MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWI TENTANG ABORSI BAGI MAHASISWI ASRAMA KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT DI YOGYAKARTA MELALUI KATEKESE AUDIO VISUAL SKRIPSI
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWI
TENTANG ABORSI BAGI
MAHASISWI ASRAMA KABUPATEN LANDAK
KALIMANTAN BARAT DI YOGYAKARTA MELALUI
KATEKESE AUDIO VISUAL
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Susanti
NIM: 041124014
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWI
TENTANG ABORSI BAGI
MAHASISWI ASRAMA KABUPATEN LANDAK
KALIMANTAN BARAT DI YOGYAKARTA MELALUI
KATEKESE AUDIO VISUAL
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Susanti
NIM: 041124014
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada Allah Bapa sumber kehidupan, seluruh kaumku dan para mahasiswi yang ada di
Asrama Kabupaten Landak Kalimantan Barat di Yogyakarta juga... kepada yang tercinta anakku Christiano Willhelm Kana Talo, Suamiku Norbertus
Kana Talo, Bapak dan Mamaku, kakak serta adik-adik dan keponakanku, segenap keluarga besar Kalimantan dan Sumba berserta para sahabat, kenalan yang telah menyemangati dan menghantar penulis untuk tetap maju dan bertahan dalam situasi hidup.
MOTTO
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13)
ABSTRAK
Judul skripsi MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWI TENTANG
ABORSI BAGI MAHASISWI ASRAMA KABUPATEN LANDAK
KALIMANTAN BARAT DI YOGYAKARTA MELALUI KATEKESE
AUDIO VISUAL. Dipilih berdasarkan fakta bahwa para mahasiswi yang ada di
Asrama Kabupaten Landak Kalimantan Barat Yogyakarta ini belum memahamami tentang aborsi secara lebih mendalam. Kenyataan menunjukkan bahwa beberapa dari para mahasiswi di Asrama ini pernah melakukan tindakan aborsi yang akhirnya harus dikeluarkan dari Asrama serta mengganti semua biaya yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Katekese audio visual merupakan sarana yang diharapkan untuk dapat membantu mereka dalam meningkatkan pemahamannya tentang aborsi. Bertitik tolak dari kenyataan di atas, maka skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para mahasiswi yang ada di Asrama ini untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan baru yang dapat membantu mereka untuk menjadi pribadi yang dewasa dan bertanggungjawab.
Persoalan utama yang akan dijawab di dalam skripsi ini ialah katekese media audio visual dalam upaya untuk membantu meningkatkan pemahaman mahasiswi tentang aborsi. Untuk menjawab pertanyaan ini perlu bukti yang kuat terutama dari beberapa jawaban yang penulis temukan selama melakukan wawancara dalam bentuk sharing di asrama, di samping itu studi pustaka juga dilaksanakan untuk memperoleh pemikiran-pemikiran yang dapat membantu para mahasiswi untuk lebih meningkatkan pemahaman mereka tentang aborsi.
Keseluruhan isi skripsi ini menunjukkan bahwa katekse audio visual dengan menggunakan sarana film dapat membantu meningkatkan pemahaman mahasiswi tentang aborsi. Katekese audio visual dengan film sungguh menunjang pemahaman mahasiswi dan mempermudah mereka dalam upaya pemahaman tentang aborsi. Karena di dalam skripsi ini juga ada perbandingan antara pemahaman dengan menggunakan audio visual serta tanpa menggunakan audio visual, sehingga dapat diketahui bahwa audio visual sungguh dapat pemahaman mahasiswi tentang aborsi. Namun tidak cukup berhenti sampai di sini dan pemahaman yang mereka miliki masih perlu dikembangkan. Oleh karena itu penulis mencoba memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka membantu meningkatkan pemahaman mahasiswi tentang aborsi dengan menawarkan program kegiatan katekese model Shared Cristian Praxis sekaligus dengan penjabarannya
ABSTRACT
This thesis entitles INCREASING THE STUDENT’S UNDERSTANDING OF ABORTION FOR FEMALE STUDENTS OF ASRAMA KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT IN YOGYAKARTA THROUGH THE CATECHISM OF AUDIO VISUAL. It is chosen based on the fact that the female students of this boarding house, run by Landak sub-province’ government of the West Kalimantan Province in Yogyakarta have not fully understood of abortion yet. The fact shows that some of former female students ever committed to the abortion that then had to pay the consequences of it. The catechism of audiovisual is an instrument that can help them to increase their understanding of abortion. Starting from the fact above, this thesis is meant for helping the female students of this boarding house to reach new acknowledge, which will help them to be a mature and responsible person.
The main idea that would be described in this thesis is the catechism of audiovisual in an effort to help increasing the female students’ understanding of abortion. The description needs strong evidences mainly from the answers found during interviews and sharing which took place in the boarding house. The author also made a lecture study to get insights that would help the female students to increase their knowledge and understanding of abortion.
The entire content of this thesis shows that the catechism of audiovisual using film as its instrument can help to increase the female students’ understanding of abortion. The catechism of audiovisual with film as its instrument does support female students’ understanding and ease them to understand the issue. There is a comparison between the understandings with and without audiovisual in this thesis. The comparison shows the fact that the catechism of audiovisual is much more helpful for their understanding of the issue. However, it does not stop here. Their understanding needs to be developed. Therefore, the author tries to give contributed insight in order to help increasing the female students’ understanding of abortion by offering a program of catechism of Shared Christian Praxis, as well as its description.
KATA PENGANTAR
Dengan penuh kerendahan hati, penulis menghaturkan segala puji, hormat, serta syukur yang tiada henti-hentinya kepada Allah Bapa, Putra, Roh Kudus dan Bunda Maria karena rahmat dan kasih-Nya telah memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul: meningkatkan pemahaman mahasiswi tentang aborsi bagi mahasiswi Asrama Kabupaten Landak Kalimantan Barat di Yogyakarta melalui katekese audio visual.
Melalui hasil refleksi atas studi kateketik yang penulis jalani empat tahun ini terutama refleksi atas panggilan penulis sebagai calon katekis, penulis mencoba menggagas tema skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan kerinduan penulis untuk membuka cakrawala berpikir, mengasah dimensi hati dan pengetahuan sekaligus memberi sumbangan pemikiran bagi seluruh mahasiswi yang ada di Asrama Kabupaten Landak Kalimantan Barat di Yogyakarta ini supaya mengetahui dan memiliki pemahaman tentang aborsi, terutama pengetahuan dan pemahaman untuk bekal kehidupan dan pergaulan sehari-hari dalam masyarakat. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kurang lebih empat tahun penulis bergulat dan berproses dalam kampus
IPPAK yang sangat penulis cintai ini. Tentunya bukan waktu yang singkat. Tak terbilang ilmu yang penulis peroleh, tak terbilang cinta dan perhatian yang penulis alami dan terima baik selama studi maupun saat penyusunan skripsi ini. Penulis memahami skripsi ini sebagai puncak akhir studi yang penulis jalani selama kurang lebih empat tahun di kampus IPPAK, sekaligus menjadi awal yang baru bagi penulis untuk meraih mimpi dan masa depan dalam proses kehidupan selanjutnya. Layaknya sang waktu yang terus berganti dan tak pernah berhenti berputar dari pagi hingga malam. Pada kesempatan ini, izinkan penulis dengan setulus hati mengucapkan limpah terima kasih kepada: 1.
Romo Dr. CB. Kusmaryanto, SCJ., selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa memberikan perhatian, waktu, semangat, motivasi, sumbangan pemikiran dengan penuh kesabaran kepada penulis. Terima kasih untuk masukan dan kritikannya sehingga penulis diteguhkan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
2. Bapak Yoseph Kristianto, SFK selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan begitu banyak perhatian dan pendampingan bagi penulis selama penulisan skripsi maupun proses studi yang penulis jalani di kampus ini. Terima kasih untuk segalanya.
3. Romo Drs.Y. I. Iswarahadi S.J. M.A., selaku dosen penguji skripsi yang selalu memberi dukungan dan usulan kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Segenap staf dosen, sekretariat, perpustakaan dan karyawan Prodi IPPAK-
USD yang telah begitu banyak melimpahi penulis dengan ilmu, perhatian, dukungan, bimbingan serta senyuman yang selalu menguatkan penulis menjalani proses studi di kampus ini.
5. Keluarga yang sangat penulis cintai: Anakku Ian dan suamiku Norbert tercinta, yang menjadi motivasi dan selalu menyemangati penulis, mendukung dalam segala hal, terima kasih untuk cinta dan kesetiaan kalian. Mama, kakak Yustina dan keluarga, adik-adikku Simolyono dan Simulyadi, kedua mertuaku, serta segenap keluargaku. Andai terdapat kata yang mampu melukiskan betapa kalian sungguh berarti dalam hidup penulis, karena dari kalian semuanya berawal dan kepada kalianlah penulis akan kembali.
6. Bapakku Stefanus Ungas yang selalu setia menemani perjalanan hidup dan studiku, selain itu sebagai sahabat yang selalu mengerti persoalan hidupku, menemani aku dalam segala masalah yang kuhadapi, selalu ada waktu buatku, terima kasih pak untuk cintanya yang sangat luar biasa yang tak kusadari selama ini.
7. Sahabat-sahabat angkatan 2004/2005, terima kasih atas warna-warni indah yang kalian berikan dalam hidup penulis. Sampai jumpa di lain kesempatan.
8. Para sahabat-sahabat tercinta yang selalu membantu penulis dan memberi semangat serta dukungan yang sangat berharga bahkan saat-saat paling sulit dalam hidup penulis. Sr.Atty, Sr. Yeni, Sr. Mia, Reni, Joy, Goy, Aci, kalian sungguh sahabat sejati, semoga kita diberi waktu dan kesempatan untuk merasakan kebersamaan ini lagi.
9. Sahabat-sahabat satu kos yang telah menjadi saudara dalam hidup penulis seperti Dek Wuri, Dek Detha, Iin kak, wiwit, Ditha, Dian dan semoga kebersamaan kita ini tetap terjaga dan semoga ada kesempatan lain lagi buat kita semua ma kasih banyak atas saling pengertiannya dan keterbukaan serta semangat saling berbagi yang begitu tinggi
10. Adik-adik di Asrama Kabupaten Landak Kalimantan Barat, terima kasih kalian telah banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini
11. Teman-temanku yang selalu memberi dukungan dan motivasi serta semangat dengan caranya masing-masing terutama Ria, Wigis, Mea, Muji, Dodi, Sr.
Anna Maria, Sr. Marga, Beni, Pastor Florentinus,OFM.Cap, Pater Bernard, SVD dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini telah menjadi bagian yang sangat berarti dalam hidup penulis serta memampukan penulis menyelesaikan studi ini.
Penulis sungguh menyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan dalam pengetahuan, pengalaman, serta pemahaman yang menyebabkan penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan baru bagi para mahasiswi Asrama Kabupaten Landak, para kaum Hawa pencinta kehidupan dan bagi semua pembaca.
Yogyakarta, 13 Juli 2009 Penulis Susanti
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vii ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI................................................................................................. xiv DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Penulisan Skripsi ..................................................... 1 B. Rumusan Permasalahan .................................................................... 9 C. Tujuan Penulisan............................................................................... 10 D. Manfaat Penulisan............................................................................. 10 E. Metode Penulisan.............................................................................. 11 F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 11 BAB II. KATEKESE AUDIO VISUAL DAN PEMAHAMAN MAHASISWI TENTANG ABORSI............................................. . 13 A. Gambaran Umum Tentang Aborsi ..................................................... 13
1. Sejarah Aborsi............................................................................... 17
2. Pengertian Aborsi.......................................................................... 20
3. Macam-macam jenis aborsi........................................................... 20
a. Abortus spontaneus ................................................................... 20
b. Abortus provocatus ................................................................... 20
c. AP Medicinalis/terapeutik......................................................... 20
d. AP Criminalis............................................................................ 20
e. Abortus Provocatus Criminalis (APC) ...................................... 20
a). Abortus Iminen .................................................................... 21
b). Abortus Incomplitus ............................................................ 21
c). Abortus Incipien................................................................... 21
d). Dilatation dan Curettage ...................................................... 22
e). Suction (Sedot)..................................................................... 22
f). Peracunan dengan Garam ..................................................... 22
g). Histeromia atau Bedah Caesar............................................. 22
h). Prostaglandin ....................................................................... 23
4. Akibat-akibat dari Aborsi.............................................................. 23
5. Abortus menurut Ilmu Kedokteran ............................................... 24
6. Abortus Provocatus ....................................................................... 24
8. Definisi Janin ................................................................................ 28
B. Tradisi dan Ajaran Resmi Gereja Katolik .......................................... 30
1. Declaratio De Abortus Procurato .................................................. 30
2. Familiaris Consortio...................................................................... 31
3. Evangelium Vitae.......................................................................... 31
4. Kitab Hukum Kanonik .................................................................. 32
5. Katekismus Gereja Katolik ........................................................... 32
C. Pro dan Kontra tentang Abortus Provocatus ...................................... 33
1. Pendirian Konservatif.................................................................... 34
2. Pendirian Liberal........................................................................... 34
3. Pendirian Moderat......................................................................... 35
D. Gambaran Umum tentang Katekese Umat......................................... 36
1. Pengertian Katekese ...................................................................... 36
2. Tujuan Katekese Umat.................................................................. 38
3. Isi dan Tema Katekese Umat ........................................................ 40
4. Peserta Katekese Umat ................................................................ 42
5. Sarana dan Metode Katekese Umat .............................................. 43
6. Katekese Audio Visual sebagai Salah satu model Katekese......... 45
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWI TENTANG ABORSI BAGI MAHASISWI ASRAMA KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT DI YOGYAKARTA MELALUI KATEKESE AUDIO VISUAL ................................. 47 A. Metodologi Penelitian ........................................................................ 47
1. Jenis dan Desain............................................................................. 47
2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 48
3. Populasi dan Sampel ...................................................................... 48
4. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 48
5. Instrumen Penelitian ...................................................................... 49
6. Keabsahan Data.............................................................................. 49
7. Teknik Analisis Data...................................................................... 49
B. Penyajian Hasil Penelitian.................................................................. 49
1. Perbandingan Hasil Wawancara/katekese dengan Audio Visual dan tanpa Audio Visual................................................................. 50 a.
Pemahaman mahasiswi tentang aborsi sebelum menggunakan katekese audio visual ....................................... 50 b.
Pemahaman mahasiswi tentang aborsi setelah menggunakan katekese audio visual ....................................... 53
2. Tingkat pemahaman mahasiswi tentang aborsi dengan menggunakan media dan tanpa menggunakan media.................. 55
BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE UMAT MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DENGAN SARANA MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWI TENTANG ABORSI ............................................ 59 A. Latar Belakang Pemilihan Program Katekese............................... 59 B. Alasan Pemilihan Tema.................................................................. 65 C. Uraian Tema dan Tujuan ................................................................ 66 D. Penjabaran Program ....................................................................... 69 E. Petunjuk dan Pelaksanaan Program................................................ 73 F. Contoh Persiapan Program ............................................................. 74
BAB V. PENUTUP....................................................................................... 86 A. KESIMPULAN................................................................................. 86 B. SARAN ............................................................................................. 89 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 91 LAMPIRAN.................................................................................................. 93 Lampiran 1 : Persiapan Katekese dengan Model SCP 1....................... (1) Lampiran 2 : Persiapan Katekese dengan Model SCP 2....................... (8) Lampiran 3 : Persiapan Katekese dengan Model SCP 3....................... (15) Lampiran 4 : Rangkuman Hasil Eksperimen Sebelum Menggunakan katekese Audio Visual .................................................... (22) Lampiran 5 : Rangkuman Hasil Eksperimen Setelah Menggunakan
Katekese Audio Visual.................................................... (24)
DAFTAR SINGKATAN A.
Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal 8.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
- CT: Catechesi Tradendae, Anjuran Apoetolik Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.
- DCG: Directorium Catechisticum Generale, Direktorium Kateketik Umum yang dikeluarkan oleh Kongregasi Suci para klerus, 11 April 1971.
- FC: Familiaris Consortio, Amanat Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang Keluarga Kristiani Dalam Dunia Modern, 22 November 1981.
- KHK.: Kitab Hukum Kanonik, (Codex Iuris Canonici) yang diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II, tanggal 25 Januari 1983.
- Komsos: Komunikasi Sosial - K.W.I : Konferensi Wali Gereja Indonesia.
- MAWI: Majelis Wali Gereja Indonesia
C. Singkatan Lain
- Art: Art>- AP: Abortus Provocatus
- - APC: Abortus Provocatus Criminalis>CD : Compact Disk - DVD: Digital Video Disc - EN: Evangelii Nuntiandi - KUHP: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana - KB: Keluarga Berencana - LCD: Liquid Crystal Display - M.R. : Menstrual regulation
- PKKI: Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia
- VCD: Video Compact Disc - TV: Televisi - SCP : Shared Christian Praxis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media komunikasi pada zaman sekarang berkembang dengan pesat. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan teknologi. Banyak penemuan baru di bidang teknologi, seperti mesin-mesin dan alat-alat elektronik. Beberapa bentuk dan kegiatan manusia dibantu oleh alat-alat elektronik. Manusia dapat berkomunikasi satu sama lain walaupun dengan jarak yang cukup jauh. Manusia juga dapat menerima berita-berita dari seluruh belahan dunia dengan begitu cepat dan mudah. Hal ini menunjukkan bahwa banyak bidang kehidupan manusia yang telah dipengaruhi oleh elektronika.
Manusia dapat berkomunikasi dengan cepat berkat perkembangan alat komunikasi. Manusia berkomunikasi dengan orang lain dengan melihat, mendengar dan merasakan.
Gereja Katolik juga menyadari bahwa perkembangan alat-alat komunikasi ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, Gereja pun ingin memanfaatkannya dalam rangka tugas pewartaan kepada semua bangsa. Dalam Evangelii Nuntiandi, dikatakan bahwa Gereja akan merasa bersalah di hadapan Tuhan, jika ia tidak mempergunakan alat-alat yang luar biasa ampuh ini. Dalam alat-alat itu Gereja menemukan mimbar yang modern dan berdaya guna. Berkat alat-alat itu Gereja berhasil berbicara kepada semua orang.
Bila kita membaca referensi-referensi tentang media audio visual, banyak orang mempunyai macam-macam pengertian tentang media audio visual. Sejumlah pengertian yang telah mereka ungkapkan hampir memiliki maksud yang sama misalnya sarana audio visual diartikan sebagai media audio yang telah dipadukan dengan media menumbuhkan jawaban (emosianal) merangsang kreativitas dan keterlibatan pribadi, dapat membawa orang lain ke seluruh penjuru dunia dan masuk ke setiap situasi konkret. Yang kedua bahwa media audio visual itu diartikan sebagai berikut: pertama- tama audio visual merupakan istilah umum untuk menunjukan alat-alat komunikasi soaial yang muncul dari media elektronik. Kedua, secara teoritis media tersebut juga mencakup semua media baru dari fotografi sampai televisi, dari kaset suara sampai film panjang, bahkan meliputi juga video dan komputer. (Akhmad, Sudrajat. http:// akhmadsudrajat, Wordpress com)
Media audio visual adalah alat komunikasi yang muncul dari media elektronik. Yang termasuk dalam media komunikasi antara lain televisi, video, sound slide, film, dan lain-lain. Media audio visual merupakan perpaduan yang tepat antara media audio dan media visual. Media audio adalah segala jenis media yang hanya dapat dinikmati oleh indra pendengar dan mampu mengubah imajinasi para pendengar. Yang termasuk dalam media audio adalah radio, piringan hitam, tape recorder, sedangkan media visual semua media yang dapat dinikmati oleh indra penglihat (mata) dan mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi, dan yang termasuk media visual adalah: poster, foto, slide dan cergam.
Beberapa media yang dapat digolongkan ke dalam media audio visual antara lain: VCD, televisi, video, DVD, CD, kaset, film, sound slide, radio, piringan hitam, foto, poster dan cergam. Dengan demikian penulis dapat mengartikan bahwa media audio visual merupakan perpaduan yang tepat antara media audio dan media visual yang dapat mengubah imajinasi para pendengar dan penonton serta mengajak para pendengar dan penonton untuk berefleksi.
Dilain pihak kita juga mendengar, bahwa penghargaan terhadap kehidupan manusia semakin berkurang, sehingga tidak jarang dijumpai dan didengar di televisi, koran dan media-media lainnya, kasus-kasus praktek aborsi. Aborsi merupakan masalah moral yang sejak dahulu hangat dibicarakan dan sudah menjadi keprihatinan semua orang. Dalam berita-berita televisi, sering disiarkan kasus-kasus aborsi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan kurang kesadaran akan penghargaan terhadap nilai-nilai kehidupan dalam upaya memelihara kehidupan dan ciptaan Tuhan. Tindakan aborsi merupakan tindakan yang sangat kejam terhadap orang yang sangat lemah, tindakan tidak bermoral yang membuat dan menyebabkan kematian orang lain.
Aborsi yang disengaja atau dengan campur tangan manusia, merupakan perbuatan yang melanggar hukum, etika dan moral. Namun perbuatan inilah yang sering muncul di beberapa siaran televisi akhir-akhir ini, seperti yang ada di daerah Jakarta yang disiarkan pada bulan Januari 2009 lalu, bahwa di sebuah gang sempit ternyata terjadi praktek aborsi. Rumah seorang bidan praktik yang cukup luas dan dikenal sebagai tempat bersalin merupakan tempat praktik aborsi. Kenyataan ini tentunya sangat melanggar etika dan moral yang ada di negara Indonesia, masih banyak lagi praktik-praktik aborsi lain yang dilakukan oleh dukun beranak di rumah pribadi secara tersembunyi.
Banyak alasan mengapa orang melakukan aborsi, salah satunya ialah alasan ekonomi. Faktanya bahwa aborsi bukan saja dilakukan oleh kalangan anak muda, tetapi justru lebih banyak dilakukan oleh ibu-ibu yang mengalami masalah ekonomi dan kegagalan KB. Situasi bingung membuat orang tidak dapat berpikir jernih dan tidak terpaksa melakukan aborsi tanpa mau tahu akibat dan resiko-resiko dari tindakannya. rendahnya tingkat kesadaran orang untuk menghargai kehidupan, sehingga janin yang masih dalam rahim tidak diakui sebagai manusia yang harus dirawat dan dipelihara.
Gereja Katolik sangat menghargai kehidupan, hal ini termuat dalam Dokumen Gerejawi
Familiaris Consortio art. 30 yang menyatakan bahwa, manusia itu adalah Gambar
Allah yang adalah cinta kasih, Keputusan melakukan aborsi atau tidak, merupakan pilihan yang tidak mudah, apalagi dalam kasus-kasus tertentu, misalnya kasus pemerkosaan. Anak yang dikandung akibat perkosaan sering dianggap sebagai aib bagi keluarga dan menimbulkan trauma yang berkepanjangan bagi korban perkosaan tersebut. Namun aborsi bukanlah jalan terbaik untuk menghilangkan pengalaman tersebut dan rasa malu yang ditanggung oleh korban. Dalam situasi seperti ini memang peran moral perlu dipertanyakan. Orang yang menjadi korban pemerkosaan perlu bimbingan dan arahan dari orang lain. Karena korban perkosaan bukanlah orang yang menderita penyakit menular yang harus dijahui. Namun perlu bimbingan dan motivasi agar dalam situasi sulit yang dihadapinya dapat dilewati, sehingga korban dapat memilih yang terbaik dalam hidupnya, dengan berusaha merawat anak yang dikandungnya dan tetap berusaha untuk melahirkan anak tersebut. Kemudian setelah lahir dapat diserahkan pada panti asuhan atau orang lain yang bersedia merawat dan memelihara anak tersebut.
Situasi bingung sering membuat orang kehilangan kendali dan akal sehat, sehingga seringkali orang yang hamil tanpa diinginkan terpaksa melakukan aborsi, karena bagi pelakunya aborsi merupakan jalan keluar satu-satunya yang memang terpaksa harus dilakukan, tidak mudah menerima situasi dimana orang tidak disyukuri, dijaga, dirawat dan dipelihara karena seburuk apa pun hidup, sehat atau sakit, cacat atau normal, semua itu adalah anugerah terbesar yang diberikan oleh Sang Pencipta kehidupan. Sebagai manusia yang diciptakan dengan segala kelebihan dan kekurangan hendaklah memelihara dan mensyukuri kehidupan yang dipercayakan kepadanya.
Para kaum muda (mahasiswi) merupakan pribadi yang memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi sehingga selalu ingin mencoba hal-hal yang bersifat baru dan kadang-kadang tanpa memikirkan akibatnya bagi diri sendiri, maupun bagi orang lain. Tidak jarang dijumpai kaum muda yang terjerumus dalam permasalahan-permasalahan yang tidak diinginkan misalnya, narkotika, tawuran, perkelahian dan seks bebas.
Budaya yang begitu profan dan pengaruh arus zaman yang selalu menggoda tersebut, terkadang membuat kaum muda kurang menyadari tugas dan tanggung jawab mereka, misalnya sebagai seorang pelajar/mahasiswi sebagai warga masyarakat dan sebagai warga Gereja.
Adapun alasan peneliti memilih mahasiswi yang tinggal di Asrama Kabupaten Landak Kalimantan Barat yang ada di Yogyakarta, karena penulis merasa bahwa para mahasiswi yang tinggal di asrama ini adalah mahasiswi yang perlu diberi arahan atau bimbingan yang berhubungan dengan masalah moral, seks, dan etika pergaulan. Karena para mahasiswi ini memang berasal dari latar belakang yang keluarga kurangnya pendidikan dalam bidang seks karena bagi orangtua tertentu seks itu hal yang tabu bila dibicarakan di depan anak-anak, sehingga anak-anak tidak tahu dan tentunya ada motivasi atau keinginan untuk coba-coba. Penulis memberi arahan kepada mahasiswi ini mengingat usia mereka juga sudah pantas dan perlu tahu tentang akibat-akibat dari karena di asrama sendiri pernah terjadi aborsi yang dilakukan oleh salah satu penghuni asrama dan terpaksa harus dikeluarkan dari asrama dan terpaksa menggantikan semua biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Gejala-gejala seperti ini tentunya perlu kita khawatirkan dan kita atasi, sehingga tidak terjadi lagi hal-hal tindakan aborsi yang baru yang tidak diinginkan.
Gambaran di atas cukup mewakili keadaan mahasiswi yang tinggal di Asrama Kabupaten Landak, Kalimantan Barat yang ada di Yogyakarta. Mahasiswi yang tinggal di asrama ini umumnya mahasiswi yang beragama Katolik namun jika dilihat kehidupan para mahasiswi cukup memprihatinkan, mahasiswi di Asrama ini cukup terpengaruh oleh hal-hal baru yang mereka jumpai di Yogyakarta ini, karena di sini mereka merasa lepas dan bebas dari kontrol orang tua. Jadi, apa pun yang mereka perbuat atau lakukan tidak ada yang tahu. Keadaan mahasiswi yang tinggal di asrama ini rata-rata berasal dari keluarga biasa dan para mahasiswi ini juga merupakan utusan pemerintah daerah setempat yang juga dibiayai oleh pemerintah setempat. Para mahasiswi yang tinggal di Asrama ini adalah orang-orang yang umumnya dipersiapkan menjadi seorang guru, pendidik dan mereka kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) fakultas keguruan dan ilmu pendidikan dengan berbagai macam jurusan.
Dari segi pergaulan para mahasiswi ini memang kurang ada kontrol karena tidak memiliki pembina asrama, sehingga terkesan bebas. Aturan yang ada kurang ditaati oleh para mahasiswi ini apalagi dengan berbagai alasan, yakni sibuk dengan urusan kuliah, tugas-tugas lainnya, namun kesempatan ini kadang mereka gunakan untuk hal- hal lain bukan semata-mata urusan kuliah saja. Pergaulan dengan lawan jenis pun kurang diperhatikan sehingga banyak yang salah pergaulan dan kemudian hamil diluar beberapa orang terpaksa mengambil jalan pintas dengan melakukan aborsi dan pergi ke dukun beranak yang biayanya cukup murah.
Mahasiswi yang ada di asrama ini juga kurang mendapat bimbingan rohani karena di sini tidak ada pembimbing, dalam segala hal diatur sendiri. Aborsi bagi mereka bukanlah hal yang tabu atau tidak layak tetapi sudah merupakan rahasia umum yang seolah-olah bahwa semua kaum perempuan sudah pernah melakukan hal tersebut.
Banyak juga di antara mereka yang akhirnya tidak melanjutkan studi atau gagal karena pergaulan yang sudah terlalu bebas, ada juga yang setelah melakukan aborsi mengalami gangguan dari segi fisik dan jiwa, mulai kehilangan harapan, merasa dikejar-kejar oleh dosa, trauma, rasa bersalah yang berkepanjangan. Akibat-akibat seperti itu akhirnya menghambat studi mereka.
Melihat kenyataan ini dan berangkat dari pengalaman mereka, penulis sebagai kaum perempuan, sungguh sangat prihatian dengan situasi mereka, sehingga peneliti menawarkan untuk diadakan pendalaman iman di Asrama dan banyak juga diantara mereka yang senang dengan tawaran peneliti. Peneliti ingin mengingatkan mereka mengenai aborsi dan bahaya yang terjadi setelah melakukan aborsi serta bagaimana Kitab Suci dan Tradisi Gereja Katolik sendiri sangat menentang tindakan aborsi.
Kaum muda merupakan ujung tombak perkembangan Gereja Katolik di masa yang akan datang jika Gereja melihat hal ini sangat penting, maka sudah selayaknyalah Gereja memberikan perhatian yang lebih besar terhadap perkembangan kaum muda. Gejala yang terjadi akhir-akhir ini diberbagai tempat, menunjukan bahwa kaum muda mulai enggan terlibat dan kurang memperhatikan perkembangan iman mereka, apalagi di Asrama ini ada yang tidak tahu dimana Gereja Katolik terdekat yang bisa mereka jangkau atau mau ikut bergabung dengan lingkungan tempat tinggal mereka. Keadaan ini sungguh meprihatinkan.
Melalui media audio visual para mahasiswi diingatkan kembali mengenai tindakan aborsi. Media audio visual yang akan dilihat di sini adalah dengan menggunakan film yang menceritakan kisah aborsi. Kaum muda dibantu untuk semakin memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai aborsi itu sendiri, dan kaum muda dapat semakin siap dalam menata masa depan mereka menjadi harapan bangsa dan Gereja yang berkualitas.
Dari beberapa persoalan di atas media audio visual sungguh dapat berperan dalam membantu meningkatkan pemahaman mahasiswi tentang aborsi. Dengan pemanfaatan media audio visual diharapkan ajaran-ajaran iman dapat lebih mudah ditangkap dan dipahami oleh para mahasiswi. Salah satu kriteria yang dapat dilihat dari media tersebut adalah tingkat pemahaman mahasiswi tentang praktik aborsi. Dalam hal ini tingkat pemahaman mereka tentang aborsi secara teoritis merupakan cerminan dari apa yang mereka tangkap dan peroleh lewat katekese yang dilakukan sebanyak tiga kali di Asrama.
Media audio visual dengan menggunakan film dipilih sebagai sarana pendampingan para mahasiswi. Film ini akan mengangkat permasalahan-permasalahan mahasiswi seputar kehidupan mereka sehingga mahasiswi merasa sungguh diperhatikan dalam pergaulan mereka dan dapat lebih waspada dalam pergaulan dan dalam tindakan.
Selain itu film, buku, majalah dan bacaan-bacaan tentang aborsi mudah didapat sebagai sumber pengetahuan dan sarana untuk memperluas wawasan. Dengan itu penulis memberi judul pada skripsi ini yaitu
“Meningkatkan Pemahaman Mahasiswi tentang Aborsi bagi Mahasiswi Asrama
Kabupaten Landak Kalimantan Barat di Yogyakarta melalui Katekese Audio Visual”.B. Rumusan Permasalahan
Masalah yang akan dikaji lebih dalam lewat penelitian ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan aborsi?
2. Seberapa jauh pemahaman mahasiswi mengenai aborsi itu sendiri?
3. Seberapa besar pengaruh Katekese audio visual dalam meningkatkan pemahaman mahasiswi tentang aborsi.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian dan penulisan skripsi ini antara lain : 1.
Tujuan bagi mahasiswi a.
Untuk mengetahui pengaruh katekese audio visual yang digunakan dalam katekese tentang aborsi.
b. Untuk memaparkan pengertian aborsi bagi mahasiswi.
c.
Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswi terhadap aborsi.
2. Tujuan bagi diri sendiri a.
Semakin memilki keterampilan dalam penggunaan sarana media audio visual dalam berkatekese.
b. Lebih diperkaya dan memperoleh pengetahuan baru dalam hal aborsi.
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan setelah dilakukannya penelitian ini akan diperoleh beberapa manfaat:
1. Manfaat bagi mahasiswa Asrama Kabupaten Landak a.
Semakin memiliki pengetahuan dan wawasan baru tentang katekese audio visual dalam membantu meningkatkan pemahaman tentang aborsi.
b. Agar mahasiswi Asrama Kabupaten Landak semakin memahami tentang pengertian aborsi.
2. Manfaat bagi Peneliti a.
Semakin memiliki pengalaman, pengetahuan dan wawasan dalam penelitian.
b. Memperoleh wawasan dan pengetahuan baru dalam hal aborsi.
c.
Semakin memahami katekese audio visual dan semakin memiliki katerampilan dalam penggunaannya.
3. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan a.
Memberikan wawasan bagi ilmu pengetahuan dalam hal katekese audio visual.
b. Memberikan pemahaman-pemahaman tentang aborsi.
E. Metode penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu memaparkan dan menganalisis permasalahan yang ada sehingga ditemukan jalan pemecahan yang tepat. Selain itu juga, penulis menggunakan studi pustaka serta mencari sumber-sumber yang relevan dan mendukung.
F. Sistematika Penulisan
Judul dari skripsi ini adalah ” Meningkatkan Pemahaman Mahasiswi Tentang Aborsi Bagi Mahasiswi Asrama Kabupaten Landak Kalimantan Barat di Yogyakarta melalui Katekese Audio Visual yang dipaparkan dalam lima bab berikut ini:
Bab I ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari beberapa bagian di antaranya: latar belakang penelitian yang terdiri dari masalah faktual, idealitas dan aktual yang merupakan alasan mengapa peneliti memilih judul ini. Rumusan permasalahan dalam bagian ini peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang dianggap merupakan keprihatinan dan perlu dicari solusinya. Tujuan penelitian dalam bagian ini peneliti menyebutkan beberapa tujuan dari penelitian skripsi ini.
Manfaat penelitian pada bagian ini akan disampaikan beberapa manfaat dari penelitian, dibagi menjadi tiga yaitu bagi para mahasiswi, bagi peneliti dan bagi ilmu pengetahuan.
Bab II akan membahas dua bagian, yaitu bagiam pertama membahas tentang gambaran aborsi yang terdiri dari sejarah aborsi sendiri, pengertian aborsi, macam- macam jenis aborsi, akibat-akibat dari aborsi, abortus menurut ilmu kedokteran, abortus provocatus, definisi janin, tradisi dan ajaran resmi Gereja Katolik tentang aborsi, pro dan kontra terhadap abortus. Bagian kedua membahas tentang Gambaran Umum tentang Katekese Umat, Pengertian Katekese, Tujuan Katekese Umat, Isi dan Tema Katekese Umat, Peserta Katekese Umat, Sarana dan Metode Katekese Umat dan Katekese Audio Visual sebagai Salah satu model Katekese.
Dalam bab III ini penulis membahas metodologi penelitian dan hasil penelitian yang penulis peroleh lewat wawancara yang dilakukan dalam bentuk sharing kelompok.
Penulis juga membuat perbandingan pemahaman mahasiswi dengan menggunakan katekese media audio visual dan tanpa menggunakan katekese audio visual, kemudian perbandingan tersebut penulis analisis lagi untuk dapat mengetahui bahwa media sangat berperan dalam meningkatkan pemahaman mahasiswi tentang aborsi.
Pada bab IV ini akan diuraikan tentang usulan program SCP (Shared Christian
Praxis ) dengan sarana media audio visual di Asrama Mahasiswi Kabupaten Landak
Kalimantan Barat di Yogyakarta yang meliputi: latar belakang program, tujuan program, materi program, usulan program dan contoh persiapan program.
Bab V berisi kesimpulan dan saran terhadap keseluruhan proses penulisan skripsi ini.
BAB II
PEMAHAMAN MAHASISWI TENTANG ABORSIDAN KATEKESE AUDIO VISUAL
A. Gambaran U mum tentang Aborsi Aborsi merupakan masalah moral yang tidak pernah berhenti dibicarakansejak jaman dahulu sampai sekarang. bahasa aborsi dikalangan masyarakat kita bukanlah bahasa yang luar biasa lagi, karena banyak sekali bacaan, media dan siaran- siaran televisi yang memuat berita tentang aborsi.
1. Sejarah Aborsi
Dalam buku Aborsi Sebagai Masalah Etika K. Bertens mengatakan bahwa sepanjang sejarah umat manusia, aborsi dan juga infanticide (pembunuhan anak kecil) sering ditemukan di berbagai tempat dan kebudayaan. Tetapi secara umum dapat dikatakan, dulu aborsi hampir selalu dipraktikkan di luar profesi medis atau di pinggiran profesi medis: oleh ”dukun” atau profesional medis yang tidak resmi, seperti bidan. Salah satu alasan adalah bahwa kondisi kehamilan yang normal saat itu tidak dilihat sebagai wilayah profesi medis. Para dokter menangani orang sakit dan ibu hamil tidak dianggap orang sakit. Pengasuhan ibu hamil ditanggung oleh bidan atau dukun beranak. Baru dalam abad ke-19 kehamilan mulai diterima sebagai kondisi medis yang perlu ditangani oleh dokter.
K. Bertens, 2002: dalam bukunya Aborsi Sebagai Masalah Etika. Mengatakan bahwa Profesi medis sendiri dengan tegas menolak aborsi. Suara para organisasi profesi yang resmi. Misalnya American Medical Association (AMA) yang disiarkan pada tahun 1847, dalam muktamarnya yang perdana mengeluarkan pernyataan anti aborsi yang keras. Sikap anti-aborsi itu menandai juga ikatan-ikatan dokter yang terbentuk di negara-negara lain dan dapat dimengerti mereka berdampak kuat atas kebijakan negara masing-masing. Peraturan hukum anti aborsi di banyak negara baru disusun selama abad ke-19. Di Amerika Serikat, sebelum 1800 tidak satu negara bagian pun yang memiliki peraturan yang melarang aborsi.
Setelah berabad-abad lamanya menjadi pegangan etis untuk profesi kedokteran dalam bentuk aslinya, baru sesudah perang dunia II sumpah Hippokrates dirumuskan kembali. Deklarasi Jenewa yang dikeluarkan oleh Asosiasi Kedokteran Dunia (WMA) pada 1948 merupakan upaya untuk menuangkannya dalam bentuk modern. Deklarasi ini menjadi sumber bagi semua anggota WMA untuk merumuskan Sumpah Dokter mereka masing-masing termasuk juga Indonesia (K.Bertens, 2002: 7).
Dalam buku Aborsi Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari seorang psikiater menyatakan beberapa kondisi aborsi sebagai berikut: a. Kondisi aborsi di dunia menyebutkan 1)
Sebanyak 19 juta perempuan di seluruh dunia melakukan aborsi tidak aman setiap tahunnya. 18,5 juta terjadi di dunia berkembang. Negara-negara Afrika sebanyak 4,2 juta, di negara-negara Asia sebanyak 10,5 juta, di negara Amerika Latin dan Karibia sebanyak 3,8 juta.
2) Sebanyak 68.000 perempuan di negara berkembang meninggal akibat komplikasi negara-negara Asia sebanyak 34.000, di negara Amerika Latin dan Karibia sebanyak 4.000.
3) Di Afrika 59% dari seluruh kasus aborsi yang tidak aman dilakukan oleh perempuan berusia 15-24 tahun (Dadang Hawari, 2006: 56).
b. Kondisi aborsi di Amerika serikat menyebutkan bahwa: 1)
Pada tahun 1900 berlaku larangan aborsi kecuali untuk menyelamatkan hidup ibu, itu pun harus ada persetujuan dua dokter atau lebih.
2) Pada tahun 1960-an legalisasi aborsi mulai dipertimbangkan untuk merespon perubahan opini publik dan masukan dari dunia medis, hukum, keagamaan dan organisasi sosial.
3) Pada tahun 1965 sebanyak 50 negara bagian melarang aborsi kecuali dengan beberapa alasan seperti menyelamatkan hidup sang ibu, akibat perkosaan, incest atau janin tersebut cacat. Kelompok seperti liga aksi Hak Aborsi Nasional (National Abostion Rights Action League) dan pelayanan konsultasi pendeta untuk aborsi bekerja untuk membebaskan hukum aborsi.