PERBUP NO 20 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN UPL UNIT LAYANAN PENGADAAN KAB PACITAN

BUPATI PACITAN
:

PERATURAN BUPATI P A C I T A N
NOMOR
T A H U N 2010

TENTANG
i
PEMBENTUKAN UNIT L A Y A N A N PENGADAAN (ULP) jiYUTSRPONMLKIGEDBA
j
KABUPATEN P A C I T A N
DENGAN R A H M A T T U I I A N YANG M A H A ESA i
i

j
Menimbang

:

a.

j
I
j
t

BUPATI PACITAN
bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas,
transparansi, persalngan sehat dan akuntabilitas dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa Pemenntah Kabupaten Pacitan, maka perlu
adanya suatu Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang berfhngsi
melaksanakan layanan pengadaan barang/jasa;

b. I
I
;
j

t

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf utrponmiecOIA

a di atas, dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal I angka 6 "Pasal
10 ayat (2a)" Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Perubahan Keempat Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, perlu dibentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) I
I
Kabupaten Pacitan dengan menuangkannya dalam suatu Peraturan
; Bupati.
I

Mengingat

:

I . \ Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara;
2. I Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
• Negara;
3. f Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
; Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
> Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

4. j Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
f Keuangan Daerah;
5. f Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
; Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
\ Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
6.iIi Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi
] Perangkat Daerah;
7. I Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
f Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8. ; Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
• Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
• beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95
1 Tahun 2007;

f

9. i sifI
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pacitan;
11.; Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Orgamsasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Pacitan;
i

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan;
13. ' Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 Tahun 2007
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan;
14. i Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 22 Tahun 2007
I
Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Pacitan;
15. ; Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 1 Tahun 2009
Pengelolaan Barang Milik Daerah.

tentang

t


tentang
tentang
tentang

16. : Peraturan Bupati Pacitan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Uraian
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten
Pacitan.
Memperhatikan

:

Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 002/PRT/KA/V1I/2009 Tentang Pedoman Pembentukan Unit
Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah.
;

Menetapkan

MEMUTUSKAN


PERATURAN BUPATI PACITAN TENTANG PEMBEIVTUKAN
UNIT L A Y A N A N PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN
i
;

BAB I
KETENTUAN U M U M

i

Pasal 1

^

Dalam peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Pacitan
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pacitan;
3. Bupati adalah Bupati Pacitan
4. Pengadaan Barang/Jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai

dengan APBD/APBN,' baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia
barang/jasa;
<
5. Pengguna Anggaran selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan pengguna
anggaran SKPD, sebagaimana dimaksud dalam Undreig-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, atau pejabat yang disamakan pada institusi Iain pengguna
APBN/ABPD;
'
6. Kuasa Pengguna Anggaran selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditunjuk oleh
Pengguna Anggaran atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan anggaran SKPD;
7. Pejabat Pembuat Komitmen selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diangkat oleh
PA/KPA sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan
barang/jasa;
8. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Dewan Gubemur Bank Indonesia (HI) / Pemimpin Badan Hukum Milik
Negara (BHMN)/Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) sebagai pemilik pekeijaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan
barang^asa;
|
utrponmiecOIA

i
-



\

\

^

:

-I



t

9. Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Pacitan selanjutnya disebut ULP adalah unit yang

bertugas menyelenggarakan seluruh pelayanan pengadaan barang/jasa dan mengkoordinasikan
semua kegiatan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pada Dinas/Badan/Kantor/Lembaga/
Satuan Kerja di Pemerintah Kabupaten Pacitan atau imit keija setingkat BUMD;
10. Kelompok Keija ULP selanjutnya disebut Pokja ULP adalah tim yang terdiri dari pegawai
negeri bersertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah yang bertindak sebagai panitia
pengadaan barang^asa yang bertugas melaksanakan pemilihan penyedia barang^asa di dalam
ULP;
i
11. Sertiflkat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah adalah tanda bukti pengakuan atas
kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah yang
dikeluarkan oleh LKPP. I

I
'
i

BAB I I
PEMBENTUKAN ULP i




Pasal 2 sifI
i

Dengan Peraturan Bupati ini, dibentuk Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Pacitan (ULP).
!

BAB I I I
KEDUDUKAN

I

Pasal 3

i

Kedudukan ULP adalah sebagm pelaksana pengadaan barang/jasa pemerintah Kabupaten Pacitan,
dan merupakan lembaga non struktural, berada dibawah koordinasl Bagian Administrasi
Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan dan bertanggungjawab kepada Bupati.
f

1
BAB I V
!
MAKSUD DAN TUJUAN
I

i
I

Pasal 4

(1) Maksud dibentuknya iULP sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 adalah dalam rangka
meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi, persalngan sehat dan akuntabilitas dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah Kabupaten Pacitan sesuai ketentuan
Perundang-undangan yang berlaku
(2) . ULP Kabupaten Pacitan dibentuk dengan tujuan:
a. Membuat proses pengadaan barang^asa pemerintah menjadi lebih terpadu, efektif, efisien,
transparan dan akuntabel;
b. Menciptakan situasi yang kondusif dan bebas praktek K K N dalam proses pengadaan
barangjasa bag! para pihak terkait guna mendukung pemerintahan yang bersih;
c. Menjamin persamaan kesempatan, akses dan hak bagi penyedia barang/jasa agar tercipta
persaingan usaha yang sehat;
d. Meningkatkan efektifitas tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi;
e. Menjamin proses pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan oleh aparatur yang
profesional.utrponmiecOIA
I
I

1

t

i

BABV

I

RUANG L I N G K U P

I

>

I

Pasal 5

i

Ruang lingkup pelaksanaan tugas ULP meliputi penyelenggaraan pengadaan barang/jasa
Pemerintah Kabupaten Pacitan yang dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa dengan nilai diatas
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). utrponmiecOIA
I

Pasal 6

1

i

Pengadaan barang/jasa di luar ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilaksanakan
oleh Pejabat/Panitia Pengadaan barang^asa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
'
\
;

BAB V I
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Tugas dan Fungsi

!

Pasal 7

ULP mempunyai fungsi pengkoordinasian, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Pasal 8
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, ULP mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pengadaan baran&jasa dengan nilai diatas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan ditandatanganinya kontrak oleh PA/KPA/PPK;
b. Membuat laporan mengenai proses dan basil pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA/PPK
dan/atau laporan mengenai pelaksanaan tugas ULP kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
c. Melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui
Layanan Pengadaan Secara Elektronik {e-procurement);
d. Melaksanakan penyebar luasan strategi, kebijakan, standar, sistem dan prosedur pengadaan
barang/jasa pemerintah;
e. Melaksanakan bimbingan teknis dan advokasi bidang pengadaan;
f. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh pel^sanaan pengadaan barang/jasa;
g. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia bidang pengadaan;
h. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pengadaan barang/jasa; dan
i . Menetapkan penyedia barang/jasa yang melakxdcan penipuan/pemalsuan dan pelanggaran
lainnya seperti yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 80 Tahim 2003 ke daftar
hitam dengan tembusan semua SKPD serta raelaporkannya kepada LKPP.
f
;
\
Bagian Kedua
Perangkat Organisasi
!

Pasal 9
j
r

Perangkat Organisasi ULP terdiri dari:
a. Kepala;
^
b. Sekretariat;
;
c. Bidang Pengadaan:
1. Bidang Pengadaan Barang:
> Pokja-pokja
2. Bidang Pengadaan Jasa Pemborongan/Konstruksi:
> Pokja-pokja
\

I

3. Bidang Pengadaan Jasa Konsultansi:
> Pokja-pokja
|
4. Bidang Pengadaan Jasa Lainnya:
>

Pokja-pokja

;

jiYUTSRPONMLKIGEDBA

j

Pasal 10

ULP dipimpin oleh seorang Kepala.
\

Pasal 11

(1) . Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala ULP.
j
(2) .Untuk membantu pelaksanaan tugas sekretaris, diangkat staf sekretariat yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. utrponmiecOIA
i

j

Pasal 12 sifI

i

(1) Bidang Pengadaan terdiri dari Bidang Pengadaan Barang, Bidang Pengadaan Jasa
Pemborongan/Konstruksi, Bidang Pengadaan Jasa Konsultansi, dan Bidang Pengadaan Jasa
Lainnya.
;
(2) Masing-masing Bidang Pengadaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala ULP.
(3) Dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa di dalam masing-masing bidang dibentuk
Kelompok Kerja ULP yang bertindak sebagai panitia pengadaan barang/jasa yang bertugas
melaksanakan pemilihan penyedia barangjasa.
Pasal 13 ,
i

(1) Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) ULP sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat (3)
ditetapkan oleh Kepala ULP dalam suatu Keputusan.
(2) Keanggotaan Kelompok Kerja (Pokja) ULP berasal dari anggota masing-masing bidang
pengadaan sesuai dengan kebutuhaimya.
(3) Keanggotaan Kelompok Kerja (Pokja) ULP berjumlah gasal, beranggotakan sekurangkurangnya:
|
a. Sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang untuk pengadaan barangjasa pemborongan/jasa lainnya
sampai dengan nilai Rp. 500.000.000,00 (Lima Ratus Juta Rupiah) atau untuk pengadaan
jasa konsultansi sampai dengan nilai Rp. 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah);
b. Sekmang-lmrangnya 5 (lima) orang untuk pengadaan barang^asa pemborongan/jasa lainnya
dengan nilai di atas Rp. 500.000.000,00 (Lima Ratus Juta Rupiah) atau untuk pengadaan
jasa konsultansi dengan nilai diatas Rp. 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah).
i

(4) Susunan keanggotaan Kelompok Kerja (Pokja) ULP terdiri atas ketua, sekretaris, dan anggota.
(5) Kelompok Kerja (Pokja) ULP dipimpin oleh seorang Ketua Pokja yang bertanggungjawab
kepada Kepala ULP. ;
(6) Kelompok Keija (Pokja) ULP masa keijanya berakhir pada saat selesainya keseluruhan proses
pengadaan barang/jasa, atau diberhentikan oleh Kepala ULP.
I

Pasal 14

Bagan Susunan Organisasi ULP sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 adalah sebagaimana tersebut
dalam Lampiran Peraturan ini.

i

-i

I

Bagian Ketiga
PengangkataD dan Pemberhentian

I

Pasal15

utrponmiecOIA

i.

(1) . Keanggotaan ULP diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dalam suatu Keputusan;
(2) . Ketua, sekretaris, dan anggota Pokja ULP diangkat dan diberhentikan oleh Kepala ULP dalam
suatu Keputusan,
Bagian Keempat
Tugas Perangkat Organisasi
Pasal 16
(1) Kepala ULP mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan semua bentuk kegiatan
pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan di lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan.
(2) Sekretariat ULP mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, persuratan, periengkapan, dan
rumah tangga;
;
b. Melaksanakan fungsi ketatausahaan;
c. Menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana kantor;
d. Menyediakan dokumen yang dlbutuhkan Pokja ULP dalam melaksanakan pengadaan
barang/jasa;
1
e. Menyediakan dan • mengelola sistem informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa;
f. Mensosialisasikan kebijakan dan kegiatan pengadaan barangjasa;
g. Menyediakan informasi kegiatan pengadaan barangjasa kepada masyarakat;
h. Menerima dan mengkoordinasikan pengaduan dan sanggahan yang disampaikan
masyarakat;

i. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap harga beli barang/jasa;
j . Melakukan perencanaan biaya dan usaha pengurangan biaya pengadaan.
t
(3) Bidang pengadaan mempunyai tugas:
a. Melakukan kajian terhadap proses pengadaan di bidang masing-masing.
b. Membantu Pokja dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang mimcul dalam proses
pengadaan barang/j asa.
(4) Kelompok Keija (Pokja) Pengadaan mempunyai tugas:
a. Menyusun jadual dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan;
b. Menyusun dan menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk ditetapkan - oleh
PA/KPA/PPK;
;
c. Menyiapkan dokumen pengadaan untuk ditetapkan oleh PA/KPA/PPK;
d. Mengumumkan rencana seluruh pengadaan di website pengadaan nasional;
e. Mengumumkan pengadaan barang/jasa di surat kabar nasional dan/atau provinsi dan/atau
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan diumumkan di website pengadaan
nasional;

f. Menilai kualifikasi penyedia melalui pasca kualifikasi atau pra kualifikasi;
g. Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk;
h. Mengusulkan calon pemenang kepada PA/KPA/PPK;
i. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada PA/KPA/PPK; dan
j . Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang/jasa dimulai.

(
I

Pasal 17

(1) Dalam melaksanakan tugas, setiap unsur dalam ULP haras menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas dan berkeadilan melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan
horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan
tugas pokok masing-masing.
(2) Mekamsme dan prosedur kerja ULP diatur lebih lanjut oleh Kepala ULP dalam suatu
Peraturan..jiYUTSRPONMLKIGEDBA
j
i
I

BAB V I I utrponmiecOIA
KEPEGAWAIAN

\

Pasal18

V

(1) Kepala ULP wajib memenuhi persyaratan, sebagai berikut:
a. Memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil;
b. Memiliki pendidikanininimal S I ;
c. Memiliki kualifikasi teknis dan manajerial;
d. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan;
e. Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas;
f. Memiliki pengalaman sebagai pcjabat/panitia pengadaan barang^asa pemerintah;
g. Memahami keseluruhan pekeijaan pengadaan yang akan dilaksanakan;
h. Memiliki sertiflkat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah;
i. Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan pejabat yang mengangkat dan menetapkannya
sebagai kepala ULP.
(2) Persyaratan menjadi anggota Kelompok Keija Pengadaan di ULP adalah sebagai berikut:
a. Memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil;
b. Memiliki sertiflkat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah;
c. Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
d. Memahami keseluruhan pekerjaan pengadaan yang akan dilaksanakan;
e. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas Pokja Pengadaan ULP;
f. Memahami isi dokumen pengadaan/metode dan prosedur pengadaan berdasarkan peraturan
pengadaan yang berlaku; dan
g. Tidak mempunyai hubimgan keluarga dengan pejabat yang mengangkat dan menetapkannya
sebagai anggota Pokja Pengadaan ULP. sifI
f

(3) Pegawai Negeri yang diperbantukan di ULP berhak mendapatkan jenjang karier struktural
maupun fiingsional sesuai peraturan yang berlaku.
(4) Pegawai Negeri yang ditugaskan di ULP sebagai pejabat atau pelaksana berhak menerima
tunjangan profesi yang besamya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dengan
memperhatikan beban keija.

I

BAB V I I I I
T A T A KERJA

i

Pasal 19

!

Hubungan kerja ULP dengan SKPD meliputi:
1. Menyampaikan laporan periodik tentang perkembangan pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
2. Mengadakan konsultasi secara periodik atau sesuai dengan kebutuhan dalam rangka
penyelesaian persoalan yang dihadapai dalam proses pengadaan barang^asa;
3. memberikan pedoman dan petunjuk kepada SKPD dalam penyusunan perencanaan pengadaan
barang^asa; dan
;
4. melaksanakan pedoman' dan petunjuk pengendalian pelaksanaan pengadaan yang diberikan
Bupati.
i

iI

IyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA
BAB I X
\
i

KETENTUAN L A I N - L A I N jiYUTSRPONMLKIGEDBA
Pasal 20

(1) .Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Naskah Dinas ULP akan diatur dalam Peraturan Bupati
tersendiri.
; ,
(2) .Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan
diatur lebih lanjut oleh Kepala ULP.
BABX
K E T E N T U A N P E R A L I H A N D A N PENUTUP
!

Pasal21

Pada saat peraturan ini berlaku, maka Peraturan Bupati Pacitan Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Operasional Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pacitan dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi.
[
»

;

Pasal 22

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengimdangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan
i
rI
I

i

Ditetapkan di : Pacitan
Pada tanggal 7> - g - ^ c / o

i

BUPATI PACITAN

I I . SUJONO

I

BAB I X jiYUTSRPONMLKIGEDBA
j

KETENTUAN LAIN-LAIN

1

Pasal 20

(1) .Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Naskah Dinas ULP akan diatur dalam Peraturan Bupati
tersendiri.
(2) .Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan
diatur lebih lanjut oleh Kepala ULP. iI
I
BABX
K E T E N T U A N P E R A L I H A N D A N PENUTUP

j

Pasal 21

Pada saat peraturan ini berlaku, maka Peraturan Bupati Pacitan Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Operasional Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pacitan dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi.
>

\

Pasal 22

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya d^am Berita Daerah Kabupaten Pacitan utrponmiecOIA
I



Ditetapkan di
Pada tanggal

Pacitan
27-9-2010

1

BUPATI PACITAN sifI
s
I

,

Cap.ttd
H . SUJONO

Diundangkan di Pacitan \
Pada tanggal 27-9-2010*
SEKRETARIS D A E R A H
i

\
Jr. M U L Y O N O . M M |
Pembina Utama Madya
NIP. 19571017 198303 014
BERITA D A E R A H
NOMOR 21

KABUPATEN
i

1

PACITAN

TAHUN

2010

LAMPIRAN

:

PERATURAN BUPATI PACITAN
Nomor :utrponmiecOIA
AO TAHUN
2010
Tanggal:
3
- 2010 jiYUTSRPONMLKIGEDBA

B A G A N SUSUNAN ORGANISASI
I
UNIT L A Y A N A N PENGADAAN (ULP) KABUPATEN P A C I T A N

KEPALA

SEKRETARIAT

STAF SEKRETARIAT

BIDANG
PENGADAAN
BARANG

BIDANG
'PENGADAAN MSA
; PEMBORONGAN/
; KONSTRUKSI

POKJA-POKJA

POKJA-POKJA

BIDANG
PENGADAAN MSA
KONSULTANSI

POKJA-POKJA

BIDANG
PENGADAAN MSA
LAINNYA

POKJA-POKJA

BUPATI PACITAN

H . SUJONO

i