Pesan Dakwah Dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye - Test Repository

  

PESAN DAKWAH

DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

  Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

  

Disusun Oleh :

Aminatun Zahro 117 14 018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

PESAN DAKWAH

DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

  Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

  

Disusun Oleh :

Aminatun Zahro 117 14 018

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lampiran : 3 (Tiga) eksemplar Salatiga, 20 September 2018 Hal : Naskah Skripsi a.n Aminatun Zahro Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Setelah mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya bersama ini saya kirimkan skripsi Saudari: Nama : Aminatun Zahro NIM : 11714018 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Judul : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong

  Karya Tere Liye Selanjutnya saya mohon kepada Bapak Dekan Fakultas Dakwah agar skripsi Saudari tersebut dapat dimunaqasyahkan dan atas perhatian Bapak kami ucapkan banyak terima kasih.

  Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

  PEMBIMBING Drs. Bahroni, M.Pd 196408181999031002

KEMENTRIAN AGAMA

  Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Pulutan Sidorejo, Salatiga 50716 Website-mail: administrasi.ac.id

  HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

  Nama : Aminatun Zahro NIM : 11714018 Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam Taggal Ujian : 26 September 2018 Judul : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong

  Karya Tere Liye

  Panitia Munaqosah Skripsi

  1. Ketua Sidang ____________ : Dr. H. Sa’adi, M.Ag.

  2. Sekretaris : Drs. Bahroni, M.Pd. ____________

  3. Penguji I : Dr. Muna Erawati, M.Si. ____________

  4. Penguji II : Dra. Sri Suparwi, M.A. ____________ Mengetahui,

  Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Dr. Mukti Ali, M.Hum.

  NIP. 197509052001121001

KEMENTRIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS DAKWAH Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Pulutan Sidorejo, Salatiga 50716 Website

  -mail: administrasi.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN

DAN

KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Aminatun Zahro NIM : 11714018 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas : Dakwah

  Judul Skripsi : Pesan Dakwah dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga.

  Salatiga, 03 Oktober 2018 Yang membuat pernyataan, Aminatun Zahro NIM.11714018

  

MOTTO

َ ِّ ١٣ ٓ َلَاَء ِّ

  ِِّ ي أِبَف ِِّناَبِ ذَكُتِّاَمُكِ بَرِِّء

  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan (QS ar-Rahman ayat 13)

  

Happiness is not how much money we have, but how much time we can be

thankful.

  (Kebahagiaan bukanlah seberapa banyak uang yang kita punya tapi seberapa banyak waktu kita untuk bersyukur)

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, skripsi ini dipersembahkan untuk:

  1. Bapak dan ibu tercinta, Karjono dan Sriyatun yang selalu mendoakan yang terbaik, selalu berjuang untuk membahagiakan kita anak-anak kalian.

  2. Saudara dan saudari terkasih, Nurul Ihsan satu-satunya adek laki-laki yang selalu mendukungku, Fatkhurrohmah yang menjadi motivasiku dan terakhir Anugrah Kamilatul Jannah yang menjadi semangat hidupku.

  3. Danil Javar kekasihku yang selalu memberi semangat dan selalu menjagaku.

  4. Nenek kakek, Suhir, Supiyem, Suliyem yang selalu menasehatiku dan menyayangiku.

  5. Paman dan keponakan, Warsito dan Latifa yang juga memberiku dukungan.

  6. Teman seperjuangan Ulfa Nurmala, Anggraini Putri, Siti Lestari, Aisya Zuhdiana, Puji Lestari dan Sofwatul Hasanah yang telah membantu banyak hal.

  7. Teman-teman seperjuangan angkatan KPI 2014

KATA PENGANTAR

  Bismillahirahmanirrahim

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad Saw kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang menjadi suri tauladan bagi kita.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Dekan Fakultas Dakwah, Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum 3.

  Ketua Jurusan KPI IAIN Salatiga dan Dosen Pembimbing Akademik Ibu Dra. Maryatin, M.Pd.

  4. Dosen pembimbing, Bapak Drs. Bahroni, M.Pd yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  5. Para dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan

  IAIN Salatiga dan sahabat-sahabat program studi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Salatiga angkatan 2014 yang sudah selalu memberi dukungan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin

  Salatiga, 20 September 2018 Aminatun Zahro NIM.11714018

  ABSTRAK

  Zahro, Aminatun. 2017. Materi Dakwah Dalam Novel Ayahku (bukan) Pemohong

  Karya Tere. Skripsi, Salatiga: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Kata Kunci: Dakwah, Materi Dakwah, Novel

  Novel adalah salah satu karya sastra yang dapat dijadikan sebagai media

  dakwah. Pesan dakwah dikemas di dalam sebuah novel oleh pengarang. Novel

  

Ayahku (Bukan) Pembohong yang mengisahkan tentang kehidupan keluarga

  yang sederhana. Ayah yang membesarkan Dam (anaknya) dengan dongeng- dongeng yang memotivasi, namun bertambahnya usia Dam ia mulai berfikir bahwa alasan Ayah memberikan dongeng karena tidak sungguh-sungguh dalam membahagiakanya.

  Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan menjawab permasalahan: Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan)

  

Pembohong karya Tere Liye? Bagaimana relevansi pesan dakwah yang terdapat

  dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong dengan keadaan masyarakat di era modern? Metodologi yang digunakan adalah metode analisis isi (contens analysis) kualitatif. Mengkategorisasikan kalimat yang mengandung pesan dakwah dan mendeskripsikan. Hasil penelitian menunjukan dalam novel Ayahku (Bukan)

  

Pembohong terdapat tiga aspek pesan dakwah: akidah, syariah dan akhlak. Aspek

  akidah meliputi iman kepada Qadha dan Qadhar, aspek Syariah meliputi muamlah. Sedangkan aspek akhlak meliputi akhlak mahmudah berupa rendah hati, sabar, syukur,zuhud, dan ikhlas, kemudian akhlak madzmumah berupa dengki dan marah. Relevansi dari pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel untuk keadaan masyarakat di era modern ini adalah zuhud dan juga muamalah, mengingat masyarakat era sekarang yang lebih bersikap individualis dan materialis.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

  ................................................................................................................. ii

  LOGO INSTITUT NOTA PEMBIMBING ............................................................................................... iii PENGESAHAN .......................................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................................... v MOTTO ...................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5 F. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 5 G. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 8 H. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

  A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 10

  B. Landasan Teori .......................................................................................... 12

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 24 B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 25 C. Sumber dan Jenis Data .............................................................................. 25 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 26 E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 26 F. Teknik Validitas Data ................................................................................ 28 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ..................................................................................... 30 B. Pembahasan ................................................................................................ 38 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 60 B. Saran .......................................................................................................... 61 DAFTAR PUTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini media komunikasi telah berkembang pesat,

  semakin canggih dan terus mengalami kemajuan yang menyebabkan orang-orang terkena efek perkembangan tersebut, salah satunya adalah memanfaatkanya untuk media dakwah. Media dakwah adalah sarana yang digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Media dakwah juga diartikan sebagai media atau instrument yang digunakan sebagai alat untuk mempermudah sampainya pesan dakwah kepada

  mad’u. Media ini

  bisa dimanfaatkan oleh

  da’i untuk menyampaikan dakwahnya baik yang dalam bentuk lisan atau tulisan (Saputra, 2012: 9).

  Demikian pula kewajiban berdakwah bagi setiap muslim di tegaskan Allah melalui surah Ali Imran ayat 110:

  ك ِرَكْنُمْلا ِنَع َنْوَهْ نَ ت َو ِفوُرْعَمْلاِب َنوُرُمْأَت ِساَّنلِل ْتَجِرْخُأ ٍةَّمُأ َرْ يَخ ْمُتْ نُُ

  

ۗ ۗ

ْم ِهَّللاِب َنوُنِمْؤُ تَو ُمُهْ نِم َُل اًرْ يَخ َناَكَل ِباَتِكْلا ُلْهَأ َنَمآ ْوَلَو َنوُق ِساَفْلا ُمُهُرَ ثْكَأَو َنوُنِمْؤُمْلا

  “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih

  

baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan

mereka adalah orang- orang yang fasik”

  Dakwah tidak hanya dapat di tempuh hanya dengan cara menyebarkan kebaikan dari mulut ke mulut (bil al-lisan) dari orang ke perorangan atau didepan audience yang banyak, dakwah memiliki cara yang luas dan beragam. Kata dakwah pula memiliki arti luas tidak sekedar ceramah menyampaikan ajaran Islam dan mengajak berbuat kebaikan. Dakwah dapat ditempuh dengan bil al-qalam yaitu dakwah dengan cara tulis. Dakwah bukan berarti memaksa seseorang untuk melaksanakan kebaikan secara fisik akan tetapi bertahap membuka hati, diterima dan dirasakan sebagai sesuatu yang menyentuh dan menyejukan kalbu.

  Q.D Leavis dalam Fiction and The Reading Public mengaktakan bahwa pembaca fiksi pada masa kini makin kecanduan dan gandrung pada fiksi bagai obat bius. Bahkan bagi para pembaca fiksi romantic, pembacaan itu bisa melahirkan sebuah kebiasaan berfantasi yang akan menyebabkan maladjustment (ketidakmampuan berhadan atau menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan social) dalam kehidupan nyata. Sekian animo manusia, dunia remaja khususnya, bagaimana kira- kira mengisi dunia fiksi itu dengan pesan-pesan Islam yang menarik khalayak, seperti ketertarikan mereka pada fiksi-fiksi pada umumnnya. Tablig melalui media fiksi itu merupakan sarana efektif membuat manusia berfantasi terhadap Islam, tentang kemajuan, tentang masa depan (akhirat), dan tentang kehidupan yang sesungguhnya. Penanaman mental demikian melalui fiksi atau cerita-cerita sudah sangat urgen untuk mulai dilakukan (Aripudin, 2014: 44).

  Pesan dakwah kadangkala perlu ditunjang dengan karya sastra yang bermutu sehingga lebih indah dan menarik. Tidak sedikit para penulis yang menyisipkan pesan dakwah dalam karyanya. Hampir setiap karya sastra memuat pesan-pesan bijak. Karya sastra yang dijadikan pesan dakwah haruslah mengandung hikmah yang mengajak kepada Islam atau mendorong berbuat kebaikan.

  Novel adalah bentuk karya sastra yang dimanfaatkan para penulis dalam menyebarkan kebaikan salah satunya adalah Tere Liye. Tere Liye adalah penulis novel yang inspiratif , karya-karyanya laku terjual pada pecinta novel. Salah satu novelnya berjudul Ayahku (Bukan) Pembohong dalam novel ini menceritakan kisah tentang seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup.

  Novel Ayahku (Bukan) Pembohong menceritakan bagaimana Ayah mendidik anaknya yang bernama Dam sejak kecil bahkan sejak Dam belum bisa diajak bicara Ayah sudah suka bercerita. Ayah bercerita tentang pertemuanya dengan El Capitano pemain sepak bola terkenal dunia yang pantang menyerah, bercerita tentang Suku Penguasa Angin yang dijajah ratusan tahun tetapi tidak membuat mereka menjadi pengecut tetap membela kehormatan mereka, cerita Lembah Bukhara lembah yang seluruh keindahanya binasa akibat keserakahan penghuninya kemudian mereka sadar bahwa kesederhanaan justru lebih indah, Si Raja Tidur seorang hakim yang adil juga bijak serta berani meski banyak yang dikorbankan tetap maju meretas kejahatan. Tanpa Dam sadari ia menemukan semua tabiat dari cerita-cerita Ayah tersebut. Dam yang pantang menyerah, sabar, ramah, jujur dan sederhana.

  Novel ini sangat inspiratif dan patut untuk diterapkan dalam kehidupan untuk menyampaikan pesan dakwah, oleh karena itu penulis meneliti novel ini sebagai skripsi dengan judul “ PESAN DAKWAH DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE” B.

   Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan)

  Pembohong karya Tere Liye? 2.

  Bagaimana relevansi pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan)

  Pembohong dengan keadaan masyarakat di era modern? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah 1.

  Mendeskripsikanpesan dakwah yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohohng karya Tere Liye.

2. Mendeskripsikan relevansi pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong dengan keadaan masyarakat di era modern.

D. Manfaat Penelitian

  Terdapat dua manfaat penelitian yaitu manfaat penelitian secara teoritis dan praktis.

  1. Manfaat Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam menjadikan novel sebagai salah satu media dakwah tidak sekedar media hiburan semata tetapi juga dapat menambahkhazanah ilmu, wawasan dan gambaran juga referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang komuikasi dan penyiaran Islam.

  2. Manfaat Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi penelitian serupa dimasa mendatang, dapat memberi masukan dan menambah wawasan bagi mahasiswa dam elemen masyarakat luas serta para praktisi dakwah Islam dan menunjukan bahwa setiap muslim dapat berperan aktif dalam mengembangkan tugas dakwah melalui tulisan, salah satunya dengan karya sastra seperti novel.

E. Tinjauan Pustaka

  Tinjauan pustaka adalah teori yang relevan dengan masalah yang diteliti. Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memebedakan antara penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah diteliti. Hasil penelitian terdahulu yang terkait yang terkait dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Pesan Dakwah dalam Novel (Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel

  Haji Backpacker Karya Agung Irawan MN). Skripsi ini ditulis oleh

  Puji Mulyono pada tahun 2017. Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Membahas tentang pesan dakwah dalam tiga kategori yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. Hasil dari penelitian ini yang paling dominan ialah dakwah dalam kategori aqidah, dengan mengadakan pengujian kategori kepada tiga juri atau koder yang dipandang kredibel.

2. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Ummi Karya Asma Nadia.

  Skripsi yang ditulis oleh Iis Rachmania pada tahun 2013 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis mengadakan wawancara langsung dengan penulis novel Ummi yaitu Asma Nadia. Skripsi ini mengkaji tentang novel Ummi yang telah membawa perenungan bagi setiap anak dan penelitian ini mengandung pesan dakwah kategori aqidah, syari’ah dan akhlak akan tetapi lebih dominan dakwah dalam kategori akhlak.

  3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Fatimah Tuzzahroh pada tahun 2012 dengan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Novel Ranah 3 Warna Karya

  Ahmad Fuadi . Menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam novel

  Ranah 3 Warna mengandung nilai pesan dakwah diantaranya pesan akhlak, aqidah dan syariah. Isi pesan yang diteliti dalam bentuk paragraph. Dari kategori pesan yang telah disebutkan terdapat sub kategori diantaranya yaitu pesan yang terdiri dari akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah.

  4. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawam MN skripsi yang ditulis oleh Fadli Rosyad tahun 2013.

  Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik random sampling. Melakukan koding dengan tiga juri atau koder, untuk mencari pesan dakwah dalam novel tersebut yang kemudian ditemukan tiga kategori pesan dakwah yaitu kategori aqidah, syariah dan akhlak. Dalam skripsi ini kecenderungan pesan dakwahnya ialah pesan dakwah syariah dengan prosentase 50%.

  5. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer skripsi yang ditulis oleh Sultoni tahun 2007.

  Secara garis besar ia membahas tentang pesan dakwah dan moral yang terdapat dalam novel Gadis Pantai. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Dalam skripsi nya ia menggunakan koding dengan tiga juri atau koder dan menemukan tiga kategori pesan dakwah dalam novel Gadis Pantai yaitu kategori aqidah, Syariah dan akhlak. Pesan dakwah yang paling dominan adalah pesan dakwah kategori aqidah dengan prosentase 38,1%.

  Demikian tinjauan dari skripsi di atas terdapat persamaan dengan skripsi yang penulis tulis skripsi di atas membahas dakwah dalam tiga kategori yaitu kategori dakwah aqidah, akhlak dan syariah, dalam penelitian ini penulis juga membahas pesan dakwah kategori aqidah, syariah dan juga akhlak.

  Setelah penulis lakukan tinjauan pustaka belum ada skripsi yang meneliti dengan judul yang sama dengan penelitian ini. Novel Ayahku

  (Bukan) Pembohong menceritakan bagaimana seorang ayah mendidik

  anaknya melalui cerita-cerita yang menarik yang dapat menjadi cerminan atau contoh perilaku yang baik dan tanpa disadari anaknya menguasai semua tabiat dari cerita-cerita ayahnya tersebut.

F. Kerangka Berfikir

  Karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan yang dapat dijadikan sebagai media dakwah. Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan karya sastra yang berbentuk tulis berupa teks naratif, novel biasanya berisi kisah yang mempresentasikan suatu situasi yang dianggap mencerminkan kehidupan nyata untuk merangsang imajinasi. Banyak cara untuk menyebarkan kebaikan salah satunya dengan menjadikan novel sebagai media dakwah. Para penulis menjadikan novel sebagai sarana mereka menyebarkan kebaikan. Novel menjadi media komunikasi yang sangat berpengaruh dalam menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat luas. Karena novel mampu merubah pandangan hidup ataupun cara berfikir pembaca tanpa merasa digurui.

  Novel yang biasanya berisikan kisah kehidupan, para penulis novel mencoba memasukan pesan dakwah dalam kisahnya. Kisah yang mengispirasi, memotivasi dan dapat dijadikan cerminan bagi pembacanya.Penulisnovel harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan mampu menyentuh hati, sehingga materi atau pesan dakwah yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh pembaca dan diterima dengan baik.

G. Sistematika Penulisan

  Agar penelitian ini lebih sistematis hingga tampak adanaya gambaran yang terarah, logis dan saling berhubungan antar satu bab dengan bab yang selanjutnya, maka penelitian ini disusun ke dalam lima bagian sebagai berikut:

  Bab I, Pendahuluan mencakup latar belakan, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, mencakup pengertian dakwah,dakwah bil al- qalam , pesan dakwah dan ruang lingkup novel. Bab III, Metode Penelitian,menjelaskan mengenai jenis penelitian teknik pemgumpulan data serta teknik validitas data. Bab IV, Hasil dan Pembahasan, berisipenemuan pesan dakwah dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong. Bab V, Penutup yang mencakup simpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka adalah teori yang relevan dengan masalah yang

  diteliti. Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memebedakan antara penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah diteliti. Hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Pesan Dakwah dalam Novel (Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel

  Haji Backpacker Karya Agung Irawan MN) . Skripsi ini ditulis oleh

  Puji Mulyono pada tahun 2017. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Membahas tentang pesan dakwah dalam tiga kategori yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. Hasil dari penelitian ini yang paling dominan ialah dakwah dalam kategori aqidah, dengan mengadakan pengujian kategori kepada tiga juri atau koder yang dipandang kredibel.

2. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Ummi Karya Asma Nadia.

  Skripsi yang ditulis oleh Iis Rachmania pada tahun 2013 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis mengadakan wawancara langsung dengan penulis novel Ummi yaitu Asma Nadia. Skripsi ini mengkaji tentang novel Ummi yang telah membawa perenungan bagi setiap anak dan penelitian ini mengandung pesan dakwah kategori aqidah, syari’ah dan akhlak akan tetapi lebih dominan dakwah dalam kategori akhlak.

  3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Fatimah Tuzzahroh pada tahun 2012 dengan judul Analisis Isi Pesan Dakwah Novel Ranah 3 Warna Karya

  Ahmad Fuadi. Menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam novel

  Ranah 3 Warna mengandung nilai pesan dakwah diantaranya pesan akhlak, aqidah dan syariah. Isi pesan yang diteliti dalam bentuk paragraph. Dari kategori pesan yang telah disebutkan terdapat sub kategori diantaranya yaitu pesan yang terdiri dariakhlak mahmudah dan akhlak mazmumah.

4. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawam MN skripsi yang ditulis oleh Fadli Rosyad tahun 2013.

  Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik random sampling. Melakukan koding dengan tiga juri atau koder, untuk mencari pesan dakwah dalam novel tersebut yang kemudian ditemukan tiga kategori pesan dakwah yaitu kategori aqidah, syariah dan akhlak. Dalam skripsi ini kecenderungan pesan dakwahnya ialah pesan dakwah syariah dengan prosentase 50%.

  5. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer , skripsi yang ditulis oleh Sultoni tahun 2007.

  Secara garis besar ia membahas tentang pesan dakwah dan moral yang terdapat dalam novel Gadis Pantai. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Dalam skripsi nya ia menggunakan koding dengan tiga juri atau koder dan menemukan tiga kategori pesan dakwah dalam novel Gadis Pantai yaitu kategori aqidah, Syariah dan akhlak. Pesan dakwah yang paling dominan adalah pesan dakwah kategori aqidah dengan prosentase 38,1%.

  Demikian tinjauan dari skripsi di atas terdapat persamaan dengan penelitian yang penulis tulis skripsi di atas membahas dakwah dalam tiga kategori yaitu kategori dakwah aqidah, akhlak dan syariah, dalam penelitian ini penulis juga membahas pesan dakwah kategori aqidah, syariah dan juga akhlak.

  Setelah penulis lakukan tinjauan pustaka belum ada skripsi atau penelitian yang meneliti dengan judul yang sama dengan penelitian ini .

  Novel Ayahku (Bukan) Pembohongmenceritakan bagaimana seorang ayah mendidik anaknya melalui cerita-cerita yang menarik yang dapat menjadi cerminan atau contoh perilaku yang baik dan tanpa disadari anaknya menguasai semua tabiat dari cerita-cerita ayahnya tersebut.

B. Landasan Teori 1.

  Pengertian Dakwah Pengertian dakwah, ditinjau dari segi Bahasa “da’wah” yang artinya ialah panggilan, seruan atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam Bahasa Arab disebut mashdar. Sedangkan bentuk karta kerja (

  fi’il)nya berarti memanggil, menyeru atau mengajak (da’a, yad’u, da’watan). Orang berdakwah disebut Da’i dan orang yang menrima

  dakwah adalah

  Mad’u. Sayyid Qutb memberi batasan dengan

  “mengajak” dan “menyeru” kepada orang lain masuk ke dalam sabil

  Allah SWT, bukan untuk mengikuti da’i atau sekelompok orang. Ahmad Ghusuli menjelaskan bahwa dakwah merupakan pekerjaan atau ucapan untk mempengaruhi manusia supaya mengikuti Islam (Ilaihi, 2010: 14). Dalam pengertian istilah dakwah diartikan sebagai berikut: 1.

  Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.

  2. Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan definisi dakwah sebagai berikut, dakwah Islam yaitu mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan meangikuti petunjuk (hidayah), menyeru mereka berbuat kebaikan dan menjegah dari kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

  3. Syaikh Abdullah Ba’alawi mengatakan bahwa dakwah mengajak, membimbing dan mimpin orang yang belum mengerti atau sesat jalanya dari agama yang benar untuk dialihkan ke jalan ketaatan kepada Allah, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka berbuaat buruk agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

  Pada intinya, pemahaman dari pengertian dakwah yang telah didefinisikan oleh para ahli bahwa dakwah adalah suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam dan menjalankan dengan baik untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.

  2. Dakwah bil al-Qalam

  Al-Qalam secara etimologi berasal dari bahasa Arab berakar kata

  dengan huruf qaf, lam dan mim yang berarti memperbaiki sesuatu sehingga menjadi nyata dan seimbang (Kasman, 2004: 117).

  Dakwah bil al-qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai dakwah bil al-qalam ini lebih luas dari pada melalui media lisan, demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatanya. Kapan saja dan di mana saja mad’u atau objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah bi al-qalam ini (Amin, 2009: 11).

  3. Pesan Dakwah Pesan dakwah mengandung arti perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus dilakukan untuk disampaikan pada orang lain.

  Pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari al-Quran dan sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) tersebut (Tasmara, 1997: 43). Islam sendiri sebagai ajaran yang universal, mengatur kehidupan manusia dari seluruh aspeknya yang berasal dari tauhid mutlak. Pesan dakwah itu dapat dibedakan dalam dua kerangka besar yaitu pertama, pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan Khaliq yang akan berorientasi kepada kesalehan individu dan kedua adalah pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan manusia yang akan menciptakan kesalehan social. Adapun pesan dakwah ya ng disampaikan da’i kepada mad’u adalah ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat luas bisa dijadikan pesan dakwah. Sedangkan materi atau pesan dakwah yang harus disampaikan adalah mencakup akidah, syariah dan akhlak.

  a.

  Aqidah Aqidah adalah pokok kepercayaan dalam agama Islam.

  Aqidah Islam disebut tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan (Amin, 2013: 90). Aqidah secara etimologi diambil dari kata “aqad” yakni ikatan yang kuat. Dapat berarti juga teguh, permanent, saling mengikat dan rapat.

  Aqidah secara terminologi yaitu wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya berkaitan dengan keyakinan, bukan perbuatan seperti aqidah dengan adanya Allah dan utusanya para Rasul. Aqidah dalam Islam adalah sifat

  I’tiqad

  bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubunganya dengan iman.

  Iman terdiri atas pokok-pokok kepercayaan yang disebut Arkanul Iman atau rukun iman yang terdiri atas hal-hal berikut ini;

  1) Iman kepada Allah

  2) Iman kepada malaikat-malaikat Allah

  3) Iman kepada kitab-kitab Allah

  4) Iman kepada rasul-rasul Allah

  5) Iman kepada hari kiamat

  6) Iman kepada qadha dan qhadar Allah b.

  Syariat Syariat menurut Bahasa punya banyak arti, seperti tempat berhimpunya air, tempat berkumpul bagi orang yang akan minum, dan agama yang di syariatkan Allah untuk para hamba- Nya. Secara istilah, syariah mempunyai dua makna. Pertama, dikemukakan oleh Dr. Muhammad bin Shalih Usman, syariat adalah seluruh sistem dan asas yang telah ditetapkan Allah untuk dipedomani manusia dalam interaksi dengan Tuhan, interaksi dengan sesama manusia, maupun interaksinya dengan kehidupan. Menurut pakar lain mendefinisikan syariat adalah akidah dan hukum yang telah ditetapkan Allah untuk hamba-hamba-Nya dalam seluruh urusan kehidupan.

  Kedua, makna khusus, syariat adalah semua hukum, perintah, larangan yang telah ditetapkan Allah. Menurut Imam al-Qurthubi, syariat menurut istilah agama berarti hukum-hukum yang ditetapkan Allah untuk para hamba-Nya, baik penetapan hukum tersebut dengan Al-Quran ataupun sunah Nabi saw menurut perkataan, perbuatan ataupun ketetapannya. (Al-Muthlaq, 2008: 38-40). Syariat adalah seluruh hukum dan perundang-undangan yang terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan manusia dengan Tuhan, maupun antar manusia sendiri. Pesan syariah meliputi ibadah thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji serta muamalah (Ilaihi, 2010: 20). Syariat atau hukum Islam dapat dibagi kedalam dua bidang yang pertama, bidang ibadah dan yang kedua bidang muamalah.

  1) Bidang Ibadah

  Ibadah menurut bahasa artinya taat, tunduk, turut, ikut, dan doa. Hakikat ibadah adalah menumbuhkan kesadaran pada diri manusia bahwa sebagai insan yang diciptakan Allah khusus untuk mengabdi kepada-Nya. Jelas bahwa ibadah adalah sari ajaran Islam berupa pengabdian atau penyerahan diri kepada Allah (Ali, 208: 246). Pembahasan mengenai ibadah berkisar pada soal bersuci (thaharah) dan rukun Islam yang lain berupa shalat, zakat, puasa dan haji.

  2) Bidang muamalah

  Muamalah mengandung arti pengatur hubungan antar manusia baik hubungan perdata dan hubungan public.

  Hubungan perdata adalah hubungan individu dengan individu dan hubungan individu dengan benda. Berupa dagang, waris dan perkawinan.Sedangkan hubungan publik adalah hubungan individu dengan masyarakat umum atau negara.

  Berupa pidana, perang dan lain-lain (Ali, 2008: 297).

  c.

  Akhlak Menurut Ibn Manzhur berkata khulq dan khuluq berarti budi pekerti dan agama. Kata ini dipakai untuk menyatakan perangai seseorang yang tidak terdapat dalam fitrahnya (dibuat-buat). Khulk dalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Di dalam D a’iratul Ma’arif dikatakan akhlak adalah sifat-sifat manusia yag terdidik (Asmara, 1992: 1).

  Secara garis besar akhlak dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut: 1)

  Akhlak mahmudah atau akhlak yang terpuji yaitu akhlak yang senantiasa berada dalam control Ilahiyah yang dpat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan umat seperti sabar, jujur, ikhlas, bersyukur, tawadlu (rendah hati), husnudzon (berprasangka baik), optimis, suka menolong orang lain, suka bekerja keras dan lain-lain.

  2) Akhlak madzmumah atau akhlak yang tercela yaitu akhlak yang tidak dalam control Ilahiyah, atau berasal dari hawa nafsu yang berada dalam lingkaran syaitaniah dan dapat membawa suasana negatif bagi kepentingan umat manusia seperti takabbur (sombong), su’udzon (berprasangka buruk), tamak pesimis, dusta, kufur, berkhianat malas dan lain-lain (Aminuddin, 2014: 153).

4. Ruang Lingkup Novel a.

  Pengertian Novel Istilah novel berasal dari bahasa Italia, novella dan bahasa

  Inggris nouvelle. Novel merupakan satu jenis prosa yang lebih panjang dan lebih rumit daripada cerita pendek (Susanto, 2015: 473). Novel merupakan karya sastra yang berbentuk tulis berupa teks naratif. Novel biasanya menceritakan kisah yang mempresentasikan suatu situasi yang dianggap mencerminkan kehidupan nyata untuk merangsang imajinasi (Danesi, 2010: 75).

  Novel adalah salah satu karya berbentuk prosa, dimana sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesastraan.

  Standar kesastraan yang dimaksud adalah pengggunaan kata yang indah dan daya bahasa serta gaya cerita yang menarik (Zainudin, 1992: 99). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia novel adalah karangan prosa Panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan disekelilingnya dengan menonojolkan watak dan sifat setiap pelaku.

  b.

  Jenis Novel Menurut Mochtar Lubis yang dikutip oleh Umar Yunus mengatakan bahwa jenis novel adalah sebagai berikut:

  1) Novel avontur

  Novel jenis ini dipusatkan pada seorang tokoh utama, pengalaman tokoh dimulai dari pengalaman selanjutnya hingga akhir cerita. Sering rintangan dating dari rintangan sat uke rintangan lainya untuk mencapai tujuan. Biasanya novel ini mempunyai sifat romantic adalah tokoh wanita juga memiliki cerita kronologis.

  2) Novel psikologis

  Novel jenis ini lebih mengutamakan pemeriksaan seluruhnya dari pikiran-pikiran pelaku, berisi kupasan tentang watak, bakat, karakter para pelakunya serta kemungkinan perkembangan jiwa.

  3) Novel detektif

  Novel yang melukiskan penyelesaian suatu peristiwa atau kejadian untuk membongkar suatu kejadian kejahatan. Dalam novel ini dibutuhkan bukti-bukti agar dapat menangkap si pembunuh dan sebagainya.

  4) Novel sosial

  Dalam novel ini pelaku pria dan wanita tenggelam dalam masyarakat luas atau golongan. Persoalan ditinjau bukan dari persoalan orang-orang sebagai individu, tetapi persoalan ditinjau melingkupi persoalan golongan dalam masyarakat, reaksi setiap pelaku golongan terhadap masalah yang timbul dan pelaku hanya dipergunakan sebagai pendukung jalan cerita.

  5) Novel kolektif

  Jenis novel ini melukiskan tentang semua aspek kehidupan yang ada atau semua jenis novel di atas dikumpulkan menjadi satu cerita. Novel seperti ini tidak hanya dimainkan oleh satu pemeran saja, tetapi juga ada pemeran pendukung (Yunus, 1985: 50-55).

  c.

  Unsur Intrinsik Novel Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun cerita.

  Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud, untuk menyebut sebagian saja, misalnya, peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya Bahasa, dan lain-lain (Nurgiantoro, 1995: 23). Unsur-unsur pembangun sebuah novel seperti plot, tema, penokohan dan latar. Berikut penjelasan secara umum sebagai berikut: 1)

  Plot atau alur Plot atau alur merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di antara berbagai unsur fiksi lain (Nurgiantoro, 1995: 110). 2)

  Tokoh dan penokohan Pada hakikatnya istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak atau perwatakan atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Jika “tokoh” berarti menunjuk pada orangnya, pelaku cerita. Maka, watak perwatakan dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh. Dan penokohan serta karakterisasi merujuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak- watak tertentu dalam sebuah cerita. Seperti yang dikatakan Jones dan dikutip oleh Burhan Nurgiantoro, penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiantoro, 1995: 176).

  Sedangkan tokoh sendiri terbagi menjadi lima berikut penjelasanya: a)

  Tokoh utama, tokoh yang diutamakan yang menjadi pusat perhatian dalam cerita. Merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian, termasuk konflik sehingga tokoh tersebut mempengaruhi perkembangan plot.

  b) Tokoh protagonist, diartikan sebagai tokoh yang kita kagumi, tokoh yang merupakan pengejawantahan norma- norma atau nilai-nilai ideal bagi kita.

  c) Tokoh antagonis adalah tokoh atau pelaku yang menantang tokoh protagonist sehingga terjadi konflik dalam certia

  (Nurgiantoro, 1995: 178-180).

  d) Tokoh tritagonist merupakan tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonist dengan tokoh antagonis.

  e) Tokoh pembantu dan tambahan, pelaku yang bertugas membantu pelaku utama.

  3) Latar atau setting

  Latar (tempat) dan setting (waktu) yang melatarbelakangi terjadinya kejadian dan peristiwa dalam cerita. Latar menjadikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca.

  Menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh- sungguh ada dan terjadi. Dengan demikian, pembaca dapat merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan dan akualisasi latar yang diceritakan sehingga merasa lebih akrab (Nurgiatoro, 1995: 217).

  4) Sudut Pandang

  Sudut pandang pada hakikatnya merupakan strategi, Teknik. Siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi, memang milik pengarang, pandangan hidup dan tafsiranya terhadap kehidupan. Namun, kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kacamata tokoh cerita (Nurgiantoro, 1995: 248).

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menjelaskan tentang pesan dakwah yang terdapat

  dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

  Pendekatan kualitatif atau penelitian kuliatatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moloeng, 2008: 6).

  Meteode penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan analisis isi deskriptif yaitu analisi isi yang dimaksudakan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain analisis ini tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, atau menguji hubungan di antara variable. Analisi isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan (Eriyanto, 2011: 47).

  Metode yang digunakan analisis yakni membaca novel Ayahku

  (Bukan) Pembohong karya Tere Liye dan fokus pengamatanya adalah

  setiap paragraf-paragraf yang mengandung pesan dakwah dalam novel tersebut.

  B. Fokus Penelitian