PROSPEK PENGEMBANGAN PENGUSAHAAN HHBK KEMIRI (Aleurites moluccana wiid) PRODUK AGROFORESTI TRADISIONAL NTB - Repository UNRAM
ha
PROSIDING
AGROFORESTRI TRADISIONAL DI INDONF"SIA
ISBN 978502-8616-591
Editor
Dr. Budiadi
Dr. Christine Wulandari
Dr, Nurheni Wijayanto
Diselenggarakan oleh:
Universitas Lampung
The Indonesia Nerworkfor Agroforestry Education
(INAFE)
The So*heast Asian Networksfor Agroforestry Education (SEANAFE)
The Ford Foundation
Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM)
$
ronDFouNDATroN
BA1\[DAR LAMPT]NG, DESEMBER 2O1O
Perpustakaan Nasional
Rl:
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
PROSIDING
AGROFORESTRI TRADISIONAL DI INDONESIA
rsBN 97 8-602-861 6-s9- I
Copy right CI pada penulis
Cover Layout:
Christine Wulandari & Budi Sulistiyawan
Photo:
Christine Wulandari, Hari Primadi,INAFE, Rommy Qurniati
Cara Pengutipan
Odirg Atrandi. Reba Juma: Kelestarian Praktek Agroforestri Lokal
Pada
Masyarakat Karo, Propinsi Sumatera Utara- Prosiding Agroforestri Tradisional di
Indonesia. 2OlO. ISBN 97 8-602-861 6-59- I . Bandar Larnpung. Indonesia.
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang memperbanyak isi Prosiding ini dengan c:ra apapun tanpa izin tertulis
dari penulis
Penerbit Universitas Lampung
Bandar Lampung 2010
*@
KATA PENGAI{TAR
REKTOR TJNIVERSITAS LAMPUNG
Agroforestri berkembang seiring dengan perubahan budaya manusia dalam
mempertahankan hidupny4 dari pola berbaru(hunting) dan mengumpulkan makanan
(food gathering) berubah dan berkembang ke cara bercocok tanam dan beternak Qtlonts
ond animal domestications ) bat*an hingga dikombinasikan dengan budidaya lebah madu.
Perladangan dengan praktek tebas bakar merupakan sistem agroforestri klasik yang mulamula dikenal. Sistem berkebun, juga banyak dijumpai di daerah Asia Tropis, seperti di
Kalimantan Timur. Berikutnya dikenal sistem Taungta, penanaman jati yang diselangseling atau dikombinasikan dengan tanaman pertanian yang kemudian dipercaya sistem ini
adalah cikal bakal agroforestri modern.
Agroforestri klasik atau tradisional sifatnya lebih polikultur dan umumnya lebih besar
manfaatnya bagi masyarakat setempat dibandingkan agroforestri modern yang minim
kombinasi jenis tanamannya (Thaman, 1988). Di lapangan terutama di sekitar hutan dan
kawasan konservasi ditemui adanya kombinasi tinggi yang terdiri atas pohon-pohon yang
bermanfaat ataujuga satwa liar yang telah menjadi bagian yang terpadu dengan komoditas
lainnya dan biasanya itu merupakan sistem agroforestri tradisional.
Untuk memotret perkembangan agroforestri tradisional di Indonesia yang berkembang
sampai dengan tahun 2010, Universitas Lampung bekerjasama dengan INAFE (Indonesia
Network for Agroforestry Education), SEANAFE (Southeast Asian Networks for
Agroforestry Education), dan The Ford Foundation melalui FKKM (Forum Komunikasi
Kehutanan Masyarakat) menerbitkan prosiding kumpulan makalah sebagai hasil opini,
survei dan atau penelitian tentang "Agroforestri Tradisional di Indonesia".
Penerbitan prosiding ini juga sebagai penghargaan kita semua kepada Prof. Dr. Sambas
Sabarnurdin yang akan purna tugas pada bulan Desember 2010. Kita akan tetap menunggu
hasil karya dan dedikasi beliau dalam pengembangan agroforestri di Indonesia. Akhirnya
kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
seluruh proses penyusunan prosiding ini, dan semoga dapat memberi manfaat bagi para
khalayalq utamanya para pengambit kebijakan di Indonesia pada berbagai level.
Bandar l.,ampung Desember 2010
Rektor Universitas
Prof. Dr- Ir- Su
P. Harianto, M.S
KATA PENGAITTAR EDITOR
Salah satu kegiatan pada tahun 2010 The Indonesia Network for A{roforestry
Mucation Gl.lAFD yang terkait dengan tujuan pendirian lembaga adalah
mendiseminasikan hasil penelitian atau opini tentang agroforestri di Indonesia ke
semrra pihak yang memerlukan. Khusus untuk penerbitan di penghujung tahun
2010 mengambil-topik tentang Agroforesti Tradisional di lndonesia karena
perkembanlan teknoiogi dan pengelolaan agroforestri yang saat ini diaplikasikan
Lasih 111"*put* percampuran antara teknologi yang bersifat tradisional dan
modern. Selain itu, perkembangan yangada saat ini tentu tidak terlepas dari adanya
teknologi, pengetahuan Aan GaUian agroforesri tradisional yang telah terbukti
manfaatnya bagi aspek ekonomi maupun ekologiDalam prosiding ini disajikan 16 (enam belas) makalah yang ditulis oleh para alrli
aari beibagai pJrguruan,i"ggr maupun para pemerhati dan praktisi agroforeshi di
Indonesia. R;"g Ungkup tulisao juga cukup luas mulai dari aspek pengelolaan
sampai dengan p"-u"*a" dan relevansi konsep agroforestri tradisional dengan
pendidikan dan perubahan iklim-
Selain itg, prosiding ini terbit sekaligus sebagai "Tribute" atau Penghargaan
INAFE tepada ProI Dr. Sambas Sabarnurdin yang akan punra tugas sebagai
pengajar senior di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada pada bulan
i>sember 2010. Kami percaya bahwa setelah purna tugas bukan b€rarti beliau akan
berhenti dalam mendeiikasiian kepakarannyapadapengembangan agroforestri di
Indonesia. Selain sebagai salah satu pendiri, Prof. Sambas adalah pernah menjabat
sebagai Koordinato. SfANefE dan juga INAFE. Beliau mendirikan INAFE
berdma Prof. Chossin (IPB), Prof. Riyanto (Universitas Mulawarman), Prof'
Sugeng p. Harianto (Universitas Lampung), Dr. Widianto (Universitas Brawijaya)
dan Dr. Mahrus Aryadi (Universitas LambungMangkurat)'
Penyusunan prosiding ini merupakan konribusi bersama antara INAFE,
SEANAFE, Th" Ford Foundation melalui FKKM, Universitas l"ampung bersama
para editor dan penulis di prosiding ini. Kepada seluruh penulis dan kontributor
prosiding ini diucapkan terima kasih atas kerjasamanya. Semoga prosiding ini
dan pendidikan agroforestri di
Lpu, Ueimangat bagi pengembangan
lndonesia
Bandarlampung, Desember 20 1 0
Tim Editor:
Dr. Budiadi
Dr. Christine Wulandari
Dr. Nurheni WijaYanto
::srding Agroforestri lradisional di lndonesia
rili
S78-802-8EtE-59-l
@, *$
@ @ "#d roRDFouNDArroN
PROSIDING
AGROFORESTRI TRADISIONAL DI INDONESIA
ISBN 978402-8616-59-1
DAFTAR ISI
KdaPengantar Rektor
Kda Pengantar Editor
Daftar Isi
1.
I
ll
lfl
Agroforestri: Kehutanan Dan Pendidikan Rimbawan
grofore stry : Fore stry and Education for Forester
Mochamad Sambas Sabarnurdin
A
2.
Agroforesty Tradisional di Indonesia
a. Mengatasi Produk Akhir Glikasi Protein: Mencari, Memanfaatkan
dan Melestarikan Obat-obatan Asal Hutan Tropis yang
Menyembuhkan Penyakit Degeneratif
Agains t Advanced Glycation End-product s : Searc hing, Util izing,
and Conserving of Tropical Forest Derived Drugs Ameliorating
De ge nerativ e Dis or der s
Anton Rahmadi, Muhammad Zahid
13
Kearifan Lokal Dalam Sistem Agroforestri Tradisional di Pekarangan
Untuk Mendukung Koservasi Agrobiodiversity dan Ketahanan Pangan
Keluarga
Local Wisdom on System of Traditional Agroforestry in "Pekarangan"
(Home gar den) Towards to Agrobiodiv ers ity Cons ervation and Foo d
Security
Hadi susilo Arifin.......
.. 35
Perfonnansi Dusung Sebagai Salah Satu Sistem AgroforesEi
Tradisional (Studi Kasus pada Desa Urimesing dan Desa Amahusu
Kota Ambon Propinsi Maluku)
lil
:
tsi
ding Agrrforestri Tradisional di lndonesia
s3t{ 978-802-8EtE-59-l
d.
e.
3.
Dusung Performance as System One Traditionol Agroforestry
(A case study in the urimesing village and Amahusu village in
Ambon Moluccas Province)
Messalina L Salarnpessy -...........
5l
Pola Agroforestri rradisional Dusung di Ambon dan Sekitarnya
Pattern of Dusung Traditionol Agroforestry in Ambon Island
M.Tjoa, Th. Silaya, J.W-Hatulesila, C.M.A.Wattimena, dan
G.Mardiatmoka
6t
Iklim dan Agroforestri rradisional di Indonesia: potensi
Masa Depan yang Terancam
climate Change and Traditionol Agroforestry in Indonesia:
Potentiql Future Threat
S. Andy Cahyono
Perubahan
Agroforestry Tradisional di Sumatera
Repong Darnar Prototipe struktur Hutan Rakyat yang Ideal
Repong Damm is ldeal Structure of private Forest
a.
Afif
b.
c.
d.
bintoro
g7
Pengetahuan
lkglogi Lokal Agroforestri Dan Relevansinya Terhadap
Adaptasi Perubahan Iklim
Agroforestry Local Ecological Knowledge and lts Releiancy to
C I imat e C hange Adaptat i o n
Christine Wulandari dan pitojo Budiono
gg
Menerapkan Teknologi Agroforestri di Dalam Kawasan Tahura
Senami Jambi y_ang Terdegradasi: Suatu Tinjauan sosiologis
Applying Agroforestry Technologr in Degraded Grand Firest park
of Senami Jambi: A Sociological View
Didik Suharjito
109
Reba
juma: Kelestarian praktek Agroforesti Lokal pada Masyarakat
Karo, Propinsi Sumatera Utara
juma: sustqinability of Local Agroforestry practiceon Karo
People, North Sumatera Province
Reba
Oding affandi
IV
l
:'rsi
di
ng
Agroforestri Tradisional tii lndonesia
!B|l gi8-E[2-86t8-59-l
Pemasaran Durian Hasil Agroforestri Dalam Rangka peningkatan
Kesejahteraan Petani (Studi Kasus di Desa Sungai Langka
Kecamatan Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung)
Marlreting Durian as Agroforestry Product to Increase Farmer
Welfare (Case Study in Sungai Langka Village, Gedung Tataan)
Rommy Qurniati
137
f.
j.
Agroforestry Tradisional di Kalimantan
a. Strategi Pengelolaan Tembawang oleh Masyarakat
Tembowang Managament Strategt by Community
Emi Roslinda...
b.
5.
6.
Transforrnasi Pengelolaan Agroforestri Lokal dengan Penggunaan
Pestisida dalarn Menghadapi Perdagangan Bebas
Transformation Management Local Agroforestry with tlse of
Pesticide in Face Free Trade
Rudi hilmanto..
Kebun Rotan Sistim Agroforestri rertua: Humanisme dan Ancaman
Kepunatran
The Oldest Agroforestry System Rattan Garden: Humanism and
Threat of Extinction
Mohammad Nasir
147
159
t67
Agroforestry Tradisional di Nusa Tenggara
a. Prospek Pengembangan Pengusahaan HIIBK Kemiri (Areurites
moluccana Wild) Produk Agroforestri Tradisional NTB
Prospect of candlenut (Aleurites moluccana wild) Development as
Non-Wo o d NTB' s Tr oditi onal Agr ofor e s try Product
Endah Wahyuningsih, Sitti Latifah ...1-{.
181
Agroforestry Tradisional di Jawa
Analisis Efisiensi Pemasaran Kacang Mete (Carhew Nuts) di
Kabupaten Wonogiri
Marketing Eficiency Analysis of cashew Nuts in Yonogiri District
Wahyu andayani
195
a.
v
I
Prosiding Agroforestri Tradisisnal di lndonesia
rsBil 978-802-88t6-5s-l
PROSPEK PENGEMBANGAI\I PENGUSAHAAI\T HIIBK
KE1VIIRI
(Aleurites moruccana witd) pRoDUK AGROF0RESTRT
TRADISIONAL NTB
Prospect of CandlenW (Aleurites moluccanawitd) Develapment
as Non-Wood
NTB's Traditional Agroforestry produci
Endah Wahyuningsih, Sitti Latifah
[email protected]. id
Program studi Kehutanan, Fakultas pertanian UNRAM
ABSTRACT
Candlenut, is one of a high potential non-wood product in NTB province,
which is
produced majorly in P- Sumbawa. The reseorih was conducted
in pancor Dao
Yillage, Aik Darek Yillage, Sub district of BatuHiang which
belongs ti-iombok
Tengah District and Batu Dulang VillageTocated tn tie
sub distric o] aot Lanteh
in District of Sumbawa Besar.
lsroforesny systery is implemented by--the community at the sub district of Batu
Lanteh combinated the species of candlenut (Aleuritei moluccana)
it iii"iy o"",
and seasonally crops such as coffie, longan, Rombutan don
melinjo, iia oxo
banana dan spices os monthly cropr.
This study tried to analize the roies of agroforestry system
and gender analysis in
candlenut production implemented by community.- The result
shlows, cadleiur was
choosen as mainly trees in order to increasi the communiQt's
livelihood and
conserve the soil and water. Gender analysis shows that women
took more active
rol3s in processing and processing technoiogt. In other side,
men took more active
roles in acces to resource, information and iarkct.
Kata hrnci : Agroforestry, candlenut, gender analysis
ABSTRAK
Kemiri sebagai salah satu jenis Hasil
Btrkan Kayu (HITBK) mempunyai
potensi yang cukup besar di propinsi-Hrrtan
Nusa Tenggara Bu*t. r"*iri a Nu*
Tenggara Barat, terbanyak di P. Sumbawa. pene]itian dilaksanakan
di Dusun
Pancor Dao, Desa Aik Darelq Kecamatan Batukliang, Kabupaten
Lombok Tengah
dan Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu Lanteb,I.r*bu*u Besar. pola
tauam
hutan rakyat di Kecamatan Batu Lanteh
pola agroforestri. Jenis
-"oggr.rrutan
tanarran kehutanan yang dominan di hutan rakyat kecamatan Batu
lanteh yaifu
181
Prosiding Agroforestri Tradisional di lndonesia
rsBN 978-802-8816-59-l
kemiri (Aleurites moluccana) dan jenis tanaman perkebunan
yaitu kopi,
kelengkeng, Rambutan dan mlinjo, sedangkan tanaman semusim yaitu pisang dan
empon-empon.
Tujrtan Penelitian ini adalah mengetahui peran agroforestri, pengusahaan kemiri
dan analisis gender yang dilakukan oleh masyarakat.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Pemilihan tanaman pokok kemiri di Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu
Lanteh Sumbawa Besar karena selain untuk meningkatkan pendapatan juga
untuk konservasi tanah dan air
2) Peran agroforestri pada hutan rakyat kemiri di Desa Batu Dulang, Kecamatan
Batu Lanteh sumbawa Besar yaitu sebagai daerah penyangga untuk
peningkatan perekonomian petani, melindungi kesuburan tanah dan stabilitas
air serta untuk kelestarian keanekaragaman hayati.
3) Teknik pengolahan biji kemiri masih dilakukan secara tadisional dengan
menggunakan alat-alat yang sederhana sehingga hasilnya masih belum
maksimal.
4) Analisis gender pada pengusahaan kemiri di Desa aik Darek yaitu pada
klasifikasi petani kemiri kopas peran perempuan dan laki-laki setar4
sedrngkan pada pengolah peran perempuan lebih besar dibanding laki-laki.
Analisis gender klasifikasi
pada lahan dan informasi harga peran
perempwln lebih kecil dibanding laki-laki sedangkan kredit produksi adalah
peran laki-laki yang aktif. Analisis gender pada teknologi pengolatran, peran
perempuan lebih besar dibanding laki-laki. Anatisis gender pada pemasaran
yaitu di organisasi pemasaran serta chanel pemasaran seluruhnya peran lakilaki.
Kata kunci : Agroforesti,pengusahaan kemiri, analisis gender
PENDAHULUAN
Kemiri (Aleurites moluccana Wild.) merupakan salah satu tanaman industri
dari suku Euphorbiaceae. Tanaman kemiri banyak ditanam di Indonesia, yaitu
Propinsi Aceh, Sumatra Utar4 Sumatra Barat, Bengkuhl Sumatra Selatan,
Lampung, Jawa Baral Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur Kalimantan
Barat, BaIi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi dan Maluku.
Kemiri sebagai salah satu jenis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
mempunyai potensi yang cukup besar di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Kemiri di
Nusa Tenggara Barat terbanyak di P. Sumbawa. Kemiri merupakan salah satujenis
komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman kemiri memiliki
banyak manfaat selain produk kayu, juga produk buah sehingga digolongkan
sebagai hasil Hasil Hutan Bukan Kayu (I{I{BK). Kemiri merupakan salah satu
tanaman serbaguna (Multi Purpose Tree Species), karena kemiri menghasilkan biji
182
{
Prosiding Agroforestri Tradisional di lndonesia
tsBil s78-602_88t6_59_l
yang dimanfaatkan untuk bumbu masalq
bahan
baku industri seperti
cat,pemis,sabun,pengawet kaygpembuatan'lilin,Jat-obatan
dan kosmetik
(sunanto,1994). Kayunya ringan-(berat.jF,
adalah
0,3r) dengan
kelas awet v dan kelas-kuat iv, dapat
oipyl
r,"yri"pir,
peti,korek
api,pulp rran
peralatan rumah tangga karena
memp""r.ar.rifutplog; aan yanlmudah. Kurit
biji
( cangkang ) dapat dimanfaa&an untuk bahan
ouli-'rry*uk bakar dan arang.
Ampas dari pengolahan minyak dapatdimanfaatkan
untuk pakan **ut a* prrp.rt
tanaman karena mengandung uns,re
NpK yang;rk"p tinggi, serain itu pohon
kemiri dapat berfungsi tjbugui tanaman konseivasi
tanah dan air terutama di
Daerah aliran sygu' (DAs)
rJ#i "*"
r*tu .du:r! u"r**o* -irirrg atau curam
(Anonim'1981)' Kerniri t:bugui produk
rnrer, iii;'"ait"tolu dengan baik dapat
berperan dalam meningkatian pendapatan 'a**n
setempat. Berdasarkan
pengelompokkannya kemiri t"t-*"r.
a"iut"rr-p"t
minyak lemak. Jenis ini
mudah ditanarn, cepat tumbuh dan tidak
u"gi*-il*i"r.
menuntut persyaratan
tempat tumbuh sehingga dalam
qe.1"m6u"***
tanaman
-tanu-*
ini sudah
direkomendasikan
sebagai
*"*rtij auanlreboisasi.
Pemanfaatan hasil kemiri seualai
rrasil-iutan suat ini sangat mendesak
karena banyak memberikan manfaat yang
dapat aip"."r"t dari pengeloraanny4
dan
diharapkan dapat mengakomoaas
tepenti"g*
hutan,
tanah
dun
ui.,
serta kesejahteraan masyarakat.
Menurut Kenall Disperindag NIp_.F.rr".y
Erpan Rayes ,,pernintaan
tor."**i
buah
kemiri kupas cukup tinggi. rto uio dilihat
;t
fi;.
menggelar
pasar
lerang
komoditi agro setiap tig;bulan r"tai y*g
eiik";i lt"r, p"rrgrsaha lokal dan
pengruaha dari pulau Bali dan
Jaw4,, yr_"ait rilfu;.,
itu selalu dicari pada
saat pasar lelang, *Hpg.ry harganya
c$n
-"rra.'i,;;;"g"saha
dari pulau
dan Bati berani memuetit"*ii
top*.9"igln n**; np ir ribu hingga Rp. 12Jawa
ribu
per kilogram (kg) terganrung d*i
k {1q br**;,;;";u* kemiri gerondongan
Rp' 3.500 per kg. perminLan kemiri kupas
;;;- p"il" bali dan Jawa biasa
mencapai sekitar enarl-ton
dengan harga yang lumayan trnggi,
dan jumlah tersebut
masih belum mampu dipenuhi p"t""i
Jtok sangat k *rrg. Berdasarkan latar
belakang di atas,
iurr*u
dari luar daerah
pulau
Pulau
bali
dan
iu*u
,*gal
'airu
besar, sehingga pengusahaan kemiri
memiliki prospek yang sangat menguntungkan.
td irrr-ri"ru
kry*
r;ffi;-kemiri
TUJUAI\I PENELITTAN
Tujuan peneritian ini adalah mengetahrri
peran agroforestri, pengusahaan
kemiri dan analisis gender yang d,akukan
oleh masyarakat.
183
n
u
Prrsiding Agroforestri Tradisional di lndonssia
rsBH 978-602-86t6-59-l
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Pemilihan Lokasi
Penelitian dilaksanakan di Dusun Pancor Dao, Desa Aik Darek, Kecamatan
Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah dan Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu
Lanteh, Sumbawa Besar. Lokasi penelitian ditunjuk secara sengaja (Purposife
sampling). Pemilihan lokasi tersebut dengan pertimbangan daerah teisebut
merupakan sentra usaha pengupasan biji kemiri dan hutan rakyat kemiri dengan
pola agroforestri.
ld
14
'"i
id
Fd
tu
Pengumpulan I)ata
}.q
Pengambilan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung di
sentra usaha pengupasan kemiri dan hutan rakyat kemiri terpilih. Data yang
dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan
dengan cara wawancara pada petani dan pengusaha sampel yang dipilih secara
acak.
Analisis Data
Analisis data pada penelitian tentang prospek pengembangan pengusahaan
HIIBK kemiri (Aleurites moluccana wild) produk agroforestri tradisional NTB
yaitu dilalarkan secara deskriptif kualitatif.
rrurAlt RAI(YAT KEMTRT
(Akurites molacana) DENGAN poLA
AGROFORESTRI
sejarah hutan rakyat kemiri di Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa Besar
Tanaman kemiri tumbuh dengan baik di daerah tanah berkapur, tanah
berpasir di pantai dan juga dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur sampai
tanah subur. Lokasi tanarnan kemiri dapat tumbuh di daerah daerah lahan datar,
bergelombang dan daerah bertebing tebing curam dengan ketinggian 0 800 meter
di atas permukaan laut tanaman kemiri dapat tumbuh dan berproduksi. Di berbagai
lokasi daerah Sumatera Barat tanaman kemiri tumbuh baik pada ketinggian rurnpui
500 meter dpl. Bulan kering diperlukan tanaman kemiri untuk pembungaan dan
pembuatran, hujan yang tinggi akan menggugurkan bunga dan tidak terjadi
pembuahan, pada daerah curah hujan 1000 4000 mm/tahun dengan 2 3 bulan
kering dan ketinggian 300 - 600 dpl tanarnan kemiri tumbuh baik. Pada daerah
agak kering dengan suhu 20 -27 derajat.4 - 5 bulan kering dan curah hujan 1000
-2500 mm/tahun tanaman kemiri masih mampu untuk tumbuh.
Kemiri ( Aleurites moluccana Wild ) dikenal dengan nama lun candle nut,
merupakan salah satu tanaman industri dari famili Euphorbiceae. Dari tahun ke
tahun tanaman kemiri terus mengalami peningkatan perluasan areal seiring
pemanfaatan tanaman kemiri bukan lagi hanya sebagai penghasil bumbu dapur tapi
dapat juga digunakan untuk keperluan industri dan tanaman obat. Tanaman kemiri
184
k.u
ry
p:(
i'rr
k:u
P:'[
d.zr
pc
M
Prrsiding Agruforestri Tradisional di lndonesia
lsSN 978-802-86t8-55-l
berkembang di seluruh wilayah lndonesia, menyebar di beberapa daerah dengan
sebaran daerah terbanyak penanaman kemiri berada dipropinsi Nusa Tenggara
Timur. Sulawesi Selatan Aceh dan Sumatra Utara.
Hutan rakyat kemiri di Kabupaten Sumbawa Besar banyak terdapat di
Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa Besar. Sedangkan desa yang
sebagian besar sebagai produsen kemiri salah satunya terdapat di hutan rakyat
kemiri di Desa Batu Dularig .Kecamatan Batu lanteh, Kabupaten Sumbawa Besar.
Hutan rakyat kemiri banyak ditanam di kelerengan 40%o -50%.
Berdasarkan waw'ancara dengan petani hutan rakyat di Desa Batu dulang,
hutan rakyat kemiri mulai penanaman pada tahun 1989 sampai tahun 1990.
Masyarakat setempat memilih pohon kemiri ditanam sebagai tanaman pokok
karena pada wakru iru. kondisi lahan di Kecamatan Batu Lanteh kritis karena
digunakan untuk perladangan. sehingga unuk memulihkan kondisi lahan ditanam
pohon kemiri. Topografi lahan di kecamatan Batu lanteh yang miring dan curzurr,
juga merupakan alasan petani memilih pohon kemiri sebagai tanaman pokok
karena berfrrngsi juga untuk konservasi. A-lasan lain mengapa petani memilih
pohon kemiri karena untuk selain kayunya bisa dimanfaatkan, buah kemiri juga
dapat dtjual sehingga dapat menambah pendapatan petani. Berikut ini data potensi
perkebunan salah satunya kemiri di Kabupaten Sumbawa dapat di lihat pada tabel
berikut.
185
Prosiding Agroforestri Tradisional di lndonesia
rsBt{ 978-802-88r6-59-l
Tabel 1. Potensi Perkebunan Kabupaten Sumbawa Tahun 2009
No Keamtan
1.
Tarano
L
Potrnsi
POTENSI YANG SUDAH DIGUNAKAN ( Ha
(rra) Ker"p. Kopi IH"
M"*3,()90.00
25945 -
Empang
3,78.ffi
3.
Plarrpang
4.
)
porensi
Kakeo Kemiri Asam K.puk
11235
39.90
194.25 -
127.ffi
14.70
13.65
77,42@
353-50 -
s32ql
4.95
23.52
Iobaogka
9,762;W
y.65
t0fr,ffi
5.
Maronge
&6:!.00
u.m -
%.n
55.55
A.N
6.
Lape
,A74.@
ryF00 -
?93.8
43.(B
14.50
7.
Iopok
1,1151.00
1612i -
100.00
-
74.90
E.
I-anhrng
22200.m
17.m
29.m
59.m
49.m
38.m
9.
Ropang
t90r.m
103)
339.72
-
89.43
29.00
1.50
10.
Lun)ruk
15"8(8,00
6t6.25 124.00 2A.fi
-
61.89
19.55
2935
11.
OrongTelu
9,596.W
7.fi
-
g).m
-
3,%8.00
1335
tGi4.OO
7Z
-
45,25
50.30
-
131
150
25.55
31.00
E8.75 5.00
3m38
5.00
5L.77
x.N
51.98
3.15
14.
Moyo
llllir
6247.W
60.00 -
49.00
4.4
15.
Moyo
Utara
7,799-@
714.45 -
31.75
39.97
L6.
Sumbawa
1^500.00
3[t.60 -
33.60
19.%
17.
Betuhnteh
6,55200
24.N
3,249-42
?O.00
18.
Unterlwis 3,fi7.N
n.@
-
150.15
19.
Iab.Badas
t93200
1J45.00 -
1414.45
m.
Rhee
11,900.00
77.W
qn00
zt.
Utan
L2fi.ffi
389.00 -
139.00
2-
Buer
1,857.00
182-00 262s
B.
Alas
2,16.00
33.(E
24.
Alas
5.00
550.50
Brat 3251.00 Ae.95 -
-
5!15.75
13.00
7.35
,q
13.65
4.m
{
i{
i.t
50.40
r,t
E0.50
8.00
.lu
aq
zto
97.65
73.n
115.98
6.&t
60.90
7.W
510.00
_
1.05
14.70
11.50
[email protected]
- S2S
19 69tZyJ 92'13 C\ST
Sumber : Data sekunder Dishutbun Sumbawa Besar, 200i
z.g5
cu
4.65
714.95
Peran Agroforestri Hutan Ratryat kemiri
Luasan keseluruhan hutan rakyat di Desa Batu dulang, Kec. Batu Lanteh
yaitu 324 Ha. Pola tanam hutan rakyat di Kecamatan Batu ianteh menggunakan
pola agroforestri. Berdasarkan pengamatan di lapangaq populasi pohon Ji dalam
hutan rakyat di desa Batu Dulang, jenis tanaman kehutanan yang d;minan ditanam
di hutan rakyat kecamatan Batu lanteh yaitu kemiri (Aleuritei molucano). Jenis186
h
530
-
5,79.2-y3
T
lU
57.75
/$,.q5
13.13
-
il
d
9.00
5250
MoyoHulu
151,018.00
lLffi
25.16
13.
(Ha )
iq
d
-d
Lq
k$
ttu
ku
b{il
Sd
F:u
Fq
t€5
Prrsiding Agroforestri lradi
sio nal
di lndonesia
rsBil 978-EU2-8EtE-53-l
jenis pohon bernilai ekonomi tinggi lainya yang juga dibudidayakan bersama
kemiri adalah sengon buto (Enterolobium cyclocarpum), mahoni (Swietenia
macrophyla) dan Jatt (Tectono grondis) dan juga jenis tanaman perkebunan yang
ditanam yaitu kopi. kelengkeng. Rambutan dan mlinjo, sedangkan tarutman
semusim ditanam pisang saba dan empon-empon serta sebagian juga terdapat
budidaya lebah madu.
Pengelolaan kebun produkif berpusat pada pemanenan buah kemiri, kopi
dan buah-buahan.Proses silvikultur pada hutan rakyat tidak dirancang seperti hutan
tanaman industri. dimana pohon-pohon berusia seragam dikelola se,cara homogen
melainkan ditujukan unruk mempertahankan sistem yang mampu memproduksi
dan tumbuh dalam pola polikultur dan multifungsi. Kerapatan hutan rakyat kemiri
yang sudah berumur sepuluh tahun termasuk kategori sedang yaitu 75Yo. Teknik
penanaman kemiri di Desa baru Dulang, Kec. Batu Lanteh, Kab. Sumbawa Besar
yaitu dengan biji dan bibit cabutan yang banyak terdapat di sekitar pohon kemiri.
Agroforest di Batu Lanteh juga sudah berperan sebagai daeratr penyangga yaitu
mengambil alih p€ran hutan alam di kawasan hutan Batu Lanteh dalam
perekonomian sehingga mengurzrngi gangguan manusia terhadap hutan alam yang
tersisa. Agroforest juga melindungi kesuburan dan stabilitas air, dan juga
kelestarian keanekaragaman hayati.
Proses Pasca Panen
Pengolahan buah kemiri
Pohon kemiri siap dipanen buahnya jika sudah berumur 4 tahun.
Berdasarkan hasil wawancara musim berbuah kemiri antara bulan Oklober sampai
Desember, dan buah kemiri masak pada bulan Januari. Cara pemanenan buah
kemiri tidak dilalokan dengan cara memetik langsung dari pohonny4 tetapi buah
kemiri dibiarkan jatuh sendid dan dibiarkan beberapa hari supaya daging buahnya
lunak agar mudah untuk dikupas. Setelah biji kemiri gelondongan dibersihkan dari
daging buatrnya kemudian dilakukan penjemuran selama 4 atau 5 hari tergantung
crnca. Rata-rata buah kemiri yang di hasilkan sebanyak 2 ton/Ha. Buah kemiri
yang dihasilkan di Kecamatan Batu Lanteh dijual dalam bentuk biji kemiri
gelondongan, yaitu biji kemiri masih terdapat kulit atau cangkangnya. Buah kemiri
gelondongan banyak dikidm atau dijual ke Pulau Lombolq salah satunya di Kab.
Lombok tengah sebagai sentra usaha pengupasurn biji kemiri. Sehingga setelah biji
kemiri dilakukan pengupasan baru di jual ke Pulau Jawa atau Pulau Bali dalam
bentuk kemiri kupas kering. Pulau Sumbawa sebagian besar menjual buah
kemirinya masih daiam bentuk kemiri gelondongan yaitu buah kemiri masih
belum dikupas kulit cangkangrya dan buah kemiri gelondong dijual Rp. 5000/ Kg.
Sehingga pengolahan biji kemiri atau pengupasan biji kemiri tidak dilatokan oleh
petani hutan rakyat kemiri di Pulau Sumbawa itu sendiri, tetapi yang melalrukan
pengolahan biji kemiri banyak terdapat di Pulau Lombok atu hrlau Jawa. Hal
tersebut disebabkan karena kurangnya alat untuk pemecah biji kemiri, juga karena
187
Prosiding Agroforestri Tradisional di lndonesia
-d
q
lsBN 978-602-8818-5S-l
keinginan petani yang ingin lebih cepat untuk mendapatkan uang dengan menjual
Selain itu, petani memilih menjual blji kemiri
gelondongan karena tidak beresiko bisar, dibanding jika menjual dalam bentuk
kemiri kupas.
Pemanenan buah kemiri gelondongao yang banyak dihasilkan dari Pulau
Sumbawa. Buah kemiri yang telah dipanen, dihilangkan kulit daging terluarnya
terlebih dahulu, setelah itu dijemur selama 4 atau sampai 5 hari. Proses selanjutnya
setelah dijemur, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan siap untuk dijual. Biji
kemiri gelondong yang sudah kering tersebut dijual keluar Pulau Sumbawa,
kemudian untuk diproses untuk menghasilkan biji kemiri kupas.
Pengolahan dari biji kemiri gelondongan menjadi biji kemiri kupas (ose)
meliputi beberapa tahapan yaitu meliputi : l-Perebusan, 2.Perendaman dengan air
dingi43.Pencucian, 4. Pemecahan, 5.Pengupasan, 6.Pengovenan, T.Penyortiran
berdasarkan kualitasny4 8. Pengepakan.
Proses perebusan yaitu dilalnrkan dengan cara memasukan biji kemiri
gelondong ke dalam drum dan perebusan dilakukan selama * 40 menit. Proses
perendaman air yaitu dilakukan dengan cara memasukan biji kemiri yang telah
direbus ke dalam bak yang telah berisi air dingin selama 12 jam. Proses pencucian
biji kemiri gelondong yaitu kemiri yang sudah direndam dalam air kemudian
dilakukan pencucian unfuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih menempel
pada cangkang kulit kemiri gelondong, dengan cara diinjak-injak.
Kemudian setelah proses pencucian, biji kemiri gelondong siap untuk
dilakukan pemecahan dan pengupasan biji kemiri. Proses pengovenan kemiri yang
telah dikupas dioven selarna 12 jam. Proses pemecahan kemiri dilahrkan dengan
menggunakan alat manual yaitu alat palu dan setelah kulit (cangkang) kemiri retak,
kemudian di cungkil dengan alat pencungkil untuk memisahkan kulit (cangkang)
dari isinya (ose).
Kemiri kupas setelatr dioven dibiarkan diogro, kemudian dilakukan
penyortiran berdasarkan kualitasnya. Kemiri kupas diklasifikasikan dalam tiga
kategori yaitu kelas super (Klas D yaitu kemiri kupas yang masih utuh atau yang
terbelah dua. Kemiri pecatran ( klas II) yaitu kemiri yang sudah pecah kecil-kecil
dan kemiri coklat (hitam)atau klas III yaitu kemiri kupas yang berwarna coklat atau
hitam. Proses pengolahan kemiri yang terakhir yaitu pengepakan dengan
memasukan ke dalam karung dan siap untuk di jual ke luar Pulau Lombok yaitu
Pulau Jawa dan Pulau Bali. Proses pengolahan biji kemiri gelondong menjadi
kemiri kupas dilakukan selama 3 hari. Cangkang dari buah kemiri di Pulau
Lombok jrga drjual untuk digunakan pengovenan tembakatl harga kulit
(cangkang) kemiri dijual Rp. 100.000/karung. Sehingga petani pengupas kemiri
bisa mendapatkan keuntungan dari menjual kemiri kupas dan kulit atau
cangkangnya.
Proses pemecahan kemiri gelondong menjadi biji kemiri kupas (ose) banyak
dilalnrkan oleh perempuan karena membutuhkan ketelatenan dan kehati-hatian
mengupas biji kemiri gelondong untuk menjadi kemiri kupas.
h
btji kemiri gelondongan.
188
td
ry
{j
!;!
t,,&
lE
{
rq
"{
d
#I
I
,-d
J
t
t
SA
u
d
h,fl
:5
tr
Prosiding Agroforeshi Tradisional di lndonesia
tsBil 978-802-8ElE-59-l
Pemasaran
Pemasaran dari brji kemiri gelondongan sampai kemiri kupas melewati
beberapa rantai pemasaran y'airu ada tiga rantai pemasaran. Rantai pemasaran
pertama (l) yairu biji kemiri gelondong yang dihasilkan dari petani (produsen) -*
ke pengumpul (desa). dari pengumpul dijual keluar Pulau Sumbawa --+ produsen
kemiri kupas (modai sendiri) --, Pengusaha besar kemiri kupas (luar Pulau) ---*
konsumen. Posisi ta\\'ar produsen kemiri }cupas dengan modal sendiri memiliki
posisi tawar yang lebih kuat dibanding pengusaha besar (luar pulau).
Rantai pemasaran kedua (2) yaitu Petani (produsen kemiri gelondong) ---'
Pengumpul (desa) --* buruh pengupas kemiri gelondong --- pengusaha besar kemiri
kupas (Luar pulau) ---- konsumen. Posisi tawar buruh pengupas kemiri gelondong
tidak memiliki posisi ta*'ar. karena yang memberi modal untuk membeli kemiri
gelondong yaitu pengusaha besar luar pulau, jadi produsen kemiri kupas hanya
menerima upah mengupas bi-ii kemiri.
Rantai p€masamn ketiga (3) yaitu petani (produsen kemiri gelondongan) *
Pengumpul desa ---+ pengusaha biji kemiri kupas (modal dr pengusaha (luar pulau)
-+ pengusaha besar kemiri kupas (luar pulau) --* konsumen. Posisi tawar
pengusaha kemiri kupas dengan modal dari pengusaha besar (luar pulau) memiliki
posisi tawar yang lemah karena sebelum dijual ke pengusaha besar di luar pular:"
ada kesepakatan harga kemiri kupas terlebih dahulu. Sehingga bisa
menguntungkan, juga bisa merugikan bagi produsen kemiri kupas, karena jika
harga pasaran kemiri kupas dibawah harga kesepakatan awal, produsen bisa
untung, tetapi jika harga pasaran diatas harga kesepakatan, produsen kemiri kupas
bisa mengalami kerugian.
ANALISIS GENDER
Analisis gender adalah suatu proses dalam menganalisis data dan informasi
secara sistematis untuk menidentifikasi status, peran, dan tanggung jawab antara
laki-laki dan perempuan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam situasi
tertentu ( KPP-BKXBN-UNFPA (2003) dalam Leti dkk, (2007). Berdasarkan
hasil wawancara- secara umum terjadi kemitraan yang baik dalam pengolahan,
tenaga kerja dan pemasaftm antara peftm laki-laki dan perempuan di Dusun Pancor
Dao, Desa Aik Dareh Lombok Tengah.
189
Prosiding Agroforestri lradisional di lndonesia
.[
lsBll 978-802-88t6-58-l
u
Tabel2. Analisis Gender dalam
pengusahaan
Lombok Tengah
Perempu^n
Aktiyitas
A
1
2
J
4
B
1
)
J
4
C
I
D
I
2
kemiri di Dusun Pancor Dao,
Laki-laki
Kontrol
Akses
Kontrol
o
6
6
6
6
Klasifikasi Petani Kemiri
Petani
Pengolalr
Pedagang pengumpul
Pedagang besar
Sumberdaya
Lahan
Kredit produksi
Informasi harga
Informasi pelatihan
Teknologi Pengolahan
Pengolahan
Pemasaran
Organisasi pemasafirn
Chanel
I
I
I
:
6
3
o
:
I
I
:
I
I
6
6
6
6
o
q
I
3
O
3
3
6
.?'
6
Keterangan:
Tingkatan peran yang rendah dari perempuan d-n laki-laki
peran yang tingg dari laki-laki perempuan dan laki-laki
gd =
gd =
KESIMPT]LATI
Kesimpulan penelitian tentang "Prospek pengembangan pengusahaan
HIIBK kemiri (Aleurites moluccano wild) Produk Agroforestri Tradisional
NTB", yaifu:
l. Pemilihan tanaman pokok kemiri di Desa Batu Dulang, Kecamatan Bafu
Lanteh Sumbawa Besar karena selain untuk meningkatkan pendapatan juga
2.
3.
4.
untuk konservasi tanah dan air.
Peran agroforestri pada hutan rakyat kemiri di Desa Batu Dulang, Kecamatan
Batu Lanteh sumbawa Besar yaitu sebagai daerah penyangga untuk
peningkatan perekonomian petani, melindungi kesuburan tanah dan stabilitas
air serta untuk kelestarian keanekaragaman hayati.
Teknik pengolahan biji kemiri masih dilakukan secara tradisional dengan
menggunakan alat-alat yang sederhana sehingga hasilnya masih belum
maksimal.
Analisis gender pada pengusahaan kemiri di Desa aik Darek yaitu pada
klasifikasi petani kemiri kup* peran perempuan dan laki-laki setar4
sedangkan pada pengolah peran perempuan lebih besar dibanding laki-laki.
Analisis gender klasifftasi sumberdaya pada lahan dan infonnasi harga peftm
p€rempuan lebih kecil dibanding laki-laki sedangkan kredit produksi dan
kredit pemasaran laki-lai saja yang aktif berperan. Analisis gender pada
190
Prosiding Agroforestn Tradl si: nal rji lndor esia
tsBH 978-602-8ErE-59-r
teknologi pengolahan- peftin perempuan lebih besar dibanding laki-laki.
Analisis gender pada pemasaran yaitu di organisasi pemasaran serta chanel
pemasaftrn seluruhnl'a p€ran laki-laki.
DAITTAR PUSTAKA
Anonim,l981. Mengenal Sifat-sifat Kayu lndonesia dan Penggunaannya. Kanisius.
Yogyakarta
Anonim, 2009. Kemiri mempunyai peluang dikembangkan sebagai tanaman
industri dan tanaman obat. ''nr"w.sinartani.com (18 Oktober 2010)
Darmawan S.. Kurniadi. R. 2007 Studi pengusahaan Kemiri di Flores, NTT dan
Lombok. NTB
Foresta, H.,Kusr,r'oro.A..MichoruG,.Djatrniko,W.A, 2000. Ketika kebun berupa
hutan: Agtoforest Khas Indonesia sebuah sumbangan masyarakat, SMT
Graflka Desa Putera Jakarta
Sunanto, H.l994. Budidal'a Kemiri Komoditas Ekspor. Kanisius. Yogyakarta.
Sundawati, L dkk. ?007. Modul utama Traning of Trainer Market for agroforestry
Tree Products. Srudi kasus di Asia TenggaraKerjasama SEANAFE, PAFI,
Fakultas kehutanan IPB Bogor. Bogor.
Wibowo, 5.2007. Pengusahaan Kemiri (Aleurites moluccana wild) di Desa Kualq
Tiga Binanga- Tanah Karo
191
Pnsiding Agroforestri lradisional di lndonesia
lsBil s78-E[2-88t6-59-l
LAMPIRAN
Lampiran
l.
Proses Pengolahan
Biii Kemiri
Perendaman
@
l-"..""rh-k -ht
tt
Kelas Super
(Khsr)
I
Kelas Pecahan
Hitam/coklat
GhsIr)
(Khs m)
192
Prusiding Agruforeshi Tra d is io n a I d i lndsnesia
ls8il s78-602-86r8-59-l
Lampiran
2.
Foto Hutan rakyat kemiri di Desa Bafu Dulang, Kec. Batu Lanteh,
Sumba*'a Besar dan Pengolahan biji kemiri lcupas di Desa Aik
Darek. Lombok Tengah
t93
PROSIDING
AGROFORESTRI TRADISIONAL DI INDONF"SIA
ISBN 978502-8616-591
Editor
Dr. Budiadi
Dr. Christine Wulandari
Dr, Nurheni Wijayanto
Diselenggarakan oleh:
Universitas Lampung
The Indonesia Nerworkfor Agroforestry Education
(INAFE)
The So*heast Asian Networksfor Agroforestry Education (SEANAFE)
The Ford Foundation
Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM)
$
ronDFouNDATroN
BA1\[DAR LAMPT]NG, DESEMBER 2O1O
Perpustakaan Nasional
Rl:
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
PROSIDING
AGROFORESTRI TRADISIONAL DI INDONESIA
rsBN 97 8-602-861 6-s9- I
Copy right CI pada penulis
Cover Layout:
Christine Wulandari & Budi Sulistiyawan
Photo:
Christine Wulandari, Hari Primadi,INAFE, Rommy Qurniati
Cara Pengutipan
Odirg Atrandi. Reba Juma: Kelestarian Praktek Agroforestri Lokal
Pada
Masyarakat Karo, Propinsi Sumatera Utara- Prosiding Agroforestri Tradisional di
Indonesia. 2OlO. ISBN 97 8-602-861 6-59- I . Bandar Larnpung. Indonesia.
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang memperbanyak isi Prosiding ini dengan c:ra apapun tanpa izin tertulis
dari penulis
Penerbit Universitas Lampung
Bandar Lampung 2010
*@
KATA PENGAI{TAR
REKTOR TJNIVERSITAS LAMPUNG
Agroforestri berkembang seiring dengan perubahan budaya manusia dalam
mempertahankan hidupny4 dari pola berbaru(hunting) dan mengumpulkan makanan
(food gathering) berubah dan berkembang ke cara bercocok tanam dan beternak Qtlonts
ond animal domestications ) bat*an hingga dikombinasikan dengan budidaya lebah madu.
Perladangan dengan praktek tebas bakar merupakan sistem agroforestri klasik yang mulamula dikenal. Sistem berkebun, juga banyak dijumpai di daerah Asia Tropis, seperti di
Kalimantan Timur. Berikutnya dikenal sistem Taungta, penanaman jati yang diselangseling atau dikombinasikan dengan tanaman pertanian yang kemudian dipercaya sistem ini
adalah cikal bakal agroforestri modern.
Agroforestri klasik atau tradisional sifatnya lebih polikultur dan umumnya lebih besar
manfaatnya bagi masyarakat setempat dibandingkan agroforestri modern yang minim
kombinasi jenis tanamannya (Thaman, 1988). Di lapangan terutama di sekitar hutan dan
kawasan konservasi ditemui adanya kombinasi tinggi yang terdiri atas pohon-pohon yang
bermanfaat ataujuga satwa liar yang telah menjadi bagian yang terpadu dengan komoditas
lainnya dan biasanya itu merupakan sistem agroforestri tradisional.
Untuk memotret perkembangan agroforestri tradisional di Indonesia yang berkembang
sampai dengan tahun 2010, Universitas Lampung bekerjasama dengan INAFE (Indonesia
Network for Agroforestry Education), SEANAFE (Southeast Asian Networks for
Agroforestry Education), dan The Ford Foundation melalui FKKM (Forum Komunikasi
Kehutanan Masyarakat) menerbitkan prosiding kumpulan makalah sebagai hasil opini,
survei dan atau penelitian tentang "Agroforestri Tradisional di Indonesia".
Penerbitan prosiding ini juga sebagai penghargaan kita semua kepada Prof. Dr. Sambas
Sabarnurdin yang akan purna tugas pada bulan Desember 2010. Kita akan tetap menunggu
hasil karya dan dedikasi beliau dalam pengembangan agroforestri di Indonesia. Akhirnya
kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
seluruh proses penyusunan prosiding ini, dan semoga dapat memberi manfaat bagi para
khalayalq utamanya para pengambit kebijakan di Indonesia pada berbagai level.
Bandar l.,ampung Desember 2010
Rektor Universitas
Prof. Dr- Ir- Su
P. Harianto, M.S
KATA PENGAITTAR EDITOR
Salah satu kegiatan pada tahun 2010 The Indonesia Network for A{roforestry
Mucation Gl.lAFD yang terkait dengan tujuan pendirian lembaga adalah
mendiseminasikan hasil penelitian atau opini tentang agroforestri di Indonesia ke
semrra pihak yang memerlukan. Khusus untuk penerbitan di penghujung tahun
2010 mengambil-topik tentang Agroforesti Tradisional di lndonesia karena
perkembanlan teknoiogi dan pengelolaan agroforestri yang saat ini diaplikasikan
Lasih 111"*put* percampuran antara teknologi yang bersifat tradisional dan
modern. Selain itu, perkembangan yangada saat ini tentu tidak terlepas dari adanya
teknologi, pengetahuan Aan GaUian agroforesri tradisional yang telah terbukti
manfaatnya bagi aspek ekonomi maupun ekologiDalam prosiding ini disajikan 16 (enam belas) makalah yang ditulis oleh para alrli
aari beibagai pJrguruan,i"ggr maupun para pemerhati dan praktisi agroforeshi di
Indonesia. R;"g Ungkup tulisao juga cukup luas mulai dari aspek pengelolaan
sampai dengan p"-u"*a" dan relevansi konsep agroforestri tradisional dengan
pendidikan dan perubahan iklim-
Selain itg, prosiding ini terbit sekaligus sebagai "Tribute" atau Penghargaan
INAFE tepada ProI Dr. Sambas Sabarnurdin yang akan punra tugas sebagai
pengajar senior di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada pada bulan
i>sember 2010. Kami percaya bahwa setelah purna tugas bukan b€rarti beliau akan
berhenti dalam mendeiikasiian kepakarannyapadapengembangan agroforestri di
Indonesia. Selain sebagai salah satu pendiri, Prof. Sambas adalah pernah menjabat
sebagai Koordinato. SfANefE dan juga INAFE. Beliau mendirikan INAFE
berdma Prof. Chossin (IPB), Prof. Riyanto (Universitas Mulawarman), Prof'
Sugeng p. Harianto (Universitas Lampung), Dr. Widianto (Universitas Brawijaya)
dan Dr. Mahrus Aryadi (Universitas LambungMangkurat)'
Penyusunan prosiding ini merupakan konribusi bersama antara INAFE,
SEANAFE, Th" Ford Foundation melalui FKKM, Universitas l"ampung bersama
para editor dan penulis di prosiding ini. Kepada seluruh penulis dan kontributor
prosiding ini diucapkan terima kasih atas kerjasamanya. Semoga prosiding ini
dan pendidikan agroforestri di
Lpu, Ueimangat bagi pengembangan
lndonesia
Bandarlampung, Desember 20 1 0
Tim Editor:
Dr. Budiadi
Dr. Christine Wulandari
Dr. Nurheni WijaYanto
::srding Agroforestri lradisional di lndonesia
rili
S78-802-8EtE-59-l
@, *$
@ @ "#d roRDFouNDArroN
PROSIDING
AGROFORESTRI TRADISIONAL DI INDONESIA
ISBN 978402-8616-59-1
DAFTAR ISI
KdaPengantar Rektor
Kda Pengantar Editor
Daftar Isi
1.
I
ll
lfl
Agroforestri: Kehutanan Dan Pendidikan Rimbawan
grofore stry : Fore stry and Education for Forester
Mochamad Sambas Sabarnurdin
A
2.
Agroforesty Tradisional di Indonesia
a. Mengatasi Produk Akhir Glikasi Protein: Mencari, Memanfaatkan
dan Melestarikan Obat-obatan Asal Hutan Tropis yang
Menyembuhkan Penyakit Degeneratif
Agains t Advanced Glycation End-product s : Searc hing, Util izing,
and Conserving of Tropical Forest Derived Drugs Ameliorating
De ge nerativ e Dis or der s
Anton Rahmadi, Muhammad Zahid
13
Kearifan Lokal Dalam Sistem Agroforestri Tradisional di Pekarangan
Untuk Mendukung Koservasi Agrobiodiversity dan Ketahanan Pangan
Keluarga
Local Wisdom on System of Traditional Agroforestry in "Pekarangan"
(Home gar den) Towards to Agrobiodiv ers ity Cons ervation and Foo d
Security
Hadi susilo Arifin.......
.. 35
Perfonnansi Dusung Sebagai Salah Satu Sistem AgroforesEi
Tradisional (Studi Kasus pada Desa Urimesing dan Desa Amahusu
Kota Ambon Propinsi Maluku)
lil
:
tsi
ding Agrrforestri Tradisional di lndonesia
s3t{ 978-802-8EtE-59-l
d.
e.
3.
Dusung Performance as System One Traditionol Agroforestry
(A case study in the urimesing village and Amahusu village in
Ambon Moluccas Province)
Messalina L Salarnpessy -...........
5l
Pola Agroforestri rradisional Dusung di Ambon dan Sekitarnya
Pattern of Dusung Traditionol Agroforestry in Ambon Island
M.Tjoa, Th. Silaya, J.W-Hatulesila, C.M.A.Wattimena, dan
G.Mardiatmoka
6t
Iklim dan Agroforestri rradisional di Indonesia: potensi
Masa Depan yang Terancam
climate Change and Traditionol Agroforestry in Indonesia:
Potentiql Future Threat
S. Andy Cahyono
Perubahan
Agroforestry Tradisional di Sumatera
Repong Darnar Prototipe struktur Hutan Rakyat yang Ideal
Repong Damm is ldeal Structure of private Forest
a.
Afif
b.
c.
d.
bintoro
g7
Pengetahuan
lkglogi Lokal Agroforestri Dan Relevansinya Terhadap
Adaptasi Perubahan Iklim
Agroforestry Local Ecological Knowledge and lts Releiancy to
C I imat e C hange Adaptat i o n
Christine Wulandari dan pitojo Budiono
gg
Menerapkan Teknologi Agroforestri di Dalam Kawasan Tahura
Senami Jambi y_ang Terdegradasi: Suatu Tinjauan sosiologis
Applying Agroforestry Technologr in Degraded Grand Firest park
of Senami Jambi: A Sociological View
Didik Suharjito
109
Reba
juma: Kelestarian praktek Agroforesti Lokal pada Masyarakat
Karo, Propinsi Sumatera Utara
juma: sustqinability of Local Agroforestry practiceon Karo
People, North Sumatera Province
Reba
Oding affandi
IV
l
:'rsi
di
ng
Agroforestri Tradisional tii lndonesia
!B|l gi8-E[2-86t8-59-l
Pemasaran Durian Hasil Agroforestri Dalam Rangka peningkatan
Kesejahteraan Petani (Studi Kasus di Desa Sungai Langka
Kecamatan Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung)
Marlreting Durian as Agroforestry Product to Increase Farmer
Welfare (Case Study in Sungai Langka Village, Gedung Tataan)
Rommy Qurniati
137
f.
j.
Agroforestry Tradisional di Kalimantan
a. Strategi Pengelolaan Tembawang oleh Masyarakat
Tembowang Managament Strategt by Community
Emi Roslinda...
b.
5.
6.
Transforrnasi Pengelolaan Agroforestri Lokal dengan Penggunaan
Pestisida dalarn Menghadapi Perdagangan Bebas
Transformation Management Local Agroforestry with tlse of
Pesticide in Face Free Trade
Rudi hilmanto..
Kebun Rotan Sistim Agroforestri rertua: Humanisme dan Ancaman
Kepunatran
The Oldest Agroforestry System Rattan Garden: Humanism and
Threat of Extinction
Mohammad Nasir
147
159
t67
Agroforestry Tradisional di Nusa Tenggara
a. Prospek Pengembangan Pengusahaan HIIBK Kemiri (Areurites
moluccana Wild) Produk Agroforestri Tradisional NTB
Prospect of candlenut (Aleurites moluccana wild) Development as
Non-Wo o d NTB' s Tr oditi onal Agr ofor e s try Product
Endah Wahyuningsih, Sitti Latifah ...1-{.
181
Agroforestry Tradisional di Jawa
Analisis Efisiensi Pemasaran Kacang Mete (Carhew Nuts) di
Kabupaten Wonogiri
Marketing Eficiency Analysis of cashew Nuts in Yonogiri District
Wahyu andayani
195
a.
v
I
Prosiding Agroforestri Tradisisnal di lndonesia
rsBil 978-802-88t6-5s-l
PROSPEK PENGEMBANGAI\I PENGUSAHAAI\T HIIBK
KE1VIIRI
(Aleurites moruccana witd) pRoDUK AGROF0RESTRT
TRADISIONAL NTB
Prospect of CandlenW (Aleurites moluccanawitd) Develapment
as Non-Wood
NTB's Traditional Agroforestry produci
Endah Wahyuningsih, Sitti Latifah
[email protected]. id
Program studi Kehutanan, Fakultas pertanian UNRAM
ABSTRACT
Candlenut, is one of a high potential non-wood product in NTB province,
which is
produced majorly in P- Sumbawa. The reseorih was conducted
in pancor Dao
Yillage, Aik Darek Yillage, Sub district of BatuHiang which
belongs ti-iombok
Tengah District and Batu Dulang VillageTocated tn tie
sub distric o] aot Lanteh
in District of Sumbawa Besar.
lsroforesny systery is implemented by--the community at the sub district of Batu
Lanteh combinated the species of candlenut (Aleuritei moluccana)
it iii"iy o"",
and seasonally crops such as coffie, longan, Rombutan don
melinjo, iia oxo
banana dan spices os monthly cropr.
This study tried to analize the roies of agroforestry system
and gender analysis in
candlenut production implemented by community.- The result
shlows, cadleiur was
choosen as mainly trees in order to increasi the communiQt's
livelihood and
conserve the soil and water. Gender analysis shows that women
took more active
rol3s in processing and processing technoiogt. In other side,
men took more active
roles in acces to resource, information and iarkct.
Kata hrnci : Agroforestry, candlenut, gender analysis
ABSTRAK
Kemiri sebagai salah satu jenis Hasil
Btrkan Kayu (HITBK) mempunyai
potensi yang cukup besar di propinsi-Hrrtan
Nusa Tenggara Bu*t. r"*iri a Nu*
Tenggara Barat, terbanyak di P. Sumbawa. pene]itian dilaksanakan
di Dusun
Pancor Dao, Desa Aik Darelq Kecamatan Batukliang, Kabupaten
Lombok Tengah
dan Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu Lanteb,I.r*bu*u Besar. pola
tauam
hutan rakyat di Kecamatan Batu Lanteh
pola agroforestri. Jenis
-"oggr.rrutan
tanarran kehutanan yang dominan di hutan rakyat kecamatan Batu
lanteh yaifu
181
Prosiding Agroforestri Tradisional di lndonesia
rsBN 978-802-8816-59-l
kemiri (Aleurites moluccana) dan jenis tanaman perkebunan
yaitu kopi,
kelengkeng, Rambutan dan mlinjo, sedangkan tanaman semusim yaitu pisang dan
empon-empon.
Tujrtan Penelitian ini adalah mengetahui peran agroforestri, pengusahaan kemiri
dan analisis gender yang dilakukan oleh masyarakat.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Pemilihan tanaman pokok kemiri di Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu
Lanteh Sumbawa Besar karena selain untuk meningkatkan pendapatan juga
untuk konservasi tanah dan air
2) Peran agroforestri pada hutan rakyat kemiri di Desa Batu Dulang, Kecamatan
Batu Lanteh sumbawa Besar yaitu sebagai daerah penyangga untuk
peningkatan perekonomian petani, melindungi kesuburan tanah dan stabilitas
air serta untuk kelestarian keanekaragaman hayati.
3) Teknik pengolahan biji kemiri masih dilakukan secara tadisional dengan
menggunakan alat-alat yang sederhana sehingga hasilnya masih belum
maksimal.
4) Analisis gender pada pengusahaan kemiri di Desa aik Darek yaitu pada
klasifikasi petani kemiri kopas peran perempuan dan laki-laki setar4
sedrngkan pada pengolah peran perempuan lebih besar dibanding laki-laki.
Analisis gender klasifikasi
pada lahan dan informasi harga peran
perempwln lebih kecil dibanding laki-laki sedangkan kredit produksi adalah
peran laki-laki yang aktif. Analisis gender pada teknologi pengolatran, peran
perempuan lebih besar dibanding laki-laki. Anatisis gender pada pemasaran
yaitu di organisasi pemasaran serta chanel pemasaran seluruhnya peran lakilaki.
Kata kunci : Agroforesti,pengusahaan kemiri, analisis gender
PENDAHULUAN
Kemiri (Aleurites moluccana Wild.) merupakan salah satu tanaman industri
dari suku Euphorbiaceae. Tanaman kemiri banyak ditanam di Indonesia, yaitu
Propinsi Aceh, Sumatra Utar4 Sumatra Barat, Bengkuhl Sumatra Selatan,
Lampung, Jawa Baral Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur Kalimantan
Barat, BaIi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi dan Maluku.
Kemiri sebagai salah satu jenis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
mempunyai potensi yang cukup besar di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Kemiri di
Nusa Tenggara Barat terbanyak di P. Sumbawa. Kemiri merupakan salah satujenis
komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman kemiri memiliki
banyak manfaat selain produk kayu, juga produk buah sehingga digolongkan
sebagai hasil Hasil Hutan Bukan Kayu (I{I{BK). Kemiri merupakan salah satu
tanaman serbaguna (Multi Purpose Tree Species), karena kemiri menghasilkan biji
182
{
Prosiding Agroforestri Tradisional di lndonesia
tsBil s78-602_88t6_59_l
yang dimanfaatkan untuk bumbu masalq
bahan
baku industri seperti
cat,pemis,sabun,pengawet kaygpembuatan'lilin,Jat-obatan
dan kosmetik
(sunanto,1994). Kayunya ringan-(berat.jF,
adalah
0,3r) dengan
kelas awet v dan kelas-kuat iv, dapat
oipyl
r,"yri"pir,
peti,korek
api,pulp rran
peralatan rumah tangga karena
memp""r.ar.rifutplog; aan yanlmudah. Kurit
biji
( cangkang ) dapat dimanfaa&an untuk bahan
ouli-'rry*uk bakar dan arang.
Ampas dari pengolahan minyak dapatdimanfaatkan
untuk pakan **ut a* prrp.rt
tanaman karena mengandung uns,re
NpK yang;rk"p tinggi, serain itu pohon
kemiri dapat berfungsi tjbugui tanaman konseivasi
tanah dan air terutama di
Daerah aliran sygu' (DAs)
rJ#i "*"
r*tu .du:r! u"r**o* -irirrg atau curam
(Anonim'1981)' Kerniri t:bugui produk
rnrer, iii;'"ait"tolu dengan baik dapat
berperan dalam meningkatian pendapatan 'a**n
setempat. Berdasarkan
pengelompokkannya kemiri t"t-*"r.
a"iut"rr-p"t
minyak lemak. Jenis ini
mudah ditanarn, cepat tumbuh dan tidak
u"gi*-il*i"r.
menuntut persyaratan
tempat tumbuh sehingga dalam
qe.1"m6u"***
tanaman
-tanu-*
ini sudah
direkomendasikan
sebagai
*"*rtij auanlreboisasi.
Pemanfaatan hasil kemiri seualai
rrasil-iutan suat ini sangat mendesak
karena banyak memberikan manfaat yang
dapat aip"."r"t dari pengeloraanny4
dan
diharapkan dapat mengakomoaas
tepenti"g*
hutan,
tanah
dun
ui.,
serta kesejahteraan masyarakat.
Menurut Kenall Disperindag NIp_.F.rr".y
Erpan Rayes ,,pernintaan
tor."**i
buah
kemiri kupas cukup tinggi. rto uio dilihat
;t
fi;.
menggelar
pasar
lerang
komoditi agro setiap tig;bulan r"tai y*g
eiik";i lt"r, p"rrgrsaha lokal dan
pengruaha dari pulau Bali dan
Jaw4,, yr_"ait rilfu;.,
itu selalu dicari pada
saat pasar lelang, *Hpg.ry harganya
c$n
-"rra.'i,;;;"g"saha
dari pulau
dan Bati berani memuetit"*ii
top*.9"igln n**; np ir ribu hingga Rp. 12Jawa
ribu
per kilogram (kg) terganrung d*i
k {1q br**;,;;";u* kemiri gerondongan
Rp' 3.500 per kg. perminLan kemiri kupas
;;;- p"il" bali dan Jawa biasa
mencapai sekitar enarl-ton
dengan harga yang lumayan trnggi,
dan jumlah tersebut
masih belum mampu dipenuhi p"t""i
Jtok sangat k *rrg. Berdasarkan latar
belakang di atas,
iurr*u
dari luar daerah
pulau
Pulau
bali
dan
iu*u
,*gal
'airu
besar, sehingga pengusahaan kemiri
memiliki prospek yang sangat menguntungkan.
td irrr-ri"ru
kry*
r;ffi;-kemiri
TUJUAI\I PENELITTAN
Tujuan peneritian ini adalah mengetahrri
peran agroforestri, pengusahaan
kemiri dan analisis gender yang d,akukan
oleh masyarakat.
183
n
u
Prrsiding Agroforestri Tradisional di lndonssia
rsBH 978-602-86t6-59-l
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Pemilihan Lokasi
Penelitian dilaksanakan di Dusun Pancor Dao, Desa Aik Darek, Kecamatan
Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah dan Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu
Lanteh, Sumbawa Besar. Lokasi penelitian ditunjuk secara sengaja (Purposife
sampling). Pemilihan lokasi tersebut dengan pertimbangan daerah teisebut
merupakan sentra usaha pengupasan biji kemiri dan hutan rakyat kemiri dengan
pola agroforestri.
ld
14
'"i
id
Fd
tu
Pengumpulan I)ata
}.q
Pengambilan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung di
sentra usaha pengupasan kemiri dan hutan rakyat kemiri terpilih. Data yang
dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan
dengan cara wawancara pada petani dan pengusaha sampel yang dipilih secara
acak.
Analisis Data
Analisis data pada penelitian tentang prospek pengembangan pengusahaan
HIIBK kemiri (Aleurites moluccana wild) produk agroforestri tradisional NTB
yaitu dilalarkan secara deskriptif kualitatif.
rrurAlt RAI(YAT KEMTRT
(Akurites molacana) DENGAN poLA
AGROFORESTRI
sejarah hutan rakyat kemiri di Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa Besar
Tanaman kemiri tumbuh dengan baik di daerah tanah berkapur, tanah
berpasir di pantai dan juga dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur sampai
tanah subur. Lokasi tanarnan kemiri dapat tumbuh di daerah daerah lahan datar,
bergelombang dan daerah bertebing tebing curam dengan ketinggian 0 800 meter
di atas permukaan laut tanaman kemiri dapat tumbuh dan berproduksi. Di berbagai
lokasi daerah Sumatera Barat tanaman kemiri tumbuh baik pada ketinggian rurnpui
500 meter dpl. Bulan kering diperlukan tanaman kemiri untuk pembungaan dan
pembuatran, hujan yang tinggi akan menggugurkan bunga dan tidak terjadi
pembuahan, pada daerah curah hujan 1000 4000 mm/tahun dengan 2 3 bulan
kering dan ketinggian 300 - 600 dpl tanarnan kemiri tumbuh baik. Pada daerah
agak kering dengan suhu 20 -27 derajat.4 - 5 bulan kering dan curah hujan 1000
-2500 mm/tahun tanaman kemiri masih mampu untuk tumbuh.
Kemiri ( Aleurites moluccana Wild ) dikenal dengan nama lun candle nut,
merupakan salah satu tanaman industri dari famili Euphorbiceae. Dari tahun ke
tahun tanaman kemiri terus mengalami peningkatan perluasan areal seiring
pemanfaatan tanaman kemiri bukan lagi hanya sebagai penghasil bumbu dapur tapi
dapat juga digunakan untuk keperluan industri dan tanaman obat. Tanaman kemiri
184
k.u
ry
p:(
i'rr
k:u
P:'[
d.zr
pc
M
Prrsiding Agruforestri Tradisional di lndonesia
lsSN 978-802-86t8-55-l
berkembang di seluruh wilayah lndonesia, menyebar di beberapa daerah dengan
sebaran daerah terbanyak penanaman kemiri berada dipropinsi Nusa Tenggara
Timur. Sulawesi Selatan Aceh dan Sumatra Utara.
Hutan rakyat kemiri di Kabupaten Sumbawa Besar banyak terdapat di
Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa Besar. Sedangkan desa yang
sebagian besar sebagai produsen kemiri salah satunya terdapat di hutan rakyat
kemiri di Desa Batu Dularig .Kecamatan Batu lanteh, Kabupaten Sumbawa Besar.
Hutan rakyat kemiri banyak ditanam di kelerengan 40%o -50%.
Berdasarkan waw'ancara dengan petani hutan rakyat di Desa Batu dulang,
hutan rakyat kemiri mulai penanaman pada tahun 1989 sampai tahun 1990.
Masyarakat setempat memilih pohon kemiri ditanam sebagai tanaman pokok
karena pada wakru iru. kondisi lahan di Kecamatan Batu Lanteh kritis karena
digunakan untuk perladangan. sehingga unuk memulihkan kondisi lahan ditanam
pohon kemiri. Topografi lahan di kecamatan Batu lanteh yang miring dan curzurr,
juga merupakan alasan petani memilih pohon kemiri sebagai tanaman pokok
karena berfrrngsi juga untuk konservasi. A-lasan lain mengapa petani memilih
pohon kemiri karena untuk selain kayunya bisa dimanfaatkan, buah kemiri juga
dapat dtjual sehingga dapat menambah pendapatan petani. Berikut ini data potensi
perkebunan salah satunya kemiri di Kabupaten Sumbawa dapat di lihat pada tabel
berikut.
185
Prosiding Agroforestri Tradisional di lndonesia
rsBt{ 978-802-88r6-59-l
Tabel 1. Potensi Perkebunan Kabupaten Sumbawa Tahun 2009
No Keamtan
1.
Tarano
L
Potrnsi
POTENSI YANG SUDAH DIGUNAKAN ( Ha
(rra) Ker"p. Kopi IH"
M"*3,()90.00
25945 -
Empang
3,78.ffi
3.
Plarrpang
4.
)
porensi
Kakeo Kemiri Asam K.puk
11235
39.90
194.25 -
127.ffi
14.70
13.65
77,42@
353-50 -
s32ql
4.95
23.52
Iobaogka
9,762;W
y.65
t0fr,ffi
5.
Maronge
&6:!.00
u.m -
%.n
55.55
A.N
6.
Lape
,A74.@
ryF00 -
?93.8
43.(B
14.50
7.
Iopok
1,1151.00
1612i -
100.00
-
74.90
E.
I-anhrng
22200.m
17.m
29.m
59.m
49.m
38.m
9.
Ropang
t90r.m
103)
339.72
-
89.43
29.00
1.50
10.
Lun)ruk
15"8(8,00
6t6.25 124.00 2A.fi
-
61.89
19.55
2935
11.
OrongTelu
9,596.W
7.fi
-
g).m
-
3,%8.00
1335
tGi4.OO
7Z
-
45,25
50.30
-
131
150
25.55
31.00
E8.75 5.00
3m38
5.00
5L.77
x.N
51.98
3.15
14.
Moyo
llllir
6247.W
60.00 -
49.00
4.4
15.
Moyo
Utara
7,799-@
714.45 -
31.75
39.97
L6.
Sumbawa
1^500.00
3[t.60 -
33.60
19.%
17.
Betuhnteh
6,55200
24.N
3,249-42
?O.00
18.
Unterlwis 3,fi7.N
n.@
-
150.15
19.
Iab.Badas
t93200
1J45.00 -
1414.45
m.
Rhee
11,900.00
77.W
qn00
zt.
Utan
L2fi.ffi
389.00 -
139.00
2-
Buer
1,857.00
182-00 262s
B.
Alas
2,16.00
33.(E
24.
Alas
5.00
550.50
Brat 3251.00 Ae.95 -
-
5!15.75
13.00
7.35
,q
13.65
4.m
{
i{
i.t
50.40
r,t
E0.50
8.00
.lu
aq
zto
97.65
73.n
115.98
6.&t
60.90
7.W
510.00
_
1.05
14.70
11.50
[email protected]
- S2S
19 69tZyJ 92'13 C\ST
Sumber : Data sekunder Dishutbun Sumbawa Besar, 200i
z.g5
cu
4.65
714.95
Peran Agroforestri Hutan Ratryat kemiri
Luasan keseluruhan hutan rakyat di Desa Batu dulang, Kec. Batu Lanteh
yaitu 324 Ha. Pola tanam hutan rakyat di Kecamatan Batu ianteh menggunakan
pola agroforestri. Berdasarkan pengamatan di lapangaq populasi pohon Ji dalam
hutan rakyat di desa Batu Dulang, jenis tanaman kehutanan yang d;minan ditanam
di hutan rakyat kecamatan Batu lanteh yaitu kemiri (Aleuritei molucano). Jenis186
h
530
-
5,79.2-y3
T
lU
57.75
/$,.q5
13.13
-
il
d
9.00
5250
MoyoHulu
151,018.00
lLffi
25.16
13.
(Ha )
iq
d
-d
Lq
k$
ttu
ku
b{il
Sd
F:u
Fq
t€5
Prrsiding Agroforestri lradi
sio nal
di lndonesia
rsBil 978-EU2-8EtE-53-l
jenis pohon bernilai ekonomi tinggi lainya yang juga dibudidayakan bersama
kemiri adalah sengon buto (Enterolobium cyclocarpum), mahoni (Swietenia
macrophyla) dan Jatt (Tectono grondis) dan juga jenis tanaman perkebunan yang
ditanam yaitu kopi. kelengkeng. Rambutan dan mlinjo, sedangkan tarutman
semusim ditanam pisang saba dan empon-empon serta sebagian juga terdapat
budidaya lebah madu.
Pengelolaan kebun produkif berpusat pada pemanenan buah kemiri, kopi
dan buah-buahan.Proses silvikultur pada hutan rakyat tidak dirancang seperti hutan
tanaman industri. dimana pohon-pohon berusia seragam dikelola se,cara homogen
melainkan ditujukan unruk mempertahankan sistem yang mampu memproduksi
dan tumbuh dalam pola polikultur dan multifungsi. Kerapatan hutan rakyat kemiri
yang sudah berumur sepuluh tahun termasuk kategori sedang yaitu 75Yo. Teknik
penanaman kemiri di Desa baru Dulang, Kec. Batu Lanteh, Kab. Sumbawa Besar
yaitu dengan biji dan bibit cabutan yang banyak terdapat di sekitar pohon kemiri.
Agroforest di Batu Lanteh juga sudah berperan sebagai daeratr penyangga yaitu
mengambil alih p€ran hutan alam di kawasan hutan Batu Lanteh dalam
perekonomian sehingga mengurzrngi gangguan manusia terhadap hutan alam yang
tersisa. Agroforest juga melindungi kesuburan dan stabilitas air, dan juga
kelestarian keanekaragaman hayati.
Proses Pasca Panen
Pengolahan buah kemiri
Pohon kemiri siap dipanen buahnya jika sudah berumur 4 tahun.
Berdasarkan hasil wawancara musim berbuah kemiri antara bulan Oklober sampai
Desember, dan buah kemiri masak pada bulan Januari. Cara pemanenan buah
kemiri tidak dilalokan dengan cara memetik langsung dari pohonny4 tetapi buah
kemiri dibiarkan jatuh sendid dan dibiarkan beberapa hari supaya daging buahnya
lunak agar mudah untuk dikupas. Setelah biji kemiri gelondongan dibersihkan dari
daging buatrnya kemudian dilakukan penjemuran selama 4 atau 5 hari tergantung
crnca. Rata-rata buah kemiri yang di hasilkan sebanyak 2 ton/Ha. Buah kemiri
yang dihasilkan di Kecamatan Batu Lanteh dijual dalam bentuk biji kemiri
gelondongan, yaitu biji kemiri masih terdapat kulit atau cangkangnya. Buah kemiri
gelondongan banyak dikidm atau dijual ke Pulau Lombolq salah satunya di Kab.
Lombok tengah sebagai sentra usaha pengupasurn biji kemiri. Sehingga setelah biji
kemiri dilakukan pengupasan baru di jual ke Pulau Jawa atau Pulau Bali dalam
bentuk kemiri kupas kering. Pulau Sumbawa sebagian besar menjual buah
kemirinya masih daiam bentuk kemiri gelondongan yaitu buah kemiri masih
belum dikupas kulit cangkangrya dan buah kemiri gelondong dijual Rp. 5000/ Kg.
Sehingga pengolahan biji kemiri atau pengupasan biji kemiri tidak dilatokan oleh
petani hutan rakyat kemiri di Pulau Sumbawa itu sendiri, tetapi yang melalrukan
pengolahan biji kemiri banyak terdapat di Pulau Lombok atu hrlau Jawa. Hal
tersebut disebabkan karena kurangnya alat untuk pemecah biji kemiri, juga karena
187
Prosiding Agroforestri Tradisional di lndonesia
-d
q
lsBN 978-602-8818-5S-l
keinginan petani yang ingin lebih cepat untuk mendapatkan uang dengan menjual
Selain itu, petani memilih menjual blji kemiri
gelondongan karena tidak beresiko bisar, dibanding jika menjual dalam bentuk
kemiri kupas.
Pemanenan buah kemiri gelondongao yang banyak dihasilkan dari Pulau
Sumbawa. Buah kemiri yang telah dipanen, dihilangkan kulit daging terluarnya
terlebih dahulu, setelah itu dijemur selama 4 atau sampai 5 hari. Proses selanjutnya
setelah dijemur, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan siap untuk dijual. Biji
kemiri gelondong yang sudah kering tersebut dijual keluar Pulau Sumbawa,
kemudian untuk diproses untuk menghasilkan biji kemiri kupas.
Pengolahan dari biji kemiri gelondongan menjadi biji kemiri kupas (ose)
meliputi beberapa tahapan yaitu meliputi : l-Perebusan, 2.Perendaman dengan air
dingi43.Pencucian, 4. Pemecahan, 5.Pengupasan, 6.Pengovenan, T.Penyortiran
berdasarkan kualitasny4 8. Pengepakan.
Proses perebusan yaitu dilalnrkan dengan cara memasukan biji kemiri
gelondong ke dalam drum dan perebusan dilakukan selama * 40 menit. Proses
perendaman air yaitu dilakukan dengan cara memasukan biji kemiri yang telah
direbus ke dalam bak yang telah berisi air dingin selama 12 jam. Proses pencucian
biji kemiri gelondong yaitu kemiri yang sudah direndam dalam air kemudian
dilakukan pencucian unfuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih menempel
pada cangkang kulit kemiri gelondong, dengan cara diinjak-injak.
Kemudian setelah proses pencucian, biji kemiri gelondong siap untuk
dilakukan pemecahan dan pengupasan biji kemiri. Proses pengovenan kemiri yang
telah dikupas dioven selarna 12 jam. Proses pemecahan kemiri dilahrkan dengan
menggunakan alat manual yaitu alat palu dan setelah kulit (cangkang) kemiri retak,
kemudian di cungkil dengan alat pencungkil untuk memisahkan kulit (cangkang)
dari isinya (ose).
Kemiri kupas setelatr dioven dibiarkan diogro, kemudian dilakukan
penyortiran berdasarkan kualitasnya. Kemiri kupas diklasifikasikan dalam tiga
kategori yaitu kelas super (Klas D yaitu kemiri kupas yang masih utuh atau yang
terbelah dua. Kemiri pecatran ( klas II) yaitu kemiri yang sudah pecah kecil-kecil
dan kemiri coklat (hitam)atau klas III yaitu kemiri kupas yang berwarna coklat atau
hitam. Proses pengolahan kemiri yang terakhir yaitu pengepakan dengan
memasukan ke dalam karung dan siap untuk di jual ke luar Pulau Lombok yaitu
Pulau Jawa dan Pulau Bali. Proses pengolahan biji kemiri gelondong menjadi
kemiri kupas dilakukan selama 3 hari. Cangkang dari buah kemiri di Pulau
Lombok jrga drjual untuk digunakan pengovenan tembakatl harga kulit
(cangkang) kemiri dijual Rp. 100.000/karung. Sehingga petani pengupas kemiri
bisa mendapatkan keuntungan dari menjual kemiri kupas dan kulit atau
cangkangnya.
Proses pemecahan kemiri gelondong menjadi biji kemiri kupas (ose) banyak
dilalnrkan oleh perempuan karena membutuhkan ketelatenan dan kehati-hatian
mengupas biji kemiri gelondong untuk menjadi kemiri kupas.
h
btji kemiri gelondongan.
188
td
ry
{j
!;!
t,,&
lE
{
rq
"{
d
#I
I
,-d
J
t
t
SA
u
d
h,fl
:5
tr
Prosiding Agroforeshi Tradisional di lndonesia
tsBil 978-802-8ElE-59-l
Pemasaran
Pemasaran dari brji kemiri gelondongan sampai kemiri kupas melewati
beberapa rantai pemasaran y'airu ada tiga rantai pemasaran. Rantai pemasaran
pertama (l) yairu biji kemiri gelondong yang dihasilkan dari petani (produsen) -*
ke pengumpul (desa). dari pengumpul dijual keluar Pulau Sumbawa --+ produsen
kemiri kupas (modai sendiri) --, Pengusaha besar kemiri kupas (luar Pulau) ---*
konsumen. Posisi ta\\'ar produsen kemiri }cupas dengan modal sendiri memiliki
posisi tawar yang lebih kuat dibanding pengusaha besar (luar pulau).
Rantai pemasaran kedua (2) yaitu Petani (produsen kemiri gelondong) ---'
Pengumpul (desa) --* buruh pengupas kemiri gelondong --- pengusaha besar kemiri
kupas (Luar pulau) ---- konsumen. Posisi tawar buruh pengupas kemiri gelondong
tidak memiliki posisi ta*'ar. karena yang memberi modal untuk membeli kemiri
gelondong yaitu pengusaha besar luar pulau, jadi produsen kemiri kupas hanya
menerima upah mengupas bi-ii kemiri.
Rantai p€masamn ketiga (3) yaitu petani (produsen kemiri gelondongan) *
Pengumpul desa ---+ pengusaha biji kemiri kupas (modal dr pengusaha (luar pulau)
-+ pengusaha besar kemiri kupas (luar pulau) --* konsumen. Posisi tawar
pengusaha kemiri kupas dengan modal dari pengusaha besar (luar pulau) memiliki
posisi tawar yang lemah karena sebelum dijual ke pengusaha besar di luar pular:"
ada kesepakatan harga kemiri kupas terlebih dahulu. Sehingga bisa
menguntungkan, juga bisa merugikan bagi produsen kemiri kupas, karena jika
harga pasaran kemiri kupas dibawah harga kesepakatan awal, produsen bisa
untung, tetapi jika harga pasaran diatas harga kesepakatan, produsen kemiri kupas
bisa mengalami kerugian.
ANALISIS GENDER
Analisis gender adalah suatu proses dalam menganalisis data dan informasi
secara sistematis untuk menidentifikasi status, peran, dan tanggung jawab antara
laki-laki dan perempuan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam situasi
tertentu ( KPP-BKXBN-UNFPA (2003) dalam Leti dkk, (2007). Berdasarkan
hasil wawancara- secara umum terjadi kemitraan yang baik dalam pengolahan,
tenaga kerja dan pemasaftm antara peftm laki-laki dan perempuan di Dusun Pancor
Dao, Desa Aik Dareh Lombok Tengah.
189
Prosiding Agroforestri lradisional di lndonesia
.[
lsBll 978-802-88t6-58-l
u
Tabel2. Analisis Gender dalam
pengusahaan
Lombok Tengah
Perempu^n
Aktiyitas
A
1
2
J
4
B
1
)
J
4
C
I
D
I
2
kemiri di Dusun Pancor Dao,
Laki-laki
Kontrol
Akses
Kontrol
o
6
6
6
6
Klasifikasi Petani Kemiri
Petani
Pengolalr
Pedagang pengumpul
Pedagang besar
Sumberdaya
Lahan
Kredit produksi
Informasi harga
Informasi pelatihan
Teknologi Pengolahan
Pengolahan
Pemasaran
Organisasi pemasafirn
Chanel
I
I
I
:
6
3
o
:
I
I
:
I
I
6
6
6
6
o
q
I
3
O
3
3
6
.?'
6
Keterangan:
Tingkatan peran yang rendah dari perempuan d-n laki-laki
peran yang tingg dari laki-laki perempuan dan laki-laki
gd =
gd =
KESIMPT]LATI
Kesimpulan penelitian tentang "Prospek pengembangan pengusahaan
HIIBK kemiri (Aleurites moluccano wild) Produk Agroforestri Tradisional
NTB", yaifu:
l. Pemilihan tanaman pokok kemiri di Desa Batu Dulang, Kecamatan Bafu
Lanteh Sumbawa Besar karena selain untuk meningkatkan pendapatan juga
2.
3.
4.
untuk konservasi tanah dan air.
Peran agroforestri pada hutan rakyat kemiri di Desa Batu Dulang, Kecamatan
Batu Lanteh sumbawa Besar yaitu sebagai daerah penyangga untuk
peningkatan perekonomian petani, melindungi kesuburan tanah dan stabilitas
air serta untuk kelestarian keanekaragaman hayati.
Teknik pengolahan biji kemiri masih dilakukan secara tradisional dengan
menggunakan alat-alat yang sederhana sehingga hasilnya masih belum
maksimal.
Analisis gender pada pengusahaan kemiri di Desa aik Darek yaitu pada
klasifikasi petani kemiri kup* peran perempuan dan laki-laki setar4
sedangkan pada pengolah peran perempuan lebih besar dibanding laki-laki.
Analisis gender klasifftasi sumberdaya pada lahan dan infonnasi harga peftm
p€rempuan lebih kecil dibanding laki-laki sedangkan kredit produksi dan
kredit pemasaran laki-lai saja yang aktif berperan. Analisis gender pada
190
Prosiding Agroforestn Tradl si: nal rji lndor esia
tsBH 978-602-8ErE-59-r
teknologi pengolahan- peftin perempuan lebih besar dibanding laki-laki.
Analisis gender pada pemasaran yaitu di organisasi pemasaran serta chanel
pemasaftrn seluruhnl'a p€ran laki-laki.
DAITTAR PUSTAKA
Anonim,l981. Mengenal Sifat-sifat Kayu lndonesia dan Penggunaannya. Kanisius.
Yogyakarta
Anonim, 2009. Kemiri mempunyai peluang dikembangkan sebagai tanaman
industri dan tanaman obat. ''nr"w.sinartani.com (18 Oktober 2010)
Darmawan S.. Kurniadi. R. 2007 Studi pengusahaan Kemiri di Flores, NTT dan
Lombok. NTB
Foresta, H.,Kusr,r'oro.A..MichoruG,.Djatrniko,W.A, 2000. Ketika kebun berupa
hutan: Agtoforest Khas Indonesia sebuah sumbangan masyarakat, SMT
Graflka Desa Putera Jakarta
Sunanto, H.l994. Budidal'a Kemiri Komoditas Ekspor. Kanisius. Yogyakarta.
Sundawati, L dkk. ?007. Modul utama Traning of Trainer Market for agroforestry
Tree Products. Srudi kasus di Asia TenggaraKerjasama SEANAFE, PAFI,
Fakultas kehutanan IPB Bogor. Bogor.
Wibowo, 5.2007. Pengusahaan Kemiri (Aleurites moluccana wild) di Desa Kualq
Tiga Binanga- Tanah Karo
191
Pnsiding Agroforestri lradisional di lndonesia
lsBil s78-E[2-88t6-59-l
LAMPIRAN
Lampiran
l.
Proses Pengolahan
Biii Kemiri
Perendaman
@
l-"..""rh-k -ht
tt
Kelas Super
(Khsr)
I
Kelas Pecahan
Hitam/coklat
GhsIr)
(Khs m)
192
Prusiding Agruforeshi Tra d is io n a I d i lndsnesia
ls8il s78-602-86r8-59-l
Lampiran
2.
Foto Hutan rakyat kemiri di Desa Bafu Dulang, Kec. Batu Lanteh,
Sumba*'a Besar dan Pengolahan biji kemiri lcupas di Desa Aik
Darek. Lombok Tengah
t93