KEC TANGERANG RENJA 2015

RINGKASAN RENJA KECAMATAN TANGERANG KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2015


Penyusunan Renja Kecamatan Tangerang periode 2014-2018 merupakan

amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara penyusunan, pengendalaian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP nomor 8 tahun 2008. Renja
merupakan penjabaran Renstra Kota Tangerang tahun 2014-2018.

Renja

juga

mengacu pada dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015.
Renja menjadi dasar penyusunan

Rencana Kerja Anggaran serta Dokumen


G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

Pelaksanaan Anggaran, sekaligus menjadi bahan evaluasi untuk mengukur kinerja
Kecamatan Tangerang.

Dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD,


Kecamatan Tangerang

dalam pelaksanaannya terdapat banyak isu isu yang terkait dengan tugas pokok
fungsi pelayanan antara lain yaitu isu internal dan isu esternal, isu internal antara
lain adalah : Kompetensi Aparatur, Motivasi, Budaya kerja, Sarana dan prasarana,
Anggaran untuk SKPD Kecamatan dan Pelimpahan sebagian kewenangan walikota
kepada camat. Adapun isu isu external yang mempengaruhi tugas pokok dan fungsi
dalam pelayanan antara lain : Tingkat partisipasi masyarakat, sebagian besar asset
masih dimiliki oleh kementrian hukum dan Kapubaten Tangerang, dan Hasil hasil
pembangunan yang belum menjangkau sepenuhnya pada masyarakat di wilayah
kecamatan, khususnya yang terkait dengan infrastruktur. Evaluasi terhadap
penyerapan anggaran kinerja Kecamatan Tangerang masih perlu ditingkatan.
Kecamatan Tangerang melaksanakan 6 program dan 29 kegiatan dengan anggaran
Belanja tidak langsung sebesar Rp. 8.630.750.635,- dengan realisai anggaran sebesar
Rp. 8.105.785.402,- (93,91%), sedangkan untuk anggaran belanja langsung sebesar
Rp. 2.707.393.452,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.628.686.540,- (97,09%)
jika dirata-rata persentasi penyerapan anggaran Kecamatan Tangerang tahun 2013
sekitar (94,67%). Sedangkan Bagan struktur kecamatan di Kota Tangerang
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 7

Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan adalah sebagai berikut:

Kecamatan Tangerang didukung oleh sumber daya aparatur yang terdistribusi
menurut seksi dan kesekretariatan. Pada tahun 2014, jumlah pegawai Kecamatan
Tangerang dan Kelurahan Se-Kecamatan Tangerangg adalah sebanyak 151 orang.
Berdasarkan jumlah pegawai tersebut, 101 orang berstatus PNS , Calon Pegawai
Negeri Sipil sebanyak 0 orang, Tenaga Kontrak Kerja sebanyak 1 orang Sementara
(TKS) sebanyak 49 Orang.
Renja Kecamatan Tangerang Tahun 2015 diarahkan untuk mencapai Visi
dan Misi SKPD Kecamatan Tangerang serta diarahkan untuk mendukung Visi dan

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t

IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

Misi RPJMD 2014-2018. Hal ini dilakukan melalui penjabaran Misi Kecamatan
Tangerang terhadap Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai tahun 2015. Terdapat
lima tujuan dalam Renstra Kecamatan Tangerang yang terdiri dari :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan sarana prasarana aparatur
untuk menunjang pelaksanaan tugas umum Pemerintahan.

2. Menyediakan dokumen perencanaan, Pengendalian dan evaluasi data.
3. Meningkatkan pelayanan publik yang berbasis tehnologi informasi.
4. Meningkatkan

pemberdayaan

masyarakat,

kelembagaan


social

dan

kepemudaan yang berkualitas.

5. Menciptakan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Sasaran

Kecamatan Tangerang yang ingin dicapai tahun 2015 mengacu pada

Renstra Kecamatan Tangerang yaitu :

1a. tersedianya pelayanan terhadap pemenuhan sarana prasarana teknis dan
keadministrasian perkantoran (Peralatan dan Perlengkapan kerja/kantor)
1b. Tersedianya pemenuhan dan pengembangan kebutuhan sarana dan prasarana
perkantoran pemerintahan daerah yang layak dan memadai
1c.


Tersedianya

aparatur

SKPD

yang

mampu

mematuhi

peraturan

kepemerintahan daerah yang berlaku
1d. Tersedianya aparatur SKPD yang memiliki kapasitas , kompetensi, dan
profesionalisme
1e. Tersedianya berbagai jenis pelaporan capaian kinerja dan keuangan SKPD


1f. Terbangunnya public trust dan image yang positif terhadap penyelenggaraan
pemerintahan daerah
2a. Tersedianya dokumen perencanaan – penganggaran, pengendalian dan
evaluasi pelaporan pembangunan daerah yang disusun secara teknokratis
(integratif, komprehensif, holistic) koordinatif, partisiptif dan informative.
2b. Tersedianya data/ informasi Perencanaan Pemb. Daerah yang lengkap, valid,
terbaharui, terstandar, serta terpublikasi dalam jaringan internet yang mudah
diakses oleh public

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w

M p:/
PE htt

2c. Terwujudnya peranserta/partisipasi kelompok masyarakat sebagai stakeholder
dalam perencanaan pembangunan daerah

3. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
yang Mudah, Cepat, Akurat, Bersahabat dan Terjangkau.

4. Terselenggaranya kegiatan pembinaan dan pembangunan bidang Kesos,
Pengentasan kemiskinan dan kehidupan keagaaman yang berkesinambungan
dan meningkatnya keberdayaan dan kesejahteraan sosial masyarakat
5. Terpeliharanya ketentraman dan ketertiban masyarakat dan meningkatnya
kesadaran masyarakatat terhadap kesatuan, kebangsaan, dan kepolitikan.

Target sasaran Kec.Tangerang Tahun 2015 adalah : 1a. Tingkat ketersediaan
pelayanan jasa pendukung administrasi perkantoran (100% per tahun), 1b.
Tingkat ketersediaan pelayanan barang pendukung administrasi perkantoran
(100% per tahun), 2a.Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur yang
memadai (100% per tahun), 2b.Tingkat ketersediaan pelayanan jasa rehabilitasi

sarana dan prasarana aparatur (100% per tahun), 3.Tingkat ketersediaan
pelaporan kinerja dan keuangan SKPD (40%), 4. Tingkat ketersediaan dan
kelengkapan sarana-prasarana pendukung kedisiplinan aparatur pemerintah
daerah (100% per tahun), 5. Tingkat Kapasitas Sumberdaya Aparatur pemerintah
daerah (100% per tahun), 6. Tingkat ketertiban administrasi pembangunan daerah
(100% per tahun), 7. Tingkat Ketersediaan, Pengelolaan, Pengolahan, dan
Publikasi Data/Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (100%), 8a. Tingkat

peranserta/partisipasi kelompok masyarakat sebagai pemangku kepentingan
pembangunan daerah (100% per tahun), 8b. Tingkat ketersediaan dokumen
utama pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan keg. pemb. Daerah
(36,29%),

9. Persentase Penduduk ber-KTP (99,65%), 10. Rasio pelayanan

Posyandu Aktif di setiap RW (1 Posyandu/RW), 11. Tingkat pembinaan SDM dan
organisasi keagamaan (49,3%), 12. Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat (2,77 patroli/hari), 13. Tingkat penanganan korban
bencana (100% per tahun), 14. Tingkat publikasi advertorial informasi pelayanan
SKPD pada media massa (40%), 15. Persentase sarana dan prasarana


G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya yang layak (100%), 16. Tingkat
ketersediaan fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) pada berbagai jenis jalan
diwilayah Kota (63,68%).

Program prioritas Kecamatan Tangerang Tahun 2015 mengacu pada Renstra

Kecamatan Tangerang. Program ini diarahkan untuk menjawab permasalahan
yang dihadapai Kecamatan Tangerang serta diarahkan untuk mendukung
pencapaian target RPJMD dan RKPD. Untuk tahun anggaran 2015 Program yang
dilaksanakan terdiri dari 16 program dan 54 kegiatan dengan anggaran Belanja
tidak langsung sebesar Rp. 10.639.215.060,00 sedangkan untuk anggaran belanja
langsung sebesar Rp. 13.610.281.562,00.

Indikator dan target penting yang ingin dicapai tahun 2015 terdiri dari : 1a.
Tingkat ketersediaan pelayanan jasa pendukung administrasi perkantoran
(92,69%), 1b. Tingkat ketersediaan pelayanan barang pendukung administrasi
perkantoran (99,31%), 2a.Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
yang memadai (88,88%), 2b.Tingkat ketersediaan pelayanan jasa rehabilitasi
sarana dan prasarana aparatur (98,25%), 3. Tingkat ketersediaan pelaporan
kinerja dan keuangan SKPD (100%), 4. Tingkat ketersediaan dan kelengkapan
sarana-prasarana pendukung kedisiplinan aparatur pemerintah daerah (99,19%),
5. Tingkat Kapasitas Sumberdaya Aparatur pemerintah daerah (95,72%), 6.
Tingkat ketertiban administrasi pembangunan daerah (99,31%), 7. Tingkat
Ketersediaan,

Pengelolaan,

Pengolahan,

dan

Publikasi

Data/Informasi

Perencanaan Pembangunan Daerah (92,04%), 8a. Tingkat peranserta/partisipasi
kelompok masyarakat sebagai pemangku kepentingan pembangunan daerah

(96,67%), 8b. Tingkat ketersediaan dokumen utama pengendalian, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan keg. pemb. Daerah (100%), 9. Persentase Penduduk berKTP (88,70%), 10. Rasio pelayanan Posyandu Aktif di setiap RW (98,37%), 11.
Tingkat pembinaan SDM dan organisasi keagamaan (69,44%), 12. Cakupan patroli
siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat (99,41%), 13. Tingkat
penanganan korban bencana (0%), 14. Tingkat publikasi advertorial informasi
pelayanan SKPD pada media massa (100%), 15. Persentase sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya yang layak (91,30%), 16.
Tingkat ketersediaan fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) pada berbagai jenis

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

jalan diwilayah Kota (90,84%).

Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan

menyeluruh bagi seluruh pegawai (SKPD) dan stakeholder.