PERBUP NO 44 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KAB PACITAN

BUPATI PACITAN
PERATURAN BUPATI PACITAN
NOMORtiJI
J\ J\
TA11UN2010
TENTANG
PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN S E C A R A E L E K T R O M K
!
KABUPATEN PACITAN
DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MAMA ESA
BUPATI PACITAN

bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas,
transparansi, dan akuntabiliias dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah perlu dilaksanakan pengadaan barang/jasa
secara elektronik;
bahwa agar pengadaan barang/jasa secara elektronik dl
Kabupaten Pacitan berjalan dengan tertib dan lancar maka perlu
dibentuk Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik (UnitLPSE);
bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b diatas,
perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Unit

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (Unit-LPSE) Kabupaten
Pacitan.

Menimbang

Mcngingat

1.
2.

3.

4.
5.
6.
7.
8.

9.


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi. KolusI dan
Nepotisme;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemcrintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana lelah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007;

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 7 Tahun 2006
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
Pacitan;

10.

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 19 Tahun 2007
;
tentang Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
1
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pacitan;
; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 1 Tahun 2009
•:
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
i 12.
Peraturan Bupati Pacitan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Uraian
!
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten
1
Pacitan.

izywvutsrponmlkjihgfedcbaZVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

Memperhatikan

I Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
t Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Layanan Pengadaan Secara
i Elektronik.
i

MEMUTUSKAN:

}

Menetapkan

\ PERATURAN BUPATI T E N T A N G PEMBENTUKAN
UNIT
PENGADAAN
SECARA
ELEKTRONIK

I LAYANAN
i K A B U P A T E N PACITAN

I

BAG I
K E T E N T U A N UMUM

j

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Pacitan;
2. Pemerintah adalah Pemerintah Kabupaten Pacitan;
3. Kepala Daerah adalah Bupati Pacitan;
4. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah
lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Instansi / institusi yang
menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan / atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
6. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran Kementerlan/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi Iain Pengguna APBN/APBD;
7. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh
PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD;
8. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa;
9. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa
adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
yang prosesnya dimulal dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan
untuk memperoleh Barang/Jasa;
10. Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik atau E-Procurement adalah Pengadaan Barang/Jasa
yang mengikuti ketentuan Peraturan Presiden tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah dan
dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik scsuai dengan
aturan perundang-undangan;
11. LPSE Pusat adalah Unit kerja yang dibentuk oleh dan berada di bawah tanggung jawab
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, yang bertugas secara khusus untuk

mengelola dan mengembangkan sistem e-Procurement;
1

iI

12. Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kabupaten Pacitan selanjutnya disebut Unit-LPSE
adalah unit kerja yang dibentuk untuk sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik
(SPSE) dan memfasilitasi SKPD kepada Portal Pengadaan Nasional;
13. Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Pacitan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
pemerintah di Kabupaten Pacitan yang berfungsl melaksanakan pengadaan Barang/Jasa di SKPD;
14. Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan selanjutnya disebut Pokja ULP adalah tim yang terdiri
dari pegawai negeri bersertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah yang bertugas
melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa di dalam ULP;
15. Penyedia Barang/Jasa i adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya;
16. Portal Pengadaan Nasional adalah pintu gerbang sistem informasi elektronik yang terkait dengan
informasi Pengadaan Barang/Jasa secara nasional yang dikelola oleh LKPP;
17. Pengguna SPSE adalah percrangan / badan usaha yang memiliki hak akses kepada SPSE
direpresentasikan oleh User ID dan Password yang diberikan LPSE;


18. Registrasi adalah proses pendaftaran penyedia barang/jasa untuk mendapatkan kode akseszywvutsrponmlkihg
{user
iddznpassword) kedalam sistem aplikasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
19. Verifikasi adalah proses penentuan kelayakan penyedia barang/jasa oleh Unit-LPSE melalui
mekanisme kontrol secara asas nyata dalam proses registrasi/pendaftaran calon penyedia
barang/jasa yang meliputi persetujuan password dan penyampaian notifikasi persetujuan;
20. Pakta Integritas adalah sural pemyataan yang ditandatangani oleh PPK/Unit Layanan
Pengadaan/Penyedia Barang/Jasa yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan korupsi,
kolusl dan nepotisme dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
21. Tanda Tangan Elektronik (identitas digital) adalah tanda tangan yang terdiri atas informasi
elektronik yang dilekalkan, terasosiasi atau terkait dengan informasi elektronik lainya yang
digunakan sebagai alat verifikasi dan otentikasi;
22. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan,
diterima, atau disimpan, dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya,
yang dapat dillhat, ditampilkan, dan / atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik
letapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, pela, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf,
landa, angka, kode akses simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti alau dapat
dipahami oleh orang yang mampu memahamlnya;
23. User id adalah nama atau pengenal unik sebagai identitas diri yang digunakan untuk bcroperasi dl
dalam suatu sistem elektronik;

24. Password adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna SPSE untuk
memverifikasi User ID dalam SPSE;
25. Kode Elektronik atau Hash Key adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya atau kombinasi
diantaranya, yang merupakan kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi dokumen pada suatu
sistem elektronik;tjif j
26. Para pihak adalah semua pengguna yang menggunakan sistem e-Procurement;
27. Sertifikal Keahlian Pengadaan Barang/Jasa adalah landa buktl pengakuan dari pemerintah alas
kompetensi dan kemampuan profesi dibidang Pengadaan Barang/Jasa.
j


i

BAB II
P E M B E N T U K A N , TUGAS DAN FUNGSI L P S E


Pasal 2

i


Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Unit Layanan Pengadaan Sistem Elektronik Kabupaten Pacitan
(Unil-LPSE) untuk memfasilitasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik.

Pasal3
f
1

(1) . Unit-LPSE mempunyai tugas meliputi:
a. Memfasilitasi PA / KPA mengumumkan rencana umum pengadaan;
b. Memfasilitasi ULP menayangkan pengumuman pelaksanaan pengadaan;
c. Memfasilitasi ULP melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa secara eIektronik;dan
d. Memfasilitasi Penyedia barang/jasa dan pihak-pihak yang berkepentingan menjadi pengguna
SPSE.iI
i
(2) . Unit-LPSE dapat melayani kebutuhan BUMN/BUMD/Organisasi non-Pemerintah melaksanakan
pengadaan barang/jasa secara elektronik.
(3) . Unit-LPSE tidak melaksanakan dan tidak bertanggung jawab terhadap pembuatan paket
pengadaan barang/jasa pemerintah, penentuan metode dan persyaratan pengadaan, penyusunan
jadwal pengadaan dan perubahannya, isi dokumen pengadaan beserta adendumnya. isi

pengumuman, isian data kualifikasi dari penyedia barang/jasa, berita acara pemberian
penjelasan,
isi
dokumen
penawaran,
hasil
evaluasi,
berita
acara
hasil
pelelangan/seleksi/pemilihan langsung, penelapan pemenang dan pengumuman, serta isi
sanggahan dan jawaban.
'

PasaU

1

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1), Unit-LPSE
menyelenggarakan fungsl meliputi:
a. penyusunan program kegiatan, ketatausahaan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan Pengadaan
Barang/Jasa secara Elektronik;
b. pengelolaan SPSE dan infrastruktumya;
c. pelaksanaan registrasi dan verifikasi Pengguna SPSE;dan
d. pelaksanaan pelayanan pelatihan dan dukungan teknis pengoperasian SPSE.
;
!

BAB III
ORGANISASI

!

!

Baglan Pertama
Bcnluk Organisasi

\

Pasal5

Unit-LPSE merupakan lembaga non struktural yang berkedudukan di bawah koordinasi Kepala
Baglan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan.
i
t
Bagian Kcdua
;
Pcrangkalan Organisasi
i

]

Pasal6

(1) Perangkat Organisasi Unit-LPSE terdiri dari:
a. Kepala;
{
b. Sekretariat;tjif
i
c. Bidang Administasi Sistem Elektronik;
d. Bidang Registrasi dan Verifikasi Pengguna;dan
e. Bidang Layanan dan Dukungan.
(2) Bagan susunan organisasi Unit-LPSE sebagaimana tersebul dalam Lampiran I Peraturan Bupali
ini.

I
I

Bagian Ketiga

I

Tugas Perangkat Organisasi

!

Pasal 7

1

Kepala Unit-LPSE mempunyai tugas memimpin Unit-LPSE dalam menjalankan tugas dan fungsl
LPSE.
!

\

rasal 8

r
i

(1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, ketatausahaan, pembinaan dan
pengendalian terhadap program, kegiatan, administrasi dan sumber daya di lingkungan UnitLPSE;
j
i

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayal (1), sekretariat menyelenggarakan
fungsi:
\
a. Koordinasi kegiatan di lingkungan Unit-LPSE dan lembaga terkait;
b. Penyelenggaraan ketatausahaan dan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsl Unit-LPSE;
c. Pengelolaan sarana, prasarana dan sumber daya;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan;dan
e. Pelaksanaan tugas , lain yang diberikan oleh Kepala Unit-LPSE sesuai dengan tugas dan
fungsi.
\
I

Pasal 9

(1) Bidang Administrasi Sistem Elektronik mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan SPSE;
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Administrasi Sislem
Elektronik menyelenggarakan fungsl:
a. Penyiapan dan pemeliharaan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan;
b. Penanganan permasalahan teknis yang terjadi untuk menjamin kehandalan dan ketersediaan
layanan;
c. Pemberian informasi kepada LKPP tentang kendala teknis yang terjadi di Unit-LPSE;dan
d. Pelaksanaan instruksl teknis dari LKPP.
I

Pasal 10

(1) Bidang Registrasi dan Verifikasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan registrasi dan
verifikasi pengguna SPSE;
(2) Dalam melaksanakan' tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) , bidang Registrasi dan
verifikasi menyelenggarakan fungsi:
a. Pelayanan pendaftaran Pengguna SPSE;
b. Penyampaian informasi kepada calon pengguna SPSE tentang kelengkapan dokumen yang
dipersaratkana;
|
c. Verifikasi seluruh' informasi dan dokumen sebagai persyaratan pendaftaran pengguna
SPSE;dan
;
d. Pengelolaan arsip dan dokumen pengguna SPSE.
(3) Bidang Registrasi dan Verifikasi berhak untuk menyetujui atau menolak pendaftaran Pengguna
SPSE;
\
I

(4) Bidang Registrasi dan Verifikasi dapat menonaktifkan User ID dan Password Pengguna SPSE
apabila ditemukan pelanggaran terhadap persyaratan dan ketentuan penggunaan SPSE, dan
permintaan dari PA/KPA/PPK dan ULP berkaitan dengan blacklist.
I

Pasal 11

(1) Bidang Layanan dan Dukungan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pelatihan dan
dukungan teknis pengoperasian aplikasi SPSE;
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Layanan dan
Dukungan menyelenggarakan fungsi:
a. pemberian layanan konsultasi mengenal proses pengadaan barang/jasa secara elektronik;
b. pemberian informasi tentang fasilltas dan fitur aplikasi SPSE;
c. penanganan keluhan tentang layanan Unit-LPSE;dan
d. pelayanan pelatihan penggunaan aplikasi SPSE.

i
i

t

'
Bagian Keempat
Pengangkatan dan Pemberhentian Keanggotaan Unit-LPSE
I

Pasal 12

Keanggotaan Unit-LPSE diangkat dan diberhenlikan oleh Bupati dalam suatu Keputusan.
;
j

BAB IV
PEGAWAI L P S E

t

:

Pasal 13

(1) Pegawai Unit-LPSE adalah pegawai negeri atau non pegawai negeri yang ditugaskan
menjalankan tugas dan fungsi Unit-LPSE;
(2) Pegawai Unit-LPSE wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.

Memiliki kualiias teknis dan manajerial;

b.

Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas;

c.

Memiliki pengetahuan tentang pengadaan barang / jasa;

d.

Memiliki pengetahuan tentang teknologi informasi;dan

e.

Memahami seluruh jenis pekerjaan yang menjadi tugasnya.

I

(3) Pegawai LPSE dilarang merangkap menjadi PPK / Kelompok Kerja ULP yang pelaksanaan
pengadaan barang/jasanya dilaksanakan dengan e-procurement melalui Unit-LPSE;
(4) Pegawai LPSE tidak wajib memiliki sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa.
i
BAB V
K A R I E R , TUNJANGAN, HONORARIUM, PENDIDIKAN

Pasal 14
t

Pegawai negeri yang ditugaskan di Unit-LPSE berhak mendapatkan jenjang karier struktural atau
fungsional sesuai peraturan perundang-undangan.
j

;

Pasal 15

(1) Pegawai Negeri yang ditugaskan dl Unit-LPSE sebagai pejabat atau pelaksana berhak menerima
tunjangan atau tambahan penghasilan yang besamya sesuai kemampuan daerah dengan
memperhatikan beban, kondisi, atau prestasi kerja;
I

(2) Tunjangan atau tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
i

Pasal 16

Pegawai Unit-LPSE diberikan honorarium yang besamya disesuaikan dengan kemampuan Daerah
dengan memperhatikan beban kerja.
I.

;

Pasal 17

Unit-LPSE dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawainya melalui pendidikan
formal atau non-formal sesuai dengan lingkup pekerjaan Unit-LPSE.

t

j
!

BAB VI
TATA KERJA

i
[

Pasal 18

I

(1)

Unit-LPSE menjalin hubungan kerja dengan PA/KPA/PPK/ULP;

(2)

Unit-LPSE berkoordinasi dengan LKPP.
j

(1)

Hubungan kerja Unit-LPSE dengan PA/KPA/PPK/ULP, antara Iain:
a.
b.
c.
d.

(2)

Pasal 19

memberikan dukungan teknis berkaitan dengan penayangan rencana umum pengadaan dan
pengumuman pengadaan dalam Portal Pengadaan Nasional;
melaksanakan koordinasi dan konsultasi dalam rangka penyelesaian permasalahan teknis
proses pengadaan barang/jasa secara elektronik;
menyediakan laporan hasil pengolahan data SPSE (e-reporting) terkait dengan proses
pengadaan barang/jasa secara elektronik; dan
menerima masukan untuk peningkatan layanan yang diberikan oleh Unit-LPSE.

Koordinasi Unit-LPSE dengan LKPP, antara lain:
a.
b.

melaksanakan konsultasi sesuai dengan kebutuhan, dalam rangka penyelesaian persoalan
yang dihadapl dalam proses pengadaan barang/jasa secara elektronik;
memberikan informasi dan usulan teknis kepada LKPP terkait permasalahan dan
pengembangan aplikasi SPSE.
i

i
I

BAB VII
PEMBIAVAAN

i

Pasal 20

Semua biaya yang limbul dalam rangka pembentukan dan pengelolaan Unil-LPSE dibebankan
kepada Anggaran Daerah. !
;
BAB VIII
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Pasal 21

i
(1)

Unit-LPSE menyusun dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional untuk menjamin
keberlangsungan penyelenggaraan sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik;
t

(2)

Standar Prosedur Opcrasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
mencakup:
>
a. registrasi dan verifikasi Pengguna SPSE;
b. layanan Pengguna SPSE;
c. penanganan masalah (error handling);
d. Pemeliharaan dan pengamanan infrastruktur SPSE;
e. Pemeliharaan kinerja dan kapasitas SPSE;dan
f. Pengarsipan dokumen elektronik (file backup).

(3)

Standar Prosedur Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Peraturan
Kepala Unit-LPSE. ;

1

zywvutsrponmlkjihgfedcbaZVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

i
I

'
Bagian Pertama
Registrasi dan Verifikasi Pengguna SPSE
\

Pasal 22

i
£

(1) Unit-LPSE tidak perlu melakukan pemeriksaan lapangan;
(2) Proses verifikasi tidak meniadakan proses pengisian, pengiriman data kualifikasi oleh Penyedia
Barang/Jasa, dan klarifikasi data kualifikasi oleh ULP dalam proses Pengadaan Barang/Ja3a;dan
(4) Pengguna SPSE selain Penyedia Barang/Jasa adalah ULP, PPK, Auditor, atau entitas lain yang
ditetapkan dalam Syarat dan Ketentuan Penggunaan SPSE.
Bagian Kedua
< Fasilitas Layanan Penggunaan LPSE
t
:

Pasal 23

Unit-LPSE menyediakan fasilitas:
(a) Ruang layanan pemasukan penawaran (bidding room), pelatihan, dan verifikasi;
(b) Akses intemet dan intranet untuk Pengguna SPSE yang berkunjung ke lokasi Unit-LPSE;
(c) Pelayanan konsultasi penggunaan SPSE melalui intemet, teipon dan kunjungan ke lokasi
Unit-LPSE;dan
;
(d) Pengumuman atau informasi kepada Pengguna SPSE jika sedang menghadapi permasalahan
teknis yang dapat menghambat aktivitas Pengguna SPSE.
Bagian Ketiga
; Penanganan Masalah (Error

Handling)

Pasal 24
!

(1) Unit-LPSE menangani kendala teknis yang terjadi dalam penyelenggaraari SPSE;
(2) Unit-LPSE menjadi saksi dalam hal dokumen penawaran tidak dapat dibuka oleh ULP dan
menuangkannya dalam berita acara kesaksian;
(3) Unit-LPSE dapat menemskan kendala teknis ke LKPP jika berkaitan dengan:
a. permasalahan aplikasi SPSE yang tidak dapat diselesaikan oleh LPSE;
b. permasalahan yang belum tercakup dalam aplikasi SPSE.
!
Bagian Keempat
Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur LPSE
r

\

Pasal 25

(1) Unit-LPSE membuat mekanisme pengelolaan dan pengamanan server dan jaringan;
(2) Pengelolaan server SPSE mengacu kepada standar pengelolaan data center;
(3) Pengaturan ruang server SPSE antara lain memperhatikan ketentuan suhu ruangan, cadangan satu
daya, dan keamanan fisik;

i

(4) Semua pengunjung yang akan memasuki ruang server harus mendapat izin dari pejabat yang
berwenang di Unit-LPSE;dan
<

(5) Pengelolaan server SPSE harus memperhatikan aspek yang memudahkan untuk kegiatan
pemeliharaan seperti pemantauan, dokumentasi, dan penyimpanan data.

I

!(

iyutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Bagian Kelima

Pemeliharaan Kinerja dan Kapasitas SPSE
I

Pasal 26

t

hardisk dan RAM
(1)zywvutsrponmlkjihgfedcbaZVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
Unit-LPSE melakukan monitoring harian terhadap kondisi dan kapasitaszywvutsrponmlkihgfedcbaUPKIHF
serta melakukan penggantian/penarnbahan jika komponen tersebut mengalaml kondisi kritis;
i
(2) Unit-LPSE membuat pengaturan bandwilh internet dan pemantauan traffic;
(3) Unit-LPSE melakukan pemantauan terhadap koneksi internet server
mengambil langkah yang diperiukan jika leijadi gangguan koneksi;

SPSE dan segera

(4) Unit-LPSE memberikan pengumuman jika sedang melakukan proses pemeliharaan server SPSE
dan/atau perangkat lain;
(5) Unit-LPSE memantau kinerja piranti lunak, piranil keras dan jaringan, serta melakukan
peningkatan / penggantian / penambahan jika diperlukan;dan
(6) Unit-LPSE memberikan akses kepada LKPP untuk melakukan monitoring server SPSE.
r
I
Bagian Keenam
Pengarsipan Dokumen Elektronik (File Backup)
s

I

Pasal 27

E

(1) LPSE harus melakukan back up terhadap file sistem dan database SPSE;
(2) Back up harus disimpan dalam media penyimpanan yang mudah dipindah (portable) dan
diletakkan di suatu tempat yang aman lerpisah dari ruang sender;
i

(3) Ketentuan pengarsipan dokumen elektronik mengikuti ketentuan yang berlaku.
i

I
\

Bagian Kctujuh
Pelaporan
Pasal 28

Unil-LPSE
wajib melaporkan kepada PA/KPA/PPK apabila ditemukan penyimpangan atas
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dengan tembusan kepada Inspektur Kabupaten
Pacitan.
'
BAB I X
K E T E N T U A N LAIN-LAIN
Pasal 29
Hal-hal yang belum dialur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan
diatur lebih lanjut oleh Kepala Unit-LPSE.
BABX
KETENTUAN PERALlllAN
Pasal 30
(1) Dengan berlakuknya peraturan ini maka sebaglan proses pengadaan barang / jasa di SKPD
Pemerintah Kabupaten Pacitan harus menerapkan e-Procurement;

i
}

(2) Untuk menjamin implementasi pelaksanaanzywvutsrponmlkihgfedcbaUPKIHFEB
e-Procurement. masing - masing pimpinan Unit kerja
/ SKPD Kabupaten Pacitan dan/atau Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. dapat
membuat tahapan pelaksanaan pengadaan paket yang akan menggunakan e-Procurement balk
keseluruhan atau sebagian paket di Unit keija / SKPD;
(3) Untuk pelaksanaan pengadaan dengan e-Procurement masing-masing pimpinan Unit kerja /
SKPD harus melakukan koordinasi dengan Unit-LPSE;dan
(4) Dalam melaksanakan fungsinya teruiama dalam pengelolaan sistem e-Procuremeni, Unit-LPSE
dapat melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Unit-LPSE lain dan Unit-LPSE Pusat serta
dapat mengajukan saran perubahan-perubahan yang diperiukan untuk penyempurnaan prosedur
dan sistem e-Procurement.
I

IyutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
BABX
jiI
i

PENUTUP

t
)

\

Pasal 31

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Pacitan Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Pacitan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.i



Pasal 32

}

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di : PACITAN
Padatanggal
:
- / Z - 2010
WAKI

I PACITAN

SOEDIBJO

i

(2) Untuk menjamin implementasi pelaksanaanzywvutsrponmlkihgfedcbaUPKIHFEB
e-Procurement. masing - masing pimpinan Unit kerja
/ SKPD Kabupaten Pacitan dan/atau Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, dapat
membuat tahapan pelaksanaan pengadaan paket yang akan menggunakan e-Procurement balk
keseluruhan atau sebagian paket di Unit kerja / SKPD;
(3) Untuk pelaksanaan pengadaan dengan e-Procurement masing-masing pimpinan Unit kerja /
SKPD harus melakukan koordinasi dengan Unit-LPSE;dan
(4) Dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam pengelolaan sistem e-Procurement, Unit-LPSE
dapat melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Unit-LPSE lain dan Unit-LPSE Pusat serta
dapat mengajukan saran perubahan-perubahan yang diperiukan untuk penyempurnaan prosedur
dan sistem e-Procurement.
\
\

BABX
PENUTUP

1

Pasal 31

Pada saal peraturan inl mulai berlaku, maka Peraturan Bupali Pacitan Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Pacitan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.
f

j

Pasal 32

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

i
j

Ditetapkan di : PACITAN
Padatanggal
: 30 - 12 - 2010

i
I

W A K I L BUPATI PACITAN

i

Cap.ttd.

I

H.G. SOEDIBJO
\

Diundangkan di Pacitan
Padatanggal 30 Desember 2010
SEKRETARIS DAERAH

Pembina Utama Madya
NIP. 19571017 198303 1 014
B E R I T A D A E R A H K A B U P A T E N PACITAN TAHUN 2010 NOMOR 47

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI PACITAN
Nomor :
TAHUN
2010
Tanggal:tiJI} 0 • l l . 2010

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
UNIT LAYANAN PENGADAAN S E C A R A E L E K T R O N I K
KABUPATEN PACITAN
t

KEPALA

SEKRETARIAT

STAF SEKRETARIAT

BIDANG
ADMINISTRASI
SISTEM
ELEKTRONIK

BIDANG
REGISTRASI DAN
VERIFIKASI

BIDANG
L A Y A N A N DAN
DUKUNGAN

WAKI

PATI PACITAN

H.C. SOEDIBJO