Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh T1 132010057 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

SMP Negeri 2 Suruh terletak di Jl. Salatiga-Dadapayam km. 11, desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, telp. 08282806084. Dengan lokasi yang berada di pinggir jalan raya, menjadikan sekolah ini sangat strategis.

SMP Negeri 2 Suruh memiliki jumlah siswa yang tidak sedikit. Menurut data yang ada, untuk tahun ajaran 2013/2014 jumlah seluruh siswa adalah 471 siswa. Selain itu, juga terdapat 26 tenaga pengajar dan 10 karyawan. Saat ini yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Suruh adalah Umi Mazro’ah, S.Pd.

Fasilitas yang ada di SMP Negeri 2 Suruh juga sangat menunjang kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat dari tersedianya perpustakaan, laboratorium IPA, ruang komputer, lapangan olah raga, mushola, kantin, aula, dan satu rumah penjaga.

Selain itu juga terdapat kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh SMP Negeri 2 Suruh diberikan dalam rangka penyaluran bakat dan minat para siswa, diantaranya Pramuka dan Olahraga.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

4.2.1. Permohonan Ijin Penelitian

Langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian adalah mengurus ijin penelitian terlebih dahulu. Surat ijin penelitian


(2)

ini dikeluarkan oleh Dekan Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Pada tanggal 10 Mei 2014 peneliti meminta ijin kepada Umi Mazro’ah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Suruh. Berdasarkan surat ijin penelitian tertanggal 12 Mei 2014 sampai dengan selesai, maka peneliti dapat melaksanakan penelitian di SMP Negeri 2 Suruh.

4.2.2. Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan pada tanggal 12-17 Mei 2014. Jumlah sampel yang digunakan adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh dengan total sampel 141 siswa, yaitu siswa kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D.

Skala sikap komunikasi interpersonal dan konflik antar pribadi diberikan secara langsung kepada subyek penelitian secara klasikal sesuai jadwal layanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing kelas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam pengisian skala sikap, kesalahan persepsi siswa terhadap item pernyataan, serta kelengkapan jumlah skala sikap pada waktu dikembalikan kepada peneliti.

4.3. Analisis Deskriptif

4.3.1. Analisis Deskriptif Komunikasi Interpersonal

Analisis diskriptif didapat dari hasil penjumlahan skor komunikasi interpersonal yang kemudian diolah untuk mencari frekuensi. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi menurut teori Sugiyono (2010), yaitu merubah frekuensi menjadi persen. Dalam Sugiyono (2010) makin banyak (variasi) data, maka akan semakin banyak jumlah kelas intervalnya.


(3)

Namun jumlah kelas tersebut paling banyak adalah 15 kelas, karena jika sudah lebih dari itu tabel menjadi panjang.

Langkah pertama dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi yaitu menentukan range terlebih dahulu dengan cara mengurangkan nilai maksimum dengan nilai minimum, yaitu: 195 – 125 = 72

Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan interval untuk tiap kategori dengan cara range (maksimum – minimum) dibagi dengan jumlah

kategori yaitu: 14

5 ) 125 195 (

 

Adapun hasil pengolahan distribusi frekuensi tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 dapat dikategorikan seperti yang dilaporkan oleh tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Tingkat Komunikasi Interpersonal Siswa

Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

Interval Kategori Frekuensi Prosentase

181-195 sangat tinggi 11 8%

167-180 Tinggi 38 27%

153-166 Sedang 43 30,4%

139-152 Rendah 40 28,3%

125-138 sangat rendah 9 6,3%

Jumlah 141 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat komunikasi interpersonal pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh untuk kategori sangat rendah sebanyak 9 orang (6,3%); untuk kategori rendah sebanyak 40 orang (28,3%); untuk kategori sedang sebanyak 43 orang (30,4%); untuk kategori tinggi sebanyak 38 orang


(4)

(27%) dan untuk kategori sangat tinggi sebanyak 11 orang (8%). Dapat disimpulkan bahwa dari tabel 4.1 tingkat komunikasi interpersonal sebagian besar siswa berada pada kategori sedang

4.3.2. Analisis Deskriptif Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi

Analisis diskriptif didapat dari hasil penjumlahan skor respon terhadap konflik antar pribadi yang kemudian diolah untuk mencari frekuensi. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi menurut teori Sugiyono (2010), yaitu merubah frekuensi menjadi persen. Dalam Sugiyono (2010) makin banyak (variasi) data, maka akan semakin banyak jumlah kelas intervalnya. Namun jumlah kelas tersebut paling banyak adalah 15 kelas, karena jika sudah lebih dari itu tabel menjadi panjang.

Langkah pertama dalam pembatan tabel frekuensi yaitu menentukan range terlebih dahulu dengan cara mengurangkan nilai maksimum dengan nilai minimum, yaitu: 194 – 197 = 97

Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan interval untuk tiap kategori dengan cara range (maksimum – minimum) dibagi dengan jumlah

kategori yaitu: 19

5 ) 97 194 (

 

Adapun hasil pengolahan distribusi frekuensi tingkat respon terhadap konflik antar pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 dapat dikategorikan seperti yang dilaporkan oleh tabel 4.2 berikut:


(5)

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi TingkatRespon Terhadap Konflik Antar Pribadi Siswa

Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

Interval Kategori Frekuensi Prosentase

175-194 sangat tinggi 3 2%

155-174 Tinggi 27 19%

136-154 Sedang 79 56%

117-135 Rendah 22 16%

97-116 sangat rendah 10 7%

Jumlah 141 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh untuk kategori sangat rendah sebanyak 10 orang (7%); untuk kategori rendah sebanyak 22 orang (16%); untuk kategori sedang sebanyak 79 orang (56%); untuk kategori tinggi sebanyak 27 orang (19%) dan untuk kategori sangat tinggi sebanyak 3 orang (2%). Dapat disimpulkan bahwa dari tabel 4.2 tingkat respon terhadap konflik antar pribadi sebagian besar siswa berada pada kategori sedang.

4.4. Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi, peneliti menggunakan teknik Corellate Kendall Tau melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Release 16.0 for Windows.

Kemudian berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh data seperti tabel 4.3 di bawah ini:


(6)

Tabel 4.3

Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan

Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi

Correlations

komunikasi konflik

Kendall's tau_b komunikasi Correlation Coefficient 1.000 .458**

Sig. (1-tailed) . .000

N 141 141

konflik Correlation Coefficient .458** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 141 141

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Dari tabel di atas didapatkan hasil koefisien korelasi rxy = 0,458** dengan signifikansi p = 0,000 < 0,01. Tabel tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh Tahun Ajaran 2013/2014.

4.5. Uji Hipotesis

Signifikansi hubungan antara komunikasi interpersonal dengan konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh jika dirumuskan:

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh


(7)

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

Berdasarkan hasil analisis, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh Tahun Ajaran 2013/2014, didapat hasil koefisien korelasi rxy = 0,458** dengan signifikansi p = 0,000 < 0,01 hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima.

4.6. Pembahasan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh.

Merujuk pada tabel 3.4 tentang pedoman ketentuan terhadap koefisien korelasi menurut Sugiyono (2010), dihasilkan nilai rxy = 0,458** maka dapat dinyatakan kekuatan hubungan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi ini berada pada tingkat sedang.

Selain itu dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa probabilitas kesalahan (sig) adalah 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,01 (taraf kepercayaan 99 %). Hal ini berarti taraf kesalahan yang dihasilkan daalam penelitian ini adalah 0 %. Sehingga dapat dinyatakan Ho yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh ditolak dan Ha yang


(8)

menyatakan ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh diterima.

Hasil di atas mengacu pada ketentuan alat uji statitik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu:

Jika probabilitas > 0,01 maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika probabilitas < 0,01 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan dengan tingkat hubungan pada kategori sedang antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh.

Menurut Stoner (1986) pada dasarnya perbedaan pendapat disebabkan karena kurang optimalnya komunikasi interpersonal. Joyce Hocker dan William Wilmot (dalam Chandra, 1992) juga menyatakan penyebab konflik hanyalah kegagalan berkomunikasi dengan baik, sehingga pihak lain tidak dapat memahami maksud yang sesungguhnya.

Dasar dari konflik adalah permusuhan, pertentangan keinginan, pertengkaran, mungkin ketidakpuasan yang terus menerus dan berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh hal yang paling memengaruhi pemikiran dan sangat berhubungan dengan apa yang telah membentuk respon individu, khususunya respon yang menyebabkan rasa tidak nyaman, marah, gelisah atau berkonflik (Lawson, 2009).


(9)

Respon terhadap konflik akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus. Suatu konflik yang sama belum tentu akan menimbulkan bentuk respon yang sama dari individu. Sebaliknya, suatu respon yang sama juga belum tentu timbul akibat adanya konflik yang serupa (Azwar, 1988).

Azwar (1988) menambahkan, bentuk respon didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap suatu objek. Dengan kata lain, jika komunikasi interpersonal baik, individu akan mampu merespon dengan baik konflik antar pribadi yang timbul, sebaliknya jika komunikasi interpersonalnya buruk, individu juga akan merespon dengan buruk pula konflik antar pribadinya.

Hasil penelitian Yantyarso (2005) diperoleh hasil r : -0,613 dan p < 0,01 yang berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara komunikasi dengan konflik antar pribadi. Yang berarti semakin tinggi komunikasi semakin rendah konflik antar pribadi, sebaliknya semakin rendah komnikasi maka semakin tinggi konflik antar pribadi.


(1)

(27%) dan untuk kategori sangat tinggi sebanyak 11 orang (8%). Dapat disimpulkan bahwa dari tabel 4.1 tingkat komunikasi interpersonal sebagian besar siswa berada pada kategori sedang

4.3.2. Analisis Deskriptif Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi

Analisis diskriptif didapat dari hasil penjumlahan skor respon terhadap konflik antar pribadi yang kemudian diolah untuk mencari frekuensi. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi menurut teori Sugiyono (2010), yaitu merubah frekuensi menjadi persen. Dalam Sugiyono (2010) makin banyak (variasi) data, maka akan semakin banyak jumlah kelas intervalnya. Namun jumlah kelas tersebut paling banyak adalah 15 kelas, karena jika sudah lebih dari itu tabel menjadi panjang.

Langkah pertama dalam pembatan tabel frekuensi yaitu menentukan range terlebih dahulu dengan cara mengurangkan nilai maksimum dengan nilai minimum, yaitu: 194 – 197 = 97

Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan interval untuk tiap kategori dengan cara range (maksimum – minimum) dibagi dengan jumlah kategori yaitu: 19

5 ) 97 194 (

 

Adapun hasil pengolahan distribusi frekuensi tingkat respon terhadap konflik antar pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 dapat dikategorikan seperti yang dilaporkan oleh tabel 4.2 berikut:


(2)

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi TingkatRespon Terhadap Konflik Antar Pribadi Siswa

Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

Interval Kategori Frekuensi Prosentase

175-194 sangat tinggi 3 2%

155-174 Tinggi 27 19%

136-154 Sedang 79 56%

117-135 Rendah 22 16%

97-116 sangat rendah 10 7%

Jumlah 141 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh untuk kategori sangat rendah sebanyak 10 orang (7%); untuk kategori rendah sebanyak 22 orang (16%); untuk kategori sedang sebanyak 79 orang (56%); untuk kategori tinggi sebanyak 27 orang (19%) dan untuk kategori sangat tinggi sebanyak 3 orang (2%). Dapat disimpulkan bahwa dari tabel 4.2 tingkat respon terhadap konflik antar pribadi sebagian besar siswa berada pada kategori sedang.

4.4. Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi, peneliti menggunakan teknik Corellate Kendall Tau melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Release 16.0 for Windows.

Kemudian berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh data seperti tabel 4.3 di bawah ini:


(3)

Tabel 4.3

Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan

Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi

Correlations

komunikasi konflik Kendall's tau_b komunikasi Correlation Coefficient 1.000 .458**

Sig. (1-tailed) . .000

N 141 141

konflik Correlation Coefficient .458** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 .

N 141 141

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Dari tabel di atas didapatkan hasil koefisien korelasi rxy = 0,458** dengan signifikansi p = 0,000 < 0,01. Tabel tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh Tahun Ajaran 2013/2014.

4.5. Uji Hipotesis

Signifikansi hubungan antara komunikasi interpersonal dengan konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh jika dirumuskan:

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh


(4)

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

Berdasarkan hasil analisis, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh Tahun Ajaran 2013/2014, didapat hasil koefisien korelasi rxy = 0,458** dengan signifikansi p = 0,000 < 0,01 hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima.

4.6. Pembahasan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh.

Merujuk pada tabel 3.4 tentang pedoman ketentuan terhadap koefisien korelasi menurut Sugiyono (2010), dihasilkan nilai rxy = 0,458** maka dapat dinyatakan kekuatan hubungan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi ini berada pada tingkat sedang.

Selain itu dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa probabilitas kesalahan (sig) adalah 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,01 (taraf kepercayaan 99 %). Hal ini berarti taraf kesalahan yang dihasilkan daalam penelitian ini adalah 0 %. Sehingga dapat dinyatakan Ho yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar


(5)

menyatakan ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh diterima.

Hasil di atas mengacu pada ketentuan alat uji statitik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu:

Jika probabilitas > 0,01 maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika probabilitas < 0,01 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan dengan tingkat hubungan pada kategori sedang antara komunikasi interpersonal dengan respon terhadap konflik antar pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Suruh.

Menurut Stoner (1986) pada dasarnya perbedaan pendapat disebabkan karena kurang optimalnya komunikasi interpersonal. Joyce Hocker dan William Wilmot (dalam Chandra, 1992) juga menyatakan penyebab konflik hanyalah kegagalan berkomunikasi dengan baik, sehingga pihak lain tidak dapat memahami maksud yang sesungguhnya.

Dasar dari konflik adalah permusuhan, pertentangan keinginan, pertengkaran, mungkin ketidakpuasan yang terus menerus dan berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh hal yang paling memengaruhi pemikiran dan sangat berhubungan dengan apa yang telah membentuk respon individu, khususunya respon yang menyebabkan rasa tidak nyaman, marah, gelisah atau berkonflik (Lawson, 2009).


(6)

Respon terhadap konflik akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus. Suatu konflik yang sama belum tentu akan menimbulkan bentuk respon yang sama dari individu. Sebaliknya, suatu respon yang sama juga belum tentu timbul akibat adanya konflik yang serupa (Azwar, 1988).

Azwar (1988) menambahkan, bentuk respon didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap suatu objek. Dengan kata lain, jika komunikasi interpersonal baik, individu akan mampu merespon dengan baik konflik antar pribadi yang timbul, sebaliknya jika komunikasi interpersonalnya buruk, individu juga akan merespon dengan buruk pula konflik antar pribadinya.

Hasil penelitian Yantyarso (2005) diperoleh hasil r : -0,613 dan p < 0,01 yang berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara komunikasi dengan konflik antar pribadi. Yang berarti semakin tinggi komunikasi semakin rendah konflik antar pribadi, sebaliknya semakin rendah komnikasi maka semakin tinggi konflik antar pribadi.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga T1 132014705 BAB IV

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Tindakan Vandalisme pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga T1 132011034 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh T1 132010057 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh T1 132010057 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh T1 132010057 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon terhadap Konflik antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsepsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banyubiru Tentang Segiempat T1 202009003 BAB IV

0 0 32

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kontrol Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Simulasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh T1 BAB IV

0 0 24