Hubungan Antara Kadar Magnesium Dan Ferritin Serum Dengan Frekuensi, Durasi Dan Intensitas Migren

ABSTRAK

Latar Belakang: Magnesium merupakan zat essensial dalam banyak
proses yang mempunyai peranan essensial pada sel. Kekurangan
magnesium dapat mencetuskan hiperagregasi platelet, merusak reseptor
serotonin, dan meningkatkan afinitas reseptor NMDA. Akumulasi besi
yang berlebihan dapat secara langsung menyebabkan disfungsi talamus,
dan tidak langsung menjadikan otak lebih rentan terhadap stres oksidatif.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar
magnesium dan ferritin serum dengan frekuensi, durasi dan intensitas
migren
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan
terhadap pasien migren yang berobat ke poliklinik sefalgia bagian
Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan periode September hingga
November 2014. Penderita migren yang memenuhi kriteria inklusi
dianamnesis untuk pengisian kuisioner kemudian dilakukan pemeriksaan
darah vena untuk mengukur kadar magnesium dan ferritin serum.
Hasil: Terdapat 30 orang penderita migren dalam penelitian ini, terdiri dari
25 org (83%) perempuan dan 5 org (17%) laki-laki, dengan rerata usia
subyek adalah 31,37±9,71 tahun. Median dan rentang kadar magnesium
serum adalah 1,89 mEq/L (1,62 – 9,07) dan rerata±SD kadar ferritin serum

adalah 102,371±62,624 ng/L. Subyek mengalami rerata frekuensi adalah
4,1±3,57 kali per bulan dengan rerata±SD intensitas migren adalah
6,74±1,7 dengan menggunakan VAS, dan durasi migren terbanyak adalah
lebih dari tahun yaitu 20 org (66,7%). Terdapat korelasi negatif yang
signifikan antara kadar magnesium serum dengan frekuensi dan intensitas
migren dengan masing-masing nilai adalah r = -0,473; p = 0,008 dan r = 0,673; p =