PENGARUH PERSEPSI DAN SIKAP NASABAH TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN PEMBIAYAAN PADA PEDAGANG KECIL (STUDI KASUS DI LKMS KARISMA MAGELANG) SKRIPSI

  

PENGARUH PERSEPSI DAN SIKAP NASABAH TERHADAP

KEPUTUSAN MENGGUNAKAN PEMBIAYAAN PADA

PEDAGANG KECIL (STUDI KASUS DI LKMS KARISMA

MAGELANG)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

  

Oleh :

NUR FAUZIAH LAELI

NIM: 213 11 062

  

PROGRAM STUDI S1-PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

PERSEMBAHAN

  Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah- Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya persembahkan kepada: Almamaterku IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum wr. wb

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia, rezeki dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Menggunakan Pembiayaan Pada Pedagang Kecil (Studi Kasus Di BMT Karisma Magelang)

  ’’ sebagai syarat menyelesaikan Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menghadapi suatu kendala namun itu tidak terlalu berarti karena adanya dorongan dan bantuan dari banyak pihak, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

  3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M. Si. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah.

  4. Bapak Drs. Alfred L, M. Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah bersedia memberikan bimbingannya, pengarahan dan meluangkan waktunya selama proses penyusunan skripsi.

  5. Bapak Yusuf Khumaini, M H selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.

  7. Seluruh staff dan karyawan IAIN Salatiga.

8. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Sumeri dan Ibu Harni) yang telah memberikan dorongan do’a, moril dan materil kepada penulis.

  9. Pihak LKMS Karisma Magelang khususnya Bapak selaku Manajer Cabang serta segenap karyawan dan nasabah yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Teman-teman kesayanganku (Nidaul Chusna, Irnia Fatmawati, Robi’ah

  Luthfiati, Ayu Rizki Fadhilah, Mutiara Nistya R, Nur Latifah Isnaini, Nur Istiana, Erni Puji Astuti, Okviana Nargiya P.U).

  11. Seluruh teman-teman PS-S1 khususnya angkatan 2011.

  Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, serta penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembacanya.

  Wassalamu’alaikum wr. wb.

  Salatiga, Penulis

  

ABSTRAK

  Fatmawati, Irnia. 2015. Pengaruh Fasilitas dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah di Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) .

  Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi S1-Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : H. Abdul Aziz NP, M.M Kata Kunci : Fasilitas, kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji atau menganalisis pengaruh dari fasilitas dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah di BMT Tumang Cabang Salatiga. Peneliti menguji beberapa variabel yang diduga mempengaruhi kepuasan nasabah di BMT Tumang Cabang Salatiga yaitu fasilitas dan kualitas pelayanan.

  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Sampel diperoleh sebanyak 100 responden nasabah BMT Tumang Cabang Salatiga dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner. Untuk memudahkan pemecahan masalah, penelitian ini dilakukan menggunakan model regresi linier berganda dengan bantuan IBM SPSS statistics 20. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi linear berganda, pengujian

  2

  hipotesis melalui uji t dan F serta koefisien determinasi (R ) dan uji asumsi

  test test klasik.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel fasilitas dan kualitas pelayanan secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi kepuasan nasabah. Dan secara individual variabel fasilitas dan kualitas pelayanan juga berpengaruh positif dan signpifikan terhadap kepuasan nasabah. Kualitas pelayanan merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah, karena pelayanan yang baik dapat menambah kepuasan nasabah dalam menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….

  a. Pengertian sikap …………………………........

  30 a. Pengertian pelayanan .............................................

  28 3. Pelayanan ........................................................................

  26 e. Mengelola sikap.........................................

  d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap .......................................................................

  25

  c. Pembentukan sikap ……………………........

  b. Komponen utama dari sikap ………...................... 22

  21

  21

  i PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………….. ii PENGESAHAN……………………………………………………………...... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………..……………... iv MOTTO DAN PER

  .…………………….............

  1. Persepsi ……………………………………………….... 20 2. Sikap .............................

  B. Kerangka Teori …………………………..……………….... 20

  …………………………..……………….... 12 A. Telaah Pustaka …………………………..……………......... 12

  9 E. Sistematika Penuli san …………………………………….... 10 BAB II LANDASAN TEORI

  9 D. Kegunaan Penelitian ……………………………………......

  8 C. Tujuan Penelitian …………………………………………...

  BAB I PENDAHULUAN …………………………..…………………..... 1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………............. 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………......

  SEMBAHAN …………………………….……………… v KATA PENGANTAR ………………………………………..………………. vi ABSTRAK …………………………………………….…………………….... ix DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL …………………………………………….………………. xiii DAFTAR GAMBAR …………………………………………..……………... xiv

  30

  b. Dimensi kualitas pelayanan....................................

  31 4. Kepuasan nasabah ...........................................................

  32 a. Definisi kepuasan nasabah.....................................

  32 b. Manfaat kepuasan pelanggan.................................

  36 c. Mengukur kepuasan pelanggan..............................

  37

  d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan ...............................................................

  39 e. Ciri-ciri pelanggan yang puas ................................

  41 C. Keterkaitan Antar Variabel ....................................................

  42 a. Hubungan fasilitas dengan kepuasan nasabah .......

  42

  b. Hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan nasabah...................................................................

  43 D. Kerangka Penelitian ............................................................... 44

  E. Hipotesis Penelitian ................................................................ 44

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………...... 50 A. Jenis Penelitian …………………………………………....... 50 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………............. 50 C. Populasi dan Sampel ……………………………………...... 50 1. Populasi ……………………………………………....... 50 2. Sampel ……………………………………………......... 51 D. Tehnik Pengumpulan Data ………………………………..... 53 1. Data primer …………………………………................. 53

  2. Data sekunder ……………………………...................... 54

  E. Skala Pengukuran Data ....................................……….......... 54 F. Definisi Konseptual dan Operasional ....................................

  55 G. Instrumen Penelitian …………………………….................. 57 1. Variabel penelitian ..........................................................

  57 2. Definisi operasional ........................................................

  59 H. Uji Instrumen Penelitian……………………………………. 64 1.

  Uji Instrumen …………………………………….......... 64

  a. Uji Reliabilit as …………………………............... 64

  b.

  2. Uji Heteroscendasticity …..…………............ 71

  3. Pembahasan ………………………………………......... 96

  Karakterisitik Responden ………………………............ 79 2. Analisis Data ………………………………………...... 83

  78 B. Deskripsi Data Penelitian ………………………………....... 79 1.

  3. Visi dan Misi LKMS Karisma ..................….….............. 76 3. Struktur Organisasi LKMS Karisma......

  75

  1. Profil LKMS Karisma ………………............................. 74 2. Identitas LKMS Karisma.................................................

  BAB IV ANALISA DATA ………………………………………............... 74 A. Deskripsi Obyek Penelitian ……………………………........ 74

  72 I. Alat Analisis …………………………………….………...... 73

  …………............................. 71 4. Uji Linearitas ..................................................

  3. Uji Normalitas

  70

  Uji Validitas ……………………………............... 64

  70 1. Uji Multicollinearity........................................

  69 c. Uji Asumsi Klasik ..................................................

  …………......... 68 b. Uji Regresi berganda .............................................

  )

  2

  3. Koefisien Determinasi (R

  2. Uji F test (Uji Secara serempak) …..………….. 67

  66

  65 1. Uji T test (uji secara individu) ...........................

  2. Uji Hipotesis ……… …………………………….......... 65 a. Uji Statistik.............................................................

  BAB V PENUTUP ………………………………………………………... 103 A. Kesimpulan ……………………………………………….... 103 B. Sar an ………………………………………………….......... 104 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.9 : Uji F test ANOVA........................................................................... 87Tabel 4.15 : Uji Linearitas............................................................................... 96Tabel 4.14 : Uji Kolmogrov Smirnov Test....................................................... 95Tabel 4.13 : Hasil Uji Heteroskedastisitas...................................................... 92Tabel 4.12 : Hasil Uji Multikolinieritas Metode VIF ..................................... 91Tabel 4.11 : Hasil Uji Berganda Linearitas .................................................... 89

  ) Model Summary ............. 88

  2

Tabel 4.10 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (RTabel 4.8 : Hasil Uji Uji Ttest....................................................................... 86Tabel 2.1 : Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................... 15Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas ...................................................................... 84Tabel 4.6 : Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 83Tabel 4.5 : Usia Responden .......................................................................... 82Tabel 4.4 : Jenis Kelamin Responden .......................................................... 82Tabel 4.3 : Pendidikan Terakhir Responden ................................................ 81Tabel 4.2 : Penghasilan Responden .............................................................. 80Tabel 4.1 : Pekerjaan Responden ................................................................. 79Tabel 3.1 : Devinisi Operasional .................................................................. 62Tabel 4.16 : Hasil Uji Hipotesis...................................................................... 102

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian............................................................ 44Gambar 3.1 : Rentang Penelian Skala ...................................................... 55 Gambar 4.1 : Struktur Organisasi LKMS Karisma Magelang ..........

  78 Gambar 4.2 : Grafik Histogram ................................................................ 93

Gambar 4.3 : Grafik Normal Probability Plot ......................................... 94

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

  (Arifah, 2010) Sebab utama kemunculan dan keberadaan lembaga keuangan syariah di indonesia untuk menghindarkan dan menghilangkan kekhawatiran umat islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syariah islam. Asumsi tersebut muncul terkait dengan dengan unsur bunga dalam perbankan konvensional yang diberikan dengan riba. Dengan demikian kehadiran lembaga keuangan yang berbasis syariah sangat diharapkan mampu menggantikan peran lembaga keuangan konvensional yang telah lebih dahulu hadir dan dikenal oleh masyarakat, lebih khususnya umat islam. Dalam kegiatannya, bank berperan sebagai pengalihan aset atau dana dari unit surplus kepada unit defisit. Nasabah penyimpan akan memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga (istilah yang digunakan oleh bank konvensional) atau bagi hasil (istilah yang digunakan bank syariah). Dana tersebut disalurkan kembali atau dijual kepada masyarakat yang kekurangan atau membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman. Bagi masyarakat yang memperoleh pinjaman atau kredit diwajibkan untuk mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunga sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan atau menurut sistem bagi hasil yang telah ditetapkan bersama (Muhammad, 2009).

  Salah satu alasan yang mendorong seseorang untuk menabung di bank diantarannya karena tergiur oleh suku bunga yang ditawarkan oleh pihak bank. Namun bunga bank kini menjadi perbedabatan para ulama. Fatwa MUI pada tanggal 16 Desember 2003 memutuskan bahwa bunga bank termasuk dalam kategori riba dan haram, sebab bunga memiliki unsur riba, sedangkan riba hukumnya haram (Karim, 2004: 123; Sugiyarto, 2008: 49; Fatwa MUI, 2003: 1).

  (Arifah, 2010) Sebagian masyarakat Indonesia meyakini pendapat bahwa bunga bank yang beredar di bank-bank konvensional termasuk dalam kategori riba dan haram. Bank syariah tampil sebagai alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan sistem perbankan yang menyediakan jasa perbankan/keuangan yang sehat dan memenuhi prinsip syariah.

  Oleh karena itu lembaga keuangan syariah telah banyak memberikan perubahan dalam dunia perbankan di Indonesia. Indikasi sederhana dari perubahan tersebut adalah semakin banyaknya lembaga keuangan syariah yang mana diiringi dengan kepercayaan nasabah untuk bermitra dengan lembaga keuangan syariah tersebut.

  Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan pemenuhan kebutuhan masyarakat semakin tinggi, yang akhirnya banyak masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Keadaan rakyat yang selalu menjadi korban kesengsaraan ini memberikan inspirasi bagi masyarakat lain untuk membentuk organisasi profit dan non profit. Pertumbuhan dalam bidang ekonomi harus diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial. Untuk itu perlu dilakukan penumbuhan sikap kemandirian dari manusia dan masyarakat Indonesia melalui peningkatan peran serta efisiensi dan produktifitas dalam rangka peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan lahir batin. Dengan demikian penataan dan pemantapan usaha nasional keseluruhannya dilakukan bersamaan dengan upaya peningkatan pemerataan yang meliputi peningkatan ekonomi rakyat, perluasan kesempatan usaha dan lapangan kerja, serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (Rahmah, 2012).

  Salah satu masalah yang mendapat perhatian serius dari kalangan kaum intelektual muslim sekarang ini adalah bantuan yang dibutuhkan oleh pedagang kecil yang kurang dalam permodalan, lemah akan pengetahuan pengembangan usaha dan juga keterampilan untuk mengolah usaha. Masalah yang mereka hadapi adalah keadaan ekonomi mereka yang lemah sehingga berimbas pada melemahnya permodalan usaha (Rahmah 2012).

  Keterbatasan pengetahuan mereka sangat mempengaruhi pola pikir, sehingga kebanyakan dari pedagang kecil dalam mengelola usaha mereka menggunakan cara tradisional yang tidak mengenal sistem manajemen. Dalam kenyataan banyak sekali kita jumpai kredit-kredit formal ini tidak bisa dirasakan oleh pedagang kecil. Kebanyakan dari lembaga kredit formal tersebut menggunakan peraturan yang tidak mampu dijangkau oleh para pedagang kecil. Kredit-kredit formal tersebut memberikan batasan minimal untuk peminjaman kredit seperti dengan sistem batas minimal satu juta untuk peminjaman kredit . kehadiran lembaga-lembaga kredit formal tersebut belum bisa memberikan pemecahan bagi permasalahan pedagang kecil khususnya mengenai permodalan (Rahmah, 2012).

  Kendala-kendala tersebut diatas menyebabkan pedagang kecil enggan untuk menggunakan fasilitas kredit yang telah disediakan oleh lembaga- lembaga keuangan formal. Akibatnya mereka menjalani jalan pintas dengan meminjam modal pada penyedia kredit liar seperti: rentenir, ijon, tengkulak dan lembaga keuangan tidak resmi, yang akhirnya hanya mengatasi masalah kesulitan dana untuk sementara waktu saja, selanjutnya akan terjerat oleh kesulitan yang berkepanjangan. Hal tersebut bisa terjadi karena bunga pinjaman lebih besar dari uang pinjaman itu sendiri.

  Mengingat pentingnya bantuan permodalan bagi masyarakat pedesaan dan belum berhasilnya lembaga kredit non formal yang ada dalam mengatasi masalah tersebut diatas, maka perlu pemikiran lembaga dan pola kredit yang bagaimana bisa efektif untuk dimasyarakatkan di daerah pedesaan. Lembaga kredit tersebut diharapkan bisa efektif dan lebih luas jangkauan nasabahnya serta dapat membantu usaha pedagang kecil dalam penyalurannya lebih ditekankan pada proseduryang mudah, murah dan mengarah (Arifah, 2010).

  Sebagai instrumen yang cukup baru, tidak mudah bagi lembaga keuangan syariah dan BMT (Baitul Maal Wattamwil) untuk langsung berperan dalam perputaran sistem perekonomian. BMT harus mempunyai strategi yang terarah untuk bisa diterima leh masyarakat yang beragam persepsi dan perilakunya. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

  “Pengaruh Persepsi

Dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Menggunakan Pembiayaan

Pada Pedagang Kecil

  ” (Studi Kasus di LKMS Karisma Magelang)

  B. Rumusan Masalah

  Dengan demikian permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Apakah persepsi pedagang pasar terhadap keputusan menggunakan jasa pembiayan di LKMS Karisma Magelang?

  2. Apakah sikap pedagang pasar terhadap keputusan menggunakan jasa pembiayaan di LKMS Karisma Magelang?

  3. Apakah persepsi dan sikap berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa pembiayaan di LKMS Karisma?

  C. Tujuan Penelitian

  Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan, yaitu:

  1. Untuk mengetahui persepsi pedagang pasar terhadap keputusan menggunakan pembiayaan di LKMS Karisma Magelang.

  2. Untuk mengetahui sikap pedagang pasar terhadap keputusan menggunakan pembiayaan di LKMS Karisma Magelang.

  3. Untuk mengetahui persepsi dan sikap berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan pembiayaan di LKMS Karisma.

  D. Kegunaan Penelitian

  1. Bagi Penulis a. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana. b. Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu yang didapat saat kuliah dan penerapan dalam praktek nyata.

  2. Bagi Bank Syariah Memberikan masukan kepada pihak Bank dalam upaya meningkatkan kinerja operasional dan pelayanannya secara lebih baik sehingga dapat mempengaruhi keputusan masyarakat menjadi di Bank Syariah.

  3. Bagi Akademisi

  a. Dapat memberikan manfaat berupa tambahan kepustakaan/referensi mengenai masalah seputar pelayanan, nisbah bagi hasil dan religiusitas dan kepuasan nasabah.

  b. Untuk menambah khazanah keilmuan guna menambah wawasan dan untuk kemajuan pendidikan.

  c. Sebagai sumber informasi bagi penelitian-penelitian yang akan datang, serta dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada semua aktivitas akademik dalam bidang manajemen perbankan khususnya manajemen pemasaran.

  4. Bagi Pembaca Dapat bermanfaat sebagai penambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengetahui lebih lanjut akan pengaruh persepsi dan sikap nasabah terhadap keputusan menggunakan pembiayaan pada pedagang kecil di LKMS Karisma.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan alur pemikiran penulisan dari awal hingga akhir. Adapun rancangan pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang terbagi menjadi sub bab, yaitu:

  BAB I. Pendahuluan sebagai acuan dalam penelitian dan pengantar skripsi secara keseluruhan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah yang menguraikan alasan dan motivasi penelitian, selanjutnya rumusan masalah sebagai inti dari penelitian, kemudian dilanjutkan dengan tujuan penelitian dan kegunaan penelitian untuk mengetahui urgensi penelitian. Sebagai penutup bab pertama ini diakhiri dengan sistematika penulisan untuk mengetahui arah penulisan penelitian ini.

  BAB II. Landasan teori yang mendasari penelitian ini meliputi teori tentang pengaruh sikap dan persepsi nasabah terhadap keputusan menggunakan jasa pembiayaan kredit pada pedagang kecil di LKMS Karisma . Selain itu dalam bab ini juga berisi tentang telaah pustaka sebagai ringkasan penelitian terdahulu, memberi gambaran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain, selanjutnya kerangka teori sebagai bangunan teori dan konsep yang akan digunakan untuk menganalisis, kemudian kerangka penelitian sebagai telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis. Sebagai penutup bab ini diakhiri dengan hipotesis penelitian yang akan diuji kebenarannya.

  BAB III. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, yang meliputi: jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi konseptual dan definisi operasional, instrumen penelitian, model penelitian, dan alat analisis.

  BAB IV. Analisis data berisi hasil penelitian berupa gambaran umum obyek penelitian, deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas, uji statistik, uji asumsi klasik, data penelitian dan pembahasan.

  BAB V. Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan peelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. sedangkan saran merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Telaah pustaka merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang telah

  dilakukan oleh penelitian-penelitian terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan persepsi dan sikap nasabah terhadap keputusan menggunakan jasa pembiayaan telah diteliti pada berbagai penelitian terdahulu.

  Setiasih (2011) melakukan penelitian tentang analisis persepsi, preferensi, sikap dan perilaku dosen terhadap bank syariah (studi kasus pada dosen Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang), di IAIN Walisongo Semarang. Hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa persepsi berpengaruh positif terhadap sikap, preferensi berpengaruh terhadap sikap, dan sikap berpengaruh terhadap perilaku dosen fakultas syariah terhadap bank syariah.

  Dalam penelitian yang dilakukan Cahyadi (2013) yang meneliti tentang pengaruh sikap, norma subyektif dan kontrol keperilakuan terhadap niat pedagang pasar untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada koperasi jasa keuangan syariah di Yogyakarta dengan sampel 100 responden, hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap secara parsial berpengaruh positif signifikan, norma subyektif secara parsial tidak berpengaruh signifikan, dan kontrol keperilakuan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat pedagang untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada koperasi jasa keuangan syariah.

  Dari hasil penelitian yang dilakukan Rahmah (2012) tentang pengaruh persepsi pedagang kecil tenteng baitul maal wattamwil (BMT) terhadap minat untuk menjadi nasabah BMT, di IAIN Syakh Nurjati Cirebon menyatakan bahwa persepsi pedagang kecil terhadap baitul maal wattamwil memiliki hubungan yang positif dan signifikan dalam minat menjadi nasabah BMT. Adapun kontribusi persepsi pedagang kecil tentang baitul maal wattamwil (BMT) terhadap minat untuk menjadi nasabah BMT cukup besar, sebesar 32,03%, kemudian sisanya 67,98% ditentukan oleh faktor lain.

  Hamidi (2000) melakukan penelitian mengenai persepsi dan sikap masyarakat santri Jawa Timur terhadap Bank Syariah, hasil penelitian tersebut adalah 10,2% responden menyatakan bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional. 16,5% responden menyatakan bagi hasil sama saja dengan bunga. Karenanya masyarakat berpersepsi faktor pertimbangan keagamaan bukanlah menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kecenderungan.

  PPKP LEMLIT Undip (2000) melakukan penelitian tentang Persepsi dan Sikap Masyarakat Jawa Tengah terhadap Bank Syariah, dengan hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa faktor agama adalah motivator terpenting untuk mendorong penggunaan jasa bank syariah. Semakin tinggi sikap positif masyarakat terhadap perbankan syariah akan diikuti pula semakin tingginya probabilitas untuk menabung di perbankan syariah.

  (Rahmah, 2012) Dari hasil uji statistik mengenai pengaruh persepsi pedagang kecil tentang Baitul Maal Wattamwil terhadap minat menjadi nasabah BMT diperoleh persamaan regresi Y = 23,71 + 0,489X, yang artinya bahwa bila dilakukan penambahan persepsi pedagang tentang Baitul Maal Wattamwil maka dengan sendirinya minat menjadi nasabah BMT akan bertambah. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,566, ini berarti terdapat korelasi yang sedang. Nilai thitung yang didapat adalah 3,595 kemudian nilai tersebut disesuaikan dengan Ttabel menggunakan uji dua pihak dengan taraf kesalahan 10% sebesar 1,701(lihat lampiran 19), jadi thitung > ttabel (3,595 > 1,701). Dengan demikian keputusannya adalah Ha diterima dan H0 ditolak artinya terdapat korelasi signifikan. Jadi, persepsi pedagang kecil tentang Baitul Maal Wattamwil memiliki hubungan yang positif dan signifikan dalam minat menjadi nasabah BMT. Adapun kontribusi persepsi pedagang kecil tentang Baitul Maal Wattamwil (BMT) terhadap minat menjadi nasabah BMT cukup besar sebesar 32,03%, kemudian sisanya 67,98% ditentukan faktor lain.

  (Rahmawaty, 2014) Berdasarkan pengujian-pengujian yang telah dilakukan terhadap hipotesis yang telah diajukan sebelumnya, menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: persepsi tentang bunga bank berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah; persepsi tentang sistem bagi hasil berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah; persepsi tentang produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank syariah.

  (Zuardi, 2013) Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu persepsi nasabah terhadap pembiayaan bagi hasil di Bank Jabar Syariah Kota Cirebon adalah pengaruh dari umur nasabah, jenis kelamin nasabah, tingkat pendidikan nasabah, pekerjaan nasabah, tingkat penghasilan nasabah dan religiusitas nasabah dengan nilai R² = 0,697, F = 118,292 dengan F sign = 0,000 dan memiliki kontribusi sebesar 69,7%. Namun dari semua faktor yang mempengaruhi tersebut, yang memiliki pengaruh signifikansi adalah faktor religiusitas nasabah dengan koefisien t = 22,850; t sign = 0,000.

  (Cahyani, 2013) Menurut hasil analisis regresi, penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi bunga kualitas layanan ang berpengaruh signifikan terhadap tabungan bunga BNI Syariah di Semarang 36,3 persen dan 47,2 persen. Sehingga, dianjurkan untuk manajemen BNI Syariah di Semarang untuk menjaga dan mendidik pelanggan mereka sehingga mereka tahu perbedaan antara perbankan konvensional dan syariah.

B. Kerangka Teori 1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

  Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan memaknakan kesan-kesan indera untuk dapat memberikan arti terhadap lingkungannya. Apa yang seseorang persepsi terhadap sesuatu dapat berbeda dengan kenyataan dengan kenyataan yang objektif.

  Menurut Kotler (1993, hal 219): Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif. Adapun faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah katakteristik orang yang dipersepsi dan faktor situasional.

  Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa latin perceptio yang berarti menerima atau mengambil. Persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna.

  Menurut Robbins (1998), persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan pemaknaan terhadap kesan-kesan sensori untuk memberi arti pada lingkungannya. Menurut Luthans (1992) mengatakan proses persepsi dapat didefinisikan sebagai interaksi yang rumit dalam penyeleksian, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus. Sedangkan menurut Milton (1981) mengatakan persepsi adalah proses seleksi, organisasi dan interpretasi stimulus yang berasal dari lingkungan.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008dalah sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Rakhmat (1993) dan Lugindo (1999) mengemukakan bahwa persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

  Matlin (1998) dalam Utami dan Indriawati (2006) mendefinisikan persepsi secara lebih luas, yaitu sebagai suatu proses yang melibatkan pengetahuan pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterpretasikan kombinasi faktor luar (stimulus visual) dan diri kita sendiri (pengetahuan-pengetahuan sebelumnya). Jika pendidikan akuntansi memberikan persepsi yang salah mengenai akuntansi, maka dapat membuat orang yang memiliki kemampuan yang tepat tidak menjadi berminat dalam memilih karirnya sebagai akuntan publik. Berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, persepsi menjadi sangat penting karena pengambilan keputusan oleh seseorang dipengaruhi oleh persepsi yang dimilikinya. Sehingga persepsi mahasiswa terhadap suatu pekerjaan misalnya, akan mempengaruhi keputusan mahasiswa tersebut dalam memilih suatu pekerjaan atau profesi.

  Sedangkan menurut Robbins (2003) dalam Sujiman (2006) menyatakan bahwa persepsi adalah sebuah proses dimana seseorang menggunakan dan menginterpretasikan kesan sensorinya dalam rangka memahami lingkungannya. Dalam penelitian Puspitasari (2010) menurut Walgito (1990) mengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya, maka individu tersebut mengalami persepsi.

  Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna.

b. Tahap Pembentukan Persepsi

  Ada empat tahap dalam proses pembentukan persepsi menurut Belch (2007) yaitu sejumlah tahapan ketika seorang individu mengelola informasi yang masuk dalam dirinya. Keempat tahap itu masing- masing; eksposure, attention, comprehension dan retention. 1) Eksposure adalah tahap dimana seseorang mulai menerima informasi melalui panca indera yang dimiliki. Informasi diperoleh dengan cara melihat ataupun mendengarkan secara langsung informasi-informasi mengenai suatu hal tertentu.

  2) Attention adalah seseorang mulai menempatkan informasi-informasi yang diterima ke dalam sebuah stimulus. Informasi-informasi tersebut mulai dicerna melalui pikiran seseorang. 3) Comprehension adalah seseorang mulai menginterpretasikan informasi yang masuk tersebut menjadi sebuah arti yang spesifik.

  Informasi tersbut menjadi berkembang dan menjadikannya persepsi yang berbeda antara setiap individu-individu yang menerima informasi tersebut.

  4) Retention adalah tahap dimana seseorang sudah mulai tidak mengingat lagi keseluruhan dari apa yang mereka baca, lihat atau dengar meskipun mereka sudah tertarik dan dapat menginterpretasikan informasi tersebut.

  c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Setiadi (2003), Faktor yang mempengaruhi persepsi adalah penglihatan dan sasaran yang diterima dan dimana situasi persepsi terjadi penglihatan.

  Tanggapan yang timbul atas rangsangan akan dipengaruhi sifat- sifat individu yang melihatnya,, sifat yang dapat mempengaruhi persepsi yaitu : 1) Sikap

  Sikap yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan diberikan seseorang.

  2) Motivasi Motif merupakan hal yang mendorong seseorang mendasari sikap tindakan yang dilakukannya.

  3) Minat Merupakan faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap suatu hal atau objek tertentu, yang mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan terhadap objek tersebut.

  4) Pengalaman masa lalu Dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena kita biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah dilihat dan didengar. 5) Harapan

  Mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, kita akan cenderung menolak gagasan, ajakan, atau tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. 6) Sasaran

  Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnhya akan mempengaruhi persepsi.

  7) Situasi Situasi atau keadaan disekita kita atau disekitar sasaran yang kita lihat akan turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang kita lihat dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang berbeda pula.

  d. Macam-Macam Persepsi (Sunaryo,2004 : 94) 1) External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu.

  2) Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.

2. Sikap

a. Pengertian Sikap

  Sikap menurut Ajzen dan Fishbein (1975) didefinisikan sebagai perasaan positif atau negatif seseorang tentang sebuah perilaku. Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu obyek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari obyek tersebut (Sumarwan, 2011: 166). Sehingga sikap merupakan ungkapan perasaan positif-negative atau suka-tidak suka terhadap suatu obyek atau perilaku.

  Sikap terhadap perilaku ditemtukan oleh keyakinan yang diakses tentang konsekuensi dari perilaku, yang disebut behavioral

  belief . Setiap behavioral belief berhubungan dengan perilaku terhadap

  suatu hasil tertentu, atau terhadap atribut lainnya seperti biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan pada saat menampilkan sebuah perilaku (Ajzen 1975; Priaji, 2011: 49).

  Engel dkk dalam Priaji (2011: 69) menjelaskan sikap secara tradisional dan terdiri dari tiga komponen yakni kognitif atau pengetahuan, afektif atau emosi dan konatif atau kecenderungan perilaku. Pengetahuan seseorang dan kepercayaa tentang suatu sikap terletak dalam komponen kognitif. Komponen afektif mewakili perasaan seseorang tentang objek sikap. Komponen konatif merujuk pada tindakan seseorang atau kecenderungan perilaku terhadap objek sikap.

  b. Komponen Utama dari Sikap 1) Kognitif atau evaluasi adalah segmen opini atau keyakinan dari sikap, yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap. 2) Afektif atau perasaan, Perasaan adalah segmen emosional atau perasaaan dari sebuah sikap, yang menimbukan hasil akhir perilaku.

  3) Perilaku atau tindakan adalah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap sesuatu atau seseorang.

c. Pembentukan Sikap

  Proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap, dimulai dari proses belajar. Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalaman- pengalaman pribadi seseorang dengan objek tertentu, seperti orang, benda atau peristiwa,dengan cara menghubungkan objek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain dimana seseorang telah memiliki sikap tertentu terhadap pengalaman itu atau melalui proses belajar sosial dengan orang lain.

  

d. yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

Faktor-faktor (Azwar:1995,30):

  1) Pengalaman Pribadi Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis yang akan membentuk sikap positif dan sikap negatif. Pembentukan tanggapan terhadap obyek merupakan proses kompleks dalam diri individu yang melibatkan individu yang bersangkutan, situasi di mana tanggapan itu terbentuk, dan ciri-ciri obyektif yang dimiliki oleh stimulus. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.

  2) Pengaruh Orang Lain Yang Dianggap Penting Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu di antara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.

  Orang-orang yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain-lain.

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLIKASI PEMBIAYAAN SYARIAH PADA PEDAGANG KECIL DI PASAR TANJUNG JEMBER

0 6 17

View of ANALISIS PENGARUH PERSEPSI RISIKO, KEMUDAHAN DAN MANFAAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE (STUDI KASUS PADA KONSUMEN BARANG FASHION DI FACEBOOK

0 0 9

SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI MANFAAT DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI TERHADAP PENGAPLIKASIAN LAYANAN JASA MOBILE BANKING (STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)

0 0 11

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN SIKAP TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MOBILE BANKING BAGI NASABAH BANK MANDIRI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 2 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN SIKAP TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MOBILE BANKING BAGI NASABAH BANK MANDIRI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN, DAN KESENANGAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN E - CASH DENGAN MEDIASI NIAT MENGGUNAKAN PADA NASABAH BANK MANDIRI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

1 1 19

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN, DAN KESENANGAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN E - CASH DENGAN MEDIASI NIAT MENGGUNAKAN PADA NASABAH BANK MANDIRI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI ANGGOTA PADA SYARIAH COMPLIANCE DAN MARGIN TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN PEMBIAYAAN MURABAHAH (STUDI KASUS DI BMT INDOARTA SYARIAH TEMANGGUNG, BMT BIMA MAGELANG, DAN BMT ANDA SALATIGA) - Test Repository

0 0 108

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UMKM MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH (STUDI KASUS DI BMT BAROKAH MAGELANG) - Test Repository

0 4 114

ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN JANGKA WAKTU PINJAMAN TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus di LKMS Al-Ishlah Salatiga) SKRIPSI

0 0 92