Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dimana penelitian asosiatif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau
pengaruh antar dua variabel atau lebih.Dalam penelitian ini menganalisis
pengaruh kepemilikan blockholder, arus kas bebas untuk perusahaan, ukuran
perusahaan dan set kesempatan investasi terhadap kebijakan utang perusahaan
manufaktur di bursa efek indonesia periode 2013-2014.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan tahunan
yang diambil dari situswww.idx.go.id dan melalui Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) Penelitian akan dilakukan dari bulan Januari 2016 sampai
dengan Maret 2016.

3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Independen (Variabel Bebas) :
X1 : Kepemilikan Blockholder
X2 : Arus Kas Bebas untuk Perusahaan

X3: Ukuran Perusahaan
X4 : Set Kesempatan Investasi

42
Universitas Sumatera Utara

b. Variabel Dependen (Variabel Terikat) :
Y : Kebijakan Utang

3.4 Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Independen (X)
1. Kepemilikan Blockholder(X1)
Kepemilikan Blockholder merupakan kepemilikan saham oleh individu
atau instansi minimal 5% dari total ekuitas perusahaan memiliki proksi
yaitu rasio antara jumlah saham yang dimiliki blockholder dengan
jumlah saham yang beredar ( Wiliandri, 2011). Blockholder diukur
dengan :
BLOCK =




















2. Arus Kas Bebas Untuk Perusahaan (Free Cash Flow To Firm) (X2)
Ross et al., (2000) mendefenisikan arus kas bebas untuk perusahaan
sebagai kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditor atau

pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal kerja atau
investasi pada aset tetap. Dalam penelitian ini arus kas bebas untuk
perusahaan dihitung dengan menggunakan rumus dari arus kas bebas
untuk perusahaan (FCFF) berdasarkan rumus Ross et al., (2000) :
FCFto Firmit = AKOit – PMit – NWCit
FCFFit

= Free Cash Flowto Firm (arus kas bebeas untuk

perusahaan) perusahaan i pada tahun t

43
Universitas Sumatera Utara

AKOit

= Aliran kas operasi perusahaan i pada tahun t

PMit


= pengeluaran modal perusahaan i pada tahun t

NWCit

= Modal kerja bersih perusahaan i pada tahun t

3. Ukuran Perusahaan (X3)
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya suatu perusahaan yang
dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total penjualan bersih.
Dalam

penelitian

ini,

ukuran

perusahaan

dihitung


dengan

menggunakan nilai logaritma natural dari total aktiva (natural log total
asset) sebagai dasar pengukuran. Variabel ini dirumuskan sebagai
berikut (Wiliandri, 2011):
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
4. Set Kesempatan Investasi (X4)
Set kesempatan investasi (investment opportunity set / IOS) bisa diukur
menggunakan
PBV(Price

To

proksi
Book

PBV

(Tarjo


Value)

dan

Jogyanto,

merupakan

ukuran

2003)Rasio
IOS

untuk

menunjukkan penilaian atau harapan investor terhadap perusahaan.
PBV dihitung berdasarkan rasio (Prihadi, 2011 : 170) :
Price to Book Value (PBV) =
3.4.2 Variabel Dependen






.





Variabel Dependen pada penelitian ini adalah kebijakan utang. Kebijakan
utang merupakan proksi dari risiko yang dihadapi oleh pemegang saham dan
menjadi biaya keagenan dalam konflik kepentingan antara pemegang saham

44
Universitas Sumatera Utara

dengan kreditur. Penelitian ini menggunakan DER sebagai ukuran dalam menilai
kebijakan utang (Faisal, 2004). Dimana DER dihitung dengan :

Debt to Equity Ratio (DER) =

Variabel
BLOCK (X1)

Arus Kas
Bebas Untuk
Perusahaan
(X2)

Ukuran
Perusahaan
(X3)
Set
Kesempatan
Investasi
(X4)
Kebijakan
Hutang (Y)




+



Tabel 3.1
Operasional variabel
Defenisi
Indikator
Kepemilikan
Jumlah saham yang dimiliki � � ℎ�
saham perusahaan
Jumlah saham yang beredar
diatas 5%.
Aliran kas bebas
yang digunakan
untuk
AKOit – PMit – NWCit
membiayai

utang
dan
ekuitas.
Logaritma natural
Ln Total Asset
dari total asetnya.
Perbadingan
antara
harga
saham dan nilai
buku perlembar
saham.
Perbandingan
antara total utang
dan total ekuitas
yang
digunakan
sebagai
sumber
pendanaan.


Skala
Ukur
� Rasio
Rasio

Rasio

Rasio
PBV =





.





Rasio

DER =

Total Utang
Total Ekuitas

Sumber : Jurnal-jurnal peneliti terdahulu

3.5 Populasi dan Sampel
Populasi dijadikan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 2013-2014 sebanyak
132perusahaan. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

45
Universitas Sumatera Utara

teknik populasi sasaran yaitu pengambilan sampel non probabilistik berdasarkan
pertimbangan atau pemilihan anggota populasi sasaran dengan mendasarkan pada
kriteria tertentu. Kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar dan menerbitkan laporan keuangan di
BEI periode 2013-2014
2. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap yang diperlukan oleh penelitian
ini
3. Perusahaan yang tidak didelisting selama periode penelitian.
Berikut adalah tabel kriteria yang menunjukan populasi sasaran dari penelitian ini:

No
1
2

Tabel 3.2
Prosedur Pemilihan Populasi Sasaran
Kriteria
Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan
keuangan di BEI periode 2013-2014
Perusahaan yang memiliki data yang tidak lengkap
Jumlah

Jumlah
132
(0)
132

Sumber : www.idx.go.id (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.2 perusahaan yang dijadikan populasi sasaran
dalam penelitian ini 132 perusahaan manufaktur. Angka tahun pengamatan
dalam penelitian ini adalah 2tahun berturut-turut dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2014. Sehingga jumlah sampel observasi adalah 264populasi
sasaran observasi yang diperoleh dari 2 tahun observasi dikali 132 populasi
sasaran perusahaan manufaktur di Indonesia.Berikut adalah daftar populasi
sasaran perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:

46
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3
JumlahPopulasi Sasaran Perusahaan ManufakturyangTerdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013 – 2014
No.
Nama Perusahaan
KODE
1 Holcim Indonesia Tbk.
SMCB
2 Indocemen Tunggal Perkasa Tbk.
INTP
3 Semen Indonesia Tbk.
SMGR
4 Arwana Citra Mulia Tbk.
ARNA
5 Asahimas Flat Glass Tbk.
AMFG
6 Intikeramik Alamsari Industri Tbk.
IKAI
7 Keramika Indonesia Asosiasi Tbk.
KIAS
8 Mulia Industrindo Tbk.
MLIA
9 Surya Toto Indonesia Tbk.
TOTO
10 Alakasa Industrindo Tbk.
ALKA
11 Alumindo Light Metal Industri Tbk.
ALMI
12 Betonjaya Manunggal Tbk.
BTON
13 Citra Tubindo Tbk
CTBN
14 Gunawan Dianjaya Steel tbk.
GDST
15 Indal Aluminium Industry Tbk.
INAI
16 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk.
JKSW
17 Jaya Pari Steel Tbk.
JPRS
18 Krakatau Steel Tbk.
KRAS
19 Lion Metal Works Tbk.
LION
20 Lionmesh Prima Tbk.
LMSH
21 Pelangi Indah Canindo Tbk.
PICO
22 Pelat Timah Nusantara Tbk.
NIKL
23 Saranacentral Bajatama Tbk.
BAJA
24 Tembaga Mulia Semaran Tbk.
TBMS
25 Barito Pasific Tbk.
BRPT
26 Budi Starch & Sweetener Tbk.
BUDI
27 Chandra Asri Petrochemical Tbk.
TPIA
28 Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
DPNS
29 Ekadharma International Tbk.
EKAD
30 Eterindo Wahanatama Tbk.
ETWA
31 Indo Acidatama Tbk.
SRSN
32 Intanwijaya International Tbk.
INCI
33 Sorini Agro Asia corporindo Tbk.
SOBI
34 Unggul Indah Cahaya Tbk.
UNIC
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

47
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 3.3
JumlahPopulasi Sasaran Perusahaan ManufakturyangTerdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013 – 2014
No.
Nama Perusahaan
KODE
35 Alam Karya Unggul Tbk.
AKKU
36 Argha Karya Prima Industri Tbk.
AKPI
37 Asiaplast Industries Tbk.
APLI
38 Berlina Tbk.
BRNA
39 Champion Pacific Indonesia Tbk.
IGAR
40 Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
IPOL
41 Lotte Chemical Titian Tbk.
FPNI
42 Sekawan Intipratama Tbk.
SIAP
43 Siwani Makmur Tbk.
SIMA
44 Trias Sentosa Tbk.
TRST
45 Yanaprima Hastaperada Tbk.
YPAS
46 Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
CPIN
47 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
JPFA
48 Malindo Feedmill Tbk.
MAIN
49 Sierad Produce Tbk.
SIPD
50 SLJ Global Tbk.
SULI
51 Tirta Mahakam Resourcles Tbk.
TIRT
52 Alkindo Naratama Tbk.
ALDO
53 Fajar Surya Wisesa Tbk.
FASW
54 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
INKP
55 Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.
KBRI
56 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
TKIM
57 Suparma Tbk.
SPMA
58 Tuba Pulp Lestari Tbk.
INRU
59 Astra International Tbk.
ASII
60 Astra Otoparts Tbk.
AUTO
61 Gajah Tunggal Tbk.
GJTL
62 Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
63 Indo Kordsa Tbk.
BRAM
64 Indomobil Sukses Internasional Tbk.
IMAS
65 Indospring Tbk.
INDS
66 Multi Prima Sejahtera Tbk.
LPIN
67 Nipress Tbk.
NIPS
68 Prima Alloy Steel Universal Tbk.
PRAS
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

48
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 3.3
JumlahPopulasi Sasaran Perusahaan ManufakturyangTerdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013 – 2014
No.
Nama Perusahaan
KODE
69 Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
70 Multistrada Arah Sarana Tbk.
MASA
71 Apac Citra Centertex Tbk.
MYTX
72 Argo Pantes Tbk.
ARGO
73 Asia Pacific Fibers Tbk.
POLY
74 Century Textile Industry Tbk.
CNTX
75 Eratex Djaja Tbk.
ERTX
76 Ever Shine Textile Industry Tbk.
ESTY
77 Indo-Rama Synthetics Tbk.
INDR
78 Nusantara Inti Corpora Tbk.
UNIT
79 Pan Brothers Tbk.
PBRX
80 Panasia Indo Resource Tbk
HDTX
81 Poluchem Indonesia
ADMG
82 Ricky Putra Globalindo Tbk.
RICY
83 Star Petrochem Tbk.
STAR
84 Sunson Textile Manufacturer Tbk.
SSTM
85 Tifico Fiber Indonesia Tbk.
TFCO
86 Trisula Internasional Tbk.
TRIS
87 Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
BIMA
88 Sepatu Bata Tbk.
BATA
89 Jembo Cable Company Tbk.
JECC
90 Kabelindo Murni Tbk.
KBLM
91 KMI Wire and Cable Tbk.
KBLI
92 Sumi Indo Kabel Tbk.
IKBI
93 Supreme Cable Manufacturing & Comerce Tbk.
SCCO
94 Voksel Electric Tbk.
VOKS
95 Sat Nusapersada Tbk.
PTSN
96 Delta djakarta Tbk.
DLTA
97 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
ICBP
98 Indofood Sukses Makmur Tbk.
INDF
99 Mayora Indah Tbk.
MYOR
100 Multi Bintang Indonesia
MLBI
101 Nippon Indosari Corpindo Tbk.
ROTI
102 Sekar Bumi Tbk.
SKBM
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

49
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 3.3
JumlahPopulasi Sasaran Perusahaan ManufakturyangTerdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013 – 2014
No.
Nama Perusahaan
KODE
103 Sekar Laut Tbk.
SKLT
104 Siantar Top Tbk.
STTP
105 Tri Banyan Tirta Tbk.
ALTO
106 Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk.
ULTJ
107 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
CEKA
108 Bentoel Internasional Investama Tbk.
RMBA
109 Gudang Garam Tbk.
GGRM
110 HM. Sampoerna Tbk.
HMSP
111 Darya Varia Laboratoria Tbk.
DVLA
112 Indofarma (Persero) Tbk.
INAF
113 Kalbe Farma Tbk.
KLBF
114 Kimia Farma (Persero) Tbk.
KAEF
115 Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.
SCPI
116 Merk Tbk.
MERK
117 Pyridam Farma Tbk.
PYFA
118 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.
SQBB
119 Tempo Scan Pasicic Tbk.
TSPC
120 Akhasa Wira International Tbk.
ADES
121 Mandom Indonesia Tbk.
TCID
122 Martina Berto Tbk.
MBTO
123 Mustika Ratu Tbk.
MRAT
124 Kedaung Indah Can Tbk.
KICI
125 Langgeng Makmur Tbk.
LMPI
126 Semen Baturaja Persero Tbk.
SMBR
127 Steel Pipe Industry Tbk.
ISSP
128 Sri Rejeki Isman Tbk.
SRIL
129 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
AISA
130 Prashida Aneka Niaga Tbk.
PSDN
131 Unilever Indonesia Tbk.
UNVR
132 Kedawung Setia Industrial Tbk.
KDSI
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

50
Universitas Sumatera Utara

3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diambil dari www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory
(ICMD).Data yang diperoleh adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam
suatu skala numerik. Sifat data ini adalah data time series.

Penelitian ini

mengambil data 132 perusahaan manufaktur di Indonesia selama 2 tahun periode
pengamatan.

3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode pengumpulan data historis (documentary-historical).
Langkah-langkah yang diambil dalam pengumpulan data yang berkaitan
dengan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan
kategori dan klasifikasi bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah
penelitian yaitu kepemilikan blockholder, arus kas bebas untuk perusahaan,
ukuran perusahaan, set kesempatan investasi dan kebijakan utang perusahaan.
2. Studi Pustaka
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan teori yang
relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi
pustaka terhadap literatur dan bahan pustaka lainnya seperti artikel, jurnal,
buku, dan penelitian terdahulu.

51
Universitas Sumatera Utara

3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dan informasi
mengenai data variabel dalam penelitian. Analisis deskriptif meliputi nilai ratarata, jumlah data, dan standard deviasi dari kepemilikan blockholder, arus kas
bebas untuk perusahaan, total aset sebagai pengukur ukuran perusahaan, price
book value (PBV) sebagai pengukur set kesempatan investasi dan debt to equity
ratio (DER) kebijakan utang perusahaan.

3.8.2 Metode Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis linear berganda
ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas
(X) dengan variabel terikat (Y). Analisis linear berganda memerlukan
pengujian secara serempak dengan menggunakan F hitung. Dalam analisis
linear berganda juga memerlukan pengujian asumsi klasik yang diperlukan
untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar
bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolineritas, dan
gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang
tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear Unbiased
Estimator)

yakni

tidak

terdapat

heteroskedastisitas,

multikolineritas,

autokorelasi (Situmorang dan Lutfi, 2014:166). Tujuannya adalah agar hasil

52
Universitas Sumatera Utara

penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien.Persamaan regresi
linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana:
Y = Kebijakan Utang
a

= Konstanta

X1 = Kepemilikan Blockholder
X2 = Arus Kas Bebas Untuk Perusahaan
X3 = Ukuran Perusahaan
X4 = Set Kesempatan Investasi
b1 = Koefisien Regresi Kepemilikan Blockholder
b2 = Koefisien Regresi Arus Kas Bebas untuk Perusahaan
b3 = Koefisien Regresi Ukuran Perusahaan
b4 = Koefisien Regresi Set Kesempatan Investasi
e

= Standar error

3.9Uji Asumsi Klasik
Sebagai konsekuensi dari penggunaan analisis statistik parametrik yaitu
analisis regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik
(Sangadji dan Sophia, 2010).Hal ini dimaksudkan untuk menguji bahwa tidak
terdapat bias pada nilai estimator dari model yang digunakan dalam penelitian.
Pengujian ini dilakukan agar mendapatkan model persamaan regresi yang baik

53
Universitas Sumatera Utara

dan benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bisa
sesuai dengan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).

Pengujian ini

dilakukan dengan bantuan software SPSS.
Uji klasik ini dapat dikatakan sebagai kriteria ekometrika untuk melihat
apakah hasil estimasi memenuhi dasar linier klasik atau tidak. Setelah data
dipastikan bebas dari penyimpangan asumsi klasik, maka dilanjutkan dengan
uji hipotesis yakni uji individual (uji t), pengujian secara serentak (uji F), dan
koefisien determinasi (R2). Uji klasik terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
3.9.1

Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah model regresi

dalam
penelitian antara variabel dependen dengan variabel independen keduanya
memiliki distribusi normal ataukah tidak. Untuk dapat dianalisis, data harus
berdistribusi normal atau mendekati normal yaitu distribusi dengan data
bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti
distribusi normal yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan.
Cara menguji normalitas data dapat dilihat dengan tiga pendekatan
yaitu
pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas data
dengan pendekatan histogram dapat dilihat dengan kurva normal yaitu kurva
yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satunya adalah bahwa mean, mode, dan

54
Universitas Sumatera Utara

median pada tempat yang sama. Pada pendekatan histogram variabel
berdistribusi normal jika dapat ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak
menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada pendekatan grafik, uji
normalitas dapat dilihat dari titik-titik disepanjang garis diagonal. Jika pada
scattler plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal
ini berarti data berdistribusi normal. Sedangkan pendekatan KolmogorovSmirnov digunakan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal
berdistribusi normal. Nilai kolmogorov smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti
data dikatakan normal(Situmorang dan Lufti, 2014:121).

Pengambilan

keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut:
1. Jika p < 0.05 maka distribusi data tidak normal
2. Jika p > 0.05 maka distribusi data normal
Cara mengatasi data tidak normal antara lain:
1. Melakukan transformasi data misalnya mengubah data menjadi bentuk
logaritma(Log) atau natural (Ln).
2. Menambah jumlah data.
3. Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya
data.
4. Menerima data apa adanya.
3.9.2

Uji Multikolinieritas
Model multiple regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang

tinggi diantara variabel-variabel independen karena akan menyebabkan nilai
koefisien regresi berfluktuasi tinggi sehingga mengurangi keyakinan akan

55
Universitas Sumatera Utara

hasil pengujian. Karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap data sampel,
apakah terjadi multikolinieritas atau tidak (Indrawati, 2015). Jika terdapat
nilai korelasi diantara variabel independen adalah satu maka koefisiennya : (a)
koefisien untuk nilai-nilai regresi tidak dapat diperkirakan (b) nilai standard
error dari setiap nilai koefisien regresi menjadi nilai yang tak terhingga.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari
(1) Nilai tolerance (TOL) dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF).
Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena
VIF=1/Tolerance). Nilai Cut off yang umum dipakai untuk menunjukan
adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance >0,10 atau sama dengan nilai
VIF ttabel pada α = 0,05, H0 ditolak dan H1 diterima.

3.10.3

Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur proporsi atau persentase

sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamasama.Range nilai dari koefisien determinasi adalah 0 ≤ R2≤ 1 (Situmorang dan
Lufti, 2012: 163).
Semakin banyak variabel independen ditambahkan ke dalam model, maka
R2 akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap model. Fungsi dari Adjusted R Square adalah mengurangi

59
Universitas Sumatera Utara

keraguan tersebut. Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel
dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai
Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena
menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat
juga semakin besar.

60
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Singkat Industri Manufaktur
Industri manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses pembuatan
produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan manufaktur apabila
ada tahapan input-proses-output yang akhirnya menghasilkan suatu produk.
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan
suatu medium proses transformasi bahan mentah menjadi bahan jadi untuk
dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk
produksi dan integerasi komponen-komponen suatu produk.

Beberapa

industri seperti produsen semi konduktor dan baja, juga menggunakan istilah
fabrikasi atau pabrikasi.
Karakteristik utama industri manufaktur adalah mengolah sumberdaya
menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktifitas perusahaan yang
tergolong dalam kelompok industri manufaktur mempunyai 3 kegiatan utama
(Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik 2002):
a. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan
baku;
b. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku;
c. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi;
d. Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercemin dalam laporan keuangan
perusahaan pada perusahaan infustri manufaktur.

61
Universitas Sumatera Utara

4.1.1 Profil Perusahaan Manufaktur
Jumlah populasi sasaran penelitian ini sebanyak 84 perusahaan.

Profil

masing-masing perusahaan yang masuk dalam sektor Industri Dasar dan
Kimia, sektor Bermacam-macam Industri dan sektor Barang-Barang
Konsumer Industri di Bursa Efek Indonesia yang menjadi populasi sasaran
adalah sebagai berikut:

No
1

2

3
4

Nama
Perusahaan
Holcim Indonesia
Tbk.
Indocemen
Tunggal Perkasa
Tbk.
Semen Indonesia
Tbk.
Arwana Citra
Mulia Tbk.

5

Asahimas Flat
Glass Tbk.

6

Intikeramik
Alamsari Industri
Tbk.
Keramika
Indonesia Asosiasi
Tbk.
Mulia Industrindo
Tbk.

7

8

Tabel 4.1
Profil Perusahaan
Kode
Tanggal
Tanggal
Efek
Berdiri
IPO
SMCB
15 Juni
10
1971
Agustus
1977
INTP 16 Januari
05
1965
Desember
1989
SMGR 25 Maret
08 Juli
1953
1981
ARNA
22
17 Juli
Februari
2001
1993
AMFG
07
08
Oktober November
1971
1995
IKAI
26 Juni
18 Juli
1991
2001
KIAS

MLIA

11 Januari
1991

08
Desember
1994
15
17 Januari
November
1994
1986

Kegiatan
Perusahaan
Industri semen

Industri semen

Industri semen
Produksi keramik,
kaca dan porselen
Produksi keramik,
kaca dan porselen.
Produksi keramik,
kaca dan porselen
Produksi keramik,
kaca dan porselen
Produksi kemasan
produk dalam kaca
dan keramik

www.britama.com

62
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No
Nama
Perusahaan
9
Surya Toto
Indonesia Tbk.
10

Alakasa
Industrindo
Tbk.

ALKA

21 Februari
1972

Tanggal
IPO
30
Oktober
1990
12 Juli
1990

11

Alumindo
Light Metal
Industri Tbk.

ALMI

26 Juni
1978

2 Januari
1997

12

Betonjaya
Manunggal
Tbk.
Citra Tubindo
Tbk.
Gunawan
Dianjaya Steel
tbk.

BTON

27 Februari
1975

18 Juli
2001

CTBN

28 Agustus
1983
08 April
1989

1984

Indal
Aluminium
Industry Tbk.
Jakarta Kyoe
Steel Works
Tbk.
Jaya Pari Steel
Tbk.

INAI

16 Juli 1971

JKSW

07 Januari
1974

JPRS

18 Juli 1973

18

Krakatau Steel
Tbk.

KRAS

27 Oktober
1971

19

Lion Metal
Works Tbk.

LION

16 Agustus
1972

13
14

15

16

17

Kode
Efek
TOTO

Tanggal
Berdiri
11 Juli 1977

GDST

Kegiatan
Perusahaan
Produksi
produk
berbahan logam dan
perdagangan
Bergerak di usaha
pengolahan barangbarang dari logam
dan aluminium
Bergerak di usaha
pengolahan barangbarang dari logam
dan aluminium
Produksi logam besi
dan baja

23
Desember
2009

05
Desember
1994
27 Juni
1997
04
Agustus
1989
29
Oktober
2010
20
Agustus
1993

Produksi pipa baja
dan aksesoris pipa
Produksi logam dan
produk sejenisnya
serta bergerak dalam
hal dalam bidang
industri penggilingan
pelat baja
Pengolahan barangbarang dari logam
dan aluminium
Industri dan
perdagangan besi
beton
Produksi logam dan
sejenisnya
Industri baja

Produksi barang
berbahan logam dan
sejenisnya

www.britama.com

63
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No
Nama
Perusahaan
20
Lionmesh
Prima Tbk.

Kode
Efek
LMSH

Tanggal
Berdiri
14
Desember
1982

Tanggal
IPO
04 Juni
1990

PICO

26
September
1983

23
September
1986

22

Pelat Timah
NIKL
Nusantara Tbk.

19 Agustus
1982

23

Saranacentral
Bajatama Tbk.

BAJA

04 Oktober
1993

04
Desember
2009
21
Desember
2011

24

Tembaga
TBSM
Mulia Semaran
Tbk.
Barito Pacific BRPT
Tbk.
Budi Starch & BUDI
Sweetener
Tbk.

3 Februari
1977

21

25
26

27

Pelangi Indah
Canindo Tbk.

Chandra Asri
Petrochemical
Tbk.

TPIA

04 April
1979
15 Januari
1979

29 Februari
1988

6 April
1990

Kegiatan
Perusahaan
Industri pembuatan
bahan-bahan
konstruksi berupa
jaring kawat baja,
pagar mesh,
bronjong, kolom
praktis dan produk
sejenis lainnya
Bergerak di usaha
pengolahan barangbarang dari logam
dan aluminium
Indusrti baja

Memproduksi secara
komersial untuk
produk baja lapis
seng
Industri kawat
tembaga

11 Agustus Industri petrokimia
1993
08 Mei
Pembuatan dan
1985
penjualan tepung
tapioka, glukosa dan
fruktosa,
maltodextrin,
sorbitol, asam sitrat,
karung plastik, asam
sulfat dan bahanbahan kimia lainnya
26 Mei
Industri petrokimia
2008

www.britama.com

64
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No
Nama
Kode
Perusahaan
Efek
28
Duta Pertiwi DPNS
Nusantara Tbk.

Tanggal
Berdiri
18 Maret
1982

Tanggal
IPO
08
Agutsus
1990

Kegiatan
Perusahaan
Industri lem, barangbarang kimia dan
pertambangan yang
dipergunakan dalam
proses produksi kayu
lapis
14
Pembuatan dan
Agustus pemasaran pita
1990
perekat berbahan
kimia
16 Mei
Bergerak di bidang
1997
perkebunan kelapa
sawit terpadu
termasuk
melaksanakan usaha
dan barang-barang
kimia lainnya
11 Januari Bergerak dibidang
1993
industri agrokimia

29

Ekadharma
International
Tbk.

EKAD

20
November
1981

30

Eterindo
Wahanatama
Tbk.

ETWA

06 Maret
1992

31

Indo
Acidatama
Tbk.
Intanwijaya
International
Tbk.

SRSN

7 Desember
1982

INCI

23 April
1982

24 Juli
1990

Sorini Agro
Asia
Corporindo
Tbk.
Unggul Indah
Cahaya

SOBI

07 Februari
1983

03 Juli
1992

UNIC

07 April
1983

Alam Karya
Unggul Tbk.

AKKU

5 April
2001

06
November
1989
18
Oktober
2004

32

33

34

35

Bergerak dalam
industri formalin dan
perekat kayu dalam
bentuk cair dan
bubuk
Industri kimia
sorbitol

Industri bahan kimia

Bergerak dalam
industri kemasan
plastik dan industri
bahan baku kemasan
plastik, serta
menjalankan usaha
bidang perdagangan

www.britama.com

65
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No
Nama
Kode
Perusahaan
Efek
36
Argha Karya AKPI
Prima Industri
Tbk.
37
Asiaplast
APLI
Industries Tbk.

Tanggal
Berdiri
7 Maret
1980
5 Agustus
1992

38

Berlina Tbk. BRNA

39

Champion
IGAR
Pacific
Indonesia Tbk.

40

Indopoly
IPOL 24 Maret 1995
Swakarsa
Industry Tbk.
Lotte Chemical FPNI 09 Desember
Titian Tbk.
1987
Sekawan
SIAP
05 Januari
Intipratama
1995
Tbk.

41
42

18 agustus
1969

30 Oktober
1975

Tanggal
IPO
18
Desembe
r 1992
01 Mei
2000

Kegiatan
Perusahaan
Produksi dan
distribusi kemasan
plastik
Meliputi bidang
industri dan
perdagangan
lembaran plastik PVC
dan kulit imitasi
08
Industri plastik dan
Novembe industri lainnya yang
r 1989 menggunakan bahan
pokok plastik dan
fiber
05
Bergerak dalam
Novembe bidang industri
r 1990 wadah dan kemasan
dari bahan lain
30 Juni Industri plastik
2010
01 Januari
2002
17
Oktober
2008

43

Siwani
SIMA
Makmur Tbk.

07 Juni 1985

30 Maret
1994

44

Trias Sentosa TRST
Tbk.

23 November
1979

02 Juli
1990

45

Yanaprima
Hastaperada
Tbk.

14
Desember
1995

5 Maret
2008

YPAS

Industri perdagangan
plastic
Industri plastik dan
kemasa dan
pertambangan
batubara
Industri plastik
peralatan rumah
tangga
Bergerak dalam
bidang industri bahan
kemasan untuk
bermacam-macam
barang
Bergerak dalam
bidang industri
karung plastik dan
yang sejenisnya

www.britama.com

66
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No

Nama
Perusahaan
Charoen
Pokphand
Indonesia Tbk.
JAPFA
Comfeed
Indonesia Tbk.

Kode
Efek
CPIN

Tanggal
Berdiri
07 Januari
1972

JPFA

18 Januari
1971

48

Malindo
Feedmill Tbk.

MAIN

10 Juni
1997

49

Sierad Produce
Tbk.

SIPD

50

SLJ Global
Tbk.
Tirta Mahakam
Resourcles
Tbk.

SULI

06
September
1985
14 April
1980
21 April
1981

Alkindo
Naratama Tbk.
Fajar Surya
Wisesa Tbk.

ALDO

Indah Kiat
Pulp & Paper
Tbk.
Kertas Basuki
Rachmat
Indonesia Tbk.
Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia
Tbk.
Suparma Tbk.

INKP

46

47

51

52
53

54

55

56

57

58

Toba Pulp
Lestari Tbk.

TIRT

FASW

KBRI

31 Januari
1989
13 Juni
1987
07
Desember
1976
14 Februari
1978

TKIM

02 Oktober
1972

SPMA

25 Agustus
1976

INRU

26 April
1983

Tanggal
IPO
18 Maret
1991

Kegiatan
Perusahaan
Industri makanan
ternak serta
pengolahannya
23
Pengolahan segala
Oktober macam bahan untuk
1983
pembuatan/produksi
bahan makanan
hewan
20 Januari Bergerak di bidang
2006
peternakan dan
industri pengeringan
jagung
27
Bergerak di bidang
Desember pengolahan makanan
1996
ternak
21 Maret Industri pengolahan
1994
kayu
13
Industri dan
Desember penjualan kayu lapis
1999
dan produk-produk
kayu sejenis
12 Juli
Manufaktur konversi
2011
kertas
19
Manufaktur konversi
Desember kertas
1994
01 Januari Industri kertas
1990
11 Juli
2008

Manufaktur konversi
kertas

01 Januari Industri dan
1990
perdagangan bahan
kimia
16
Manufaktur konversi
November kertas dan kertas
1994
kemasan
01 Januari Industri bubur kertas
1990

www.britama.com

67
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No
59

60

Nama
Perusahaan
Astra
International
Tbk.
Astra Otoparts
Tbk.

61

Gajah Tunggal
Tbk.

62

Indo Kordsa
Tbk.
Goodyear
Indonesia Tbk.

63

Kode
Efek
ASII

Tanggal
Berdiri
20 Februari
1957

Tanggal
IPO
04 April
1990

Kegiatan
Perusahaan
Otomotif dan
komponennya

AUTO

20
September
1991
24 Agustus
1951

15 Juni
1998

Otomotif dan
komponennya

GJTL

BRAM 08 Juli 1981
GDYR

26 Januari
1917

Indomobil
Sukses
Internasional
Tbk.
Indospring
Tbk.

IMAS

20 Maret
1987

INDS

05 Mei
1978

66

Multi Prima
Sejahtera Tbk.

LPIN

07 Januari
1982

67

Nipress Tbk.

NIPS

68

Prima Alloy
Steel Universal
Tbk.
Selamat
Sempurna Tbk.

PRAS

24 April
1975
20 Februari
1984

64

65

69

70

71

Multistrada
Arah Sarana
Tbk.
Apac Citra
Centertex Tbk.

SMSM

19 Januari
1976

MASA

20 Juni
1988

MYTX

10 Februari
1987

15 Maret
1990

Pengembangan,
pembuatan dan
penjualan barangbarang otomotif dari
karet
Manufaktur dan
pemasaran ban
Industri ban
bermotor

20 Juli
1990
22
Desember
1980
15
Otomotif dan
November komponennya
1993
10
Agustus
1990
05
Februari
1990
24 Juli
1991
12 Juli
1990

Otomotif dan
komponennya

Produksi manufaktur
busi dan suku cadang
kendaraan bermotor
Otomotif dan
komponennya
Produksi peralatan
otomotif lain dari
aluminium dan baja
09
Otomotif dan
September komponennya
1996
18 Maret Industri pembuatan
2005
ban
14
September
1989

Industri pembuatan
tekstil

www.britama.com

68
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No
72

73

74

75
76

77

78
79
80
81

82

83

84

Nama
Perusahaan
Argo Pantes
Tbk.

Kode
Efek
ARGO

Tanggal
Berdiri
12 Juli 1977

Asia Pacific
Fibers Tbk.

POLY

15 Februari
1984

Century
CNTX
Textile
Industry (PS)
Tbk.
Eratex Djaja
ERTX
Tbk.
Ever Shine
ESTI
Textile
Industry Tbk.
Indo-Rama
INDR
Synthetics
Tbk.
Nusantara Inti
UNIT
Corpora Tbk.
Pan Brothers
PBRX
Tbk.
Panasia Indo
HDTX
Resources Tbk.
Polychem
ADMG
IndonesiaTbk.
Ricky Putra
Globalindo
Tbk.
Star Petrochem
Tbk.

Sunson Textile
Manufacturer
Tbk.

RICY

STAR

SSTM

Kegiatan
Perusahaan
Industri pembuatan
tekstil

22 Mei
1970

Tanggal
IPO
27
November
1990
14
Desember
1990
04 Mei
1979

12 Oktober
1972
11
Desember
1973
03 April
1974

14 Juli
1990
04
September
1992
12 Juni
1990

Industri tekstil
terpadu
Industri dan
perdagangan tekstil

30 Mei
1988
21 Agustus
1980
06 April
1973
25 April
1986

18 Aril
2002
01 Januari
1990
22 Maret
1990
17
September
1993
22 Januari
1988

Perdagangan tekstil

22
Desember
1987
19 Mei
2008

18
November
1972

13 Juli
2011

20
Agustus
1997

Industri kimia dan
serat sintetis
Industri tekstil
terpadu

Usaha pemintalan
benang

Produksi garmen
Industri tekstil dan
pertambangan
Industri pembuatan
polyester
Industri pakaian jadi

Produksi dan
erdagangan umum
besar produk benang,
kapas dan fiber
Industri tekstil

www.britama.com

69
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No
85
86

87

88

Nama
Perusahaan
Tifico Fiber
Indonesia Tbk.
Trisula
Internasional
Tbk.
Primarindo
Asia
Infrastruktur
Tbk.
Sepatu Bata
Tbk.

Kode
Efek
TFCO

Tanggal
Tanggal
Berdiri
IPO
25 Oktober 01 Januari
1973
1980
13
15 Juni
Desember
2012
2004
01 Juli 1988 01 Januari
1994

Kegiatan
Perusahaan
Industri pembuatan
polyester
Industri pakaian jadi
dan garmen

BATA

15 Oktober
1931

Produksi sepatu

17 April
1973

TRIS

BIMA

89

Jembo Cable
Company Tbk.

JECC

90

Kabelindo
Murni Tbk.

KBLM

91

KMI Wire and
Cable Tbk.

KBLI

92

Sumi Indo
Kabel Tbk.
Supreme Cable
Manufacturing
& Comerce
Tbk.

IKBI

93

SCCO

06
Februari
1982
18
November
1982

Industri alas kaki

industri kabel listrik,
pembangunan sarana
dan prasarana
jaringan
telekomunikasi, serta
usaha penunjang
ketenagalistrikan
11 Oktober
1 Juni
Memproduksi
1979
1992
bermacam-macam
kabel dan produkproduk yang
berhubungan dengan
bahan bakunya
19 Januari
06 Juli
Memproduksi
1972
1992
bermacam-macam
kabel dan produkproduk yang
berhubungan dengan
bahan bakunya
23 Juli 1981 01 Januari Industri kabel
1990
konduktor
09
20 Juli
Memproduksi
November
1982
bermacam-macam
1970
kabel dan produkproduk yang
berhubungan dengan
bahan bakunya

www.britama.com

70
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No
94

95

96

97

98

Nama
Perusahaan
Voksel Electric
Tbk.

Kode
Efek
VOKS

Tanggal
Berdiri
19 April
1971

Sat
Nusapersada
Tbk.
Delta djakarta
Tbk.

PTSN

01 Juni
1990

DLTA

15 Juni
1970

ICBP

2
September
2009
14 agustus
1990

Indofood CBP
Sukses
Makmur Tbk.
Indofood
Sukses
Makmur Tbk.

INDF

99

Mayora Indah
Tbk.

MYOR

17 Februari
1977

100

Multi Bintang
Indonesia Tbk.

MLBI

03 Juni
1929

101

Nippon
Indosari
Corpindo Tbk.
Sekar Bumi
Tbk.

ROTI

08 Maret
1995

SKBM

12 April
1973

102

103

Sekar Laut
Tbk.

SKLT

104

Siantar Top
Tbk.

STTP

105

Tri Banyan
Tirta Tbk.

ALTO

Tanggal
IPO
20
Desember
1990

Kegiatan
Perusahaan
Memproduksi
bermacam-macam
kabel dan produkproduk yang
berhubungan dengan
bahan bakunya
08
Perakitan alat alat
November elektronik
2007
27
Memproduksi dan
Februari menjual bir pilsener
1984
dan bir hitam
07
Memproduksi
Oktober makanan ringan dan
2010
penyedap makanan
14 Juli
Memproduksi
1994
makanan dan
minuman ringan dan
olahan
04 Juli
Memproduksi
1990
makanan dan
minuman ringan
01
Industri bir dan
Januari
minuman lainnya
1981
28 Juni Produksi makanan
2010
dan minuman

18
Usaha pengolahan
September hasil perikanan laut
1995
dan darat, hasil bumi
dan peternakan
19 Juli 1976
08
Produksi makanan
September dan minuman ringan
1983
12 Mei
25
Produksi makanan
1987
November dan minuman ringan
1986
03 Juni
10 Juli
Produksi makanan
1997
2012
dan minuman ringan

www.britama.com

71
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No

Nama
Kode
Perusahaan
Efek
Ultrajaya Milk ULTJ
Industry &
Trading Co
Tbk.
Wilmar
CEKA
Cahaya
Indonesia Tbk.
Bentoel
RMBA
Internasional
Investama
Tbk.
Gudang Garam GGRM
Tbk.
HM.
HMSP
Sampoerna
Tbk.
Darya Varia
DVLA
Laboratoria
Tbk.

Tanggal
Berdiri
02
November
1971

Tanggal
IPO
02 Juli
1990

09
Desember
1980
19 Januari
1979

09 Juli
1996
01 Januari
1990

26 Juni
1958
27 Maret
1905

27 Agustus Industri rokok
1990
15 Agustus Industri rokok
1990

05
November
1976

11
Novmber
1994

112

Indofarma
(Persero) Tbk.

INAF

02 Januari
1996

17 April
2011

113

Kalbe Farma
Tbk.

KLBF

10
September
1996

30 Juli
1990

114

Kimia Farma
(Persero) Tbk.

KAEF

23 Januari
1969

04 Juli
2001

115

Merck Sharp
Dohme
Pharma Tbk.
Merk Tbk.

SCPI

07 Maret
1972

08 Juni
1980

106

107

108

109
110

111

116

MERK

Kegiatan
Perusahaan
Produksi makanan
dan minuman ringan

Produksi bahan
makanan

14 Oktober 2 Juli 1981
1970

Industri dan
perdagangan produk
tembakau

Manufaktur,
perdagangan dan jasa
atas produk-produk
farmasi
Memproduksi obatobatan dan jasa
farmasi
Manufaktur,
perdagangan dan jasa
atas produk-produk
farmasi
Manufaktur,
perdagangan dan jasa
atas produk-produk
farmasi, makanan
dan minuman
kesehatan dan apotek
Pemasaran produk
farmasi
Memproduksi obatobatan dan jasa
farmasi tanpa resep

www.britama.com

72
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No

Nama
Perusahaan
117 Pyridam Farma
Tbk.

118

Taisho
Pharmaceutical
Indonesia Tbk.

119

Akhasa Wira
International
Tbk.
Tempo Scan
Pacific Tbk.
Mandom
Indonesia Tbk.

120
121

122

Martina Berto
Tbk.

123

Mustika Ratu
Tbk.

Kode
Efek
PYFA

Tanggal
Berdiri
27
November
1976

Tanggal
IPO
16
Oktober
2001

Kegiatan
Perusahaan
Memproduksi dan
pengembangan obatobatan (farmasi)
serta perdagangan
alat-alat kesehatan
SQBB 08 Juli 1970 29 Maret Memproduksi dan
1983
pengembangan obatobatan (farmasi)
serta perdagangan
alat-alat kesehatan
ADES
06 Maret
13 Juni
Memproduksi
1985
1994
minuman dan produk
komestika
TSPC
02 Mei
17 Juni
Industri usaha
1970
1994
farmasi
TCID
05
30
Produksi dan
November September perdagangan
1959
1993
kosmetika, wangiwangian, bahan
pembersih dan
kemasan plastik
termasuk bahan
baku, mesin dan alat
pembuatannya
MBTO
01 Juni
13 Januari Meliputi bidang
1977
2011
manufaktur dan
perdagangan jamu
tradisional dan
barang-barang
kosmetika.
MRAT
14 Maret
27 Juli
Pabrikasi,
1978
1995
perdagangan dan
distribusi jamu dan
kosmetik tradisional
serta minuman sehat,
perawatan
kecantikan

www.britama.com

73
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.1
Profil Perusahaan
No

Nama
Perusahaan
124 Kedaung Indah
Can Tbk.

Kode
Efek
KICI

Tanggal
Berdiri
11 Januari
1974

Tanggal
IPO
28
Oktober
1983

125

Langgeng
Makmur Tbk.

LMPI

30
November
1972

17
Oktober
1994

Semen
Baturaja
Persero Tbk.
127
Steel Pipe
Industry of
Indonesia Tbk.
128
Sri Rejeki
Isman Tbk.
129
Tiga Pilar
sejahtera Food
Tbk.

SMBR

14
November
1974
30 Januari
1971

19 Juni
2013

130

PSDN

16 April
1974

UNVR

05
Desember
1933
09 Januari
1973

126

131

132

Prasidha
Aneka Niaga
Tbk.
Unilever
Indonesia Tbk.
Kedawung
Setia Industrial
Tbk.

ISSP

SRIL
AISA

KDSI

22 Mei
1978
26 Januari
1990

Kegiatan
Perusahaan
Peralatan dapur dari
logam dan produk
sejenis serta industri
kaleng dan produk
sejenis
Peralatan dapur dari
logam dan produk
sejenis serta industri
kaleng dan produk
sejenis
Produksi Semen

13
Febuari
2013
07 Juni
2013
14 Mei
1997

Industri logam besi
dan baja

16
November
1982
28 Juni
1986

Pembuatan dan
pemasaran barangbarang konsumsi
Pengolahan logam
besi dan peralatan
aluminium

Industri tekstil

Usaha bidang
perdagangan,
perindustrian,
peternakan,
perkebunan,
pertanian, perikanan
dan jasa
01 Januari Pengolah hasil bumi
1994

www.britama.com

74
Universitas Sumatera Utara

4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Untuk memberikan gambaran informasi mengenai data variabel dalam penelitian
ini, maka digunakan tabel statistik deskriptif. Tabel statistik deskriptif ini
meliputi rata-rata (mean), jumlah data (N), dan standar deviasi dari 4 (empat)
variabel independen yaitu kepemilikan blockhoder, arus kas bebas untuk
perusahaan, ukuran perusahaan dan set kesempatan investasi

yang

mempengaruhi kebijakan utang perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia. Hasil analisis statistik deskriptif disajikan pada Tabel 4.2
berikut ini:
Tabel 4.2
Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

DER

264

-31,04

70,83

1,5395

5,61342

BLOCK

264

25,00

98,96

74,02128

16,372928

FCFF

264

-19856308

16776625

-978571,23719

3883826,32961

SIZE

264

45208

236029000

7709075,24621

22953507,3779

PBV

264

-4,32

46,63

2,5385

5,86841

Valid N (listwise)

264

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Dilihat dari Tabel 4.2 pada variabel DER nilai tiga terbesar dimiliki oleh
perusahaan yang pertama Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. pada tahun 2013
sebesar 70,83 kali lalu diikuti dengan perusahaan yang kedua oleh Alam
Karya Unggul Tbk. pada tahun 2014 dan perusahaan ketiga oleh Alam Karya
Unggul Tbk pada tahun 2013. Penyebab nilai DER yang sangat besar ini
adalah perusahaan yang mengalami kerugian dengan nilai ekuitas sangat

75
Universitas Sumatera Utara

rendah dan negatif serta tidak mengalami keuntungan selama periode
penelitian yang dapat dilihat di lampiran penelitian ini.
Nilai DER tiga terendah dialami oleh perusahaan pertama yaitu Apac Citra
Centertex Tbk. pada tahun 2013, tingkat kedua terendah yaitu dengan
perusahaan yang sama Apac Citra Centertex pada tahun 2013 pada tahun 2013
dan perusahaan ketiga serta yang paling rendah selama periode penelitian
adalah perusahaan Merck Sharp Dohme Tbk. pada tahun 2014 dengan nilai
sebesar -31,04 kali. Rendahnya nilai DER disebabkan hal yang sama dengan
besarnya nilai DER yang tidak wajar yaitu sangat minim bahkan cenderung
bernilai negatif baik ekuitas dan mengalami kerugian dimana datanya dapat
dilihat pada lampiran penelitian ini. Dapat disimpulkan baik besar nilai DER
yang sangat tidak wajar dan rendahnya nilai DER yang juga sangat tidak wajar
tidak menyebkan hal yang baik pada perusahaan dan bahkan memicu kerugian
pada perusahaan.
Nilai standard deviation pada variabel DER adalah sebesar 5,613 kali dan
nilai rata-rata (mean)sebesar 1,539 kali. Nilai standard deviasi lebih besar
daripada rata-rata memberi arti bahwa variabel DER tidak berdistribusi
dengan baik.
Pada tabel yang sama, nilai variabel BLOCK tiga terbesar yaitu yang pertama
dimiliki oleh perusahaan Bentoel Internasional Investama Tbk. pada tahun
2013 dan 2014 sebesar 98,96, perusahaan kedua yaitu Tifico Fibers Indonesia
Tbk. pada tahun 2013 dan 2014 dan perusahaan yang ketiga yaitu Sumi Indo
Kabel Tbk. pada tahun 2013. Besarnya persentasi kepemilikan blockholder di

76
Universitas Sumatera Utara

tiga perusahaan tersebut yaitu dimiliki oleh perusahaan institusional dan
sangat kecil dimiliki oleh saham publik.
Persentasi kepemilikan blockholer tiga perusahaan terendah dimiliki oleh
perusahaan Kertas Basuki Rahmat Tbk. pada tahun 2013, yang kedua dimiliki
oleh Mayora Indah Tbk. dan perusahaan dengan persentasi terendah dimiliki
oleh Multi Prima Sejahtera Tbk. sebesar 25,00%.

Rendahnya persentasi

kepemilikan blockholder dikarenakan kepemilikan saham publik yaitu
dibawah 5% lebih besar dibagikan perusahaan dibandingkan dengan pihak
yang memiliki saham diatas 5%.
Nilai standard deviationdari variabel blockholder sebesar 16,373% dan nilai
rata-rata(mean) sebesar 74,021%. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari
nilai rata-rata memberi arti bahwa variabel blockholder terdistribusi dengan
baik.
Pada tabel yang sama, variabel arus kas bebas untuk perusahaan (FCFF) nilai
tiga terbesar dialami oleh perusahaan yang pertama yaitu Semen Indonesia
Tbk. pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.16.776.626 Juta perusahaan kedua
dialami oleh perusahaan Duta Pertiwi Nusantara Tbk. dan yang ketiga adalah
Asia Pacific Fibers Tbk. besarnya nilai arus kas bebas yaitu peningkatan arus
kas yang disebabkan oleh kinerja perusahaan yang baik pada Semen Indonesia
Tbk. dan modal kerja yang menurun tajam (www.bisnis.liputan6.com).
Arus kas bebas untuk perusahaan tiga terendah dimiliki oleh yang pertama
yaitu Gudang Garam Tbk. pada tahun 2013, perusahaan kedua dimiliki oleh
perusahaan yang sama yaitu Gudang Garam Tbk. pada tahun 2014 dan yang

77
Universitas Sumatera Utara

terendah dimiliki oleh Semen Indonesia Tbk. pada tahun 2014. Meskipun
pada tahun sebelumnya nilai arus kas bebas untuk perusahaan Semen
Indonesia Tbk. menjadi yang terbesar namun pada tahun 2014 mengalami
penurunan yang sangat derastis menjadi –Rp.19.856.309 Juta, hal ini
disebabkan oleh perusahaan memberikan dividen yang sangat besar untuk
tahun 2013 dan juga adanya perencanaan pengeluaran modal besar yang akan
dilakukan, modal kerja yang menurun serta arus kas yang menurun
tajam(www.semenindonesia.com).
Nilai standard deviationarus kas bebas untuk perusahaan (FCFF) yaitu sebesar
Rp.3.883.826,3296 Juta dan nilai rata-rata(mean) variabel arus kas bebas
untuk perushaan (FCFF) sebesar Rp 3.883.826,329 Juta. Nilai standar deviasi
lebih besar dari nilai rata-rata memberi arti bahwa variabel FCFF tidak
terdistribusi dengan baik.
Pada tabel yang sama, variabel ukuran perusahaan (SIZE) peringkat tiga
terbesar dimiliki oleh Astra Internasional Tbk. pada tahun 2014 sebesar
Rp.236.029.000 Juta, kedua yaitu perusahaan yang sama Astra Internasional
Tbk. pada tahun 2013 dan ketiga dimiliki oleh Indofood Sukses Makmur Tbk.
pada tahun 2013. Nilai ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total
aktiva sangat besar ini disebabkan oleh ketiga perusahaan ini memiliki
entititas anak perusahaan yang banyak dan merupakan perusahaan yang sangat
besar.
Ukuran perusahaan tiga terendah dimiliki oleh Siwani Makmur Tbk. pada
tahun 2013, kedua yaitu perusahaan yang sama dimiliki oleh Siwani Makmur

78
Universitas Sumatera Utara

Tbk. pada tahun 2014 dan yang paling terendah dimiliki oleh perusahaan
Alam Karya Unggul Tbk. pada tahun 2013 sebesar Rp.45.208 Juta. Nilai total
aktiva yang rendah dibandingkan dengan perusahaan lain disebabkan oleh
penurunan kinerja perusahaan yang sangat derastis dari perusahaan
(www.neraca.co.id).
Nilai

standard

deviationvariabel

ukuran

perusahaan

sebesar

Rp.222.953.507,378 Juta dan nilai rata-rata (mean)sebesar Rp.7.709.075,246
Juta. Nilai standard deviasi lebih besar dari nilai rata-rata memberi arti bahwa
variabel ukuran perusahaan tidak terdistribusi dengan baik.
Pada tabel yang sama, nilai PBV tiga terbesar dimiliki perusahaan Unilever
Indonesia Tbk. pada tahun 2013 sebesar 46,63 kali diikut dengan perusahaan
Multi Bintang Indonesia pada tahun 2014 dan ketiga dimiliki oleh perusahaan
Unilever Indonesia Tbk. pada tahun 2014. Besarnya nilai PBV disebabkan
oleh harga saham yang sangat tinggi di pasar modal.
Nilai tiga terendah PBV dialami oleh perusahaan Merck Sharp Dohme Pharma
Tbk. pada tahun 2014 yaitu sebesar -2,38 kali di peringkat kedua yaitu Bentoel
Int

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 35 135

Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Arus Kas Bebas, dna Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014.

0 5 26

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 29

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 2 6

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, SET KESEMPATAN INVESTASI, ARUS KAS BEBAS, KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 16