ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UMKM MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH (STUDI KASUS DI BMT BAROKAH MAGELANG) - Test Repository

  

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MINAT UMKM MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA

LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH

  

(STUDI KASUS DI BMT BAROKAH MAGELANG)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana ilmu Ekonomi Islam (Perbankan Syari’ah)

Disusun Oleh:

ALI CHAMIDUN

  

223-12-001

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  ىَدَهَف

ىَنْغَأَف لاِئاَع َكَدَجَوَو لااَض َكَدَجَوَو

  “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan “ (Q.S Adh- Dhuha : 7-8)

  PERSEMBAHAN Allah swt yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya ilmiah ini dengan tepat.

  Sholawat serta salam kepada baginda nabi besar Muhammad saw yang telah membawa perubahan kebaikan pada umat manusia.

  SETULUS-TULUSNYA SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK: Ibu Muslikhah yang selalu mencurahkan cinta dan kasih sayangnya untukku, pengorbanan dan perjuangan hidupnya dalam mendidikku hingga menjadi seperti yang diharapkan, Bundaku yang tercinta yang selalu mendo'akanku abadi sepanjang masa, atas kesabaran beliau, dan bimbingan yang beliau berikan baik spiritual maupun financial, Keluarga besarku : Kakandaku tersayang Ali Mas’mui, mbak Fatkhiyah yang selalu menjadi tempat keluh kesahku, selalu ada di setiap masa-masa sulitku.

  Mas Mad, Pak Luqman, mbak puah, mbak tuhah, mas ujang, adinda muslim, Pak Umar yang banyak memberikan kontribusi motifasi, fikiran, tenaga, maupun finansial.

  Keluargaku di Magelang Srumbung, ma’e, pa’e, mas Tangin, Mas Supri, Bagas, Naswa, mbak Nur yang banyak memberikan inspirasi dan motifasi. Keluargaku di Cabean, bu’e, Bapak, adik2q, Nafiz, Ifak, Fuad, Ayuk yang selalu mengisi hari- hariku dengan ceria. keponakan-keponakanku : Nur halimah, nuri,dila,salma.

  Calon Pendamping Hidupku kelak. Sahabatku : M. Arif Imam Ghozali (shbt, teman, & kakak ku, dan inspirasiku yang selalu aku repotkan, yang selalu memberikan tempat untukku bersandar dikala kesusahan, yang telah mengenalkanku pada dunia politik yang aku yakin dikemudian hari akan menjadi tempatku untuk mengabdi dan berjuang membela rakyat yang tertindas dan mengadministrasi keadilan sosial, thaNx bgt buat kebaikannya Selama Niy..temen yang selalu ada buat aku dimanapun, kapanpun,,, suwun. Ucapan terima kasih yang akan selalu dan selalu aku ucapkan untuk teman dan sahabatku yang ada jauh disana mbak Sofiatin, matur suwun telah banyak bget memberikan solusi, motivasi dalam setiap masalah2ku yang silih berganti. Sahabat-sahabat lamaku: thoriq, maskhun, naja, kholik, asrikan, mirza, soleh, adinda satria, kalian teman yang selalu ada buatku khususnya masa-masa tersulit dalam hidupku.. . Teman-temanku perbankan syariah: mas wawan. Mas farid, mas imam, mbak rizka, mbak shofi, mbak ifa, mbak febri, mabk rifah.

  Temen-temen Kos bu siti : fajar, jek, angga, darmo, condet, dika, kadal, rizal, growol, yuli, totok, dan masih banyak yang lain, terimakasih ..kalian selalu ada buatku.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat UMKM Mengajukan Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan Syari’ah (Studi Kasus Di BMT Barokah Magelang) Ini telah disusun dengan sungguh-sungguh sehingga memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata I (satu) pada STAIN Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1.

  Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Benny Ridwan, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syari’ah Dan Ekonomi Islam STAIN Salatiga.

  3. Fetriya Eka Yudiana, M.Si, selaku Kaprodi Perbankan Syari’ah 4.

  Taufikur Rahman, S.E, M.Si. selaku Dosen Pembimbing , yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

  5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Syari’ah STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  ABSTRAK

Chamidun, Ali. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat UMKM

mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan Syariah (Studi Kasus di BMT Barokah). STAIN Salatiga

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor

pelayanan, reputasi dan prosedur terhadap minat UMKM mengajukan

pembiayaan pada lembaga keuangan syari’ah baik secara parsial maupun

simultan , dan untuk mengetahui faktor apakah yang paling dominan

berpengaruh terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga

keuangan syari’ah.

  Responden dalam penelitian ini adalah UMKM yang bekerjasama

dengan LKS di Magelang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 100 responden. Jumlah sampel diambil berdasarkan batas minimal

pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan

teknik Non Probability Sampling dengan cara Purposive Sampling. Jenis

penelitian ini adalah penelitian lapangan, sumber data yaitu data primer dan

data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan

membagikan pada UMKM yang menjadi nasabah lembaga keuangan syari’ah

yaitu BMT Barokah Magelang, Metode analisis data menggunakan regresi

linier berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesa (uji t dan uji F).

  Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa masing-masing variabel

independen yaitu pelayanan, reputasi dan prosedur secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan. Hasil penelitian uji F menunjukan bahwa terdapat

pengaruh positif secara bersama-sama antara variabel pelayanan, reputasi,

dan prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga

keuangan syari’ah. Dari koefisien determinasi diketahui bahwa 95.4%

terhadap minat nasabah UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga

keuangan syari’ah dapat di jelaskan oleh faktor pelayanan, reputasi, dan

prosedur sedangkan sisanya sebesar 4.6% dipengaruhi oleh faktor lain yang

dalam hal ini tidak menjadi bahan penelitian penulis. Dari model regresi

tersebut dapat diketahui bahwa prosedur merupakan faktor yang paling

dominan yang mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada

lembaga keuangan syari’ah.

  Kata kunci : UMKM, Pelayanan, Reputasi, Prosedur dan Minat.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. ix HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................

  1 B. Rumusan masalah..................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................

  6 D. Manfaat Penelitian ................................................................

  7 E . Sistematika Penelitian ...........................................................

  7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka ......................................................................

  9 B. Kerangka Teori......................................................................

  15 1. Produk Lembaga keuangan Syari’ah .............................. 15 2. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ....................... 28 3. Minat ............................................................................... 37 C. Kerangka Penelitian ..............................................................

  40 D. Hipotesis ................................................................................

  42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .....................................................................

  43

  C. Populasi dan Sampel .............................................................

  45 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................

  45 E. Skala Pengukuran ..................................................................

  46 F. Definisi Konsep Dan Operasional. ........................................

  47 G. Instrumen Penelitian..............................................................

  49 H. Alat Uji Instrumen Penelitian ...............................................

  50 I. Alat Analisis ..........................................................................

  51 1. Uji Asumsi Klasik .........................................................

  51 2. Uji Analisis Regresi Berganda .......................................

  52 3. Uji Koefisien Regresi Secara bersama-sama.....................

  53 4.

  Uji Koefisien Regresi Parsial............................................ 54

  BAB IV ANALISA PENELITIAN A. Gambaran Obyek Penelitian.....................................................

  55 B. Tanggapan Responden terhadap Variabel Penelitian ...............

  62 C. Analisis Data dan Pembahasan ................................................

  68 1. Uji Validitas ...................................................................

  68 2. Uji Reabilitas ..................................................................

  72 3. Uji Asumsi Klasik ..........................................................

  73

  4. Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan ………………. 78

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................

  84 B. Keterbatasan Penelitian..........................................................

  85 C. Saran ......................................................................................

  85 D. Penutup...................................................................................

  87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Penelitian Terdahulu ...............................................................

  68 Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan ...................................

  80 Tabel 4.18 : Uji t ...........................................................................................

  78 Tabel 4.17 : Uji F ..........................................................................................

  76 Tabel 4.16 : Koefisien Determinasi ..............................................................

  72 Tabel 4.15 : Uji Multikolinieritas..................................................................

  72 Tabel 4.14 : Uji Reliabilitas ..........................................................................

  71 Tabel 4.13 : Hasil Uji Validitas Variabel Minat ..........................................

  70 Tabel 4.12 : Hasil Uji Validitas Variabel Prosedur......................................

  69 Tabel 4.11 : Hasil Uji Validitas Variabel Reputasi ......................................

  66 Tabel 4.9 : Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat....................

  5 Tabel 3.1 : Oprasional Variabel ................................................................

  65 Tabel 4.8 : Tanggapan Responden Berkaitan dengan Variabel Prosedur ..

  63 Tabel 4.7 : Tanggapan Responden Berkaitan dengan Reputasi ................

  61 Tabel 4.6 : Tanggapan Responden Berkaitan dengan Variabel Pelayanan

  60 Tabel 4.5 : Klasifikasi Responden berdasarkan Lama Usaha ....................

  58 Tabel 4.4 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................

  57 Tabel 4.3 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan .....................

  56 Tabel 4.2 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ................................

  47 Tabel 4.1 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................

  81

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran ..............................................................

  41 Gambar 4.1 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..............

  56 Gambar 4.2 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia .............................

  58 Gambar 4.3 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ...................

  59 Gambar 4.4 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan .....................

  60 Gambar 4.5 : Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Usaha.................

  62 Gambar 4.6 : Normal Probability Plot ........................................................

  74 Gambar 4.7 : Grafik Histogram ..................................................................

  74 Gambar 4.8 : One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ..............................

  75 Gambar 4.9 : Uji Penyimpangan Heterokedastisitas.................................... 77

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah (UMKM)

  mempunyai peranan yang penting sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat. UMKM sangat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi serta berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.

  Usaha kecil yaitu usaha yang berdiri sendiri, maksudnya bukan anak perusahaan atau cabang dari perusahaan yang dimiliki, berbentuk usaha perseorangan baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Selain itu, perusahaan harus milik warga negara Indonesia dan memiliki kekayaan bersih atau total aset paling banyak Rp 200.000.000.

  Dalam mengembangkan usahanya, UMKM dihadapkan pada beberapa permasalahan. Selain faktor SDM yang rendah, terbatasnya sarana dan prasarana, teknologi, faktor utama yang menghambat perkembangan UMKM adalah kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan. Modal kerja sangat penting bagi perusahaan, perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal kerja akan sulit untuk menjalankan kegiatanya. Tanpa meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan.

  Perkembangan penjualan berkaitan erat dengan kebutuhan modal kerja. Perusahaan yang sedang tumbuh banyak melakukan kegiatan terutama kegiatan produksi dan pemasaran, kedua jenis kegiatan ini memerlukan modal yang cukup. Perusahaan yang tumbuh berkembang tanpa didukung oleh modal kerja yang kuat, ia akan kembali layu dan akhirnya mati. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa modal kerja adalah ruh atau energi internal yang menggerakkan seluruh kegiatan perusahaan.

  Sumber keuangan yang umumnya digunakan oleh pengusaha mikro adalah para pelepas uang atau rentenir yang memberikan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang sangat tinggi atau jauh di atas suku bunga pasar tentunya sangat memberatkan bagi pengusaha mikro tersebut. Pengusaha cendrung menggunakan jasa para pelepas uang karena beberapa faktor di antaranya prosedur peminjaman yang mudah dan sederhana, sering kali tidak menggunakan agunan dan jumlah pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan pengusaha.

  UMKM adalah jenis usaha yang paling banyak jumlahnya di Indonesia, dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Melihat dari cukup banyaknya UMKM di Indonesia yang notabene mempengaruhi perekonomian Indonesia, maka terlihat bahwa UMKM merupakan jenis usaha yang patut diperhatikan. Proses pengembangan UMKM ini otomatis membutuhkan pendanaan yang banyak, sehingga pemerintah maupun bank swasta. UMKM berperan secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi maupun penyediaan lapangan kerja.

  Data kementerian koperasi dan usaha kecil menengah tahun 2010

menggambarkan bahwa pada tahun 2010 besaran proporsi Produk Domestik

Bruto (PDB) dari sektor UMKM hingga 56 persen serta tingkat penyerapan

tenaga kerja di atas 97 persen menjadikan sektor UMKM sebagai sektor yang

sangat penting bagi perekonomian Indonesia pada umumnya. Sebagian besar

penerimaan pajak masih didominasi oleh usaha besar. Pada APBN 2012

misalnya, Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas sebesar Rp445,7 triliun dan

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditargetkan sebesar Rp336,1 triliun yang

sebagian besar diperoleh dari usaha besar. “Dalam kenyataanya, unit usaha

besar pada tahun 2010 saja jumlahnya sekitar 4.800 unit dengan sumbangan

terhadap PDB sekitar 43 persen, sedangkan UMKM sudah mencapai 53 juta

unit denga n sumbangan terhadap PDB sebesar 56 persen” Sekitar 99 persen

dari jumlah unit usaha di Indonesia berskala UMKM, dan tercatat mampu

menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak sekitar 99,4 juta tenaga kerja.

Sementara, usaha besar menyerap sekitar 2,8 juta pekerja. Namun dari jumlah

  UMKM yang mencapai 53 Juta tersebut hanya 25% atau 13 juta pelaku UMKM yang baru mendapat akses ke lembaga keuangan. Hal ini sangat di sayangkan mengingat kontribusi UMKM yang luar biasa terhadap kemakmuran rakyat Indonesia dimana berbagai permasalahan kemiskinan dan pengangguran masih menghantui sebagian kelompok masyarakat

  Adanya lembaga keuangan syariah di Indonesia dipelopori oleh berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat mengakomodir berbagai aspirasi dan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan terutama pengusaha UMKM.

  Lembaga keuangan syariah harus bersaing dengan saudara lamanya yakni bank konvensional yang telah lahir dan berkembang jauh sebelum lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah memiliki peluang cukup besar mengingat banyaknya keunggulan dan kelebihan yang dimiliki lembaga keuangan syariah di banding bank konvensional.

  Pada umumnya produk yang ditawarkan oleh suatu lembaga keuangan syariah adalah produk pembiayaan (financing) dan produk simpanan (funding). Produk pembiayaan meliputi pembiayaan mudharabah, murabahah, musya rokah, ba’i bittaman ajil dan qardul hasan. Menurut Muhammad

  (1998:170) pada dasarnya calon nasabah akan memilih suatu produk apabila keinginanya dapat dipenuhi oleh produk produk tersebut, sehingga lembaga keuangan syariah harus mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.

  Dari data tersebut, menunjukkan bahwa masih kecilnya minat UMKM untuk menggembangkan usahanya dengan mengajukan pembiayaan pada lembaga lembaga keuangan. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Dari hasil penelitian terdahulu banyak di temukan faktor-faktor yang mempengaruhi minat UMKM untuk mengajukan diantaranya adalah:

Tabel 1.1 Penelitian terdahulu Peneliti Faktor-faktor yang Berpengaruh paling mempengaruhi signifikan

  Muhammad Yusuf PRDB Suku bunga pinjaman (2006)

  Suku bunga Inflasi Kurs

  Yunia Indriyani Prosedur Prosedur (2007)

  Karakteristik nasabah Atribut bank Pengaruh lingkungan Karakteristk usaha Kebutuhan modal Pengalaman usaha

  Imam Hanafi Fasilitas Fasilitas (2007)

  Kemudahan mendapatkan jasa Promosi

  Rani Widya Lestari Variasi produk Ketenaran bank (2006)

  Ketenaran bank Persepsi terhadap bunga Kemudahan mendapatkan produk

  Sholikha Oktavi K Biaya peminjaman Biaya peminjaman ((2009)

  Jangka waktu angsuran Adanya agunan bahwasanya faktor-faktor yang paling mempengaruhi minat masih terjadi perbedaan atau masih terjadi perselisihan. Hal ini bisa bisa disebabkan karena penelitian dilakukan pada objek dan didaerah yang berbeda-beda.

  Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah, judul penelitian ini adalah: ANALISIS

  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT UMKM MENGAJUKAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI KASUS DI BMT BAROKAH MAGELANG).

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti, yaitu:

  1. Apakah faktor pelayanan, reputasi dan prosedur berpengaruh positif terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah?.

  2. Apakah faktor pelayanan, reputasi dan prosedur secara bersama- sama berpengaruh positif terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah?.

  C. Tujuan Penelitian 1.

  Menganalisis pengaruh secara parsial faktor pelayanan, reputasi dan prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah. prosedur terhadap minat UMKM mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah.

D. Manfaat Penelitian 1.

   Sebagai bahan evaluasi kinerja manejemen lembaga keuangan syariah dalam rangka meningkatkan pembiayaan kepada UMKM.

  2. Diharapkan bermanfaat secara teori dan aplikasi terhadap pengembangan khazanah ilmu ekonomi islam.

  3. Sebagai bahan informasi penelitian selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika Penulisan dalam skripsi ini adalah: Bagian awal skripsi berisi : Sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar gambar, daftar lampiran.

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang : A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah. C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian. E. Sistematika Penulisan. BAB II : Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang : A. Telaah Pustaka.

  C.

  Kerangka Penelitian D.

  Hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari permasalahan.

  BAB III : Metode penelitian, pada bab ini memuat tentang: A. Jenis Penelitian B. Lokasi Dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Teknik Pengumpulan Data E. Skala Pengukuran F. Definisi Konsep Dan Operasional G. Alat Analisis BAB IV : Analisis data dan pembahasan, pada bab ini menjelaskan: A. Analisis Data B. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian C. Analisis Data Dan Pembahasan BAB V : Kesimpulan dan saran, pada bab ini berisi kesimpulan- kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan berkaitan dengan penelitian. Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup penulis dan lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Beberapa studi telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, seperti

  penelitian Yusuf (2006) dalam tesisnya dengan judul Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah Di Sumatra Utara menyimpulkan bahwa secara parsial PRDB mempunyai hubungan positif terhadap permintaan kredit konsumsi bank pemerintah sumatra utara. Suku bunga pinjaman mempunyai hubungan negatif secara signifikan terhadap permintaan kredit konsumsi bank pemerintah sumatera utara. Inflasi mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap permintaan kredit konsumsi bank pemerintah sumatera utara.

  Secara parsial variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan kredit konsumtif adalah variabel suku bunga pinjaman. Secara serempak PRDB, suku bunga pinjaman, kurs, dan inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kredit konsumtif. Penelitian ini merekomendasikan kepada peneliti-peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau ada faktor lain diluar pertumbuhan ekonomi yang bisa mempengaruhi permintaan kredit konsumtif.

  Selanjutnya Indriyani (2007) menyebutkan ada tujuh faktor yang mempengaruhi pengajuan pembiayaan nasabah yaitu: prosedur, karakteristik modal dan pengalaman usaha. Semakin mudah prosedur pengajuan yang ditetapkan BPRS semakin banyak pengajuan oleh nasabah. Karakteristik nasabah yang berpengaruh pada pengajuan adalah keberanian dalam mengambil resiko dan pengetahuan prosedur. Sikap dan penampilan karyawan, lokasi, jam dan hari buka, kredibilitas bank merupakan atribut bank yang menurut nasabah berpengaruh pada keputusan pengajuannya.

  Pengaruh lingkungan sekitar nasabah seperti keluarga, teman dan promosi ikut andil dalam keputusan pengajuan pembiayaan oleh nasabah.

  Keuntungan usaha yang besar dan prospek usaha yang menjanjikan memberi pengaruh yang bagus terhadap pengajuan pembiayaan. Semakin banyak pengalaman usaha nasabah dan kebutuhan akan tambahan modal semakin besar keinginan dalam mengajukan pembiayaan.

  Hanafi (2007) dalam skripsinya dengan judul Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan Pada BMT Amratani Utama Yogyakarta yang mana hasil penelitianya menunjukkan bahwa faktor fasilitas dan kemudahan mendapatkan jasa merupakan faktor yang memberikan kontribusi yang paling besar. Faktor promosi merupakan faktor yang paling rendah pengaruhnya terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan fasilitas pembiayaan.

  Lestari (2006) dalam skripsinya dengan judul Preferensi dan Permintaan Masyarakat terhadap Produk

  • – Produk Bank Syariah ( Studi Kasus : Bank BTN Syariah dan Bank BNI Syariah di Yogyakarta )
variabel independen popularitas, persepsi masyarakat terhadap bunga bank dan kemudahan mengakses produk mempengaruhi variabel dependen (keputusan masyarakat dalam memilih bank syariah) dan variabel independen layanan, fasilitas, dan produk mempengaruhi variabel dependen (preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah). Secara parsial atau individu, hanya variabel popularitas atau ketenaran bank syariah yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk memilih bank syariah, sedangkan untuk variabel persepsi masyarakat terhadap bunga bank dan kemudahan mengakses produk atau layanan bank syariah tidak mempengaruhi. Untuk preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah dipengaruhi oleh variasi atau pilihan produk bank syariah.

  Bardaini (2006) dalam skripsinya dengan judul Hubungan Kredit Usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) Dengan Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Tegal Yang mana hasil penelitianya menyebutkan Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Tegal rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik.

  Ada hubungan kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan pendapatan usaha mikro di Kabupaten Tegal. Besarnya hubungan kredit usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) dengan pendapatan usaha mikro di Kabupaten Tegal dikategorikan cukup kuat.

  Oktavi (2009) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengambilan Pembiayaan Dan Efektivitas Pembiayaan Usaha Kecil Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus: KJKS BMT menunjukkan bahwa variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan pembiayaan adalah biaya peminjaman, jangka waktu angsuran, dan adanya agunan. Variabel yang paling besar pengaruhnya adalah biaya peminjaman yaitu sebesar 1.09 persen. Akan tetapi, pendapatan usaha (SB) tidak signifikan pengaruhnya terhadap pengambilan pembiayaan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan anggota yang sangat besar sehingga dampak pembiayaan terhadap pendapatan usaha anggota tidak terasa pengaruhnya.

  Penelitian yang dipublikasikan (Buletin Ekonomika Dan Bisnis Islam- Edisi: V/VIII - 15 Agustus 2007) dalam penelitianya di berbagai wilayah mendapatkan hasil penelitian sebagai berikut: studi kasus di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta bekerja sama dengan PPKP-LP Undip pada tahun 2000 melakukan penelitian di Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk mengetahui potensi dan preferensi masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah. Lokasi yang dijadikan sampel adalah 15 kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten Rembang, Kab. Jepara, Kab. Kudus, Kab. Demak, Kota Semarang, Kab. Kendal, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kab. Brebes, Kab. Boyolali, Kota Surakarta, Kota Magelang, Kab. Cilacap, Kota Jogja dan Kab. Bantul. Pertimbangan yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah: (1) potensi agama (Islam) dan (2) potensi ekonomi. Indikator yang digunakan dalam potensi agama (Islam) meliputi: (a) jumlah masjid dan musholla/langgar, (b) proporsi jamaah haji terhadap penduduk muslim dan (c) proporsi penduduk muslim terhadap jumlah penduduk secara ekonomi, (2) PDRB perkapita dan (3) proporsi PAD terhadap APBD. Jumlah responden yang dikumpulkan adalah minimal sebanyak 100 responden untuk setiap Kabupaten/Kota, yang terdiri atas: 20 responden rumah tangga produksi dan 80 responden rumah tangga konsumsi.

  Hasil dari penelitian tersebut adalah: pertama, preferensi terhadap keuntungan relatif (pandangan responden tentang lembaga keuangan syariah mempunyai nilai lebih jika dibandingkan dengan bank konvensional) nampak bahwa Kota Magelang dan Kota Semarang merupakan daerah yang mempunyai proporsi terbesar. Kedua, preferensi terhadap tingkat kompatibilitas (tingkat kecocokan terhadap sistem lembaga keuangan syariah) terlihat bahwa sebagian besar masyarakat tidak setuju terhadap tingkat kompatibilitas dari lembaga keuangan syariah (tingkat kompatibilitas terendah di Kabupaten Demak, Kota Semarang dan Kabupaten Kendal). Ketiga, preferensi terhadap tingkat kompleksitas lembaga keuangan syariah (menunjukkan nilai dimana lembaga keuangan syariah mempunyai dimensi yang komplek) nampak bahwa sebagian besar masyarakat setuju terhadap tingkat kompleksitas lembaga keuangan syariah.

  

Keempat , preferensi terhadap tingkat triabilitas/observabiltas (derajat

  keingintahuan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah) terlihat bahwa Kabupaten Brebes dan Kota Semarang merupakan daerah dengan derajat keingintahuan yang tertinggi.

  Kelima , sikap masyarakat terhadap sistem dan produk lembaga mengetahui sistem maupun produk lembaga keuangan syariah (proporsi terbesar masyarakat yang mengetahui sistem dan produk lembaga keuangan syariah di Kabupaten Demak dan Kendal). Keenam, perilaku masyarakat (keinginan masyarakat untuk menabung dan memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan syariah) menunjukkan ada sekitar 59,00 persen yang menginginkan menabung di lembaga keuangan syariah dan 55,11 persen yang menyatakan menginginkan untuk memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan syariah.

  Ketujuh , pada sisi tabungan nampak bahwa faktor yang paling

  menentukan adalah variabel aktifitas sosial, penerimaan terhadap hal baru serta pemahaman sistem bank syariah yang mempunyai sifat komprehensif.

  

Kedelapan , pada sisi pembiayaan terlihat faktor-faktor yang banyak

  berpengaruh adalah variabel aktifitas sosial, keterbukaan terhadap hal-hal baru, perbedaan ras, serta pemahaman tentang sistem syariah yang komprehensif. Kesembilan, hasil perhitungan interaksi antara faktor potensi (potensi demografi, ekonomi, nilai sosial, dan sistem sosial) dan preferensi (preferensi terhadap keuntungan relatif, tingkat kompatibilitas, tingkat kompleksitas, dan tingkat triabilitas/observabiltas) menunjukkan bahwa penurunan tingkat potensi masyarakat tidak berpengaruh terhadap probabilitas keinginan untuk menabung maupun memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan syariah. Hal ini mengisyaratkan bahwa intervensi terhadap peningkatan preferensi masyarakat merupakan faktor yang dominan bagi pengembangan lembaga keuangan syariah di Jawa Tengah maupun Yogyakarta.

B. Kerangka Teori 1. Produk Lembaga keuangan Syariah

  Produk lembaga keuangan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a) Produk Penyaluran Dana, b) Produk Penghimpunan Dana, dan c) Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan lembaga keuangan kepada nasabahnya.

a. Penyaluran Dana

  Dalam menyalurkan dana, lembaga keuangan syari’ah menggunakan prinsip-prinsip yang tidak menyalahi tuntunan ajaran dalam Islam diantaranya prinsip jual beli, prinsip sewa dan prinsip bagi hasil.

1. Prinsip Jual Beli (Ba’i)

  Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of

  property ). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.

  Transaksi jual-beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barang seperti:

a. Pembiayaan Murabahah

  Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal

  sebagai murabahah. Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual-beli di mana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan.

  Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam lembaga keuangan,

  murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran

  cicilan (bi tsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.

  b.

   Salam Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang

  diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti.

  Dalam praktek lembaga keuangan, ketika barang telah diserahkan kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan bank adalah harga beli bank dari nasabah ditambah keuntungan. Dalam hal bank menjualnya secara tunai biasanya disebut pembiayaan talangan. Sedangkan dalam hal bank menjualnya secara cicilan, kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad.

  Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang yang belum ada seperti pembelian komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual kembali secara tunai atau secara cicilan.

c. Istishna

  Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna dalam bank syariah umumnya diaplikasikan pada

  Ketentuan umum dalam produk istisna diantaranya spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam akad istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditang- gung nasabah.

  2. Prinsip Sewa (Ijarah) Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahaan manfaat.

  Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.

  Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam lembaga keuangan syariah dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian.

  3. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

  Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagi hasil adalah:

  a. Musyarakah

  Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah

  musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau

  kongsi). Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Termasuk dalam golongan musyarakah adalah semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud.

  Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasama dapat berupa dana, barang perdagangan (trading asset ), kewiraswastaan (entrepreneurship), kepandaian (skill), kepemilikan (property), peralatan (equipment) , atau intangible asset (seperti hak paten atau

  goodwill ), kepercayaan/reputasi (credit worthiness) dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang.

  Dengan merangkum seluruh kombinasi dari bentuk kontribusi masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu menjadikan produk ini sangat fleksibel.

  b. Mudharabah

  Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang

  

mudharabah . Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara

  dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi 100% modal dari shahibul maal dan keahlian dari mudharib.

  Transaksi jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil

  

shahibulmaal dalam manajemen proyek. Sebagai orang

  kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang terjadi akibat kelalaian. Sedangkan sebagai wakil shahibul maal dia diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba optimal.

  Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan mudharabah terletak pada besarnya kontribusi atas manajemen dan keuangan atau salah satu diantara itu. Dalam mudharabah modal hanya berasal dari satu pihak, sedangkan dalam musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih. musyarakah dan mudharabah dalam literatur fiqih berbentuk perjanjian kepercayaan (uqud al amanah) yang menuntut tingkat kejujuran yang tinggi dan rus menjaga kejujuran untuk kepentingan bersama dan setiap usaha dari masing-masing pihak untuk melakukan kecurangan dan ketidakadilan pembagian pendapatan betul- betul akan merusak ajaran Islam.

c. Rahn (Gadai)

  Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

  Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria : 1. Milik nasabah sendiri.

2. Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar.

  3. Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank. Atas izin bank, nasabah dapat menggunakan barang tertentu yang digadaikan dengan tidak mengurangi nilai dan merusak barang yang digadaikan. Apabila barang yang digadaikan rusak atau cacat, maka nasabah harus bertanggungjawab.

  Apabila nasabah wanprestasi, bank dapat melakukan penjualan barang yang digadaikan atas perintah hakim.

  Nasabah mempunyai hak untuk menjual barang tersebut dengan seizin bank. Apabila hasil penjualan melebihi nasabah. Dalam hasil penjualan tersebut lebih kecil dari kewajibannya, nasabah menutupi kekurangannya.

  d.

   Qardh Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam

  lembaga keuangan biasanya dalam empat hal, yaitu : 1.

  Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran. Biaya perjalanan haji. Nasabah akan melunasinya sebelum keberangkatannya ke haji.

  2. Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan.

  3. Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha bila diberikan pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil.

  4. Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan mengembalikannya secara cicilan melalui

e. Wakalah (Perwakilan)

  Wakalah dalam aplikasi lembaga keuangan terjadi

  apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.

  Bank dan nasabah yang dicantumkan dalam akad pemberian kuasa harus cakap hukum. Khusus untuk pembukaan L/C, apabila dana nasabah ternyata tidak cukup, maka penyelesaian L/C (settlement L/C) dapat dilakukan dengan pembiayaan murabahah, salam, ijarah, mudharabah, atau musyakarah.

  Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi tanggung jawab bank, kecuali kegagalan karena force

  majeure menjadi tanggung jawab nasabah.Apabila bank

  yang ditunjuk lebih dari satu, maka masing-masing bank tidak boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa musyawarah dengan bank yang lain, kecuali dengan seizin nasabah.

  Tugas, wewenang dan tanggung jawab bank harus jelas sesuai kehendak nasabah bank. Setiap tugas yang dilakukan harus mengatasnamakan nasabah dan harus dilaksanakan oleh bank. Atas pelaksanaan tugasnya tersebut, bank mendapat pengganti biaya berdasarkan tugas dilaksanakan dan disetujui bersama antara nasabah dengan bank.

f. Kafalah (Garansi Bank)

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT (LKMM) DI KABUPATEN JEMBER

0 6 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT (LKMM) DI KABUPATEN JEMBER

0 5 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN UMKM DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN

0 1 15

PERAN ACCOUNT OFFICER DI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH (Studi Kasus di BMT Citra Mandiri Syari’ah Jepa

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING (STUDI KASUS PADA IPO DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE (2009-2014) - Perbanas Institutional Repository

0 0 23

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING (STUDI KASUS PADA IPO DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE (2009-2014) - Perbanas Institutional Repository

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING (STUDI KASUS PADA IPO DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE (2009-2014) - Perbanas Institutional Repository

0 0 25

PENGARUH PERSEPSI ANGGOTA PADA SYARIAH COMPLIANCE DAN MARGIN TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN PEMBIAYAAN MURABAHAH (STUDI KASUS DI BMT INDOARTA SYARIAH TEMANGGUNG, BMT BIMA MAGELANG, DAN BMT ANDA SALATIGA) - Test Repository

0 0 108

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MENABUNG DI BANK SYARIAH - Test Repository

1 1 152

STRATEGI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA BMT AMAL MULIA SALATIGA TUGAS AKHIR - STRATEGI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA BMT AMAL MULIA SALATIGA - Test Repository

0 0 90