T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecemasan Komunikasi Interpersonal terhadap Perilaku Belajar Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 20172018 T1 Full text
PENGARUH KECEMASAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR
SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN
AJARAN 2017/2018
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Diajukan kepada program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi
sebagian syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Friski Wijanarko
132013053
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
PENGARUH KECEMASAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR
SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN
AJARAN 2017/2018
Friski Wijanarko, Sumardjono Padmomartono dan Yustinus Windrawanto
Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling
FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa
kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga. Subyek penelitian ini adalah
siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga yang berjumlah 200 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total
sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear
Sederhana dengan bantuan IBM SPSS Statistics 21.0. Dilihat dari t hitung
-3,999 dan hasil analisis data menunjukkan R Square = 0,075, dengan sig
0,000 < 0,05 yang mengandung pengertian pengaruh variabel kecemasan
komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi perilaku belajar sebesar
7,5% dan untuk 92,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Maka dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan kecemasan
komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa X MIPA SMA
Negeri 3 Salatiga.
Kata Kunci : Perilaku Belajar, Kecemasan Komunikasi Interpersonal,
Siswa Kelas X MIPA SMAN 3 Salatiga
terpenting untuk berhubungan dan
PENDAHULUAN
Sebagai
manusia
makhluk
sosial,
bekerja
dapat
hidup,
dilingkungan
hanya
berkembang,
dan
berperan,
sama
dengan
sosial
manusia
adalah
komunikasi. M. Hardjana (2003)
berhubungan serta bekerja sama
menyatakan
dengan
dalam
interpersonal adalah interaksi tatap
lingkungan sosial. Salah satu cara
muka antar dua atau beberapa orang,
manusia
lain
1
bahwa
komunikasi
dimana
pengirim
menyampaikan
dapat
pesan
Burgoon dan Ruffner (dalam
secara
Nuraeni,
2010)
menyatakan
langsung, dan penerima pesan dapat
kecemasan komunikasi interpersonal
menerima dan menanggapi secara
adalah
langsung
penjelasan
merasa tidak aman untuk melakukan
Komunikasi Interpersonal diketahui
komunikasi dengan individu lain
bahwa komunikasi interpersonal itu
dalam
melibatkan lebih dari satu orang
pengalaman praktik lapangan yang
untuk saling menerima umpan balik.
penulis lakukan di SMA Negeri 3
Dalam hubungan dengan orang lain
Salatiga saat memberikan materi
berbeda-beda
layanan
pula.
Dari
interaksi
dan
rasa
kondisi
ketika
berbagai
individu
situasi.
Hasil
tentang
komunikasi
mengalami
ketertarikannya. Di antara orang-
diketahui
siswa
orang yang melakukan komunikasi,
kecemasan
komunikasi.
ada yang sekedar menjadi orang lain
peserta didik mengalami kecemasan
biasa, ada yang menjadi teman
komunikasi karena malu, grogi, takut
ataupun
salah, takut menggangu dan tidak
sahabat
komunikasi
akrab.
yang
terjadi
Proses
ditanggapi
pada
oleh
pihak
Alasan
lain.
seseorang yang lancar berkomunikasi
Kecemasan komunikasi interpersonal
akan merasa nyaman dan cocok, ada
mempengaruhi
pula
(Sigmund
orang
yang
mempunyai
perasaan cemas sebelum memulai
komunikasi
dengan
orang
perilaku
Tobias
belajar
dalam
Djiwandono, 2002).
lain.
Kondisi belajar peserta didik
Dalam kegiatan diskusi kelompok,
yang diduga mengalami kecemasan
siswa sering malu dan takut. Siswa
komunikasi yaitu ketika membaca,
berpikiran apakah gagasan yang
mengerjakan tugas peserta didik
disampaikan diterima
menyimpan perasaan sendiri atau
atau tidak
diterima gagasan tersebut. Proses
mengatakan
komunikasi
dalam
sebenarnya tidak paham pada materi.
kelompok tadi akan menghambat
Peserta didik merasakan kecemasan
perilaku belajar dibanding teman-
dan banyak kehilangan informasi
interpersonal
teman lainnya.
2
pada
diri
sendiri
berupa materi yang disampaikan oleh
adalah
guru.
merasa tidak aman untuk melakukan
PERILAKU BELAJAR
komunikasi dengan individu lain
Menurut
Walgito
(2010)
kondisi
ketika
individu
dalam berbagai situasi, baik formal
perilaku merupakan suatu aktivitas
maupun
yang ada pada individu akibat dari
individu maupun kelompok. Burgoon
adanya rangsangan yang mengenai
& Ruffner (dalam Astanti, 2014)
individu itu. Morgan dkk. (dalam
menyebutkan
Walgito, 2010), merumuskan belajar
kecemasan komunikasi interpersonal
dapat
: simtom fisik, simtom perilaku,
didefinisikan
perubahan
perilaku
sebagai
yang
relatif
informal,
baik
beberapa
secara
simtom
simtom kognitif.
permanen, terjadi sebagai akibat dari
Penelitian
yang
relevan
dengan
praktik
Dapat
penelitian
yang
diteliti
adalah
perilaku
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
kebiasaan
Wijaksana
(2014)
dengan
judul
atau
pengalaman.
disimpulkan
belajar
pengertian
adalah
Suatu
individu terdahulu atau telah ada
penelitian “Pengaruh
sebelumnya yang dilakukan melalui
Teman Sebaya (PEER GROUP )
pengalaman-pengalaman,
Terhadap
diperoleh
dan
kebiasaan
belajarnya.
yang
Perilaku
Mahasiswa
mempengaruhi
Perilaku
Komunikasi
Di
Belajar
Bandung”
dan
Penelitian lain yang dilakukan oleh
belajar menurut Surachmad (dalam
Nelawati
Hanifah
penelitian “Hubungan Kecemasan
dan
Abdullah,
2001)
(2010)
dengan
judul
diantaranya : kebiasaan mengikuti
Berkomunikasi
pelajaran, kebiasaan membaca buku
Siswa Dalam Berdiskusi Di SMPN 5
teks, kunjungan ke perpustakaan,
Siak Hulu”.
kebiasaan menghadapi ujian.
KECEMASAN
Jenis
penelitian
yang
digunakan adalah penelitian regresi.
Burgoon dan Ruffner (dalam
2010)
Keaktifan
METODE PENELITIAN
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Nuraeni,
dengan
Menurut Sugiyono (2012) penelitian
menyatakan
regresi adalah suatu penelitian yang
kecemasan komunikasi interpersonal
3
dilakukan dengan
mengumpulkan
Ketiga simtom dijadikan dasar untuk
data dari sejumlah subjek penelitian
menyusun
untuk memprediksi seberapa jauh
komunikasi interpersonal yang terdiri
perubahan nilai variabel dependen,
dari 42 item. Skala perilaku belajar
bila
Skala perilaku belajar diambil dari
nilai
variabel
independen
item
kecemasan
dimanipulasi atau diubah – ubah atau
Surachmad
dinaik – turunkan. Metode penelitian
Abdullah, 2001) diadopsi dari skala
yang digunakan adalah regresi linear
yang disusun oleh Novitasari (2014).
sederhana. Variabel dalam penelitian
Dimana
ini akan mengidentifikasi Variabel
terdapat 4 aspek yaitu kebiasaan
bebas
mengikuti
adalah
Kecemasan
dalam
dalam
(Hanifah
perilaku
pelajaran,
dan
belajar
kebiasaan
Komunikasi Interpersonal (X) dan
membaca buku teks, kunjungan ke
Variabel
perpustakaan, kebiasaan menghadapi
terikat
adalah
Perilaku
Belajar (Y).
ujian dengan jumlah item 40.
Teknik analisis data yang
Subyek dalam penelitian ini
digunakan
adalah siswa kelas X MIPA SMA
Negeri
3
Penentuan
Salatiga
sampel
200
siswa
Statistics 21.0. Manfaat dari analisis
regresi
semua.
melalui
komunikasi
Burgoon dan Ruffner diadaptasi dan
Dimana
peningkatan
variabel
HASIL PENELITIAN
direvisi dari skala yang disusun oleh
(2012).
membuat
independen atau tidak.
interpersonal ini diambil dari teori
Astanti
untuk
variabel dependen dapat dilakukan
dalam penelitian ini menggunakan
kecemasan
adalah
keputusan apakah naik turunnya
Pengumpulan data yang dilakukan
skala
ini
dengan menggunakan IBM SPSS
menggunakan
diambil
penelitian
adalah uji regresi linear sederhana
siswa.
teknik total sample, dimana subyek
200
dalam
Dalam
dalam
dilakukan
penelitian
terlebih
dahulu
ini
uji
kecemasan komunikasi interpersonal
normalitas kolmogrov smirnov untuk
terdapat 3 simtom yaitu simtom fisik,
variable
simtom perilaku, simtom kognitif.
interpersonal didapatkan Asymp. Sig
4
kecemasan
komunikasi
0,178 > 0,05 berarti bahwa distribusi
Coefficients
skor pada kecemasan komunikasi
Model
a
Unstandardized
Standardized
interpersonal adalah normal. Untuk
Coefficients
Coefficients
variabel perilaku belajar didapatkan
B
Std.
bahwa
distribusi
(Constant)
skor
Kecemasan
-,211
,053
-,273
Berdasarkan
Model Summary
R
Adjusted
,000
data
model
dari R squarenya adalah 0,075. Dapat
of the
disimpulkan besarnya
Estimate
,070
-3,999
summary dapat diketahui bahwa nilai
Std. Error
Square R Square
,075
,000
a. Dependent Variable: Perilaku belajar
perilaku belajar
,273a
6,260
Interpersonal
komunikasi interpersonal dan
1
111,769
Komunikasi
Hasil Uji Regresi kecemasan
R
17,855
Beta
1
perilaku belajar juga normal.
Model
Sig.
Error
Asymp. Sig 0,250 > 0,05 yang
berarti
t
sumbangan
efektif dalam penelitian ini untuk
11,27616
a. Predictors: (Constant), Kecemasan
variabel
kecemasan
komunikasi
Komunikasi Interpersonal
interpersonal dalam mempengaruhi
perilaku belajar sebesar 7,5% dan
ANOVA
Model
Sum of
df
Squares
a
92,5% disumbang oleh faktor lain
Mean
F
Sig.
15,991
,000b
yang
tidak
disebutkan
dalam
Square
penelitian ini.
Regression
1
2033,237
1
2033,237
Residual
25176,043
198
127,152
Total
27209,280
199
Berdasarkan uji Anova dapat
diketahui sig 0,000 < 0,05 jadi dapat
a. Dependent Variable: Perilaku belajar
disimpulkan bahwa ada pengaruh
b. Predictors: (Constant), Kecemasan
secara
Komunikasi Interpersonal
komunikasi interpersonal terhadap
signifikan
kecemasan
perilaku belajar.
Berdasarkan
Coefficient
dapat diketahui nilai signifikansi
kecemasan komunikasi interpersonal
sebesar
5
0,000
artinya,
nilai
signifikansi lebih kecil dari taraf
besar R Square adalah 0,075 artinya
sigifikansi sebesar 0,05. Dilihat dari
kecemasan komunikasi interpersonal
thitung diperoleh angka -3,999 artinya
memliki kontribusi sebesar 7,5%
bahwa terdapat pengaruh negatif
terhadap perilaku belajar sedangkan
dalam penelitian ini yang berarti
92,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor
semakin
lain.
tinggi
kecemasan
Berdasarkan
data
skala
komunikasi interpersonal siswa maka
kecemasan komunikasi interpesonal
semakin rendah perilaku belajar.
diperoleh
Dengan
demikian,
hipotesis
berjumlah 98 anak kategori tinggi.
penelitian
ini
menyatakan
Sedangkan untuk hasil skala perilaku
bahwa terdapat pengaruh kecemasan
belajar diperoleh skor sebesar 51%
komunikasi interpersonal terhadap
berjumlah 102 anak kategori rendah.
perilaku
dapat
Hasil analisis diperoleh nilai F
diterima. Artinya ada pengaruh yang
kecemasan komunikasi interpersonal
signifikan kecemasan
komunikasi
terhadap perilaku belajar sebesar
perilaku
15,991 dengan signifikansi = 0,000
yang
belajar
interpersonal
adalah
terhadap
skor
sebesar
49%
belajar
diterima pada taraf signifikansi 5%
PEMBAHASAN
(
INTERPERSONAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR
SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN
AJARAN 2017/2018
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Diajukan kepada program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi
sebagian syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Friski Wijanarko
132013053
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
PENGARUH KECEMASAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR
SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN
AJARAN 2017/2018
Friski Wijanarko, Sumardjono Padmomartono dan Yustinus Windrawanto
Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling
FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa
kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga. Subyek penelitian ini adalah
siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga yang berjumlah 200 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total
sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear
Sederhana dengan bantuan IBM SPSS Statistics 21.0. Dilihat dari t hitung
-3,999 dan hasil analisis data menunjukkan R Square = 0,075, dengan sig
0,000 < 0,05 yang mengandung pengertian pengaruh variabel kecemasan
komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi perilaku belajar sebesar
7,5% dan untuk 92,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Maka dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan kecemasan
komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa X MIPA SMA
Negeri 3 Salatiga.
Kata Kunci : Perilaku Belajar, Kecemasan Komunikasi Interpersonal,
Siswa Kelas X MIPA SMAN 3 Salatiga
terpenting untuk berhubungan dan
PENDAHULUAN
Sebagai
manusia
makhluk
sosial,
bekerja
dapat
hidup,
dilingkungan
hanya
berkembang,
dan
berperan,
sama
dengan
sosial
manusia
adalah
komunikasi. M. Hardjana (2003)
berhubungan serta bekerja sama
menyatakan
dengan
dalam
interpersonal adalah interaksi tatap
lingkungan sosial. Salah satu cara
muka antar dua atau beberapa orang,
manusia
lain
1
bahwa
komunikasi
dimana
pengirim
menyampaikan
dapat
pesan
Burgoon dan Ruffner (dalam
secara
Nuraeni,
2010)
menyatakan
langsung, dan penerima pesan dapat
kecemasan komunikasi interpersonal
menerima dan menanggapi secara
adalah
langsung
penjelasan
merasa tidak aman untuk melakukan
Komunikasi Interpersonal diketahui
komunikasi dengan individu lain
bahwa komunikasi interpersonal itu
dalam
melibatkan lebih dari satu orang
pengalaman praktik lapangan yang
untuk saling menerima umpan balik.
penulis lakukan di SMA Negeri 3
Dalam hubungan dengan orang lain
Salatiga saat memberikan materi
berbeda-beda
layanan
pula.
Dari
interaksi
dan
rasa
kondisi
ketika
berbagai
individu
situasi.
Hasil
tentang
komunikasi
mengalami
ketertarikannya. Di antara orang-
diketahui
siswa
orang yang melakukan komunikasi,
kecemasan
komunikasi.
ada yang sekedar menjadi orang lain
peserta didik mengalami kecemasan
biasa, ada yang menjadi teman
komunikasi karena malu, grogi, takut
ataupun
salah, takut menggangu dan tidak
sahabat
komunikasi
akrab.
yang
terjadi
Proses
ditanggapi
pada
oleh
pihak
Alasan
lain.
seseorang yang lancar berkomunikasi
Kecemasan komunikasi interpersonal
akan merasa nyaman dan cocok, ada
mempengaruhi
pula
(Sigmund
orang
yang
mempunyai
perasaan cemas sebelum memulai
komunikasi
dengan
orang
perilaku
Tobias
belajar
dalam
Djiwandono, 2002).
lain.
Kondisi belajar peserta didik
Dalam kegiatan diskusi kelompok,
yang diduga mengalami kecemasan
siswa sering malu dan takut. Siswa
komunikasi yaitu ketika membaca,
berpikiran apakah gagasan yang
mengerjakan tugas peserta didik
disampaikan diterima
menyimpan perasaan sendiri atau
atau tidak
diterima gagasan tersebut. Proses
mengatakan
komunikasi
dalam
sebenarnya tidak paham pada materi.
kelompok tadi akan menghambat
Peserta didik merasakan kecemasan
perilaku belajar dibanding teman-
dan banyak kehilangan informasi
interpersonal
teman lainnya.
2
pada
diri
sendiri
berupa materi yang disampaikan oleh
adalah
guru.
merasa tidak aman untuk melakukan
PERILAKU BELAJAR
komunikasi dengan individu lain
Menurut
Walgito
(2010)
kondisi
ketika
individu
dalam berbagai situasi, baik formal
perilaku merupakan suatu aktivitas
maupun
yang ada pada individu akibat dari
individu maupun kelompok. Burgoon
adanya rangsangan yang mengenai
& Ruffner (dalam Astanti, 2014)
individu itu. Morgan dkk. (dalam
menyebutkan
Walgito, 2010), merumuskan belajar
kecemasan komunikasi interpersonal
dapat
: simtom fisik, simtom perilaku,
didefinisikan
perubahan
perilaku
sebagai
yang
relatif
informal,
baik
beberapa
secara
simtom
simtom kognitif.
permanen, terjadi sebagai akibat dari
Penelitian
yang
relevan
dengan
praktik
Dapat
penelitian
yang
diteliti
adalah
perilaku
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
kebiasaan
Wijaksana
(2014)
dengan
judul
atau
pengalaman.
disimpulkan
belajar
pengertian
adalah
Suatu
individu terdahulu atau telah ada
penelitian “Pengaruh
sebelumnya yang dilakukan melalui
Teman Sebaya (PEER GROUP )
pengalaman-pengalaman,
Terhadap
diperoleh
dan
kebiasaan
belajarnya.
yang
Perilaku
Mahasiswa
mempengaruhi
Perilaku
Komunikasi
Di
Belajar
Bandung”
dan
Penelitian lain yang dilakukan oleh
belajar menurut Surachmad (dalam
Nelawati
Hanifah
penelitian “Hubungan Kecemasan
dan
Abdullah,
2001)
(2010)
dengan
judul
diantaranya : kebiasaan mengikuti
Berkomunikasi
pelajaran, kebiasaan membaca buku
Siswa Dalam Berdiskusi Di SMPN 5
teks, kunjungan ke perpustakaan,
Siak Hulu”.
kebiasaan menghadapi ujian.
KECEMASAN
Jenis
penelitian
yang
digunakan adalah penelitian regresi.
Burgoon dan Ruffner (dalam
2010)
Keaktifan
METODE PENELITIAN
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Nuraeni,
dengan
Menurut Sugiyono (2012) penelitian
menyatakan
regresi adalah suatu penelitian yang
kecemasan komunikasi interpersonal
3
dilakukan dengan
mengumpulkan
Ketiga simtom dijadikan dasar untuk
data dari sejumlah subjek penelitian
menyusun
untuk memprediksi seberapa jauh
komunikasi interpersonal yang terdiri
perubahan nilai variabel dependen,
dari 42 item. Skala perilaku belajar
bila
Skala perilaku belajar diambil dari
nilai
variabel
independen
item
kecemasan
dimanipulasi atau diubah – ubah atau
Surachmad
dinaik – turunkan. Metode penelitian
Abdullah, 2001) diadopsi dari skala
yang digunakan adalah regresi linear
yang disusun oleh Novitasari (2014).
sederhana. Variabel dalam penelitian
Dimana
ini akan mengidentifikasi Variabel
terdapat 4 aspek yaitu kebiasaan
bebas
mengikuti
adalah
Kecemasan
dalam
dalam
(Hanifah
perilaku
pelajaran,
dan
belajar
kebiasaan
Komunikasi Interpersonal (X) dan
membaca buku teks, kunjungan ke
Variabel
perpustakaan, kebiasaan menghadapi
terikat
adalah
Perilaku
Belajar (Y).
ujian dengan jumlah item 40.
Teknik analisis data yang
Subyek dalam penelitian ini
digunakan
adalah siswa kelas X MIPA SMA
Negeri
3
Penentuan
Salatiga
sampel
200
siswa
Statistics 21.0. Manfaat dari analisis
regresi
semua.
melalui
komunikasi
Burgoon dan Ruffner diadaptasi dan
Dimana
peningkatan
variabel
HASIL PENELITIAN
direvisi dari skala yang disusun oleh
(2012).
membuat
independen atau tidak.
interpersonal ini diambil dari teori
Astanti
untuk
variabel dependen dapat dilakukan
dalam penelitian ini menggunakan
kecemasan
adalah
keputusan apakah naik turunnya
Pengumpulan data yang dilakukan
skala
ini
dengan menggunakan IBM SPSS
menggunakan
diambil
penelitian
adalah uji regresi linear sederhana
siswa.
teknik total sample, dimana subyek
200
dalam
Dalam
dalam
dilakukan
penelitian
terlebih
dahulu
ini
uji
kecemasan komunikasi interpersonal
normalitas kolmogrov smirnov untuk
terdapat 3 simtom yaitu simtom fisik,
variable
simtom perilaku, simtom kognitif.
interpersonal didapatkan Asymp. Sig
4
kecemasan
komunikasi
0,178 > 0,05 berarti bahwa distribusi
Coefficients
skor pada kecemasan komunikasi
Model
a
Unstandardized
Standardized
interpersonal adalah normal. Untuk
Coefficients
Coefficients
variabel perilaku belajar didapatkan
B
Std.
bahwa
distribusi
(Constant)
skor
Kecemasan
-,211
,053
-,273
Berdasarkan
Model Summary
R
Adjusted
,000
data
model
dari R squarenya adalah 0,075. Dapat
of the
disimpulkan besarnya
Estimate
,070
-3,999
summary dapat diketahui bahwa nilai
Std. Error
Square R Square
,075
,000
a. Dependent Variable: Perilaku belajar
perilaku belajar
,273a
6,260
Interpersonal
komunikasi interpersonal dan
1
111,769
Komunikasi
Hasil Uji Regresi kecemasan
R
17,855
Beta
1
perilaku belajar juga normal.
Model
Sig.
Error
Asymp. Sig 0,250 > 0,05 yang
berarti
t
sumbangan
efektif dalam penelitian ini untuk
11,27616
a. Predictors: (Constant), Kecemasan
variabel
kecemasan
komunikasi
Komunikasi Interpersonal
interpersonal dalam mempengaruhi
perilaku belajar sebesar 7,5% dan
ANOVA
Model
Sum of
df
Squares
a
92,5% disumbang oleh faktor lain
Mean
F
Sig.
15,991
,000b
yang
tidak
disebutkan
dalam
Square
penelitian ini.
Regression
1
2033,237
1
2033,237
Residual
25176,043
198
127,152
Total
27209,280
199
Berdasarkan uji Anova dapat
diketahui sig 0,000 < 0,05 jadi dapat
a. Dependent Variable: Perilaku belajar
disimpulkan bahwa ada pengaruh
b. Predictors: (Constant), Kecemasan
secara
Komunikasi Interpersonal
komunikasi interpersonal terhadap
signifikan
kecemasan
perilaku belajar.
Berdasarkan
Coefficient
dapat diketahui nilai signifikansi
kecemasan komunikasi interpersonal
sebesar
5
0,000
artinya,
nilai
signifikansi lebih kecil dari taraf
besar R Square adalah 0,075 artinya
sigifikansi sebesar 0,05. Dilihat dari
kecemasan komunikasi interpersonal
thitung diperoleh angka -3,999 artinya
memliki kontribusi sebesar 7,5%
bahwa terdapat pengaruh negatif
terhadap perilaku belajar sedangkan
dalam penelitian ini yang berarti
92,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor
semakin
lain.
tinggi
kecemasan
Berdasarkan
data
skala
komunikasi interpersonal siswa maka
kecemasan komunikasi interpesonal
semakin rendah perilaku belajar.
diperoleh
Dengan
demikian,
hipotesis
berjumlah 98 anak kategori tinggi.
penelitian
ini
menyatakan
Sedangkan untuk hasil skala perilaku
bahwa terdapat pengaruh kecemasan
belajar diperoleh skor sebesar 51%
komunikasi interpersonal terhadap
berjumlah 102 anak kategori rendah.
perilaku
dapat
Hasil analisis diperoleh nilai F
diterima. Artinya ada pengaruh yang
kecemasan komunikasi interpersonal
signifikan kecemasan
komunikasi
terhadap perilaku belajar sebesar
perilaku
15,991 dengan signifikansi = 0,000
yang
belajar
interpersonal
adalah
terhadap
skor
sebesar
49%
belajar
diterima pada taraf signifikansi 5%
PEMBAHASAN
(