MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS V B SDN TEGALREJO II YOGYAKARTA SKRIPSI

  

MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI

DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS V B SDN

TEGALREJO II YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :

  Dwi Kristiana NIM : 081134118

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MOTTO

Mau lari kemanapun, menjerit sekeras apapun,

meminta belas kasihan dan pertolongan siapapun,

tetap saja pertolongan hanya datang dari Allah SWT semata,

bukan dari selain Nya.

  

Raihlah cita melebihi tingginya langit angkasa, buanglah

putus asa dibalik kegagalan untuk menyemaikan gempita

cita yang tak akan lari menjauhi kita karena kesuksesan

terbuka lebar dengan sebuah kesabaran. Kesuksesan akan

selalu di depan mata di setiap insan yang terus berusaha.

  

Bulatkan tekad raihlah kemenangan.

  Halaman persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk Tuhan YME Kedua orang tua Bapak Sukarno dan Ibu Mulyani

  Kakak dan adik-adikku Sahabat-sahabat: Joice, Ratih dan Tina.

  

ABSTRAK

  Kristiana, Dwi. (2012). Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn

  Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik Kelas V B SDN Tegalrejo II Yogyakarta . Skripsi. Program Studi

  Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang berawal dari keprihatianan dosen peneliti akan kebutuhan guru terhadap model perangkat pembelajaran PKn yang terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar. Berdasarkan kebutuhan tersebut maka peneliti tertarik untuk membuat model perangkat pembelajaran PKn yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang mengadaptasi model Dick and Carey dengan modifikasi.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan model perangkat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Subyek penelitian ini adalah satu guru wali kelas dan 31 peserta didik kelas V B SDN Tegalrejo II Yogyakarta. Kelayakan model ini dapat diketahui dengan melakukan uji penilaian dari ahli bidang studi PKn, ahli Bimbingan Konseling, dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran. Hasil penilaian yang dilakukan oleh ketiga ahli terhadap model perangkat pembelajaran PKn terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar mengacu pada kriteria Patokan Acuan Penilaian I (PAP I).

  Hasil akumulasi penilaian kedua dari ahli bidang studi, ahli BK, dan ahli pengembangan terhadap model perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi memperoleh prosentase 85,7% dengan kategori layak. Hasil akumulasi penilaian kedua dari ahli bidang studi dan ahli BK terhadap model perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar memperoleh prosentase 86,9% dengan kategori layak. Jadi, berdasarkan hasil penilaian tersebut, model perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar layak digunakan guru kelas V B SDN Tegalarejo II untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengajar dan pembimbing. Model perangkat pembelajaran yang peneliti kembangkan juga diharapkan dapat membantu peserta didik teliti dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas.

  

Kata kunci: Pengembangan, perangkat pembelajaran, bimbingan pribadi,

bimbingan belajar.

  

ABSTRACT

Kristiana, Dwi. (2012).

  Model of “PKn” Learning Device Development Integrated with Variety of Learning and Personal Guidance for the student of VB Class , SDN Tegalrejo II, Yogyakarta. Study Program

  of Elementary School Teacher Education, Faculty of Teacher and Science of Education, Sanata Dharma, Yogyakarata. This is a collaborative research originating from the concern of lecturer researcher to the needs of teacher on Model of “PKn” Learning Device

  Development Integrated with Variety of Learning and Personal Guidance. Based on those needs, researcher was interested in making the model of PKn learning device integrated with the variety of Learning and Personal Guidance. The method used in this research was research and development adapting the model which was created by Dick and Carey and was added with some modifications.

  The purpose of this research is to identify the feasibility of Model of “PKn” Learning Device Development Integrated with Variety of Learning and Personal Guidance. The subjects of research were one class representative teacher and 31 students in the class of VB, SDN (State Elementary School) Tegalrejo II, Yogyakarta. The feasibility of this model could be found through the assessment of the experts majoring in the field of PKn, Counselling and Guidance, and learning device development. The results of assessment performed by those three experts to the Model of PKn Learning Device Development Integrated with Variety of Learning and Personal Guidance referring to the standard criterion of Assessment Reference (PAP I).

  The second accumulated results from the experts of study field, and that of Counseling and Guidance to the Model of “PKn” Learning Device Development Integrated with Variety of Learning and Personal Guidance obtained the percentage amounting to 85,7% by the category of feasible. The results of second accumulation from the expert of study field and that of Counseling and Guidance to the PKn Learning Device Development Integarated with Variety of Learning got the percentage of 86,9% included in the category of feasible. So, based on those assessment results, the Model of PKn Learning Device Development Integrated with Variety of Learning and Personal Guidance was feasible to be applied by the teacher in VB Class, SDN Tegalrejo II in fulfilling his duties as a educator and guidance. The model of learning device developed by the researcher was also expected could help in making students careful and timely in doing their tasks.

  Key words: Development, learning device, personal guidance, learning guidance

KATA PENGANTAR

  Puji Tuhan peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Nya yang senantiasa membimbing sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan

  

Model Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi dengan ragam bimbingan

pribadi dan sosial untuk peserta didik kelas V B SDN Tegalrejo II dapat selesai

  dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini tidak akan terwujud. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penyusunan skripsi ini.

  Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Elga Andriana, S.Psi., M.Ed. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  4. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mendorong untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu AG. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A dosen pembimbing II yang telah mendukung dan membimbing dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat selesai.

  6. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum dosen penguji ketiga terima kasih atas masukan yang diberikan.

  7. Para validator yang telah membantu proses penilaian pada penelitian ini.

  8. Bapak Rawan kepala sekolah SDN Tegalrejo II, atas izin yang diberikan untuk melaksanakan penelitian.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... vi HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  1 1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................

  1 1.2. Rumusan Masalah............................................................................

  4 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................

  4 1.4. Spesifikasi Produk ...........................................................................

  4 1.5. Definisi Operasional ........................................................................

  5 1.6. Kontribusi Penelitian .......................................................................

  6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................

  8 2.1. Kajian Teori .....................................................................................

  7 2.1.1. Perangkat Pembelajaran ........................................................

  7 2.1.1.1. Silabus .......................................................................

  8 2.1.1.2. RPP ............................................................................

  9 2.1.1.3. Materi Ajar ................................................................

  11

  2.2. Bimbingan dalan Konteks Pendidikan ............................................ ` 12

  2.2.2. Tujuan Bimbingan ........................................................

  13 2.2.3. Landasan Bimbingan di Tinggkat Sekolah Dasar ........

  14 2.2.4. Ragam Bimbingan ........................................................

  14

  2.3. Ciri, Tugas Perkembangan dan Permasalahan-Permasalahan Peserta Didik Usia 9-12 Tahun ........................................................

  19 2.4. Peran Guru Sekolah Dasar ...............................................................

  25 2.5. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ................................

  26 2.6. Hasil Penelitian yang Relevan .........................................................

  29 2.7. Kerangka Berpikir ...........................................................................

  30 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................

  33 3.1. Jenis Penelitian ................................................................................

  33 3.2. Model Pengembangan .....................................................................

  35 3.3. Desain Pengembangan .....................................................................

  37 3.4. Prosedur Pengembangan..................................................................

  37 3.5. Subjek Penelitian .............................................................................

  41 3.6. Jenis Data .........................................................................................

  41 3.7. Instrumen Pengumpulan Data .........................................................

  41 3.8. Teknik Analisis Data .......................................................................

  46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................

  48 4.1. Deskripsi Data Hasil Analisis Kebutuhan .......................................

  48 4.2. Hasil Penilaian Ahli .........................................................................

  53

  4.3. Kelayakan Model Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Dengan Ragam Bimbingan Pribadi .................................................

  64

  4.4 Kelayakan Model Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Dengan Ragam Bimbingan Belajar .................................................

  66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................

  68 5.1. Kesimpulan ......................................................................................

  68 5.2. Keterbatasan Penelitian ...................................................................

  68 5.3. Saran ................................................................................................

  69 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  70

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 2.1. Contoh Rancangan Kegiatan Bimbingan ..................................

  30 Tabel 3.1. Pedoman Daftar Wawancara Guru Kelas V B SDN Tegalrejo II ......................................................................

  42 Tabel 3.2. Pedoman Daftar Pengamatan saat Pelajaran PKn Kelas V B SDN Tegalrejo II ......................................................................

  42 Tabel 3.3. Pedoman Ungkap Kebutuhan Peserta Didik Kelas V B SDN Tegalrejo II ......................................................................

  43 Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Ahli Bidang Studi ......................................

  44 Tabel 3.5. Pedoman Penilaian Ahli Bimbingan Konseling .......................

  45 Tabel 3.6. Pedoman Penilaian Ahli PengembanganPerangkat Pembelajaran .............................................................................

  45 Tabel 3.7. Kreteria Revisi Model Pengembangan .....................................

  47 Tabel 3.8. Patokan Acuan Penilaian ..........................................................

  47 Tabel 4.1. Hasil Wawancara Wali Kelas V B ...........................................

  49 Tabel 4.2. Hasil Observasi Proses Pembelajaran PKn ...............................

  50 Tabel 4.3. Hasil Penyebaran AUK di Kelas V B ......................................

  52 Tabel 4.5. Deskripsi Ahli ...........................................................................

  53 Tabel 4.6. Hasil Akumulasi Penilaian Pertama Model Perangkat PembelajaranPKn Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi ......

  55 Tabel 4.7. Hasil Akumulasi Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi ....

  58 Tabel 4.8. Hasil Akumulasi Penilaian Penilaian Model Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Ragam Bimbingan Belajar .....

  60 Tabel 4.9. Hasil Akumulasi Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Ragam Bimbingan Belajar .....

  64

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 2.1. Alur Kerangka Berpikir ..........................................................

  31 Gambar 3.1. Langkah-langkah dalam Penelitian dan Pengembangan ........

  34 Gambar 3.2. Modifikasi Prosedur Pengembangan Dick & Carey ..............

  38 Gambar 4.1. Gambar Alur Analisis Kebutuhan ..........................................

  48

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ...............................................................

  72 Lampiran 2. Rekapitulasi AUK ..................................................................

  73 Lampiran 3. Rekapitulasi Penilaian Ahli ....................................................

  77 Lampiran 4. Model Perangkat Pembelajaran Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar......................

  81 Lampiran 5. Surat Selesai Penelitian .......................................................... 140

BAB I PENDAHULUAN Bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) spesifikasi produk, (5) definisi operasional, serta (6) kontribusi penelitian.

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

  Penelitian ini adalah penelitian kolaboratif yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa sebagai anggota penelitian. Penelitian kolaboratif ini diawali dari keprihatinan dosen akan kurangnya guru Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, sehingga guru kelas dituntut memiliki kemampuan untuk mengajar dan memberikan layanan bimbingan. Pada kenyataannya guru SD belum memiliki kemampuan untuk memberikan layanan bimbingan karena keterbatasan waktu dan kurangnya pengetahuan guru SD tentang bimbingan. Oleh karena itu, guru kelas membutuhkan model perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan. Model perangkat pembelajaran tersebut diharapkan dapat membantu guru melaksanakan tugas sebagai pengajar dan pembimbing. Hal tersebut seperti yang dinyatakan dalam Surat Keputusan Menpan RI No.84 tahun 1993 (Barus, 2010: 2) bahwa tugas utama guru SD selain mengajar, ditambah dengan melaksanakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu tugas perkembangan peserta didik.

  Peneliti menindaklanjuti keprihatinan dosen tersebut dengan melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara, observasi dan menyebarkan Alat Ungkap Kebutuhan (AUK). Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas V B di SDN Tegalrejo II untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru dalam membantu tugas perkembangan peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti mengetahui bahwa guru kelas V B SDN Tegalrejo II belum mempunyai perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan. Guru kelas V B juga menyatakan bahwa perilaku yang dapat menghambat tugas perkembangan peserta didik antara lain: peserta didik tidak tepat waktu dalam mengerjakan atau mengumpulkan tugas, sering terburu-buru dalam mengerjakan tugas dan cenderung tidak memperhatikan penjelasan atau perintah dari guru. Perilaku-perilaku tersebut sering muncul pada mata pelajaran PKn.

  Peneliti memperkuat data wawancara dengan melakukan observasi di kelas V B saat pelajaran PKn berlangsung. Selama melakukan observasi peneliti mengamati perilaku peserta didik. Perilaku peserta didik yang sering muncul adalah tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dikarenakan tidak memperhatikan penjelasan guru. Hal tersebut menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah dalam hal ketelitian yang berkaitan dengan aspek pribadi. Perilaku lain adalah peserta didik mengumpulkan tugas tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru. Hal tersebut menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah dalam hal tepat waktu yang berkaitan dengan aspek belajar.

  Peneliti memperkuat hasil wawancara dan observasi dengan menyebarkan Alat Ungkap Kebutuhan (AUK). AUK bertujuan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik kelas V B. Hasil AUK menunjukan bahwa peserta didik tidak teliti dalam mengerjakan tugas. Selain itu, peserta didik juga tidak tepat waktu dalam mengerjakan atau mengumpulkan tugas. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan penyebaran AUK, peneliti menyimpulkan bahwa peserta didik kelas V B SDN Tegalrejo II mengalami masalah pada aspek pribadi dan aspek belajar, sehingga peserta didik membutuhkan ragam bimbingan pribadi dan ragam bimbingan belajar.

  Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menurut Widyastuti dan Subagya (2008: 7) adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban dirinya yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan pengertian tersebut, dengan mempelajari PKn, peserta didik dapat mengembangkan dirinya untuk dapat cinta tanah air, disiplin, rela berkorban, bertanggung jawab dan hidup rukun.

  Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk membuat suatu model perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk membantu guru PKn dalam memenuhi kebutuhan peserta didik kelas V B SDN Tegalrejo II. Peneliti menggunakan model penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

  Oleh karena itu, skripsi ini berjudul “Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik SDN Tegalrejo II Yogyakarta”.

  1.2 RUMUSAN MASALAH

  Permasalahan yang akan dibahasa melalui penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

  1.2.1 Bagaimana kelayakan model perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas V B SDN Tegalrejo II?

  1.2.2 Bagaimana kelayakan model perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar untuk peserta didik kelas V B SDN Tegalrejo II?

  1.3 TUJUAN PENELITIAN

  Penelitian ini bertujuan untuk:

  1.3.1 Mengetahui kelayakan model perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas V B SDN Tegalrejo II.

  1.3.2 Mengetahui kelayakan model perangkat pembelajaran PKn terintegerasi dengan ragam bimbingan belajar untuk peserta didik kelas V B SDN Tegalrejo II.

  1.4 SPESIFIKASI PRODUK

  Hasil akhir dalam penelitian ini berupa:

  1.4.1 Model Perangkat pembelajaran PKn yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi terdiri dari: konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Handout / Materi ajar.

  1.4.2 Model Perangkat pembelajaran PKn yang terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar terdiri dari: konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan / Materi ajar.

  Handout

1.5 DEFINISI OPERASIONAL

  Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau salah tafsiran mengenai istilah yang dikemukakan maka perlu adanya definisi operasional, sebagai berikut:

  1.5.1 Perangkat Pembelajaran adalah seperangkat alat yang mendukung kegiatan atau proses pembelajaran seperti konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus, RPP dan materi ajar.

  1.5.2 Pendidikan Kewarganegaraan adalah upaya pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang agar dapat menjalankan perannya sebagai warga negara dengan baik.

  1.5.3 Bimbingan pribadi adalah bimbingan yang diberikan untuk membantu peserta didik guna mengatur dirinya sendiri agar dapat bertanggung jawab, teliti, tidak mudah putus asa dan sebagainya.

  1.5.4 Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diberikan kepada peserta didik guna menghadapi masalah-masalah belajar, kesulitan belajar dan cara belajar efektif, seperti tidak tepat waktu, tidak senang pelajaran PKn, tidak mengerjakan tugas dan lain-lain.

  1.5.5 Perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi adalah pengabungan antara indikator mata pelajaran PKn dengan indikator bimbingan pribadi yang tergabung dalam tujuan pembelajaran.

  1.5.6 Perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar adalah pengabungan antara indikator mata pelajaran PKn dengan indikator bimbingan belajar yang tergabung dalam tujuan pembelajaran.

1.6. KONTRIBUSI PENELITIAN

  Penelitian ini memiliki kontribusi bagi beberapa pihak sebagai berikut:

  1.6.1 Bagi Program Studi (Prodi) Prodi memiliki gambaran kebutuhan guru mengenai perangkat pembelajaran terintegrasi dengan ragam bimbingan yang dapat membantu peserta didik mencapai tugas perkembangan sesuai, sehingga Prodi mampu membekali mahasiswa PGSD dalam menghadapi masalah seperti yang ditemukan di lapangan.

  1.6.2 Bagi guru Penelitian ini membantu guru SD memiliki contoh-contoh desain perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.

  1.6.3 Bagi Peneliti Peneliti sebagai calon guru SD memiliki pengalaman dalam menyusun perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.

  1.6.4 Bagi peserta didik Peserta didik dapat belajar PKn sekaligus terbantu dalam menjalankan tugas perkembangan pribadi dalam hal ketelitian dan tugas perkembangan belajar dalam hal tepat waktu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Peneliti memaparkan beberapa hal tentang landasan teori yang akan

  dipergunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: (1) kajian teori, (2) bimbingan dalam konteks pendidikan, (3) ciri, tugas perkembangan dan permasalahan perkembangan peserta didik usia 9-12 tahun, (4) peran guru sekolah dasar, (5) mata pelajaran PKn, (6) hasil penelitian yang relevan dan (7) kerangka berpikir.

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Perangkat Pembelajaran

  Menurut Siregar dan Nara (2010: 13) berpendapat bahwa “Perangkat pembelajaran merupakan seperangkat usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan Pengertian senada dikemukakan oleh Trianto

  ”.

  (2010: 214) yang menyatakan bahwa “Perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan perangkat pembelajaran”. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut perangkat pembelajaran merupakan seperangkat alat yang

  mendukung kegiatan atau proses pembelajaran seperti konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus, RPP dan materi ajar.

  Ibrahim (Trianto, 2009: 201) mengemukakan “Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja peserta didik (LK), instrumen evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran, serta materi ajar”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus, RPP dan bahan ajar/ handout.

2.1.1.1. Silabus

  Yulaelawati (2004: 39) mendefinisikan pengertian silabus yaitu seperangkat rencana sampai tahap penilaian pembelajaran yang disusun secara sistematis dengan memuat komponen-komponen pembelajaran yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar. Umumnya suatu silabus

  paling sedikit harus mencakup unsur-unsur: (a) tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan, (b) keterampilan yang diperlukan agar peserta didik dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik, (c) aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran, (d) berbagai teknik evaluasi yang digunakan.

  Prinsip-prinsip pengembangan silabus:

  a. Sistematis Komponen-komponen dalam silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

  b. Konsisten Adanya hubungan yang ajek antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan penilaian.

  c. Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

  Langkah-langkah pengembangan silabus: (a) penulisan identitas mata pelajaran, (b) penentuan standar kompetensi, (c) penentuan kompetensi dasar,

  (f) penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator, (g) penjabaran indikator ke dalam instrumen penilaian, (h) penentuan alokasi waktu, (i) penentuan sumber belajar.

  Komponen-komponen silabus yang dinilai oleh ahli bidang studi adalah kelengkapan unsur-unsur silabus, kesesuaian antara Setandar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, kualitas perumusan pengalaman pembelajaran, kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator. Ahli BK adalah kesesuaian antara SK, KD materi pelajaran dan esensi bimbingan, kualitas perumusan pengalaman belajar, kesesuaian pengalaman belajar dengan esensi bimbingan. Unsur penilaian silabus oleh ahli pengembangan adalah kelengkapan unsur-unsur silabus, kesesuaian antara SK, KD dan indikator, kualitas perumusan pengalaman belajar, kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator.

2.1.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  Trianto (2009: 214) mengemukakan bahwa RPP adalah rencana yang

mengambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam

silabus. Komponen-komponen penting yang ada dalam RPP meliputi: standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, strategi

pembelajaran, sumber pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran, serta evaluasi.

  Kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Menurut Rusman (2010: 11) kegiatan inti dalam RPP menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik konfirmasi. Eksplorasi merupakan kegiatan untuk memperoleh pengalaman- pengalaman baru dari situasi yang baru. Elaborasi adalah penggarapan secara tekun dan cermat. Sedangkan yang dimaksud dengan konfirmasi adalah pembenaran, penegasan dan pengesahan.

  Tim penyusun Buku Pedoman Pengajaran Mikro (2008: 46) sebuah RPP dikatakan baik bila telah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut (a) komponen lengkap dan logis urutannya, (b) pemilihan materi ajar sesuai dengan KD, indikator dan tujuan, (c) langkah-langkah pembelajaran mencerminkan model atau metode yang digunakan, (d) langkah-langkah pembelajaran meliputi kegiatan awal, inti, dan akhir, (e) langkah-langkah pembelajaran menekankan pada pengalaman peserta didik, (f) terdapat alokasi waktu pada setiap tahap, (g) penilaian sesuai dengan indikator yang akan dicapai, (h) media dan sumber belajar sesuai dengan indikator yang akan dicapai.

  Komponen RPP yang dinilai oleh Ahli bidang studi adalah kelengkapan unsur-unsur RPP, kesesuaian antara Setandar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator dan tujuan, kesesuaian pemilihan model pembelajaran dengan materi pembelajaran, rumusan kegiatan pembelajarannya mencerminkan kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, Kolaborasi, kegiatan pembelajaran bervariasi, pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran proporsional, tingkat kesesuaian indikator dan item penilaian yang bersifat autentik, jumlah sumber belajar memadai, ketepatan pemilihan media pembelajaran, penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Komponen RPP yang dinilai ahli BK yaitu kesesuaian antara SK, KD, indikator, tujuan dan nilai bimbingan, konsistensi kegiatan pembelajaran mencerminkan bimbingan, tingkat kesesuaian indikator dan item penilaian yang bersifat reflektif, penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Komponen RPP yang dinilai ahli pengembangan yaitu kelengkapan unsur-unsur RPP, kesesuaian antara SK, KD, indikator dan tujuan, rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, Kolaborasi, pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran proporsional, penggunaan ragam teknik penilaian (penilaian bersifat autentik), tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan, ketepatan pemilihan media pembelajaran, penggunaan bahasa dan tata tulis baku.

2.1.1.3 Materi Ajar

  Menurut Sanjaya (2008: 140) dalam materi ajar berisi tentang: (a) tujuan yang harus dicapai. Biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur, (b) materi ajar harus memuat fakta, konsep dan prosedur, (c) kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, (d) rangkuman materi yakni garis-garis besar materi pelajaran secara urut, (e) tugas dan latihan harus meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

  Komponen-komponen materi ajar yang dinilai oleh ahli bidang studi yaitu kesesuaian materi ajar dengan kegiatan yang dilakukan, materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi memuat fakta, konsep, prosedur, pengorganisasian materi sistematis dan logis, bahasa yang digunakan komunikatif. Komponen-komponen materi ajar yang dinilai oleh ahli BK yaitu materi ajar mencerminkan esensi bimbingan, materi ajar memuat aspek kognisi, bahasa yang digunakan komunikatif. Aspek materi ajar yang dinilai oleh ahli pengembangan yaitu kesesuaian isi materi ajar dengan kegiatan yang akan dilakukan, materi sesuai dengan indikator pembelajaran yang akan dicapai, materi memuat fakta, konsep, prosedur, pengorganisasian materi sistematis dan logis.

2.2 BIMBINGAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

2.2.1 Pengertian Bimbingan

  Winkel (1987: 17) menjelaskan bahwa “Bimbingan berarti pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup

  ”. Bantuan itu bersifat psikologi dan tidak berupa pertolongan finansial, medis dan lain sebagainya. Hal tersebut didukung oleh pendapat Jones (Singgih, 1980: 22) yang menjelaskan bahwa bimbingan merupakan pemberian bantuan oleh seseorang kepada seorang yang lain dalam menetukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan permasalahan. Bimbingan menurut Koestoer (1985: 27) memiliki dua pengertian. Pengertian yang pertama ialah pelayanan bantuan yang diberikan kepada murid oleh pembimbing, kemudian pengertian yang kedua adalah salah satu metode dalam pelayanan pertolongan tersebut.

  Pengertian lain dikemukakan oleh Tohirin (2007: 20) yang menyatakan bahwa “Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagi bahan, meliputi interaksi dan pemberian nasehat serta

  Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah pemberian bantuan dari seseorang yang ahli kepada orang lain atau peserta didik yang mengalami masalah sehingga dapat mengatasi permasalahan yang muncul dalam tugas perkembangan individu dan membantu untuk memecahkan atau mengatasi masalah peserta didik.

2.2.2Tujuan Bimbingan

  Furqon (2005: 18) menyatakan bahwa tujuan bimbingan adalah tercapainya tugas-tugas perkembangan peserta didik sekolah dasar. Hal senada

  dinyatakan Depdikbud (Furqon, 2005: 19) bahwa tujuan layanan bimbingan di sekolah dasar adalah untuk membantu peserta didik agar dapat memenuhi tugas- tugas perkembangan yang meliputi aspek pribadi-sosial, pendidikan dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan.

  Pengertian lain dikemukakan oleh Marsudi (2003: 34) yang menyatakan agar klien mampu mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki sehingga mampu mengatasi masalahnya sendiri dengan kemampuannya sendiri. Pengertian lain dikemukakan oleh Singgih (1980: 25) adalah memberikan bantuan kepada peserta didik supaya mencapai: (a) kebahagiaan hidup pribadi, (b) kehidupan yang efektif dan produktif, (c) kesanggupan hidup dengan orang lain, (d) keserasian antara cita-cita anak didik dengan kemampuan yang dimilikinya. Tujuan bimbingan menurut Tohirin (2008: 35) membantu tercapainya perkembangan optimal pada individu yang dibimbingnya.

  Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan tugas perkembangan setiap individu, agar setiap individu dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tugas perkembangannya. Berdasarkan tujuan bimbingan di atas, peneliti ingin mengetahui landasan bimbingan di sekolah dasar.

  2.2.3 Landasan Bimbingan di Tingkat Sekolah Dasar

  Layanan bimbingan di sekolah menurut PP no. 28 tahun 1990, Bab X pasal 25 ayat 1 (Furqon, 2005: 2) adalah bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Berdasarkan pedoman bimbingan dan penyuluhan peserta didik di sekolah dasar tahun 1995/1996, layanan bimbingan konseling bertujuan agar para peserta didik dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, pelajar kreatif dan pekerja produktif. Oleh karena itu, Departemen Pendidikan Nasional (Barus, 2011: 1) menegaskan bahwa harus ada perubahan paradigma dalam pendekatan BK di sekolah, yaitu dari pelayanan tradisional yang menekankan pada penanganan remedial-kuratif dan berpusat pada konselor menuju ke arah pelayanan yang lebih berorientasi pada perkembangan dan preventif. Berdasarkan penjabaran di atas maka ragam bimbingan dibagi menjadi beberapa bagian, yang akan dijabarkan pada poin berikut ini.

  2.2.4 Ragam Bimbingan

  Ragam bimbingan dibagi menjadi empat bimbingan yaitu:

  a. Bimbingan pribadi Menurut Marsudi (2010: 89) bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik mengenal, menemukan dan mengembangkan pribadi yang teliti, bertanggung jawab, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, serta bimbingan pribadi adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing agar dapat tercapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi, dalam mewujudkan tugas perkembangan pribadi yang mampu bersikap teliti dalam menentukan pilihan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengatasi permasalahan pribadi peserta didik guna mengatur dirinya sendiri agar dapat bertanggung jawab, teliti, tidak mudah putus asa dan sebagainya.

  Bimbingan pribadi bertujuan membantu peserta didik mengatasi masalah pribadi, seperti malas untuk belajar, kurang percaya diri, kurang bertanggung jawab, tidak teliti, tidak bersemangat, kurang konsentrasi, kurang berhati-hati dan mudah putus asa. Beberapa tugas perkembangan pribadi menurut Brown dan Trusty (Barus, 2010: 14) adalah sebagai berikut: (1) pemahaman tehadap dirinya sendiri yang meliputi kesadaran menyangkut kelebihan-kelebihan, kelemahan- kelemahan, minat-minat, gambaran tubuh, perbedaan-perbedaan dan kesamaan- kesamaan dengan orang lain. (2) Penghargaan terhadap diri sendiri, pandangan positif tentang diri sendiri, penerimaan diri. (3) Mengembangkan rasa percaya diri, berani tampil, berlatih mengungkapkan gagasan sendiri. (4) Membiasakan bersikap dan berperilaku jujur, santun, rendah hati, menaati norma-norma. (5) Berlatih mengembangkan perilaku bertanggung jawab, teliti dan konsekuen. (6) Berlatih mengatur mengelola keperluan diri sendiri, perawatan diri dan kegiatan pribadi. a. Bimbingan Sosial Menurut Marsudi (2010: 91) menyatakan bahwa bimbingan sosial adalah membantu peserta didik dalam kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial. Hal tersebut didukung oleh Tohrin (2007: 127) berpendapat bahwa bimbingan sosial adalah bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dengan lingkungan.

  Bimbingan sosial bertujuan membantu peserta didik mengatasi masalah sosial, seperti peserta didik tidak dapat bekerja dalam kelompok. Beberapa tugas perkembangan sosial menurut Brown dan Trusty (Barus, 2010: 15) adalah sebagai berikut: (1) Belajar membangun hubungan dengan teman sebaya dan belajar sabar. (2) Mengembangkan toleransi terhadap orang lain dan sikap-sikap positif terhadap kelompok dengan berbagai kompetensi.

  b. Bimbingan Belajar Menurut Marsudi (2010: 90) bimbingan belajar adalah membantu peserta didik mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar dalam rangka menyiapkannya dan melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi dan berperan serta dalam kehidupan masyarakat. Hal senada dinyatakan oleh Winkel (1991: 125) bahwa bimbingan belajar adalah bantuan dalam menemukan cara belajar yang tepat seperti tekun belajar, tepat waktu dalam mengumpulkan, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di bahwa bimbingan belajar adalah bimbingan yang diberikan kepada peserta didik guna menghadapi masalah-masalah belajar, kesulitan belajar dan cara belajar efektif, seperti tidak tepat waktu, tidak senang pelajaran PKn, tidak mengerjakan tugas dan lain-lain.

  Hal tersebut didukung oleh Singgih (1980: 48) yang menyatakan bimbingan belajar memiliki tujuan memecahkan persoalan yang berhubungan dengan masalah belajar peserta didik baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah dalam hal: (1) Mencarikan cara belajar yang efektif bagi seorang anak atau sekelompok anak, (2) menunjukan cara-cara mempelajari sesuatu dan menggunakan buku pelajaran, (3) memberikan saran dan petunjuk bagaimana memanfaatkan perpustakaan, (4) membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri untuk ulangan tiba-tiba atau ulangan harian dan ujian, (5) memilih suatu pelajaran (mayor atau minor) sesuai dengan minat, bakat kepandaian,angan-angan dan kondisi kesehatan atau fisiknya, (6) menujukan cara-cara menghadapi kesulitan dalam mata pelajran tertentu, (7) menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal pelajaran, (8) memilih pelajaran tambahan, baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat anak sendiri.

  Peserta didik dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajar secara optimal sesuai dengan kemampuannya dengan bimbingan belajar. Oleh karena itu, peserta didik dapat mencapai tugas perkembangan belajar sebagai berikut: berkemampuan membaca, menulis, berhitung sesuai dengan tuntutan kurikulum, keterampilan mendengarkan, keterampilan mengikuti petunjuk atau instruksi, keterampilan mengorganisasi aktivitas belajar, tugas-tugas sekolah dan kegiatan lainnya, ketrampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti keterampilan mengelola waktu.

  c. Bimbingan karier Menurut Achmad (2006: 35) bimbingan karier adalah bantuan yang diberikan peserta didik dalam perencanaan, pengembangan dan penyelesaian masalah-masalah karier. Pengertian lain dikemukakan oleh Tohrin (2007: 134) bahwa bimbingan karier adalah membantu peserta didik dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karier tertentu. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa bimbingan karier merupakan upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, dan mengembangkan masa depannya.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SISWA KELAS V B SDN 1 TRI TUNGGAL JAYA PENAWARTAMA TULANG BAWANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

2 13 50

HUBUNGAN BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V SDN GUGUS ERLANGGA KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

0 23 238

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 3 BANTUL.

2 4 313

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI SMA.

0 2 17

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KEBENCANAAN GEMPABUMI DI SMA UNTUK MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN.

0 0 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KEBENCANAAN TANAH LONGSOR UNTUK MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN.

0 6 1

PENGEMBANGAN MODEL DRAMATISASI UNTUK PEROLEHAN SIKAP TOLERANSI PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 0 11

PENGARUH QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PESERTA DIDIK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 8

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PEDULI LINGKUNGAN PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 3 KALIBAGOR

0 0 16

MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI DAN SOSIAL UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV B4 SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA

0 0 153