3.1. RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk : a. Penyusunan re

  R E N C A N A T A T A R U A N G W

  I L A Y A H R E N C A N A T A T A R U A N G W

  I L A Y A H S S E E B B A A G G A A

  I I A A R R A A H H A A N N S S P P A A S S

  I I A A L L R R P P

  I I

  2

  2 J J M - - M Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang.

  

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana

dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat

yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah

distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk

fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan bidang

Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam

RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga

dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan

antara lingkungan alam dan lingkungan buatan,

keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan

memperhatikan sumber daya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan

dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

3.1. RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN)

  Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan

Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk :

  a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,

  b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,

  c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional,

  

d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan

antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor,

e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi, f. Penataan ruang kawasan

strategis nasional, dan f. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

  Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti ke dalam RPI2-JM kabupaten/kota adalah sebagai berikut: a. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kriteria:

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 1 RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 2

  1. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama

kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional,

  2. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi, dan/atau

  3. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.

  b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kriteria:

  1. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN,

  2. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten, dan/atau

  3. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.

  c. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Kriteria:

  1. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga,

  2. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga,

  3. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau

  4. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.

  d. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:

  1. Pertahanan dan keamanan,

  a) diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional, b) diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan, atau c) merupakan wilayah kedaulatan Negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.

  2. Pertumbuhan ekonomi,

  a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,

  b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional, c) memiliki potensi ekspor,

  

d) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi,

  e) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,

  f) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional, g) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, atau h) ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

  3. Sosial dan budaya

  a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional, b) merupakan prioritas peningkatan kualitas social dan budaya serta jati diri bangsa, c) merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan, d) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,

  e) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau f) memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.

  4. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi

  a) diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu

  b) pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir c) memiliki sumber daya alam strategis nasional

  d) berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa

  e) berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 3 f) berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

5. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

  a) merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati,

  b) merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang

  c) ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan,

  d) memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara, e) memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro

  f) menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup

  g) rawan bencana alam nasional

  h) sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

  Tabel 3.1.

  

Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN dan Pusat Kegiatan Wilayah

(PKW) Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 Tentang RTRWN

NO PROVINSI PKN PKW (1) (2) (3) (4)

  

1 Nanggroe Aceh Lhokseumawe Sabang, Banda Aceh,

Darussalam Takengon, Meulaboh

  

2 Sumatera Utara Kawasan Perkotaan Medan- Tebingtinggi, Sidikalang,

Binjai-Deli-Serdang-Karo Pematang Siantar, Balige, (Mebidangro) Rantau Prapat, Kisaran,

  Gunung Balige, Padang Sidempuan, Sibolga

  

3 Sumatera Barat Padang Pariaman, Sawahlunto,

Muarasiberut, Bukittinggi, Solok

  

4 Riau Pekanbaru, Dumai Bangkinang, Teluk

Kuantan, Bengkalis, Bagan Siapiapi, Tembilahan, Rengat, Pangkalan Kerinci, Pasir Pangarayan, Siak Sri Indrapura

  

5 Kepulauan Riau Batam Tanjung Pinang, Terempa,

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 4

NO PROVINSI PKN PKW (1) (2) (3) (4)

  Daik Lingga, Dabo-Pulau Singkep, Tanjung Balai Karimun

  

6 Jambi Jambi Kuala Tungkal,

Sarolangun, Muarabungo, Muara Bulian

  

7 Sumatera Selatan Palembang Muara Enim, Kayuagung,

Baturaja, Prabumulih, Lubuk Linggau, Sekayu, Lahat

  8 Bengkulu Bengkulu, Manna, Muko- Muko, Curup

  

9 Bangka Belitung Pangkal Pinang, Muntok,

Tanjung Pandan, Manggar Lampung Bandar Lampung Metro, Kalianda, Liwa,

  10 Menggala, Kotabumi, Kota Agung

  11 DKI Jakarta-Jawa Kawasan Perkotaan Barat-Banten Jabodetabek Banten Serang, Cilegon Pandeglang, Rangkas

  12 Bitung

  

13 Jawa Barat Kawasan Perkotaan Sukabumi, Cikampek-

Bandung Raya, Cirebon Cikopo, Pelabuhanratu, Indramayu, Kadipaten,

  Tasikmalaya, Pangandaran

  

14 Jawa Tengah Surakarta, Kawasan Boyolali, Klaten, Salatiga,

Perkotaan Semarang- Tegal, Pekalongan, Kudus, Kendal-Demak-Ungaran- Cepu, Magelang, Purwodadi (Kedungsepur), Wonosobo, Kebumen, Cilacap Purwokerto

  15 Daerah Istimewa Yogyakarta Bantul, Sleman Yogyakarta

  

16 Jawa Timur Kawasan Perkotaan Probolinggo, Tuban,

(Gerbangkertosusila)Malang Kediri, Madiun, Banyuwangi, Jember,

  Blitar, Pamekasan, Bojonegoro, Pacitan

  

17 Bali Kawasan Perkotaan Singaraja, Semarapura,

Denpasar-Bangli-Gianyar- Negara

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 5

NO PROVINSI PKN PKW (1) (2) (3) (4)

  Tabanan (Sarbagita)

  

18 Nusa Tenggara Mataram Praya, raya, Sumbawa

Barat

  Besar Nusa Tenggara Kupang Soe, Kefamenanu, Ende,

  19 Timur Maumere, Waingapu, Ruteng, Labuan Bajo

  

20 Kalimantan Barat Pontianak Mempawah, Singkawang,

Sambas, Ketapang, Putussibau, Entikong, Sanggau, Sintang

  

21 Kalimantan Tengah Palangkaraya Kuala Kapuas, Pangkalan

Bun, Buntok, Muarateweh, Sampit

  Kalimantan Selatan Banjarmasin Amuntai, Martapura,

  22 Marabahan, Kotabaru

  

23 Kalimantan Timur Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb, Sangata,

Balikpapan-Tenggarong- Nunukan, Tanjung Selor, Samarinda-Bontang, Malinau, Tanlumbis, Tarakan Tanah Grogot, Sendawar

  

24 Gorontalo Gorontalo Isimu, Kuandang, Tilamuta

  

25 Sulawesi Utara Kawasan Perkotaan Tomohon, Tondano,

Manado-Bitung Kotamobagu Sulawesi Tenggah Palu Poso, Luwuk, Buol,

  26 Kolonedale, Tolitoli, Donggala

  

27 Sulawesi Selatan Kawasan Perkotaan Pangkajene, Jeneponto,

Makassar-Sungguminahasa- Palopo, Watampone, Takalar-Maros Bulukumba, Barru, (Maminasata) Parepare

  

28 Sulawesi Barat Mamuju, Majene,

Pasangkayu

  

29 Sulawesi Tenggara Kendari Unaaha, Lasolo, Bau-Bau,

Raha, Kolaka

  

30 Maluku Ambon Masohi, Werinama,

Kairatu, Tual, Namlea, Wahai, Bula

  

31 Maluku Utara Ternate Tidore, Tobelo, Labuha,

Sanana

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 6

NO PROVINSI PKN PKW (1) (2) (3) (4)

  

I/A/2 : Pengembangan Baru

(Tahap I) Nusa Tenggara Timur

  

II/A/2 : Pengembangan Baru

(Tahap II) Kalimantan Barat

  12 Jasa (Kab. Sintang)

  Kalimantan Barat

  Sanggau)

I/A/1 :

Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I)

  11 Entikong (Kab.

  Kapuas Hulu)

I/A/2 : Pengembangan Baru

(Tahap I) Kalimantan Barat

  10 Nangabadau (Kab.

  Bengkayang)

I/A/2 : Pengembangan Baru

(Tahap I) Kalimantan Barat

  9 Jagoi Babang )Kab.

  Sambas)

I/A/2 : Pengembangan Baru

(Tahap I) Kalimantan Barat

  8 Paloh-Aruk (Kab.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 7

  

32 Papua Barat Sorong Fak-Fak, Manokwari,

Ayamaru

  

II/A/2 : Pengembangan Baru

(Tahap II) Nusa Tenggara Timur

  6 Kalabahi (Ibukota Kab. Alor)

  Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I) Nusa Tenggara Timur

  5 Atambua (Ibukota Kab. Belu)

I/A/1 :

  Natuna)

I/A/2 : Pengembangan Baru

(Tahap I) Kep. Riau

  Kep. Riau 4 Ranai (Ibukota Kab.

  3 Kota Batam I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I)

  Riau

  2 Kota Dumai I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I)

  1 Kota Sabang I/A/2 : Pengembangan Baru (Tahap I) Namggroe Aceh Darussalam

  

Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Berdasarkan PP

Nomor 26 Tahun 2008 Tentang RTRWN

NO PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL STATUS PROVINSI (1) (2) (3) (4)

  Tabel 3.2.

  

33 Papua Jayapura, Timika Biak, Nabire, Muting,

Bade, Merauke, Sarmi, Arso, Wamena

  7 Kefamenanu (Ibukota Kab. Timor Tenggah Utara)

  3 - 8

  20 Saumlaki (Kabupaten Maluku Tenggara Barat)

  I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I) Papua

  26 Kota Merauke (Ibukota Kabupaten Merauke)

  I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I) Papua

  25 Kota Tanah Merah (Ibukota Kabupaten Tanah Merah)

  Papua

  24 Kota Jayapura I/A/1 : Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I)

  (Tahap I) Maluku Utara

  23 Daruba (Kabupaten Pulau Morotai) I/A/2 : Pengembangan Baru

  II/A/2 : Pengembangan Baru (Tahap II) Maluku

  22 Dobo (Kabupaten Kepulauan Aru)

  II/A/2 : Pengembangan Baru (Tahap II) Maluku

  21 Ilwaki (Kabupaten Maluku Barat Daya)

  I/A/2 : Pengembangan Baru (Tahap I) Maluku

  Sangihe) I/A/2 : Pengembangan Baru (Tahap I) Sulawesi Utara

  NO PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL STATUS PROVINSI (1) (2) (3) (4)

  19 Tahuna (Ibukota Kabupaten Kep.

  (Tahap I) Sulawesi Utara

  18 Melonguane (Ibukota Kabupaten Talaud) I/A/2 : Pengembangan Baru

  II/A/2 : Pengembangan Baru (Tahap II) Kalimantan Timur

  17 Long Nawan (Kabupaten Malinau)

  II/A/2 : Pengembangan Baru (Tahap II) Kalimantan Timur

  16 Long Pahangai (Kabupaten Kutai Barat)

  Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I) Kalimantan Timur

  15 Long Midang (Kabupaten Nunukan) I/A/2 :

  Pengembangan/Peningkatan Fungsi (Tahap I) Kalimantan Timur

  14 Simanggaris (Kabupaten Nunukan I/A/2 :

  Pengembangan/Peningkatan Fungsi Kalimantan Timur

  13 Nunukan (Ibukota Kabupaten Nunukan) I/A/1 :

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

NO KAWASAN STRATEGIS NASIONAL SUDUT KEPENTINGAN KOTA/KABUPATEN PROVINSI STATUS HUKUM

  3 - 9 Tabel 3.3.

  Sumatera Utara

  Humbang Hasundutan, Kab. Dairi, Kab. Karo, Kab.

  Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab.

  Lingkungan Hidup

  Toba dan Sekitarnya

  7 Kawasan Danau

  Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo

  Sumatera Utara

  Ekonomi Kota Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo

  Perkotaan Meda

  6 Kawasan

  Kota Sabang Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara

  Pertahanan dan Keamanan

  Perbatasan LauRI termasuk 2 pulau kecil terlua (Pulau Rondo daBerhala) dengannegara India / Thailand / Malaysia

  5 Kawasan

  Naggroe Aceh Darussalam

  2 Kawasan Perdagangan

  

Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun

2008 Tentang RTRWN

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  1 Kawasan industry

  Lhokseumawe Ekonomi Kota Lhokseumawe Nanggroe

  Aceh Darussalam

  Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang

  13 Kabupaten (Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Ace Singkil, Subulussalam,Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah Bener Meriah Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang)

  Ekonomi Kota Sabang Nanggroe Aceh Darussalam

  3 Kawasan Pengembangan

  Ekonomi Terpadu Banda Aceh Darussalam

  Ekonomi Kota Banda Aceh Naggroe Aceh Darussalam

  4 Kawasan Ekosistem

  Leuser Lingkungan Hidup

  • – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 10 Simalungun, Kab. Toba, Kab. Pakpak Barat

  Lingkungan Hidup

  Bintan, dan Karimun

  Ekonomi Kab. Bintan, Kab. Natuna, Kab. Karimun, Kota Batam

  Kepulauan Riau

  Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun

  13 Kawasan

  Lingkungan HidupTaman Nasional Kerinci Seblat

  Kab. Kerinci, Kota Padang, Kab. Lubuk Linggau, Kab.

  Kepulauan Riau

  Rejang Lebong

  Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan

  14 Kawasan Taman

  Nasional Berbak Lingkungan Hidup

  Kab. Muaro Jambi

  Jambi

  15 Kawasan Taman Lingkungan Kab. Indragiri Jambi dan

  12 Kawasan Batam,

  Anambas, Kab. Karimun, Kota Batam

  8 Kawasan Stasiun

  Kab. Kuantan Singingi dan Kab. Indragiri Hulu

  Pengamat Dirgantara

  Kototabang Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

  Kab. Agam Sumatera Barat

  9 Kawasan Hutan

  Lindung Bukit Batabuh

  Lingkungan Hidup

  Riau

  Kab. Bintan, Kab. Natuna, Kab. Kep.

  10 Kawasan Hutan

  Lindung Mahato Lingkungan Hidup

  Kab. Rokan Hilir

  Riau

  11 Kawasan

  Perbatasan Laut RI termasuk 20 pulau kecil terluar (Pulau Sentut, Tokong Malang Biru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Sebetul, Sekatung, Senua, Subi Kecil, Kepala,Batu Mandi, Iyu Kecil, Karimun Kecil, Nipa, Pelampong, Batu Berhanti, dan Nongsa) dengan negara Malaysia /Vietnam / Singapura

  Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 11 Nasional Bukit Tigapuluh Hidup Hulu, Kab.

  Jawa Barat

  Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kab.

  Bekasi, Kab. Cianjur

  DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat

  Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur

  21 Kawasan

  Perkotaan Cekungan Bandung

  Ekonomi Kota Bandung, Kab. Bandung

  22 Kawasan Fasilitas

  Perkotaan Jabodetabek Punjur termasuk Kepulauan Seribu

  Uji Terbang Roket Pamengpeuk

  Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

  Kab. Garut Jawa Barat

  23 Kawasan Stasiun

  Pengamat Dirgantara

  Penggunaan Sumberdaya Alam dan

  Kab. Garut Jawa Barat

  Ekonomi Kota Jakarta (Utara, Selatan, Barat, Timur, Pusat), Kota Bogor, Kab. Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kab.

  20 Kawasan

  Indragiri Hilir, Kab. Tanjung Jabung Barat,Kab. Tebo

  Kota Bandar Lampung

  Riau

  16 Kawasan Taman

  Nasional Bukit Duabelas

  Lingkungan Hidup Kab.

  Soralangu, Kab. Muaratebo, Kab. Batanghari

  Jambi

  17 Kawasan Selat Sunda Ekonomi Kota Serang,

  Lampung dan Banten Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembang an Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda

  DKI Jakarta

  18 Kawasan Instalasi

  Lingkungan dan Cuaca

  Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

  Kota Jakarta Pusat

  DKI Jakarta

  19 Kawasan Fasilitas

  Pengolahan Data dan Satelit Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  • – Kalipuncang –
  • – Nusakambangan (Pacangsanak)

  Lingkungan Hidup

  29 Kawasan

  Borobudur dan Sekitarnya

  Lingkungan Hidup Kab.

  Magelang Jawa Tengah

  30 Kawasan Candi

  Prambanan Lingkungan Hidup

  Kab. Klaten, Kab. Sleman

  Jawa Tengah

  31 Kawasan Taman

  Nasional Gunung Merapi

  Kab. Sleman, Kota Yogyakarta, Kab. Klaten, Kab. Boyolali, Kab.

  Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kab.

  Magelang Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

  32 Kawasan

  Perkotaan Gresik

  Surabaya

  Ekonomi Kab. Gresik, Kab.

  Bangkalan, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo,Kab.

  Lamongan Jawa Timur

  33 Kawasan Stasiun

  Pengamat Penggunaan Sumberdaya

  Kab. Pasuruan Jawa Timur

  Grobogan Jawa Tengah

  Ekonomi Kab. Kendal, Kab. Demak, Kab.

  Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

  Kabupaten Pangandaran

  Tanjung Sari Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi Kab.

  Sumedang Jawa Barat

  25 Kawasan Stasiun

  Telecomand Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

  Jawa Barat

  26 Kawasan Stasiun

  Bumi Penerima Satelit Mikro

  Tinggi

  Jawa Barat

  24 Kawasan Stasiun

  27 Kawasan

  Pangandaran

  Segara Anakan

  Lingkungan Hidup Kab.

  Pangancaran, Kab. Ciamis, Kab. Cilacap

  Jawa Barat dan Jawa Tengah

  28 Kawasan

  Perkotaan Kendal

  Pengamat Dirgantara

  • – Demak – Ungaran –
  • – Semarang - Purwodadi (Kedung Sepur)
  • – Bangkalan – Mojokerto –
  • – Sidoarjo – Lamongan (Gerbangkertosusi la)

  Salatiga

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 12 Pamengpeuk Teknologi

  • – Badung – Gianyar - Tabanan (Sarbagita)

  Pertahanan dan Keamanan

  Ekonomi Kab. Ngada Nusa Tenggara Timur

  40 Kawasan

  Perbatasan Darat RI dengan negara Timor Leste

  Pertahanan dan Keamanan

  Kab. Kupang, Kab. Timor Tengah Utara, Kab. Belu

  Nusa Tenggara Timur

  41 Kawasan

  Perbatasan Laut RI termasuk 5 pulau kecil terluar (Pulau Alor, Batek, Dana, Ndana, dan Mangudu) dengan negara Timor Leste/Australia

  Kab. Kupang, Kab. Timor Tengah Utara, Kab. Belu

  39 Kawasan

  Nusa Tenggara Timur

  42 Kawasan

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Khatulistiwa

  Ekonomi Kab. Sanggau Kalimantan Barat

  43 Kawasan Stasiun

  Pengamat Dirgantara Pontianak

  Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

  Kota Pontianak

  Kalimantan Barat

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Mbay

  Nusa Tenggara Barat

  3 - 13 Dirgantara Watukosek

  Bali Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan

  Alam dan Teknologi Tinggi

  34 Kawasan Taman

  Nasional Ujung Kulon

  Lingkungan Hidup Kab.

  Pandeglang Banten

  35 Kawasan

  Perkotaan Denpasar

  Ekonomi Kota Denpasar, Kab. Badung, Kab. Gianyar, Kab. Tabanan

  36 Kawasan

  Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Bima

  Ekonomi Kab. Bima, Kab. Dompu

  Nusa Tenggara Barat

  37 Kawasan Taman

  Nasional Komodo Lingkungan Hidup Kab.

  Manggarai Barat

  Nusa Tenggara Barat

  38 Kawasan Gunung

  Rinjani Lingkungan Hidup

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Samarinda, Sanga-Sanga, Muara Jawa, dan Balikpapan

  Kalimantan Tengah

  48 Kawasan

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Batulicin Ekonomi Kab.

  Kotabaru, Kab. Tanah Bumbu

  Kalimantan Selatan

  49 Kawasan

  Ekonomi Kota Samarinda, Kab. Kutai

  Lingkungan Hidup Kab.

  Kalimantan Timur

  50 Kawasan

  Perbatasan Laut RI termasuk 18 pulau kecil terluar (Pulau Sebatik, Gosong Makasar, Maratua, Sambit, Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Mantewaru, Makalehi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawaikang, Miangas, Marampit, Intata, dan Kakarutan) dengan Negara Malaysia dan Philipina

  Pertahanan dan Keamanan

  Kab. Nunukan, Kab. Berau, Kab. Tolitoli, Kab. Boolang Mongondow Utara, Kab.

  Kep. Sitaro, Kab. Kep. Sangihe, Kab. Sangihe Talaud, Kab. Kep. Talaud

  Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara)

  Kota Bitung Sulawesi Utara

  Nasional Tanjung Putting

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Manado

  Perbatasan Darat RI dan Jantung Kalimantan (Heart of Borneo)

  44 Kawasan Taman

  Nasional Betung Kerihun

  Lingkungan Hidup

  Kab. Kapuas Hulu

  Kalimantan Barat

  45 Kawasan

  Pertahanan dan Keamanan

  47 Kawasan Taman

  Kab. Sambas, Kab. Kapuas Hulu, Kab.

  Sanggau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur

  46 Kawasan

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Daerah Aliran Sungai Kahayan Kapuas dan Barito

  Ekonomi Kota Palangkaraya, Kab. Pulang Pisau, Kab.

  Kapuas, Kab. Barito Selatan

  Kalimantan Tengah

  51 Kawasan

  • – Bitung Ekonomi Kota Manado,

  3 - 14

  52 Kawasan Lingkungan Kab. Sulawesi

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminas a, Takalar

  LingkunganHidup Kab. Tojo Una-Una

  Perkotaan Makassar

  57 Kawasan

  Sulawesi Tengah

  Kabupaten Buol, Kabupaten Donggala , Kabupaten Parigi Moutong , Kabupaten Toli-Toli

  Lingkungan Hidup

  Lingkungan Buol Lambunu

  56 Kawasan Kritis

  Sulawesi Tengah

  Lingkungan Balingara

  Sulawesi Selatan

  55 Kawasan Kritis

  Tengah

  dan Sekitarnya Sosial Budaya Kab. Poso Sulawesi

  54 Kawasan Poso

  Ekonomi Kab. Banggai Sulawesi Tengah

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Batui

  53 Kawasan

  Utara

  Hidup Minahasa,Kab . Minahasa Utara, Kota Tomohon, Kota Manado

  Ekonomi Kota Makassar, Kab. Maros, Kab. Gowa, Kab. Takalar

  • – Maros – Sungguminasa – Takalar (Mamminasata)

  3 - 15 Konservasi dan Wisata Daerah Aliran Sungai Tondano

  Sekitarnya Sosial Budaya Kab. Luwu Sulawesi

  Sulawesi Tenggara

  Kota Kendari, Kab. Kolaka,

  Nasional Rawa Lingkungan Hidup

  63 Kawasan Taman

  Sulawesi Tenggara

  Ekonomi Kab. Buton, Kab. Kolaka, Kota Kendari

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Buton, Kolaka, dan Kendari

  62 Kawasan

  Selatan

  61 Kawasan Soroakodan

  58 Kawasan

  Kota ParePare Sulawesi Selatan

  Penggunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi

  Bumi Sumber Alam Parepare

  60 Kawasan Stasiun

  Toraja Utara Sulawesi Selatan

  dan Sekitarnya Sosial Budaya Kab. Tana Toraja, Kab.

  59 Kawasan Toraja

  Barru Sulawesi Selatan

  Ekonomi Kota ParePare, Kab.

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Parepare

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 16 Aopa - Watumohai dan Rawa Tinondo

  PenggunaanSumberdayaAlam dan Teknologi Tinggi

  Papua Barat

  69 Kawasan

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Biak

  Ekonomi Kab. Biak Numfor

  Papua

  70 Kawasan Stasiun

  Bumi Satelit Cuaca dan Lingkungan

  Kab. Biak Numfor

  Lingkungan Hidup

  Papua

  71 Kawasan Stasiun

  Telemetry Tracking and Command Wahana Peluncur Satelit

  PenggunaanSumberdayaAlam dan Teknologi Tinggi

  Kab. Biak Numfor

  Papua

  72 Kawasan Timika Sosial Budaya Kab. Mimika Papua

  Kab. Raja Ampat

  Konservasi Keanekaragaman Hayati Raja Ampat

  Kab. Buton,

  Pertahanan dan Keamanan

  64 Kawasan

  Pengembangan Ekonomi Terpadu Seram

  Ekonomi Pulau Seram Kab. Maluku Tengah

  Maluku

  65 Kawasan Laut Banda Sosial Budaya Kab. Maluku Tengah Maluku

  66 Kawasan

  Perbatasan Laut RI termasuk 20 pulau kecil terluar (Pulau Ararkula, Karaweira, Panambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batu Goyang, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela, Miatimiarang, Leti, Kisar, Wetar, Liran, Kolepon, dan Laag) dengan negara Timor Leste/Australia

  Prov. Maluku: Kab. Maluku tenggara, Kota Tual, Kab. Kep. Aru, Kab. Maluku Tenggara Barat, Kab.

  68 Kawasan

  Maluku Barat Daya, Prov. Papua: Kab. Merauke

  Maluku dan Papua

  67 Kawasan

  Perbatasan Laut RI termasuk 8 pulau kecil terluar (Pulau Jiew, Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondi, dan Liki) dengan negara Palau

  Pertahanan dan Keamanan Kab.

  Halmahera, Kab. Sorong, Kab. Biak Numfor, Kab.

  Jayapura Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 17

  73 Kawasan Taman

  3. Sosial Budaya

  2. Lingkungan Hidup

  1. Ekonomi

  b. Arahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa:

  Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan RPI2-JM Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut: a. Cakupan delineasi wilayah yang ditetapkan dalam KSN.

  Ket : *)Penentuan Kabupaten/kota yang menjadi wilayah deliniasi KSN masih dapat berubah sebelum Perpres RTRW KSN ditetapkan

  Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat

  Tasikmalaya, Prov. Jateng: Kab. Cilacap, Prov. Jatim: Kab. Jember, Kab. Trenggalek, Prov. NTB: Kab. Lombok Barat

  Tanggamus, Prov. Banten: Kab. Pandeglang, Prov. Jabar: Kab.

  Mentawai,Prov.Bengkulu: Kab. Bengkulu Utara, Prov.Lampung: Kab.

  Prov. NAD: Kab. Simelue, Kab. Aceh Barat, Kab.Aceh Besar, Prov Sumut:Kab. Nias, Prov Sumbar:Kab. Kep.

  Pertahanan dan Keamanan

  Perbatasan Negara termasuk 19 pulau kecil terluar (Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Raya, Rusa, Benggala, Simuk, Wunga, Sibarubaru, Sinyaunyau, Enggano, Mega, Batu Kecil, Deli, Manuk, Nusa Kambangan, Barung, Sekel, Panehan, dan Sophialouisa) yang berhadapan dengan laut lepas

  76 Kawasan

  Papua

  Boven Digoel, Kab. Merauke

  Keerom, Kab. Pegunungan Bintang, Kab.

  Pertahanan dan Keamanan Kota Jayapura, Kab.

  Perbatasan Darat RI dengan negara Papua Nugini

  75 Kawasan

  Kab. Tel. Bintuni Papua

  Lingkungan Hidup

  Konservasi Keanekaragaman Hayati Teluk Bintuni

  74 Kawasan

  Papua

  Puncak Jaya, Kab. Puncak, Kab. Paniai

  Kab. Mimika, Kab. Asmat, Kab. Nduga, Kab. Yahukimo, Kab. Jayawijaya, Kab. Lanny Jaya, Kab.

  Nasional Lorentz Lingkungan Hidup

3.2. RTRW KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (KSN)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  4. Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi

  5. Pertahanan dan Keamanan

c. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:

1. Arahan pengembangan pola ruang:

  a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

  b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

  2. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan drainase

3. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

  Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut:

a. Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor,

Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;

b. Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan

Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan;

c. Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan

Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;

d. Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan

Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo;

e. Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan

Infrastruktur Selat Sunda;

f. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun.

3.3. ARAHAN RTRW PULAU

  Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau merupakan rencana rinci dan

operasionalisasi dari RTRWN. Adapun arahan yang harus diperhatikan dari RTR Pulau

untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah:

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 18

  

a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang antara lain mencakup

arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya, serta arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

b. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang memberikan arahan batasan wilayah mana yang dapat dikembangkan dan yang harus dikendalikan.

  

c. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk

bidang Cipta Karya seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, rusunawa, agropolitan, dll.

  Hingga saat ini RTRW Pulau yang telah ditetapkan adalah:

  a. Perpres No. 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi;

  

b. Perpres No. 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan;

  

c. Perpres No. 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera;

d. Perpres No. 28 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali.

3.4. ARAHAN RTRW PROVINSI

  Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi ditetapkan melalui Peraturan

Daerah Provinsi, dan beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW Provinsi

untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah:

a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:

1. Arahan pengembangan pola ruang:

  a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

  b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

  2. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan drainase

b. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

  Hingga saat ini, RTRW Provinsi yang telah memiliki Perda adalah sebagai berikut:

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 19 a. Perda No. 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali;

  b. Perda No. 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten;

  

c. Perda No. 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu;

  

d. Perda No. 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta;

e. Perda No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta;

f. Perda No. 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo;

  g. Perda 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat;

  

h. Perda No. 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

Tengah;

i. Perda No. 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

Timur;

j. Perda No. 1 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung;

k. Perda No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa

  Tenggara Barat;

l. Perda No. 1 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa

Tenggara Timur;

m. Perda No. 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi

Selatan;

n. Perda No. 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera

Barat.

3.5. ARAHAN RTRW KABUPATEN/KOTA

  Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Adapun

arahan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPI2-

JM Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut

kepentingan:

1. Pertahanan keamanan

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 20

  2. Ekonomi

  3. Lingkungan hidup

  4. Sosial budaya

  5. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:

1. Arahan pengembangan pola ruang:

  a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

  b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

  2. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

  

c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang

harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  3 - 21