SKRIPSI HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAH TERAAN SERTA PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Percetakan PT Bangka Media Grafika Pangkal Pinang

  

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN,

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

Studi Kasus Pada Bagian Percetakan PT Bangka Media Grafika

  

Pangkal Pinang BANGKA

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen

  

Oleh :

  Adrianus Meiki Pramono NIM : 002214045

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  SKRIPSI HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAH TERAAN SERTA PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Percetakan PT Bangka Media Grafika Pangkal Pinang

  Oleh : Adrianus Meiki Pramono

  NIM : 002214045 Telah disetujui oleh :

  Pembimbing I Drs. Th Sutadi, MBA tanggal 1 Maret 2006 Pembimbing II Drs. A. Triwanggono, M.S. tanggal 9 Maret 2006

  J alani saj a sepert i air, sant ai dan nikmat i yang ada J angan t erpaksa dan j angan memaksa Tapi j angan mengada- ada Janganlah jadi benalu Bila kau ingin maju dan sukses Berdoa dan bekerja keras adalah kunci dari kesuksesan Skripsi ini kupersembahkan bagi. . . . .

  Yesus Kristus dan Bunda M aria pembimbingku K edua orang tua serta kakak-kakakku tercinta M I -ku... M y Band FENOM ENA M asa Depanku

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Maret 2006 Penulis,

  Adrianus Meiki Pramono

  

ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN SERTA PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Bagian Percetakan PT Bangka Media Grafika Pangkal Pinang ADRIANUS MEIKI PRAMONO UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006

  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan program kesejahteraan yang terdiri dari program kesejahteraan ekonomi, program hiburan dan rekreasi serta program tambahan fasilitas; serta program keselamatan dan kesehatan kerja dengan motivasi kerja karyawan.

  Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 karyawan Bagian Percetakan PT Bangka Media Grafika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment.

  Hasil penelitia n menunjukkan adanya hubungan positif antara pelaksanaan program kesejahteraan yang terdiri dari program kesejahteraan ekonomi, program hiburan dan rekreasi serta program tambahan fasilitas; serta program keselamatan dan kesehatan kerja dengan motivasi ker ja karyawan.

  

ABSTRACS

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WELFARE PROGRAM

AND ALSO SAFETY AND HEALTH JOB PROGRAM

WITH THE MOTIVATION OF THE EMPLOYEES

A study case at Part of Printing Office PT Bangka Media Grafika

Pangkal Pinang

ADRIANUS MEIKI PRAMONO UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006

  The aim of this research that to find out there are pos itive relationship between the welfare program which consist of prosperity of economics program, entertainment and recreation program and then a dditional facility program; and also safety and health job program with the motivation of the employees.

  This research chooses 26 employees in Part of Printing Office PT Bangka Media of Grafika Pangkal Pinang. The technique analysis which used is product moment correlation technique.

  The analysis shows that there are a positive relationship between the implementation of the welfare program which consist of prosperity of economics program, entertainment and recreation program and then additional facility program; and also safety and health job program with the motivation of the employees.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa atas segala berkat dan penyertaannya dari awal penulisan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Pelaksanaan Program Kesejahteraan, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Motivasi Kerja Karyawan” dimana studi kasus dilakukan pada bagian percetakan PT Bangka Media Grafika.

  Skripsi ini dibuat dengan tujuan memenuhi sa lah satu persyaratan wajib dalam memperoleh gelar kesarjanaan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam proses penyusunan ini penulis mendapatkan banyak bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,baik moral maupun material. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Drs. Alex Kahu Lantum M.S., selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. Th Sutadi, MBA., selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan selama penyusunan skripsi ini.

  4. Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan selama penyuunan skripsi ini.

  5. Segenap pimpinan dan karyawan PT Bangka Media Grafika terutama karyawan bagian percetakan yang telah berkenan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

  6. Keluarga besar di Pangkal Pinang, Batam, yang selalu memberikan dukungan, doa, motivasi, serta kasih sayang selama ini.

  7. Monica Indriani dan Essi yang selalu sabar, baik, memberi dukungan serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  8. Teman-teman SMU Pangudi Luhur Sedayu angkatan 97 yang tidak dapat

  9. Anak-anak Manajemen Angkatan 2000 terutama Manajemen A, terima kasih atas kebersamaannya.

  10. Anak-anak kos Gang Guru dan Kontrakan Pringwulung: makasih atas semuanya.

  11. Dono yang selalu membantu dalam proses penelitian, makasih untuk kopi dan rokoknya.

  12. Kru Denta Komputer dan teman-teman fotocopy LIA, makasih atas bantuannya.

  13. Keluarga besar FENOMENA band+ kru (Ucup, Monic, Fahzri, Wicak: ayo maju-maju Jangan malu-malu) dan tak lupa ex’s FENOMENA band (Romi, Rian, Agung, Gober: setidaknya kalian telah membesarkan Fenomena).

  14. Sobat yang selalu berada disampingku disaat suka maupun duka.

  15. Dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan baik secara langsung maupun tak langsung yang tak bisa disebutkan namanya satu per satu. Seperti pepa tah tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari sepenuhnya akan segala kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan ini.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, Maret 2006 Penulis,

  Adrianus Meiki Pramono

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v ABSTRAK ................................................................................................... vi ABSTRACT ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ........................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................

  1 B. Perumusan Masalah .....................................................................

  3 C. Batasan Masalah ..........................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian .........................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian .......................................................................

  5 BAB II LANDASAN TEORI A.

  6 Pengertian Manajemen................................................................

  B.

  6 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia .........................

  C. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia .................................

  7 D. Pengertian Program Kesejahteraan Karyawan.............................

  10 E. Alasan, Manfaat dan Tujuan Program Kesejahteraan Karyawan.

  10 F. Prinsip- Prinsip Program Kesejahteraan Karyawan......................

  12 G. Bentuk- Bentuk Program Kesejahteraan Karyawan ....................

  12 H. Program Kesejahteraan Karyawan yang Efektif .........................

  15 I. Pengertian dan Arti Penting Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja .............................................................................................

  16 J. Alasan Perlunya Program Keselamatan Kerja...............................

  18

  L. Kebijakan dalam Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...

  39 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................

  45 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahan …………………………. 48 B. Lokasi dan Wilayah Kerja ……………………………………… 49 C. Visi dan Misi …………………………………………………... 49 D. Fungsi Organisasional …………………………………………. 51 E. Personalia ……………………………………………………..... 53 F. Produksi ………………………………………………………... 54 G.

  43 J. Metode Analisis Data ..................................................................

  43 I. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas .........................................

  43 H. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................

  43 G. Populasi dan Sampel ...................................................................

  42 F. Sumber Data .................................................................................

  40 E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................

  39 D. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran ...................................

  39 C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................

  38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................

  19 M. Syarat-syarat Keselamatan Kerja ................................................

  36 V. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan .

  34 U. Unsur Penggerak Motivasi ..........................................................

  25 T. Jenis- jenis Motivasi ....................................................................

  24 S. Teori-teori Motivasi .....................................................................

  23 R. Pengertian Motivasi .....................................................................

  22 Q. Langkah-langkah Program Kesehatan Kerja ...............................

  22 P. Unsur Kesehatan Kerja ................................................................

  21 O. Program Kesehatan Kerja ............................................................

  19 N. Hal Penting Dalam Keselamatan Kerja .......................................

  Pemasaran …………………………………………………….... 59

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden …………………………………………... 62 B. Deskripsi Program Kesejahteraan Karya wan serta Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja………………………………. 64 C. Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………. 65 D. Analisis Data …………………………………………………… 69 E. Pembahasan …………………………………………………….. 72 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………….. 74 B. Saran ……………………………………………………………. 76 C. Keterbatasan Penelitian ………………………………………… 76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .........................62Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ........................................63Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.............................63Tabel 5.4 Validitas program kesejahteraan ekonomi.......................................65Tabel 5.5 Validita s program hiburan dan rekreasi ...........................................66Tabel 5.6 Validitas program tambahan fasilitas ...............................................66Tabel 5.7 Validitas program keselamatan dan kesehatan kerja ........................67Tabel 5.8 Validitas motivasi kerja karyawan ..................................................68

  1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi pada umumnya memiliki tujuan yang sama yaitu mencari

  laba bagi perusahaan dan menjaga kelangsungan hidup organisasi. Perusahaan dalam kegiatannya menggunakan faktor -faktor produksi seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, modal dan teknologi. Salah satu penentu keberhasilan suatu organisasi adalah sumber daya manusia. Keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasarannya serta kemampuannya menghadapi berbagai tantangan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal sangat ditentukan oleh kemampuan mengolah sumber daya manusia yang setepat- tepatnya (Siagian, S. P 1998).

  Sumber daya manusia didalam perusahaan biasanya ditangani oleh manajemen personalia yang mempunyai tugas khusus di bidang kepegawaian . fungsi manajemen personalia menurut J. Sudarsono 1994 : 136 pengantar ekonomi perusahaan adalah mencari dan mendapatkan sumber daya manusia, mengembangkan sumber daya manusia, memelihara sumber daya manusia, serta menggunakan sumber daya manusia sebaik -baiknya.

  Dalam dunia usaha, masalah kese jahteraan karyawan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha meningkatkan motivasi kerja karyawan.

  Semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka secara otomatis produktivitas

  2 pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Program kesejahteraan karyawan bertujuan untuk mempertahankan kondisi mental dan membina moral kerja, sehingga karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dengan tetap menjaga kedisiplinan serta loyalitas kepada perusahaan.

  Selain itu kebutuhan karyawan akan keselamatan dan kesehatan kerja juga semakin mendesak untuk lebih diperhatikan. Peningkatan pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja bukan untuk kepentingan kesejahteraan karyawan semata, melainkan juga bertujuan untuk peningkatan kualitas lingkungan kerja perusahaan yang merupakan nilai tambah bagi perusahaan dalam menghadapi era globalisasi.

  Secara umum pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja yang terdapat dalam suatu perusahaan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan diantaranya adalah yang pertama, membuat kondisi kerja aman, yang kedua,melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan kecelakaan dengan pengendalian dan pelatihan tenaga kerja, yang ketiga, penciptaan lingkungan yang sehat untuk menjaga kesehatan para karyawan.

  Perusahaan benar-benar membutuhkan manajer yang dapat mempengaruhi karyawan dengan memberikan motivasi dan dukungan bekerja untuk dapat bekerja sama dengan baik sehingga tercapai produktivitas kerja yang tinggi. Manajer perusahaan penting untuk mengetahui apa yang menjadi motivasi para karyawan dan bawahannya, sebab faktor ini akan menentukan jalannya organisasi perusahaan dalam pencapaian tujuan (Sukanto & Handoko, 1997: 252).

  3 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Pelaksanaan Program

  

Kesejahteraan serta Program Keselamatan dan Kesehatan dengan Motivasi

Kerja Karyawan ”.

B. Perumusan Masalah

  Masalah yang akan diteliti adalah masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan program kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan yang diberikan PT Bangka Media Grafika kepada para karyawannya , khususnya karyawan bagian percetakan yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan itu sendiri. Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan program kesejahteraan ekonomi dengan motivasi kerja karyawan ?

  2. Apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan program hiburan dan rekreasi dengan motivasi kerja karyawan ?

  3. Apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan program tambahan fasilitas dengan motivasi kerja karyawan ?

  4. Apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan dengan motivasi kerja karyawan ?

  4

  C. Batasan Masalah

  Faktor-faktor yang mempengaruhi atau berhubungan dengan motivasi kerja karyawan begitu beragam, tetapi dalam penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan program kesejahteraan karyawan yang meliputi program kesejahteraan ekonomi, program hiburan dan rekreasi, program tambahan fasilitas serta program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi program membuat kondisi kerja yang aman, program pencegahan kecelakaan dengan pengendalian dan pelatihan tenaga kerja, program penciptaan lingkungan yang sehat bagi karyawan sehubungan dengan motivasi kerja karyawan yaitu karyawan PT Bangka Media Grafika khususnya bagian percetakan.

  D. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang akan dicapai s ehubungan dengan penelitian mengenai “Hubungan Pelaksanaan Program Kesejahteraan serta Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Motivasi Kerja Karyawan”, adalah :

  1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan program kesejahteraan ekonomi dengan motivasi kerja karyawan.

  2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan program hiburan dan rekreasi dengan motivasi kerja karyawan.

  3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan program tambahan fasilitas dengan motivasi kerja karyawan.

  4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara pelaksanaan

  5

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Sebagai informasi tambahan bagi pihak manajemen sehubungan dengan langkah-langkah yang telah dilaksanakan dan dicapai oleh perusahaan yang berkaitan dengan program kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri. Selain itu dapat juga digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan dalam penerapan program kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan yang lebih efektif, sehingga motivasi kerja karyawan meningkat.

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian tentang hubungan program kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dengan motivasi kerja karyawan ini diharapkan dapat menjadi masukan atau digunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa, khususnya fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bagi Penulis Melalui penelitian ini penulis dapat mendapat kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah, terutama yang berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai program kesejahteraan serta program keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungannya dengan motivasi kerja karyawan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Menurut Luther Gulick (dalam T. Hani Handoko,1997:7), manajemen

  adalah suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

  Sedangkan Drs. H Malayu S.P. Hasibuan (2001:1-2) mendefinisikan manajemen sebagai suatu ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

  Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu yang didalammya terdapat proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya-sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

  Terdapat perbedaan yang sangat tipis antara istilah manajemen sumber daya manusia dan manajemen personalia. Manajemen sumber daya manusia memandang permasalahan secara makro, dimana karyawan merupakan aset utama perusahaan dan harus dipelihara dengan mengkaji masalah secara modern.

  Sedangkan manajemen personalia memandang permasalahan secara mikro,dimana karyawan merupakan faktor produksi dan mengkaji masalah secara klasik. Tetapi dalam penelitian ini dua hal tersebut dianggap sama dan digunakan istilah manajemen sumber daya manusia.

  Menurut Edwin B. Flippo (dalam Malayu S.P. Hasibuan,2001:11) manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.

  Sedangkan menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2001:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga ker ja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masya rakat.

  Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang mengatur manusia dengan segala persoalannya dengan tujuan agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien serta mampu memberikan sumbangan besar terhadap perusahaan.

C. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

  Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Michael J. Jucius adalah sebagai berikut (J. Sudarsono, 1992 : 136-146) :

  1. Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia (personnel procurement)

  Personnel procurement didefinisikan sebagai tugas untuk yang sekarang dan yang akan datang. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanaan mencari dan mendapatkan sumber daya manusia. Langkah pertama adalah mengetahui fakta -fakta tentang jabatan yang akan diisi, dan jenis orang atau sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengisi jabatan tersebut. Langkah kedua adalah menarik tenaga kerja dari berbagai sumber, yaitu dari dalam perusaha an dan dari luar perusahaan.

  2. Mengembangkan sumber daya manusia (personnel development) Pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan meliputi latihan dan pendidikan. Latihan adalah semua proses untuk menambah kemampuan dan keahlian pegawai dalam menger jakan pekerjaan tertentu. Pendidikan adalah kegiatan menambah pengetahuan, pemahaman atau sikap para pegawai sehingga mereka dapat lebih menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan.

  3. Memelihara sumber daya manusia (personnel maintenance) Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut A.H.

  Maslow, perilaku manusia ditentukan oleh usaha memenuhi kebutuhannya yang paling mendesak. Maslow mengemukakan, bahwa pada dasarnya ada lima tingkatan kebutuhan dalam diri setiap manusia, yaitu : a.

  Kebutuhan fisiologi (physiological needs), yaitu kebutuhan fisik merupakan kebutuhan yang paling dasar, misalnya makan, perumahan, sandang, dan sebagainya. b.

  Kebutuhan akan rasa aman (safety needs), yaitu kebutuhan akan rasa aman baik fisik maupun psikis.

  c.

  Kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan untuk diterima orang lain.

  d.

  Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yaitu kebutuhan untuk memperoleh penghargaan atas hasil karyanya, misalnya status.

  e.

  Kebutuhan untuk mewujudkan diri (self actualization need), yaitu kebutuhan untuk mewujudkan seluruh keahlian dan kemampuan.

  Dengan mengetahui adanya kelima tingkatan kebutuhan manusia tersebut, maka manajer dapat memberikan dorongan dan motivasi kerja pada karyawan melalui pemenuhan kebutuhan. Melalui pemenuhan kebutuhan, juga dapat diperoleh angkatan kerja yang efektif dan memiliki kepuasan.

  4. Menggunakan sumber daya manusia dengan sebaik mungkin (personnel

  utilization)

  Dalam tugas ini pimpinan perusahaan harus menggunakan manusia yang bekerja di perusahaan dengan sebaik-baiknya. Tugas yang dilakukan dalam penggunaan sumber daya manusia, mencakup pembahasan lima hal, yaitu kerjasama dan pertentangan, hubungan serikat buruh dan manajemen, penanganan keluh kesah, aksi tindakan disiplin, dan penelitian terhadap sumber daya manusia.

  D. Pengertian Program Kesejahteraan Karyawan

  Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam program kesejahteraan karyawan, antara lain layanan pekerja, servis pegawai, program pelayanan karyawan dan kompensasi tambahan.

  Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001:182) kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan dan bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.

  E. Alasan, Manfaat dan Tujuan Program Kesejahteraan Karyawan

  Penyebab masalah kesejahteraan karyawan makin diperhatikan menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (2000:268) adalah :

  1. Perubahan didalam sikap para karyawan yang disebabkan terutama oleh makin meningkatnya taraf pendidikan mereka.

  2. Permintaan dari organisasi-organisasi buruh.

  3. Permintaan pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk undang-undang atau peraturan.

  4. Persaingan yang semakin ketat yang mengakibatkan para pengusaha harus berusaha untuk memberika n berbagai jaminan agar para karyawan tidak lari dari perusahaan.

  5. Adanya pengawasan terhadap tinggi rendahnya tingkat upah, terutama dari perkumpulan para pengusaha untuk mencegah persaingan dalam

  Manfaat yang diperoleh dari program kesejahteraan karyawan yang diselenggarakan perusahaan menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (2000:269) :

  1. Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif 2.

  Memperbaiki semangat kesetiaan karyawan 3. Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja 4. Memperbaiki hubungan masyarakat 5. Mengurangi pengaruh organisasi buruh, baik yang ada maupun yang potensial

6. Mengurangi campur tangan pemerintah dalam organisasi

  Tujuan pemberian kesejahteraan karyawan menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001:184) adalah:

  1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan para karyawan perusahaan

  2. Memberikan ketenangan bagi para karyawan beserta keluarganya

  3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas karyawan

  4. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan

  5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman

  6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan

  7. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan

  8. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia

  9. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan

  F. Prinsip- Prinsip Program Kesejahteraan Karyawan

  Menurut Henry Simamora (1999:565) prinsip utama dari program kesejahteraan dimana keuntungan yang diperoleh minimal bisa digunakan untuk menutupi biayanya. Prinsip lain disamping itu adalah sebagai berikut : tunjangan karyawan haruslah memenuhi kebutuhan nyata, tunjangan haruslah dibatasi kepada aktivitas-aktivitas dimana kelompok lebih efisien daripada individu, program tunjangan haruslah bercirikan fleksibilitas yang memadai untuk memungkinkan adaptasi terhadap berbagai kebutuhan karyawan, dan jika perusahaan ingin meraih apresiasi dari penyediaan jasa-jasa perusahaan haruslah melakukan program komunikasi yang intensif dan terencana dengan baik, biaya tunjangan haruslah dapat dikalkulasikan dan ketentuan haruslah dibuat atas pendanaan yang sehat.

  G. Bentuk-Bentuk Program Kesejahteraan Karyawan

  Program kesejahteraan karyawan diberikan oleh perusahaan dalam wujud finansial dan nonfinansial yang bersifat ekonomis. Pelaksanaannya harus diprogram dengan sebaik -baiknya supaya bermanfaat bagi karyawan perusahaan dan masyarakat.

  Menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (2000:276-278), program kesejahteraan karyawan dapat dikelompokkan menjadi :

  1. Program Kesejahteraan Ekonomi Karyawan, terdiri dari : a.

  Pensiun Perusahaan memberikan sejumlah uang tertentu secara berkala pada karyawan yang telah berhenti bekerja setelah mereka beraktivitas dalam waktu yang cukup lama atau setelah mencapai batas usia tertentu. Di Indonesia umumnya yang memperoleh pensiun adalah pegawai negeri atau pegawai dari perusahaan negara yang diatur dengan Undang-Undang yang berlaku, sedangkan perusahaan swasta tidak semuanya menjala nkan.

  b.

  Asuransi Bermacam-macam asuransi yang menawarkan jaminan kepada para karyawan berupa santunan seperti bila karyawan berhenti bekerja, terjadi kecelakaan atau meninggal dunia.

  c.

  Pemberian Kredit Pemberian kredit kepada karyawan yang membutuhkan dana, bisa diorganisir oleh manajemen atau bisa juga karyawan sendiri dengan mendirikan perkumpulan atau koperasi simpan pinjam.

  2. Program Hiburan dan Rekreasi, terdiri dari : a.

  Kegiatan olah raga Penyediaan fasilitas olahraga kepada karyawan, tujuan bisa sekedar untuk memelihara kesehatan atau untuk mengejar prestasi. b.

  Kegiatan Sosial Kegiatan yang diadakan perusahaan untuk karyawan sebagai kegiatan penyegaran, misalnya acara darmawisata untuk saling mengakrabkan anggota organisasi, kegiatan donor darah, kegiatan unt uk menyambut hari besar keagamaan.

  3. Program tambahan fasilitas, terdiri dari : a.

  Kantin atau Kafetaria Tujuannya untuk membantu karyawan dalam penyediaan makanan bergizi dan higienis. Tidak jarang ada perusahaan yang memberikan fasilitas penyediaan makan satu kali sehari bagi karyawannya.

  b.

  Fasilitas perumahan Perusahaan dapat menyediakan perumahan atau tunjangan untuk penyediaan perumahan.

  c.

  Fasilitas kesehatan Perusahaan dapat menyediakan ruang kesehatan beserta dokter atau sekedar tunjangan kesehatan dan bekerja sama dengan rumah sakit terdekat.

  d.

  Fasilitas pendidikan dan pembinaan mental Perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperdalam dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan, misalnya ruang perpustakaan atau menyekolahkan pa ra karyawannya. e.

  Fasilitas transportasi Perusahaan dapat menyediakan kendaraan bagi karyawan, terutama bagi yang rumahnya jauh dari perusahaan.

H. Program Kesejahteraan Karyawan yang Efektif

  Program kesejateraan karyawan dapat menjadi kurang efektif apabila program tersebut tidak mampu menghasilkan manfaat yang maksimum atau tidak mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga biaya pembelanjaan program tidak dapat ditutup dengan kenaikan produktivitas.

  Agar program kesejahteraan karyawan dapat efektif maka perlu diperhatikan hal sebagai berikut :

  1. Tujuan program Kesejahteraan karyawan harus direncanakan dan ditentukan dengan baik karena akan berpengaruh bagi perusahaan, maka sebaiknya program terdiri dari kombinasi program yang terbaik.

  2. Partisipasi karyawan Salah satu syarat agar program kesejahteraan berhasil dengan baik adalah partisipasi karyawan dan dukungan yang bisa diperoleh jika ada kerjasama antara manajemen dengan karyawan.

  3. Pengendalian biaya Perusahaan mempunyai masalah utama yang sering dihadapi yaitu makin meningkatnya biaya penyelenggaraan program kesejahteraan maka perusahaan perlu menentukan dengan lebih berhati-hati, apakah biaya tersebut bisa ditutup pada keadaan perekonomian tertentu.

  4. Masalah yang mungkin timbul dari pelaksaaan program kesejahteraan Umumnya kita menganggap kesejahteraan karyawan akan mendorong motivasi kerja karyawan, sehingga dirasa cukup berharga untuk mengeluarkan biaya guna keperluan itu.

  

I. Pengertian dan Arti Penting Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

  Program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan segala upaya untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan, peledakan dan penyakit akibat kerja (Tjiptono, 1995: 199)

  Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, perusahaan mempertahankan kondisi karyawan agar lebih loyal dan tetap tinggal untuk bekerja di perusahaan tersebut dengan memberi kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan kemampuannya guna meningkatkan kontribusi yang dimiliki bagi tercapainya tujuan perusahaan. Program keselamatan dan kesehatan kerja dapat dibedakan dari kepentingan perusahaan yaitu sebagai berikut :

  1. Mempertahankan kondisi karyawan maka perusahaan mempersiapkan program-program keselamatan kerja.

  2. Untuk mempertahankan sikap kerjasama, maka perusahaan mempersiapkan program pelayanan dan berbagai bentuk pelayanan.

  Secara umum pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja yang terdapat dalam perusahaan dapat dilakukan dalam bentuk :

1. Program membuat kondisi kerja yang aman, yaitu dengan memberitahu

  cara-cara mempergunakan mesin yang dilengkapi dengan alat pengamatan; mengatur layout pabrik dan penerangan yang memenuhi syarat; lantai dan tangga harus dijaga agar bebas dari air, minyak dan gemuk; melakukan pemeliharaan fasilitas pabrik secara baik dan menggunakan petunjuk dan peralatan keamanan.

  2. Program pencegahan kecelakaan dengan pengendalian dan pelatihan tenaga kerja, misalnya dengan pendidikan mengenai keamanan, memberlakukan larangan-larangan keras seperti larangan merokok, pemasangan poster untuk mengingatkan pentingnya kea manan, berita perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan akan keamanan.

  3. Program penciptaan lingkungan kerja yang sehat bagi karyawan, meliputi kegiatan dalam upaya pengaturan kelembaban dan suhu udara, pengendalian suara kebisingan dan pelayanan kebutuhan kar yawan, pemeliharaan kebersihan lingkungan dan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan karyawan seperti kamar mandi, WC, ruang ganti pakaian dan perusahaan memberikan pelayanan kesehatan dengan menyediakan dokter dan klinik perusahaan melalui pembena han lingkungan dan peningkatan taraf kesehatan karyawannya.

  Tuntutan akan semakin pentingnya program keselamatan dan kesehatan kesejahteraan karyawan saja, tetapi pentingnya program ini menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam kegiatan produksinya guna menghadapi era persaingan bebas yang sedang berjalan ini.

  J.

  Alasan Perlunya Program Keselamatan Kerja Menurut Wilie Hammer (Dessler, 1986: 126) terdapat tiga alasan pokok diselenggarakan program keselamatan, yaitu:

  1. Moral Pencegahan kecelakaan pertama kali atas dasar kemanusiaan untuk memperingan penderitaan karyawan yang mengalami kecelakaan.

  2. Hukum Program keselamatan telah diatur Undang-Undang, yang mengatur hal mengenai keselamatan kerja dan hukuman terhadap pihak-pihak yang membangkang ditetapkan cukup berat.

  3. Ekonomi Alasan ekonomi diambil karena biaya harus ditanggung pihak perusahaan dapat menjadi tinggi, walaupun kecelakaan yang terjadi kecil saja.

  K. Unsur-unsur Program Keselamatan

  Setiap program keselamatan dapat terbentuk dari satu atau beberapa unsur, antara lain :

  1. Dukungan manajemen puncak

  3. Perekayasaan suatu pabrik dan operasi yang aman

  4. Pendidikan semua karyawan untuk bertindak secaara aman

  5. Pengadaan dan penyimpanan

  6. Analisis kecelakaan

  7. Kontes keselamatan

  8. Pelaksanaan peraturan-peraturan

  L. Kebijakan dalam Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  Kebijakan K3 yang dikeluarkan oleh perusahaan mempunyai maksud untuk melindungi keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan. Kebijakan ini meliputi:

  1. Bahwa keselamatan pegawai dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting

  2. Keselamatan lebih diutamakan daripada kebijaksanaan

  3. Peraturan Keselamatan dan Kesejahteraan Kerja ha rus sepenuhnya dipatuhi

  4. Pengembangan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja melibatkan semua manajer, pengawas dan pegawai

  M. Syarat-syarat Keselamatan Kerja

  Pengaturan syarat-syarat keselamatan kerja diatur dalam pasal 3 UU no.1 tahun 1970 yang memuat :

  2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

  3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

  4. Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya

  5. Memberi pertolongan pada kecelakaan

  6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

  7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar laut atau radiasi, suara dan getaran

  8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan

  9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai 10.

  Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik 11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang baik 12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban 13. Memperoleh keserasian antara proses kerjanya 14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang

15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan 16.

  Mengamankan dan memperlancar pekerjaan, perlakuan dan penyimpanan barang

17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya

  18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada pekerjaan yang berbahaya kecelakaannya menjadi bertambah aman

  N. Hal Penting Dalam Keselamatan Kerja

  Beberapa hal penting yang pe lu diperhatikan dalam persoalan keselamatan kerja yaitu :

  1. Pemakaian alat perlindungan perorangan Alat pelindung perorangan yang digunakan oleh karyawan dimaksudkan untuk melindungi orang tersebut dari sumber bahaya. Jadi alat ini berfungsi untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan.

  2. Sumber bahaya dan tempat pelindung ditempat kerja.

  Sumber bahaya adalah tempat asal usul untuk suatu bahaya potensial terhadap keselamatan maupun kesehatan karyawan disekitarnya. Dengan mengetahui sifat-sifat bahaya maka dapat dilakukan pemeriksaan dengan pengukuran terhadap intensitas untuk masing-masing potensi terjadinya bahaya, sehingga pilihan alat pelindung di tempat kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

  3. Petunjuk di tempat kerja Faktor kesadaran dari para karyawan memegang peran yang sangat penting. Agar kesadaran para karyawan akan bahaya, maka di tempat- tempat tertentu dipasang berbagai slogan dan gambar yang berisi pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja.

  4. Usaha yang bersifat kreatif Usaha yang bersifat kreatif berarti mengatasi kejadian yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang berada ditempat kerja. Kejadian ini dapat berupa kecelakaan yang langsung menimpa diri karyawan maupun yang menimpa orang lain. Untuk itu karyawan diharapkan dapat menggunakan fasilitas yang ada dan memiliki tanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.

  O. Program Kesehatan Kerja

  Kesehatan seluruh karyawan yang bekerja akan mendorong peningkatan kuantitas maupun kualitas produk yang dihasilkan dalam memacu perkembangan suatu perusahaan sehingga tercapainya integrasi kesejahteraan pada perusahaan maupun kualitas produk yang dihasilkan. Menurut pedoman pelaksanaan jaminan sosial tenaga kerja yang dimaksud pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kes hatan y ng memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

  P. Unsur Kesehatan Kerja

  Kesehatan kerja mencakup 2 jenis yaitu kesehatan fisik yang menyangkut gangguan berupa sakit atau keracunan, dan ke sehatan mental yang menyangkut gangguan berupa ketegangan yang menimpa karyawan.

  Untuk mengatasi gangguan kesehatan tersebut maka perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat menunjang yaitu waktu dan sarana kesehatan. Secara lebih konkret unsur program kesehatan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima kerja

  2. Pemeriksaan keseluruhan karyawan kunci secara periodik

  3. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik

  4. Tersedianya peralatan dan staf medis yang cukup

  5. Pemberian perhatian yang sistematis dan preventif terhadap masalah ketegangan industri (indrustrial stress)

  6. Pemeriksaan yang sistematis dan periodik terhadap persyaratan- persyaratan sanitasi yang baik (Ranupandojo dan Husnan, 1990: 263) Sedangkan usaha -usaha untuk mencegah dan mengendalikan stres yang terjadi antara lain:

  2. Mencari media yang menjadi alat penyebaran stress tersebut

  3. Memberi perawatan khusus pada karyawan yang mende rita stres tersebut

  Q. Langkah-langkah Program Kesehatan Kerja

  Agar program kesehatan kerja dapat dilaksanakan dengan baik diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Mengenali keadaan atau proses yang benar-benar mempunyai potensi bahaya

  2. Mengevaluasi bagaimana bahaya itu timbul dengan mempelajari sifat dari suatu zat atau kondisi yang mengandung resiko dengan melakukan pengawasan dalam penggunaan bahan-bahan yang berbahaya atau pada lingkungan dimana bahaya terjadi

  3. Mengembangkan metode untuk memeperkecil resiko dengan melakukan pengawasan atas penggunaan bahan-bahan berbahaya atau pada ling ungan d? mana bahaya terjadi

  R. Pengertian Motivasi

  Dapat diketahui bahwa dalam situasi organisasi ada dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk melakukan suatu kegiatan, seorang bertindak sebagai pimpinan dan yang lain sebagai bawahan. Pimpinan bertugas menggerakkan orang lain yang menjadi bawahan sehingga pelaksanaan kegiatan dapat efektif dan efisien.

  J. Ravianto (1985:18) mendefinisikan otivasi sebagai kondisi m ental yang mendorong aktivitas dan mem eri ene gi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Sedangkan menurut Dr. Sondang P. Siagian (1998;193), motivasi merupakan keseluruhan proses pemberian motif be kerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.

  Motivasi dirasakan sebagai sesuatu yang sangat penting, karena peranan pimpinan itu sendiri kaitannya dengan bawahan. Tetapi motivasi juga dirasakan sebagai sesuatu yang sulit sebab motivasi sendiri tidak bisa diamati dan diukur secara pasti, dan untuk mengukur motivasi berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku masing-masing bawahan dengan berbagai teori motivasi yang berbeda satu dengan yang lain.

  S. Teori- Teori Motivasi Kerja