praktikum variasi sifat pada manusia

KEGIATAN PRAKTIKUM 5
VARIASI SIFAT PADA MANUSIA
I. Tujuan
1. Mengamati variasi sifat pada manusia khususnya pada sifat genetik melalui
pengamatan fenotip ( sifat yang tampak )
2. Mengidentifikasi penyebaran sifat- sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam
populasi kelas (Rombel 3)
II. Latar belakang
Variasi adalah keanekaragaman dalam satu spesies . manusia tergolong dalam satu
spesies yaitu Homo sapiens. Tidak ada manusia yang tepat sama , individu satu dengan
lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan sifat yang menurun baik sifat kualitatif maupun
sifat kuantitatif. Perbedaan yang ada diantara individu satu dengan lainnya ditetukan oleh factor
genetic dan factor lingkungan. Akibat adanya pengaruh lingkungan maka individu yang
bergenotip sama , kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda ( Widianti,2014 )
Penyebab timbulnya keanekaragaman variasi adalah
a) Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat
kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel kesel lainnya.
b) Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan
seperti: intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan tanah.
Variasilingkungan tidak diwariskan ke keturunannya. (Dotti suryati.2011)
Keanekaragaman merupakan dasar ciri–ciri makhluk hidup. Adanya keanekaragaman

genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya.
Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja tetapi juga manusia.
Namun pada manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya pada tingkat gen dan berkaitan
dengan pewarisan sifat. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat
dilihat dengan mudah melalui fenotip atau sifat yang tampak (Cummings, 2011) . Fenotip dapat
dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dmiliki
oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip
dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji
serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di dalam
lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan
dapat memodifikasi fenotip (Stansfield, 1983). Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu
individu. Genotip yang terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang
melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot.
Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari
alel yang berbeda (Starr and McMillan, 2010).
Adanya pewarisan sifat monogenik dan poligenik dan juga karena adanya berbagai pola
pewarisan sifat dalam populasi dapat kita lihat adanya sifat yang sangat bervariasi. Berbagai
sifat yang diwariskan secara poligenik variasinya sangat besar misalnya warna kulit, tinggi
badan, kecerdasan, sidik jari, refraksi mata dll. Sifat pada manusia tersebar dengan
penyebaran yang khas untuk populasi tertentu ( Widianti,2014 ). Gen sebenarnya adalah

serangkaian DNA yang merepresentasikan sebuah unit cetak biru. Gen untuk tinggi badan, atau
sifat lain apapun, dapat di tentukan dalam dua atau lebih bentuk alternatif yang dikenal sebagai
alel, minsalnya sifat tinggi dan sifat pendek. Jika sepasang alel pada suatu individu adalah
sama, individu itu disebut homozigot bagi sifat tersebut. Suatu individu dengan sepasang faktor
yang berlawanan (berbeda) disebut heterozigot atau hibrid. Alel-alel yang terdapat dalam
genom merupakan penyusun genotipe suatu individu. Genotipe berinteraksi dengan lingkungan
untuk menghasilkan fenotipe akhir (George, 2005).

III. Permasalahan
1. Sebutkan variasi sifat saudara berdasarkan indeks genetika yang saudara peroleh.
Adakah mahasiswa lain yang memperoleh indeks yang sama dengan saudara?
(dalam kelompok dan dalam kelas) kalau ada berapa orang yang memiliki indeks
sama dengan saudara? Dan apa artinya?
2. Nomor indeks berapakah yang terbanyak pada mahasiswa putra? Berapa yang
terbanyak pada mahasiswa putri? Apa arti dari hasil tersebut, beri kesimpulan.
Membandingkan nomor indeks genetika yang terbanyak dari mahasiswa putra dan
putri, dan dicari persamaan dan perbedaannya?
3. Menentukan frekuensi dari indeks genetika kelas saudara, setelah sebelumnya setiap
mahasiswa mengetahui indeks genetikanya masing-masing.
4. Jika saudara ingin mencantumkan 10 macam sifat/ciri yang hendak diperbandingkan,

mencapai nomor berapakah paling sedikit cakram genetika itu?
5. Jika seseorang memiliki indeks 100, candralah sifat-sifatnya.
IV. Metode
A. Alat dan Bahan
Alat
:
a) Penggaris
b) alat tulis
c) cakram genetika
d) kamera
Bahan :
Manusia ( diri sendiri dan teman satu kelompok )
B. Cara Kerja

V. Hasil dan Pembahasan

No
.

Variasi sifat pada Manusia

Data Kelompok
Sifat yang diamati

Nama mahasiswa
Aulia Zulfatu N

Kurniahtunnisa

Irma Aprilia

1.

Jenis kelamin

XX

XX

XX


2.

Warna Kulit

gg

G_

G_

3.

Lesung Pipi

pp

pp

pp


4.

Lidah Menggulung

L_

ll

L_

5.

Ibu Jari Melengkung

jj

J_

jj


6.

Golongan Darah

O

B

O

106

54

42

Indeks Genetika
Keterangan :
XX
G_

P_
L_
J_
O

: perempuan
: Kulit Hitam
: ada lesung pipi
: lidah menggulung
: ibu jari melengkung
: gol. Darah O

xy
gg
pp
ll
jj
B

: Laki-laki

: kulit putih
: tidak ada lesung pipi
: lidah tidak dapat menggulung
: ibu jari tidak bisa melengkung
: Gol. Darah B

Data Kelas
No.
1.

Kelompok
I

2.

II

3.

III


4.

IV

5.

V

6.

VI

7.

VII

8.

VIII


Nama Mahasiswa
Arif Nur Hidayat
Hidayatun Naziyah
Koriatul Hidayah
Ayu Alfiyah
Aini Maria Ulfa
Ani Julita
Melisa Diah Kurniati
Arif Khomsin
Farkhana
Ibnu Rizaki
Devi Amalia
Nofitasari R
Faizatin Qisti
Suherdi Susanto
Dyah Putri P
Uswatun Khasanah
Zanuar Abdul Hamid
Irma Aprilia
Kurniahtunnisa
Aulia Zulfatun Nisa
Tiya Istiani
Aulia Nurlita
Rizki Andita W
Siti Khalimah

Indeks Genetika
45
32
32
32
14
70
16
27
4
69
54
38
6
79
70
86
91
42
54
106
40
90
40
56

9.

IX

10.

X

Linailis Saadah
Aisyah Fitri Astuti
Susi Widiyanti
Erlita Setyorini
Annastalia B. L.
Nur Jazilah
Yulia Hafsah
Lisana’ah Saniati

22
32
42
14
58
24
74
114

Pembahasan
Pembahasan Data Kelompok
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati variasi sifat pada manusia khususnya pada sifat
genetik melalui pengamatan fenotip ( sifat yang tampak ) serta untuk mengidentifikasi
penyebaran sifat- sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam populasi kelas (Rombel 3).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di lakukan pada kelompok kami yaitu kelompok VI
diperoleh variasi sifat pada masing-masing anggota kelompok. Adapun variasi sifat yang di
amati pada kelompok 6, antara lain :
1. Jenis kelamin
Semua anggota kelompok 6 berjenis kelamin perempuan. Berarti pada semua anggota
kelompok kami, kesemuanya membawa gen xx. Pada saat fertilisasi , gen yang melakukan
penetrasi ke ovum membawa gen X. Sehingga individu yang terbentuk berjenis kelamin
perempuan, karena gen X merupakan kromosom seks yang menentukan jenis kelamin
perempuan.
2. Warna Kulit
Manusia mempunyai warna kulit hitam, coklat, dan putih. Semakin hitam warna kulitnya
maka seseorang akan membawa sifat dominan. Manusia juga ada yang mempunyai warna
kulit transparan atau biasa disebut albino. Albino merupakan kelainan genetik karena
seseorang tidak mempunyai pigmen dalam tubuhnya. Kelainan ini dapat diturunkan lewat
perkawinan karena membawa sifat resesif. Pada warna kulit manusia, pigmen dominan di
simbolkan dengan “ G“, pigmen tersebut adalah pigmen melanin. Semakin gelap warna kulit
seseorang maka pigmen melanin yang ada dalam kulit semakin banyak. Karena pigmen
melanin merupakan penyebab timbulnya warna gelap. Pada anggota kelompok yang
membawa sifat dominan (G-) pada warna kulit yaitu Irma dan Nia yang di tandai dengan warna
kulit hitam. Sedangkan Aulia memiliki warna kulit kuning langsat berarti membawa sifat resesif (
gg ) untuk warna kulit.
Warna kulit merupakan karakteristik yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Berbagai gen,
gizi, dan faktor lingkungan bisa memainkan peran dalam warna kulit. Salah satu komponen
yang paling penting dari kulit yang memberikan kontribusi untuk kulit merupakan pigmen yang
dikenal sebagai melanin. Pada manusia, produksi melanin penting untuk pencegahan kanker
kulit, seperti melanoma. Ini berarti bahwa kulit menjadi lebih gelap di sebagian besar individu
ketika paparan sinar matahari meningkat. Selain itu, pertumbuhan berlebih dari melanosit dapat
mengarah pada pengembangan dari tahi lalat di kulit. Sebuah tahi lalat, atau nevus, biasanya
jinak (non-ancaman) tetapi dapat menjadi kanker dengan peningkatan paparan sinar matahari.
Melanin adalah pigmen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk dengan lingkungan
dan genetik. Produksi di dunia hewan dan pada manusia sangat penting untuk perlindungan
dan untuk bertahan hidup. Tanpa melanin, manusia dan hewan akan mudah menyerah pada
konsekuensi dari rendahnya produksi, seperti kanker, predasi, dan kelaparan. Orang yang
tinggal di lokasi dengan intensitas cahaya yang tinggi akan banyak memproduksi melanin
tinggi. Gen melanin akan terekspresi ketika di butuhkan untuk melindungi dari paparan sinar
matahari, sehingga pada orang yang sering terpapar matahari warna kulitnya akan gelap.
Sedangkan seseorang yang tinggal di tempat yang intensitas cahaya yang rendah maka gen
melanin tidak akan tereksperi / terekspresi rendah. Sehingga orang yang jarang terpapar
matahari umumnya berwarna kulit terang atau putih.

3. Lesung Pipi
Lesung pipi merupakan cekungan pada pipi manusia. Cekungan ini dapat terlihat saat
wajah seseorang yang mempunyai lesung pipi ini diam atau sedang berekspresi. Orang yang
mempunyai lesung pipi merupakan pembawa sifat dominan dan sebaliknya. Adanya lesung
pipi disimbolkan dengan “ P- “. Semua anggota kelompok 6 tidak memiliki lesung pipi berarti
semua anggota kelompok 6 membawa gen resesif (pp) untuk lesung pipi.
4. Lidah Menggulung
Lidah yang dapat menggulung merupakan pembawa sifat dominan (L-) dan lidah yang tidak
dapat menggulung merupakan pembawa sifat resesif (ll). Praktikan bernama Aulia dan Irma
dapat menggulung lidahnya berarti membawa sifat dominan ( L- ) sedangkan Nia tidak dapat
menggulung berarti membawa sifat resesif (ll).
5. Ibu Jari Melengkung
Ibu jari melengkung merupakan pembawa sifat dominansi disimbolkan dengan “J_” dan ibu
jari yang tidak dapat melengkung merupakan pembawa sifat resesif yang di simbolkan dengan
“ jj “. Irma dan Aulia memiliki ibu jari yang tidak dapat menggulung berarti membawa sifat
resesif ( jj ) dan Nia memiliki ibu jari yang dapat melengkung berarti membawa sifat dominan
( J_ ).
6. Golongan darah
Penggolongan darah pada manusia ada empat yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian golongan
darah ini didasarkan pada ada atau tidaknya sistem ABO yaitu ada-tidaknya aglutinogen dan
aglutinin dalam darah. Irma dan Aulia memiliki golongan darah O berarti dalam sel darah
merahnya tidak terdapat antigen A atau B dan dalam serum darah terdapat antibodi anti-A dan
anti-B sedangkan Nia bergolongan darah B berarti dalam sel darah terdapat antigen B dan
dalam serum darah terdapat Antibodi anti-A.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah di lakukan diperoleh 5 sifat yang sama antara
Irma dan Aulia yaitu jenis kelamin, tidak ada lesung pipi, lidah menggulung, ibu jari tidak
melengkung dan golongan darah . Terdapat 2 sifat yang sama antara Nia dan Aulia yaitu jenis
kelamin serta tidak adanya lesung pipi . Terdapat 3 sifat yang sama antara Nia dan Irma yaitu
jenis kelamin , warna kulit hitam dan tidak adanya lesung pipi. Indeks genetika yang di peroleh
masing-masing anggota kelompok adalah : Aulia dengan indeks genetika 106, Nia dengan
indeks genetika 54, dan irma dengan indeks genetika 42. Diperoleh indeks genetika yang jauh
antara Irma dan Aulia padahal memiliki 4 sifat yang sama dibandingkan dengan Nia dan Aul
yang memilki 3 sifat yang sama karena pada awal pengklasifikasian langsung di pisahkan oleh
warna kulit yaitu Irma dominan dan Aulia resesif sehingga di peroleh indeks genetika yang
jauh. Indeks genetika yang sama pada satu cakram genetika yang sama menandakan
banyaknya sifat yang sama pada individu tersebut. Namun pada dua orang atau lebih dengan
indeks genetika yang sama dalam cakram yang sama masih terdapat perbedaan, hal ini
dikarenakan sifat fisik yang belum diidentifikasi dalam cakram genetika masih terdapat
perbedaan. Misalnya pada praktikan Irma dan Aulia, selain dibedakan karena warna kulit yang
berbeda, mereka juga dibedakan oleh sifat lain yaitu hidung Aulia lebih mancung daripada
Irma, ukuran tubuh Irma lebih gemuk daripada Aulia. Hal ini membuktikan bahwa meskipun
memiliki genotip yang sama, kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Hal ini dapat
diakibatkan oleh interaksi genotip dengan lingkungannya.
Variasi adalah keanekaragaman dalam satu spesies . manusia tergolong dalam satu
spesies yaitu Homo sapiens. Tidak ada manusia yang tepat sama , individu satu dengan
lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan sifat yang menurun baik sifat kualitatif maupun
sifat kuantitatif. Perbedaan yang ada diantara individu satu dengan lainnya ditetukan oleh
factor genetic dan factor lingkungan. Akibat adanya pengaruh lingkungan maka individu yang
bergenotip sama , kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda ( Widianti, 2014 )
Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari
karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang
berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun
mereka kembar identik/kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada
tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat

dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, kita dapat
melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya.
Crossing over (pindah silang) saat pembelahan sel merupakan salah satu penyebab
individu yang berasal dari orang tua yg sama ternyata masih memiliki perbedaan sehingga
menghasilkan individu yang tidak sama persis. Pindah silang adalah proses yang menyebabkan
bagian kromosom homolog saling bertukar, menghasilkan rekombinasi baru gen-gen pada
kromosom yang sama
Pembahasan Data Kelas
Dari data kelas kita dapat melihat indeks genetika pada masing-masing kelompok, ada
kelompok yang dalam satu kelompok memiliki indeks yang berbeda namun adapula dalam satu
kelompok ada anggotanya yang memiliki indeks yang sama. Pada anggota kelompok yang
memiliki indeks genetika yang berbeda-beda menunjukkan ragam variasi sifat pada masingmasing individu. Kelompok yang memiliki indeks genetika yang berbeda-beda bahkan ada yang
rentang angkanya jauh atau banyak menunjukkan persamaan yang dimiliki hanya sedikit pada
setiap praktikan maka akan makin jauh kekerabatannya.Sebaliknya jika rentang angkanya
makin sedikit atau kecil menunjukkan semakin banyak persamaan sifat yang dimiliki maka akan
semakin dekat kekerabatannya. Sedangkan pada kelompok satu yang tiga anggotanya yang
memiliki indeks genetika yang sama juga pada kelompok tujuh yang dua anggotanya memiliki
indeks genetika yang sama. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa praktikan yang memiliki
angka yang sama, memiliki keenam ciri (yang telah ditentukan) yang sama pula. Melalui
cakram genetika dapat dilihat hubungan kekerabatan yang dekat antara praktikan yang memiliki
angka yang sama.Meskipun memiliki angka yang sama, namun masih dapat diklasifikasikan
kembali berdasar ciri-ciri lain yang tampak (fenotipe). Bila dilihat ciri yang tampak pada
kelompok satu yaitu Hidayatun, Koriatul dan Ayu, mereka bertiga memiliki perbedaan yang
dapat dilihat melalui tinggi badannya, ayu lebih tinggi dibandingkan Hidayatun dan koriatul,
sedang koriatulah yang terpendek diantara mereka. Pada kelompok tujuh yairu tiya dan dita
pun diantara keduanya dapat dibedakan ciri yang tampak, tiya memiliki hidung yang mancung
dibandingkan dita. Jadi walaupun memiliki indeks genetika yang sama tetap ada ciri lain yang
berbeda diantara individu.
Jadi keanekaragaman dalam spesies menyebabkan pada tiap anggota spesies dapat dilihat
adanya kedekatan kekerabatan satu sama lain. Semakin banyak persamaan yang dimiliki
semakin dekat kekerabatannya, sebaliknya semakin sedikit persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki
makin jauh kekerabatannya. Jadi melalui cakram genetika dapat dilihat hubungan kekerabatan
antara praktikan (yang memiliki angka yang sama).
.
VI. Simpulan
1. Variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik yang diamati dalam kelompok
adalah warna kulit, lidah menggulung, jenis kelamin, lesung pipi, dan ibu jari
melengkung.
2. Penyebaran sifat dan persamaan sifat terbanyak dalam populasi kelas tidak dapat
dianalisis, hal ini dikarenakan pada populasi kelas, masing – masing kelompok
menggunakan cakram genetika yang berbeda. Sehingga susunan serta sifat-sifat yang
diamati perkelompok berbeda-beda pula.
VII. Daftar Pustaka
-

Cummings, Michael R. 2011. Human Heredity : Principles and Issues, Ninth Edition.
New York : Brooks/Cole Cengage Learning
Fried, George H. 2005. Biologi edisi kedua. Jakarta : erlangga

-

Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Starr, Cecie and Beverly McMillan. 2010. Human Biology, Eighth Edition. New York :
Brooks/Cole Cengage Learning.
Widianti, Tuti. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang : FMIPA UNNES
Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.

VIII. Jawaban Pertanyaan
1. Aulia : Indeks genetika 106 dengan variasi sifat jenis kelamin perempuan, warna kulit
putih, tidak ada lesung pipi, lidah menggulung, ibu jari tidak melengkung dan golongan
darah O
Irma : Indeks genetika 42 dengan variasi sifat jenis kelamin perempuan, warna kulit
hitam, tidak ada lesung pipi, lidah menggulung, ibu jari tidak melengkung dan golongan
darah O
Nia : Indeks genetika 54 dengan variasi sifat jenis kelamin perempuan, warna kulit
hitam, tidak ada lesung pipi, lidah tidak dapat menggulung, ibu jari melengkung dan
golongan darah B
Dalam satu kelompok kami tidak ada anggota yang memiliki indeks genetika
yang sama. Dalam populasi kelas Irma memiliki indeks genetika yang sama dengan
praktikan Susi yaitu 42, sedangkan Nia memiliki indeks genetika yang sama dengan
Devi yaitu 54. Namun variasi sifat yang dimiliki tidak dapat dijelaskan, karena
menggunakan cakram genetika yang berbeda dengan sifat dan penyusunan sifat yang
berbeda pula.
2. Pada mahasiswa putra, indeks terbanyak ada pada Zanuar dengan indeks 91,
sedangkan pada mahasiswa putri indeks terbanyak diperoleh Lisa dengan indeks 114.
Pada data tersebut dapat diketahui bahwa indeks pada putri lebih besar jika
dibandingkan dengan indeks pada putra. Dalam hal ini tinggi rendahnya angka indeks
genetika tidak menunjukkan tinggi atau rendahnya variasi sifat. Persamaan dan
perbedaan pada indeks tertinggi putra dan putri tidak dapat diamati , hal ini dikarenakan
cakram genetika yang digunakan berbeda.
3. Indeks 4 : 1 orang
4. Indeks 6 : 1orang
5. Indeks 14 : 2 orang
6. Indeks 16 : 1 orang
7. Indeks 22 : 1 orang
8. Indeks 24 : 1 orang
9. Indeks 27 : 1 orang
10. Indeks 32 : 42 orang
11. Indeks 38 : 1 orang
12. Indeks 40 : 2 orang
13. Indeks 42 : 2 orang
14. Indeks 45 : 1 orang

15. Indeks 54 : 2 orang
16. Indeks 56 : 1 orang
17. Indeks 58 : 1 orang
18. Indeks 69 :1 orang
19. Indeks 70 : 2 orang
20. Indeks 74 : 1orang
21. Indeks 79 :1 orang
22. Indeks 86: 1 orang
23. Indeks 90 : 1 orang
24. Indeks 91 : 1 orang
25. Indeks 106 : 1 orang

26. Jika cakram genetika menggunakan minimal 10 sifat beda, maka
nomor ????????????????????????????????????????????????????????????????
??????????????????????????????????????????????????????????????????????
??????
27. Jika seseorang memiliki indeks 100, maka sifat-sifatnya adalah jenis kelamin
perempuan, berambut lurus, lidah tidak dapat menggulung, berbadan pendek, warna
kulit putih, dan bergolongan darah AB.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22