Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan).

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG

KEBERHASILAN USAHA BARU

(Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium

dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan)

DRAFT SKRIPSI OLEH GEORGIA ULINA

040502015

DEPARTEMEN MANAJEMEN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Georgia Ulina (2008). 040502015. Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan). Dosen Pembimbing dan Ketua Jurusan Departemen Manajemen ; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F.Dalimunthe, SE, MSi. Sekretaris Departemen Manajemen ; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Penguji I ; Ibu Dra. Ramona R.I. Hasibuan MP . Dosen Penguji II ; Ibu DR. Elisabeth Siahaan MEc; Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara.

Keberhasilan usaha diindikasikan dalam lima hal penting yaitu dana usaha bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat dan penghasilan anggota bertambah. Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza merupakan dua contoh usaha yang tergolong usaha baru yang meraih keberhasilan usaha karena mereka berhasil meningkatkan profit mereka serta mempertahankan profit mereka secara konstan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru dan faktor yang paling dominan mendorong keberhasilan usaha baru pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan. Penulis menarik hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan merupakan faktor pendorong keberhasilan usaha baru dan faktor rencana organisasi dan manajemen merupakan faktor pendorong keberhasilan usaha baru yang paling dominan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Oleh karena Penelitian merupakan studi kasus dua perusahaan maka populasi yang sekaligus sebagai sampel adalah keempat pemilik usaha accessories.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah penerapan dan pengimplementasian faktor rencana pemasaran, faktor rencana produksi, faktor rencana organisasi dan manajemen serta faktor rencana keuangan. Faktor paling dominan yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah faktor rencana pemasaran. Ini berarti hipotesis ditolak.

Kata Kunci : entrepreneur, usaha accessories, rencana usaha (business plan), faktor rencana pemasaran, faktor rencana produksi, faktor rencana organisasi dan manajemen, faktor rencana keuangan.


(3)

Segala pujian syukur penulis panjatkan bagi Bapa di Surga yang telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus ke dunia untuk memberikan berkat dan kuasa-Nya yang berlimpah bagi hidup penulis hingga saat ini. Penulis juga mengucapkan syukur kepada Tuhan atas karunia-Nya memberikan Sandy Leowardi dan Betty Regia Siahaan sebagai orang tua penulis yang dari waktu ke waktu terus memberikan doa dan dukungan penuh hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan).”

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekomoni, Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat terselesaikan tampa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan baik bantuan materi maupun moral yang didapat penulis selama menyelesaikan penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen sekaligus Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen yang telah meluangkan waktu memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan MP selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Ibu DR. Elisabeth Siahaan, MEc, selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan Skripsi ini.

6. Semua Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

7. Pegawai kantor jurusan, Kak Dani, Bang Jumadi dan Kak Susi serta seluruh staff dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.

8. Pemilik Crispo Accessories Grand Palladium dan ketiga pemilik Q-ta Accessories Sun Plaza Medan yang bersedia meluangkan waktu untuk diwawancara dan mengisi daftar pertanyaan.

9. Kakakku Honey yang tidak lelah memberi semangat pada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Untuk David O.P. Tambunan yang selalu mendampingiku setiap saat dan selalu menjadi sumber inspirasiku.

11. Mike Shinoda, Anggun C.Sasmi, Mariah Carey, Fransiska Raid, Rebecca D.M. Sitinjak, sebagai motivator terbaik bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.


(5)

12. Sahabat – sahabatku Erin, Risma, Lulu, Dewi dan Puspita yang selalu membantu selama masa perkuliahan.

13. Seluruh hal – hal yang mendukung, menginspirasi penulis sehingga bersemangat kembali mengerjakan skripsi (laptop ku tercinta ‘g14’, American Idol, Chris Gardner dari “Pursuit of Happyness”, Carly Smithson, BK 914 SL )

14. Pandji Anoraga, Justin G. Longenecker dan Thomas W. Zimmerer, penulis sekaligus orang – orang luar biasa yang menjunjung tinggi dan sangat menghargai keberadaan para wirausahawan (entrepreneur) dalam dunia bisnis.

Akhirnya besar harapan penulis, semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi pembaca khususnya bagi diri penulis. Penulis memohon maaf kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan andil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Kiranya Tuhan memberkati kita semua dan dengan hati terbuka penulis meminta saran dan kritik atas kesempurnaan penelitian ini dan semoga penelitian ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, April 2008

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI .. ... iv

DAFTAR DIAGRAM ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian... 9

2. Manfaat Penelitian ... 9

D. Kerangka Konseptual ... 10

E. Hipotesis ... 11

F. Metode Penelitian ... 11

1. Batasan Operasional Variabel Penelitian ... 11

2. Defenisi Operasional Variabel ... 12

3. Skala Pengukuran Variabel ... 14

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

5. Populasi dan Sampel ... 15

6. Jenis Data ... 15

7. Teknik Pengumpulan Data ... 16

8. Metode Analisis Data ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 18

B. Pengertian Wirausaha ... 19

Halaman C. Alternatif Cara Membuka Usaha Baru ... 20


(7)

D. Keberhasilan Usaha ... 21

E. Rencana Usaha (Business Plan) ... 22

F. Strategi Untuk Mempertinggi Kesuksesan Usaha Baru ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM ENTREPRENEUR PADA USAHA CRISPO ACCESSORIES GRAND PALLADIUM DAN Q-TA ACCESSORIES SUN PLAZA MEDAN A. Gambaran Umum Grand Palladium Plaza Medan ... 27

B. Gambaran Umum Sun Plaza Medan ... 29

C. Gambaran Umum Crispo Accessories Grand Palladium Medan ... 31

D. Gambaran Umum Q-ta Accessories Sun Plaza Medan ... 32

E. Gambaran Umum Pengusaha Accessories ... 33

F. Gambaran Umum Produk Crispo Accessories Grand Palladium ... 34

G. Gambaran Umum Produk Q-ta Accessories Sun Plaza ... 37

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI A. Analisis Responden ... 39

B. Analisis Faktor- Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru 41 1. Faktor Rencana Pemasaran ... 41

2. Faktor Rencana Produksi ... 43

3. Faktor Rencana Organisasi dan Manajemen ... 46

4. Faktor Rencana Keuangan ... 48

C. Perbedaan Crispo Accessories Grand Palladium dengan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan ... 50

1. Lokasi ... 50

2. Bentuk Perusahaan ... 51

3. Konsep dan Ciri Produk Accessories ... 53

4. Tata Ruang (Layout) Toko ... 54


(8)

Halaman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 58 B. Saran... 59

DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 1.1 Profit CRISPO Accessories Januari 2007 – Januari 2008 ... 6 Diagram 1.2 Profit Qta Accessories November 2006 – Januari 2008 ... 7 Diagram 4.1 Persentase Pengusaha Accessories berdasarkan latar belakang


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel ... 13

Tabel 3.1 Data Pribadi Pemilik Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan ... 34 Tabel 4.1 Komposisi Pemilik Usaha Accessories Berdasarkan

Data Pribadi ... 39 Tabel 4.2 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Pemasaran ... 42 Tabel 4.3 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Produksi ... 44

Tabel 4.4 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Organisasi dan Manajemen ... 47 Tabel 4.5 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Keuangan ... 49


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 10

Gambar 3.1 Peta Lokasi Grand Palladium Plaza Medan ... 27

Gambar 3.2 Peta Lokasi Sun Plaza Medan ... 29

Gambar 3.3 Gambar Logo Sun Plaza dan Gedung Sun Plaza Medan ... 30

Gambar 3.4 Toko Crispo Accessories Grand Palladium Medan ... 31

Gambar 3.5 Toko Q-ta Accessories Sun Plaza Medan ... 32

Gambar 3.6 Variasi produk Crispo Accessories berbahan dasar perak (silver) ‘925’ dikombinasikan dengan kulit kerang...35

Gambar 3.7 Variasi produk Crispo Accessories ... 36


(12)

ABSTRAK

Georgia Ulina (2008). 040502015. Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan). Dosen Pembimbing dan Ketua Jurusan Departemen Manajemen ; Ibu Prof. DR. Hj. Ritha F.Dalimunthe, SE, MSi. Sekretaris Departemen Manajemen ; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Penguji I ; Ibu Dra. Ramona R.I. Hasibuan MP . Dosen Penguji II ; Ibu DR. Elisabeth Siahaan MEc; Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara.

Keberhasilan usaha diindikasikan dalam lima hal penting yaitu dana usaha bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat dan penghasilan anggota bertambah. Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza merupakan dua contoh usaha yang tergolong usaha baru yang meraih keberhasilan usaha karena mereka berhasil meningkatkan profit mereka serta mempertahankan profit mereka secara konstan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru dan faktor yang paling dominan mendorong keberhasilan usaha baru pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan. Penulis menarik hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan merupakan faktor pendorong keberhasilan usaha baru dan faktor rencana organisasi dan manajemen merupakan faktor pendorong keberhasilan usaha baru yang paling dominan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Oleh karena Penelitian merupakan studi kasus dua perusahaan maka populasi yang sekaligus sebagai sampel adalah keempat pemilik usaha accessories.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah penerapan dan pengimplementasian faktor rencana pemasaran, faktor rencana produksi, faktor rencana organisasi dan manajemen serta faktor rencana keuangan. Faktor paling dominan yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah faktor rencana pemasaran. Ini berarti hipotesis ditolak.

Kata Kunci : entrepreneur, usaha accessories, rencana usaha (business plan), faktor rencana pemasaran, faktor rencana produksi, faktor rencana organisasi dan manajemen, faktor rencana keuangan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini,2002:xiv).

Prospek ekonomi dunia diprakirakan membaik pada tahun 2004 dan selanjutnya melambat pada tahun 2005-2006. Di lain pihak prospek ekonomi Indonesia tahun 2004-2006 diprakirakan terus membaik, ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara bertahap hingga sekitar 6 % pada tahun 2006. Kemudian dilihat dari kontribusi sektoral, maka sektor industri, sektor perdagangan dan sektor pertanian diprakirakan menjadi sektor utama pertumbuhan PDB (Product Domestic Bruto) tahun 2004-2006 (Miranda S.Goeltom, 2004).

Perekonomian Indonesia di masa mendatang akan mengalami kecenderungan perbaikan sebagai dampak dari kondisi ekonomi global, regional dan adanya perbaikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan ekonomi domestik, tampaknya perlu diwaspadai kemungkinan adanya beberapa isu kritis yang sering menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara, diantaranya adalah: (1) Tingginya pengangguran, (2) rendahnya investasi, dan (3) biaya ekonomi tinggi. Isu tingginya penganguran dan ekonomi biaya tinggi merupakan isu lama dan klasik yang selama ini belum dapat diatasi dengan baik. Kemudian isu rendahnya investasi merupakan produk dari kekurangpercayaan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia, termasuk di dalamnya masalah politik dan keamanan. Kemungkinan isu kritis tersebut berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi Indonesia ke depan. Oleh karena itu, harus


(14)

cepat direspon oleh semuapihak, terutama pihak pemerintah khususnya dalam menentukan kebijakan pengembangan ekonomi nasional pada tahun 2005-2009.

Pengalaman Indonesia selama tiga puluh tahun kebelakang terutama pada tujuh tahun terakhir dari tahun 2004, memberikan informasi dan sekaligus pelajaranberharga bagi kita, bahwa pada masa lalu runtuhnya perekonomian Indonesiaternyata sebagai akibat dari kekurangmampuan pengambil keputusan dipemerintahan Indonesia saat itu dalam merespon berbagai isu kritis , seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pada saat itu perekonomian Indonesia hanya bertumpu pada beberapa usaha skala besar (konglomerat). Oleh karena itu, respon yang cepat dan tepat terutama oleh pihak pemerintah terhadap isu kritis yang selalu menghantui kegiatan perekonomian tersebut, akan sangat bermanfaat bagi kemungkinan ketahanan dan sekaligus keamanan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Kebijakan pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sama kepada kegiatan usaha kecil dan usaha kecil menengah (UKM) untuk dapat maju dan berkembang sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya, merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi ketahanan dan keamanan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Ini artinya bahwa usaha kecil dan UKM harus dapat tumbuh dengan baik, sehingga masalah mengenai pengangguran, rendahnya minat investasi dan ekonomi biaya tinggi dapat berkurang secara nyata. (Suhendar Sulaeman,2004)

Menurut Rachbini (2002), kelompok wirausahawan ini selalu mempunyai peranan krusial, baik sebagai gap filler (pihak yang mengisi jarak / kesenjangan antara peluang potensial dengan kenyataan yang ada) maupun sebagai input completer (pihak yang melengkapi faktor – faktor produksi dalam menghasilkan output berupa barang dan jasa). Peranan itu berarti mendinamisasikan perekonomian atau bahkan menjadi penopang yang menahan gerak perekonomian pada masa resesi. Peranan


(15)

krusial ini ada pada masa pasang maupun masa surut dari suatu sistem perekonomian bangsa. Jadi, peran penting dari para wirausahawan tersebut tidak terbantahkan.

Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus mengetahui dengan baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil, ia harus mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa elemen kecakapan manajerial, serta mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis.

Membuka usaha bukanlah perkara yang mudah. Ada orang yang membuka usaha karena tidak ada pilihan lain selain membuka usaha sendiri. Ada orang yang membuka usaha sendiri karena pendidikan rendah yang membuat dia sulit mencari pekerjaan. Ada juga orang yang terpaksa membuka usaha sendiri karena terkena PHK dari perusahaannya. Sedangkan ada orang yang membuka usaha sendiri karena lebih senang memilih usaha sendiri daripada bekerja pada orang lain. Ada beberapa alternatif pilihan usaha baru. Pilihan usaha ada tiga macam yaitu waralaba (franchise), membeli usaha yang sudah berjalan, atau membuka usaha mulai dari nol.

Business plan merupakan dokumen yang disiapkan sercara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari entrepreneur dan rencana tindakan untuk mencapai sasaran serta keberhasilan dalam usaha. Apapun pilihan usaha baru yang diputuskan, dalam menjamin keberhasilan usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan cara menyiapkan rencana usaha (Business Plan) (Anoraga,2002:154).


(16)

Perencanaan merupakan alat untuk menggariskan arah dari perusahaan yang mengarahkan perusahaan kepada suatu kemajuan logis dari titik mulai sampai dengan titik akhir. Rencana yang dikembangkan dengan baik menolong entrepreneur mengetahui apa yang akan terjadi, sehingga mempersiapkannya untuk meminimalisasikan risiko dan memperbesar peluang keberhasilan usaha (Anoraga,2002:157). Keberhasilan usaha yang dimaksud dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal penting yaitu dana usaha bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat dan penghasilan anggota bertambah (Nasution,2001:12).

Peneliti memilih usaha Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan sebagai objek penelitian dimana kedua usaha tersebut bergerak dalam bidang yang sama yaitu bisnis accessories wanita. Accessories wanita merupakan pendukung penampilan wanita yang sedang naik daun sekarang ini. Berbagai macam model, bentuk, dan bahan membuat accessories wanita menjadi menarik untuk digunakan. Apalagi wanita zaman sekarang sudah menyadari bahwa penampilan merupakan salah satu penunjang dalam berkarir, berbisnis, maupun bersosialisasi. Dengan menggunakan beberapa accessories yang sesuai dengan karakter yang dimiliki, busana yang digunakan, maupun acara yang dihadiri oleh mereka, para wanita merasa lebih percaya diri dan lebih yakin dengan kemampuan dan segala tindakannya.

Crispo Accessories merupakan usaha baru yang menjual accessories yang bersifat etnik dan diminati oleh sebagian orang yang berani tampil beda yang menginginkan barang berkualitas baik dengan harga yang relatif terjangkau. Keunggulan yang dapat dilihat dari toko accessories ini adalah keunikan masing-masing produknya yang memiliki design yang spesial.


(17)

Pemilik toko ini berpendapat bahwa dengan menjual barang yang jarang beredar di pasar khususnya di Medan akan memberikan peluang yang cukup besar bagi usaha ini untuk berhasil, dengan melihat trend accessories (kecenderungan) yang sedang digemari di pasar dan mencoba untuk mengkombinasikannya dengan ciri dan kualitas yang tetap ingin dijaga oleh pemilik usaha ini. Dilihat dari aspek lokasi, Crispo Accessories terletak di Grand Palladium tepatnya di Ground Floor GS 27- 28.

Grand Palladium pada kenyataannya belum mampu mencapai target penyewaan kios menyisakan pertanyaan di benak kita tentang alasan pemilik toko memilih Grand Palladium sebagai lokasi yang dinilai baik untuk memulai usaha barunya. Masih banyak kios yang masih belum ditempati di Grand Palladium dan pengunjung yang datang pun tidak seramai pengunjung di Sun Plaza.

Q-ta Accessories yang berlokasi di Sun Plaza merupakan usaha baru yang didirikan oleh tiga orang yang berbeda yang mempunyai kegemaran yang sama dalam bidang accessories, yang pada akhirnya mencetuskan ide untuk memulai usaha baru dengan konsep accessories yang chic, modern dan dinamis. Harga yang ditawarkan pun lebih cocok untuk kalangan menengah ke atas dengan kualitas yang baik pula.

Sun Plaza merupakan plaza yang paling ramai pengunjungnya pada saat ini di Medan. Seorang entrepreneur membutuhkan capital yang cukup besar untuk memulai usaha baru di plaza ini. Kepemilikan Q-ta Accessories yang terdiri dari tiga orang memudahkan pembiayaan toko tersebut juga sekaligus memudahkan penyediaan barang-barang yang akan dijual kepada konsumen.

Diagram 1.1. menampilkan data profit yang diperoleh dari laporan keuangan Crispo Accessories sejak bulan Januari 2007 hingga sekarang ditunjukkan dalam bentuk diagram batang pada halaman berikutnya;


(18)

Modal awal untuk mendirikan Crispo Accessories adalah sebesar Rp 81.000.000,- dan Crispo mampu mencapai break even point pada bulan Desember 2006 serta telah meraih profit di bulan Januari 2007. Diagram batang 1.1. tersebut menunjukkan bahwa Crispo Accessories Grand Palladium mulai dari bulan Januari 2007 hingga bulan Januari 2008 telah mampu meraih profit yang terus meningkat. Hal ini sangat jarang terjadi pada perusahaan baru; Usaha yang dirintis mulai dari pertengahan tahun 2006 ini dalam masa beroperasinya hingga sekarang mampu meningkatkan profitnya secara berkesinambungan menunjukkan bahwa Crispo Accessories merupakan salah satu contoh usaha baru yang mengindikasikan tanda keberhasilan dalam usahanya. Hal yang membuat Crispo Accessories dapat meningkatkan serta mempertahankan profit usahanya secara drastis inilah yang sangat menarik untuk diteliti sehingga membuat peneliti tertarik dan memilih Crispo sebagai

Rp1.000.000 Rp2.000.000 Rp3.000.000 Rp4.000.000 Rp5.000.000 Rp6.000.000 Rp7.000.000 Rp8.000.000 Rp9.000.000 Rp10.000.000 Jan

-07 Feb-07 M ar -07 A pr-07 M ei -07 Ju

n-07 Jul-07 Agu st-07 Sep -07 O kt -07 N ov-07 D ec-07 Jan

-08 ProfitCRISPO Diagram 1.1.


(19)

salah satu objek studi kasus dalam meneliti tentang faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru.

Modal awal untuk mendirikan Q-ta Accessories adalah sebesar Rp 195.500.000,- dan Q-ta Accessories mampu mencapai break even point diantara bulan Januari 2007 dan bulan Februari 2007 serta berhasil meraih keuntungan bersih (profit) pada bulan Februari 2007. Diagram batang 1.2. merupakan data profit (keuntungan bersih) diperoleh dari laporan keuangan toko Q-ta Accessories sejak bulan November 2006 dalam bentuk diagram batang 1.2.;

Pada Diagram batang 1.2., Q-ta Accessories pada awal usahanya sempat mengalami kerugian selama 3 bulan berturut. Namun, selama 3 bulan itu pula Q-ta juga mengurangi tingkat kerugiannya secara pasti dan akhirnya memperoleh keuntungan bersih pada bulan Februari 2007 dan terus mengalami peningkatan profit walaupun sedikit berfluktuasi namun Q-ta dapat mempertahankan laba bersihnya

(Rp3.000.000) (Rp1.000.000) Rp1.000.000 Rp3.000.000 Rp5.000.000 Rp7.000.000 Rp9.000.000 Rp11.000.000 Rp13.000.000 Rp15.000.000 N ov -06 D ec-06 Jan

-07 Feb-07 Ma r-0 7 Ap r-07 Me i-0 7 Ju

n-07 Jul-07 Agu st-07 Se p-0 7 O kt-0 7 N ov -07 D ec-07 Jan -08 Profit Qta Diagram 1.2.

Jumlah Profit Q-ta Accessories November 2006 – Januari 2008


(20)

secara konstan hingga bulan Januari 2008 di atas Rp 5.000.000,-. Fakta ini menyatakan bahwa Q-ta merupakan salah satu usaha yang telah menunjukkan tanda – tanda keberhasilan karena Q-ta, dalam waktu kurang dari dua tahun dapat memperoleh profit serta dapat mempertahankan perolehan laba bersihnya hingga sekarang.

Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza merupakan dua contoh usaha yang tergolong usaha baru yang meraih keberhasilan usaha karena mereka berhasil meningkatkan profit mereka serta mempertahankan profit mereka secara konstan. Peneliti memilih dua objek penelitian yaitu Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan dengan maksud untuk mengetahui faktor – faktor pendorong keberhasilan usaha kedua perusahaan baru tersebut yang berada dalam situasi lingkungan bisnis masing – masing perusahaan yang sangat berbeda pula.

Berdasarkan uraian yang telah dibahas sebelumnya, maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha tersebut sehingga penulis memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul ”Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza?


(21)

keberhasilan usaha pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha baru Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza.

b. Mengetahui faktor yang paling dominan mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha baru Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam mendirikan usaha baru dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru.

b. Bagi Fakultas Ekonomi USU, diharapkan dapat menambah dan memperluas khazanah penelitian yang ada.

c. Bagi penulis, memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang entrepreneur, khususnya yang berkaitan dengan mendirikan usaha baru.


(22)

d. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

D. Kerangka Konseptual

Menurut Pandji Anoraga (2002), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan). Business Plan merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari entrepreneur dan rencana tindakan (implementasi) untuk mencapai sasaran. Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi – fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi ketenagaan atau sumber daya manusia. Secara garis besar seorang wirausahawan tentu akan memulai menyusun rencana dengan pertama – tama menyusun rencana pemasaran, kemudian rencana produksi, organisasi dan manajemen (yang berhubungan dengan personalia) dan rencana keuangan.

Keberhasilan Usaha Baru Rencana Usaha

(Business Plan) dan Implementasinya

Rencana Pemasaran Rencana Produksi

Rencana Organisasi dan

Manajemen Rencana Keuangan

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Pandji Anoraga (2002) diolah


(23)

E. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Faktor – faktor yang mendorong wirausahawan pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza meraih keberhasilan dalam usaha barunya adalah adanya rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan yang tergabung dalam rencana usaha (business plan) dan pengimplementasian dari keempat rencana dalam business plan tersebut.

2. Pengimplementasian rencana organisasi dan manajemen merupakan faktor yang paling dominan mendorong keberhasilan usaha baru Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza.

F. Metode Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru dalam hal ini peneliti meneliti dua usaha yang bergerak dalam bidang yang sama yaitu usaha accessories namun memiliki lokasi berbeda yakni Crispo Accessories yang berada di plaza Grand Palladium dan Q-ta Accessories yang berada di Sun Plaza Medan dimana kedua usaha baru tersebut telah berhasil meningkatkan serta mempertahankan profitnya. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah Rencana Pemasaran, Rencana Produksi, Rencana Organisasi dan Manajemen serta Rencana Keuangan.


(24)

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Rencana Pemasaran merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran yang mencakup volume permintaan, baik untuk permintaan (konsumen) industri maupun untuk konsumsi akhir.

b. Rencana Produksi merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran mengenai mesin atau alat – alat yang digunakan dalam proses menghasilkan barang atau jasa, mengenai pemasok dan kapasitas pemasok, pemilihan lokasi tempat usaha, desain proses produksi dan karakteristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persediaan bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan, serta persoalan peralatan yang digunakan.

c. Rencana Organisasi dan Manajemen merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran yang mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional usaha dan kualifikasi keahlian yang diperlukan, gaji / upah dan jaminan / fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.

d. Rencana Keuangan merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran atas kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja dan arus kas; yang mencakup penerimaan, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum


(25)

dan penyusutan), laba sebelum pajak, taksiran pajak, laba sesudah pajak, arus kas sesudah pajak, pembayaran pokok pinjaman dan arus kas bersih.

Tabel 1.1.

Definisi Operasionalisasi Variabel

VARIABEL INDIKATOR SKALA

UKUR

Faktor Rencana Pemasaran

1. Produk (Product) yang berkualitas

2. Harga (Price) yang sesuai dengan kualitas produk 3. Lokasi (Place) yang strategis 4. Tenaga Kerja (People) yang

terlatih

5. Promosi (Promotion) melalui berbagai media

6. Proses (Process) pendeskripsian produk kepada konsumen disampaikan dengan jelas 7. Lokasi (Place) usaha yang

strategis

Guttman

Faktor Rencana Produksi

1. Tempat usaha letaknya dekat dengan bahan mentah

(Material) 2. Memperhitungkan dan

menganalisis modal kerja (Money)

3. Memiliki visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan

(Mindset)

4. Tenaga kerja memiliki keahlian (skill) yang sesuai dengan

tugasnya (Man) 5. Kegiatan promosi produk

merupakan kegiatan yang wajib dilakukan (Market)

Guttman

Faktor Rencana Organisasi dan

Manajemen

1. Terdapat pembagian kerja 2. Adanya Kedisiplinan

3. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap

kepentingan umum 4. Setiap karyawan hanya

menerima perintah kerja dari satu orang

5. Imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.


(26)

pada atasan

7. garis kewenangan seperti tergambar pada struktur organisasi

8. Terdapat Keadilan (equity) dalam usaha

9. Tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi

10.Adanya kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa

Faktor Rencana Keuangan

1. Melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha 2. Memperhitungkan kebutuhan

modal

3. menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha (sustainable)

Guttman

Sumber : diolah penulis (2008)

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru diukur dengan menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu ”ya – tidak”, ”benar – salah”, ”pernah – tidak pernah”, ”positif – negatif” dan lain – lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk piihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.


(27)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Crispo Accessories Grand Palladium yang terletak di jalan Kapten Maulana Lubis dan di Q-ta Accessories Sun Plaza Medan yang berada di jalan Haji Zainul Arifin Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga Mei 2008.

5. Populasi dan Sampel

Penelitian ini merupakan studi kasus dua perusahaan accessories maka populasi yang sekaligus sebagai sampel yang representatif dalam penelitian ini adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha acessories yang diteliti yaitu pemilik dari Crispo Accessories Grand Palladium dan tiga orang pemilik Q-ta Accessories Sun Plaza Medan dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data – data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha mereka yang telah berhasil.

6. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.

Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.


(28)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik Crispo Accessories Grand Palladium dan ketiga pemilik Q-ta Accessories Sun Plaza.

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dangan penelitian yang dilakukan.

c. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti di lokasi penelitian, dalam hal ini di Grand Palladium Plaza Jln. Kapten Maulana Lubis dan di Sun Plaza Jln. Haji Zainul Arifin Medan, untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.


(29)

8. Metode Analisis Data

Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula – mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis, analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi.


(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan judul penelitian “Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun Dan Bordir Di Sumatera” pada tahun 2002 ditemukan bahwa kewirausahaan mempunyai pengaruh langsung positif terhadap keberhasilan usaha industri kecil tenun dan bordir di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau yang berimplikasi bahwa semakin berani seorang pengusaha kecil mengambil resiko, beradaptasi dan terlalu percaya diri untuk melakukan pengembangan usaha maka semakin meningkat kinerja usahanya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Matondang dengan judul penelitian

“Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Letda Sujono pada tahun 2006), menghasilkan kesimpulan bahwa Tension Modalities (Faktor Keterpaksaan) merupakan faktor utama yang mendorong para wirausahawan penjual pulsa handphone di sepanjang Jalan Letda Sujono Medan untuk membuka usaha kecil.

Walad Altsani H. Ritonga melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro Non Makanan Di Lingkungan Pajak USU” pada tahun 2005 dimana peneliti menggunakan empat indikator untuk mengukur kewirausahaan, yaitu, perencanaan, resiko, peluang, dan adaptasi. Dan keberhasilan usaha akan diukur dengan tiga indikator yaitu keuntungan


(31)

usaha, jumlah penjualan dan pertumbuhan usaha. Berdasarkan penelitian diperoleh yaitu bahwa kewirausahaan bukan merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha mikro non makanan di Pajak USU atau dapat dikatakan tidak terdapat hubungan antara kewirausahaan dan keberhasilan usaha yang signifikan.

B. Pengertian Wirausaha

Machfoedz (2006) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut untuk kreatif.

Kuratko dan Hodgetts (2001) menyatakan bahwa entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake). Konsepnya mengenai entrepreneur sebagai berikut:

“The entrepreneur is one who undertake to organize, manage, and assume the risks of a business.” Konsep ini memberikan arti bahwa kewirausahaan merupakan tindakan seseorang untuk membuat organisasi, mengelolanya dan menentukan resiko sebuah bisnis. Dalam konsep ini, resiko yang terjadi dalam sebuah bisnis diambil oleh orang yang menjalankan bisnis tersebut.

Zimmerer dan Scarborough (2005) memberikan konsep kewirausahaan sebagai berikut: An Entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying significant opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on them. Konsep


(32)

tersebut menceritakan bahwa kewirausahaan tersebut merupakan keahlian seseorang dalam menciptakan suatu usaha baru, menghadapi resiko di masa mendatang dan keahlian bertumbuh untuk mendapatkan profit dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga mengalami peningkatan terhadap usaha tersebut.

C. Alternatif Cara Membuka Usaha Baru

Menurut Anoraga (2002) Untuk para wirausahawan yang berencana untuk memulai usaha baru maka ada beberapa alternatif pilihan usaha. Pilihan usaha ada tiga macam yaitu apakah membeli franchise, membeli usaha yang sudah berjalan atau membuka usaha dari nol. Masing – masing dari ketiga pilihan usaha ini ada plus dan minusnya. Pilihan tergantung pada masing – masing wirausahawan dengan mempertimbangkan plus dan minusnya. Dari ketiga pilihan, risiko kegagalan yang paling besar ada pada pilihan ketiga yaitu membuka usaha dari nol.

Pilihan pertama adalah membeli franchise. Franchise merupakan hak penggunaan merek dagang / usaha dari perusahaan (franchisor) berdasarkan pembagian keuntungan usaha dan membayar royalti untuk menggunakan merek dagang tersebut. Keuntungannya, kalau mereknya sudah terkenal, relatif akan lebih mudah untuk memasarkannya.

Alternatif yang kedua adalah membeli usaha yang sudah berjalan. Membeli usaha yang sudah berjalan, risiko gagal akan lebih kecil daripada memulai usaha dari nol. Namun, risiko gagalnya kemungkinan lebih tinggi daripada franchise. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli usaha yang sudah berjalan tersebut, perlu dilakukan penelitian yang seksama. Perlu dipelajari cara beroperasi perusahaan, wawancarai pemilik usaha tersebut sebelumnya, memeriksa pembukuan perusahaan, berbicara dengan pelanggan mereka dan dengan pemasok mereka. Minat seorang


(33)

pengusaha di sini harus benar – benar murni, karena akan menyangkut komitmen si pengusaha itu sendiri pada perusahaan yang baru. Bekerja untuk perusahaan sendiri, komitmen akan jauh lebih kuat daripada bekerja di perusahaan orang lain.

Pilihan ketiga adalah membuka usaha dari nol. Risiko kegagalan pada pilihan ini paling tinggi jika dibandingkan dengan kedua pilihan sebelumnya. Namun ada kepuasan tersendiri bagi pelakunya bila usahanya berhasil. Bila membuka usaha dari nol ini merupakan pilihan, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar peluang usaha dari usaha yang akan dibuka; jangan hanya menjual barang yang hanya dapat diproduksi sendiri, tetapi buatlah barang yang bisa dijual. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah pengenalan pada diri sendiri dan latar belakang sang wirausahawan yang berniat untuk memulai usaha baru dan memilih alternatif membuka usaha yang benar – benar baru (membuka usaha dari nol).

D. Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution dalam bukunya yang berjudul ”Pengembangan Wira Usaha Baru” (2001), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Sedangkan menurut Anoraga (2002), Apapun pilihan usaha baru yang diputuskan, untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan). Business plan merupakan dokumen yang disiapkan sercara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari entrepreneur dan rencana tindakan untuk mencapai sasaran serta keberhasilan dalam usaha. Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi – fungsi operasional usaha, yaitu fungsi


(34)

pemasaran, produksi, keuangan dan fungsi ketenagaan atau sumber daya manusia. Secara garis besar seorang wirausahawan tentu akan memulai menyusun rencana dengan pertama – tama menyusun rencana pemasaran, kemudian rencana produksi, organisasi dan manajemen (yang berhubungan dengan personalia) dan rencana keuangan.

E. Rencana Usaha (Business Plan)

Rencana Usaha (Business Plan) merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha kecil yang akan digeluti, sasaran dari wirausahawan (entrepreneur) dan rencana tindakan untuk mencapai sasaran. Business plan dapat dianalogikan dengan peta jalan, ini merupakan pedoman bagaimana mengambil keputusan bisnis dan menyiapkan beberapa alternatif tindakan. Business plan dapat diibaratkan peta jalan yang tak hanya memiliki jalan tol tetapi justru banyak tikungan, jalan samping sampai kita mencapai tujuan akhir.

Entrepreneur tidak selalu menyiapkan business plan sebelum memulai bisnis mereka. Namun demikian telah terbukti, manfaat business plan jauh lebih besar daripada kerugiannya. Tanpa rencana bisnis, bisnis yang dikelola akan mengalami krisis berkesinambungan dari krisis yang satu ke krisis yang lain. Konsekuensinya pengusaha harus melakukan tindakan reaktif, tanpa sempat lagi memperhitungkan rencana strategis jangka panjang.

Entrepreneur (wirausahawan) diharuskan untuk berpikir strategis melalui pengimplementasian dari business plan,. Dengan demikian isu – isu kritis akan muncul dan kemungkinan isu tersebut harus segera ditangani dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Konsekuensi logis dari business plan adalah bahwa entrepreneur harus mengontrol implementasinya (pelaksanaannya) serta mencapai sasaran bisnis. Suatu


(35)

rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi – fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran, produksi, keuangan dan fungsi ketenagaan atau sumber daya manusia. Secara garis besar seorang wirausahawan tentu akan memulai menyusun rencana dengan pertama – tama menyusun rencana pemasaran, kemudian rencana produksi, organisasi dan manajemen (yang berhubungan dengan personalia) dan rencana keuangan.

a. Rencana Pemasaran

merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran yang mencakup volume permintaan, baik untuk permintaan (konsumen) industri maupun untuk konsumsi akhir.

b. Rencana Produksi

merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran mengenai bahan baku, mesin atau alat – alat yang digunakan dalam proses menghasilkan barang atau jasa, mengenai pemasok dan kapasitas pemasok, pemilihan lokasi tempat usaha, desain proses produksi dan karakteristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persediaan bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan, serta persoalan peralatan yang digunakan.

c. Rencana Organisasi dan Manajemen

merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran yang mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional usaha dan kualifikasi keahlian yang diperlukan, gaji / upah dan jaminan / fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.


(36)

d. Rencana Keuangan

merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran atas kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja dan arus kas; yang mencakup penerimaan, dari kegiatan penjualan usaha pokok dan penerimaan dari usaha sampingan, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum dan penyusutan), laba sebelum pajak, taksiran pajak, laba sesudah pajak, arus kas sesudah pajak, pembayaran pokok pinjaman dan arus kas bersih.

F. Strategi Untuk Mempertinggi Kesempatan Sukses Usaha Baru

Berbagai buku mendefinisikan manajemen strategi dengan kata-kata yang berbeda. Diantaranya, menurut Nawawi (2003), manajemen strategi merupakan perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.

Pengertian manajemen strategi begitu banyak didefenisikan, namun pada dasarnya manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri


(37)

dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

Melaksanakan Manajemen strategi berarti entrepreneur juga harus membuat perencanaan dalam bentuk formulasi bisnis secara matang. Resnik dalam Certo dan Peter (1991) seperti dikutip I Putu Sugi Darmawan (2004), terdapat 10 formulasi strategi yang disarankan dirancang untuk mempertinggi kesempatan hidup dan sukses sebuah usaha kecil.

Adapun kesepuluh formulasi strategi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menjadi objektif. Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan sebuah bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan kelemahan perusahaan dan keahlian bisnis serta manajemennya adalah hal yang mendasar.

2. Membuat sederhana dan terfokus. Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif. Usaha dan sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan dimana dampak dan keuntungan adalah hal yang paling utama.

3. Fokus pada pasar yang menguntungkan. Kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha kecil oleh persediaan barang dan jasa khusus yang menemukan keinginan dan kebutuhan dari pemilihan kelompok pelanggan.

4. Mengembangkan rencana pemasaran. Usaha kecil harus memutuskan bagaimana untuk meraih dan menjual kepada pelanggan.


(38)

5. Memanajemen tenaga kerja secara efektif. Kesuksesan usaha kecil tergantung pada bangunan, pengaturan dan motivasi sebuah tim pemenang.

6. Membuat catatan keuangan yang jelas. Usaha kecil perlu untuk memiliki catatan asset, liabilitas, penjualan, biaya dan informasi akunting lainnya dalam urutan untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan.

7. Tidak pernah menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dalam dunia usaha kecil.

8. Menghindari perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan yang cepat. Usaha kecil harus hati-hati melakukan ekspansi.

9. Mengerti seluruh fase bisnis. Pengendalian usaha kecil dan kemajuan keuntungan usaha kecil , tergantung pada pengertian yang lengkap dari seluruh fungsi bisnis.

10.Merencanakan ke depan. Usaha kecil harus memformulasikan secara kritis dan menantang, pencapaian sasaran, tujuan dan mengubahnya menjadi aktifitas yang produktif.


(39)

BAB III

GAMBARAN UMUM ENTREPRENEUR PADA USAHA

ACCESSORIES CRISPO GRAND PALLADIUM DAN Q-TA

ACCESSORIES SUN PLAZA MEDAN

A. Gambaran Umum Grand Palladium Plaza Medan

Grand Palladium yang terletak di jantung Kota Medan, persisnya di Jalan Kapten Maulana Lubis No.8 yang merupakan pusat perbelanjaan dan perkantoran di Kota Medan. Selain dilengkapi sarana perkantoran, bagi masyarakat yang ingin memiliki ruang toko di lokasi akan menikmati kemudahan melalui sistem strata title (hak milik satuan rumah susun). Dengan demikian, mal yang bersisian dengan Balai Kota Medan itu akan menjadi mal dengan hak strata title pertama di Medan.

Dalam rancang bangunnya (design), Grand Palladium yang berarti sebagai wahana pusat berkumpulnya orang-orang dari segala penjuru meliputi areal shopping mall, gedung perkantoran serta tiga lantai parkir yang mampu menampung 1.400

Sumber: http://www.thegrandpalladium.com/webform/location.htm Gambar 3.1. Peta Lokasi Grand Palladium Plaza Medan


(40)

mobil. Alex Pranata, Chairman Grand Palladium, mengatakan, pusat perbelanjaan ini mempunyai luas bangunan sekitar 90.000 meter persegi. Selain untuk perkantoran, 1.400 toko telah siap ditawarkan terdiri dari exterior shop, specialty shop, café/restaurant, food court. Sesuai dengan semboyannya ingin membangun sebuah pusat perbelanjaan dan perkantoran terpadu, terbesar dan terlengkap, Grand Palladium akan diisi beberapa anchor tenant seperti Matahari Department Store (MDS), arena permainan modern Time Zone, Bioskop 21, toko buku, perhiasan dan lain-lain. Selain MDS, Hypermart juga akan menjadi salah satu anchor tenant di Grand Palladium. Komoditas yang dijual di pasar basah, di supermarket bahkan peralatan elektronik, semuanya tersedia lengkap termasuk makanan siap saji. Hypermart akan menggunakan ruangan seluas 7.200 meter persegi di lower ground floor Grand Palladium. Keberadaannya secara otomatis akan memberi keuntungan kepada investor yang membeli toko di sekitar atau yang selantai dengan Hypermart karena pengunjung akan ramai berlalu lalang di lower ground floor. Grand Palladium dirancang oleh DP Internasional Architects asal Singapura. Bergaya modern dan elegan yang terinspirasi suasana di Bintang Walk, Kuala Lumpur dan Champs Elysees di Paris, akan menjadi pusat kafe dan restoran di Kota Medan. Eksterior eskalator di depan akan membuat akses bagi pengunjung dengan angkutan umum langsung ke Hypermart. Interior juga mempunyai grand atrium yang sangat memikat, sehingga toko-toko di atas dapat dilihat dari grand hall dan sebaliknya. Lay out toko-toko memaksimalkan exposure dan sirkulasi pengunjung menjangkau segala sudut demi keuntungan para pedagang. Grand Palladium memang dirancang bagi masyarakat yang ingin berinvestasi atau mencari keuntungan karena lokasinya sangat strategis yaitu di jantung Kota Medan,


(41)

dengan harga mulai dari Rp 45 jutaan. Sebagai tambahan informasi, Grand Palladium dibuka sejak September 2005 lalu.

B. Gambaran Umum Sun Plaza Medan

Sun Plaza kehadirannya terletak di ‘jantung’ central business district (pusat daerah bisnis yang bertetangga langsung dengan Kantor Gubernur Sumatera Utara dan Mesjid Agung Medan. Dari segi ukuran gedungnya, saat ini Sun Plaza layak menyandang predikat giga-mallnya (plaza terbesar) Medan, tentunya pernyataan

tersebut turut didukung fasilitas yang sangat lengkap. Pengunjung yang datang terdiri \dari kelas menengah ke atas. Sun Plaza menjadi surga belanja bagi orang-orang yang berdompet tebal. Banyak sekali merk dagang terkenal yang untuk pertama kalinya

Sumber: http://www.sunplaza-medan.com/map.php Gambar 3.2. Peta Lokasi Sun Plaza Medan


(42)

hadir di Medan yang dapat kita temukan di plaza besar ini, Sebut saja Sogo sebagai leading department store (pusat perbelanjaan terkemuka) ; Ace Hardware, tempat penggemar kopi Starbucks, bioskop Sun-21, dan toko perlengkapan olahraga The Sports Warehouse, J.CO donuts, Dome cafe, sederet tempat belanja, tempat makan, dan lain sebagainya.

Dampak hadirnya plaza besar ini terasa di pusat-pusat perbelanjaan lain yang tentunya kini terlihat lebih kecil dibandingkan Sun Plaza, banyak penyewa yang beralih dari pusat perbelanjaan lain dan bermigrasi ke Sun Plaza karena dianggap lebih menjanjikan dari segi target pasar. Tidak heran banyak pusat perbelanjaan di Medan kini mengadakan event discount (pemotongan harga produk) untuk menarik minat pengunjung yang dipastikan telah berfokus ke Sun Plaza. Secara keseluruhan plaza ini adalah tempat yang sangat wajib untuk dikunjungi di Medan, aksesnya mudah dari dua jalan protokol di Medan yaitu jalan Diponegoro dan jalan Haji Zainul Arifin dan di lokasi tersebut banyak dilewati arus kendaraan umum. Perlu untuk diketahui, Sun Plaza terletak di jalan Haji Zainul Arifin No.7 Medan dan dibuka pada bulan April 2004.

Sumber: Hasil penelitian, 2008 ( data diolah)

Gambar 3.3. Gambar Logo Sun Plaza


(43)

C. Gambaran Umum Crispo Accessories Grand Palladium Medan

Crispo Accessories berlokasi di Grand Palladium Plaza terletak di GS 27 – 28. Usaha ini mulai beroperasi sejak bulan Agustus 2006. Produk accessories yang dijual di toko Crispo Accessories terdiri dari accessories wanita. Jenis produknya antara lain adalah kalung, anting – anting, pendant (mainan kalung),

bros, tas wanita, perhiasan rambut, tali pinggang, gelang, frame (bingkai) foto, gantungan kunci, gantungan hiasan untuk tas wanita serta dompet untuk menyimpan handphone. Crispo Accessories merupakan salah satu usaha accessories yang memiliki banyak pelanggan yang setia untuk membeli produk – produk accessoriesnya. Hal ini dapat dilihat dari observasi (pengamatan) yang dilakukan secara langsung oleh penulis pada Crispo Accessories. Dalam satu minggu, ada dua atau tiga orang yang sama kembali lagi untuk membeli produk accessories dari Crispo.

Penulis cukup terkesan dengan kesetiaan para pelanggan tersebut yang juga sangat akrab dengan pemilik toko ini yaitu Saudari Hanny Theodora. Beliau

Sumber: Hasil penelitian, 2008 ( data diolah)


(44)

merupakan orang yang sangat ramah dan sangat mengenal produk – produk yang dijualnya dengan sangat baik. Keramahtamahannya dan pengetahuannya yang sangat spesifik mengenai deskripsi dari tiap – tiap produk accessories yang dijualnya serta keunikan tersendiri yang dimiliki masing – masing produk accessories Crispo merupakan daya tarik utama yang sangat menonjol dari usaha ini.

D. Gambaran Umum Q-ta Accessories Sun Plaza Medan

Q-ta Accessories berlokasi di Sun Plaza terletak di L3-B-28 (lantai tiga blok B no.28). Usaha ini mulai beroperasi sejak bulan November 2006. Produk accessories yang dijual di toko Q-ta Accessories antara lain adalah kalung, anting – anting, scarf, tas wanita, cincin jari kaki (toe ring), perhiasan rambut, tali pinggang, sepatu wanita, serta clutch (tas wanita yang tidak bertali dan berbentuk dompet).

Sumber: Hasil penelitian, 2008 ( data diolah)


(45)

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama kunjungan penelitian ke usaha accessories ini banyak pengunjung yang tertarik untuk masuk ke dalam toko Q-ta karena ruangannya yang didesain cukup menarik dengan warna latar belakang dominan merah jambu dan warna ungu muda yang menonjolkan ciri kewanitaan yang sangat jelas. Konsumen yang datang umumnya para remaja yang fashionable (yang sangat memperhatikan gaya dan karakter cara berpakaiannya) dan para wanita karier yang gemar mengkoleksi accessories wanita.

Pemilik dari Q-ta accessories terdiri dari tiga orang yaitu Diana Tanizal, Yenny Ong dan Tantania Lin. Seluruh produk – produk accessories mereka berasal dari Hong Kong, Korea, Taiwan bahkan dari negara Thailand. Ketiga pemiliknya tersebut sangat gemar melakukan travelling ke kota – kota tersebut. Menurut salah satu pemiliknya yaitu saudari Diana, kota – kota yang berada di benua Asia tersebut memiliki produk – produk yang sangat unik dan berkarakter serta berkualitas tinggi pula. Keunggulan yang dimiliki dari usaha ini adalah produk – produk mereka yang memiliki design yang sangat chic (sederhana dan mewah) serta sangat feminim serta tidak dapat ditemukan di toko accessories lain karena seluruh produk accessories mereka adalah produk – produk pilihan, dalam arti produk tersebut harus memiliki kualitas yang sangat baik serta diseleksi secara teliti oleh para pemiliknya.

E. Gambaran Umum Pengusaha Accessories

Para pengusaha accessories di Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan memiliki latar belakang yang berbeda – beda. Perbedaan tersebut meliputi status, usia dan pendidikan. Secara umum gambarannya dapat dilihat


(46)

pada hasil penyebaran questionnaire, wawancara dan observasi yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Data Pribadi Pemilik Crispo Accessories Grand Palldium dan Q-ta Accessories

Sun Plaza Medan

No Nama Responden Umur

(tahun) Status

Pendidikan Terakhir

1 Hanny Theodora 24 Belum Menikah D3

2 Yenny Ong 25 Belum Menikah S1

3 Diana Tanizal 23 Belum Menikah D3

4 Tantania Lin 23 Belum Menikah D3

Sumber : Hasil penelitian, 2008 ( data diolah)

Pemilik dari Crispo Accessories Grand Palladium dan ketiga orang pemilik dari Q-ta Accessories Sun Plaza Medan ini semuanya telah berumur di atas 22 tahun. Status para pengusaha (entrepreneur) ini semuanya belum menikah. Tiga orang dari keempat pemiliki usaha accessories yang diteliti memiliki gelar Diploma yaitu Saudari Hanny, Diana dan Tantania. Sedangkan Saudari Yenny pendidikan terakhirnya adalah Strata – 1 (Sarjana).

F. Gambaran Umum Produk Crispo Accessories Grand Palladium Medan

Produk – produk accessories wanita yang dijual di toko Crispo Accessories Grand Palladium terdiri dari kalung, anting – anting, pendant (mainan kalung), bros, tas wanita, perhiasan rambut, tali pinggang, gelang, frame (bingkai) foto, gantungan kunci, gantungan hiasan untuk tas wanita serta dompet untuk menyimpan handphone. Jenis produk accessories wanita yang paling banyak adalah jenis anting – anting, gelang, kalung, cincin serta pendant (mainan kalung). Anting – anting yang dijual di Crispo memiliki ukuran serta design yang sangat bervariasi. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat anting – anting, kalung dan pendant di Crispo adalah dari kayu dan dari perak (silver) ‘925’. Menurut informasi yang diperoleh dari pemilik Crispo Accessories, perak (silver)


(47)

‘925’ ini merupakan jenis perak yang paling tinggi di kelasnya. Jenis perak ini tidak mudah luntur, dan memiliki warna yang sangat mengkilap.

Produk – produk accessoriesnya yaitu jenis anting – anting, gelang, kalung dan pendant di Crispo bahan dasarnya tidak hanya perak ‘925’ saja, tapi sebagian besar dari koleksi yang dimiliki Crispo bahan dasar yang berupa perak ‘925’ tersebut dikombinasikan dengan kulit kerang dalam berbagai warna. Gambar 3.6. menunjukkan berbagai jenis produk accessories Crispo yang berbahan dasar perak (silver) ‘925’ yang dikombinasikan dengan kulit kerang.

Produk accessories yang berbahan dasar perak (silver) ‘925’ pada toko Crispo Accessories seluruhnya merupakan kerajinan tangan (hand crafted) yang berasal dari Bali dan Lombok.

Produk accessories dari Crispo seperti kalung, gelang, bros dan cincin juga dikombinasikan dengan berbagai jenis batuan yang cukup unik dan jarang ditemukan seperti batu ‘cat eyes’ (mata kucing). Batu ini memiliki warna yang

Sumber: Hasil penelitian, 2008 ( data diolah)

Gambar 3.6 Variasi produk Crispo Accessories berbahan dasar perak (silver) ‘925’ dikombinasikan dengan kulit kerang.


(48)

sangat kontras serta memiliki efek kilau yang sangat unik, batu turquoise, batu onyx, batu marcasite (markesit), batu giok (jade), batu amethyst (batu sedimen berwarna ungu), bahkan ada yang dikombinasikan dengan batu koral (bunga karang dari laut). Gambar 3.7. menunjukkan beberapa gambar produk accessories dari Crispo Accessories yang memiliki bahan dasar serta design produk yang berbeda dan memiliki keunikan masing – masing.

Produk – produk accessories pada Gambar 3.7. berasal dari berbagai daerah dan negara antara lain Bali (Indonesia), Nepal (India), Kuala Lumpur (Malaysia), Beijing dan Hong Kong. Selain anting – anting, kalung, gelang dan cincin, Crispo Accessories juga menyediakan tas wanita yang bahan dasarnya beragam yaitu

Sumber: Hasil penelitian, 2008 ( data diolah) Gambar 3.7. Variasi produk Crispo Accessories Grand Palladium Medan


(49)

dari akar tumbuhan, bahan dasar kain dengan hiasan batu – batuan, kain batik dengan hiasan manik dan bahan dasar kulit. Harga yang ditawarkan untuk produk – produk accessories di Crispo juga cukup bervariasi; antara Rp 20.000,- sampai dengan Rp 650.000,-.

G. Gambaran Umum Produk Q-ta Accessores Sun Plaza Medan

Produk – produk accessories wanita yang dijual di toko Q-ta Accessories Sun Plaza terdiri dari kalung, anting – anting, bros, tas wanita, perhiasan rambut, gelang, sepatu wanita serta scarf(kain untuk menghangatkan leher). Jenis produk accessories wanita yang paling banyak adalah jenis kalung, anting – anting, gelang dan tali pinggang. Untuk jenis accessories anting – anting, Q-ta memiliki banyak koleksi yang beraneka ragam mulai dari kategori design yang formal

hingga design yang sederhana namun tetap feminim dan mewah (chic). Bahan dasar produk accessories yang dijual di Q-ta juga sangat bervariasi

mulai dari kulit sintesis, mutiara asli, emas 14k, silver ‘925’, batu lapis lazuli, batu garnet (batu berwarna merah tua), batu topaz dan batu turquoise. Sedangkan untuk produk kalung dan gelang, Q-ta memiliki koleksi kalung yang sebagian besar berbahan dasar perak (silver) ‘925’ serta emas 14k, namun juga ada kalung yang terbuat dari logam stainless (anti karat) dan juga ada yang terbuat dari logam biasa. Sedangkan untuk tas wanita, Q-ta memilih bahan dasar kulit sintesis yang berkualitas tinggi serta bahan dasar tas yang terbuat dari berbagai jenis kain yang memiliki berbagai variasi motif dan warna. Gambar 3.8 menunjukkan berbagai jenis produk accessories wanita di toko Q-ta Accessories Sun Plaza.


(50)

Produk – produk accessories pada Gambar 3.8. berasal dari Thailand, Hong Kong, Korea dan Taiwan. Selain anting – anting, kalung, gelang dan cincin, Q-ta Accessories juga menyediakan tas wanita yang bahan dasarnya kulit sintesis berkualitas tinggi hingga tas yang merupakan hasil rajutan tangan yang tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk dan warna yang beragam. Harga yang ditawarkan untuk produk – produk accessories di Q-ta juga cukup bervariasi; antara Rp 55.000,- sampai dengan Rp 1.500.000,-.

Sumber: Hasil penelitian, 2008 ( data diolah)

Gambar 3.8. Beberapa variasi produk dari Q-ta Accessories Sun Plaza Medan


(51)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisis responden dan analisis faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang dilakukan mulai dari bulan Januari - Mei 2008.

A. Analisis Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para pengusaha accessories di Crispo Accessories Q-ta Accessories Sun Plaza Medan. Hal – hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari usia, status, pendidikan dan lama berwirausaha.

Analisis Data Pribadi Responden Tabel 4.1

Komposisi Pengusaha Accessories Berdasarkan Data Pribadi

No Uraian Kategori

Jumlah Nominal

(orang) %

1 Usia

Di bawah 20 tahun 0 0

21 – 30 tahun 4 100

31 – 40 tahun 0 0

41 – 50 tahun 0 0

Di atas 50 tahun 0 0

2 Status

Menikah 0 0


(52)

No Uraian Kategori

Jumlah Nominal

(orang) %

3 Pendidikan

SD 0 0

SMP 0 0

SMU 0 0

D3 (Diploma) 3 75

S1 (Sarjana) 1 25

S2 (Pasca Sarjana) 0 0

S3 (Doktor) 0 0

Tabel 4.1 menerangkan bahwa jika dilihat dari segi usia, keempat pengusaha (entrepreneur) yang menjadi responden seluruhnya berusia antara 21 – 30 tahun. Dari keseluruhan responden, 100% dari mereka statusnya belum menikah yang berarti tidak satupun dari keempat pengusaha tersebut yang sudah menikah.

0% 0% 0%

90% 10% 0% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU Tamat Diploma (D3) Tamat Sarjana (S1)

Tamat S2 Tamat S3

Tingkat Pendidikan

Sumber : Hasil penelitian, 2008 ( data diolah)

Diagram 4.1 Persentase Pengusaha Accessories berdasarkan

latar belakang pendidikan Sumber : Hasil penelitian, 2008 ( data diolah)


(53)

Diagram 4.1 menunjukkan bahwa pengusaha accessories yang berada di Crispo Accessories Grand

Palladium dan Q-ta Accessores Sun Plaza Medan sebagian besar merupakan tamatan Diploma 3 (D3)

dengan persentase sebesar 75 %, dan diikuti oleh tamatan Sarjana (S1) dengan persentase sebesar 25

%. Tidak ada satupun dari keempat pengusaha accessories tersebut yang latar pendidikannya hanya

sampai SMU, SMP ataupun hanya sampai SD.

B. Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru

Peneliti meneliti faktor – faktor apa yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan, di dalam daftar pertanyaan wawancara telah diajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai faktor – faktor pendorong keberhasilan usaha baru kepada para responden. Hasil wawancara dan penyebaran questionnaire kemudian ditabulasi dan disajikan dalam tabel sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Faktor Rencana Pemasaran

Sesuai dengan yang dikemukakan sebelumnya bahwa untuk melihat apakah faktor rencana pemasaran merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini ada 7 (tujuh) indikator dalam 10 (sepuluh) pertanyaan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha accessories yang akan diwawancarai berpendapat bahwa rencana pemasaran seperti Produk yang berkualitas, Harga yang sesuai dengan kualitas produk, lokasi yang strategis merupakan beberapa elemen dari rencana pemasaran yang mendorong keberhasilan usaha barunya.


(54)

Tabel 4.2

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Pemasaran

Asosiasi Jumlah Jawaban ”ya” % Jumlah Jawaban ”tidak” % Produk yang ditawarkan menarik lengkap

4 100 0 0

Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan produk

4 100 0 0

Harga Produk sesuai dengan kualitas produk

4 100 0 0

Menerapkan rencana periklanan sebagai tindakan promosi

3 75 1 25

Merancang konsep pemasaran yang inovatif

3 75 1 25

Usaha promosi dari produk menarik minat konsumen

4 100 0 0

Letak usaha

strategis 3 75 1 25

Lingkungan, suasana tempat usaha kondusif

4 100 0 0

Pengiriman produk

(barang) tersedia 3 75 1 25

Karyawan terlatih dan mampu

melayani pelanggan dengan baik

4 100 0 0

Total Skor Jawaban 36 4


(55)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor rencana pemasaran dalam usaha nilai skornya adalah 36 sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor pemasaran dalam usaha nilai skornya adalah 4. Keempat responden yaitu satu orang pemilik Crispo Accessories dan ketiga pemilik Q-ta Accessories memiliki produk yang menarik dengan pilihan yang lengkap bagi konsumennya, menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk, melakukan berbagai bentuk usaha promosi dari produk, mereka juga melakukan evaluasi kekuatan dan kelemahan produk, memiliki karyawan yang terlatih dan mampu melayani para pelanggan dengan baik serta menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk.

Responden yang menerapkan rencana periklanan sebagai tindakan promosi, merancang konsep pemasaran yang inovatif, memiliki lokasi usaha yang strategis dan melayani jasa pengiriman produk (barang) dari usaha accessoriesnya diperoleh persentase sebesar 75%, sedangkan sisa responden dengan persentase 25% tidak menerapkan rencana periklanan, tidak merancang konsep pemasaran yang inovatif, tidak memiliki lokasi usaha yang strategis dan juga tidak melayani jasa pengiriman produk (barang) dari usaha accessories bagi pelanggannya.

2. Faktor Rencana Produksi

Peneliti melihat apakah faktor rencana produksi merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini ada 5 (lima) indikator dalam sepuluh pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui


(56)

apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa faktor rencana produksi seperti memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal kerja bagi usaha, letak usaha dekat dengan bahan mentah (raw material) merupakan faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan.

Tabel 4.3.

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Produksi

Asosiasi Jumlah Jawaban ”ya” % Jumlah Jawaban ”tidak” %

Letak usaha dekat dengan

bahan mentah 0 0 4 100

Memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal kerja bagi usaha

4 100 0 0

Menganalisis biaya

transportasi yang termasuk dalam materi pengiriman produk

3 75 1 25

Mempersiapkan produk berkualitas baik yang disertai pelayanan yang terbaik bagi pelanggan

4 100 0 0

Karyawan memiliki

keahlian (skill) yang sesuai dengan pekerjaannya

4 100 0 0

Karyawan mengetahui betul spesifikasi tiap – tiap

produk accessories

4 100 0 0

Mempersiapkan visi dan misi untuk meraih tujuan –

tujuan atas pendirian usaha 4 100 0 0

Anda telah mewujudkan visi tersebut serta telah melaksanakan misi seperti yang telah direncanakan


(57)

Asosiasi

Jumlah Jawaban

“ya”

%

Jumlah jawaban

“tidak” %

Kegiatan promosi

merupakan kegiatan yang wajib dilakukan

3 100 1 0

Pada awal usaha dilakukan berbagai strategi pemasaran untuk menarik minat

konsumen, seperti menawarkan potongan harga khusus

0 0 4 100

Total Skor Jawaban 30 10

Sumber : Hasil penelitian, 2008 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor rencana produksi dalam usaha nilai skornya adalah 30 sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor produksi dalam usaha nilai skornya adalah 10.

Keempat responden yaitu satu orang pemilik Crispo Accessories dan ketiga pemilik Q-ta Accessories memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal kerja bagi usaha, para pengusaha juga mempersiapkan produk berkualitas baik disertai dengan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, memiliki tenaga kerja / karyawan yang keahiannya sesuai dengan pekerjaannya, memiliki tenaga kerja / karyawan yang mengetahui secara terperinci mengenai spesifikasi tiap – tiap produk accessories, keempat responden mempersiapkan visi, misi untuk meraih tujuan pendirian usahanya serta telah mewujudkan visi dan misi tersebut seperti yang telah direncanakan. Berikutnya, diperoleh persentase


(58)

pengiriman produk, yang menganggap bahwa kegiatan promosi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan, sedangkan sisa responden dengan persentase 25% tidak menganalisis biaya transportasi dalam hal materi pengiriman produk dan tida beranggapan bahwa kegiatan promosi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan. Untuk penjelasan selanjutnya, diperoleh presentase sebesar 100% responden yang letak usahanya tidak dekat dengan bahan mentah (raw material) dan keseluruhan responden juga tidak menawarkan harga khusus ataupun melakukan pemotongan harga bagi produknya di awal usaha.

3. Faktor Rencana Organisasi dan Manajemen

Peneliti melihat faktor rencana organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini ada 10 (sepuluh) indikator dalam sepuluh pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa faktor rencana organisasi dan manajemen seperti adanya pembagian kerja, adanya kepatuhan anggota usaha terhadap aturan dan kesempatan merupakan faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan.

Tabel 4.4

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Organisasi dan Manajemen

Asosiasi

Jumlah Jawaban

”ya”

%

Jumlah Jawaban

”tidak” %

Terdapat Pembagian kerja


(59)

Asosiasi Jumlah Jawaban “ya” % Jumlah jawaban “tidak” %

Kepatuhan anggota usaha terhadap aturan dan

kesempatan (Kedisiplinan) 4 100 0 0

Terdapat Kesatuan komando (Unity of command dalam usaha

4 100 0 0

Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap

kepentingan umum

4 100 0 0

Menerapkan Renumerasi

Personil 4 100 0 0

Menerapkan prinsip

Sentralisasi (Centralisation) 4 100 0 0 Terdapat prinsip Rantai

Skalar (Scalar Chain) dalam usaha

0 0 4 100

Terdapat Keadilan (equity)

dalam usaha 4 100 0 0

Menerapkan prinsip Stabilitas masa jabatan (Stabilitiy of Penure of Personal)

4 100 0 0

Terdapat prinsip Inisiatif

(Initiative) dalam usaha 1 25 3 75

Total Skor Jawaban 33 7

Sumber : Hasil penelitian, 2008 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor rencana organisasi dan manajemen dalam usaha nilai skornya adalah 33 sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor organisasi dan manajemen dalam usaha nilai skornya adalah 7. Keempat responden yaitu satu orang pemilik Crispo Accessories dan ketiga pemilik Q-ta Accessories


(60)

kedisiplinan pada keseluruhan aktivitas usahanya, terdapat kesatuan komando, menomorduakan kepentingan perorangan terhadap kepentingan umum, menerapkan renumerasi personil, adanya keadilan (equity) dalam usaha dan keempat responden menerapkan prinsip stabilitas masa jabatan. Berikutnya, diperoleh persentase sebesar 75% responden yang tidak menerapkan keinisiatifan dalam kegiatan usahanya, sedangkan sisa responden dengan persentase 25% responden yang menerapkan keinisiatifan dalam kegiatan usahanya. Untuk penjelasan selanjutnya, diperoleh presentase sebesar 100% responden tidak menerapkan prinsip Rantai Skalar (garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada struktur organisasi yang formal) dalam kegiatan usaha.

4. Faktor Rencana Keuangan

Peneliti melihat faktor rencana keuangan merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini terdapat empat pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa faktor rencana keuangan seperti adanya penilaian atas kelayakan potensi usaha, membuat rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum dan penyusutan) merupakan faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan.


(1)

sesuai dengan pekerjaannya dalam usaha Anda? Alasan:

16

Apakah karyawan Anda telah mengetahui betul spesifikasi tiap – tiap produk accessories Anda?

Alasan:

17

Apakah Anda telah mempersiapkan visi dan misi untuk meraih tujuan – tujuan atas pendirian usaha Anda?

Alasan:

18

Apakah Anda telah mewujudkan visi tersebut serta telah melaksanakan misi seperti yang telah Anda recanakan sebelumnya?

Alasan:

19

Menurut Anda, apakah kegiatan promosi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan agar konsumen tujuan

mengetahui eksistensi usaha Anda? Alasan:

20

Apakah di awal usaha Anda melakukan berbagai strategi pemasaran untuk menarik minat konsumen, seperti misalnya, mengiklankan produk Anda di media cetak maupun elektronik, ataupun dengan menawarkan potongan


(2)

harga khusus? Alasan:

Faktor Rencana Organisasi dan Manajemen

21

Terdapat Pembagian kerja (Division of labor) dalam usaha Anda; yaitu semakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.

Alasan:

22

Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota usaha Anda terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan terhadap prinsip kedisiplinan ini juga kesepakatan yang adil, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil terhadap anggota yang menyimpang. Apakah Anda menerapkan prinsip disiplin secara konsisten di dalam usaha Anda?

Alasan:

23

Terdapat Kesatuan komando (Unity of command) dalam usaha Anda, yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul


(3)

pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.

Alasan:

24

Anda menomorduakan kepentingan perorangan terhadap kepentingan umum (Subordination of individual interest to general interest), dalam arti Anda berpendapat bahwa kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan usaha sebagai satu keseluruhan.

Alasan:

25

Anda menerapkan Renumerasi Personil (Renumeration of personnel) dalam aktivitas usaha Anda, dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.

Alasan:

26

Anda menerapkan prinsip Sentralisasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.

Alasan:

27

Apakah terdapat prinsip Rantai Skalar (Scalar Chain) dalam usaha Anda, yaitu garis kewenangan yang tersusun


(4)

dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada struktur organisasi usaha Anda?

Alasan:

28

Terdapat Keadilan (equity) dalam usaha Anda, yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan pemilik terhadap bawahannya. Alasan:

29

Apakah Anda menerapkan prinsip Stabilitas masa jabatan (Stabilitiy of Penure of Personal) dalam usaha Anda yang memiliki pengertian bahwa tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi?

Alasan:

30

Terdapat prinsip Inisiatif (Initiative) dalam usaha Anda dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan – kesalahan.

Alasan:

Faktor Rencana Keuangan

31

Apakah Anda telah melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha Anda sebelum Anda menginvestasikan uang dan waktu Anda untuk mendirikannya?


(5)

Alasan:

33

Anda memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja bagi usaha yang telah Anda dirikan.

Alasan:

34

Anda membuat rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum dan penyusutan).

Alasan:

35

Anda menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan bisnis Anda dengan menyajikan tiga laporan keuangan dasar yaitu pro forma neraca, laporan pendapatan dan laporan aliran kas.

Alasan:

Keberhasilan Usaha

36

Apakah dana usaha Anda bertambah dari periode ke periode?

Alasan:

37

Apakah usaha Anda mengalami peningkatan pada hasil produksinya?


(6)

Alasan:

38 Apakah keuntungan usaha Anda bertambah? Alasan:

39

Apakah perputaran dana dalam usaha Anda berkembang dengan cepat?

Alasan:

40

Apakah penghasilan dari anggota yang berperan penting dalam menjalankan bisnis Anda bertambah?