BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Cafe Mandiri Dan Café Joulie Kompleks Setia Budi 2 Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Semakin padatnya jadwal kegiatan masyarakat di Kota Medan membuat masyarakat membutuhkan tempat makan yang memiliki akses yang mudah untuk dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama keluarga, teman sekolah, kuliah maupun rekan kerja. Kota Medan memiliki banyak tempat makanan yang menyediakan fasilitas untuk tempat berkumpul dan bersantai, salah satunya adalah café. Dengan kondisi masyarakat Kota Medan yang semakin sibuk dengan aktivitas masing-masing mereka membutuhkan tempat untuk beristirahat dari rutinitas mereka sehari-hari. Oleh karena itu beberapa masyarakat memilih café sebagai tempat tujuan mereka.

  Pendiri usaha kecil menengah harus memiliki pengalaman wirausahawan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis. Mereka menyadari kelemahan dan kemudian mencari keterampilan yang mereka perlukan untuk menjamin keberhasilan perusahaan. Misalnya, diketahui bahwa keberhasilan penjualan secara langsung ditentukan oleh pemasaran dan perencanaan promosi, dan bahwa rencana strategi bisnis merupakan perekat yang mengikat semua bagian perencanaan menjadi satu sehingga semuanya saling mendukung antara yang satu dengan yang lain (Machfoedz, 2005:12). Cafe dari tetapi kemudian menjadi tempat di mana seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga minuman lainnya. DiCafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa makan makanan ringan. Menurut Eugene Chan - Director Of Return Cafe adalah tempat yang biasa dipakai untuk bertemu dengan teman, relasi atau kolega, Cafe adalah jenis

  restaurant yang paling sederhana dengan menu yang sangat sederhana pula. Jam

  buka Cafe secara umum dimulai malam hingga pagi hari (06.00 pm - 02.00 am) tetapi beberapa Cafe buka mulai pagi hingga malam hari (10.00 pm -10.00 am).

  Tempat yang biasa untuk membuka Cafe adalah sebuah rumah yang didekorasi dan ditata dengan baik, dan terkadang shopping mall juga merupakan tempat yang cocok untuk sebuah Cafe. Tempat seperti ini biasanya lebih ramai dibandingkan

restaurant karena banyak tamu keluar-masuk dan harganya terjangkau.

  Sedangkan pengertian Cafe sendiri adalah sesuai dengan definisi suatu Cafe yaitu menyediakan tempat untuk bersantai dan diselingi dengan minuman dan makanan ringan. Seperti banyak orang ketahui bahwa Kota Medan adalah kota surganya wisata kuliner di Indonesia. Fenomena ini telah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi orang kebanyakan. Sejumlah sentra kuliner juga terpapar di berbagai ruas kota dari daerah pinggiran sampai inti kota. Oleh karena itu banyak para wirausaha yang berlomba-lomba membuka Cafe. Hal ini dapat di lihat dari contoh dari gaya hidup masyarakat di zaman sekarang adalah menghilangkan kejenuhan di Cafe atau yang sangat berkembang di kota Medan. Banyaknya masyarakat yang duduk berkumpul bersama teman-teman atau keluarga disuatu Cafe atau telah memberi nilai kepuasan bagi mereka.

  Café termasuk kedalam kategori usaha kecil menengah, pengertian Usaha

  Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sering dipahami dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan pengklasifikasian menurut berbagai instansi pemerintah. Menurut Departemen Perindustrian (1993), Usaha Kecil Menengah (UKM) didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total asset tidak lebih dari Rp 600 juta (diluar area perusahaan dan perkebunan). Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), definisi UKM lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

  Walaupun café ini termasuk kategori usaha kecil, namun diperlukan jiwa wirausaha. Seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Wirausahawan perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi problem manajerial yang kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005:9).

  Semakin banyak orang membuka usaha dari waktu ke waktu. Beberapa di antara mereka mampu bertahan dan bahkan berkembang tetapi banyak juga yang gagal. Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena

  Seorang wirausahawan yang berhasil tentunya memiliki faktor-faktor keberhasilan yang mendorong keberhasilan usaha menurut Hendro (2011:47)

  pendirinya mempunyai modal besar pada saat mengawali usaha mereka, hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa usaha mereka dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang mereka kerjakan. Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan. Seorang wirausaha dituntut untuk mampu menilai peluang dan kesempatan bisnis secara tepat, serta mengelola sumber daya dan dana secara baik melalui keputusan yang tepat yang memberi pengaruh kepada perolehan laba. Di samping itu wirausaha sebagai individu yang dituntut memiliki kemauan kerja yang keras dan didorong suatu motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan usahanya (Ranto, 2007:22).

  • Faktor peluang,
  • Faktor manusia (SDM),
  • Faktor keuangan,
  • Faktor organisasi,
  • Faktor perencanaan,
  • Faktor pengelolaan usaha,
  • Faktor pemasaran dan penjualan,
  • Faktor administrasi,
  • Faktor peraturan pemerintah,politik, sosial,ekonomi dan budaya lokal, • Catatan bisnis.
Menurut Suryana (2006:67) faktor-faktor keberhasilan usaha :

  • Kemampuan dan kemauan
  • Tekad yang kuat dan kerja keras
  • Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya Menurut Zimmerer (2008:133) faktor-faktor keberhasilan usaha :
  • Kompeten dalam hal manajerial
  • Berpengalaman • Mampu mengendalikan keuangan
  • Memiliki perencanaan yang baik
  • Lokasi strategis
  • Bersungguh-sungguh dalam berusaha

  Peneliti memilih usaha Café Mandiri sebagai objek penelitian dimana usaha tersebut bergerak dalam bidang pelayanan pangan. Bisnis yang bergerak dalam usaha pelayanan pangan di kota Medan saat ini jumlahnya cukup banyak, salah satunya adalah Cafe Mandiri. Cafe Mandiri sebagai objek penelitian karena berlokasi di pusat keramaian yang berada di daerah perumahan, yaitu di Jalan Gagak Hitam tepatnya di kompleks Setia Budi 2 Medan. Dengan melihat sejarah

  Cafe ini yang berkembang dengan pesat yang dahulunya hanya merupakan sebuah

  warung kecil dengan fasilitas seadanya, dengan kerja keras dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, Cafe ini terus berkembang terlihat dari atmosfir

  Cafe yang berbeda jauh dari sebelumnya saat awal mula berdiri. Cafe Mandiri

  yang dirintis oleh Bapak Uci telah menjalankan usahanya selama 4 tahun, yakni berdiri pada tanggal 7 September 2007 hingga saat ini.

  Cafe Mandiri telah banyak dikenal oleh masyarakat Medan, produk yang

  dihasilkan di Cafe ini pun halal dan aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat dan Cafe ini dapat terus mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan bisnis makanan yang semakin tajam di kota Medan, bahkan

  

Cafe Mandiri semakin menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang

  dengan pesat. Hal ini membuktikan bahwa Cafe Mandiri yang bergerak di bidang jasa yang berhubungan langsung dengan konsumen mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para konsumennya, dan ditopang oleh strategi yang dijalankan yaitu dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk, memberikan kenyamanan kepada konsumen, serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga mampu mempertahankan keberhasilan yang diperoleh, seperti yang telah dilakukan oleh Cafe Mandiri hingga saat ini.

  Penelitian ini juga menggunakan perbandingan pada Cafe Joulie yang terletak di Jalan Gagak Hitam tepatnya di kompleks Setia Budi 2 Medan dimana lokasi berada di daerah perumahan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Peneliti menggunakan perbandingan pada Cafe tersebut karena Cafe Joulie juga merupakan usaha baru yang dirintis dari awal.

  Usaha ini dirintis pada tanggal 7 Oktober 2006 yang mana pada saat itu usaha makanan ini masih sangat sederhana sekali. Pada waktu itu usaha ini hanya bermodalkan 1 steling dan berjualan di depan ruko milik orang lain. Usaha ini dirintis oleh Bapak Joshua dan keluarganya.

  Daerah kompleks Setia Budi 2 Medan menjadi lokasi tetap usaha makanan tersebut hingga pada saat ini. Kemudian pada tahun 2008 usaha ini juga terus mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pelanggan yang datang, baik itu dari kalangan menengah ke atas maupun dari menengah kebawah.

  Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 29 Juni sampai dengan tanggal 15 Juli tahun 2012 pada usaha Cafe Mandiri dan Cafe Joulie di Jalan Gagak Hitam kompleks Setia Budi 2 sudah melakukan usaha sejak tanggal 7 September 2007 bagi Cafe Mandiri, dan tanggal 7 Oktober 2006 bagi

  

Cafe Joulie. Kedua cafe tersebut sama-sama merintis dibidang kuliner dengan

menyediakan makanan atau minuman yang hampir sama seperti nasi goreng.

  Dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan keberhasilan usaha menurut Hendro (2011:47), Suryana (2006:67), dan Zimmerer (2008:133) kepada pemilik usaha cafe.

  Fenomena tersendiri bagi setiap cafe di kota Medan yang memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara satu dengan yang lainnya. Setiap usaha memiliki cara tersendiri dalam mengembangkan dan menjalankan usahanya.

  Berdasarkan uraian yang telah dibahas sebelumnya, maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha

  

cafe , sehingga penulis memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha

Cafe Mandiri dan Café Joulie Kompleks Setia Budi 2 Medan”.

  1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “faktor–faktor apakah yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha Cafe Mandiri dan Café Joulie Kompleks Setia Budi 2 Medan?”

  1.3. Tujuan Penelitian

  Tujuan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Mengetahui faktor- faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha Cafe Mandiri dan Café Joulie kompleks Setia Budi 2 Medan.

  1.4. Manfaat Penelitian a.

  Bagi Wirausaha Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam berwirausaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong dalam keberhasilan usaha.

  b.

  Bagi Penulis Sebagai bahan meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kewirausahaan dalam faktor-faktor pendorongnya.

  c.

  Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti objek lain.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Cafe Mandiri Dan Café Joulie Kompleks Setia Budi 2 Medan

8 99 75

Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Parfum Di Jalan Ginting, Padang Bulan Medan

7 121 131

Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan).

1 52 84

Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik Di Jalan Djamin Ginting, P.Bulan Medan

3 71 69

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Laba dan Dividen Payout Ratio Pada Bank Umum

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Tauko Medan

1 2 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Batu Bara

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Pegawai Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Wirausaha - Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Cafe Mandiri Dan Café Joulie Kompleks Setia Budi 2 Medan

0 0 12