BAB II DESKRIPSI LOKASI 2. 1. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir - Peranan Pendapatan Asli Daerah Dalam Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan ( Studi Analisis : Kabupaten Samosir Tahun 2010-2015)

  BAB II DESKRIPSI LOKASI 2. 1. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari kabupaten induknya

  yakni Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir di Provinsi Sumatera Utara, diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.

  Penerapan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah mendorong munculnya aspirasi masyarakat di daerah untuk membentuk kabupaten/kota baru yang bersifat otonom. Sebab dengan status daerah otonom baru, mereka berharap akan memperoleh peluang untuk mengurus daerahnya sendiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  Pembentukan Kabupaten Samosir di Propinsi Sumatera Utara yang wilayahnya meliputi seluruh Pulau Samosir dan sebahagian wilayah di pulau sumatera sudah merupakan agenda Pemerintah Kabupaten Toba Samosir. Hal itu guna dalam kajian percepatan pemekaran Kabupaten Toba Samosir dengan melahirkan calon Kabupaten Samosir perlu segera dilakukan mengingat Undang- undang Nomor 22 Tahun 1999.

  Usul pemekaran Kabupaten Toba Samosir menjadi dua kabupaten yang didasarkan pada desakan masyarakat wilayah samosir dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Toba Samosir adalah :

  1. Kabupaten Toba Samosir (Induk), terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan yaitu Kecamatan Balige, Laguboti, Silaen, Habinsaran, Porsea, Lumbanjulu, Uluan, Pintu Pohan Meranti, Ajibata, dan Borbor.

  2. Kabupaten Samosir (kabupaten baru), terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan yaitu kecamatan Pangururan, Ronggur Nihuta, Sianjur Mula-mula, Simanindo, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Harian, dan Sitio-tio. Aspirasi dan argumentasi masyarakat yang disampaikan kepada DPRD

  (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Toba Samosir, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditindaklanjuti dengan:

  1. Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 20 Juni 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir.

  2. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 1101/Pem/2002 tanggal 24 Juni 2002 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara.

  3. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 135/1187/Pem/2002 tanggal 3 Juli 2002 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara perihal laporan tentang aspirasi masyarakat Samosir untuk membentuk Kabupaten Samosir.

  4. Terakhir, dari seluruh argumentasi, usulan DPRD dan Bupati Toba Samsoir ini diakomodir dengan keluarnya Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Terbentuknya Kabupaten Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan di wilayah Samosir menuju masyarakat yang lebih sejahtera, dengan tujuan untuk menegakkan kedaulatan rakyat dalam rangka perwujudan sosial, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, merespon serta merestrukturisasi jajaran pemerintahan daerah dalam rangka mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang cukup singkat dapat sejajar dengan kabupaten lainnya dan akan mengangkat harkat hidup masyarakat yang ada di kabupaten Samosir pada khususnya, dan di

  39 provinsi sumatera utara pada umumnya.

  Sejalan dengan tuntutan perkembangan era reformasi, Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dipandang perlu mendapat perubahan dengan terbitnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang salah satunya antara lain menetapkan bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu paket melalui pemilihan langsung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian 39 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, pada tanggal 27 Juni 2005 Samosir Dalam Angka In Figures Tahun 2011. Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir. Hal 63. diselenggarakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Samosir secara langsung oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Samosir yakni terpilihnya Ir. Mangindar Simbolon dan Ober Sihol Parulian Sagala, SE sebagai Bupati dan Wakil Bupati Samosir Periode 2005-2010 yang selanjutnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.22-740 tanggal

  12 Agustus 2005. Kemudian pada tanggal 13 September 2005, Bupati dan Wakil Bupati Samosir terpilih dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Samosir.

  Dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kabupaten Samosir sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor

  36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir di Provinsi Sumatera Utara serta berbagai ketentuan yang berlaku sekaitan dengan tugas dan kewajiban pemerintahan, Pemerintah Kabupaten bersama DPRD Kabupaten Samosir telah berhasil menetapkan berbagai peraturan daerah antara lain Peraturan Daerah (Perda) tentang Pajak dan Retribusi Daerah sebagai salah satu unsur pendukung dalam penyusunan APBD, Peraturan daerah (Perda) Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah sebagai landasan penataan organisasi, Perda tentang Lambang Daerah dan Perda Kabupaten Samosir Nomor 28 Tahun 2005 yang menetapkan bahwa tanggal 7 Januari sebagai Hari Jadi Kabupaten Samosir, kemudian Perda tentang Pemerintahan Desa sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah RI Nomor

  72 Tahun 2005 tentang Desa, Perda tentang Perijinan, Pengelolaan Keuangan/Barang, Pengawasan Ternak, Pengelolaan Irigasi, Pengendalian Lingkungan Hidup, Pemberdayaan dan Pelestarian Adat Istiadat, APBD dan Perubahan APBD termasuk didalamnya Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006-2010 sebagai landasan

  40 penyelenggaraan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan.

2.1.1. Kondisi Geografis

  Secara geografis Kabupaten Samosir terletak di antara 2 21’38’’- 2 49’48’’ Lintang Utara dan 98 24’00’’ - 99 01’48’’ Bujur Timur dengan ketinggian antara 904 - 2.157 meter di atas pemukaan laut. Luas wilayahnya ±

  2

  2

  2.069,05 km , terdiri dari luas daratan ± 1.444,25 km (69,80 persen), yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba dan sebahagian wilayah

  2 daratan Pulau Sumatera, dan luas wilayah danau ± 624,80 km (30,20 persen).

  Menurut daerah tingkat kecamatan, wilayah daratan yang paling luas

  2

  adalah Kecamatan Harian dengan luas ± 560,45 km (38,81 persen), diikuti oleh

  2 Kecamatan Simanindo ± 198,20 km (13,72 persen), Kecamatan Sianjur

  2

  2 Mulamula ± 140,24 km (9,71 persen), Kecamatan Palipi ± 129,55 km (8,97

  

2

  persen), Kecamatan Pangururan ± 121,43 km (8,41 persen), Kecamatan

  2

  2 Ronggurnihuta ± 94,87 km (6,57 persen), Kecamatan Nainggolan ± 87,86 km

  

2

  (6,08 persen), Kecamatan Onanrunggu ± 60,89 km (4,22 persen), dan Kecamatan

  2 40 Sitiotio ± 50,76 km (3,51 persen). http://www.samosirkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=138&Itemid=54&lang=id diakses tanggal 29 Juni 2014. Selanjutnya, yang menjadi batas-batas wilayah Kabupaten Samosir, yaitu:  Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun;  Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan

  Kabupaten Humbang Hasundutan;  Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat;  Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir.

Gambar 2.1.1. PETA KABUPATEN SAMOSIR

MAP OF SAMOSIR REGENCY

  Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Samosir Dalam Angka Tahun 2013. Kabupaten samosir.

  Keadaan topografi dan kontur tanahnya beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada jalur gempa

  41 tektonik dan vulkanik.

2.1.2. Iklim

  Posisi geografis yang berada di garis khatulistiwa, kabupaten Samosir tergolong ke dalam beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17° C-29° C, dengan kelembapan udara rata-rata 85.04%.

  Rata-rata curah hujan per bulan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Sianjur Mulamula, yaitu 185,67 mm, disusul oleh Kecamatan Sitiotio 167,75 mm, Kecamatan Pangururan 140,00 mm, Kecamatan Simanindo 137,67 mm, Kecamatan Palipi 115,83 mm, Kecamatan Onanrunggu 110,25 mm, Kecamatan Harian 86,67 mm, Kecamatan Ronggur Nihuta 80,08 mm, dan yang terendah terdapat di Kecamatan Nainggolan, yaitu 35,50 mm.

  Sementara itu, rata-rata banyaknya hari hujan tiap bulan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Sianjur Mulamula, yaitu 15,17 hari, disusul oleh Kecamatan Pangururan 12,50 hari, Kecamatan Sitiotio 10,67 hari, Kecamatan Simanindo 9,92 hari, Kecamatan Onanrunggu 9,67 hari, Kecamatan Palipi 9,08 hari, Kecamatan Ronggur Nihuta 7,83 hari, dan yang terendah terdapat di

  42 Kecamatan Nainggolan dan Kecamatan Harian, yaitu masing-masing 7,50 hari.

  41 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2014. Samosir Dalam Angka In Figures Tahun 2013. Badan 42 Pusat Statistik Kabupaten Samosir. Hal 3.

  Ibid. Hal 4.

2.1.3. Pemerintahan

  2.1.3.1. Wilayah Administrasi

  Wilayah administrasi pemerintahan kecamatan di Kabupaten Samosir belum ada mengalami pemekaran, yaitu terdiri dari 9 kecamatan, sementara wilayah administrasi pemerintahan desa/kelurahan mengalami pemekaran pada tahun 2011, yaitu dari 111 desa dan 6 kelurahan menjadi 128 desa dan 6

  43 kelurahan.

  2.1.3.2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

  Berdarkan data dari Sekretariat DPRD Kabupaten Samosir, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir hasil pemilu legislatif tahun 2009 adalah sebanyak 25 orang, terdiri dari 22 orang laki-laki (88,00 persen) dan 3 orang perempuan (12,00 persen), berasal dari 15 Partai Politik peserta Pemilu, yaitu Partai Hanura, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, Partai Perjuangan Indonesia Baru masing-masing 3 orang, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, Partai Damai Sejahtera masing-masing 2 orang, dan Partai Republika Nusantara, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Patriot, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Pelopor, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Buruh, Partai Keadilan dan

  44 Persatuan Indonesia masing-masing 1 orang.

  2.1.3.3. Pegawai Negeri Sipil

  Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Samosir, 43 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Otonom Kabupaten Samosir pada tahun 2012 44 Samosir., op. cit. Hal 19.

  Ibid., Hal 20. adalah sebanyak 3.727 orang, terdiri dari 1.443 orang laki-laki (38,72 persen) dan 2.284 orang perempuan (61,28 persen). Jumlah PNS ini mengalami penurunan sebanyak 146 orang (3,77 persen) bila dibandingkan dengan tahun 2011.

  Menurut usia, PNS Daerah Otonom Kabupaten Samosir yang paling banyak adalah berusia 25 - 44 tahun, yaitu sebanyak 2.168 orang (58,17 persen), disusul oleh yang berusia 45 - 60 tahun sebanyak 1.548 orang (41,53 persen), dan yang berusia 20 - 24 tahun sebanyak 11 orang (0,30 persen).

  Selanjutnya menurut tingkat pendidikan, PNS Daerah Otonom Kabupaten Samosir yang paling banyak adalah yang berpendidikan Strata-1, yaitu sebanyak 1.357 orang (36,41 persen), diikuti oleh SLTA sebanyak 1.236 orang (33,16 persen), Diploma I/II/III sebanyak 1.063 orang (28,52 persen), Strata-2 sebanyak 32 orang (0,86 persen), SLTP sebanyak 26 orang (0,70 persen), dan yang

  45 berpendidikan SD sebanyak 13 orang (0,35 persen).

2.1.3.4. Administrasi Pemerintahan

  Berdasarkan data dari Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Samosir kepemilikan sertifikat hak atas tanah di Kabupaten Samosir pada tahun 2011/2012 mengalami peningkatan sebesar 28,14 persen bila dibandingkan dengan tahun 2010/2011, yaitu dari 2.971 menjadi 3.807.

  Banyaknya narapidana dan tahanan pada cabang rumah tahanan negara di pangururan pada tahun 2011 adalah sebanyak 824 orang, namun pada tahun 2012

  46 45 mengalami penurunan menjadi 345 orang. 46 Ibid., Hal 21.

  Ibid., Hal 22.

2.1.4. Kependudukan dan Sosial Budaya

  Kondisi kependudukan maupun keadaan sosial budaya mayarakat di Kabupaten Samosir mempunyai karakter yang khas yang memegang teguh kebudayaan dan agama serta adat-istiadat yang ada di daerah tersebut.

  Berdasarkan angka proyeksi penduduk pertengahan tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Samosir adalah 121.594 jiwa, terdiri dari 60.384 penduduk laki-laki (49,66 persen) dan 61.210 penduduk perempuan (50,34 persen), dengan rasio jenis kelamin sebesar 98,65 dan angka kepadatan penduduk mencapai 84,19

  2

  jiwa/km . Sementara itu jumlah rumah tangga adalah 29.775 rumah tangga dengan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,08 jiwa/rumah tangga.

  Menurut persebaran penduduk tiap kecamatan, penduduk yang lebih banyak adalah di Kecamatan Pangururan, yaitu 29.889 jiwa (24,58 persen),

  2

  dengan angka kepadatan penduduk 246,14 jiwa/km , sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah di Kecamatan Sitiotio yaitu 7.239 jiwa (5,95 persen), dengan

  2 angka kepadatan penduduk rata-rata 142,61 jiwa/km .

  Kecamatan yang mempunyai angka kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Harian, walaupun wilayahnya paling luas, yaitu mencapai

  2

  560,45 km , namun hanya didiami oleh 7.988 jiwa (6,57 persen) penduduk

  2

  dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 14,25 jiwa/km . Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayahnya merupakan areal hutan produksi maupun hutan

  47 47 lindung dan juga areal pertanian.

  Samosir., op. cit.,hal 71.

2.1.4.1. Pendidikan

  Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), persentase penduduk Kabupaten Samosir berusia 10 tahun ke atas yang masih sekolah diperkirakan sebesar 28,42 persen, sedangkan yang tidak/belum pernah sekolah adalah 1,21 persen, dan yang tidak bersekolah lagi adalah 70,36 persen.

  Persentase penduduk yang masih sekolah dan yang tidak bersekolah lagi mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya, sementara yang tidak/belum pernah sekolah mengalami penurunan.

  Berdasarkan tingkat pendidikan, Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk Kabupaten Samosir pada tingkat Sekolah Dasar adalah 107,20 persen, tingkat Sekolah Menengah Tingkat Pertama adalah 92,82 persen, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas adalah 102,35 persen. Sementara itu, Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkat Sekolah Dasar adalah 94,71 persen, tingkat Sekolah Menengah Tingkat Pertama adalah 78,56 persen, dan Sekolah Menengah Tingkat Atas adalah 79,86 persen.

  Persentase penduduk Kabupaten Samosir berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011, yaitu dari 2,16 persen menjadi 1,70 persen. Menurut jenis kelamin, persentase penduduk perempuan yang buta huruf, yaitu 3,01 persen, lebih tinggi

  48 dari penduduk laki-laki yang hanya sebesar 0,36 persen.

48 Ibid., hal 101.

  2.1.4.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana

  Angka Harapan Hidup (e ) penduduk Kabupaten Samosir setiap tahun mengalami peningkatan hingga mencapai 69,95, lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata Angka Harapan Hidup penduduk Sumatera Utara, yaitu sebesar 69,81 tahun.

  Berdasarkan data dari kantor keluarga berencana Kabupaten Samosir, banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2012 di Kabupaten Samosir adalah 13.293 pasangan, 11.036 pasangan (79,26 persen) diantaranya adalah akseptor

  49 aktif. Sementara itu jumlah akseptor baru adalah sebanyak 3.634 pasangan.

  2.1.4.3. Perumahan

  Berdasarkan hasil SUSENAS, persentase rumah tangga di Kabupaten Samosir yang sudah menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan utama adalah 94,07 persen, listrik Non PLN 3,99 persen, aladin/petromak 1,15 persen, dan pelita/obor 0,79 persen.

  Menurut sumber air minum utama, persentase rumah tangga yang menggunakan air kemasan bermerk/air isi ulang/leding dengan meteran/leding eceran adalah 10,32 persen, sedangkan yang menggunakan sumur bor /pompa/sumur terlindung/sumur tidak terlindung/ mata air terlindung/mata air tidak terlindung/air sungai/danau/air hujan adalah 61,01 persen, dan yang lainnya adalah 28,68 persen. Sementara itu persentase rumah tangga yang memiliki lantai rumah terbuat dari

  50 49 bukan tanah adalah 99,25 persen dan terbuat dari tanah adalah 0,75 persen. 50 Ibid., hal 100.

  Ibid., hal 102.

2.1.4.4. Sosial Lainnya

  Berdasarkan data dari kantor kementerian agama Kabupaten Samosir, pada tahun 2012 penduduk Kabupaten Samosir yang beragama Kristen adalah sebanyak 85.459 jiwa (56,90 persen), Katolik 62.613 jiwa (41,69 persen), Islam 1.524 jiwa (1,01 persen), dan lainnya 591 jiwa (0,39 persen).

  51

2.1.5. Visi dan Misi Kabupaten Samosir

  Visi merupakan gambaran sikap mental dan cara pandang jauh ke depan mengenai organisasi sehingga organisasi tersebut tetap eksis, antisipatif dan inovatif. Oleh karena itu, yang menjadi visi Kabupaten Samosir tahun 2010-2015 adalah: “SAMOSIR MENJADI DAERAH TUJUAN WISATA LINGKUNGAN YANG INOVATIF 2015.” Beberapa kata kunci dari kalimat visi tersebut, dapat dijelaskan seperti berikut:

  1. Wisata Lingkungan mengandung makna bahwa pariwisata yang mempertimbangkan dampak sosial ekonomi dan lingkungan dimasa kini dan masa mendatang dengan memperhatikan kebutuhan pengunjung (wisatawan), industri pariwisata, lingkungan sekitar dan masyarakat tuan rumah. Arah pengembangan destinasi pariwisata lingkungan adalah pariwisata berkelanjutan yaitu upaya terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup melalui pengaturan, penyediaan pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya alam dan budaya secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. 51 Ibid., hal 103.

  2. Inovatif mengandung makna bahwa Kabupaten Samosir akan berkreasi, mau dan dapat mengadakan pembaharuan sesuai tantangan, untuk menggali dan memperkenalkan hal-hal yang baru akan seni, budaya dan situs/artefak sejarah etnis batak maupun kawasan wisata rekreasi yang berbasis lingkungan. Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, maka disusun Misi Kabupaten

  Samosir 2011-2015 adalah sebagai berikut: Memantapkan Good Governance dengan dukungan SDM yang berkualitas 1. serta prasarana dan sarana yang memadai dan berstandart.

  2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya alam (SDA) yang berkelanjutan dan terkendali.

  3. Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis lingkungan dan budaya.

  4. Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan demokrasi dan penegakan hukum.

  52 5. Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak.

  52 http://www.samosirkab.go.id/2012/index.php/2012-10-31-15-36-21/kabupaten-samosir

  , diakses tanggal 30 Juni 2014.

  2.2. Gambaran Umum Pendapatan Asli Daerah

  Dalam perkembangannya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten samosir sejauh ini, peranan dan kontribusinya sebagai sumber pembiayaan pembangunan di kabupaten samosir telah mengalami peningkatan yang berarti setiap tahunnya. Perkembangan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di kabupaten samosir.

  Hal ini dapat dilihat dari besarnya potensi perkembangan sumber-sumber pendapatan asli daerah berdasarkan peraturan yang berlaku di kabupaten samosir

  53 semenjak berstatus menjadi daerah otonom, seperti pada tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Realisasi PAD dari Targetan dalam APBD di Kabupaten Samosir Tahun Anggaran 2010-2015.

  Tahun Target Realisasi % Anggaran (Rp) (Rp)

  2010 21.046.933.710 11.813.219.103 56,13 2011 12.873.246.795 14.201.578.951 110,32 2012 17.961.190.369 17.459.630.442 97,21 2013 23.039.865.176 26.661.345.261 115,72

  • 2014
  • 2015

  Sumber: Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Asset Daerah (DISPENKA) 53 Kabupaten Samosir.

  Dinas Pendapatan, Keuangan Dan Asset Daerah Kabupaten Samosir. Laporan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014.

  Berdasarkan tabel 2.2. diatas menunjukkan bahwa pada tahun anggaran 2010 , PAD kabupaten samosir hanya terealisasi sebesar 56,13 persen dari target anggaran yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan pada tahun anggaran 2011 mengalami peningkatan realisasi menjadi 110,32 persen. Namun untuk tahun anggaran 2012, realisasi PAD berdasarkan target anggaran yang ditetapkan dalam APBD mengalami penurunan menjadi 97,21 persen. Akan tetapi pada tahun anggaran 2013, realisasi PAD dari yang di tetapkan dalam APBD kabupaten samosir kembali mengalami peningkatan menjadi 115,72 persen. Dengan demikian, untuk tahun-tahun mendatang diharapkan realisasi PAD terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan dan kemandirian daerah dalam mengimplementasikan otonomi daerah, pemerataan pembangunan daerah dan dalam rangka mengatasi kesenjangan vertikal dan horizontal untuk mencapai kemampuan fiskal.

  2.3.Gambaran Umum Perekonomian

  Dinamika perekonomian makro Kabupaten Samosir sejak menjadi daerah otonom telah mengakibatkan adanya pergeseran peranan antar sektor, hal ini dapat dilihat dari perbandingan dan perkembangan distribusi nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku setiap tahunnya dalam tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3. Perbandingan dan Perkeembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2010-2015 (Miliar Rupiah).

  Tahun Nilai Produk Laju Nilai PDRB Laju Domestik Pertumbuhan atas dasar Pertumbuhan Regional (%) harga (%) Bruto (Rp. konstan Miliar) 2000 (Rp. Miliar)

  2010 1.669,60 9,12 1.058,49 5,59 2011 1.835,39 9,93 1.121,62 5,96 2012 2.019,69 10,04 1.189,69 6,07

  • 2013
  • >2014
  • 2015 -

  Sumber :Diolah dari perolehan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Statistik Kabupaten Samosir.

  Laju pertumbuhan atas dasar harga konstan 2000 ini adalah merupakan ukuran laju pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan tabel 2.3 diatas bahwa pada tahun 2010, Pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Samosir tahun 2010 masih didominasi oleh sektor pertanian dengan nilai mencapai Rp. 1.008,23 milyar (60,39 persen), yang diikuti oleh sektor jasa-jasa Rp. 406,46 milyar (24,34 persen), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 160,78 milyar (9,63 persen), sementara sektor-sektor yang lain masing-masing hanya memberikan peranan kurang dari 3 persen. Sektor-sektor yang mengalami peranan yang meningkat adalah sektor jasa-jasa, industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, bangunan, dan listrik, gas, dan air minum, sektor-sektor yang peranannya menurun adalah sektor pertanian, perdagangan, dan hotel dan restoran. Sementara itu, sektor yang peranannya tetap adalah sektor pertambangan

  54 dan penggalian.

  Namun demikian, sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir tahun 2010 sebesar 5,59 persen sebahagian besar masih berasal dari sektor pertanian, yaitu 3,37 persen, sektor jasa 1,40 persen, sektor perdagangan 0,52 persen, sektor keuangan 0,12 persen, dan sektor-sektor yang lain masing-masing di bawah 0,1 persen. Sementara itu rata-rata PDRB perkapita Propinsi Sumatera Utara atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp. 21,24 juta dan atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp. 9,14 juta. Sementara itu rata-rata PDRB perkapita propinsi sumatera utara atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp. 21,24

  55 juta dan atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp. 9,14 juta.

  Selanjutnya, pada tahun 2011 pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Samosir mengalami sektor dominasi yang sama dengan tahun 2010 yaitu masih didominasi oleh sektor pertanian dengan nilai mencapai Rp. 1.097,54 milyar (59,80 persen), yang diikuti oleh sektor jasa-jasa Rp. 452,54 milyar (24,66 persen), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 176,09 milyar (9,59 persen), sementara sektor-sektor yang lain masing-masing hanya memberikan peranan kurang dari 3 persen. Selama tahun 2011 seluruh sektor 54 mengalami laju pertumbuhan yang positif, baik atas dasar harga berlaku maupun 55 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Bidang Statistik Tahun 2010. Hal 403.

  Ibid., Hal 404. atas dasar harga konstan, bahkan terdapat 7 sektor yang mengalami laju pertumbuhan atas dasar harga konstan yang lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir maupun laju pertumbuhan masing-masing sektor pada tahun 2010, yaitu pertambangan/ penggalian, sektor listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan

  56 komunikasi, keuangan, serta jasa-jasa.

  Demikian juga dengan sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir tahun 2011 sebesar 5,59 persen sebahagian besar masih berasal dari sektor pertanian, yaitu 3,89 persen, sektor jasa 1,18 persen, sektor perdagangan 0,57 persen, sektor keuangan 0,15 persen, dan sektor-sektor yang lain masing-masing di bawah 0,1 persen. Sementara itu, rata-rata PDRB perkapita propinsi sumatera utara atas dasar harga berlaku tahun 2011 mencapai Rp. 23,98 juta dan atas dasar

  57 harga konstan 2000 adalah Rp. 9,65 juta.

  Kemudian juga dengan pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Samosir tahun 2012 masih didominasi oleh sektor pertanian dengan nilai mencapai Rp. 1.192,12 milyar (59,02 persen), yang diikuti oleh sektor jasa- jasa Rp. 505,30 milyar (25,02 persen), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 195,36 milyar (9,67 persen), sementara sektor-sektor yang lain masing- masing hanya memberikan peranan kurang dari 3 persen. Selama tahun 2012 seluruh sektor mengalami laju pertumbuhan yang positif, baik atas dasar harga 56 berlaku maupun atas dasar harga konstan, bahkan terdapat 7 sektor yang 57 Badan., op.cit. Tahun 2011. Hal 413.

  Ibid., hal 413. mengalami laju pertumbuhan atas dasar harga konstan yang lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir, yaitu sektor pertambangan/ penggalian, listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran,

  58 pengangkutan dan komunikasi, keuangan, serta jasa-jasa.

  Sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir tahun 2012 sebesar 6,07 persen sebahagian besar masih berasal dari sektor pertanian, yaitu 3,85 persen, sektor jasa 1,24 persen, sektor perdagangan 0,59 persen, sektor keuangan 0,20 persen, dan sektor-sektor yang lain masing-masing di bawah 0,1 persen. Sementara itu, rata-rata PDRB perkapita propinsi sumatera utara atas dasar harga berlaku tahun 2012 mencapai Rp. 26,57 juta dan atas dasar harga konstan 2000

  59 adalah Rp. 10,18 juta.

2.3.1. Perbankan dan Koperasi

  Pada tahun 2010 jumlah kantor perbankan yang ada di Kabupaten Samosir untuk melayani kegiatan perbankan adalah sebanyak 6 kantor, terdiri dari 5 kantor bank pemerintah dan 1 kantor bank pemerintah daerah, sementara kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ada sesbnyak 2 buah. Pada akhir periode tahun 2010 posisi penghimpunan dana rupiah dan valuta asing di Kabupaten Samosir dan Samosir mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2009 hingga mencapai Rp. 863,29 milyar, namun posisi kredit perbankan rupiah dan valuta asing mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp. 472,79 milyar. Kemudian terdapat 58 jumlah perusahaan /usaha koperasi di Kabupaten Samosir tercatat sebanyak 122 59 Badan., op.,cit. hal 417.

  Ibid., hal 418. perusahaan/usaha dengan jumlah anggota sebanyak 11.625 orang, terdiri dari Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 12 unit usaha dengan anggota sebanyak 240 orang dan Koperasi Non-KUD sebanyak 110 unit dengan anggota sebanyak

  60 11.385 orang.

  Agenda untuk melayani kegiatan perbankan, pada tahun 2011 terdapat 10 kantor perbankan dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Samosir, yaitu terdiri dari 5 unit kantor bank pemerintah, 3 unit kantor bank pemerintah daerah, dan 2 unit kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Berdasarkan data dari PT. BRI KCP Pangururan dan PT. Bank Sumut Cabang Pangururan, posisi penghimpunan dana rupiah di Kabupaten Samosir pada akhir periode tahun 2011 yang terdiri dari giro, simpanan berjangka, tabungan, dan tabungan lainnya, adalah sebesar Rp. 278,98 milyar dengan jumlah penabung sebanyak 22.687.

  Sementara itu posisi kredit perbankan rupiah pada akhir periode tahun 2011, yang terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi, adalah sebesar Rp. 212,12 milyar. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir, perusahaan/usaha koperasi yang ada di Kabupaten Samosir pada tahun 2011 adalah sebanyak 122 perusahaan/usaha, dengan jumlah anggota sebanyak 11.711 orang, terdiri dari Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 12 unit usaha dengan anggota sebanyak 240 orang dan Koperasi

  61 Non-KUD sebanyak 110 unit dengan anggota sebanyak 11.471 orang.

  60 61 Samosir., op.,cit. Tahun 2010. Hal 341.

  Samosir., op., cit. Tahun 2011. Hal 347.

  Selanjutnya kegiatan perbankan, pada tahun 2012 terdapat 10 kantor perbankan dan Bank Perkereditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Samosir, yaitu terdiri dari 5 unit kantor bank pemerintah, 3 unit kantor bank pemerintah daerah, dan 2 unit kantor bank perkreditan rakyat (BPR). Berdasarkan data dari PT. BRI KCP Pangururan dan PT. Bank Sumut Cabang Pangururan, posisi penghimpunan dana rupiah di Kabupaten Samosir pada akhir periode tahun 2012 yang terdiri dari giro, simpanan berjangka, tabungan, dan tabungan lainnya, adalah sebesar Rp. 348,38 milyar dengan jumlah penabung sebanyak 42.311 penabung. Sementara itu posisi kredit perbankan rupiah pada akhir periode tahun 2012, yang terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi, adalah sebesar Rp. 210,23 milyar. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir, perusahaan/usaha koperasi yang ada di Kabupaten Samosir pada tahun 2012 adalah sebanyak 147 perusahaan/usaha, dengan jumlah anggota sebanyak 18.266 orang, terdiri dari Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 6 unit usaha dengan anggota sebanyak 604 orang dan Koperasi

  62 Non KUD sebanyak 141 unit dengan anggota sebanyak 17.662 orang.

Dokumen yang terkait

Analisis Potensi Ekonomi dan Jumlah Penduduk Miskin Terhadap Pendapatan Perkapita Kabupaten Samosir

2 80 130

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Politik Pembangunan Daerah Peranan BAPPEDA Kabupaten Samosir Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Hidup ( Setelah Diberlakukan Otonomi Daerah Kabupaten Samosir dan UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

11 90 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Toba Samosir

3 35 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Di Kabupaten Toba Samosir

2 82 81

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Kelurahan Tuktuk Siadong - Studi Etnografi mengenai Komodifikasi Ukir Batak di Daerah Pariwisata Samosir

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kemiskinan - Analisis Potensi Ekonomi dan Jumlah Penduduk Miskin Terhadap Pendapatan Perkapita Kabupaten Samosir

0 0 19

BAB II DESKRIPSI LOKASI ACEH TAMIANG 2.1 Latar Belakang Sejarah Kabupaten Aceh Tamiang 2.1.1 Sejarah Kerajaan Benua Tamiang - Kualitas Demokrasi Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Aceh Tamiang 2012 ( Studi Kasus : Pemilihan Umum Kepala Daerah Aceh Tamiang

0 1 28

BAB II DESKRIPSI LOKASI 2. 1. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir - Evaluasi Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Samosir Tahun 2014

0 0 34

BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN - Politik Anggaran Kabupaten Samosir Tahun Anggaran 2012 Beserta Perubahannya

0 0 26