PERBEDAAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP JENIS O B A T G E N E R I K DAN O B A T P A T E N DI K E C A M A T A N S U K A R A M I PALEMBANG SKRIPSI

perfu?tap;aan
u ^! v e r s as
ad|v^
tAN.5G.*L

; 3-1 --wa

PERBEDAAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP JENIS
O B A T G E N E R I K D A N O B A T P A T E N DI K E C A M A T A N S U K A R A M I
PALEMBANG

SKRIPSI

OLEH :
Nama

: Rlnl Erfka

NIM

: 21.2007.127. K


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
FAKULTAS EKONOMI
2011

PALEMBANG

PERBEDAAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP JENIS
O B A T G E N E R I K DAN O B A T P A T E N DI K E C A M A T A N S U K A R A M I
PALEMBANG

SKRIPSI

OLEH:
Nama

: Rlnl E r i k a

NIM


: 21.2007.127. K

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
FAKULTAS EKONOMI
2011

PALEMBANG

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah i n i :

Nama

: Rini Erika

NIM

: 21.2007.127. K


Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis sendiri dengan sungguh-sungguh dan tidak
ada bagian yang mempakan penjiplakan karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka saya sanggup
menerima sanksi bempa pembatalan skiipsi dan segala konsekuensinya.

Palembang,

Januari 2011

Penulis,
METERAI
TEMPEL

mm
Rini Erika

ii

Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyth

Palembang

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

JUDUL:

PERBEDAAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP JENIS OBAT
G E N E R I K DAN O B A T P A T E N D I K E C A M A T A N S U K A R A M I
PALEMBANG.

Nama
NIM
Fakultas
Jurusan
Mala Kuliah Pokok

; Rini Erika
: 2L2007.127.K
: Ekonomi
: Manajemen

: Pemasaran

Diterima dan disyahkan
Pada Tanggal

Pembimbing

iii

" Barang siapa yang Bertaqwa (upadd AddB. niscaya Via
akan ymngaddkan BaginyajaQin keCuar dan memBeri rezeki
dari arah yang tidak cGsangka-sangka*',
( Q,S, M ' Tfialdq: 2-3 )
" JangarddA kita menyia-nyiatan waktu dengan menyesalx
masa Campau ataupun mengeCufi tentang peruBafianperuBafian yang mengganggu kenyamanari kita, seBaB
peruBakan adaXdfi inti ddri kekidupan '\
( Ttmdis )

Skripsi ini XupersemBaAkan kepadd:
• XyaAanddXmsyafiriCddnlBundd yustina

Xakak^ Xyuk ddn Xdikku
• Seseorang yang aku sayangi: X" Vian
SaBaSat-safiaBat terBaikku
• XCmamater

iv

PRAKATA

AlhamduUilah Hirobbil A'lamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt,
penulisan skripsi ini dengan judul Perbedaan Sikap Konsumen Terhadap Jenis Obat
Generik Dan Obat Paten D i Kota Palembang ( Study Kasus di Kecamatan sukarame )
dapat penulis selesaikan tepat waktu.
Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih,
penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku yang telah mendidik, mendo'akan dan
memberikan dorongan serta semangat kepada penulis dan kakak serta adikku tersayang
dan juga kak Dian yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan serta
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
Oleh karena itu dala kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak H. M . Idris, SE, M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Bapak Drs. H. Rosyadi, M . M ,

selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Palembang, beserta staf dan karyawan/karyawati.
3. Bapak Mizan, S.E, Ak,.M.Si, sebagai Koordinator Kelas Regular C dan Ibu H j .
Kholilah, SE, M.Si selaku Wakil Koordinator Kelas Reguler C Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Ibu Hj. Kholilah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, atas kesediaanya
membimbing dan memberikan saran serta arahan dari awal menyusun sampai
selesainya skripsi.

V

7. Kakakku ( Iwan, Yudi, Hendra, Tata, Ivan), Ayukku ( Yenita ) dan adikku (Noris)
yang banyak membantu dan memberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Kekasihku : K ' Dian yang telah memberikan masukan-masukan, semangat serta kasih
sayang dan cintanya.
9. Keponakan-Keponakanku yang kusayangi : Adda, Diva, Kaka, Dewi, Windra dan

Reihan yang telah membuatku bahagia dan gembira.
10. Temen-teman K K N Angkatan ke-34 di Desa Pinang Banjar yang telah banyak
membantuku dan memberikan dorongan semangat kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantuku sehingga selesainya skripsi ini.
Akhirul kalam dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi i n i ,
semoga amal dan ibadahnya mendapatkan balasan dari-Nya. Amin.

Palembang,

Penulis

vi

Januari 2011

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL


i

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

HALAMAN M O T T O DAN PERSEMBAHAN

iv

HALAMAN PRAKATA

v

H A L A M A N D A F T A R ISI


vii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN

ix

ABSTRAK

X

BAB I

PENDAHULUAN
A . Latar Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah


4

C. Tujuan Penelitian

4

D. Manfaat Penelitian

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A . Penelitian Sebelumnya

6

B. Landasan Teori

7

1. Perilaku Konsumen

7

2.

20

Sikap Konsumen

C. Hipotesis

27

BAB III M E T O D E P E N E L I T I A N
A. Jenis Penelitian

28

B. Tempat Penelitian

28

C. Operasionalisasi Variabel

28

D. Populasi dan Sampel

29

E. Data yang Diperlukan

30

F. Teknik Pengumpulan Data

31

G. Analisis Data dan Teknik Analisis

32

BAB I V H A S I L P E N E L I T I A N DAN PEMBAHASAN

BABY

A. Hasil Penelitian

36

B. Pembahasan Hasil Penelitian

44

SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

66

B. Saran

67

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lembar Persetujuan Skripsi

Lampiran 2

Kucsioner (Daftar Pcrtanyaan)

Lampiran 3

Surat Keterangan Riset dari Kecamatan Suka

Lampiran 4

Aktivitas Bimbingan Skripsi

Lampiran 5

Sertifikat Lulus Mengaji

Lampiran 6

Sertifikat Lulus T O E F L

ix

ABSTRAK

RINI ERIKA / 21 2007 127 / 2011 / Perbedaan Sikap Konsumen Terhadap Jenis Obat
Generik Dan Obat Paten D i Kota Palembang (Study Kasus di Kecamatan Sukarame) /
Manajemen Pemasaran.
Perumusan masalahnya adalah bagaimana perbedaan sikap konsumen terhadap jenis obat
generik dan obat paten di Kota Palembang ( Study Kasus di Kecamatan Sukarame).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sikap konsumen terhadap jenis
obat generik dan obat paten di Kota Palembang.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang didapat dari
kuisioner berupa jawaban responden terhadap daftar pcrtanyaan yang diedarkan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah daftar pcrtanyaan (kuisioner) dan
Dokumentasi. Analisis data yang dilakukan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif dan
teknik analisis dengan menggunakan model Fishbien
n
A O = X b-e.
i= 1
Dan untuk melihat perbedaan sikap konsumen terhadap jenis obat generik dan obat paten
digunakan distribusi F ( A N O V A ) .
Hasil penelitian yang dilakukan yaitu dari keempat atribut dan indikator maka diperoleh
hasil penelitian yang menunjukan hasil FQ = -0,005. Karena Fo = -0,005 > Fd ^ -6,59,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap jenis
obat generik dan obat paten di Kecamatan Sukarame.
Sarannya adalah untuk perusahaan yang memproduksi obat generik harus lebih
memperhatikan ketersediaan obat di pasaran sedangkan untuk perusahaan yang
memproduksi obat paten harus memperhatikan harga yang ditetapkan agar dapat
terjangkau oleh konsumen.
Kata K u n c i : Sikap Konsumen dan Pembelian Obat

X

ABSTRACT
R I N I ERIKA / 21 2007 127 / 2011 Consumer Attitudes Against Type Differences
Generic Dmgs And Drug Patents In the city o f Palembang (Case Study in District
Sukarame) Management / Marketing.
Formulation o f the problem is how differences in consumer attitudes toward generic
drugs and patent medicines in the city o f Palembang (Case Study in District Sukarame).
The purpose o f this study is to investigate the differences o f consumer attitudes toward
generic drugs and patent medicines in the city o f Palembang.
The data required in this study are primary data that is data obtained from questionnaires
of respondents' answers to a questionnaire that was circulated. Data collection techniques
used is a list o f questions (questionnaire) and Documentation. Data analysis is qualitative
and quantitative analysis and technical analysis using the model Fishbien
n
i= 1
And to see the differences in consumer attitudes toward generic drugs and patent
medicines used in the distribution F ( A N O V A ) .
Results o f research conducted from the four attributes and indicators o f the obtained
research results that show the results of FO = -0.005. Since FO = -0.005> Fd = -6.59, then
HO rejected and Ha accepted. So, there are differences in consumer altitudes toward
generic drugs and patent medicines in the District Sukarame.
His advice is for companies that manufacture generic drugs should be more concerned
with the availability o f drugs on the market and for companies that manufacture patented
drugs must consider the price set for can be affordable by the consumer.
Keywords: Consumer Attitudes and Purchasing Drugs

BAB I
PENDAHULUAN

A. L a t a r Belakang Masalah
Kemajuan ekonomi suatu negara akan menentukan tingkat kesejahteraan dan
kesehatan masyarakatnya. Dengan kemajuan ekonomi akan membuka peluang
terhadap

munculnya industri

farmasi yang berhubungan dengan

kesehatan

masyarakat. Munculnya peluang usaha industri farmasi ini akan mengarah kepada
peningkatan derajat kesehatan menuju masyarakat yang lebih baik. Industri
farmasi memproduksi dua jenis obat yaitu obat generik dan obat paten dengan
nama dagang.

Industri

Farmasi merupakan salah

berpengaruh di Indonesia dan mempunyai peranan

satu

industri

besar dan

penting dalam bidang

kesehatan. Bagaimana tidak?sebagai negara berkembang, Indonesia merupakan
pasar obat potensial dimana setiap pemerintah daerah di Indonesia

ingin

mewujudkan masyarakat yang sehat dan cerdas di daerahnya.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pemerintah Propinsi Sumatera Selatan
ingin mewujudkan masyarakat Sumatera Selatan yang sehat dan cerdas. Untuk itu
pemerintah membuat program berobat gratis dan sekolah gratis. Pelaksanaan
program berobat gratis memerlukan dukungan dari banyak pihak agar dapat
berjalan sesuai target yang diinginkan, jadi ini bukan hanya tugas pemerintah saja,
akan tetapi juga menunlut peran serta masyarakat dan instansi yang terkait.
Program ini bertujuan untuk membantu masyrakat yang kurang mampu agar dapat

1

2

mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama agar dapt terwujud masyarakat yang
sehat secara merata.
Pada saat sekarang banyak masyarakat yang memanfaatkan program ini tidak
hanya masyarakat miskin masyarakat yang tergolong mampu juga ikut dalam
program ini salah satunya masyarakat di kecamatan sukarami. Dalam pelaksanaan
program berobat gratis pemerintah lebih banyak menggunakan obat-obat generik
atau obat dengan nama isi zat brkhasiatnya dibandingkan obat paten atau obat
yang menggunakan nama dagang yang dianggap lebih berkualitas. Masyarakat
menengah kebawah di kecamatan Sukarami banyak memanfaatkan program i n i
karena mereka dapat berobat dengan gratis hanya dengan melampirkan surat
keterangan tidak mampu dari kelurahan dan tidak sedikit masyarakat menengah
keatas yang ikut memilih obat-obat generik yang lebih murah harganya.
Masyarakat di kecamatan Sukarami i n i memiliki padangan yang berbedabeda mengenai obat yang mereka gunakan berdasarkan pengalaman masingmasing yang pemah mereka rasakan setelah menggunakan kedua jenis obat
tersebut. Dengan ini masyarakat memiliki sugesti yang berbeda-beda terhadap
tingkat penyembuhan yang mereka rasakan dari penggunaan obat paten dan obat
generik, ini juga menjadi dasar pertimbangan bagi mereka untuk menentukan
terapi pengobatan yang akan mereka pilih.
Terhadap obat paten sikap masyarakat tampaknya positif karena obat paten
dianggap lebih berkualitas dan memberikan efektivitas yang cepat terhadap terapi
yang diinginkan. Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset
yang diproduksi oleh industri farmasi dengan menggunakan nama dagang yang

3

sudah dipatenkan dengan masa paten tergantung dengan jenis obat. Obat paten
sudah melalui uji preklinik dan uji klinik untuk menjamin efektivitas dan
keamanan obat baru tersebut sehingga berpengaruh terhadap harga obat yang
menjadi lebih mahal. Promosi yang dilakukan untuk obat paten juga lebih agresif
sehingga masyarakat lebih mengenai nama obat tersebut dan ketersediaanya juga
mudah didapat.
Sebaliknya terhadap obat generik sikap masyarakat kurang positif karena obat
generik dianggap obat kelas dua,artinya mutunya kurang bagus dan kerap di cap
sebagai obat kaum tidak mampu. Obat generik dianggap memberikan efektifitas
yang lambat terhadap terapi yang diinginkan. Obat generik adalah obat yang
menggunakan nama kandungan

zat berkhasiatnnya. Harga obat generik lebih

murah karena hanya berisi zat yang dikandungnya sehingga tidak memerlukan
biaya untuk hak paten nama obat tersebut. Promosi obat generik kurang agresif
sehingga dipandang sebelah mata dan masyarakat tidak mengetahui benefit yang
ditawarkan dari obat generik.
Dari perbedaan diatas dapat dilihat terhadap obat paten sikap masyarakat lebih
positif dan terhadap obat generik sikap masyarakat negatif. Selain itu, tingkat
pendapatan juga menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih obat. Untuk
itu kebanyakan masyarakat dengan tingkat pendapatan menengah kebawah lebih
memilih obat-obat generik. Perbedaan sikap masyarakat ini juga didasarkan oleh
kepercayaan atau sugesti akan kualitas obat yag dapat membuat mereka yakin
akan tingkat penyembuhan yang lebih cepat.

4

Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul "Perbedaan Sikap Konsumen Terhadap Jenis Obat
Generik dan Obat Paten D i Kecamatan Sukarami".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

dapat

dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
Bagaimana perbedaan sikap konsumen terhadap jenis obat generik dan obat paten
di Kecamatan Sukarami ?

C . Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

sikap

konsumen terhadap jenis obat generik dan obat paten di Kecamatan Sukarami.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk pihak-pihak

sebagai berikut:
a.

Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui dan mengerti praktek dari teori yang selama ini
diperoleh khususnya dalam kajian manajemen pemasaran.

Bagi Almamater
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
penelitian yang serupa di masa yang akan datang.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka
A. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya

pertama pemah

dilakukan oleh Hany D w i

Pratiwiningsih (2008), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Sikap
Konsumen Terhadap Kualitas Pemberian Informasi Obat Pada Apotek D i
Kecamatan Kartasura Sukoharjo. Rumusan masalah dalam penelitiannya
adalah bagaimana sikap konsumen terhadap pelayanan informasi obat yang
dibenkan di apotek. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut ada
dua yaitu sikap konsumen dan kualitas informasi, dengan indikator kualitas
obat, dosis obat, harga obat dan efek samping obat. Analisis yang digunakan
adalah analisis kuantitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan menggunakan
teknik analisa sikap model Fishbien. Hasil penelitian menunjukan sikap
konsumen terhadap

kualitas pemberian informasi

Kecamatan Kartasura Sukoharjo

obat pada apotek di

adalah baik atau positif dengan skor rata-

rata 4,21. Sikap konsumen tehadap kualitas pemberian informasi obat pada
apotek di Kecamatan Kartasura Sukoharjo mendapat respon baik, hal i n i dapat
dilihat dari tingkat kepuasan konsumen, sedangkan skor terendah adalah tidak
puasnya

konsumen

terhadap

informasi

pendidikan, yaitu dengan skor 2,75.

6

yang

diberikan karena

faktor

7

Penelitian yang kedua pemah dilakukan oleh N o v i Kartika ( 2005),
dalam penelitiannya yang berjudul

Analisis Sikap Konsumen Terhadap

Pembelian Perumahan Pada PT. M u l t i Wahana Wijaya Palembang. Rumusan
masalah

dalam penelitian tersebut

adalah

Bagaimana

sikap konsumen

terhadap pembelian perumahan pada PT. Multi wahana Wijaya Palembang.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap
pembelian perumahan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian i n i
adalah analisis kuantitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa sikap konsumen
terhadap perumahan M u l t i Wahana Wijaya
ditunjukan

oleh skor rata-rata

adalah baik atau positif

sebesar 2,36.

yang

Sikap konsumen tehadap

perumahan M u l t i Wahana Wijaya di Kecamatan Sako Kenten Palembang
mendapat respon baik, hal i n i dapat dilihat dari tingkat kenyaman konsumen,
sedangkan skor terendah adalah keputusan pembelian perumahan karena
dorongan kebutuhan, yaitu dengan skor -1,73.

B . Landasan Teori
1. Perilaku Konsumen
a.

Pengertian Perilaku konsumen
Perilaku

konsumen

perlu

dipelajari

sebagai

perwujudan

dari

sejumlah manusia dan merupakan bagian dari kegiatan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Derasnya arus informasi yang diterima oleh
konsumen membawa pengaruh besar yaitu dengan semakin kritisnya
mereka memilih setiap produk atau jasa yang ditawarkan.

8

Menurut Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk ( 2008 : 6 ),
perilaku konsumen (customer
perilaku

behavior)

dapat didefenisikan sebagai

yang ditunjukan dalam mencari, membeli,

menggunakan,

menilai, dan menentukan produk, jasa, dan gagasan.
Perilaku membeli (purchase
mencakup

dua

macam

behavior)

pembelian

adalah

: pembelian

perilaku yang

percobaan

(tahap

penyelidikan dimana para konsumen berusaha menilai suatu produk
melalui pemakaian langsung) dan pembelian ulang, yang biasanya
menandakan bahwa produk tersebut memenuhi persetujuan konsumen
dan bahwa konsumen bersedia untuk memakainya lagi.

b.Model Prilaku Konsumen
Model prilaku konsumen yang dikemukakan Kollcr (2007 : 226)
menerangkan

bahwa keputusan

konsumen dalam pembelian selain

dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat juga dipengaruhi oleh
rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat
promosi.

Variabel-variabel

diatas

saling

mempengaruhi

dan

proses

keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang
didasarkan pada pilihan produk, pilihan merk, pilihan penyalur, waktu
pembelian, jumlah pembelian.

9

Tabel I
Model Prilaku Konsumen

Psikologi
Konsumen
Motivasi
Rangsangan
Rangasangan

^ Persepsi

Pemasaran

lain

Produk

Ekonomi

Harqa

Teknologi
Politik

Distribusi
Komunikator /

Budaya

Pembelajaran
/

\

Promosi

Memori

\


Karakteristik
Konsumen
Budaya
Sosial

f

Proses
Keputusan

Pembelian
Pengenalan
• Masalah
Pencarian
Informasi
Penilaian
alternalif
Keputusa
Pembelian
Perilaku pascapembelian

Keputusan
Pembelian
Pilihan Produk
Pilihan. Merk
.—.
— . — „

—1

pilihan Dealer
Jumlah pembelian
Pilihan tepat
Metode
pembayaran

Personal

Sumber : Kotler, ( 2007 )

1) Rangsangan Pemasaran
Menurut Kotler ( 2007 : 226 ) rangsangan lain yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah produk, harga, distribusi dan promosi.

a) Produk
Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk
diperhatikan, d i m i l i k i , atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan yang meliputi kualitas, merek, wama dan
kemasan barang.

.

10

b) Harga
Harga adalah sejumlah uang ( ditambalikan beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanannya.
c)

Ditribusi
Distribusi adalah terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan
semua kegiatan (flingsi)

yang digunakan untuk menyalurkan produk

dan setatus pemiliknya dari produksi ke konsumsi agar ketersediaan
barang dipasar selalu ada.
d) Promosi ( komunikator)
Promosi merupakan bagaian dari komunikasi yang terdiri dari berbagai
kegiatan untuk memberikan informasi kepada pasar sasaran akan
adanya saatu produk baik berupa barang, jasa dan ide.
2) Rangsangan lain
Selanjutnya Kotler (2007 :226) berpendapat bahwa rangsangan lain
yang mempengaruhi

perilaku konsumen

adalah

ekonomi, teknologi,

politik, dan budaya.
a) Ekonomi
Konsumen

menhapuskan pemberian terhadap produk sesuai dengan

kemampuan ekonomi dan kebutuhannya.
b) Teknologi
Teknologi dapat memberikan infonnasi atas produk yang akan dibeli
oleh konsumen.

11

c)

Politik
Keadaan

politik

suatu

negara

juga

mempengaruhi

pemebelian konsumen karena didalam lingkungan poitik

keputusan
terdapat

peraturan-peraturan yang dapat mengikat.
d)

Budaya
Budaya suatu bangsa,daerah atau suatu tempat juga mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen karena budaya merupakan ciri atau
krakteristik yang has dari suatu daerah.

3) Faktor karakteristik konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian
yaitu:
a) Faktor Budaya
Kebudayaan adalah kompleks simbol dan barang-barang bantuan
manusia

(artifact)

yang diciptakan oleh masyarakat

tertentu dan

diwariskan dari generasi satu ke generasi yang lain sebagai faktor
penentu (determinand)

dan pengantar (regulator) perilaku anggotanya.

Faktor budaya m e l i p u t i :
(1) Budaya
Budaya adalah nilai-nilai, persepsi, perilaku dalam masyarakat dan
sudah menyatu di dalam kehidupan sehari-hari, Konsumen yang
hidup dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai
dasar, persepsi, preferensi dan perilaku melalui sebuah proses
sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting

12

lainnya, sehingga konsumen akan dihadapkan dengan nilai-nilai
seperti berikut:
• Prestasi dan Keberhasilan
• Aktivitas
• Efesiensi dan kepraktisan
• Kemajuan
• Kenyamanan material
• Individualisme,kebebasan,kenikmatan ekstemal,kemanusiaan
• Sikap serta j i w a muda
(2) Sub Budaya
Sub budaya merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk
perilaku anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat
macam, yaitu :
(a) Sub budaya bangsa seperti : Indonesia, Amerika, Cina dan Iainlain
(b) Sub budaya agama seperti ;Islam,Kristen,Hindu dan Budha.
(c) Sub budaya kelompok ras seperti : Batak,Sunda,Sumatera dan
Iain-lain.
(d) Sub budaya daerah geografis seperti : keadaan alam,musim,
i k l i m dan Iain-Iain.
(3) Kelompok Sosial
Menurut Kotler (2007:216) kelas sosial adalah sebuah
kelompok yang relatif homogen dan pennanen

yang tersusun

13

secara hirarkis dan memiliki anggota dengan nilai-nilai, minat, dan
perilaku serupa.
Kelas sosial memiliki beberapa cirri, yaitu :
(a)

Orang dalam kelas sosial yang sama cenderung bertingkah
lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas yang
berbeda

(b)

Orang-orang merasa menempati superior sehubungan dengan
kelas sosial mereka.

(c)

Kelas seseorang ditandai oleh sekumpulan variabel seperti :
pekerjaan,

penghasilan,

kesejahteraan,

pendidikan,

dan

pandangan terhadap nilai dari pada suatu variabel.
(d)

Individu dapat pindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial
Iain ke atas dan ke bawah epanjang hidup mereka.

Faktor Sosial
(1) Kelompok Referensi
Kelompok referensi mempengaruhi langsung atau tidak
langsung

terhadap

memberikan
keanggotaan,
anggota

dan

perilaku

pengaruh
yaitu

secara langsung

kelompok

saling

seseorang.

dimana

berinteraksi.

Kelompok

yang

disebut kelompok
seseorang

Beberapa

menjadi

kelompok

keanggotaan adalah kelompok primer seperti keluarga, temen,
tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan seseorang
secara terus-menerus

dan bersifat

informal.

Orang juga

14

menjadi kelompok sekunder
professional,

asosiasi

seperti kelompok keagamaan,

perdagangan

yang

cenderung

lebih

formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.
Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka
sekurang-kurangnya dalam tiga hal, yaitu ;
• Kelompok acuan menghadapi seseorang pada perilaku dan
gaya hidu baru.
• Kelompok acuan juga mempengaruhi perilaku dan konsep
pribadi seseorang
• Kelompok

acuan

mempengaruhi

juga

menciptakan

tekanan

untuk

apa yang mungkin mempengaruhi

pilihan

produk dan merekaktual seseorang.
(2) Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat,

dan mereka telah menjadi objek

penelitian yang eksentif. Anggota keluarga mempakan kelompok
acuan primer yang paling berpengamh.
(3) Peran dan Status
Peran dan status ini mempakan suatu kedudukan seseorang
dalam setiap kelompok masyarakat yang ada disekelilingnya dan
setiap peran akan mempengamhi perilaku pembelinya.

15

c) Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut adalah usia, tahap siklus hidup,
keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadiaan dan konsep diri.
(1) Usia dan Tahap Siklus Hidup Produk
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda
hidupnya.

dan

mereka

melakukan

sepanjang

pembelian

selalu

menyelaraskan antara produk atau jasa yang dibeli dengan usia
maupun daur hidupnya.
(2) Pekerjaan
Pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh suatu
Pekerja

kasar

atau

karyawan

biasa

akan

pekerjaan.

berbeda

pola

konsumsinya dengan seorang manajer. Perbedaan i n i biasaanya
lebih diakibatkan oleh fungsi produk atau jasa terhadap suatu
pekerjaan pembeli.
(3) Keadaan Fkonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan
dapat dibelanjakan,

tabungan,

aktiva, hutang,

yang

kemampuan

untuk meminjam, dan sikap atas belanja atau menabung.
(4) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya.

16

(5) Kepnbadian dan Konsep D i r i
Kepribadian diartikan sebagai karakteristik psikologis yang
berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan
relatif konsisten dan bertahan

yang

lama dalam lingkungannya.

Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen.
4)

Faktor Psikologis
Keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama yaitu motivasi, persepsi, belajar serta kepercayaan diri dan sikap
Faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori.
a) Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk
bertindak. Dengan memuaskan kebutuhan tersebut ketegangan akan
berkurang. Ada tiga teori motivasi yang paling terkenal yaitu :
(1) Teori

Motivasi

Freud,yang

mengasumsikan

bahwa

kekuatan

psikologis rill yang membentuk perilaku manusia sebagian besar
tidak

disadari.

Karena

itu seseorang tidak dapat

memahami

motivasi dirinya secara menyeluruh.
(2) Teori

Motivasi

Maslow, yang menyusun

kebutuhan

kedalam hirarki yaitu : kebutuhan fisik, kebutuhan
kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan
akan aktualisasi diri.

manusia
keamanan,

dan kebutuhan

17

(3) Teori Motivasi Herzberg, yang mengcmbangkan teori motivasi
yang membedakan dissatisfier

( faktor-faktor yang menyebabkan

ketidakpuasan ) dan satisfier

( Faktor-faktor yang menyebabkan

kepuasan.

b)

Persepsi
Persepsi

adalah

proses

mengorganisasikan,

dan

bagaimana

seorang

menginterprestasikan

individu

memilih,

masukan-masukan

informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
c)

Pembelajaran
Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar. A h l i teori
pembelajaran
perpaduan

mengatakn bahwa

kerja

dorongan,

pembelajaran

rangsangan,

dihasilkan melalui

petunjuk,tanggapan

dan

penguatan.
Melalui perbuatan dan belajar orang akan memperoleh kepercayaan
dan sikap. Kepercayaan adalah pemikiran deskripsif yang dianut
seseorang

tentang

suatu

hal.

Sikap

adalah

evaluasi,

perasaan

emosional, dan kccenderungan tindakan yang menguntungkan dan
bertahan lama dari seseorang terhadap objek dan gagasan.
d)

Memori
Asosiasi merek dan kualitas terdiri dari semua pemikiran, perasaan,
persepsi, citra, pengalaman, keyakinan, sikap, dan Iain-lain yang

18

terkait dengan merek dan kualitas yang tersambung dengan titik
pertemuan (node) merek.
Pemasaran dapat terlihat meyakinkan bila para konsumen memiliki
jenis pengalaman produk dan layanan yang tepat seperti struktur
pengenalan

merek

yang

diciptakan dan

kualitas

produk

yang

dipertahankan dalam memori.

5)

Proses Keputusan pembelian
Menurut Kotler (2007 ::234) untuk menentukan pembelian terhadap suatu
produk seseorang mengalami beberapa tahapan atau suatu proses. Proses
tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri
dari empat tahap, yaitu
a) Pengenalan masalah
Proses

pembelian

dimulai

dengan

pengenalan

masalah

atau

menganalisis kebutuhan dan keinginan. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi
atau terpuaskan.
b)

Pencarian Informasi
Secara umum konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tetang
suatu produk dari komersial,namun informasi yang paling efektif
berasal dari sumber pribadi.

19

c) Penilaian Altematif
Tahap ketiga dalam proses pembelian adalah menetapkan
pembelian

dan

menilai

terhadap

altematif-altematif

tujuan

pembelian

berdasarkan tujuan pembelian. Tujuan pembelian bagi konsumen akan
sangat tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Apabila tujuan
pembelian

telah

ditetapkan,

maka

para

konsumen

perlu

mengidentifikasikan altematif-altematif pembeliannya.
d) Keputusan Pembelian
Pada tahap ini mempakan proses dalam pembelian nyata. Konsumen
hams mengambil keputusan
konsumen

memutuskan

apakah

untuk

membeli atau

membeli

maka

tidak.

Bila

konsumen

akan

menjumpai serangkaian keputusan yang hams diambil menyangkut
jenis produk, kualitas,

merek, penjual, kuantitas, waktu,dan cara

pcmbarannya.
e) Perilaku Pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalammi level kepuasan
dan tidak kepuasan tertentu.

6) Keputusan Pembelian
a) Pilihan Produk
b) Pilihan Merk
e) Pilihan Dealer
d) Jumlah Pembelian

20

e) Saat yang tepat melakukan pembelian
f)

Metode Pembayaran

2. Sikap Konsumen
a. Pengertian Sikap Konsumen
Husein Umar (2005 : 434) menyatakan melalui tindakan dan
belajar, seseorang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang pada
gilirannya akan mempengaruhi perilakunya. Kepercayaan

merupakan

suatu pemikiran yang deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu
yang didasari atas pengetahuan, pendapat dabn keyakinan nyata. Sikap
adalah evaluasi perasaan dan kccenderungan seseorang yang relative
konsisten

terhadap

sesuatu

obyek

dan

gagasan.

Sikap

adalah

menempatkan seseorang dalam suatu pikiran untuk menyukai atau tidak
menyukai sesuatu bergerak mendekati atau menjauhinya.
Gordon Alport pada Nugroho J.Setiadi (2003:214) sikap adalah
suatu mental dan saraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi,
diorganisasi

melalui

pengalaman

dan

memiliki

pengaruh

yang

mengarahkan dan atau dinamis terhadap prilaku.
Menurut Schiffman (2008 : 222), sikap (attitude)

mencakup

evaluasi perasaan emosional dan kccenderungan yang dipelajari untuk
berprilaku dengan cara yang terus-menerus menyenangkan atau tidak
menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu.

21

b.Model Struktur Sikap
Schiffman (2008 : 224) menyatakan bahwa untuk memahami
hubungan antara sikap dan perilaku dan untuk menentukan komposisi
sikap agar dapat menjelaskan atau meramalkan perilaku dengan lebih
baik ada beberapa model sikap yang penting, yaitu :
(1) Model Sikap Tiga Komponen
Menurut

model sikap

tiga komponen,

sikap

terdiri

dari tiga

komponen utama yaitu :
(a) Komponen Kognitif
Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi
pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi yag
berkaitan dari berbagai sumber. Pengetahuan ini dan persepsi
yang ditimbulkannya biasanya mengambil bentuk kepercayaan,
yaitu kepercayaan konsumen bahwa obyek sikap mempunyai
berbagai sifat dan bahwa perilaku tertentu akan menimbulkan
hasil-hasil tertentu.
(b)

Komponen Afektif
Emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk
tertentu merupakn komponen afektif dari sikap tertentu. Emosi
dan perasaan ini sangat evaluatif

sifatnya ; mencakup penilaian

seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan menyeluruh
(atau

sampai

dimana

seseorang

menilai

obyek

sikap

22

"menyenangkan"

atau "tidak menyenangkan",

"bagus"

atau

"jelek".
(c)

Komponen Konatif
Konasi, berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan
bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berprilaku
dengan cara tertentu terhadap obyek sikap tertentu.
Komponen konatif sering dianggap sebagai pemyataan maksud
konsumen untuk membeli. Skala maksud pembeli digunakan
untuk menilai kemungkinan konsumen untuk membeli suatu
produk atau berprilaku menurut cara tertentu.

(2) Model Sikap M u l t i Sifat
Model sikap multi sifat menggambarkan sikap konsumen terhadap
"obyek" sikap (seperti produk, jasa, katalog direct mail, atau sebab
atau isu tertentu) sebagai fungsi persepsi dan penilaian kosumen
terhadap sifat-sifat atau keyakinan pokok yang dipegang mengenai
"obyek" sikap tertentu.
(a)

Model sikap terhadap obyek
Model i n i sangat cocok untuk mengukur sikap terhadap golongan
produk atau merek. Menurut model ini konsumen biasanya
mempunyai sikap yang menyenangkan terhadap merek-merek
yang

mereka

percaya

mempunyai

tingkat sifat-sifat

yang

memadai dan mereka nilai positif, dan mereka mempunyai sikap
yang tidak menyenangkan terhadap merek-merek yang mereka

23

rasa tidak mempunyai tingkat yang memadai mengenai sifat-sifat
yang diingini atau mempunyai terlalu banyak sifat-sifat negatif
atau tidak diingini.
(b)

Model sikap terhadap perilaku
ndividu

Merupakan sikap

dalam

berprilaku atau

bertindak

terhadap obyek tertentu, dan bukannya sikap terhadap obyek itu
sendiri. Daya tarik model sikap terhadap perilaku adalah bahwa
model ini kelihatan agak mendekati perilaku yang sebenamya.
(c)

Teori Model Tindakan yang Beralasan
Menggambarkan

pengintegrasian

komponen-komponen

siakp

secara menyeluruh ke dalam struktur yang dimaksudkan untuk
menghasilkan penjelasan yang lebih baik maupun peramalan yag
lebih baik mengenai perilaku.
(3) Teori Usaha Mengkonsumsi
Teori i n i dimaksudkan untuk menerangkan berbagai kejadian yang
tindakan atau hasil tindakannya yang tidak pasti, tetapi sebaliknya
kejadian

tersebut

mencerminkan

usaha

konsumen

untuk

mengkonsumsi {atau membeli).
(4) Model Sikap Terhadap Iklan
Konsumen

membentuk

berbagai

perasaan

(pengaruh)

dan

pertimbangan (kognisi) sebagai akibat keterbukaan terhadap iklan.
Perasaan dan pertimbangan i n i pada gilirannya mempengaruhi sikap

24

konsumen

iklan

terhadap

dan

keyakinan terhadap

merek

yang

diperoleh dari keterbukaan terhadap iklan.
c.

Sumber-Sumber Yang Mempengaruhi Penbentukan Sikap
Pembetukan sikap konsumen sangat dipengaruhi oleh :
1) Pengalaman pribadi dalam mencoba dan menilai barang-barang

tersebut

2) Pengaruh Keluarga dan teman-teman
3) Pemasaran Langsung
4) Media Massa
d.

Strategi Pengubahan Sikap
Mengubah sikap konsumen merupakan pertimbangan strategi pokok bagi
kebanyakan pemasar. Strategi pengubahan sikap antara lain :
1) Mengubah

fiingsi

motivasi

dasar

konsumen

dikenal

sebagai

pendekatan fungsional.
2) Menghubungkan produk dengan kelompok atau acara yang dikagumi
3) Memecahkan dua masalah yang bertentangan
4) Mengubah berbagai komponen model multi-sifat, dan
5) Mengubah keyakinan konsumen terhadap berbagai merek pesaing.
e.

Sumber-sumber

utama yang mempengaruhi sikap konsumen, Husein

Umar (2005:439) adalah:
1)

Pengalaman
Pengalaman

langsung

oleh

konsumen

dalam

mencoba

dan

mengevaluasi produk dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap
produk tersebut.

25

2) Kepribadian
Keluarga adalah faktor penting dalam pembentukan kepribadian dan
selanjtunya

pembentukan

sikap seseorang. Dalam keluarga

itulah

seseorang membentuk nilai-nilai dasar dan keyakinan, selain keluarga
kontak dan teman dan orang-orang disekitar, terutama orang-orang
yang dikagumi.
3) Informasi Dari Media Masa
Pengaruh

media masa tidak boleh dianggap

menggunakan

berbagai

macam

remeh.

Perusahaan

media masa secara efektif untuk

mempengaruhi sikap audiens yang merupakan konsumen atau calon
konsumen

perusahaan. Karena dari media masa konsumen

mengetahui

informasi produk berupa

barang

atau jasa

bisa

yang di

promosikan oleh perusahaan secara lengkap dan mudah dipahaminya.
f.

Hubungan Sikap dan Perilaku
Husein Umar (2005:445) ada beberapa faktor yang mepengaruhi prediksi
oleh

sikap kosumen, antara Iain sebagai berikut:

1) Keterlibaian Konsumen
Dalam

keputusan

pembelian,

sikap

memungkinkan

untuk

memprediksikan perilaku dalam keterlibatan yang tinggi.
2) Pengukuran Nilai
Pengukuran sikap seharusnya dapat diandalkan (reliable) dan (valid)

26

3) Pengaruh Orang Lain
Pengaruh orang lain terhadap pembelian dan juga motivasi konsumen
untuk

menuruti keinginan itu mempengaruhi

kemampuan

sikap

memprediksi perilaku
4) Faktor Situasional
Faktor-faktor situasional seperti hiburan, kekurangan waktu, sakit dan
hal-hal lain yang mungkin menghalangi dan menyebabkan sikap tidak
dapatmemprediksi perilaku dengan baik.
5) Pengaruh Merek Lain
Walaupun sikap terhadap sesuatu cukup tinggi tetapi jlka

sikap

terhadap merek lain tinggi maka merek yang lain itu lebih mungkin
untuk dibeli.
Model Sikap
Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep
perilaku konsumen

yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku

konsumen dapat dilakukan dengan model multi atribut dari fishbien. Salah
satu model sikap yang terkenal adalah model sikap multi atribut dari
Fishbien. Model sikap dari Fishbien i n i berfokus pada prediksi sikap yang
dibentuk seseorang terhadap objek tertentu.
Husein Umar (2005 : 248) menyatakan bahwa model sikap berfokus
pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap suatu objek tertentu.
Model ini mengidentifikasikan tiga factor utama yaitu :

27

1) Keyakinan seseorang terhadap sikap atribut yang menonjol
2) Keyakinan seseorang bahwa atribut memiliki kekhasan
3) Evaluiasi dari masing-masing akan atribut menonjol.
Husein

Umar (2005

; 444) menyatakan

bahwa

indikator yang

digunakan dalam pengukuran sikap yaitu :
a. Sikap konsumen baik atau positif apabila nilai sikap > 0
b. Sikap konsumen tidak baik atau negative apabila nilai sikap < 0

C. HIPOTESIS
Ada perbedaan sikap konsumen terhadap jenis obat generik dan obat paten di
Kecamatan Sukarami.

B A B 111
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian komparatif yaitu suatu penelitian
yang bersifat membandingkan ( Sugiyono, 2004:11 ). Pcrbandingan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pcrbandingan sikap konsumen terhadap
obat paten dan obat generik di Kecamatan Sukarami Palembang.

B. Tempat Penelitian
Penelitian i n i dilakukan di Kecamatan Sukarami Palembang.

C . Operasionalisasi Variabel
Dalam bentuk narasi
Sikap konsumen yaitu evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan
yang

dipelajari

menyenangkan

untuk

berprilaku

dengan

atau tidak menyenangkan

cara

yang

terus

menerus

terhadap jenis obat. Indikator

variabel ini adalah Kualitas Obat, Harga Obat, Promosi Obat dan Ketersediaan
Obat.
Operasionalisasi variabel, defenisi variabel, indikaor dan skala dalam
bentuk tabel dibawah ini :

28

29

Tabel I I
Operasional Variabel Sikap Konsumen Terhadap Jenis Obat
Generik dan ObatPaten
Variabel

inoiKdior

Defenisi Variabel
mencakup

Sikap

Konsumen

emosional dan kecenderungan
dipelajari
cara

untuk
yang

evaluasi

perasaan

Sikap

berprilaku
terus

menyenangkan

yang
dengan

menerus

atau

tidak

1 .Kualitas Obat

Ordinal

2.Harga Obat

Ordinal

3.Promosi

Ordinal

4. Ketersediaan

Ordinal

Obat

menyenangkan terhadap jenis obat.

Sumber : Gagasan penulis berdasarkan teori, 2011.

D. Populasi dan Sampel
I . Populasi
Populasi menurut Sugiyono ( 2004 : 72 ), Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan
krakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Dalam
jumlahnya

penelitian ini populasinya
{infinite).

tidak diketahui persis

berapa

Populasi dalam penelitian i n i adalah semua K K di

Kecamatan Sukarami Palembang yang sudah menggunakan obat paten dan
obat generik.

30

2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono ( 2004 : 73 ), sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun untuk
menentukan jumlah sampel berdasarkan pendapat Gay (Husein Umar 2005 :
147) sampel > 3 0 responden representative. Sampel yang diambil 100 K K
yang berada di Kecamatan Sukarame Palembang.
Menurut pendapat

N.Soemartono ( 97 : 246 ) dimana

standar

penelitian n - atau lebih besar dari 30, ( n > 30 ) maka sudah memenuhi
syarat. Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik Accidental

Sampling,

berupa penelitian sampel berdasarkan

kebctulan, yaitu yang dilakukan dengan mengambil K K yang dijumpai pada
saat penulis mengadakan penelitian ini dengan cara memberikan kuisioner.

E . Data yang Diperlukan
Dilihat dari sumbemya, menurut Hanke dan Reitsch (dalam Mudrajad
Kuncoro, 2009 : 148) :
1.

Data Internal

(berasal dari dalam organisasi tersebut) atau

eksternal

(berasal dari luar organisasi).
2.

Data Primer dan data sekunder. Data primer biasanya diperoleh dengan
survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data
orisinal. D i lain pihak, data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh
lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna
data.

31

Data yang diperlukan dalam penelitian

ini adalah data primer. Adapun

data primer yang dimaksud berupa jawaban responden

tentang obat

generik dan obat paten.

F . Teknik Pengumpulan Data
Terdapat empat teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
(Indriantoro dan Supono, 2004:152) terdiri dari ;
1) Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pencatatan
secara cermat dan sistematis

langsung ke objek baik

menggunakan

peralatan mekanik atau tanpa menggunkan peraltan mekanik.
2) Wawancara

yaitu

wawancara

antar

orang,

yaitu

antara

peneliti

(pewawancara) dengan responden (yang diwawancarai), yang diarahkan
oleh pewawancara untuk tujuan memeperoleh informasi yang relevan.
3) Kuisioner yaitu pcrtanyaan yang disusun secara tertulis yang bertujuan
untuk memperoleh data yang berupa jawaban-jawaban para responden.
4) Dokumentasi yaitu teknik pegumpulan data dengan

cara melakukan

penyelidikan yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen,

peraturan-peraturan,

notulen

rapat,

catatan

harian

sebagainya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner yaitu daftar pcrtanyaan (kuisioner) yang berhubungan dengan

dan

32

dan dokumentasi mengenai data obat

indikator-indikator yang digunakan
generik dan obat paten.
G . Analisa Data dan Teknik Analisis

1. Analisis Data (Soeatno dan Lincolin, 2003:126) terdiri dari ;
a.

Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan j i k a data yang
dikumpulkan hanya sedikit, bersifat monografis atau terwujud kasuskasus

sehingga

tidak

dapat

disusun

kedalam

suatu

struktur

klasifikatoris.
b.

Analisis

kuantitatif

adalah

analisis

dilakukan

jika

data

yang

dikumpulkan berjumlah besar dan mudah di klasifikasikan kedalam
kategori.
Analisis dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.
Secara kualitatif digunakan skala dua kutub untuk pcrtanyaan evaluasi
dan kepercayaan dengan pilihan :
Sangat Setuju

SS

Setuju

S

Netral

N

Tidak Setuju

TS

Sangat Tidak Setuju

STS

Kemudian dikuantitatifkan sebagai berikut:
Sangat Setuju

-

Setuju

= 1

Netral

= 0

2

33

Tidak Setuju

=-1

Sangat Tidak Setuju

^ -2

2. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan adalah pengujian hipotesis yaitu suatu
prosedur

yang akan menghasilkan suatu keputusan,

yaitu

keputusan

menerima atau inenolak hipotesis itu (Iqbal Hasan, 2004:141).
Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan rumus fishbien attitude
(Husein Umar 2005:249) , dapat diketahui indeks sikap para konsumen
terhadap obat paten dan obat generik.
Rumus Fishben Attitude ( Husien Umar 2005 : 249 ) :
n
AB

=

Z

(bi-) (Ci )
i = l

Keterangan :
As

= Sikap total individu terhadap objek tertentu

bi

= Kekuatan keyakinan konsumen bahwa objek memiliki
atribut (i)

ei

- Evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut (i)

n

= Jumlah kriteria atribut yang relevan

Untuk menhitung (bj.) dan (Cj) digunakan rumus rata-rata, sebagai
berikut Husein Umar (2005 : 2 8 0 ) :

n

34

Dimana :
2]xi

= Jumlah harga seluruh data

n

= Jumlah data

Nilai Jjii didapat dari:
Jumlah responden yang menjawab (SS x bobot) + (S x bobot) +
(N X bobot)+(TS X bobot)+(STS x bobot)
Pengukuran sikap


Sikap konsumen positif apabila nilai perilaku > 0



Sikap konsumen negatife apabila nailai perilaku < 0
Selanjutnaya, untuk melihat perbedaan sikap konsumen terhadap

obat generik dan obat paten digunakan Disttribusi F ( A N O V A ) dengan
langkah-langkah sebagai berikut ( M . Iqbal Hasan 2004: 171) :
a.

Formulasi Hipotesis
Ho = Tidak ada perbedaan sikap konsumen terhadap jenis obat paten
dan obat generic di Kecamatan Sukarami.
H i = Ada perbedaan sikap konsumen terhadap jenis obat paten dan
obat generic di Kecamatan Sukarami.

b.

Taraf nyata ( a ) dan nilai F tabel :
a = 5 % = 0,05dengan

^.-6,59

V,=k-\

35

c.

Membuat analisis vanannya dengan table A N O V A
Sumber
V dri4iis
Rata-rata
kolom

Jumlah

Derajat
Ron oc

JKK

k-l

Rata-rata

Fo

JKK

•)
Sx

2

k-\

->

S2
Error

JKE

k(n-l)

2

JKE
~

Total

JKT

jKT=yyx'Vxrx'

kn-I


nk

JKT=^
n

nk

JKE-JKT-JKK
k = kolom, n - bans

d. Kesimpulan :
Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fo > / G
Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fq <

k{n-\)

BAB I V
PERBEDAAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP JENIS OBAT G E N E R I K
DAN O B A T P A T E N DI K E C A M A T A N S U K A R A M I

A. Gambaran umum tempat penelitian
I,

Gambaran Umum Tentang Penelitian
a.

Obat Generik
Obat Generik sering dianggap obat kelas dua, artinya obat yang

mutunya kurang bagus dan kerap dicap sebagai obat kaum tidak mampu.
Dinamika pembahasan obat tidak pemah ada habisnya, terlebih ketika
membicarakan harga obat nan mahal di Indonesia. Untuk menanggulangi
persoalan mahalnya harga obat, Pemerintah telah menerbitkan kebijakan
kewajiban

penggunaan

obat

generik

bagi

institusi layanan

medis

Pemerintah, melalui Permenkes No : HK.02.02/Menkes/068/I/2010,yang
merupakan aturan bam dari peraturan sebelumnya, agar harga obat dapat
terjangkau,murah, mudah didapat dan kualitasnya sama dengan obatpaten
ataupun obat bermerck. Adapun harga obat generik terbaru, sebanyak 453
item, ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.
HK.0301/Menkes/146/I/2010, tertanggal 27 Januari 2010.
Obat

Generik adalah

nama

obat

yang

zat

aktif

berkhasiatnya yang dikandungnya, sesuai nama resmi International

Non

Propietary

Names

sama dengan

yang telah ditetapkan dalam Farmakope

Indonesia.

Contohnya: Parasetamol, Asam Mefenamat, Amoksisilin, Cefadroxyl dan

36

37

Iain-lain. Obat-obat tersebut sama persis antara nama yang tertera di
kemasan dengan kandungan zat aktifnya.
Obat generik sering kali memberikan sugesti

yang kurang baik

terhadap tingkat penyembuhan penyakit karena obat generik dianggap
memberikan efektifitas yang lambat terhadap terapi yang diinginkan. Obat
generik biasanya diproduksi setelah munculnya obat paten dipasaran
sehingga perusahaan dapat memproduksi obat generik dengan nama zat
berkhasiat yang terkandung di dalam obat paten tersebut agar dapat dijual
dengan

harga

murah

dan

masyarakat

yang

tidak

mampu

dapat

menggunakan obat tersebut.
b. ObatPaten
Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan
memiliki masa paten yang bergantung pada jenis obatnya. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001, masa berlaku hak paten di
Indonesia adalah 20 tahun. Selama masa 20 tahun itulah,

perusahaan

farmasi pemegang hak paten memiliki hak eksklusif di Indonesia untuk
memproduksi obat yang dimaksud.
Penemuan obat paten memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang
sangat mahal, sekitar 900 juta dollar AS sampai 1,8 miliar dollar AS. Jadi
wajar bila obat paten memasang

harga yang "aduhai". Obat paten

dianggap memiliki efektifitas dan keamanan yang lebih baik karena telah
melalui

fase pengujian. Obat paten melalui proses penemuan

dari

pengembangan dari banyak tahap. Berawal dari proses penemuan obat

38

(sintesis, skrining) dilanjutkan dengan uji preklinik, uji klinik, persetujuan
otoritas regulatori dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Food and
Drug

Administration

dan terakhir proses pemasarannya.

Waktu yang

dibutuhkan untuk menylesaikan tahapan itu 12 - 15 tahun. Contohnya
untuk melakukan uji klinis saja dibutuhkan waktu lebih kurang 10 tahun
(6-7

tahun)

dan

menghabiskan

60

persen

dari

seluruh

biaya

pengembangan.
Dalam percobaan pre-klinik belum dipakai subyek manusia. Pengaruhpengaruh suatu obat baru diselidik pada hewan percobaan. Begitu obat
mulai dicoba pada manusia, dimulaila suatu uji klinik.
Secara garis besar ada 5 tahapan uji klinik obat:
1) Farmakologi & toksikologi, untuk menentukan batas keamanan dan
efektivitas obat. Dilakukan terhadap hewan (biasanya mencit, tikus dan
kera). Pada hewan, dalam penelitian pra klinik, telah diteliti sifat-sifat
farmakologik suatu obat baru.
2) Fase I - Untuk mengetahui apa efek obat itu didalamtubuh manusia.
Tujuan penelitian fase ini ialah meneliti sifat-sifat farmakologik obat
tersebut,

sehingga

tercapai

efek

terapetik

maksimum. Biasanya

dilakukan terhadap 50-150 sukarelawan yang sehat.
3) Fase 2 - Untuk menentukan dosis terapi si obat. Tujuan utama dari
pereobaan-percobaan

di sini ialah meneliti apakah suatu obat baru

berguna untuk satu (atau lebih) indikasi klinik. Dilakukan terhadap
100-200 persen.

39

4) Fase 3 - Untuk memastikan efek terapi, efek samping dan keamanan.
Yang dipakai sebagai pembanding adalah obat standar dan placebo.
Keputusan untuk memasuki fase 3 diambil bila para peneliti yakin
bahwa rasio manfaat : resiko obat itu dapat ditrima. Pasien yang
dilibatkan biasanya

50-5000

orang. U j i ini mutlak perlu untuk

registrasi obat baru ke F D A .
5) Fase 4 - U j i klinik setelah obat dipasarkan, jika diminta oleh badan
yang berwenang. Dapat dikatakan bahwa fase 4 mencakup semua
penelitian yang di

Dokumen yang terkait

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I P E L A K S A N A A N P E N D I S T R I B U S I A N P R O G R A M B E R A S M I S K I N ( R A S K I N ) T A H U N 2 0 1 1 D I D E S A G E N T E N G K U L O N K E C A M A T A N G E N T E N G K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 9 21

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

H U B U N G A N A N T A R A P R O F E S I O N A L I S M E P E G A W A I D E N G A N K U A L I T A S P E L A Y A N A N P E N E R B I T A N K T P D A N K K D I K A N T O R K E C A M A T A N G A M B I R A N K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 6 22

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

K A J I A N M O T I V A S I P E T A N I T E B U D E N G A N P O L A K E M I T R A A N U S A H A D I P A B R I K GULAWATOETOELIS KABUPATEN SIDOARJO

0 3 14

K A J I A N M O T I V A S I P E T A N I T E B U D E N G A N P O L A K E M I T R A A N U S A H A D I P A B R I K GULAWATOETOELIS KABUPATEN SIDOARJO

0 3 14

U K A L I R E P A P U A S A N I M N T B I D E U G N E D H A R A D R E B M A M E D N A T A M A C E K I R A S G N U N U G N A H A R U L E K R A S A K A M A T O K I N I C O P A R

0 0 78

P E N G A R U H K U A L I T A S A U D I T I N T E R N A L T E R H A D A P OPINI AUDIT E K S T E R N A L PADA PERUSAHAAN B E R B E N T U K P E R S E R O A N T E R B A T A S DI K O T A P A L E M B A N G SKRIPSI Uatiik McmcaaU Salak S«ta Pcrayaratu MMMpcroM

0 1 110