PERBUP NO 06 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN HLPPAM DI KAB PACITAN

BUPATI-7PACrrAN •
1

P E R A T U R A N BUPATI PACITAN

yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPON

N O M O R ^ - T A H U N 2008;:
\
TENTANG
^ PEDOMAN PEMBENTUKAN D A N P E M B I N A A N H I P P A M
:
D I KABUPATEN PACITAN
i

I

Memmbang

:


BUPATI P A C I T A N

a. bahwa air minum menipakan kebutuhan pokok manusia dan untuk
; itu pengelolaannya perlu diatur sedemikian rupa agar setitq; warga
; mendapat pelayanan yang cukiq> sebagaunana layaknya;
b.' bahwa potensi dan persediaan air khususnya air minum sangat
< teibatas, oleh karenanya pengelolaan dan pembagiannya harus
; dilaksanakan secara efektif dan efisien;
I

-

c. bahwa agar pengelolaan potensi air minum sebagaimana
! dimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut diatas dapat
- dilaksanakan dengan baik, perlu dibentuk Himpunan Penduduk
\ Pemakm A i r Minum (HIPPAM) sebagai orgamsasi pengelolatmjihcbZSI
jm
\ bersih tingkat desa;
J


d. bahwa sehubungan dengan alasan memmbang sebagaimana huruf
I a, b dan c tersebut diatas, perlu disusun pedoman pembentukan dan
i pembinaan HIPPAM di Kabupaten Pacitan dalam Peraturan
; Bupati.

I
Mengjngat

:

1;
'
;
2.'

\
3/
\
\
4.

!
!
5.'
\

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaian
Negara Nomor 4377);
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemermtahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahaa
Lembaran Negara Nomor 4377);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instami Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun,
1988 Nomor 19, Tambahaa Lembaran Negara Nomor 3373);
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor32, Tambahan L ^ b a r a n
i Negara Nomor 4377);
6.' Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang

\ Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;

t-

7. ' Instruksi
Gubemur
Kepala
Daerah
Tingkat I Jawa jiI
i Timur Nomor 9 Tahun 1989 tentang Pembentukan Himpunan I
I Penduduk Pemakai A i r Minum (HIPPAM) di Jawa Timur xtsrpnmlkihgfedbaXPID
I (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Seri D4
; Nomor 9 ) ;
8. Peraturan Daerah Kabiqiaten Pacitan Nomorl3Tahun 2006 tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa (Lembaran Daerah Nomor Tahun
2006).
MEMUTUSKAN
Menetapkan

PERATURAN BUPATI PACITAN TENTANG PEMBENTUKAN

D A N PEMBINAAN HIPPAM D I KABUPATEN PACITAN
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal I

1 ^

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
a. Air, Minum atau air bersih adalah air yang memenuhi syarat-syarat
kesehatan sehingga layak dikonsumsi untuk kebutuhan budidaya rumah
tangga.
b. Pengelolaan air bersih adalah serangkaian ke^atan yang antara lain
meliputi unsur-unsur perlindungan dan pemeliharaan sumber-sumber air,
pembangunan atau pengembangan, pemeliharaan dan pengamanan
sarana dan prasarana pelayanan, pengaturan distribusi, pemeliharaan dan
peningkatan kualitas air serta daya guna pemanfaatannya.
'
c. Anggaran Dasar HIPPAM yang selanjutnya disebut A D adalah pedoman
umum yang berlaku interml yang mengatur mengenai penyelenggaraan
organisasi HIPPAM.

d. Anggaran Rumah Tangga HIPPAM yang selanjutnya disebut ART
adalah pedoman innum yang berlaku internal yang mengatur mengenai
penyelenggaraan rumah tangga / operasional HIPPAM.
e. Tata Tertib adalah pedoman keija harian yang bersifat lebih teknis diluar
AD/ART.
£ Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya dismgkat BPD adalah lembaga
yang menqiakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggaia pemerintahan desa.
g. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kepala Desa.
h. Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga atau orgamsasi yang dibentuk
oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitia
pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat
i . Mitra Kerja adalah lembaga yang berperan membantu pemerintah desa
untuk bersama-sama membeidayakan masyarakat mengenai urusan
teitentu.

BABtrnjiVUTSRPNMJIHGFEDCBA
n
ASAS, MAKSUD D A N TUJUAN

Pasal 2
(1). HIPPAM dibentuk berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945 sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(2). HIPPAM menqiakan lembaga kemasyarakatan desa yang bersifat sosial
yang dilandasi semangat gotong royong dan kekeluargaan guna
pendayagunaan potensi sumber daya ajr untuk memenuhi kebutuhan
bersama.
Pasal 3
Maksud pembentukan HIPPAM adalah untuk:
a. mendorong dan membangun semangat, persatuan, komunikasi dan
kesepahaman masyarakat dalam hal kepentingan praigelolaan air bersih;

I
b. meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat terbadap pengelolaan
sumberdaya air khususnya air bersih untuk mencukupi kebutuhan
bersama;
c. mengurangi sifat dan rasa ketergantungan akan pengelolaan sumberdaya
air kepada pemerintah.


Pasal 4

I
t

Tujuan pembentukan HIPPAM adalah untuk mendukung peningkatan
kualitas taraf hidup masyarakat pedesaan antara lain dalam bentuk:
a. Terwujudnya pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan jaringan
dan sarana / [uasarana air bersih;
b. Peningkatan efisiensi dan kemiidahan memperoleh pelayanan;
c. Pemenuhanpersyaratankesehatan;
,
d. Keberlangsungan ketersediaan air bersih;
e. Terwujutnya distribusi air secara lebih adil dan merata.

BABin
PEMBENTUKAN
Pasal 5
HIPPAM dapat dibentuk pada sasaran wilayah desa-desa dengan kritena
antara lain:

a. Belum mendapat pelayanan air bersih dari P D A M ;
b. Mempunyai keterbatasan potensi debit sumber a i r ;
c. Mempunyd potensi debit sumber air yang cukup tetapi belum dikelola
dengan l^tik.

I

Pasal 6

i

(1) HIPPAM merupakan lembaga kemasyarakatan sebagai mitraxtsrpnmlkihgfedbaXPI
ke^a
pemerintah desa dalam pengelolaan air minum, yang dibentuk
masyarakat desa
berdasarkan prakarsa melalm forum musyawarah
setempat yang dituangkan dalam Peraturan Desa.
(2) Peraturan Desa sebag^mana dimaksud dalam ayat (1) dilengkapi
dengan A D dan ART.
i


\
i
*
i

i
I

I •

;

Pasal?

i

-

'


Peraturan desa tentang pembentukan HIPPAM scbagaimana dimaksud
ayat (1) Pasal 6 sekurang-kurangnya mengatur mengenai;
- pembentukan
- tempat kedudukan
- asas, maksud dan tujuan pembentukan
- wilayah keija, dan Iain-lain.

i
BABVI
ANGGARAN DASAR D A N ANGGARAN R U M A H TANGGA
i

1

Pasal 8

Pedoman penyelenggaraan organisasi HIPPAM diatur lebih rinci dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ( A D dan ART) yang
menqrakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Desa tentang Pembentukan
HIPPAM.

.

Pasal9

A D sebagaimana dimaksud Pasal 8 mengatur antara Imn:
a. nama
b. tempat kedudukan
c. asas, maksud dan tujuan pembentukan
d. anngota e. stiuktur organisasi _
f. tugas-tugas pengurus
g. rapat pengurus .
h. mekanisme penet^ran pengurus i . dan Iain-lain sesuai kondisi, potensi dan kebutuhan.

Pasal 10
ART sebagaimana dimaksud Pasal 8 mengatur antara lain:
a. Sekretariat
b. Wilayah keqa
c. Pembiayaan
d. Pembangunan, pemeliharaan dan pengamanan aset
e. Sanksi terhadap pelanggaran
'
f. Hak dan kewajiban anggota dan pengurus
g. Dan Iain-lain sesuai kondisi, potensi dan kebutuhan.

Pasal I I
Disamping AD/ART sebagaimana dimaksud Pasal 8, untuk mengatur hal-hal
yang lebih bersifat teknis operasional, pengurus dengan persetujuan anggota
d^iat menettqikan tata teitib dalam peraturan HIPPAM.

i
i

t

i

BAB I V
ANGGOTA

i
I

\

Pasal 12

I

Anggota HIPPAM adalah semua kepala keluarga yang memperoleh
pelayanan air bersih yang berasal dari sumber air dan jaringan teitentu yang
dikelola HIPPAM bersangkutan.
i

xtsrpnmlkihgfedbaXPID

I

f
!

Pasal 13

Kewsyiban anggota HIPPAM antara l a m :
a. Menggunakan air bersih secara hemat;
b. Turut serta bertanggung jawab secara aktif dalam memelihara,
melestaiikan dan mengamankan sumber-sumber air serta semua sarana,
prasarana, kekayaan dan fasilttas HIPPAM sebagai milik bersama;
c. Membayar iuran yang besamya telah disepakati dalam rapat anggota;
d. Hadir dan aktif dalam musyawarah anggota;
e. Berpartisipasi aktif dalam memajukan orgamsasi;
f. Mentaati dan menegakkan tata tertib HIPPAM yang berlaku;
g. Lain-lain yang diputuskan dalam musyawarah anggota.
"

i

Pasall4

Anggota HIPPAM mempunyai hak - hak antara lain:
1
a. Mengajukan usul dan pendiqiat dalam forum musyawarah anggota;
b. Memperoleh pembagian air bersih.
c. . Memilib dan dipilih menjadi pengurus.
d. Melakukan pengawasan atas jalannya o^anisasL
t

I

:

BABY
PENGURUS

i

PasallS

i

(1) Pengurus HIPPAM thpUih dari dan oleh anggota melalui musyawarah
dan mufakat dalam tspat anggota.
(2) Masa bakti pengunis sebagaimana ayat (1) sekurang-kurangnya selama } 9
(6ga) tahun, selanjutnya masih dapaX dipilih kembali.
(3) Pengangkatan pengurus ditet^kan dengan Keputusan Kepala Desa.
(4) Kepala Desa / Perangkat Desa tidak boleh diangkat menjadi Ketua
HIPPAM.
(5) Struktur pengunis HIPPAM terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
.
c. Bendahara
d. Seksi Teknis
e. Ketua Kelompok.
(6) Struktur sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dapat ditambah dan
dikembangkan dengan lain-lain seksi sesuai kebutuhan.
1

!
J

I
>
i

^

Pasal 16

Tugas - tugas pengunis antara Iain:
I . Ketua mempunyai tugas:
a Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan baik teknis maupun
; administrasi dalam organisasi.
b. \ Mengadakan koordinasi dengan pemerintah desa maupun oi^aiiisasi
Jainnya.
I

1

n. Sekretaris mempunyai tugas:
a. ;Menyusun dan menginventarisasidatajumlah anggota, pengurus dan
I semua aset milik HIPPAM,
b. Bersama bendahaia melaksaiiakan adniinistrasi keuangan bfuk
penerimaan maupun pengeluaran
c. Menyusun dan menyuqikan bahan-Jbahan rapat anggota dan rapat
pengurus
d. Menghimpun semua dokumen HIPPAM.
HI. Bendahara mempunyai tugas pengelolaan keuangan meliputi:
a. Menyusun usulan rencana biaya dalam rapat pengunis / rapat
anggota;
b. Mengumpulkan iuran;
c. Mengumpulkan dana dari sumber lainnya;
d. Mempertanggim^awaUcan pengeluaran dan pemasukan uang kepada
Ketua.jiI
I
IV. Seksi Teknis mempunya^lugaax..
a. Bersama-sama sekretaris membuat peta pengelompokan pelayanan;
b. Menyusun jadwal pembagian air;
c. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pengoperasian dan
pemeliharaan jaringan;
d. Mengumpulkan infonnasi tentang adanya ganggunan atau hambatan
dalam pembagian ak;
e. Mengkoordinir kegiatan pembangunan, perbaikan / pemeliharaan dan
rehabilitasi atas kenisakan sarana / prasana jaringan.
V . Ketua kelompok mempunyai tugas:
a. Mengkoordinir, mendorong dan menggerakkan anggota kelompok
dalam melaksanakan peraturan organisasi;
b. Menampung dan menyampaikan aspirasi anggota kelompok kepada
pengurus;
c. Menjembatani dan memperjuangkan kepentingan bersama anggota
kelompok.

i

i

Untuk membaatu tugas-tugas Pengurus HIPPAM. Kelotnpok-kelonmok
HIPPAM dapat menyusun dan mengembangkan kepengurusan
kelompoknya sesuai



I

BABVI
PROGRAMKERJA

PasallS

I

Untuk mewujudkan pembangunan, pemeliharaan, pengamanan sarana dan
prasarana dan operasional pelayanan HIPPAM, disusim Program Kerja yang
terdiri dari Program Kerja Jangka pendek (tahunan), Jangka Menengah (5
tahunan)dan Jangka Panjang (20 tahunan).
iI

;
I

\
T

Pasal 19

trnjiVUTSRPNMJIHGFEDCBA

1

Rancangan Program Kerja disusun oleh Pengurus, kemudian dibahas dalam
dan untuk mendapat persetujuan dalam musyawarah anggota.
c
i
!

tsiE

Pasal20

i
I

Program Kerja dituangkan dalam Keputusan Ketua HIPPAM setelah
mendapat persetujuan Kepala Desa.

:
-

Pasal21
I

Program kega sebagaimana dimaksud Pasal 20 disampaikan kepada
Pemerintah Desa dan menipakan bagian tak terpisahkan dari pcrcncanaan
pembangunan desa pada umumnya.

:

Pasal22

(1) HIPPAM yang telah m e n ^ a m i kemajuan dan berkembang sedemikian
rupa dapat ditingkatkan statusnya menjadi Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES).
(2) Kemajuan sebagaimana dimaksud ayat (1) antara lain meliputi aspekaspek manajemen, keuangan, pelayanan, peranserta anggota dan lain-

(3) Panbentukan BUMDES sebagaimana ayat (1) dilaksanakan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
r
i

I

I

!

BABVn
PEMBINAAN

I

\

\

Pasal 23

1

(1)

Agar organisasi HIPPAM dapat melalsatuikaa fiingsinya secara
efektiC Bupati melakukan kegiatan pembinaan atau pemberdayaan.
i
t

(2)

Materi pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) antara Iain
meliputi pengelolaan administrasi, organisasi, teknis, keuangan dan
Iain-Iain.
i
(
\

\
i
i

i

IyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA
Pasal 24
(1) Untuk melaksanakan tugas pembinaan atau pemberd^aan HIPPAM
sebagaimana dimaksud Pasal 23, dibentuk T i m Pembina HIPPAM
Tingkat Kabupaten yang terdiri dari bebcrapa instansi teknis yang
beikompeten.
i

(2) Tim sebagaimana ayat (1) dibentuk dengan Keputusan Bupati.
Pasal 25
Untuk' membantu tugas - tugas T i m Pembina HIPPAM
Tingkat
Kabiqatcn sebagaimana dimaksud Pasal (25) dibentuk T i m Pembina
HIPPAM Tmgkat Kecamataa
t
Pasal 26
(1) Tun Pembina Tmgkat Kecamatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 25
bedugas memberikan aratutn dan memfssilitasi pemeeahan masalah yang
dihadapi HIPPAM, membina koordinasi dan kerjasama antara HIPPAM
dalam satu kecamatan, dan menjembatani komunikasi antara HIPPAM
doigan Pembina Tingkat Kaupaten.
(2) Tim Pembina sebagaimana
Keptusan Camat

dimaksud ayat (1) ditet^kan dengan

Pasal27

i
i
I

t
;

Susunan 11m Pembina Tingkat Kecamatan sebagaimana dimaksud Pasal 25
dan Pasal 26 terdiri dari:
Ketua j
: Camat
Sekretaris : Sekretaris kecamatan
Anggota
: - Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan
.'
- Unsur Puskesmas
i
• Lain-lain yang dipandang perlu.
I

BABVin

;

KERJASAMA

j

Pasal28

(1) Untuk mengatur dan meningkatkan pelayanan Pengurus HIPPAM dapat
melakukan keriasama dengan pifaak Iain.
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud. pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB DC
SUMBER - SUMBER PEMBIAYAAN
Pasal 29
Sumber-sumber pembiayaan untuk melaksanakan program kerja HIPPAM
dapat berasal dari:
a Swadaya anggota;
b. Sumt^gan, bantuan, hibah dan sumber-sumber lain yang tidak mengjkat;
c. Hasil usaha lain yang dilakukan oleh HIPPAM.
i
i xtsrpnmlkihgfedbaXPID

I

t

i

;
j

BABK
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30

(1) Organisasi HIPPAM yang telah ada sebelum terbitnya peratunui ini
dinyatakan tetap sah dan berlaku sesuai aturan pembentukannya.
(2) Apabila teriiadap HIPPAM sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan
perubahan organisasi, harus dilaksanakan sesuai peraturan tni.
i

BABX
PENUTUP

\

Pasal 31

\
I

Contoh-contoh bentuk Peraturan Desa beserta Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud Pasal 6, dan Keputusan
Kepala Desa sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (3) tercantum dalam
Lampiran Peraturan ink
I

Pasal 32

Peraturan ini mulai beriaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
ini dalam Berita Daerah Kabiqiaten Pacitan.

Ditet£qikan di Pacitan
Pada tanggal (
-



2008

BUPATI PACITAN

H.SUJONO

BAB I X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30
(1) Organisasi HIPPAM yang telah ada sebelum terbitnya peraturan ini
dinyatakan tetap sah dan berlaku sesuai aturan pembentukannya.
(2) Apabila terhadap HIPPAM sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan
perubahan organisasi, harus dilaksanakan sesuai peraturan ini.
i
I

BABX
PENUTUP

I

Pasal 31

i

Contoh-contoh bentuk Peraturan Desa beserta Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud Pasal 6, dan Keputusan
Kepala Desa sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (3) tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
Pasal 32
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
ini dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di Pacitan
Pada tanggal 1
BUPATI PACITAN
Ttd.
H. SUJONO

Diundangkan di Pacitan
Pada Tanggal 1 Pebruari 2008
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PACITAN

If. MULYONO. M M .
Pembina Utama Muda
NIP. 080 062 150
BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN
TAHUN 2008 NOMOR 05

2008

j

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI PACITAN
NOMOR : ^ TAHUN 2008
TANGGALtmjihcbZSI
\t
- Z - 2008

1. CONTOH BENTUK PERATURAN DESA TENTANG PEMBENTUKAN HIPPAM

PEMERINTAH DESA
i

\

PERATURAN DESA
NOMOR
T A H U N 2008

\
TENTANG
\ PEMBENTUKAN H I P P A M
DESA
\
i
\

DENGAN R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A ES A
j

KEPALADESA

\

Memmbang

:

\
i
a. bahwa air minum menipakan kebutuhan pokok manusia dan untuk
; itu maka pengelolaannya perlu diatur sedemikian nipa agar s e t i ^
j warga m^dapat pelayanan yang culaqtsebagmmana layaknya;
i

h, bahwa
Wilayah Desa
Kecamatan
I mempunyai beberapa sumber mata air yang merupakan sumber
' kehidupan warga setempat, t e t ^ i pemanfaatannya masih perlu
I dikelola secara lebih baik sedem^dan xapa sehingga distribusinya
i menjadi lebih adil dan merata serta memenuhi syarat-syarat teknis
i maupun kesehatan;
c.
\
I
I
I

bahwa agar pengelolaan mr minum sebagaimana dimaksud pada
huruf b dapat dilaksanakan dengan baik, dipandang perlu
membetuk wadah pengelolaan mr minum di Desa
dalam
bentuk Himpunan Penduduk Pemakm Air Minum (HIPPAM)
dengan menuangkannya dalam Peraturan Desa.

*

Mengingat

:

I ; Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya A i r
; (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran
I Negara Nomor 4377);
2. Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
i Daerah (Lembaran Negara Tahun 2(X)4 Nomor 125, Tambahan
I Lembaran Negara Nomor 4377);
3: Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi
i Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun
I 1988 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);
s

5.
6.

7.

8.
i

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor32, Tatnbahan Lembaran
Negara Nomor 4377);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
Instruksi Gubemur Kepala Daaah Tingkat I Jawa Timur
Nomor 9 Tahun 1989 tentang Pembentukan Himpunan Penduduk
Pemakai Air Minum (HIPPAM) di Jawa Timur (Lembaran Daerah
Propinsi Daerah Hngkat I Jawa Timur Seri D4 Nomor 9 ) ;
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 9 Tahun 2001
tentang Peraturan Desa Dalam Kabupaten Pacitan (Lembaran
Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2001 Nomor);
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 13 Tahun 2006
tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (Lembaran Daerah Tahun
2006 Nomor 7 ) ;

9. Peraturan Btqiati Pacitan Nomor 6 Tahun 2008 tentang
c Pembentukan dan Pembinaan HIPPAM di Kabupaten Pacitan;
Bupati Pacitan Nomor 178
Tahun 2001
10.' Keputusan
t
tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 9
i
Tahun 2001 tentang Peraturan Desa Dalam Kabiqiaten Pacitan.
Dengan Persetujuan Bersama
B A D A N PERMUSYAWARATAN DESA •
Dan
KEPALA DESA
—MEMUTUSKAN
Menet£q)kan

PERATURAN DESA ~
HIPPAM
DESA •

TENTANG PEMBENTUKAN

BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal I
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
a Air Minum atau air bersih adalah air yang memenubi syarat-syarat
kesehatan sehingga layak dikonsumsi untuk kebutuhan budidaya rumah
tangga
b. Pengelolaan air bersih adalah serangkaian kegiatan yang antara Iain
meliputi unsur-unsur perlindungan dan pemeliharaan sumber-sumber air,
pembangunan atau pengembangan, pemeliharaan dan pengamanan
sarana dan prasarana pelayanan, pengaturan distribusi, pemeliharaan dan
peningkatan kualitas air serta daya guna pemanfaatannya.
c. Anggaran Dasar HIPPAM yang selanjutnya disebut A D adalah pedoman
umum yang berlaku internal yang mengatur mengenai penyelenggaraan
organisasi HIPPAM.
Anggaran Rumah Tangga HIPPAM yang selanjutnya disebut A R T
adalah pedoman umum yang berlaku internal yang mengatur mengenai
penyelenggaraan rumah tangga / operasional HfpPAM.
e. PraaturanDesa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kepala Desa.
Lembaga
kemasyarakatan adalah lembaga atau organisasi yang dibentuk
f.
oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra
pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat

g.yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA
Mitra Keq^ adalah lembaga yang berperan membantu pemerintah desa
untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat mengenai urusan
tertentwu

I
i


B A BtrnjiVUTSRPNMJIHGFEDCBA
n
PEMBENTUKAN
Pasal2

i
(1) Dengan Peraturan ini dibentuk HIPPAM
Desa
sebagai orgamsasi atau wadah masyarakat dalam pengelolaan mr
minum,
(2) HIPPAM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan
di Desa
Kecamatan
dan merupakan lembaga
kemasyarakatan yang berperan sebagai mitra Pemerintah Desa dalam
melaksanakan tugas pengelolaan dan pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan air minum bagj masyarakat desa setempat
!
BABHI
:
ASAS, MAKSUD D A N TUJUAN
\

Pasal 3

( I ) HIPPAM
(hbentuk berdasarkan asas Pancasila dan Undangundang Dasar 1945 sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
I

(3) HIPPAM
• merupakan lembaga kemasyarakatan desa yang
bersi&t sorial dan dilandasi oleh semangat gotong royong
dan
kekeluargaan guna pendayagunaan potensi sumber daya air untuk
memenuhi kebutuhan bersama.
f

Pasal 4
Maksud pembentukan HIPPAM
adalah untuk:
d. mendorong dan membangun semangat persatuan, komunikasi dan
kesepahaman masyarakat desa dalam hal pengelolaan air bersih;
e. meningkatkan semangat gotong royong dan rasa tanggung javrab
masyarakat desa terhadap pengelolaan sumberdaya air khususnya air
bersih untuk mencukiq)i kebutuhan bersama;
f.

menguran^ siiat dan rasa ketcigantur^an akan pengelolaan sumberdaya
mr kepada pemerintah.
!

PasalS

Tujuan' pembentukan HIPPAM
adalah untuk mendukung
peningkatan kualitas taraf hidup dan kesfjahteraan masyarakat antara Iain
dalam bentuk:
f. Terwujudnya pembangunan, pcmeUharaan dan pengembangan jaringan
dan sarana / prasarana air bosih untuk kebutuhan warga;
g. Peningkatan efisiensi dan kemudahan dalam pelayanan;
h. Pemenuhan persyaratan kesehatan;
i . Keberlangsifflgan ketersediaan air bersih;
j . Terwujutnya distribusi air secara lebih adil dan merata. tsiE
i
*

i

1

j


BABIV
W I L A Y A H KERJA
Posaie

{

(1) Wilayah keqa HIPPAM
melipud selunih wilayah dan
masyarakat Desa ——-——— yang:
a, mendapat pelayamm air bersUi dari jaringan yang dikelola HIPPAM,
b. mendapat pelayanan air bersih dari sumber air yang dikelola
HIPPAM.
(2) Agar program kerja HIPPAM baik berupa pembangunan, pemeliharaan
rosqnm pelayananxtsrpnmlkihgfedbaXPID
dapat diselenggarakan lebih terarah dan terkendali,
maka wilayah keija sebagaimana dimaksud ayat (1) diba^ menjaifi 5
kelompok menurut wilayah dusun yang ada, melipud:
'a. Kelompok HIPPAM Dusun.
h. Kelompok HIPPAM Dusun
c. Kelompok HIPPAM Dusund. Kelompok HIPPAM Dusun
;dan
e. Kelompok HIPPAM Dusun*

\
\
i

BABV
PENGURUS
Pasal?

Struktur dan nama-nama Pengunis HIPPAM
beserta Pengurus
dan atau Ketua-Ketua Kelompok sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (2)
ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Desa sesuai kebutuhan berdasarkan
pedoman yang berlaku.
\
]
\

BABVI
PENUTUP
PasalS

1
(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan HIPPAM
akan diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sesuai
pedoman yang berlaku dan menqiakan ba^an tak terpisahkan dari
Peraturan Desa inL
(2) Segala iasilitas jaringan, sarana dan prasarana p^gelolaan air bersih
milik bersama yang telah ada di Desa
dinyatakan sebagai aset
HIPPAM
.
r

I

Pasal 9

1
F

Peraturan mulai ini berlaku sgak ditetapkan.

Ditet£q>kan di
Pada tanggal
2008
KEPALADESA —

LAMPIRAN I : PERATURAN DESA
NOMOR :
TAHUN 2008
TANGGAL :
- 2008

ANGGARAN DASAR HIPPAM
\
DESA

TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal I
HIPPAM
adalah lembaga kemasyarakatan desa yang dibentuk berdasaikan aspirasi
dan kebutuhan masyarakat dan berkedudukan di Desa
Kecamatan
Kabupaten Pacitan.

W I L A Y A H KERJA
Pasal 2
— meliputi seluruh pengelolaan air minum / air bersih
Wilayah keija HIPPAM
yang melayanai masyarakat Desa •

ASAS, MAKSUD D A N TUJUAN
I

'

I

'

Pasal 3

1

(1)

HIPPAM dibentuk berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 194S sebagai
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
i

(2)

HIPPAM merupakan lembaga kemasyarakatan desa yang bersifat sosial y a i ^ dilandasi
semangat gotong royong dan kekeluargaan guna pendayagunaan potensi sumber daya
mr untuk memenuhi kebutuhan bersama.

I

PasaI4

i
I

Maksud pembentukan HIPPAM adalah untuk:
a. mendorong dan membangun semangat, persatuan, komunikasi dan
masyarakat dalam hal kepentingan pengelolaan mr bersih;

kesepahaman

b. meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya air
khususnya air bersih untuk mencukiq>i kebutuhan bersama;
c. mengurangi sifat dan rasa ketergantungan akan pengelolaan sumberdaya air
pemerintah.
!

{

>

kepada

1

1 yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA
PasalS
i

Tujuan pembentukan HIPPAM adalah untuk mendukung peningkatao, kualitas taraf hidup
masyarakat pedesaan antara lain dalam bentuk:
a. Terwujiuhiya pembangunan, pemeliharaan dan pei^embangan jaringan dan sarana /
prasarana air bersih;
b. Peningkatan efisiensi dan kemudahan memperoleh pelayanan;
c. Pemenuhan persyaratan kesehatan;
d. Keberlangsungan ketersediaan air bersih;
e. Terwujutnya distribusi air secara lebih adil dan merata.

ANGGOTA
Pasal 6
Anggota HIPPAM

adalah semua kepala keluarga yang memperoleh pelayanan idr
bersih yang berasal dari sumber air dan jaringan tertentu yang dikelola HIPPAM
bersangkutan.


[
!
:

PENGURUS
Pasal?

i
1

(1) Pengurus HIPPAM dipilih dari dan oleh anggota melalui musyawarah dan mufakat dalam
rapat anggota.
[r
*r
(2) Masa bakti pengurus sebagmtnana ayat (1) sekurang-kurangnya selama ^-(tiga) tahun,
selanjutnya masih dapat dipilih kembali.
(3) Pengangkatan pengurus ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(4) Kepala Desa / Perangkat Desa tidak boleh diangkat menjadi Ketua HIPPAM.
(5) Struktur pengurus HIPPAM terdiri dari:
a. Ketua
1
b. Wakil Ketua
;
c. Sekretaris
*
dBendahara
;
e. Seksi Tekms
f. Ketua Kelompok.;
j

(6) Struktur sebagaunana dimaksud dalam ayat (5) dapat ditambah dan dikembangkan
dengan lain-lain seksi sesuai kebutuhan.

TUGAS-TUGAS PENGURUS
PasalS
Tugas - t i ^ a s pengurus antara lain:
I . Ketua mempunyai tugas:
a. Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan baik teknis maiqmn administrasi
dalam organisasi.
b. Mengadakan koordinasi dengan pemerintah desa maiqiun organisasi lainnya.
c.

>

11. Sekretaris mempunyai tugas:
a. Menyusun dan menginventarisasi data jumlah anggota, pengurus dan semua aset
milik HIPPAM;
b. Bersama bendahara melaksanakan administrasi keuangan baik penraimaan maupun
pengeluaran
|
c. Menyusim dan menyi^pkan bahan-bahan rapat anggota dan rapat pengurus
d. Menghimpun semua dokumen HIPPAM.

m.

Bendahara mempunyai tugas pengelolaan keuangan meliputi:
a. Menyusun usulan rencana biaya dalam rapat pmgurus / rapat anggota;
b. Mengumpulkan iuran;
c. Mengumpulkan dana dari sumber lainnya;
d. Mempertanggungjawabkan pengeluaran dan pemasukan uang kepada Ketua.

IV. Seksi Teknis mempimyai tugas:
a. Bersama-sama sekretaris membuat peta pei^elompokan pelayanan;
b. Menyusun jadwal pembagian m r ;
c. Merencanskan, melaksanakan dan mengawasi pengoperasian dan pemeliharaan
jaringan;
\
d. Mengumpulkan ! infonnasi tentang adanya ganggunan atau hambatan dalam
pembagian a i r ;iII
e. Mei^koordinir kegiatan p^bangunan, perbmkan / pemeliharaan dan rehabilitasi atas
kenisakan sarana/ prasana jaringan.
1

V . Ketua kelompok mempunyai tugas:
a. Mengkoordinir,! mendorong dan menggerakkan anggota kelompok dalam
melaksanakan peraturan organisasi;
b. Menampimg dan menyamptdkan aspirasi anggota kelompok kepada pengunis;
c. Menjonbatani dan mempeijuangkan kepentingan bersama anggota kelompok.

PEMBERHENTTAN PENGURUS
Pasal 9
Pengurus HIPPAM dfqiat berhenti atau diberiientikan.
*

i
I

Pasal 10

i
(1) Pengunis berhenti rqiabila habis masa jabatannya, meninggal dunia, beiiialangan tetap
atau mengundurkan diri.
(2) Pengurus dlbeihentikan apabila telah melakukan tindakan yang melanggar hukum yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dan atau berdasarkan adat istiadat setempat
dipandang telah melakukan pelanggaran susila yang dapat merugikan organisasi.
t
;
Pasal I I
i

(1) Pengunduran diri pengurus hanya dapat dilaksanakan ^labila alasan pengunduran diri
dapat disetujui dalam musyawarah khusus anggota.
3

(2) Kedudukan pengurus yang beihenti atau diberiieatikan dapat digantikan oleh pengurus
atau anggota yang lain yang diputuskan dalam musyawarah khusus anggota.

I

i

*

i
i
j

RAPAT PENGURUS

j

Pasal 12

i

Rapat pengurus terdiri dari rapat kerja pengurus dan rapat koordinasi / konsultasi.
!
PasalU
(1) Rapat kerja pengurus dilaksanakan sekurang-kurangnyaxtsrpnmlkihgfedbaXPID
setiap tiga bulan sekali, dihadiri
hanya oleh unsur pengurus.
(2) Rapal konsultasi / konsultasi dilaksanakan apabila. dihadiri oleh unsur-unsur diluar
pengurus.
t
!

PasalU

(1) Rapat pengurus dapat dilaksanakan pada tiap-tiap kelompok HIPPAM.
(2) Rapat pengurus tmtuk untuk mengambil keputusan sah apabila dihadiri sekurangkurangnya setengah dari jumlah pengurus.
I

MUSYAWARAH ANGGOTA
PasallS

i

(1) Musyawarah anggota terdiri dari musyawarah umum dan musyawarah khusus.
;

i

(2) Musyawarah umum dilaksanakan pada akhir masa bhakti kepengurusan, sekaligus
memilih pengurus baru.
!
(3) Musyawarah khusus dilaksanakan ^ b i l a ada hal-hal pentmg atau mcndcsak untuk
diselesaikan menyangkut kepentingan organisasi.
I

Pasal 16

i

(1) Hal-hal penting sebagaimana dimaksud Pasal antara lain menyangkut hal-hal
pembebamm materiil kepada anggota, pembebanan teriiadap keuangan organisasi,
kebijakan pengelolaan aset organisasi dan atau menyangkut organisasi HIPPAM.
(2) Pengelolaan aset sebagaimana dimaksud ayat (1) antara Iain meliputi pembangunan,
pemeliharaan, pembelian, penjualan, pengah^msan, tukar menukar, penyewaan atau
kerjasama dengan pihak kedua dan Imn-laln.
;

Pasal 17

\
Rapat pengurus atau musyawarah anggota dapat dilaksanakan pada masing-masing kelompok
sepanjang hanya menyangkut kepentingan kelompok bersangkutan.
\
i

i

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

i

Pasal 18

(1) Keputusan dalam rapat anggota HIPPAM diambil melalui musyawarah dan mufakat.

(2) Apabila musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dapat terc^>ai
maka dapat dilakukan dengan cara suara terbanyak dari anggota yang hadir.

PRODUK H U K U M
1

!

Pasal 19

I

Produk hukum HIPPAM terdiri dari Peraturan HIPPAM dan Keputusan Ketua HIPPAM.
i

S
\

PENUTUP

i

;

Pasal 20

t

Hal- hal mengenai pengaturan organisasi yang belum cukup diatur dalam ai^garan dasar ini
dapat diatur lebih lanjut dalam Peraturan HIPPAM.

KEPALADESA

I

PERATURAN DESA
LAMPIRANtrnjiVUTSRPNMJIHGFEDCBA
n
NOMOR :
TAHUN 2008
TANGGAL :
- 2008

ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIPPAM
\

I
\

SEKRETARIAT

I
[

Pasal 1
(1) Sekretariat HIPPAM

berkedudukan di Kantor Desa

i

(2) Sekretariat Kelompok HIPPAM beri:edudukan di pada wilayah kelompok bersangkutan
E

;

SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN

i
I
Pasal 2
Sumber-sumber pembiayaan organisasi HIPPAMxtsrpnmlkihgfedbaXPID
dapat berasal dari:
d. Swadaya anggota; \
e. Sumbangan, bantuan, hibah dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat;
f. Hasil usaha lain yang dilakukan oleh HIPPAM.

'

i
;

Pasal 3

(1) Untuk melaksanakan kegiatan HIPPAM, anggota dikenai kewajiban membayar iuran.
1

(2) Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari iuran pokok, iuran bulanan dan
iuran pembangunan.'
1

Pasal 4
T

(1) Besamya iuran pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebesar Rp
per kepala keluarga, dlbayar sekali pada awal pembentukan HIPPAM.

(• • •) •

(2) Besamya iuran bulanan dan iuran pembangunan ditetapkan dengan Keputusan Ketua
HIPPAM setelah mend^iat persetujuan dalam musyawarah anggota.
i

i

\

PasalS

Anggota dapat dipungut iuran pembangunan dalam rangka membiayai kegiatan
pembangunan yaog roembutubkan biaya besar y a i ^ tidak cukup dibtayai dari iuran pokok
dan iuran bulanan.
\

I
I

Pasal 6

Pengurus dapat memberikan kermganan atau pembebasan iuran bagt anggota yang dipanckmg
kurang mampu.
!

i

IyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA
Pasal?
t

Semua penerimaan dan pengeluaran keuangan oiganisasi dikelola oleh Bendahara dengan
persetujuan Ketua dan dipertanggungjawabkan kepada anggota.

\

PENGEMBANGAN USAHA

i

\

PasaltmjihcbZSI
7

!

HIPPAM dapaX mengembangkan usaha-usaha ekonomi yang sah dengan tujuan untuk
penggalian dana.
;

!

KELOMPOK W I L A Y A H KERJA

i
t

\

PasalS

(1) Untuk membantu tugas-tugas pengunis dalam melaksanakan koordinasi dan pelayanan,
wilayah keija HIPPAM dapaX dibagi menjadi kelompok-kelompok kerja HIPPAM
menurut Wilayah Dusun sebagai berikut:
1. Kelompok HIPPAM Dusun
;
2. Kelompok HIPPAM Dusun
;
3. Kelompok HIPPAM Dusun
;
4. Kelompok HIPPAM Dusun
;
5. Kelompok HIPPAM Dusun
.
(2) Kepengurusan lengkap tiap kelompok ditetapkan dengan Keputusan Ketua HIPPAM.
t
i
s

j

H A K D A N KEWAJIBAN ANGGOTA

j

Pasal9

Kewajiban anggota HIPPAM antara lain:
h. Menggunakan air bersih secara hemat;
L Turut serta bertanggung jawab secara aktif dalam memelihara. melestarikan dan
mengamankan sumber-sumber air serta semua sarana, prasarana, kekayaan dan fasilltas
HIPPAM sebagai milik bersama;
j . Membayar iuran yang besamya telah disepakati dalam rapat anggota;
k. Hadir dan aktifmengambil bagian dalam r^iat anggota;
L Beqpartisipasi aktif dalam memajukan orgamsasi;
m. Mentaati dan menegakkan tata teitib HIPPAM yang berlaku;
n. Lain-lain yang diputuskan dalam rapat anggota dan atau rapat pengurus.
t
r

r

t

'

Pasal 10

<

i

Anggota HIPPAM mempunyai hak - hak antara l a i n ;
e. Mengajukan usul dan pendfqmt dalam forum rapat anggota;
£. Memperoleh pemba^an air bosih.
g. Memilih dan dipUih menjadi pengurus.
h. Melakukanpengawasan atas jalannya orgamsasi.
I

I

jyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA
SANKSI ORGANISASI

\

Pasalll

[

Anggota yang melanggar kewajiban tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan d^iat
dikenai smiksi organisasi.

1

Pasal 12

(1) Sanksi organisasi sebagaimana dimaksud Pasal 11 dapat berupa peringatan dan tegoran
oleh pengurus.
j
(2) Pelanggaran yaog menyebabkan kerugian atau kenisakan fasUitas HIPPAM diwajibkan
memperbaiki kerusakan tersebut atau mengganti biaya sebesar mlai kenisakan yang
ditimbulkannya. r
i

PENUTUP

I

Pasal 13

i

Hal hal mengenai pengaturan operasional rumah tangga organisasi yang belum cukup