T PDPP 1201221 Chapter3

(1)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif yang secara umum bertujuan untuk melihat adanya perbedaan koefisien reliabilitas tes hasil belajar sejarah yang dihasilkan oleh kelompok homogen dan koefisien reliabilitas tes hasil belajar sejarah yang dihasilkan oleh kelompok heterogen. Tes hasil belajar sejarah diberikan pada siswa kelas XI IPS sebagai responden yang terbagi kedalam dua kategori, yaitu, kelompok dengan kategori heterogen dan kelompok dengan kategori homogen.

Menurut Sudjud (dalam Arikunto, 2006, hlm. 267) penelitian komparasi memiliki tujuan untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, ide-ide, orang dan kelompok. Pada penelitian komparatif, peneliti membandingkan efek relative dari variabel yang dibandingkan; peneliti membandingkan antara suatu peristiwa atau kasus dengan peristiwa atau kasus lainnya secara langsung (Ragin dan Rubinson, 2009, hlm. 1). Sehingga penelitian komparatif merupakan penelitian yang membandingkan dua variabel penelitian atau lebih, dengan tujuan untuk melihat perbedaan yang terjadi pada variabel-variabel tersebut.

Kerlinger (1990, hlm. 49) mengartikan variabel sebagai suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai, lebih lanjut variabel didefinisikan sebagai simbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Sedangkan Ali (2011, hlm. 69) mendefinisikan variabel sebagai segala sesuatu yang ada dan keberadaannya memiliki lebih dari satu label atau lebih dari satu nilai.

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya akibat, sedangkan variabel terikat adalah akibat dari adanya sebab. Variabel bebas pada penelitian ini adalah variansi skor yang dihasilkan oleh kedua kelompok responden penelitian yaitu kelompok homogen dengan kelompok heterogen


(2)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah koefisien reliabilitas tes hasil belajar sejarah yang diberikan pada kedua kelompok yang dibandingkan.

B. RESPONDEN PENELITIAN

Berdasarkan desain penelitian, terdapat dua kelompok responden yang akan dibandingkan dalam penelitian ini, yaitu responden dengan kategori kelompok homogen dan kelompok kategori heterogen. Responden kelompok homogen merupakan siswa kelas XI IPS yang diambil dari SMA Unggulan yaitu SMA Negeri 1 Palembang, SMA Negeri 5 Palembang dan SMA Negeri 6 Palembang sebanyak 200 orang. Sedangkan responden kelompok heterogen adalah siswa kelas XI IPS dari SMA Reguler yaitu SMA Negeri 10 Palembang dan SMA Negeri 15 Palembang sebanyak 200 orang.

Sifat heterogen dan homogen kelompok responden dalam penelitian ini dipilih berdasarkan pada nilai passing grade sekolah yang terpilih menjadi kelompok responden. Siswa pada SMA unggulan dengan passing grade ≥75

memiliki rentangan variasi nilai kecil dibandingkan dengan SMA Reguler, sehingga diasumsikan memiliki skor yang lebih homogen. Sedangkan SMA Reguler dengan passing grade <75 yang memiliki rentang variansi nilai yang besar, sehingga diasumsikan memiliki skor yang lebih heterogen.

C. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi pada penelitian ini adalah data skor tes hasil belajar sejarah yang dikenai pada kedua kelompok responden, sehingga diperoleh skor tes hasil belajar sejarah sebanyak 400 buah, yang terdiri dari 200 skor yang diperoleh dari kelompok homogen dan 200 skor yang diperoleh dari kelompok heterogen.

Sampel pada penelitian ini adalah skor yang diambil dari populasi skor tes hasil belajar sejarah yang dikenai pada responden kemudian dihitung koefisien reliabilitasnya. Sampel penelitian diambil dengan dengan menggunakan teknik penarikan sampel dengan pengembalian atau sampling with replacement.


(3)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampling with replacement adalah cara pengambilan sampel dengan jumlah

tertentu dan dikembalikan lagi ke populasi semula untuk mendapatkan peluang yang sama (Busnawir, 2006, hlm. 26). Pengambilan sampel dengan metode ini kemungkinan setiap anggota populasi dipilih menjadi anggota sampel adalah 1/N, tanpa memperhatikan berapa kali suatu subjek dalam populasi terpilih menjadi anggota sampel, sehingga ketelitian yang dimiliki oleh sampel menjadi lebih tinggi untuk mengestimasi parameter dibandingkan dengan teknik pengambilan sampel tanpa pengembalian.

Berdasarkan rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah sebayak 133 sampel dari masing-masing kelompok homogen dan heterogen. dibawah ini merupakan rumus Slovin yang digunakan untuk menentukan banyaknya jumlah sampel:

n =

(3.1)

Keterangan:

n : banyaknya skor subjek penelitian (sampel )

N : banyak populasi data skor penelitian (200 skor responden) ⍺ : taraf signifikansi yang digunakan ( α = 0,05)

kemudian sampel skor yang telah diambil dikembalikan lagi ke dalam populasi skor. Pengambilan masing-masing sampel akan diambil sebanyak 30 kali sehingga diperoleh data sebanyak 30 (n=30) hal ini didasarkan kepada pendapat Roscoe (1992, hlm. 253) dalam Sugiyono (2013, hlm: 12) yang menyatakan bahwa bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. Skor sampel dari 30 kali penarikan sampel ini kemudian dihitung koefisien reliabilitasnya. Sehingga diperoleh distribusi data koefisien reliabilitas sebanyak 60 buah koefisien reliabilitas. Sehingga sampel terdiri dari masing-masing 30 data koefisien reliabilitas yang berasal dari kelompok homogen dan 30 data koefisien reliabilitas yang berasal dari kelompok heterogen.


(4)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. DEFINISI OPERASIONAL

Merujuk pada teori-teori yang telah dijabarkan sebelumnya, dan untuk menghindari kesalahan persepsi dari variabel-variabel yang diteliti ini, peneliti merangkum definisi oprasional pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Homogenitas merupakan kesamaan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah kelompok, homogenitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor tes hasil belajar sejarah yang dihasilkan oleh kelompok responden yang memiliki varian skor yang kecil.

2. Heterogenitas adalah keragaman karakteristik yang dimiliki oleh sebuah kelompok, heterogen yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu skor yang dihasilkan oleh kelompok responden yang memiliki varians skor yang besar. 3. Reliabilitas diartikan sebagai stabilitas dan konsistensi dari skor yang

dihasilkan melalui tes hasil belajar sejarah. Ukuran reliabilitas ini didasarkan pada besaran koefisien reliabilitas yang diperoleh setelah tes hasil belajar diberikan masing-masing pada kelompok homogen dan kelompok heterogen, untuk kemudian dilihat perbedaan yang terjadi diantara kedua kelompok.

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian yang digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar sejarah. Sebelum melakukan penelitian, dilakukan pengkonstruksian tes hasil belajar sejarah yang disusun oleh penulis sendiri. Adapun prosedur dalam pembuatan instrument penelitian ini yaitu:

1. Membuat Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Sejarah dan Menuliskan Butir Soal Tes hasil belajar sejarah ini berbentuk tes objektif pilihan ganda, dengan

materi “Perkembangan Kehidupan Bangsa Indonesia pada Masa Pendudukan

Militer Jepang”. Banyaknya butir soal yang dipersiapkan sebelum dilakukan validasi isi dan ujicoba lapangan berjumlah 50 butir soal. Penskoran menggunakan skala dikotomus, yaitu skor 1 (satu) untuk setiap jawaban benar dan


(5)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0 (nol) untuk setiap jawaban salah. Pemilihan tes hasil belajar sebagai alat pengumpul data dilakukan dengan pertimbangan bahwa tes hasil belajar merupakan pengukuran yang paling valid, reliabel dan berguna bagi peneliti dibidang pendidikan (Borg dan Gall, 1989. Hlm. 302). Sedangkan Pemilihan tes berbentuk objektif pilihan ganda sebagai instrument penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa saat ini penggunaan tes objektif lebih banyak digunakan pada tes-tes yang dalam dunia pendidikan yang hasilnya digunakan untuk menentukan kebijakan selanjutnya, seperti Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah, atau pun ujian penerimaan siswa atau mahasiswa baru, karena dinilai lebih praktis dalam melakukan penskoran dan sampel pengetahuan yang dapat diambil lebih luas serta kualitas item dapat dianalisis secara empirik. Selain itu koefisien reliabilitas dari tes objektif relative lebih tinggi dibandingkan dengan tes bentuk lain seperti tes bentuk esai. Kawasan ukur kognitif yang diukur dalam instrument ini mencakup ranah kemampuan (C1), pemahaman (C2) dan kemampuan menganalisis (C4). Kisi-kisi instrument tes hasil belajar dan butir soal yang dikonstruksi dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman 1 dan lampiran A halaman 4.

2. Melakukan analisis validitas isi.

Untuk memperoleh butir soal dengan kualitas baik maka selanjutnya dilakukan proses validasi isi atau content validity yang dilakukan oleh ahli. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur (Azwar, 2011, hlm. 175). Pengujian validitas isi dilakukan oleh ahli sebanyak 5 orang, yaitu 2 (dua) orang guru Sejarah SMA, dan 3 (tiga) orang dosen pendidikan sejarah. (Data Validator Instrumen tercantum pada lampiran A halaman 12).

Pengujian validitas isi menggunakan perhitungan persentase pada “pernyataan cocok terhadap indikator soal” berdasarkan penilaian ahli. Butir akan dinyatakan valid jika kecocokannya dengan indikator mencapai lebih besar dari 50%. Perhitungannya dapat dilakukan melalui rumus (Susetyo, 2011, hlm. 92):


(6)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Persentase =

x 100% (3.2)

Keterangan:

f : frekuensi cocok menurut penilai ⅀f : Jumlah penilai

Berdasarkan rumus diatas, kemudian dilakukan perhitungan validitas isi berdasarkan nilai kecocokan yang telah diberikan oleh panel ahli pada lembar validasi yang telah disediakan sebelumnya oleh penulis (Lampiran A, halaman 13).

Berdasarkan hasil perhitungan validasi isi kecocokan indikator dengan butir soal, dengan menggunakan persentase, diperoleh hasil ke-50 butir soal memiliki nilai persentase diatas 50% yang berarti ke-50 butir soal dinyatakan valid (Hasil perhitungan prosentase validitas isi dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman 29).

Catatan yang telah diberikan pada lembar “judgement ahli” oleh validator dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan terhadap butir soal. Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan catatan dan saran yang diberikan, kemudian validator diminta untuk melakukan penilaian kembali pada instrument penelitian. Sehingga diperoleh seperangkat tes hasil belajar sejarah yang siap untuk diuji cobakan ke lapangan (Tabel rincian catatan dan saran dari validator dilampirkan pada lampiran A halaman 31).

3. Melakukan uji coba dan menganalisis hasil ujicoba lapangan yaitu pengujian tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas.

Perangkat tes hasil belajar yang telah divalidasi oleh panel ahli kemudian dilakukan uji coba atau field test. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas tes hasil belajar yang telah dibuat sebelumnya. Uji coba dilakukan pada siswa kelas XI IPS di SMA Srijayanegara Palembang Siswa yang terdiri dari 50 siswa. Setelah dilakukan ujicoba lapangan kemudian dilakukan analisis kualitas dari tes tersebut untuk digunakan menjadi instrument pada penelitian ini


(7)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Perangkat butir soal yang telah diperbaiki berdasarkan hasil validasi isi oleh ahli dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman 55).

a. Menganalisis Tingkat Kesukaran Butir Soal.

Setelah dilakukan ujicoba lapangan, tahapan selanjutnya adalah pemberian skor terhadap jawaban siswa peserta ujicoba (Rincian skor siswa dapat dilihat pada bagian lampiran B halaman 64). Tingkat kesukaran butir soal dihitung dengan menggunakan formula berikut ini (Susetyo: 2011, hlm. 155):

(3.3)

Keterangan:

:

Peserta yang menjawab benar

:

Taraf kesukaran butir M : Jumlah peserta

Perhitungan tingkat kesukaran butir ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Anates 4.0.9. dan diperoleh hasil sebgai berikut yaitu: butir soal nomor 1

dan 28 memiliki kategori “sangat mudah”, butir soal nomor 3, 21, 25 dan 39

memiliki kategori “mudah”, butir soal nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 29, 30, 31, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48, 49 dan 50 memiliki kategori “sedang”, sedangkan butir soal nomor 10, 12, 24, 26,

27, 32, 35 dan 45 memiliki kategori “sukar”.

Merujuk pada pendapat Borg dan Gall (1989, hlm. 303) yaitu “pada pengukuran prestasi, jika tes terlalu mudah akan menghasilkan skor yang mendekati skor maksimal, sehingga tidak dapat merefleksikan gains tiap siswa dan tidak dapat indikasi akurat tentang level prestasi siswa”, maka butir soal yang

berkategori “sangat mudah” tidak dimasukkan kedalam instrument penelitian,


(8)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempertimbangkan daya beda butir soal tersebut. Hasil analisis tingkat kesukaran ini dapat dilihat secara lebih lengkap pada bagian lampiran B halaman 71.

b. Menganalisis Daya Beda Butir Soal

Selanjutnya dilakukan perhitungan daya beda butir soal, analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sebuah butir soal dapat membedakan antara siswa dengan kemampuan tinggi dan kemampuan rendah, jika nilai daya beda yang dimiliki oleh butir soal tersebut tinggi maka, butir soal tersebut memiliki kualitas yang baik. Perhitungan daya beda butir soal ini dilakukan dengan menggunakan formula (Azwar, 2011, hlm. 138) :

D =

-

(3.4)

Keterangan:

: Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok tinggi : Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi

: Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok rendah : Banyaknya penjawab dari kelompok rendah

Syarat bahwa tes hasil belajar yang baik adalah tes yang mampu menunjukkan perbedaan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan yang rendah. Menurut Thorndike et.al, (1991, dalam Azwar, 2011, hlm. 139) “Dalam seleksi aitem, setiap aitem yang memiliki indeks d lebih besar daripada 0.50 dapat langsung dianggap sebagai aitem yang berdaya diskriminasi baik, aitem yang

memiliki indeks d kurang dari 0.20 dapat langsung dibuang…”. Berdasarkan hasil

analisis daya beda butir soal yang dilakukan dengan bantuan program anates

4.0.9, terdapat 42 butir soal bernilai diatas 0.20 atau 20% dan delapan butir soal


(9)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimasukkan kedalam perangkat instrument yang akan dijadikan instrument penelitian, sedangkan butir butir yang dimasukkan kedalam instrument penelitian dipilih sebanyak 35 butir soal yang memiliki nilai d tertinggi. (Rekapitulasi hasil analisis daya beda pada instrument penelitian ini dapat dilihat di bagian lampiran B halaman 72).

c. Menghitung Reliabilitas Tes

Instrumen tes yang diujicobakan dihitung nilai reliabilitasnya, perhitungan reliabilitas merupakan salah satu syarat dari tes yang baik. Reliabilitas atau keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran yang baik (Supranata, 2009, hlm. 86). Nilai reliabilitas yang tinggi menggambarkan tentang konsistensi dan stabilitas skor pengukuran yang dihasilkan melalui tes tersebut, sehingga para penyusun dan pengguna tes berusaha untuk memperoleh nilai koefisien reliabilitas yang tinggi. Wells dan Wollack (2003, dalam Azwar, 2012, hlm. 98) mengemukaan “…untuk tes yang digunakan di kelas oleh para guru hendaknya paling tidak memiliki koefisien reliabilitas 0.70 atau lebih”. Berdasarkan pendapat ini, harga minimal

dari koefisien reliabilitas tes yang diharapkan pada penelitian ini ≥ 0.70.

Koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan formula Kudher-Richardson-20 atau KR-20 (Susetyo, 2011, hlm. 116):

= (3.5)

Keterangan:

p = Proporsi jawaban benar q = Proporsi jawaban salah k = Jumlah butir tes

= Jumlah perkalian jawaban benar dengan salah

ρKR20 = Koefisien reliabilitas


(10)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan

anates 4.0.9. dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.87,

dengan nilai rata-rata sebesar 24.48 dan simpangan baku sebesar 8.20. Dari hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh, perangkat tes dinilai cukup reliabel untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Perhitungan reliabilitas tes hasil belajar sejarah sebagai instrumen penelitian ini dapat dilihat pada bagian Lampiran B halaman 71.

d. Pemilihan Butir Soal yang akan Dijadikan Instrument Penelitian.

Setelah dilakukan analisis butir soal pada perangkat tes hasil belajar yang telah dikontruksi oleh penulis sebelumnya, dipilih butir –butir soal yang berkualitas baik berdasarkan hasil ujicoba di lapangan, dengan mempertimbangkan daya beda butir soal yang memadai yaitu sebanyak 35 butir soal Pemilihan 35 butir soal ini juga didasarkan pada pertimbangan terbatasnya waktu yang tersedia dalam kelas pada saat pengerjaan soal (Lampiran B halaman 72).

F. PROSEDUR PENELITIAN

Setelah dilakukan pembuatan Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar sejarah, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes hasil belajar sejarah yang telah dipersiapkan dan diujicobakan sebelumnya kepada kedua kelompok yang diteliti yaitu kelompok homogen dan kelompok heterogen, kemudian dilakukan skoring tes hasil belajar dengan skala dikotomus.

Selanjutnya diambil sampel skor dari populasi skor sebanyak 133 skor responden secara acak sederhana atau simple random sampling) dari masing-masing kelompok lalu dihitung koefisien reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan persamaan (Susetyo, 2011, hlm. 116):


(11)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ujicoba Lapangan

Keterangan:

p = Proporsi jawaban benar q = Proporsi jawaban salah k = Jumlah butir tes

= Jumlah perkalian jawaban benar dengan salah

ρKR20 = Koefisien reliabilitas

= Varian skor

Perhitungan reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan bantuan program anates 4.0.9 terhadap 133 skor yang menjadi sampel penelitian. Kemudian dilakukan pengembalian sampel kepada populasinya. Lalu dilakukan penarikan sampel kembali sebanyak 133 skor dan dihitung koefisien reliabilitasnya. Pengulangan penarikan sampel ini dilakukan sebanyak 30 kali, sehingga diperoleh distribusi data koefisien reliabilitas sejumlah masing-masing 30 data dari kelompok homogen dan kelompok heterogen untuk kemudian diuji perbedaannya, hal ini berfungsi untuk melihat apakah terdapat perbedaan diantara kedua kelompok.

Berikut ini adalah alur penelitian dan pengumpulan data yang akan dilakukan:

Mengkonstruksi Kisi-kisi soal dan Menulis butir soal

Validasi isi oleh ahli

Perbaikan Butir soal

Analisis kualitas butir soal Tingkat kesukaran, daya beda, dan

reliabilitas tes


(12)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur Penelitian dan Pengumpulan Data

G. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis dilakukan untuk menentukan model analisis statistik yang akan digunakan dalam penelitian yaitu, model statistik parametrik atau model statistik non-parametrik. uji persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.


(13)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Uji Normalitas Koefisien Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah pada Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen.

Pengujian normalitas terhadap koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh kelompok homogen dan kelompok heterogen ini menggunakan uji

Kormogolov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 18 pada taraf signifikansi 5%, dengan

hipotesis sebagai berikut:

: Data koefisien reliabilitas tes berasal dari populasi yang terdistribusi normal : Data koefisien reliabilitas tes tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal

Kriteria pengujian:

Jika Nilai p-Value ≥ 0.05 maka Diterima Jika Nilai p-Value < 0.05 maka Ditolak

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan bantuan program SPSS

18.00 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1. Hasil Uji Normalitas (Kormogolov-Smirnov) Koefisien Reliabilitas Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen

Reliabilitas N Taraf

Signifikansi P-Value

Kesimpulan Data Kelompok Homogen 30 0.05 0.001 Terdistribusi Data Tidak

Normal Kelompok Heterogen 30 0.05 0.002 Terdistribusi Data Tidak

Normal Dari tabel hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh p-value sebesar 0.001 untuk kelompok homogen, dan p-value sebesar 0.002 untuk kelompok heterogen. Berdasarkan kriteria pengujian, diketahui bahwa p-value < dari α (0.05) atau

0.001 < 0.05 untuk kelompok homogen dan 0.002 < 0.05 untuk kelompok heterogen, sehingga ditolak, dan dapat ditarik kesimpulan, bahwa data


(14)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

koefisien reliabilitas kedua kelompok yaitu kelompok homogen dan kelompok heterogen tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Koefisien Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah pada Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen

Pengujian Homogenitas varians dilakukan dengan uji-Levene dengan bantuan program SPSS 18.00 pada taraf signifikansi 5%, dengan hipotesis sebagai berikut:

: Data berasal dari varians yang homogen : Data tidak berasal dari varians yang homogen Kriteria Pengujian:

Jika Nilai p-Value ≥ 0.05 maka Diterima Jika Nilai p-Value < 0.05 maka Ditolak

Berdasarkan hasil pengujian homogenitas varian dengan bantuan program

SPSS 18.00 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2. Hasil Uji Homogenitas Varians Koefisien Reliabilitas Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen

Reliabilitas N Taraf

Signifikansi

Levene

Statistik P-Value

Kesimpulan Data Kelompok

Homogen 30

0.05 3.281 0.075 Homogen

Kelompok

Heterogen 30

Dari hasil pengujian homogenitas varians diatas, diperoleh p-Value sebesar 0.075, yang berarti nilai p-Value > dari α (0.05) atau 0.075 > 0.05, sehingga

diterima, dengan kata lain data koefisien reliabilitas ini berasal dari varians yang homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian persyaratan analisis model statistik yang dilakukan sebelumnya, yaitu data koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh


(15)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok homogen dan heterogen tidak terdistribusi normal, artinya terdapat salah satu asumsi pra-analisis untuk model statistik parametrik yang tidak terpenuhi, maka pengujian hipotesis akan menggunakan model statistik non-parametrik yaitu uji-U Mann-Withney. Corder dan Foreman (2009, hlm. 57) mengemukakan tentang pengertian uji-U mann withney yaitu“The Mann -Witheney U-test is a nonparametric statistical procedure for comparing two samples that are independent, or not related”. Model statistik non-parametrik. uji-U ini merupakan pengganti dari uji-t jika asumsi –asumsi yang harus dipenuhi pada uji-t tidak terpenuhi.

Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Uyanto, 2009: 322) :

Keterangan:

: Nilai tengah reliabilitas skor dari kelompok heterogen : Nilai tengah reliabilitas skor dari kelompok homogen

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS

18.00 pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunkan kriteria sebagai

berikut seperti yang diungkapkan oleh Uyanto (2009, hlm. 322 ) yaitu dengan uji-U-Mann Withney dengan taraf signifikansi 5% (α = 0.05) dengan kriteria sebagai berikut:

diterima jika p-value ≥ α ditolak jika p-value < α

Setelah analisis data dilakukan dengan program SPSS18.00 hasil yang diperoleh akan dianalisis dan ditarik kesimpulan tentang perbedaan rata-rata koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh kedua kelompok.


(1)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan anates 4.0.9. dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.87, dengan nilai rata-rata sebesar 24.48 dan simpangan baku sebesar 8.20. Dari hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh, perangkat tes dinilai cukup reliabel untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Perhitungan reliabilitas tes hasil belajar sejarah sebagai instrumen penelitian ini dapat dilihat pada bagian Lampiran B halaman 71.

d. Pemilihan Butir Soal yang akan Dijadikan Instrument Penelitian.

Setelah dilakukan analisis butir soal pada perangkat tes hasil belajar yang telah dikontruksi oleh penulis sebelumnya, dipilih butir –butir soal yang berkualitas baik berdasarkan hasil ujicoba di lapangan, dengan mempertimbangkan daya beda butir soal yang memadai yaitu sebanyak 35 butir soal Pemilihan 35 butir soal ini juga didasarkan pada pertimbangan terbatasnya waktu yang tersedia dalam kelas pada saat pengerjaan soal (Lampiran B halaman 72).

F. PROSEDUR PENELITIAN

Setelah dilakukan pembuatan Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar sejarah, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes hasil belajar sejarah yang telah dipersiapkan dan diujicobakan sebelumnya kepada kedua kelompok yang diteliti yaitu kelompok homogen dan kelompok heterogen, kemudian dilakukan skoring tes hasil belajar dengan skala dikotomus.

Selanjutnya diambil sampel skor dari populasi skor sebanyak 133 skor responden secara acak sederhana atau simple random sampling) dari masing-masing kelompok lalu dihitung koefisien reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan persamaan (Susetyo, 2011, hlm. 116):


(2)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ujicoba Lapangan Keterangan:

p = Proporsi jawaban benar q = Proporsi jawaban salah k = Jumlah butir tes

= Jumlah perkalian jawaban benar dengan salah ρKR20 = Koefisien reliabilitas

= Varian skor

Perhitungan reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan bantuan program anates 4.0.9 terhadap 133 skor yang menjadi sampel penelitian. Kemudian dilakukan pengembalian sampel kepada populasinya. Lalu dilakukan penarikan sampel kembali sebanyak 133 skor dan dihitung koefisien reliabilitasnya. Pengulangan penarikan sampel ini dilakukan sebanyak 30 kali, sehingga diperoleh distribusi data koefisien reliabilitas sejumlah masing-masing 30 data dari kelompok homogen dan kelompok heterogen untuk kemudian diuji perbedaannya, hal ini berfungsi untuk melihat apakah terdapat perbedaan diantara kedua kelompok.

Berikut ini adalah alur penelitian dan pengumpulan data yang akan dilakukan: Mengkonstruksi Kisi-kisi

soal dan Menulis butir soal

Validasi isi oleh ahli

Perbaikan Butir soal

Analisis kualitas butir soal Tingkat kesukaran, daya beda, dan

reliabilitas tes


(3)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Alur Penelitian dan Pengumpulan Data

G. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis dilakukan untuk menentukan model analisis statistik yang akan digunakan dalam penelitian yaitu, model statistik parametrik atau model statistik non-parametrik. uji persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.


(4)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Uji Normalitas Koefisien Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah pada Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen.

Pengujian normalitas terhadap koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh kelompok homogen dan kelompok heterogen ini menggunakan uji Kormogolov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 18 pada taraf signifikansi 5%, dengan hipotesis sebagai berikut:

: Data koefisien reliabilitas tes berasal dari populasi yang terdistribusi normal

: Data koefisien reliabilitas tes tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal

Kriteria pengujian:

Jika Nilai p-Value ≥ 0.05 maka Diterima Jika Nilai p-Value < 0.05 maka Ditolak

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan bantuan program SPSS 18.00 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1. Hasil Uji Normalitas (Kormogolov-Smirnov) Koefisien Reliabilitas Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen

Reliabilitas N Taraf

Signifikansi P-Value

Kesimpulan Data Kelompok Homogen 30 0.05 0.001 Terdistribusi Data Tidak

Normal Kelompok Heterogen 30 0.05 0.002 Terdistribusi Data Tidak

Normal Dari tabel hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh p-value sebesar 0.001 untuk kelompok homogen, dan p-value sebesar 0.002 untuk kelompok heterogen. Berdasarkan kriteria pengujian, diketahui bahwa p-value < dari α (0.05) atau 0.001 < 0.05 untuk kelompok homogen dan 0.002 < 0.05 untuk kelompok heterogen, sehingga ditolak, dan dapat ditarik kesimpulan, bahwa data


(5)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

koefisien reliabilitas kedua kelompok yaitu kelompok homogen dan kelompok heterogen tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Koefisien Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah pada Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen

Pengujian Homogenitas varians dilakukan dengan uji-Levene dengan bantuan program SPSS 18.00 pada taraf signifikansi 5%, dengan hipotesis sebagai berikut:

: Data berasal dari varians yang homogen

: Data tidak berasal dari varians yang homogen Kriteria Pengujian:

Jika Nilai p-Value ≥ 0.05 maka Diterima Jika Nilai p-Value < 0.05 maka Ditolak

Berdasarkan hasil pengujian homogenitas varian dengan bantuan program SPSS 18.00 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2. Hasil Uji Homogenitas Varians Koefisien Reliabilitas Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen

Reliabilitas N Taraf

Signifikansi

Levene

Statistik P-Value

Kesimpulan Data Kelompok

Homogen 30

0.05 3.281 0.075 Homogen

Kelompok

Heterogen 30

Dari hasil pengujian homogenitas varians diatas, diperoleh p-Value sebesar 0.075, yang berarti nilai p-Value > dari α (0.05) atau 0.075 > 0.05, sehingga diterima, dengan kata lain data koefisien reliabilitas ini berasal dari varians yang homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian persyaratan analisis model statistik yang dilakukan sebelumnya, yaitu data koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh


(6)

Eva Dina Chairunisa,2014

Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok homogen dan heterogen tidak terdistribusi normal, artinya terdapat salah satu asumsi pra-analisis untuk model statistik parametrik yang tidak terpenuhi, maka pengujian hipotesis akan menggunakan model statistik non-parametrik yaitu uji-U Mann-Withney. Corder dan Foreman (2009, hlm. 57) mengemukakan tentang pengertian uji-U mann withney yaitu“The Mann -Witheney U-test is a nonparametric statistical procedure for comparing two

samples that are independent, or not related”. Model statistik non-parametrik. uji-U ini merupakan pengganti dari uji-t jika asumsi –asumsi yang harus dipenuhi pada uji-t tidak terpenuhi.

Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Uyanto, 2009: 322) :

Keterangan:

: Nilai tengah reliabilitas skor dari kelompok heterogen : Nilai tengah reliabilitas skor dari kelompok homogen

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 18.00 pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunkan kriteria sebagai berikut seperti yang diungkapkan oleh Uyanto (2009, hlm. 322 ) yaitu dengan uji-U-Mann Withney dengan taraf signifikansi 5% (α = 0.05) dengan kriteria sebagai berikut:

diterima jika p-value ≥ α

ditolak jika p-value < α

Setelah analisis data dilakukan dengan program SPSS18.00 hasil yang diperoleh akan dianalisis dan ditarik kesimpulan tentang perbedaan rata-rata koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh kedua kelompok.