects of adding HMCn+RHAn pulp to
improve cell viability. The study consisted of six groups: RHAn (K1), RHAn + HMCn
before setting (K2), RHAn + HMCn after setting (K3), MTA before setting (K4), MTA
after setting (K5), RMGIC (K6) , and the untreated group (K7). Test materials were
applied to cultured mouse dental pulp cell lines (MDPC) in vitro for 1, 3, and 7 days.
Cell viability was calculated using the MTT ( 3 - [4,5 - dimethylthiazol - 2 - yl ] -2,5
diphenyltetrazoliumbromide ) assay. Data were tested by One Way ANOVA followed

by Bonferroni test. The statistical test showed that there were significant differences
between RHAn+HMCn before setting and MTA before setting (p = 0.000) and in
group RHAn +HMCn after setting and MTA after setting, there were no differences in
1st, 3rd, and 7th days (p> 0.05). Value of cell viability in group of MTA exposure before
and after setting was higher than RHAn + HMCn before and after setting, but the value
of cell viability in group RHAn+HMCn before and after setting was higher than
RHAn, RMGIC, and control. The results of this study showed there was increase in
cell viability with the addition HMCn in RHAn on MDPC, thus these materials are
quite biocompatible on dental pulp cells.
Keywords: High Molecule Chitosan nanoparticle (HMCn), scaffold, Rice Husk Ash
nanoparticle (RHAn), cell viability

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus karena berkat, rahmat,
karunia dan kasih sayang-Nya sehingga tesis ini telah selesai disusun sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Kedokteran Gigi pada Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp Ort. selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc., M.Kes. selaku Ketua Panitia Penguji
dan Ketua Program Studi Magister Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan
dorongan semangat kepada penulis.
3. Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp.KG (K) selaku Ketua Program
Studi dan pembimbing utama yang telah memberikan judul tesis ini dan
banyak meluangkan waktu, memberikan tunjuk ajar, arahan, semangat
serta dukungan kepada penulis sehingga tesis ini dapat selesai.
4. Prof. Harry Agusnar, M.Sc., M.Phil., selaku pembimbing kedua penulis
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan
tunjuk ajar serta bimbingan, arahan dan dukungan pada penulis sehingga
tesis ini dapat diselesikan dengan baik.

5. Prof. Dr. Rasinta Tarigan drg., Sp KG (K) selaku panitia penguji dan
dosen Program Spesialis Ilmu Konservasi Gigi Universitas Sumatera
Utara yang telah memberi dukungan, saran, dan bantuan kepada penulis..
6. Drg. Lasminda Syafiar M.Kes., selaku anggota panitia penguji dan dosen
Ilmu Material Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
7. Drg. Sumadhi S, Ph.D selaku anggota panitia penguji dan dosen Ilmu
Material Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
8. Prof. drg. Boy M Bachtiar, MS, Ph.D selaku staff Biologi Oral Universitas
Indonesia yang telah memberikan izin dan bimbingan, serta masukan
kepada penulis.
9. Drg. Endang W Bahctiar, Biomed, Ph.D selaku staff Biologi Oral
Universitas Indonesia yang telah memberikan izin dan bimbingan, serta
masukan kepada penulis.
10. Drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D selaku staff Biologi Oral Universitas
Indonesia yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis.
11. Maysaroh S.Si dan Desi S.Si selaku staff Laboratorium Biologi Oral
Universitas Indonesia atas bantuannya dalam pelaksanaan penelitian.
12. Maya Fitria, SKM., M.Kes. selaku staff Fakultas Kesehatan Masyarakat
USU atas bantuannya dalam analisis statistik hasil penelitian.

Teman-teman terbaik yang penulis cintai, sahabat dalam suka duka, yang
sangat mendukung, membantu, dan memberi semangat kepada penulis dalam
menjalani Program Magister Kedokteran Gigi dan membantu penulis dalam
menyelesaikan tesis ini. Terimakasih setulus-tulusnya buat: Dennis, kak Ponty,
Henny, kak Nani, Gita, kak Yumi, dan Veronika.
Dalam penulisan tesis ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
kedua orang tua tersayang, Bapak Manginar Silalahi dan Mama Minta H Hutabalian
atas segala pengorbanan, doa, dukungan dan kasih sayang kepada penulis. Terima
kasih kepada kakak dan abang penulis dr. Maria Uli Silalahi dan Adri Silalahi, SE,
yang selalu memberikan dorongan, doa, dan semangat kepada penulis. Terima kasih
kepada bapak dan ibu mertua penulis dr. Talupan Simanungkalit Sp.An dan Lili Julia
Tarihoran atas kasih sayang, dukungan, dan doa buat penulis.
Terima kasih setulus-tulusnya kepada suami penulis tercinta dr. Martin
Ramses Simanungkalit Sp.An, yang sangat membantu dan mendukung penulis dalam
segala hal. Terima kasih atas kasih sayang, perhatiaan, doa, dukungan dan materi
yang diberikan kepada penulis. Terima kasih buat putra putri tersayang Kefas Maity
Simanungkalit dan Calista Maity Simanungkalit atas kasih sayang, dukungan, dan
doanya bagi penulis dalam meniti karier sampai kepada jenjang magister. Tiada yang
lebih penting dan berharga dalam hidup ini, selain keberadaan kalian. Terima kasih
untuk kebersamaan dan keceriaan serta dorongan semangat yang luar biasa bagi
mama untuk dapat menyelesaikan tugas tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis berharap semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan
masalah praktis.
Medan, 20 Juni 2014
Penulis,

(Pretty Farida Sinta Silalahi)
NIM: 107028004

RIWAYAT HIDUP

Keterangan Pribadi
Nama

: Pretty Farida Sinta Silalahi

Alamat Tempat Tinggal

: Jl. Wijaya no.17 Sukajadi, Pekanbaru-Riau

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Kristen Protestan

No.Kontak

: 08117521282

Nama Ayah

: Manginar Silalahi

Nama Ibu

: Minta H Hutabalian

Pekerjaan

: Dokter gigi

Pendidikan Formal
Sekolah Dasar

: SD ST. Maria Pekanbaru

Sekolah Menengah

: SMP ST. Maria Pekanbaru

Sekolah Menengah Atas

: SMA ST. Maria Pekanbaru

Fakultas Kedokteran Gigi

: Universitas Trisakti Jakarta

Program Spesialis

: Ilmu Konservasi Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara Medan

Publikasi
1. Short Lecture: “ The Addition of Natural Product Rice Ash Hush with
Chitosan Scaffold as Dental Cement for Dentinogenesis : A literature Riview” pada
Seminar The 8th FDI-IDA Joint Meeting & Medan International Dental Exhibition,
November 2012 di Medan, Indonesia.

2. Short lecture “Taurodontism with Endodontic Treatment : A Case
Report” pada Seminar Ilmiah Nasional IKORGI 2013 (SINI 2013), November 2013
di Bali, Indonesia.
3. Short Lecture “Emergency Endodontic Treatment in Complex Case: A
Case Report “ pada Seminar The 2nd RIAU SCIENTIFIC – EXPO, April 2013 di
Pekanbaru, Indonesia.
4. Poster: “Direct Composite Veneer Techniques to Correct the Midline
Shifting Caused by Failured Orthodontic Treatment: A Case Report” Medan Esthetic
Dentistry II, Februari 2014 di Medan, Indonesia.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISTILAH ..............................................................................................
ABSTRAK ............................................................................................................
ABSTRACT ..........................................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
RIWAYAT HIDUP ...............................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
DAFTAR TABEL .................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

i
ii
iii
iv
viii
x
xiii
xiv
xvi

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1. Latar Belakang...............................................................................
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ...........................................................................
1.4. Manfaat Penelitian .........................................................................

1
1
7
7
8

BAB 2. .TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
2.1 Regenerasi Pulpodentinal Kompleks .............................................
2.2 Efek Bahan Restorasi terhadap Jaringan Pulpodentinal
Kompleks .......................................................................................
2.2.1 Mineral Trioxide Aggregate .................................................
2.2.2 Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR) ..............
2.2.3 Abu Sekam Padi Nanopartikel (ASPn) ................................
2.2.4 Kitosan Molekul Tinggi Nanopartikel (KMTn) ...................
2.3 Mekanisme Pertahanan Pulpodentinal Kompleks .........................
2.3.1 Reaktifitas Odontoblas .........................................................
2.3.2 Matriks Metaloprotein ..........................................................
2.4 Uji Biokompatibilitas ....................................................................
2.5 Viabilitas Sel sebagai Indikator Sitotoksisitas ..............................
2.6 Landasan Teori ..............................................................................
2.7 Kerangka Konsep ..........................................................................
2.8 Hipotesis Penelitian.......................................................................

10
13

BAB 3. METODE PENELITIAN........................................................................

39

3.1 Desain Penelitian...........................................................................
3.2 Tempat dan Waktu ........................................................................
3.3 Sampel dan Besar Sampel Penelitian ............................................
3.3.1. Sampel Penelitian ................................................................
3.3.2. Besar Sampel Penelitian ......................................................

39
39
39
39
40

16
16
19
20
24
29
29
30
31
33
35
38
38

3.4 Variabel dan Definisi Operasional ................................................
3.4.1 Variabel Penelitian ..............................................................
3.4.1.1 Variabel Bebas .......................................................
3.4.1.2 Variabel Terikat .....................................................
3.4.1.3 Variabel Terkendali ...............................................
3.4.1.4 Variabel Tidak Terkendali .....................................
3.4.2 Definisi Operasional .............................................................
3.5 Alat dan Bahan Penelitian .............................................................
3.5.1 Alat Penelitian ......................................................................
3.5.2 Bahan Penelitian ...................................................................
3.6 Prosedur Penelitian ........................................................................
3.6.1 Pembuatan Bubuk Abu Sekam Padi Nanopartikel ..............
3.6.2 Pembuatan Gel Kitosan .......................................................
3.6.3 Persiapan Mould Cetakan SIKMR ......................................
3.6.4 Pembuatan Bahan Uji ..........................................................
3.6.5 Sterilisasi Bahan Uji ............................................................
3.6.6 Pembuatan Medium Kultur Lengkap ..................................
3.6.7 Kultur Sel.............................................................................
3.6.8 Pengaplikasian Bahan ..........................................................
3.6.9 Uji Viabilitas Sel dengan MTT assay..................................
3.7 Analisis Statistik ............................................................................

41
41
41
41
41
42
42
45
45
46
48
48
49
50
51
52
52
52
53
54
55

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................
4.1 Pertumbuhan Sel-Sel Pulpa Gigi (MDPC) ....................................
4.2 Viabilitas Sel pada ASPn, ASPn Sebelum dan Sesudah Setting,
Kontrol selama 1, 3, dan 7 Hari ........................................................
4.3 Viabilitas Sel pada ASPn Sebelum dan Sesudah Setting, selama
1, 3, dan 7 Hari
4.4 Viabilitas Sel pada MTA Sebelum dan Sesudah Setting Selama
1, 3 dan 7 Hari ..................................................................................
4.5 Viabiliti Sel pada Paparan ASPn+KMTn Sebelum Setting Vs
MTA Sebelum Setting dan Perbedaan ASPn+KMTn Sesudah
Setting Vs MTA Sesudah Setting Selama 1, 3, dan 7 Hari ...........
4.6 . Viabilitas Sel antar Kelompok Sampel selama 1, 3 dan 7 Hari.....

56
57

BAB 5. PEMBAHASAN ......................................................................................
5.1 Perbedaan Viabilitas sel ASPn, ASPn sebelum dan sesudah
setting, selama 1, 3, dan 7 hari .....................................................
5.2 Viabilitas sel pada ASPn + KMTn sebelum setting dengan
ASPn + KMTn setelah setting selama 1, 3, dan 7 hari ..................
5.3 Viabilitas Sel pada MTA Sebelum dan Sesudah Setting Selama
selama 1 Hari, 3 Hari, dan 7 Hari..................................................
5.4 Viabilitas Sel pada ASPn + KMTn sebelum dan sesudah setting,

65

58
60
61

62
62

67
69
70

MTA Sebelum dan Sesudah Setting, SIKMR Selama 1, 3, dan, 7
Hari ................................................................................................

71

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

78

6.1 Kesimpulan .....................................................................................
6.2 Saran................................................................................................

78
79

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

81

DAFTAR TABEL

No

Judul

Halaman

2.1 Pengaruh Sisa Ketebalan Dentin terhadap Kelangsungan Hidup Sel
Odontoblas, Aktifitas Dentin Reaksioner, dan Inflamasi Pulpa ....................

15

3.1 Definisi Operasional, Cara, Hasil, dan Alat Ukur dari Variabel Bebas dan
Tergantung dari Penelitian .............................................................................

43

4.1 Nilai Viabilitas Sel dan Perbedaan ASPn dengan ASPn+KMTn Sebelum
Setting Selama 1, 3 dan 7 Hari dengan Uji T-Test .........................................

58

4.2

Nilai Viabilitas Sel dan Perbedaan ASPn dengan ASPn+KMTn Sesudah
Setting Selama 1, 3 dan 7 hari dengan uji T-Test.........................................

59

4.3 Nilai Viabilitas Sel dan Perbedaan ASPn+KMTn Sebelum dengan
Sesudah Setting selama 1, 3, dan 7 Hari dengan Uji Bonferroni..................

60

4.4 Nilai Viabilitas Sel dan Perbedaan MTA Sebelum dengan Setelah Setting
Selama 1, 3 dan 7 Hari ...................................................................................

61

4.5 Perbedaan ASPn+KMTn Sebelum dan Sesudah Setting dengan MTA
Sebelum dan Sesudah Setting Melalui Uji Bonferroni...................................

62

4.6 Nilai Viabilitas Sel selama 1, 3, dan 7 Hari pada Semua Kelompok
Uji..................................................................................................................

63

4.7 Perbedaan Viabilitas Sel yang Dipaparkan Bahan Uji pada Kultur Sel
selama 1, 3, dan 7 Hari dengan Uji Bonferroni...........................................

64

DAFTAR GAMBAR
No.

Judul

Halaman

2.1

Respon Odontoblas terhadap Stimulasi Patologis. .....................................

12

2.2

Dinamika Pembentukan Jaringan Keras oleh Pulpa Sebagai Respon
Terhadap Stimulus Eksternal pada Berbagai Kedalaman Dentin ...............

15

2.3

Lapisan Abu Sekam Padi ............................................................................

21

2.4

Hasil XRD Campuran Abu Sekam Padi Nanopartikel dengan Kitosan
Molekul Tinggi Nanopartikel .....................................................................

23

2.5

Tag Like Structure ASPn+KMTn dengan Uji SEM................................

24

2.6

Kitosan Molekul Tinggi ..............................................................................

25

2.7

Kombinasi Tiga Elemen yang Memungkinkan Terjadinya Regenerasi
Jaringan atau Organ ....................................................................................

28

Hipotesa Efek Matriks Protein Dentin yang Dilarutkan oleh Karies
atau Bahan Kedokteran Gigi pada Odontoblas dan Sel Lain...................

30

2.8

3.1

Bahan-bahan Penelitian; (a) ASP; (b) Gel KMTn; (c) MTA; (d) Vitre
Bond 3M ESPE ..........................................................................................

48

\3.2

Alat ASP untuk menjadi Nanoparikel (a). Grinding Jar; (b). Planetary
Ball Mills (PM 200) ....................................................................................

49

3.3

Proses Pembuatan Gel Kitosan Nanopartikel .............................................

50

3.4

Syringe Insulin ............................................................................................

50

3.5

Mould Tempat Pencetakan SIKMR ............................................................

51

3.6

Neraca Analitik ...........................................................................................

51

3.7

(a) Perlakuan pada Tiap Bahan Uji; (b) Bahan Uji dalam 96 Well .............

54

3.8

(a) Viabilitas Sel Dibaca Melalui Komputerisasi; (b) MicroplateReader ..

55

4.1

Gambar Pertumbuhan MDPC..................................................................

57

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

Grafik Nilai Viabilitas Sel pada ASPn, ASPn+KMTn Sebelum Setting
(K1) dan Kontrol (K6) Selama 1, 3,dan 7 Hari ..........................................

58

Grafik Nilai Viabilitas Sel pada ASPn, ASPn+KMTn Setelah Setting
(K2) dan Kontrol (K6) Selama 1, 3,dan 7 Hari ..........................................

59

Grafik nilai viabilitas sel pada ASPn+KMTn Sebelum dan Setelah
Setting Selama 1, 3,dan 7 Hari

60

Grafik Nilai Viabiltas Sel pada Kelompok MTA Sebelum (K4) dan
Sesudah Setting (K5) selama 1, 3, dan 7 Hari ...........................................

61

Rerata Nilai Viabilitas Sel pada semua kempok uji selama 1, 3, dan 7
hari............................................................................................................

63

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Judul

Halaman

1

Alur Penelitian .......................................................................................

87

2

Surat Keterangan Ethical Clearance .....................................................

88

3

Surat Permohonan Izin di Laboratorium Biologi Oral FKG
Universitas Indonesia...........................................................................

89

Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian di Laboratorium
Biologi Oral FKG Universitas Indonesia ...........................................

90

4

5

Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Laboratorium F-MIPA
USU....................................................................................................

91

6

Hasil Uji Statistik...............................................................................

92

7

Gambaran Mikroskopik Viabilitas Sel pada Setiap Kelompok...........

111