BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Kelurahan Tuktuk Siadong - Studi Etnografi mengenai Komodifikasi Ukir Batak di Daerah Pariwisata Samosir

  BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

  2.1 Gambaran Umum Kelurahan Tuktuk Siadong

  Secara Administratif Kelurahan Tuktuk Siadong termasuk ke dalam Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir dengan batas-batas wilayah terdiri dari: 1.

  Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Toba 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Danau Toba 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Garoga 4. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sialagan

  Kelurahan Tuktuk Siadong terbagi atas 3 lingkungan yakni lingkungan pertama Huta Irnga, Lumban Holbung, Sibolopian, Jalan Gereja Atas, Lumban Nangka, dan Lumban Bakkara. Lingkungan Dua terdiri dari Jalan Gereja Bawah, Pandan, Lumban Manurung dan Kompleks Ambaroba. Lingkungan Tiga terdiri dari Tuktuk Pulo, Sosor Galung, dan Lumban Bakara. Kelurahan Tuktuk Siadong berada pada ketinggian 904 - 2.157 m diatas permukaan laut. Suhu rata-ratanya berkisar antara 18°- 24°C dan luas daratan Kelurahan Tuktuk Siadong 340 Ha dan luas perairan (danau) adalah 410 Ha

  Ketika kita pertama kali masuk ke Kelurahan Tuktuk Siadong maka akan disambut dengan gapura besar yang bermotif gorga dan bentang alam yang indah.

  Sebelah kanan Tuktuk Siadong langsung berbatasan dengan Danau Toba, jalanannya sedikit mendaki dan berbelok-belok ketika memasuki kelurahan ini. Setelah itu kita langsung disuguhkan tempat-tempat penginapan, tempat penjual souvenir, restoran, rental sepeda dan sepeda motor pokonya khas tempat pariwisata.

2.2 Sejarah Kelurahan Tuktuk Siadong

  Pada dasarnya Kelurahan Tuktuk Siadong sendiri merupakan semenanjung yang berada di sebelah Timur Pulau Samosir. Kelurahan Tuktuk Siadong merupakan sebuah daerah yang semua wilayahnya terdiri dari bebatuan. Menurut masyarakat sekitar dahulunya ketika bebatuan tersebut diketuk akan menghasilkan bunyi “tuktuk” dan dari sinilah awalnya nama Tuktuk digunakan. Secara administratif nama desa Tuktuk Siadong sebelumnya adalah Tuktuk si asu. Akan tetapi tidak diketahui secara pasti, sejak tahun berapa Tuktuk Siadong menjadikan nama kelurahan. (Gita Sarah Siallagan: Perkawinan Antarbangsa (studi kasus perkawinan campur antara Orang Batak dengan Wisatawan Asing di Samosir, 2009)

  Awalnya Kelurahan Tuktuk Siadong sama dengan kelurahan-kelurahan yang ada di Samosir, akan tetapi ketika kebutuhan masyarakat untuk merileksasikan diri dari kejenuhan rutinitas menjadikan Tuktuk Siadong sebagai tempat wisata. Hal ini disebabkan bentang alam Tuktuk Siadong yang merupakan dataran tinggi, sehingga memberikan pemandangan seperti lukisan yang indah. Lambat laun mereka yang berkunjung semakin banyak dan mulai mendirikan tenda tenda rekreasi ke tempat tersebut. Kemudian beberapa penduduk memprakarsai mendirikan beberapa rumah makan dan rumah persinggahan. Demikian selanjutnya Kelurahan Tuktuk Siadong berkembang menjadi daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

  2.3 Bahasa

  Bahasa merupakan sarana dalam melakukan pergaulan manusia dalam komunikasinya. Itulah sebabnya bahasa merupakan satu unsur penting dalam kebudayaan. Indonesia yang memiliki keberagaman budaya dipersatukan dengan bahasa nasional yakni bahasa Indonesia. Meskipun demikian di pelosok-pelosok tanah air masih banyak suku bangsa yang masih menggunakan bahasa daerahnya sebagai alat komunikasi.

  Begitupula yang terdapat di daerah penelitian ini, bahasa yang sering dipergunakan adalah bahasa Batak Toba. Hal ini disebabkan mayoritas penduduk di Kelurahan ini adalah suku bangsa Batak Toba. Terkadang penduduk lokal menggunakan bahasa nasional ketika berinteraksi dengan wisatawan, tak jarang pula mereka menggunakan bahasa inggris. Hal ini dikarenakan Kelurahan Tuktuk Siadong merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Samosir, sehingga penduduk setempat cukup fasih berbahasa inggris.

  2.4 Pola Permukiman Penduduk dan Pemanfataan Ruang

  Masyarakat Kelurahan Tuktuk Siadong bermukim di sepanjang pinggiran jalan umum dan pinggiran danau Toba, dimana hampir semua perkampungan warga sudah dilalui oleh jalan aspal, rumah-rumah penduduk sudah berpencar, tidak seperti perkampungan orang Batak pada umumnya yang selalu berkelompok berdasarkan marga atau kelompok keturunan tertentu. Penduduk yang tinggal di rumah tradisonal Batak Toba sudah jarang dijumpai di Kelurahan ini.

2.5 Sarana Fisik

2.5.1 Sarana Jalan dan Angkutan

  Sarana jalan yang terdapat di daerah penelitian berada dalam kondisi yang baik hanya terdapat beberapa titik yang rusak. Tetapi selama penulis berada di lokasi penelitian, jalan-jalan yang sedikit rusak sedang proses perbaikan. Dari data lapangan diketahui tidak terdapat sarana bus umum di tempat ini, hanya ada satu bus yang disediakan pemerintah setempat. Bus tersebut disediakan sebagai sarana transportasi pelajar yang bersekolah di luar Kelurahan Tuktuk Siadong. Alasan tidak diadakan bus umum karena pemerintah setempat ingin menjaga ketenangan wisatawan yang ada di Kelurahan Tuktuk Siadong.

  Untuk angkutan darat penduduk biasanya menggunakan sepeda motor. Selain sebagai alat transportasi yang biasa digunakan, sepeda motor juga disewakan kepada wisatawan. tarif sewa sebesar Rp 90.000,-/ hari, biaya bahan bakar ditanggung oleh penyewa. Bagi wisatawan yang suka berkendaraan dengan sepeda, warga sekitar juga memilikinya. Sewa perjamnya sekitar Rp 60.000,-/hari. Akan tetapi harga tersebut bukan merupakan harga mutlak, artinya harga tersebut dapat di negoisasikan.

  Alat transportasi umum yang digunakan di desa Tuktuk Siadong adalah kapal. Kapal ini umumnya adalah kapal wisata yang dapat di temui melalui rute pelabuhan Tuktuk–pelabuhan Tiga Raja di Parapat dengan tarif Rp 10.000,-/ orang. Selain sebagai alat angkut umum, kapal juga dapat disewakan untuk keperluan lain seperti untuk perjalanan wisata, keperluan pesta dan sebagainya. Adapula transportasi lain yakni sampan. Sampan biasanya digunakan nelayan untuk menangkap ikan, akan tetapi wisatwan dapat menyewanya jika ingin menikmati pengalaman naik sampan kecil di atas Danau Toba. Data mengenai transportasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  TABEL 1

SARANA TRANPORTASI KELURAHAN TUKTUK SIADONG

  No Sarana Transportasi Jumlah (unit)

  • 1 Bus Umum

  2 Sepeda Motor 120

  3 Kapal Umum

  20

  4 Sampan

  16

  5 Sepeda

  53

   Sumber: Monografi kelurahan Tuktuk Siadong tahun 2008/2009

2.5.2 Sarana Kesehatan

  Di Kelurahan Tuktuk Siadong tidak terdapat rumah sakit yang ada hanya 1 unit Puskesmas milik Kelurahan. Terdapat pula 1 unit Apotek dan 3 unit Posyandu. Biasanya jika keadaan yang lebih mendesak, maka penduduk akan berobat ke luar seperti Rumah Sakit Ambarita, Pangururan, Pematang Siantar atau bahkan ke kota Medan. Data mengenai sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut:

10 Data tersebut merupakan data yang diketahui penulis saat melakukan penelitian lapangan yakni pada

  

buan agustus 2014 yang lalu. Akan tetapi data yang dijumpai adalah tahun 2008/2009, artinya memang

tidak terjadi pembaharuan di lokasi ini.

  TABEL 2 SARANA KESEHATAN

  No Sarana Kesehatan Jumlah (unit)

  1 Rumah Sakit -

  2 Puskesmas

  1

  3 Apotek

  1

  4 Posyandu

  3 Sumber: Monografi Kelurahan Tuktuk Siadong tahun 2008/2009

  2.5.3 Sarana Pendidikan Dewasa ini pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan masyarakat.

  Penduduk Tuktuk Siadong juga demikian, orangtua sudah sangat sadar akan pendidikan anak-anaknya. Sebagai buktinya anak-anak mereka akan disekolahkan sampai keluar desa, kota, bahkan provinsi. Hal tersebut terjadi dikarena Kelurahan Tuktuk Siadong belum memiliki sarana pendidikan yang lengkap.

  Daerah Kelurahan Tuktuk Siadong memiliki sarana pendidikan berupa gedung sekolah. Sarana pendidikan tersebut terdiri dari 1 unit TK (taman kanak kanak) atau play

  

group , 1 unit SD Negeri, 1 unit SD Inpres, dan 1 unit SMK. Sementara bagi anak yang

  ingin melanjutkan pendidikan SLTP dan SMA mereka harus sekolah di luar Kelurahan Tuktuk Siadong. Umumnya mereka bersekolah di desa tetangga atau ibukota Kecamatan yakni Ambarita.

  2.5.4 Sarana Ibadah

  Sarana ibadah yang terdapat di Kelurahan Tuktuk Siadong terdapat 3 unit bangunan ibadah yang terdiri dari 1 unit Gereja Katolik, 1unit Gereja Protestan dan satu unit Langgar untuk umat Muslim. Langgar tersebut tepat berada di dekat Kantor Kelurahan Tuktuk Siadong. Kondisi dari ke tiga unit sarana ibadah tersebut dalam keadaan baik

2.6 Keadaan Penduduk

  Keadaan penduduk Kelurahan Tuktuk Siadong cukup beragam dengan tingkat pendapatan yang cukup tinggi. Di desa ini rata-rata masyarakatnya bertaraf kehidupan menengah keatas. Di desa ini bangunannya berbentuk permanen dengan rumah bertingkat dengan fasilitas lengkap bahkan seluruh penduduknya memiliki kendaraan bermotor.

  Keadaan ini dikarenakan Tuktuk Siadong merupakan daerah distinasi wisatawan, sehingga perputaran uang cukup tinggi terutama pada masa liburan. Untuk lebih mengetahui bagaimana keadaan penduduk di Desa Tuktuk Siadong, penulis akan uraikan secara rinci dalam sub judul berikut:

  2.6.1 Jumlah Penduduk

  Jumlah penduduk Kelurahan Tuktuk Siadong dalam data statistik tahun 2008/2009 yang diperoleh dari kantor Kelurahan Tuktuk Siadongl adalah 1997 jiwa.

  Dimana mayoritas penduduk bersuku Batak Toba dan sebagian kecil suku Jawa dan Nias.

  2.6.2 Kompsisi Penduduk

  Komposisi penduduk di Kelurahan Tuktuk Siadong dapat dikelompokkan berdasarkan agama, jenis kelamin, usia, mata pencaharian dan pendidikan.

2.6.2.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

  Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam perkembangan hidup manusia. berdasarkan data yang ditemukan dari kantor Kelurahan tuktuk Siadong, diketahui babhwa penduduk sekitar tidak ditemukan lagi yang buta aksara. Dimana terdapat 97 penduduk yang tidak tamat SD, 161 orang tamatan SD, 50 orang tamatan SMP, 185 orang tamatan SMA, 26 orang tamatan akademisi, dan 39 orang tamatan sarjana. Sehingga memang Keurahan Tuktuk Siadong cukup memperhatikan pendidikan.

  Penduduk yang berkerja sebagai karyawan di hotel atau penginapan mayoritasnya adalah lulusan SMA. Lulusan SD dan SMP biasanya bekerja sebagai nelayan dan buruh harian seperti di kapal, ladang, akan tetapi adapula yang bekerja di hotel dan penginapan bahkan restauran. Penduduk lulusan akademisi dan sarjana mayoritas bekerja di instansi pemerintahan dan sebagai guru.

2.6.2.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

  Masyarakat Kelurahan Tuktuk Siadong mayoritas beragama Kristen Katolik dengann penganut sebanyak 1158 orang atau 58% dari jumlah keseluruhan penduduk.

  Penduduk yang beragama Kristen Protestan merupakan penduduk yang terbanyak kedua yang berjumlah 823 orang atau 41,2%. Penganut agama Islam dikelurahan ini merupakan penduduk yang paling sedikit dengan jumlah penganut 16 orang atau 0,8% dari keseluruhan jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Tuktuk Siadong ini. Untuk lebih jelasnya komposisi penduduk Tuktuk Siadong dapat di lihat pada tabel berikut:

  

TABEL 3

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

  No Agama Jumlah Persentase

  1 Katolik 1158 58%

  2 Kristen Protestan 823 41,2%

  3 Islam 16 0,8%

  4 Budha

  5 Hindu - - Sumber: Kantor Kelurahan Tuktuk Siadong 2008/2009

2.6.2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

  14

  5 Jumlah Sumber: Kantor Kelurahan Tuktuk Siadong

  10 Pensiunan

  57

  9 Jasa

  8 Pegawai Swasta 287

  4

  7 ABRI

  34

  6 PNS

  Ada beberapa jenis mata pencaharian yang digeluti oleh masyarakat Kelurahan Tuktuk Siadong seperti petani, pedagang, nelayan, pegawai negeri, pengusaha, buruh dan lain sebagainya. Mata pencarian bertani dan berkebun di daerah ini didukung oleh lahan pertanian yang luas. Karena Kelurahan Tuktuk Siadong merupakan destinasi wisata maka banyak pengusaha membuka dan mendirikan fasilitas-fasilitas pelayanan seperti hotel, penginapan, restoran, tempat penukaran uang asing, biro perjalanan dan saranan hiburan seperti cafe, bar dan lainnya. Dibidang perdagangan tampak ada pembuat sekaligus penjual barang-barang kerajinan tangan atau souvenir.

  Selain sebagai pedagang dan pengusaha, di Kelurahan Tuktuk Siadong juga banyak ditemui karyawan atau guide lokal yang bekerja di fasilitas pelayanan jasa kepariwisataan seperti hotel atau restoran. Untuk lebih jelasnya mengenai mata pencarian di Kelurahan Tuktuk Siadong dapat dilihat pada tabel berikut.

  31

  4 Pedagang

  42

  3 Nelayan

  98

  2 Buruh

  1 Petani 291

  No Mata Pencarian Jumlah (jiwa)

  TABEL 4

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

  5 Pengusaha

  Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan sebagai petani di Kelurahan Tuktuk Siadong merupakan mata pencarian paling banyak yakni sebanyak 291 jiwa sedangkan Pegawai Swasta merupakan pekerjaan terbanyak kedua dengan jumlah sebanyak 287 jiwa. Para petani di daerah ini biasanya menanam padi, jagung, sayuran dan kacang-kacangan di ladang mereka. Tanaman tersebut ditanam dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan biasanya hanya di konsumsi sendiri dan sisahnya di jual kepada tetangga atau pasar tradisional.

  Buruh yang ada biasanya bekerja sebagai anak buah kapal di kapal umum, tenaga harian di hotel atau penginapan misalnya sebagai tukang kebun, juru masak dan teknisi mesin. Sedangkan nelayan di Kelurahan ini menangkap ikan dengan menggunakan sampan.

2.7 Samosir Sebagai Destinasi Pariwisata

  Ketika berbicara mengenai Samosir maka yang pertama kali diingat adalah Danau Toba. Dimana Danau Toba menjadi salah satu danau terluas di Asia Tenggara. Danau Toba di kelilingi oleh tujuh kabupaten yakni Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasudutan, Tobasa, Tapanuli Utara dan samosir. Masing-masing kabupaten memiliki keunggulannya dalam menarik wisatawan, hal ini juga terlihat di Samosir. Samosir sebagai titik lokasi penelitian memiliki berbagai tempat yang mengagumkan. Misalnya wisata budaya dan alam.

  Wisata budaya yang terdapat di Samosir misalnya Makam Raja Sidabutar, Batu Parsidangan, Batu Hobon, Batu Marhosa, Batu Sawan, Makam Raja Batak, Batu Parhusipan, dan banyak lagi. Wisatawan dapat pulak melihat langsung berbagai sajian tarian Tor-tor dan melihat pembuat tenun Ulos. Di Samosir juga terdapat berbagai keindahan alam dari pantai pasir putih, Panatapan, dan danau di atas Danau Toba yakni Danau Sidihoni. Di Samosir juga disediakan penginapan, restoran, lukisan dan ukiran khas Batak yang terdapat di Sekitar Tuktuk Siadong. Sehingga memang cukup beralasan Samosir dijadikan daerah tujuan wisata di Sumatera Utara bahkan Indonesia.

  Turis yang memiliki ketertarikan dengan ukiran khas batak dapat langsung belajar atau dapat pula membelinya sebagai souvenir di Tuktuk Siadong. Di Tuktuk Siadong terkenal dengan sebutan sebagai kampungnya turis mancanegara. Turis-turis ini datang untuk sekedar menginap semasa liburannya bahkan dari hasil penelitian terdapat turis mancanegara ini yang menikah dengan penduduk sekitar.

   2.7.1 Gambaran Umum Kios-Kios Penjual Ukir Batak.

  Kelurahan Tuktuk Siadong merupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Samosir. Ada banyak hal yang dapat dinikmati di daerah ini, pemandangan alam yang menyejukan mata merupakan salah satu daya tariknya. Selain pemandangan yang indah, kebudayaan masyarakat setempat juga mengambil andil untuk ikut menarik wisatawan untuk datang. Salah satu kebudayaan itu yakni seni ukir.

  Kelurahan Tuktuk Siadong kini banyak terdapat kios-kios yang menyediakan ukiran Batak. Kios-kios tersebut berada di pinggiran jalan lingkar Tuktuk Siadong dengan jumlah pengukir Tuktuk berkisar antara 20 orang. Kios-kios ini berdiri mengikuti konstruksi tanah daerah Tuktuk yang berbukit-bukit serta kebanyakan kios bergabung dengan rumah si pengukir. Dimana sebenarnya kios tersebut merupakan bagian depan rumah atau teras dijadikan tempat berusaha. Ada beberapa kios yang beronamenkan Gorga pada bagian atas maupun dinding. Untuk memberikan identitas pemiliknya, kios tersebut diberikan pamflet di bagian depan.

  Meja ukir merupakan satu benda yang paling mencolok keberadaannya. Terlihat dari bentuknya yang besar, dengan tumpukan alat-alat yang digunakan untuk mengukir.

  Hal ini dikarenakan kios penjualan tersebut juga difungsikan sebagai tempat pengukir memproduksi benda-benda yang dijual. Akan tetapi keadaan ini tidak berada disemua kios. Adapula beberapa kios yang terpisah dari tempat pembuatan ukirannya. Beberapa pengukir membuat ruang terpisah karena menginginkan adanya ruang privasi.

  Keprivasian ini menyangkut konstrasi pengukir untuk menciptakan suatu benda yang inovatif.

  Kios tersebut menyediakan beberbagai seni ukiran dari yang berukuran kecil sampai ukuran besar. Benda-benda yang berukuran kecil seperti gantungan kunci,

  

Laklak , replika Rumbi, kalender Batak, dan lain-lain. Beberapa benda dibuat dalam

ukiran besar dan kecil artinya benda yang sama namun memiliki ukuran yang berbeda.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian Perilaku Kesehatan - Hubungan Perilaku Pencegahan Terhadap Kejadian HIV Pada Kalangan LSL Di Klinik IMS Dan VCT Veteran Medan Tahun 2015

0 0 28

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan - Implementasi Metode System Development Life Cycle (SDLC) dan Algoritma Profile Matching untuk Penentuan Karyawan Berprestasi

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gizi Kurang - Pengaruh Pemberian cookies Substitusi Tepung Tempe terhadap Pertumbuhan Anak Batita Gizi Kurang di Kelurahan Pakuan Baru Kota Jambi Tahun 2013

0 0 24

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Fungsionalisme Struktural Robert Merton - Sistem Kebun Plasma Dalam Pengembangan Kemandirian Petani Plasma Kelapa Sawit Di Kebun Bunut Unit X Sungai Bahar Jambi

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Sistem Kebun Plasma Dalam Pengembangan Kemandirian Petani Plasma Kelapa Sawit Di Kebun Bunut Unit X Sungai Bahar Jambi

0 0 13

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian - Eksistensi dan Mobilitas Sosial Karyawan Perempuan di Perkebunan

0 0 83

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembagian Kerja Secara Seksual - Eksistensi dan Mobilitas Sosial Karyawan Perempuan di Perkebunan

0 0 18

Eksistensi dan Mobilitas Sosial Karyawan Perempuan di Perkebunan

0 4 22

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Strategi Pemasaran dan Penggunaan KakaoTalk

0 0 23

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis - Situs Berita Online dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi(Studi Korelasional Situs Berita Online detikcom Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 0 28