MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA KESAKTIAN P

MAKALAH PENDIDIKAN
PANCASILA
TENTANG “KESAKTIAN PANCASILA”
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Made Pramono, S.S, M.Hum.

Disusun oleh :
Selvira Dwi Adha
17030244007

Menurut

Prof.
Dr.
Drs.
Raden
Mas
Tumenggung Notonagoro S.H.
Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia,
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang

diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia
sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan
kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara
Indonesia. Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa
memiliki kekuatan yang dapat menyatukan bangsa
Indonesia yang begitu beragam sehingga masingmasing masyarakat dari berbagai macam suku, budaya,
agama yang berbeda memiliki rasa kebersamaan dan
keterikatan yang kuat sebagai masyarakat Indonesia
tanpa adanya perbedaan.

Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar

dalam mengatur penyelenggaraan negara di segala
bidang, baik bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial-budaya
dan
hankam.
Era
globalisasi
menuntut kesiapan segenap komponen bangsa

untuk mengambil peran sehingga dampak negatif
yang mungkin muncul dapat segera diantisipasi.
Kesetiaan, cinta tanah air dan patriotisme warga
negara kepada bangsa dan negaranya dapat diukur
dalam
bentuk
kesetiaan
terhadap
filsafat
negaranya.  Kesetiaan ini akan semakin mantap
jika mengakui dan meyakini kebenaran, kebaikan
dan keunggulan Pancasila sepanjang masa.

Sejarah Kesaktian Pancasila
Satu Oktober adalah hari selamatnya bangsa Indonesia

dari malapetaka Gerakan 30 September (G.30.S). Pada 30
September itu telah terjadi penculikan dan pembunuhan
terhadap
jenderal-jenderal

putra
terbaik
bangsa
Indonesia. Mereka yang menjadi korban itu adalah:
Letnan Jenderal A. Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen
Haryono, Mayjen S. parman, Brigjen D.I. Panjaitan,
Brigjen Sutoyo, Letnan Satu Pire Andreas Tendean, dan
Brigadir Polisi Karel Susult Tubun. Sementara Jenderal
A.H. Nasution berhasil meloloskan diri dari kepungan
G.30.S PKI. Pada tanggal tersebut pemberontak berhasil
menguasai dua sarana komunikasi yaitu RRI Pusat dan
Pusat Telekomunikasi masing-masing di Jalan Merdeka
Barat dan di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI pagi jam
07.20 dan jam 08.15. pemberontak mengumumkan
tentang terbentuknya “Dewan Revolusi” di pusat dan di
daerah-daerah.

Usaha untuk mencari para pimpinan TNI AD yang telah
diculik oleh gerombolan G 30 S/PKI dilakukan oleh
segenap Kesatuan TNI/ABRI dan akhirnya dapat

diketahui bahwa para pimpinan TNI AD tersebut telah
dibunuh secara kejam dan jenazahnya dimasukan ke
dalam sumur tua di daerah Pondok Gede, yang dikenal
dengan nama Lubang Buaya.Dari tindakan PKI dengan G
30 S nya, maka secara garis besar dapat diutarakan :
Bahwa Gerakan 30 September adalah perbuatan PKI
dalam rangka usahanya untuk merebut kekuasaan di
negara Republik Indonesia dengan memperalat oknum
ABRI sebagai kekuatan fisiknya, untuk itu maka Gerakan
30 September telah dipersiapkan jauh sebelumnya dan
tidak pernah terlepas dari tujuan PKI untuk membentuk
pemerintah Komunis.
Bahwa tujuan tetap komunis di Negara Non Komunis
adalah
merebut
kekuasaan
negara
dan
mengkomuniskannya.


Usaha tersebut dilakukan dalam jangka panjang dari

generasi ke generasi secara berlanjut.
Selanjutnya bahwa kegiatan yang dilakukan tidak pernah
terlepas dari rangkaian kegiatan komunisme internasional. 
Padahal sudah jelas bahwa Pancasila lah satu-satunya
ideologi yang sempurna dimana Pancasila ini sifatnya
adalah Universal tidak memojok pada satu golongan atau
perorangan.
Dan kini pun setelah tujuh puluh satu tahun perjalanan
bangsa Indonesia, Pancasila telah banyak mengalami batu
ujian. Tapi Pancasila tetap eksis di bumi Nusantara ini,
namun dewasa kini kita perhatikan, Pancasila hanya
dijadikan pajangan ditiap ruang-ruang kerja tanpa ada
penghayatan dan pengamalan makna dari Pancasila
tersebut.

Mengapa Soeharto menjadikan 1 Oktober sebagai
Hari Kesaktian Pancasila?
Hari Kesaktian Pancasila dilahirkan oleh Jenderal Soeharto


dalam rangka melakukan  apresiasi terhadap pemerintahan
Presiden Soekarno. Sedangkan Pancasila dilahirkan pada
tanggal 1 Juni 1945 dengan Bung Karno sebagai penggalinya.
Padahal sang penggali sendiri tidak pernah menjadikannya
sebagai pusaka yang sakti, sehingga menjadi sesuatu yang
lahir secara wajar dan sesuai dengan keadaan obyektif pada
waktu itu. Tetapi dalam perkembangannya kemudian selama
pemerintahan Bung Karno, Pancasila senantiasa diterima
oleh bangsa Indonesia sebagai dasar berbangsa dan
bernegara, dan dengan dasar Pancasila jugalah kemudian
rongrongan-rongrongan
 dan
pemberontakan
kaum
reaksioner DI/TII, PRRI/Permesta dan tindakan mereka yang
membentuk Dewan Gajah, Dewan Banteng dan sebagainya
kemudian bisa dihancurkan dengan dukungan Rakyat.

Oleh karena Pancasila itu diterima dan didukung oleh Rakyat,


walaupun diantara para pendukung Pancasila itu sendiri
belum tentu bisa memahaminya secara jelas, namun
kepercayaan atau kecintaan Rakyat terhadap Pancasila dan
penggalinya (Bung Karno) telah sangat melekat. Hal inilah
yang kemudian dimanipulasi oleh Jenderal Suharto dan
jenderal-jenderal Angkatan Darat lainnya untuk mengkhianati
dan menghancurkan Pancasila dan penggalinya sekaligus.
Tanggal

1 Oktober 1965 dini hari, yaitu hari yang
sesungguhnya ketika apa yang menamakan dirinya Gerakan
Tigapuluh September atau G30S itu bergerak, setelah salah
seorang pelakunya yang juga merupakan orang terdekat
Jenderal Soeharto yaitu Kolonel Latif melaporkan rencananya
kepada Soeharto yang sedang menunggu anaknya bernama
Tommy Soeharto di rumah sakit Gatot Subroto.

Makna Pancasila Sakti Bagi Bangsa
Indonesia

Tanggal

1 Oktober diperingati lagi sebagai Hari
Kesaktian Pancasila. Oleh karena itu dipandang perlu
untuk mendudukkan pengertian “Pancasila Sakti” secara
proporsional,
supaya
tidak
menimbulkan
kesalahpahaman.
Sakti memiliki makna tidak terkalahkan, tidak dapat
ditaklukkan. Sakti merupakan kekuatan yang bersifat
kemampuan bertahan diri dari segala macam ancaman
dan gangguan.
Sangat erat dengan istilah sakti adalah “ampuh,” yang
biasanya dipergunakan untuk memberikan gambaran
mengenai kehebatan suatu senjata. Senjata yang ampuh
adalah senjata yang memiliki daya hancur yang luar
biasa, sehingga tidak ada satu obyekpun yang mampu
untuk menahannya.


Istilah

sakti sering diberi padanan tangguh,
perkasa dan sebagainya, merupakan istilah-istilah
yang bombastis, lebih untuk konsumpsi politis,
untuk maksud dan tujuan politik tertentu, oleh
karena itu istilah tersebut tidak digunakan dalam
uraian ini, dan lebih dititik beratkan pada
ketepatan pancasila bagi bangsa Indonesia dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Berikut beberapa makna sakti pancasila bagi
bangsa Indonesia:
1. Pancasila tepat bagi bangsa Indonesia
2. Pancasila memiliki kekuatan yang Sah
3. Pancasila sebagai perekat bangsa
4. Pancasila memiliki kemampuan menghadapi
masa depan

Kesimpulan

Dewasa ini, tingkat identifikasi orang Indonesia terhadap

nilai-nilai pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
terus-menerus dipertanyakan oleh berbagai pihak. Korupsi,
kekerasan atas nama etnis dan agama, keridakadilan
hukun, ketimpangan akses pendidikan dan kesehatan, serta
upaya beberapa daerah untuk memisahkan diri dari
Indonesia, merupakan sejumlah contoh gejala yang terjadi
di masyarakat. Namun, hal tersebut harusnya tidak terjadi
karena kita memiliki ideologi negara, pancasila, yang
“sakti” sehingga memiliki kekuatan untuk menyatukan
bangsa Indonesia. Hal tersebut terjadi karena kurangnya
pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia terhadap
sejarah kesaktian pancasila dan makna dibalik pancasila
sakti itu sendiri.

TERIMA KASIH