Tujuan Dan Fungsi Pendidikan di Indonesi

Artikel
Pengantar Ilmu Pendidikan
“TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN DI INDONESIA”
Nama Kelompok:
Achmad Nur Fauzi (14601040006)
Ahmad Agus Salim (14601040035)
Jepri (14601040031)
Program Studi:
Pendidikan Matematika

Kementerian Pendidikan Nasional
Universitas Borneo Tarakan
Jalan Gunung Amal, No 1, Tarakan 77123
Tahun Pembelajaran 2014-2015

Tujuan, dan Fungsi Pendidikan di Indonesia
Dalam pembukaan UUD 1945 dicantumkan bahwa filsafat Negara kita adalah pancasila,
pengalaman membuktikan, bahwa pancasila merupakan kepribadian, tujuan dan pandangan
hidup bangsa. Dengan demikian pedoman yang harus menjadi dasar sistem pendidikan di
indonesia dalam rangka mencerdaaskan hidup bangsa adalah pancasila, sehingga pendidikan
nasional adalah


pendidikan pancasila. Pengembangan suatu sistem pendidikan nasional

merupakan suatu usaha untuk mewujudkan wawasan nusantara yang mencakup perwujudan
kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik, satu kesatuan budaya dan ekonomi dan kesatuan
pertahanan dan keamanan. Sebagai realisasi dari upaya tersebut, pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang Republik
Indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional pada tanggal 27 maret 1989.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan
indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan
arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
segenap kegiatan pendidikan.
Didalam praktek pendidikan khususnya pada sistem persekolahan, di dalam rentangan antara
tujuan umum dan tujuan yang sangat khusus terdapat sejumlah tujuan antara. Tujuan antara
berfungsi untuk menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuan rincian khusus.
Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara , yaitu tujuan umum, tujuan



instruksional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.

Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah Pancasila.
Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk




mencapainya.
Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.
Tujuan instruksional , tujuan pokok bahasan dan sub pokok bahasan disebut tujuan
instruksional, yaitu penguasaan materi pokok bahasan/sub pokok bahasan.

Sedangkan tujuan pendidikan Indonesia tertulis pada Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta peraturan-peraturan

pemerintah yang bertalian dengan pendidikan. Dalam PPRI No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 26 ayat satu disebutkan pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan
dasar:
1.

Kecerdasan


2.

Pengetahuan

3.

Kepribadian

4.

Akhlak Mulia

5.

Keterampilan untuk hidup mandiri

6.

Mengikuti pendidikan lebih lanjut

Selanjutnya tujuan pendidikan menengah umum sama seperti yang disebutkan pada pasal
26 ayat satu mengenai tujuan pendidikan dasar. Tujuan pendidikan menengah kejuruan pada ayat
tiga pasal yang sama berbunyi:

1.

Kecerdasan

2.

Pengetahuan

3.

Kepribadian

4.

Akhlak mulia


5.

Keterampilan untuk hidup mandiri

6.

Mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
Terakhir dari PP tersebut yang akan dibahas adalah pasal yang sama ayat 4 tentang tujuan
pendidikan tinggi yang mengatakan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi masyarakat
yang:

1.

Berakhlak mulia

2.

Memiliki pengetahuan

3.


Terampil

4.

Mandiri

5.

Mampu menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu, teknologi, serta seni yang
bemanfaat bagi kemanusiaan.
Output dari pendidikan dapat tercapai secara maksimal jika tujuan dari
pendidikan

ditentukan

dengan tepat dan benar. Oleh karenanya, sebelum menentukan tujuan, sebaiknya
kita menentukan dasar / landasannya terlebih dahulu.
Adapun yang menjadi landasan pendidikan nasional kita adalah :
 Landasan filosofis


: Pancasila dan UUD 1945

 Landasan sosiologis

: masyarakat Indonesia

 Landasan kultural

: kebudayaan nasional

 Landasan psikologis

: perkembangan peserta didik

 Landasan ilmiah dan teknologi : perkembangan ilmu pengetahuan dan
Teknologi
Ada beberapa pendapat mengenai tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh para
ahli, beberapa
diantaranya :

1. Menurut Prof. H. Zahara Idris, M.A
Tujuan pendidikan adalah memberikan bantuan terhadap perkembangan anak
seutuhnya supaya dapat mengembangkan potensi fisik, emosi, sikap, moral,
pengetahuan dan keterampilan semaksimal mungkin agar menjadi manusia
dewasa.
2. Menurut M. Noer Syam
Tujuan pendidikan adalah agar seseorang mempunyai kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

3. Menurut Ki Hajar Dewantoro
Tujuan pendidikan adalah agar anak sebagai manusia dan anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
4. Menurut Al Ghazali
Tujuan pendidikan adalah beribadah dan taqarub kepada Allah dan
kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.
5. Menurut Shaleh Abdul Azis dan Abdul Najib
Tujuan

pendidikan


adalah

untuk

mendapatkan

keridhoan

Allah

dan

mengusahakan penghidupan.
6. Menurut Abdull Fayad
Tujuan pendidikan adalah persiapan untuk hidup akhirat dan membentuk
perorangan

dengan

ilmu


pengetahuan

dan

keterampilan

untuk

menunjang

kesuksesannya hidup di dunia.

Dengan demikian tujuan pendidikan Indonesia yang sudah komprehensif mencakup
afeksi, kognisi, dan psikomotor hendaklah dikembangkan secara berimbang, optimal, dan
integratife. Kesimpulannya secara konsep atau dokumen tujuan pendidikan Indonesia tidak
berbeda secara berarti dengan tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh para ahli
pendidikan di dunia.
Oleh sebab itu tujuan atau arah dan fungsi utama sistem pendidikan nasional itu adalah
mengembangkan manusia, masyarakat, dan lingkungannya. Dengan demikian sistem pendidikan

nasional harus berfungsi mengembangkan bangsa dan kebudayaan nasional. Pembangunan disini
ialah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal
tersebutlah yang menentukan arah pendidikan nasional.

Agar pendidikan nasional mampu mewujudkan manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa, maka pendidikan nasional
haruslah memungkinkan perkembangan tiga hubungan dasar kehidupan manusia yang meliputi :
(1) hubungan manusia dengan sesamanya, (2) hubungan manusia dengan alam, (3) hubungan
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dan untuk dapat memenuhi fungsi tersebut kurikulum
harus berisikan komponen-komponen yang dapat menunjang pencapaian tujuan pendidikan
nasional.
Berdasarkan pembahasan diatas pendidikan nasional mempunyai fungsi sebagai alat yang
bertujuan untuk mengembangkan pribadi, pengembangan masyarakat, pengembangan
kebudayaan, dan pengembangan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kehidupan dan
martabatnya sehingga tercapai kebahagiaan lahiriah dan batiniah. Fungsi yang di maksud sesuai
dengan UUSPN nomor 2 tahun 1989 bab II pasal 3. Dibawah ini dikemukakan beberapa batasan
tentang pendidikan yang bebeda berdasarkan fungsinya.
1. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya
dari suatu generasi ke generasi lainnya. Nilai-nilai kebudayaan tersebut mengalami proses
transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada 3 bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang
masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggungjawab dan lain-lain, yang
kurang cocok diperbaiki misalnya tata cara perkawinan, dan tidak cocok diganti misalnya
pendidikan seks yang dahulu ditabukan diganti dengan pendidikan seks melalui pendidikan
formal.
Disini tampak bahwa,proses pewarisan budaya tidak semata-mata mengekalkan budaya secara
estafet. Pendidikan justru mempunyai tugas kenyiapkan peserta didik untuk hari esok.
2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai sutu kegiatan yang sistematis
dan sitemik dan terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan
pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh
mereka yang belum dewasa, dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terkhir
disebut pendidikan diri sendiri.

3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan warga Negara

Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana
untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidkan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik
sehingga memilki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran.

5. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988 (BP 7 Pusat, 1990:105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai
berikut: Pensisikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia Pancasila serta
Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan
martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan nasional mempunyai idiil yaitu pancasila.
Nilai yang terkandung dalam pancasila ini akan membatasi atau mengendalikan setiap gerak
dalam unsur-unsur pendidikan nasional. Oleh karena itu pendidikan nasional terikat oleh
ketentuan-ketentuan, baik yang bersifat idiil, konstitusional maupun operasional.