Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB IV
28 BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IS 3 di SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Ajaran 2015/2016. Jumlah siswa yang diteliti adalah 10 siswa.
Penulis dari awal meneliti siswa kelas XI IS 3 di SMA Negeri 1 Tengaran dengan jumlah siswa yang diteliti adalah 32 siswa. Dari hasil skala sikap diperoleh data 10 siswa termasuk dalam kategori rendah, 8 siswa termasuk dalam kategori sedang dan 14 siswa termasuk dalam kategori tinggi. Jadi dalam penelitian ini ada 10 siswa yang termasuk dalam kategori rendah dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen yang diberi perlakuan 5 siswa dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan 5 siswa.
Tabel 4.1
Perbandingan hasil pretest kelompok kontrol dan eksperimen
Kategori
Pretest kontrol Pretest eksperimen Frekuensi Prosentase (%) Frekuensi Prosentase (%)
Rendah 5 100 5 100
Total 5 100 5 100
4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Pretest
Pretest dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2015 dengan membagikan inventori Kecerdasan Interpersonal yang diadopsi dari Anderson dalam (Safaria, 2005) dan disusun berdasarkan tiga dimensi Kecerdasan
(2)
29
interpersonal kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian kelompok eksperimen akan diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Sedangkan kelompok kontrol diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi.
Tabel 4.2
Mean Rank dan uji Mann-Whitney Pretest
Kecerdasan Interpersoanl pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Pretest ekperimen 5 4.50 22.50
kontrol 5 6.50 32.50
Total 10
Test Statisticsb
Pretest Mann-Whitney U 7.500
Wilcoxon W 22.500
Z -1.048
Asymp. Sig. (2-tailed) .295 Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .310
a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelompok
Pada tabel diatas yang dilakukan dengan jumlah subjek kelompok eksperimen 5 siswa dan kelompok kontrol 5 siswa. Mean Rank untuk kelompok eksperimen sebesar 4,50 sedangkan Mean Rank kelompok kontrol
(3)
30
sebesar 6,50. Pada tabel 4.2.1 Uji Mann Whitney U=7,500, Z=-1,048, dan Asymp.Sig (2-tailed) 0,295>0,050 maka dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan penelitian dapat dilanjutkan dengan memberikan teknik sosiodrama untuk mengetahui peningkatan kecerdasan interpersonal .
4.2.2 Posttest
Pengambilan data Posttest dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan eksperimen selesai. Posttest dilakukan pada tanggal 16 Januari 2015 yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, inventori keterampilan yang diberikan pada saat posttest sama dengan inventori yang diberikan pada saat pretest.
4.2 Deskripsi dan Hasil Observasi
4.2.1 Pertemuan Pertamapada tanggal 5 Oktober 2015
Tujuan dari pertemuan pertama ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan
materi dengan topik “Mengorganisasikan kelompok dengan kegiatan drama”.
Dalam melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu :
1. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan.
(4)
31 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 5 Oktober 2015. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengorganisasikan kelompok dengan kegiatan drama serta diskusi bersama-sama. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok diminta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya. Pada proses sosiodrama ini di ikuti 5 anggota kelompok. Kegiatan sosiodrama bejalan dengan baik.
3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan pertama. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan dengan baik. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
(5)
32
4.2.2 Pertemuan Keduapada tanggal 6 Oktober 2015
Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan
materi dengan topik “Mampu memecahkan masalah sendiri”. Dalam
melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu :
1. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan kedua diadakan pada tanggal 6 Oktober 2015. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mampu memecahkan masalah sendiri. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk
(6)
33
mendiskusikan hasilnya. Pada proses sosiodrama ini di ikuti 5 anggota kelompok. Kegiatan sosiodrama bejalan dengan baik.
3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan kedua. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan baik. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
4.2.3 Pertemuan Ketigapada tanggal 12 Oktober 2015
Tujuan dari pertemuan ketiga ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan
materi dengan topik “Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya”. Dalam melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu :
1. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan ketiga diadakan pada tanggal 12 Oktober 2015. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan
(7)
34
pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok diminta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya. Pada proses sosiodrama ini di ikuti 5 anggota kelompok. Kegiatan sosiodrama bejalan dengan baik.
3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan ketiga. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
4.2.3 Pertemuan Keempat pada tanggal 15 Oktober 2015
Tujuan dari pertemuan keempat ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan
materi dengan topik “Kemampuan Bergaul”. Dalam melaksanakan teknik
sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu : 1. Tahap awal
(8)
35
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan keempat diadakan pada tanggal 15 Oktober 2015. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu kemampuan bergaul. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya.
3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan keempat. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
(9)
36
4.2.4 Pertemuan Kelima pada tanggal 11 Januari 2016
Tujuan dari pertemuan kelima ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan
materi dengan topik “Sikap Mendukung dalam Komunikasi Interpersonal”. Dalam melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu :
1. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan kelima diadakan pada tanggal 11 Januari 2016. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu sikap mendukung dalam komunikasi interpersonal. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya.
(10)
37 3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan keempat. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
4.2.5 Pertemuan Keenam pada tanggal 12 Januari 2016
Tujuan dari pertemuan keenam ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan
materi dengan topik “Sikap Positif dalam Komunikasi Interpersonal”. Dalam melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu :
1. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan keenam diadakan pada tanggal 12 Januari 2016. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
(11)
38
yaitu sikap positif dalam komunikasi interpersonal serta diskusi bersama-sama. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya.
3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan keenam. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus di isi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
4.2.6 Pertemuan Ketujuh pada tanggal 15 Januari 2016
Tujuan dari pertemuan ketujuh ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan
materi dengan topik “Kesetaraan dalam berkomunikasi dengan orang lain”.
Dalam melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu :
1. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan.
(12)
39 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan ketujuh diadakan pada tanggal 15 Januari 2016. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu kesetaraan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya.
3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan ketujuh. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
4.2.7 Pertemuan Kedelapan pada tanggal 16 Januari 2016
Tujuan dari pertemuan kedelapan ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan
(13)
40
melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu :
1. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan kedelapan diadakan pada tanggal 16 Januari 2016. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu keterbukaan dalam berkomunikasi. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya.
3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan kedelapan. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi
(14)
41
anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
4.3 Analisis Data
Setelah seluruh data terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-test) dengan bantuan program SPSS for windows release 17.0. pengujian antara kelompok eksperimen dilakukan dengan menggunakan pretest dan postest pada kelompok subjek untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan kecerdasan interpersonal untuk kelompok yang diberi treatmen sosiodrama dengan kelompok yang diberikan treatmen diskusi. Hasil pretest dan postest kelompok eksperimen dapat dilihat pada kolom berikut :
Tabel 4.3
Mean rank dan Mann-Whitney Posttest
Kemampuan Interpersonal pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ranks
Kelmpok N Mean Rank Sum of Ranks
posttest Ekperimen 5 8.00 40.00
Kontrol 5 3.00 15.00
(15)
42 Test Statisticsb
Posttest Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .008
a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelompok
Pada tabel diatas jumlah subjek kelompok eksperimen 5 siswa dan kelompok kontrol 5 siswa. Skor Mean rank untuk kelompok eksperimen (1) 8,00 dan skor untuk Mean rank kelompok kontrol (2) 3,00. Sedangkan koefisien Asymp.Sig (2-tailed) 0,009 < 0,050 maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.4
Kelompok eksperimen pretest dan posttest Ranks
Kelmpok N Mean Rank Sum of Ranks
Eksperimen pretest 5 3.00 15.00
posttest 5 8.00 40.00
(16)
43 Test Statisticsb
Eksperimen
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelmpok
Pada tabel diatas, pengujian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan pretest dan posttest pada masing-masing kelompok untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan kecerdasan interpersonal untuk kelompok yang diberikan treatment sosiodrama dengan kelompok yang diberikan treatment diskusi. Hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada kolom berikut :
Tabel 4.5
Hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen
Kategori
Pretest Prostest
Frekuensi Prosentase (%) Frekuensi Prosentase (%)
Rendah 5 100 0 0
Sedang 0 0 5 100
(17)
44
Pada data pretest dan posttest kelompok eksperimen dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan pada semua siswa, hal ini menunjukkan dengan adanya bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama siswa dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal mereka.
4.4 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini “Adakah peningkatan yang signifikan Kecerdasan Interpersonal melalui Teknik Sosiodrama pada siswa kelas XI IS 3 SMA N 1 Tengaran”. Hal ini ditunjukkan dengan skor mean rank kelompok eksperimen sebelum diberi treatment adalah 4,50 sedangkan skor mean rank sesudah diberi treatment adalah 8,00 dengan nilai signifikansi 0,009<0,050, hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kecerdasan interpersonal yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kecerdasan interpersonal dengan teknik sosidrama. Maka H1 yang diajukan dalam
penelitian ini diterima. 4.5 Pembahasan
Dari hasil penelitian ini tampak bahwa ada peningkatan kecerdasan interpersonal melalui teknik sosidrama pada siswa kelas XI IS 3 SMAN 1 Tengaran Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana kelompok eksperimen diberikan sosiodrama dengan hasil Asymp.Sig 0,009 < 0,050.
(18)
45
Pada saat pretest skor siswa kelompok eksperimen termasuk dalam tingkat kecerdasan interpersonal yang rendah. Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok pada kelompok eksperiman kemudian diberikan posttest untuk mengetahui apakah ada peningkatan kecerdasan interpersonal melalui teknik sosidrama pada kelompok eksperimen, kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan kecerdasan interpersonal.
Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadhilatul (2010), tentang efektivitas penggunaan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa kelas VII SMP NEGRI I Krembung Sidoharjo. Didapatkan hasil F=2.087 dan P <0,05 (0,041) dan taraf signifikasi 95%. Hal ini menunjukkan bahwa teknik sosiodrama efektif untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka hasilnya berkaitan dengan teori Romlah (2001) yang menjelaskan bahwa sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar sosial. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat mempengaruhi kecerdasan interpersonal individu.
(1)
40
melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu :
1. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan kedelapan diadakan pada tanggal 16 Januari 2016. Penulis melakukan attending kepada semua anggota kelompok untuk mengkondisikan suasana kelompok. Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu keterbukaan dalam berkomunikasi. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya.
3. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan kedelapan. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi
(2)
41
anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.
4.3 Analisis Data
Setelah seluruh data terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-test) dengan bantuan program SPSS for windows release 17.0. pengujian antara kelompok eksperimen dilakukan dengan menggunakan pretest dan postest pada kelompok subjek untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan kecerdasan interpersonal untuk kelompok yang diberi treatmen sosiodrama dengan kelompok yang diberikan treatmen diskusi. Hasil pretest dan postest kelompok eksperimen dapat dilihat pada kolom berikut :
Tabel 4.3
Mean rank dan Mann-Whitney Posttest
Kemampuan Interpersonal pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ranks
Kelmpok N Mean Rank Sum of Ranks
posttest Ekperimen 5 8.00 40.00
Kontrol 5 3.00 15.00
(3)
42 Test Statisticsb
Posttest
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .008
a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelompok
Pada tabel diatas jumlah subjek kelompok eksperimen 5 siswa dan kelompok kontrol 5 siswa. Skor Mean rank untuk kelompok eksperimen (1) 8,00 dan skor untuk Mean rank kelompok kontrol (2) 3,00. Sedangkan koefisien Asymp.Sig (2-tailed) 0,009 < 0,050 maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.4
Kelompok eksperimen pretest dan posttest
Ranks
Kelmpok N Mean Rank Sum of Ranks
Eksperimen pretest 5 3.00 15.00
posttest 5 8.00 40.00
(4)
43 Test Statisticsb
Eksperimen
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .008
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelmpok
Pada tabel diatas, pengujian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan pretest dan posttest pada masing-masing kelompok untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan kecerdasan interpersonal untuk kelompok yang diberikan treatment sosiodrama dengan kelompok yang diberikan treatment diskusi. Hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada kolom berikut :
Tabel 4.5
Hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen
Kategori
Pretest Prostest
Frekuensi Prosentase (%) Frekuensi Prosentase (%)
Rendah 5 100 0 0
Sedang 0 0 5 100
(5)
44
Pada data pretest dan posttest kelompok eksperimen dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan pada semua siswa, hal ini menunjukkan dengan adanya bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama siswa dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal mereka.
4.4 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini “Adakah peningkatan yang signifikan Kecerdasan Interpersonal melalui Teknik Sosiodrama pada siswa kelas XI IS 3 SMA N 1 Tengaran”. Hal ini ditunjukkan dengan skor mean rank kelompok eksperimen sebelum diberi treatment adalah 4,50 sedangkan skor mean rank sesudah diberi treatment adalah 8,00 dengan nilai signifikansi 0,009<0,050, hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kecerdasan interpersonal yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kecerdasan interpersonal dengan teknik sosidrama. Maka H1 yang diajukan dalam
penelitian ini diterima.
4.5 Pembahasan
Dari hasil penelitian ini tampak bahwa ada peningkatan kecerdasan interpersonal melalui teknik sosidrama pada siswa kelas XI IS 3 SMAN 1 Tengaran Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana kelompok eksperimen diberikan sosiodrama dengan hasil Asymp.Sig 0,009 < 0,050.
(6)
45
Pada saat pretest skor siswa kelompok eksperimen termasuk dalam tingkat kecerdasan interpersonal yang rendah. Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok pada kelompok eksperiman kemudian diberikan posttest untuk mengetahui apakah ada peningkatan kecerdasan interpersonal melalui teknik sosidrama pada kelompok eksperimen, kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan kecerdasan interpersonal.
Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadhilatul (2010), tentang efektivitas penggunaan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa kelas VII SMP NEGRI I Krembung Sidoharjo. Didapatkan hasil F=2.087 dan P <0,05 (0,041) dan taraf signifikasi 95%. Hal ini menunjukkan bahwa teknik sosiodrama efektif untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka hasilnya berkaitan dengan teori Romlah (2001) yang menjelaskan bahwa sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar sosial. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat mempengaruhi kecerdasan interpersonal individu.