PENGARUH PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIKBERBANTUAN ORIGAMI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKASISWA KELAS V SDDI DESA LES KECAMATAN TEJAKULA TAHUN PELAJARAN

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

PENGARUH PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIKBERBANTUAN ORIGAMI TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKASISWA KELAS V SDDI DESA LES
KECAMATAN TEJAKULA
TAHUN PELAJARAN
2013/2014
Nyoman Tri Anarta Putra1, I Made Suarjana2, I Gusti Ngurah Japa3
1,2,3

Jurusan PGSD,FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: lilikermasari@yahoo.co.id1, pgsd_undiksha@yahoo.co.id2,
ngrjapa_japa@yahoo.co.id3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui deskripsi hasil belajar matematika siswa yang
dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami
terhadap siswa kelas V SD di Desa Les. (2) Mengetahui deskripsi hasil belajar matematika

siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional terhadap siswa kelas V SD di
Desa Les. (3) Mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan
dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami dan siswa yang
dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional pada mata pelajaran Matematika kelas V SD
di Desa Les.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini
adalah seluruh kelas V SD di Desa Les. Dari 5 kelas yang ada diambil 2 kelas secara acak
melalui teknik group random sampling dan diperoleh kelas V SD N 1 Les dan kelas V SD N
2 Les. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes objektif. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik
inferensial yaitu uji-t.Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Hasil belajar matematika
siswa kelas V SD di Desa Les yang dibelajarkan dengan pendekatan pendidikan matematika
realistik berbantuan origami berada pada katagori tinggi dengan rata-rata skor 17,24. (2)
Hasil belajar matematika siswa kelas V SD di Desa Les yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional berada pada katagori rendah dengan rata-rata skor 14,47. (3)
Terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan
dengan pendekatan pendidikan matematika realistik berbantuan origami dan siswa yang
dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional pada mata pelajaran matematika kelas V SD
di Desa Les. (thitung>ttabel = 3,049>1,684). Hal ini berarti pendekatan pendidikan matematika
realistik berpengaryh positf terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V sd di Desa Les.
Kata kunci: pendidikan matematika realistik, origami, hasil belajar

Abstract
This research’s goal of: 1) finding out the result description of the students learning in
mathematic through the realistic mathematic education aided origami approach to the 5th
grade student in Les village. 2) To find out the result description of students learning in
mathematic through the conventional learning to the 5th grade students in Les village. 3) To
find out the defference of students result in learning mathematic by using the realistic
mathematic education aided origami approuch and conventional learning for the 5th grade
student in Les village. This research is a quasi experimental reseach. The population of
reseach is all of the 5th grade students of an elementary school in Les village. From the 5
classess, the writer only used 2 classess randomly by using group random sampling and the
writer got the 5th grade students of SD N 1 Les and 5th grade student of SD N 2 Les the

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
result of the learning process were collected by using objectif tests. The data gotten from the
reseach was analyzed by using static analysis of descriptive technigne and static inferential,
t-test. The result of this reseach are: 1) The result 5th grade of students learning in
mathematic in Les village who used the ralistic mathematic education aided origami
approuch in the high category with the mean score of 17,24. 2) The result of the 5th grade
students learning in mathematic who used the conventional learning in the low category with

the mean score of 14,47. 3) thre is a difference of the students result in learning mathematic
by using the realistic mathematic education aided origami approuch the conventional
learning.( tcount> ttable =3,049 >1,689).based on this approach aided origami realistic
mathematics education has a positive effect on learning outcomes of students in grade 5
mathematics
Keywords:realistic mathematic education, origami, the result of learning

PENDAHULUAN
Perkembangan
globalisasi
memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap perkembangan suatu negara.Agar
mampu bersaing di era globalisasi ini maka
diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki pola pikir tinggi.
Pendidikan merupakan pondasi utama
dalam
mengelola,
mencetak
dan

meningkatkan mutu sumber daya manusia
yang berkualitas dan memiliki pola pikir
tinggi yang diharapkan mampu untuk
menjawab tantangan dimasa yang akan
datang. Dalam hal ini sekolah sebagai
lembaga pendidikan merupakan tempat
terjadinya proses pembelajaran yang
diusahakan
dengan
sengaja
untuk
mengembangkan kepribadian dan segenap
potensi siswa sehingga mereka dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tujuan
pendidikan
nasional.
“Sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait

secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional” (UU RI No. 20 tahun
2003 dalam Mulyasa, 2008).
Pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang
bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab.
Upaya

peningkatan
kualitas
pendidikan tidak lepas dari peran penting
seorang guru. Guru sebagai pelaksana
pendidikan
dituntut
harus
mampu

mengembangkan
strategi-strategi
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
kurikulum dan kondisi siswa di lapangan.
Pemilihan strategi pembelajaran yang
sesuai
akan
membantu

terciptanya
suasana belajar yang kondusif dan
interaktif, sehingga dapat meningkatkan
motvasi siswa dalam belajar.
Keberhasilan seorang guru dalam
kegiatan belajar-mengajar tidak lepas dari
kemampuan
guru
tersebut
dalam
merancang,
melaksanakan,
dan
mengevaluasi
kegiatan
belajarmengajar(Astawa,
2007).
Dalam
merancang pembelajaran, seorang guru
harus

memperhatikan
tujuan
diselenggarakannya
pembelajaran
itu
sendiri. Dalam pembelajaran matematika,
seorang guru dituntut untuk mampu
menguasai
konsep
matematika
dan
menerapkan suatu strategi yang dapat
membuat siswa berperan aktif dalam
mencari pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran
matematika
hendaknya dirancang sedemikian rupa
sehingga
siswa
merasa

senang,
gembira,dan tidak merasa tertekan atau
terpaksa dalam belajar matematika. Selain
itu, pembelajaran matematika hendaknya
dapat menjadikan siswa aktif, baik secara
fisik maupun mental. Pembelajaran yang
dirancang
agar
selalu
memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi
siswa
untuk
mengoptimalkan
dan
memanfaatkan semua inderanya untuk
menemukan sendiri suatu informasi . Hal
tersebut akan memperkuat rekaman
memori di otak siswa, mempermudah dan
mempercepat siswa memahami sesuatu,

meningkatkan keterampilan siswa, serta

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
meningkatkan sikap positif siswa terhadap
mata pelajaran matematika.
Akan tetapi, pada kenyataannya
pembelajaran matematika diSD yang ada di
Desa Les saat ini belum sesuai dengan
harapan. Berdasarkan hasil pencatatan
dokumen tentang nilai hasil ulangan tengah
semester, rata-rata nilai masih berada di
bawah KKM. hasil wawancara dengan
guru- guru di Desa Les, rata-rata nilai
ulangan tengah semester yang rendah
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
siswa masih beranggapan bahwa pelajaran
matematika adalah pelajaran yang sangat
sulit.
Hal

ini
menyebabkan
siswa
mengalami
tekanan
psikologis
saat
pembelajaran berlangsung sehingga siswa
sulit memahami konsep matematika yang
disampaikan. Pernyataan tersebut didukung
dari hasil observasi di kelas yaitu
pembelajaran masih menggunakan model
konvensional yang cenderung terkesan
hanya mentransfer pengetahuan dari guru
kepada siswa, sehingga materi tidak
bertahan lama dalam ingatan siswa, dan
guru belum mampu mengembangkan
kemampuan siswa sehingga siswa hanya
mampu memahami materi.
Permasalahan-permasalahan
tersebut tentunya harus dicarikan solusi
guna membantu siswa dalam meningkatkan
hasil belajar matematika. Salah satu solusi
yang
ditawarkan
adalah
dengan
menerapkan pendekatan pembelajaran
yang dapat merangsang siswa untuk lebih
aktif dalam proses pembelajar. Pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan masalah
tersebut adalah pendekatan pendidikan
matematika realistik
Ketepatan dalam pemilihan model
dan media pembelajaran akan membawa
dampak positif bagi siswa, terutama pola
pembelajaran yang membuat peserta didik
berperan
aktif
dalam
kegiatan
pembelajaran. Peserta didik akan lebih
paham terhadap apa yang mereka temukan
sendiri daripada diberi tahu langsung oleh
guru.Pendekatan pendidikan matematika
realistik adalah salah satu pendekatan
belajar matematika yang dikembangkan
untuk mendekatkan matematika kepada
siswa. Benda-benda nyata yang akrab
dengan kehidupan keseharian siswa

dijadikan sebagai alat peraga dalam
pembelajaran matematika sehingga siswa
merasa senang, tidak merasa tertekan dan
materi yang dipelajari bisa bertahan lama
dalam ingatan. (Aisyah, 2008) menyatakan
pendekatan pendidikan matematika realistik
menekankan akan pentingnya konteks
nyata dalam lingkungan sekitar yang
dikenal murid dan proses konstruksi
pengetahuan matematika dilakukan sendiri
oleh siswa.
Agar
tercapainya
proses
pembelajaran yang senang, gembira, tidak
merasa tertekan, menjadikan siswa aktif,
dan bertahan lama dalam ingatan siswa,
maka diperlukan suatu permainan dalam
bentuk kesenian yang mampu mendukung
proses pembelajran. Salah satu permainan
yang di gunakan adalah origami. Origami
merupakan
satu
kesenian
melipat
kertasyang
berasal
dari
Jepang,
membentuk suatu kertas menjadi bentuk
tertentu dengan cara melipat. Dalam hal ini
bentuk-bentuk
kertas
tersebut
akan
disesuaikan dengan materi yang ada dalam
matematika,
sehingga
mampu
mengkongkritkan materi-materi yang ada
dalam matematika.
Berdasarkan uraian di atas, maka
akan dilaksanakan penelitian dengan judul
“Pengaruh
Pendekatan
Pendidikan
Matematika Realistik Berbantuan Origami
terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas V SD di Desa Les Kecamatan
Tejakula
Kabupaten Buleleng tahun
pelajaran 2013/2014”.
Berdasarkan beberapa masalah yang
teridentifikasi, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut. 1) Bagaimana deskripsi
hasil belajar matematika siswa yang
dibelajarkan
dengan
pendekatan
pendidikan matematika realistik berbantuan
origami terhadap siswa kelas V SD di Desa
Les? 2) Bagaimana deskripsi hasil belajar
matematika siswa yang dibelajarkan
dengan
pembelajaran
konvensional
terhadap siswa kelas V SD di Desa Les? 3)
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar
matematika antara siswa yang dibelajarkan
dengan pendekatan pendidikan matematika
realistik berbantuan origami dan siswa yang
dibelajarkan
dengan
pembelajaran
konvesional
pada
mata
pelajaran
matematika kelas V SD di Desa Les?

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.1) Untuk mengetahui deskripsi hasil
belajar matematika siswa yang dibelajarkan
dengan pendekatan pendidikan matematika
realistik berbantuan origami terhadap siswa
kelas V SD di Desa Les.2) Untuk
mengetahui
deskripsi
hasil
belajar
matematika siswa yang dibelajarkan
dengan
pembelajaran
konvensional
terhadap siswa kelas V SD di Desa Les. 3)
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
matematika antara siswa yang dibelajarkan
dengan pendekatan pendidikan matematika
realistik berbantuan origamidan siswa yang
dibelajarkan
dengan
pembelajaran
konvesional
pada
mata
pelajaran
matematika kelas V SD di Desa Les.
Adapun manfaat yang diperoleh dari
penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut.Manfaat
teoretis,
yaitu
hasil
penelitian
ini
dapat
memberikan
sumbangan terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan pendidikan, khususnya
dalam meningkatkan hasil belajar melalui
pemdekatan
pendidikan
matematika
realistik berbantuan origami.Manfaat Praktis
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1) BagiSiswa, yaitu hasil penelitian ini
bermanfaat bagi siswa baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat
memberikan
pengalaman
dan
meningkatkan hasil belajar matematika. 2)
Bagi Guru, yaitu hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam memilih model pembelajaran dalam
upaya meningkatkan hasil belajar. 3) Bagi
Sekolah, yaitu hasil penelitian ini dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam
mengembangkan model pembelajaran yang
kreatif dan inovatif pada pembelajaran
Matematika, dan juga diharapkan dapat
dikembangkan dalam pembelajaran bidang
studi lainnya. 4) Bagi Peneliti Lain, yaitu
hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi informasi berharga bagi para
peneliti bidang pendidikan, untuk meneliti
aspek atau variabel lain yang diduga
memiliki kontribusi terhadap konsep-konsep
dan teori-teori tentang pembelajaran.
METODE
Jenis penelitian yang dilakukan
adalah penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen merupakan penelitian yang
bertujuan untuk menguji keefektifan suatu
teori/konsep/model
dengan
cara
menerapkan
(treatment)
pada
satu
kelompok
subjek
penelitian
dengan
menggunakan kelompok pembanding yang
biasa disebut kelompok kontrol (Agung,
2011). Dalam penelitian ini yang diuji
keefektifannya
adalah
penerapan
pendekatan
pendidikan
mataematika
realistik dan pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar matematika.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas V SD di Desa Les,
kecamatan
Tejakula
tahun
ajaran
2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas.Untuk
mengetahui tingkat kesetaraan siswa kelas
V masing-masing SD yang terdapat di Desa
LesKecamatan Tejakula, maka dilakukan uji
kesetaraan. Uji kesetaraan pada penelitian
ini dilakukan dengan menganalisis nilai
sumatif mata pelajaran Matematika siswa
kelas V SD di Desa Les Kecamatan
Tejakula
Kabupaten
Buleleng.
Uji
kesetaraan penelitian ini menggunakan uji
ANAVA satu jalur dengan dibantu program
Microsoft excel 2007 for Windows.
Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan ANAVA satu jalur pada taraf
signifikansi 5% dan 1% diperoleh nilai Fhitung
sebesar 1,55 dan nilai Ftabel pada dbantar = 4
dan dbdalam = 124 adalah 2,45. Dengan
demikian, Fhitung lebih kecil Ftabel (Fhitung<
Ftabel), maka H0 diterima. Jadi, tidak terdapat
perbedaan yang signifikan kemampuan
siswa kelas V SD pada mata pelajaran
Matematika
di
Desa
LesKecamatan
Tejakula Kabupaten Buleleng atau dengan
kata lain kemampuan siswa kelas V SD di
Desa LesKecamatan Tejakula Kabupaten
Buleleng adalah setara.
Dalam penelitian ini, sampel dari
populasi diambil dengan teknik group
random sampling, artinya sampel ditarik
secara acak (random).Sampel diambil dua
kelas dari 5 kelas yang ada secara acak
melalui pengundian dan diperoleh kelas V
SD N 1 Les dan kelas V SD N 2 Les.Dari
dua kelas tersebut dirandom lagi dengan
pengundian untuk menentukan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.Dari
hasil pengundian diperoleh kelas V SD N 1
Les sebagai kelompok eksperimen dan

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
kelas V SD N 2 Les sebagai kelompok
kontrol.
Ada dua jenis variabel yang terlibat
dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu
satu atau lebih dari variabel-variabel yang
sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap
variabel tergantung (Agung, 2011). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah model
atau pendekatan yang diterapkan yaitu
pendekatan pendidikan matematika realistik
dan pembelajaran konvensional. Variabel
tergantung
yaitu
variabel
yang
keberadaanya atau munculnya bergantung
pada
variabel
bebas
(Agung,
2011).Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar matematika. Peneliti
menggunakan rancangan penelitian “Post
Test Only with Non-Equivalent Control
Group Design”. Desain ini menunjukkan
satu kelompok yang digunakan sebagai
kelompok eksperimen dan satu lagi
digunakan sebagai kelas kontrol.
Data yang diperlukan adalah data
hasil belajar matematika siswa. Untuk
mengumpulkan data hasil belajar tersebut,
dalam penelitian ini digunakan metode tes.
Metode tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cara memperoleh data
berbentuk suatu tugas yang dilakukan atau
dikerjakan oleh seseorang atau kelompok
yang dites (testee) dan menghasilkan suatu
data berupa skor.Data mengenai hasil
belajar matematika diperoleh melalui tes
objektif yang dilakukan pada akhir
pembelajaran
yang
bertujuan
untuk
mengukur hasil belajarmatematika siswa.
Dalam penelitian ini, data yang
diperlukan yaitu data hasil matematika pada
siswa kelas V SD di Desa Les Kecamatan
Tejakula. Berdasarkan jenis data tersebut
maka instrumen yang digunakan untuk
mengukur data tersebut adalah tes hasil
belajar matematika siswa. Tes yang
digunakan berupa tes objektif.Uji coba
instrumen penelitian dilakukan untuk
mendapat gambaran secara empirik
apakah instrumen hasil belajar layak
digunakan sebagai instrumen penelitian.
Instrumen penelitian tersebut terlebih
dahulu dianalisis dengan menggunakan uji:
validitas
tes,reliabilitas
tes,taraf
kesukarantes, dan daya beda tes. Validitas
tes berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurannya (Anzwar,
2009).Suatu item dikatakan valid apabila
mempunyai dukungan yang besar terhadap
skor total. Skor pada item menyatakan skor
total menjadi tinggi atau rendah. Dengan
kata lain dapat dikatakan bahwa sebuah
item mempunyai kesejajaran dengan skor
total. Suatu tes dapat dikatajan mempunyai
tingkat kepercayaan tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap (ajeg),
tes yang akan digunakan harus memiliki
kreteria reliabilitas mulai dari sedang
sampai sangat tinggi.Taraf kesukaran
adalah kesulitan tes dipandang dari
kemampuan peserta didik untuk menjawab
soal tersebut; artinya, tes tersebut akan
lebih banyak dijawab benar oleh peserta
didik yang pandai dan lebih banyak dijawab
salah oleh peserta didik yang bodoh
(Koyan,2011). Tingkat kesukaran tes
merupakan bilangan yang menunjukan
proposi peserta ujian yang dapat menjawab
betul butir soal tersebut, sedangkan tingkat
kesukaran perangkat tes adalah bilangan
yang menunjukan rata-rata proposi tes
yang dapat menjawab seluruh (perangkat
tes tersebut.tes yang baik adalah tes
dengan taraf kesukaran antara 0,25-0,75
(Agung, 2011).Daya beda butir tes adalah
kemampuan
butir
tes
tersebut
membedakan antara testee kelompok atas
(pintar) dan testee kelompok bawah
(lemah). Daya beda perangkat tes adalah
rata-rata kemampuan tiap butir tes
membedakan antara testee kelompok atas
(pintar) dan testee kelompok bawah
(lemah).Untuk tes bentuk objektif, perlu
juga
dianalisis
efektvitas
pengecohnya.Berdasarkan hasil uji validitas
butir tes (post-test), diperoleh 25 butir tes
yang valid dari 30 butir tes yang
diujicobakan
Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan metode analisis statistik
deskriptif dan statistik inferensial yaitu uji-t.
Analisis
statistik
deskriptif
dilakukan
terhadap nilai rata-rata (mean), modus,dan
median, digunakan untuk mengetahui
sebaran data yang terdapat pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen yang nantinya
akan digunakan untuk mendukung hasil uji
hipotesis. Sedangkan metode analisis

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis dataposttes kelompok eksperimen, maka dapat
dideskripsikan, yaitumean (M) = 17,24,
median (Md) = 17,50, modus (Mo) = 18,
varians (s2) = 7,67,danstandardeviasi (s) =
2,77.Mean, median, modus skor hasil
belajar
matematika
siswa
kelompok
eksperimen.Selanjutnya disajikan ke dalam
kurve poligon berikut. Tujuan penyajian
data ini adalah untuk menafsirkan sebaran
data hasil belajar matematika siswa pada
kelompok eksperimen. Hubungan antara
mean (M), median (Md), dan modus (Mo)
dapat digunakan untuk menentukan
kemiringan
kurve
poligon
distribusi
frekuensi.
Data hasil post-tes tersebut dapat
disajikan dalam bentuk kurve poligonseperti
pada Gambar 1.

Frekuensi

6
4
2
0
23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12

Md

Skor
Gambar 1. Kurve poligon data hasil belajar
afektif kelompok eksperimen
Berdasarkan grafik poligon pada
Gambar 1, diketahui modus lebih besar dari
median dan median lebih besar dari mean
(Mo>Md>M), yaitu 18 > 17,50 > 17,24.
Dengan demikian, kurva tersebut adalah
kurva juling negatif, yang berarti sebagian
besar skor cenderung tinggi. Hal tersebut
terlihat dari mean kelompok eksperimen
yang termasuk dalam kategori tinggi
didasarkan pada pedoman konversi skala
lima.
Selanjutnya,Deskripsi
data
kelompok kontrol untuk hasil mean, median,

dan modus yaitu: mean (M) = 14,74,
median (Md) = 14,50, modus (Mo) = 15,
varians (s2) = 8,71, dan standar deviasi (s)
= 2,95.Mean, median, modus skor hasil
belajar Matematika siswa kelompok kontrol,
selanjutnya disajikan ke dalam kurve
poligon berikut. Tujuan penyajian data ini
adalah untuk menafsirkan sebaran data
hasil belajar matematika siswa pada
kelompok kontrol. Hubungan antara mean
(M), median (Md), dan modus (Mo) dapat
digunakan untuk menentukan kemiringan
kurve poligon distribusi frekuensi.
Data hasil post-tes tersebut dapat
disajikan dalam bentuk kurve poligonseperti
pada Gambar 2.
5
4
3
2
1
0

Frekuensi

statistik inferensial yang digunakan adalah
uji-t. Namun, sebelum melakukan uji-t harus
melaksanakan uji prasyarat yang terdiri dari
uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam
penelitian ini uji-t menggunakan rumus
polled varians.

21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10

M

Skor
Gambar 2. Kurve poligon data hasil belajar
afektif kelompok kontrol
Berdasarkan grafik poligon pada
Gambar 2, diketahui mean lebih besar dari
median dan median lebih besar dari modus
(M>Md>Mo),
yaitu
14,74>14,50>15.
Dengan demikian, kurva tersebut adalah
kurva juling positif, yang berarti sebagian
besar skor cenderung rendah. Hal tersebut
terlihat dari mean kelompok kontrol yang
termasuk dalam kategori sedangdidasarkan
pada pedoman konversi skala lima.
Selanjutkan dilakukan analisis data
dengan menggunakan teknik analisis
statistik inferensial yaitu uji-t. Namun,
sebelum melakukan uji hipotesis terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang
terdiri dari uji normalitas dan uji
homogenitas. Uji Normalitas skor post-tes
hasil belajar afektif kelas eksperimen dan
kelas kontrol menggunakan rumus chikuadrat.Berdasarkan hasil perhitungan
dengan
menggunakan
rumus
chikuadratuntuk data post-test kelompok
eksperimen, diperoleh  2 hitung sebesar 7,16

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
dan  2 tabel dengan taraf signifikansi 5% dan

dk = 3 adalah 7,815. Hal ini berarti, 

2

perhitungan uji homogenitas dengan
menggunakan uji-F, diketahui Fhitunghasil
belajar afektifkelompok eksperimen dan
kontrol adalah 0,88. Sedangkan Ftabell
dengan dbpembilang = 22, dbpenyebut = 24, dan
taraf signifikansi 5% adalah 1,91. Hal ini
berarti, Fhitung ttabel dan H0 terima jika
thitung< ttabel. Ringkasan hasil uji hipotesis
dapat dilihat pada Tabel 1.

lebih kecil dari  tabel (  hitung   tabel ),
sehingga
data
post-test
kelompok
eksperimen
berdistribusi
normal.
Sedangkan
perhitungan
dengan
menggunakan rumus chi-kuadrat untuk
data post-test kelompok kontrol, diperoleh
 2 hitung sebesar5,69dan  2 tabel dengan taraf
signifikansi 5% dan dk = 3 adalah 7,815.
Hal ini berarti,  2 hitung hasil post-test
2

2

hitung

2

kelompok kontrol lebih kecil dari  2 tabel (

 2 hitung   2 tabel ), sehingga data post-test

kelompokkontrol berdistribusi normal.
Setelah itu dilanjutkan dengan uji
homogenitas.
Berdasarkan
hasil

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

Kelompok
Eksperimen
Kontrol

Varians
(s2)
7,67
8,71

N
25
23

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t,
diperoleh thitung sebesar 3,049. Sedangkan,
ttabel dengan db = 46 dan taraf signifikansi
5% adalah 1,684. Hal ini berarti, thitung lebih
besar dari ttabel (thitung> ttabel), sehingga H0
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian,
dapat diinterpretasikan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar matematika siswa
yang signifikan antara kelompok siswa
yang
dibelajarkan
menggunakan
pendekatan
PMR
berbantuan
Origamidengan kelompok siswa yang
dibelajarkan menggunakan pembelajaran
konvesional pada siswa kelas V SD di
Desa
Les
Kecamatan
Tejakulatahunpelajaran 2013/2014.
Pendekatan
PMR
berbantuan
origami yang diterapkan pada kelompok
eksperimen dan Pembelajaran konvesional
yang diterapkan pada kelompok kontrol
dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh
yang
berbeda
pada
hasil
belajar
Matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari
analisis data hasil belajar siswa. Analisis

Db
(n1+n2-2)

thitung

ttabel

Kesimpulan

46

3,049

1,684

thitung> ttabel
H0 ditolak

yang dimaksud adalah analisis deskriptif
dan inferensial (uji-t).
Secara deskriptif, hasil belajar
Matematika siswa kelompok eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
kelompok kontrol. Tinjauan ini didasarkan
pada rata-rata hasil belajar Matematika
siswa dan kemiringan kurve poligon. Ratarata hasil belajar Matematika siswa
kelompok eksperimen adalah 17,24 berada
pada kategori tinggi sedangkan hasil
belajar Matematika siswa kelompok kontrol
adalah 14,74 berada pada kategori sedang.
Jika hasil belajar Matematika siswa
kelompok eksperimen digambarkan dalam
grafik poligon tampak bahwa kurve sebaran
data merupakan juling negatif yang artinya
sebagian besar skor siswa cenderung
tinggi. Sedangkan pada kelompok kontrol,
hasil
belajar
Matematika
siswa
digambarkan dalam grafik poligon tampak
bahwa kurve sebaran data merupakan
juling positif yang artinya sebagian besar
skor siswa cenderung rendah.

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Berdasarkan analisis inferensial
menggunakan uji-t yang ditunjukkan pada
Tabel 4.5 diketahui thit = 3,049 dan ttab (db =
dan taraf signifikansi 5%) = 1,684. Hasil
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
thit lebih besar dari ttab (thit> ttab). Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar matematika yang signifikan antara
kelompok siswa yang belajar menggunakan
pendekatan
pendidikan
matematika
realistik berbantuan origami dengan
kelompok siswa yang belajar menggunakan
pembelajaran konvesional. Hal tersebut
menunjukkan
bahwa
pendekatan
pendidikan matematika realistik berbantuan
origami berpengaruh positif terhadap hasil
belajar matematikasiswa.
Ada
beberapa
faktor
yang
menyebabkan adanya pengaruh penerapan
pendekatan
pendidikan
matematika
realistik berbantuan origami diantaranya
adalah 1) Siswa melakukanreinvention
(penemuan kembali). Penemuan kembali
adalah
menemukan
suatu
cara
penyelesaian secara informal dalam
pembelajaran di kelas. Dalam proses
pembelajaran siswa di berikan kebebasan
dalam menyusun strategi dalam setiap
persoalan
yang
dihadapi.
Hal
ini
meranmgsang siswa untuk menemukan
sendiri hal-hal yang bersifat baru dalam diri
siswa mengenai materi matematika.
Memalui proses penemuan kembali, siswa
mampu mengingat materi lebih lama. Dari
proses tersebut terjadi peningkatan hasil
belajar matematika siswa. Hal ini didukung
oleh Bruner (dalam Heruman, 2008:4)
mengungkapkan
bahwa
“dalam
pembelajaran matematika, siswa harus
menemukan sendiri berbagai pengetahuan
yang
diperlukannya”.
2)
Siswa
menggunakan kertas origami dalam proses
pembelajaranOrigami
memfasilitasi
pendekatan pendidkan matematika realistik
dalam proses mengkongkritkan materi.
Origami dapat digunakan sebagai alat
pengajaran yang menarik. Selain itu
origami dimanfaatkan sebagai terapi fisik
dalam program kesehatan mental, sebagai
sumber hiburan dan kesenian. Media
origami dapat digunakan dalam membuat
bentuk-bentuk bangun datar, dalam hal ini
untuk memperkenalkan bentuk-bentuk

bangun datar yang ditampilkan pada siswa.
Hal
ini
mengakibatkan
proses
pemebelajaran menjadi menyenangkan,
siswa tidak tertekan, dan siswa menjadi
lebih aktif.hal ini didukung oleh pendapat
Karmachel (2008) bahwa, melipat kertas
adalah aktivitas seni yang mudah dibuat
dan menyenangkan. Diantara perannya
adalah sebagai aktivitas untuk mengisi
waktu luang dan media pengajaran dan
komunikasi dengan anak karena biasa
dilakukan secara bersama-sama. Selain itu
melipat kertas juga sangat fungsional untuk
anak dan aktivitas ini memiliki fungsi
melatih motorik halus dalam masa
perkembangannya. 3) Siswa berinteraksi
dengan guru dan siswa lain dalam proses
pembelajaran.Interaksi
antara
siswa
dengan guru dan siswsa dengan siswa
mampu menumbuhkan kerjasama dalam
proses pembelajaran, siswa tidak merasa
takut untuk bertanya kepada guru jika
menemukan permasalah. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suherman (2003) bahwa,
penerapan strategi yang dipilih dalam
pembelajaran matematika haruslah mampu
mengoptimalisasikan
interaksi
seluruh
anggota dalam kelas.
Temuan
penelitian lain
yang
menunjukkan
bahwa
pendekatan
pendidikan matematika realistik berbantuan
origami berpengaruh positif terhadap hasil
belajar matematika, yaitu siswa lebih
mudah dalam memahami materi khususnya
rumus-rumus yang ada dalam matematika,
siswa tidak lagi merasa takut terhadap
pelajaran matematika.
Berdasarkan
observasi awal yang dilakukan peneliti,
siswa sering mengalami kesulitan dalam
memahami materi karena seringkali siswa
tidak dapat membayangkan hal-hal yang
terkait dengan materi, misalnya siswa sulit
membayakan bentuk dan sifat-sifat dari
bangun datar maupun bangun ruang
sehingga sulit memahami rumus-rumus.
Setelah siswa diperkenalkan dengan
pendekatan
pendidikan
matematika
realistik berbantuan origami, siswa dapat
lebih mudah memahami materi yang
terkandung dalam pembelajaran karena
penerapan
pendekatan
ini
siswa
dihadapakan pada masalah yang bersifat
konstektual melalui permainan seni melipat

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
kertas (origami). Hal ini yang menyebabkan
siswa merasa senang dan aktif dalam
mengikuti pembelajaran sehingga siswa
secara langsung mencari dan menemukan
materi-materi
dalam
matematika.
Penjelasan
tersebut
sesuai
dengan
pernyataan Tarigan, (2006) bahwa, dalam
pembelajaran matematika realistik siswa
tidak dipandang sebagai penerima pasif,
tetapi harus diberi kesempatan untuk
menemukan kembali ide dan konsep
matematika di bawah bimbingan guru.
Proses
penemuan
kembali
ini
dikembangkan
melalui
penjelajahan
berbagai persoalan dunia nyata. Di sini
dunia nyata diartikan sebagai segala
sesuatu yang berada di luar matematika,
seperti kehidupan sehari-hari, lingkungan
sekitar, bahkan mata pelajaran lain pun
dapat dianggap sebagai dunia nyata. Dunia
nyata digunakan sebagai titik awal
pembelajaran
matematika.
Untuk
menekankan bahwa proses lebih penting
daripada
hasil,
dalam
pendekatan
matematika realistik digunakan istilah
matematisasi,
yaitu
proses
mematematikakan dunia nyata.
penelitian ini konsistendengan hasilhasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Wiguna, (2011) dan Arini (2011).
Dengan
temuan-temuan
yang
telah
diuraikan di atas, maka jelas bahwa
pembelajaran
dengan
pendekatan
pendidikan matematika realistik berbantuan
origami berpengaruh positif terhadap hasil
belajar matematika siswa
.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di atas, dapat disimpulkan
sebagai
berikut.
1)
Hasil
belajar
matematika siswa kelas V SD di Desa Les
yang dibelajarkan dengan pendekatan
pendidikan matematika realistik berbantuan
origami berada pada katagori tinggi dengan
rata-rata skor 17,24. 2) Hasil belajar
matematika siswa kelas V SD di Desa
Lesyang dibelajarkan dengan pembelajaran
konvensional berada pada katagori rendah
dengan rata-rata skor 14,74. 3) Terdapat
perbedaan hasil belajar matematika yang
signifikan antara siswa yang dibelajarkan
dengan pendekatan pendidikan matematika

realistik berbantuan origamidan siswa yang
dibelajarkan
dengan
pembelajaran
konvesional
pada
mata
pelajaran
matematika kelas V SD di Desa Les. Hal ini
berarti pendekatan matematikia realistik
berpengaruh positif terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas V SD di Desa Les.
Adapun
saran
yang
dapat
disampaikan berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut. 1)
Disarankan bagi kepala sekolah untuk
dapat menerapkan pendekatan pendidikan
matematika realistik berbantuan origami
untuk
meningkatkan
hasil
belajar
matematika siswa. Berdasarkan hasil
penelitian, hasil belajar matematika siswa
setelah dibelajarkan dengan menggunakan
pendekatan
pendidikan
matematika
realistik berbantuan Origami lebih baik
daripada sebelum penerapan pendekatan
tersebut. 2) Disarankan bagi guru-guru di
sekolah dasar agar dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang baru dengan
menerapkan pendekatan pembelajran yang
lebih
inovatif,
seperti
pendekatan
pendidikan matematika realistik berbantuan
Origami. 3) Kepada siswa, dengan
diterapkannya
pendekatan
pendidikan
matematika realistik berbantuan Origami
diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar matematika. 4) Disarankan bagi
peneliti
lain
yang
berminat
untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut tentang
pendekatan
pendidikan
matematika
realistik agar memperhatikan kendalakendala yang dialami dalam penelitian ini
sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
perbaikan dan penyempurnaan penelitian
yang akan dilaksanakan.
.
DAFTAR RUJUKAN
Agung, A. A. Gede. 2010a. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Singaraja:
Undiksha Singaraja.
-------.

2010b.
Pengantar
Pendidikan. Singaraja:
Singaraja.

Evaluasi
Undiksha

-------. 2011.“Penelitian Konvensional (Ex
Post
Facto/Survei
dan

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Eksperimental)”. Makalah disajikan
dalam Seminar dan Pelatihan
tentang Penelitian Ex Post Facto
dan
Eksperimental.
Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas
Ilmu
Pendidikan,
Universitas Pendidikan Ganesha.
Singaraja 14 April 2011.
Aisyah, Nyimas, dkk. 2008. Pengembangan
Pembelajaran
Matematika
SD.
Jakarta:
Direktorat
Jenderal
Pendidkan
Tinggi
Departemen
Pendidikan Nasional.

Artini, Luh Putu Sudi. 2011. Penerapan
Pendekatan Pendidikan Matematika
Indonesia
(PMRI)
untuk
Meningkatkan
Hasil
Belajar
Penjumlahan dalam Mata Pelajaran
Matematika Kelas 1 SD N 2
Pegayaman Kecamatam Sukasada
Kabupaten
Buleleng
Tahun

Pelajaran 2010/2011. Skripsi (tidak
diterbitkan). Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Undiksha.
Astawa, I Wayan Puja. 2007. “Profil Upaya
Guru
Matematika
Sekolah
Menengah Atas di Kota Singaraja
dalam
Memahami
dan
Melaksanakan
Perubahan
Kurikulum”.Laporan
Penelitian
Dosen Muda (tidak diterbitkan).
Lembaga Penelitian, Universitas
Pendidikan Ganesha.
Koyan, I Wayan. 2007. Statistik Terapan
(Teknik Analisis Data Kualitatif).
Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
-------. 2011. Asesmen dalam Pendidikan.
Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha Press.
Mulyasa. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
Sebuah
Panduan
Praktis.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.

Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran
Matematika
Realistik.
Jakarta:
Depdiknas.
Wiguna,Putu Hendra. 2011. Implementasi
Pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas IV
Semester
II
Tahun
Ajaran
2010/2011 di SD No. 4 Penarukan
Kecamatan Buleleng Kabupaten
Buleleng. Skripsi (tidak diterbitkan).
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Undiksha.