PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR MOTORIK ANA

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR MOTORIK ANAK USIA DINI
MELALUI PEMBELAJARAN SENI TARI
Eny Kusumastuti
Staff Pengajar Pendidikan Seni Tari, Pendidikan Sendratasik FBS UNNES
Email: enyeny68@yahoo.com

ABSTRAK
Kemampuan dasar motorik halus dan motorik kasar memiliki unsur
gerak, sehingga pembelajaran seni tari dan kemampuan dasar motorik
saling berkaitan satu sama lain. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi
sumber, metode, dan teori. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran seni tari memiliki beberapa komponen
pembelajaran seperti guru, siswa, materi, media, metode, evaluasi, dan
langkah-langkah pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran seni tari
dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, inti, dan penutup.
Hasil dari pengembangan kemampuan dasar motorik anak melalui

pembelajaran seni tari yaitu pada kemampuan motorik kasar anak
terbagi menjadi gerakan dasar lokomotor, non lokomator dan
manipulatif. Lokomotor dapat berkembang melalui gerakan yang
terdapat pada gerak tari Riang seperti melompat, bertumpu pada satu
kaki. Gerakan non lokomotor seperti menekuk, mengayun. Gerakan
manipulatif seperti bertepuk tangan. Kemampuan dasar motorik halus
pada anak juga mengalami perkembangan yaitu pada gerakan
pergelangan tangan, dan telapak tangan. Saran yang yang diberikan
peneliti antara lain: (1) Bagi guru seni tari agar lebih kreatif dalam
memberikan materi tari supaya pada pembelajaran berikutnya siswa
lebih tertarik dan senang pelajaran seni tari, dan (2) Bagi siswa agar
lebih giat belajar khususnya dalam berlatih tari agar hasil dalam setiap
evaluasi menjadi meningkat.
Kata Kunci: Kemampuan dasar motorik anak, pembelajaran seni tari.
PENDAHULUAN

4 hingga 6 tahun yang sedang

Anak Taman Kanak-kanak


menjalani proses pertumbuhan dan

adalah individu yang berusia sekitar

perkembangan. Anak pada usia TK

1

2

mulai

merasakan

lingkungan

pendidikan

sekolah


formal

di

menggambar, menyanyi dan menari

lebih

yang dapat memberikan pengalaman

bentuk

berkreativitas. Pembelajaran seni tari

yang

sebagai

pengembangan dari pendidikan di


pada

lingkungan rumah yang biasa hadapi

sangat berpengaruh besar terutama

anak-anak. Pendidikan bagi anak-

untuk perkembangan otak dan fisik

anak

anak.

sangat

penting

untuk


membentuk pribadi setiap individu
anak.

Pendidikan

yang

diterima

anak

Taman

Kanak-kanak

Pendidik atau

guru perlu

mengetahui kebutuhan setiap anak


anak-anak tidak hanya dari keluarga

untuk

atau

akan

besar dan otot-otot kecil anak pada

tetapi pendidikan dari sekolah yang

setiap tingkatan usia. Kemampuan

akan memberikan materi yang tidak

motorik yang dimiliki setiap anak

didapatkan


berbeda-beda

lingkungan

dari

lingkungan
pendidikan
disebut

hidupnya,

keluarga

hidupnya.
anak-anak

dengan


atau

pada

karakteristik masing-masing anak.

yang

Kemampuan motorik anak perlu

Taman

Kanak-kanak (TK).
Taman

tergantung

otot-otot

Tempat

ini

sekolah

mengembangkan

dikembangkan,

karena

mendorong

kemampuan

(TK)

keterampilan anak. Perkembangan

dan


motorik dapat dirangsang dengan

belajar bagi anak-anak. Usia anak

kegiatan menari. Setiap anak yang

Taman

menari

merupakan

Kanak-kanak

dapat

tempat

bermain


Kanak-kanak

senang

belajar

akan

sesuai

lebih

akan

menggerak-gerakan

dengan

tubuh, sehingga anak jadi terlihat

kemauannya sendiri karena akan

aktif. Keterampilan motorik anak

mengembangkan kecerdasan yang

secara

dimiliki anak Taman Kanak-kanak.

dikembangkan melalui pelajaran tari

Taman Kanak-kanak tidak hanya

dan musik.

memberikan pelajaran umum seperti
mengenal
bentuk,
pelajaran

huruf
tetapi

tidak

langsung

Taman

dapat

Kanak-kanak

dan

mengenal

memiliki

juga

diberikan

didalamnya berisi pelajaran seni tari

keterampilan

seperti

sebagai

kurikulum
upaya

yang

pengembangan

3

kemampuan dasar motorik anak.

member informasi, bertanya dan

Siswa

untuk

menilai), maka pengelolaan kelas

menggerakkan seluruh badan pada

menunjuk kepada kegiatan-kegiatan

saat pembelajaran seni tari sebagai

yang

upaya melatih kemampuan dasar

mempertahankan

motorik anak. Setiap gerakan yang

optimal bagi terjadinya proses belajar

siswa lakukan memiliki manfaat

(Rohan 1995: 116).

diarahkan

khususnya untuk kerja otot-otot,
disinilah

otot-otot

selalu

dilatih

menciptakan
kondisi

Pembelajaran
suatu

proses

dan

yang

yang

merupakan
terdiri

dari

sehingga kemampuan dasar motorik

kombinasi dua aspek, yaitu: belajar

anak

tertuju

berubah.

Semakin

kepada

apa

dilakukan

siswa

berorientasi pada apa yang harus

menjadi

lebih

terampil.

siswa,

harus

berkembangnya kemampuan motorik
semakin

oleh

yang

mengajar

dilakukan oleh guru sebagai pemberi

Landasan
difokuskan

dalam

teori
penelitian

yang

pelajaran (Jihad dan Abdul Haris

ini

2010:11). Peneliti menggabungkan

adalah pengelolaan pembelajaran,

dua

pembelajaran seni tari, kemampuan

menurut Suparman dan Sudjana yang

motorik,

meliputi; enam komponen dasar

perkembangan

motorik,

karakteristik anak.
Pengelolaan

komponen

sistem

pembelajaran

terdiri

dari

dan

peserta didik (siswa), lulusan yang

pengajaran adalah dua kegiatan yang

berkompetensi, proses pembelajaran,

sangat erat hubungannya namun

pengajar

dapat dan harus dibedakan satu sama

bahan

lain

2012: 38). Komponen utama dalam

karena

kelas

pembelajaran

tujuannya

berbeda.

(guru),

kurikulum

pembelajaran

(Suparman

Pengelolaan pengajaran mencakup

proses

semua kegiatan yang secara langsung

tujuan, bahan, metode dan alat serta

dimaksudkan untuk mencapai tujuan-

penilaian (Sudjana 2009: 30).

tujuan

khusus

pengajaran

belajar

dan

mengajar

Pembelajaran

seni

adalah

tari

(menentukan entry behavior peserta

merupakan salah satu bagian dari

didik, menyusun rencanya pelajaran,

kehidupan manusia. Dilihat dari segi

4

pendidikan, seni tari merupakan

motorik halus dan motorik kasar

kegiatan

(Sujiono dalam Hartono 2012: 42).

kreatif

yang

dapat

menumbuhkan kreatifitas seseorang

Kemampuan

motorik

yang mempelajari seni tari. Seni tari

merupakan

merupakan salah satu cabang dari

melakukan koordinasi kerja syaraf

kesenian yang melibatkan gerak

motorik yang dilakukan oleh syaraf

sebagai bagiannya, yang didalamnya

pusat untuk melakukan kegiatan.

terdapat

Kegiatan-kegiatan

suatu

proses

kegiatan

kemampuan

untuk

tersebut

terjadi

pembelajaran seni tari yang meliputi

karena kerja syaraf yang sistematis.

kegiatan teori dan kegiatan praktek.

Alat indra menerima rangsangan,

Seni tari dalam pendidikan formal

rangsangan

adalah

melalui syaraf sensoris ke syaraf

sebagai

sarana

memberi

tersebut

kesempatan bebas bagi setiap anak,

pusat

untuk mengalami dan merasakan

hasilnya dibawa oleh syaraf motorik

sifat artistik yang ditumbuhkan dari

untuk memberikan reaksi dalam

tari, sebagai sumbangan untuk setiap

bentuk

gerakan-gerakan

pribadi (Margareth dalam Hartono

kegiatan

(Sunarto

2012: 25).

Hartono 1994: 11).

Kemampuaan

dasar terdiri

(otak)

untuk

diteruskan
diolah,

dan

dan

atau
Agung

Perkembangan

motorik

dari komponen-komponen yang tidak

berarti perkembangan pengendalian

dapat

dipisahkan

daya

gerakan jasmaniah melalui kegiatan

cipta,

bahasa,

dan

pusat saraf, urat saraf, dan otot yang

meliputi;

daya

fikir,

keterampilan (Hidayah 2000: 24).
Motorik ialah sesuatu yang
berhubungan

dengan

gerakan

terkoordinasi.Perkembangan tersebut
berasal dari perkembangan refleksi
dan

kegiatan

masa

yang

ada

(Simandjuntak dan I.L. Pasaribu

padawaktu lahir (Hurlock terjemahan

1984: 45). Perkembangan motorik

Tjandrasa 1978: 150).

adalah proses seorang anak belajar

Anak usia Taman Kanak-

untuk terampil menggerakan anggota

kanak

tubuh.

individu

Gerakan

motorik

dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu

(TK)
yang

merupakan
sedang

sosok

menjalani

suatu proses perkembangan yang

5

sangat pesat. Anak memiliki dunia

HASIL

dan karakteristik tersendiri yang jauh

PEMBAHASAN

berbeda

dari

karakteristik

orang

PENELITIAN

Hasil

DAN

penelitian

dan

dewasa. Berkenaan dengan karakter

pembehasan dalam penelitian ini

anak khususnya anak Taman Kanak-

meliputi proses pembelajaran seni

kanak

tari di Taman Kanak-kanan, proses

(TK),

bahwa

anak-anak

memiliki ciri keras kepala dan sangat

pengembangan

asyik hidup dalam dunia fantasinya

motorik

(Semiawan dalam Hartono 2012:

pengembangan

27).

motorik anak.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan

Proses Pembelajaran Seni Tari di
Taman Kanak-kanak
Proses
pembelajaran
di

metode kualitatif dengan pendekatan

Taman Kanak-kanak menggunakan

fenomenologi. Teknik pengumpulan

Kurikulum

data diperoleh melalui observasi,

yang diprogramkan oleh Pemerintah,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik

namun pada implementasi proses

analisis

belajar

data

yang

berlangsung

kemampuan

anak,

dan

hasil

kemampuan

Berbasis

mengajar

dasar
dasar

Kompetensi

lebih

bersifat

selama proses penelitian ditempuh

fleksibel dan disesuaikan dengan

melalui tiga tahap kegiatan yaitu;

kondisi lapangan yang ada.

1)reduksi data, 2) penyajian data,

Pelaksanaan

proses

3)penarikan kesimpulan (Milles dan

pembelajaran seni tari di Taman

Huberman dalam Sugiyono 2009:

Kanak-kanak

335).

komponen-komponen pembelajaran
Langkah terakhir dari analisis

seperti

didukung

guru,

siswa,

data dalam penelitian ini adalah

pembelajaran,

teknik pemeriksaan keabsahan data

media,

dengan

langkah pembelajaran.

sumber,

menggunakan
metode,

triangulasi
dan

(Sumaryanto 2007: 114).

teori

materi,

evaluasi,

dan

oleh
tujuan
metode,
langkah-

Guru
Kegiatan belajar mengajar di
Taman Kanak-kanak dibimbing oleh

6

guru kelas dan kepala sekolah.

ketrampilan motorik, tetapi apabila

Masing-masing kelas baik Kelas B

siswa sudah mau melakukan gerakan

dan Kelas B1 dibimbing oleh dua

tari dari awal sampai akhir dengan

guru. Dua guru dalam satu kelas

diiringi musik itu sudah sangat

akan saling membantu

bagus,

satu sama

berarti

dalam

tujuan

lain agar dapat memberikan pelajaran

pembelajaran seni tari sudah tercapai

secara maksimal.

(Wawancara: Menik 21 Mei 2013).

Siswa

Materi Pembelajaran
Siswa di Taman Kanak-kanak

Materi yang diberikan kepada

mempunyai karakter yang berbeda

siswa

satu

berdasarkan tema yang ada dalam

sama

lain,

tetapi

dengan

Taman

Kanak-kanak

bimbingan dari guru siswa-siswa

kurikulum

Taman

tersebut dapat mengikuti kegiatan

Masing-masing tema pembelajaran

belajar mengajar dengan baik. Ada

bertujuan

beberapa karakter yang muncul saat

kemampuan kognitif, afektif, dan

kegiatan belajar mengajar sedang

psikomotorik serta dapat juga untuk

berlangsung, ada siswa yang penurut,

mengembangkan kemampuan dasar

pemalu, ramai sendiri, suka bermain

motoriknya.

untuk

Kanak-kanak.
mengembangkan

sendiri, susah diatur , dan ada juga
yang suka ngambek atau menangis

Metode

(Wawancara: Menik 21 Mei 2013).

Metode

yang

sering

digunakan dalam pembelajaran seni
Tujuan Pembelajaran

tari di Taman Kanak-kanak yaitu

Tujuan pembelajaran seni tari

metode meniru dan demonstrasi.

adalah siswa dapat mengikuti atau

Guru

meniru gerakan guru dalam menari,

contoh di depan kelas pada saat

tetapi tidak dituntut untuk bergerak

pembelajaran seni tari berlangsung

dengan

sempurna,

dengan

menari

mengembangkan

lebih

sering

memberikan

yang

kedua

kemudian siswa menirukan gerak

siswa

dapat

yang

kemampuan

diajarkan

guru.

Metode

demonstrasi digunakan pada saat

7

guru sedang memberikan contoh di

berhitung, dan menghafal huruf.

depan

Guru

kelas

kemudian

siswa

juga

mempunyai

evaluasi

memperhatikan. Kedua metode ini

sendiri

mengenai

sangat efektif digunakan di Taman

catatan

harian

Kanak-kanak karena anak lebih suka

memudahkan guru dan orang tua

meniru

siswa

dan

pembelajaran

lebih
yang

memilih
aktif

dan

menyenangkan (Wawancara: Menik

siswa
yang

mengamati

berupa
nantinya

perkembangan

siswa dalam setiap kegiatan belajar
mengajar.

21 Mei 2013).

Evaluasi pembelajaran seni
tari siswa Taman Kanak-kanak yaitu

Media Pembelajaran

siswa dapat meniru gerakan tari yang

Media yang digunakan dalam

diajarkan oleh guru. Penilaian guru

proses belajar mengajar seni tari di

dalam pembelajaran seni tari dilihat

Taman

diantaranya

dari aspek keaktifan siswa dalam

DVD, sound (pengeras suara), kaset

menirukan gerakan yang diajarkan

CD, dan laptop. Semua alat dan

guru dari awal sampai akhir tarian.

media pembelajaran seni tari di

Langkah-langkah Pembelajaran

Kanak-kanak

Taman

Kanak-kanak

Pertiwi

Langkah-langkah

Karangcegak cukup terawat dengan

pembelajaran di Taman Kanak-kanak

baik, sehingga pembelajaran Seni

sesuai dengan urutan yaitu dari

Tari dapat berjalan dengan lancar.

kegiatan awal, inti, dan penutup.
Pada kegiatan awal pembelajaran di

Evaluasi
Evaluasi

Taman Kanak-kanak guru mengajak
pembelajaran

di

siswa untuk berdo’a terlebih dahulu

Taman Kanak-kanak dilakukan atau

kemudian

diadakan setiap hari setelah siswa

tentang

selesai melakukan kegiatan belajar

diajarkan. Pada kegiatan inti guru

mengajar. Evaluasi yang diberikan

memberikan materi pelajaran yang

kepada siswa berupa tugas yang

kepada

sesuai dengan tema yang diajarkan

kegiatan penutup, guru mengulang

misalnya menggambar, mewarnai,

memberikan
pelajaran

siswa,

apersepsi

yang

kemudian

akan

pada

8

kembali

pelajaran

yang

sudah

diberikan dan memberikan evaluasi.

pertama, guru mengajarkan gerakan
berjalan dengan mengangkat kaki
secara

bergantian

pada

awal

diajarkan siswa menirukan gerakan
guru tidak sesuai dengan apa yang
Proses
Pengembangan
Kemampuan Dasar Motorik Anak
Usia Dini Melalui Pembelajaran
Seni Tari
Pembelajaran

dicontohkan yaitu kaki diangkat
tinggi hampir membentuk sudut sikusiku setelah diulang beberapa kali

seni tari di

siswa dapat mempraktekkan sesuai

Taman Kanak-kanak dilaksanakan

contoh dari guru. Gerakan berjalan

secara bersama antara kelas TK B

tersebut dapat melatih kemampuan

dengan kelas TK B1, terkadang

dasar motorik kasar anak. Gerakan

pembelajaran tari diadakan secara

berikutnya

bergantian.

diangkat setinggi kepala kemudian

Pembelajaran

tari

yaitu gerakan tangan

dilaksanakan secara intrakurikuler

telapak

disesuaikan

pergelangan

dengan

jadwal

dan

tangan

dibuka

tangan

dan

digerakan

kondisi kelas. Pembelajaran seni tari

berputar. Gerakan ini dapat melatih

dilakukan

jam

kemampuan dasar motorik halus

karena siswa mudah merasa bosan

anak, awalnya anak bergerak tidak

dan capai.

sesuai contoh dari guru yaitu tangan

selama

setengah

Proses pembelajaran seni tari

diangkat setinggi kepala, ada yang

terdiri dari beberapa pertemuan, yang

hanya

jumlah

tergantung

pergelangan tangan tidak diputar,

pada materi yang diberikan. Materi

setelah guru meminta siswa untuk

yang diajarkan adalah materi gerak

mengulang secara terus menerus

tari yang masih berupa gerak dasar

siswa dapat bergerak sesuai dengan

kaki, tangan, badan dan kepala.

contoh dari guru. Ada juga siswa

Proses pengembangan kemampuan

yang tidak mau mengikuti pelajaran

dasar

tari karena kurang begitu tertarik

pertemuannya

motorik

anak

melalui

setinggi

pelajaran

telinga

tari,

dan

pembelajaran tari pada pertemuan

dengan

sehingga

pertama terlihat pada ragam gerak

proses perkembangan kemampuan

9

dasar motorik kasar dan halusnya

melakukan sesuai contoh dari guru.

tidak muncul dan berjalan lancar

Kemampuan dasar motorik yang

seperti teman-temannya.

sudah terlatih nantinya akan mampu

Pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

terdapat

pengembangan

kemampuan

merespon

dengan

proses

gerak tari dari guru.

dasar

Proses

cepat

intruksi

pengembangan

motorik. Gerakan melompat dapat

kemampuan dasar motorik anak pada

melatih kemampuan dasar motorik

pertemuan

ketiga

kasar anak. Pada awal pertemuan

dengan

gerakan

siswa

menggunakan

melompat

dengan

goyah,

dapat

dilatih
meloncat

satu

kaki

dan

setelah diulang beberapa kali siswa

menepukan tangan di depan dada

dapat

kemudian

melompat

tidak

goyah.

di

atas

bahu

Gerakan telapak tangan membuka

bergantian.

dan menutup di depan wajah dapat

dengan satu kaki secara bergantian

melatih kemampuan dasar motorik

dapat melatih kemampuan dasar

halus anak.

motorik kasar anak.
Awal
pertemuan

Saat pertama diajari siswa
membuka

dan

menutup

telapak

tangan dengan siku menutup atau
tidak tinggi setelah beberapa kali
diulang siswa terbiasa menggerakkan
gerakan

tersebut

dengan

siku

membuka. Gerakan bertepuk tangan
di

samping

telinga

melatih

kemampuan dasar motorik halus
anak.

Awal

pertemuan

siswa

bertepuk dengan memutarkan tangan
ada yang di depan dada, ada juga
yang di atas kepala. Sementara guru
mencontohkan

di

depan

kepala,

setelah diulang akhirnya siswa dapat

Gerakan

secara

meloncat

siswa

meloncat menggunakan satu kaki
secara bergantian dengan goyah atau
badan ikut bergerak, setelah gerakan
tersebut diulang beberapa kali siswa
bisa melompat menggunakan satu
kaki secara bergantian tanpa badan
ikut goyang atau bergerak. Gerakan
bertepuk tangan atau gerakan yang
menggunakan
telapang

tangan

perkembangan
motorik

tangan

maupun

dapat

kemampuan

halus

anak

melatih
dasar
karena

menggunakan otot-otot kecil. Pada
awal

diajarkan

gerakan

tersebut

10

siswa menggerakkan tangan ada

geralan tersebut tidak lurus sesuai

yang dibuka dengan lebar, ada juga

yang diajarkan guru, setelah diualang

yang dibuka dengan sempit, tetapi

beberapa

setelah diajarkan berulang siswa

merentangkan kedua tangan lurus.

dapat bergerak sesuai yang diajarkan

Hasil Pengembangan Kemampuan
Dasar Motorik Anak Melalui
Pembelajaran Seni Tari di Taman
Kanak-kanak
Hasil
pengembangan

guru

serta

siswa

dapat

menggabungkan gerakan tangan dan
loncatan kaki.
Proses
kemampuan

pengembangan
dasar

motorik

anak

dapat dilatih dengan gerakan berjalan
sambil mengayunkan kedua tanga ke
atas dan ke bawah serta gerakan
seperti

meniru

Gerakan

kapal

terbang.

berjalan

sambil

mengayunkan tangan ke atas dan ke
bawah dapat melatih kemampuan
dasar motorik kasar anak. Anak yang
awalnya tidak bisa menyelaraskan
gerakan dengan ketukan yang tepat,
setelah diulang beberapa kali siswa
dapat menyelaraskan gerakan dengan
Gerakan menyerupai kapal
terbang dapat melatih kemampuan
dasar motorik kasar dan halus. Saat
direntangkan

lurus

dapat

melatih motorik kasar kemudian
telapak tangan yang di buka lebar
dapat melatih motorik halus. Di awal
pembelajaran

siswa

siswa

kemampuan dasar motorik

bisa

anak

melalui pembelajaran seni tari dapat
terlihat

pada

kemampuan

dasar

motorik anak yang awalnya kurang
dan

lemah

pembelajaran

setelah
seni

mendapat

tari

menjadi

berkembang karena dalam seni tari
terdapat

unsur

dibutuhkan

gerak

untuk

yang
melatih

kemampuan dasar motorik anak.
Kemampuan dasar motorik anak
yang sudah mulai berkembang akan
terlihat pada saat siswa aktif dalam
bergerak. Siswa juga akan lebih
memperhatikan guru dalam bergerak

ketukan yang tepat.

tangan

kali

melakukan

dan tidak bermain sendiri lagi, serta
siswa bisa mempraktekkan tari yang
sudah

diajarkan

dengan

iringan

musik.
Kemampuan dasar motorik
kasar anak dapat dilihat dari gerakan
dasar lokomotor, non lokomotor, dan
manipulatif.

Setelah

mendapat

11

pelajaran Tari siswa Taman Kanak-

mengalami

kanak

perkembangan

menjadi bisa gerakan mengayunkan

pada gerakan dasar lokomotor, siswa

tangan dengan terarah sesuai dengan

dapat melompat dengan baik tanpa

intruksi

menekuk

manipulatif

mengalami

kaki,

seperti

pada

perkembangan

dari

guru.
juga

Gerakan
mengalami

pertemuan pertama yang kebanyakan

perkembangan,

siswa melompat ada yang masih

pertama siswa menggerakan gerakan

ditekuk kakinya atau tidak lurus.

seperti menangkap atau bertepuk

Gerakan

dasar

pada

siswa

pertemuan

lokomotor

tidak berbunyi nyaring setelah dilatih

seperti gerakan bertumpu dengan

gerakan manipulatif berupa bertepuk

satu kaki terdapat pada tari, pada

dapat berbunyi nyaring dan seirama

awal

dengan ketukan musik.
Kemampuan dasar motorik

pertemuan,

dikatakan

bisa

siswa

belum

mempraktekkan

gerakan bertumpu pada satu kaki
yaitu siswa masih sering gemetar dan
goyang-goyang, tetapi setelah dilatih
siswa mengalami perkembangan dan
bisa

mempraktekkan

gerakan

bertumpu pada satu kaki tanpa
gemetaran dan goyang-goyang.
Gerakan
non
lokomotor
seperti

menekuk,

mengayun,

bergoyang, meliuk, dan mengangkat
juga terdapat di dalam gerakan tari.
Pada awal pertemuan siswa belum
begitu bisa menggerakkan gerakan
tari

sesuai

mengayunkan

contoh,
tangan

seperti

kebanyakan

siswa mengayun dengan sesuka hati
tanpa terarah tetapi setelah beberapa
pertemuan

gerakan

tersebut

kasar

anak

Taman

Kanak-kanak

mengalami proses perkembangan,
tetapi ada juga siswa yang belum
terlihat perkembangannya. Hal ini
dikarenakan siswa tersebut kurang
memperhatikan guru dalam mengajar
dan kurang aktif seperti siswa-siswa
yang lain.
Kemampuan dasar motorik
halus anak Taman Kanak-kanak juga
mengalami

perkembangan.

Pada

awal pertemuan gerakan jari-jari
tangan dan pergelangan tangan siswa
masih lemah

ada siswa yang

menggerakan dengan sesuka hati dan
tidak membuka telapak tangan dan
jari-jari tangan lebar-lebar, tetapi
lama

kelamaan

mengalami

perkembangan dan gerakan telapak

12

tangan serta jari-jari tangan sudah

guru

terbiasa dibuka lebar-lebar sesuai

ragam gerak kedua dan ragam gerak

contoh dari guru.

ketiga. Pada pertemuan ketiga guru

PENUTUP

mengajarkan pada siswa ragam gerak

Simpulan

ke empat, kemudian pada pertemuan

Proses pembelajaran seni tari
Taman

Kanak-kanak

terdiri

dari

beberapa komponen pembelajaran
yaitu

guru,

siswa,

tujuan

pembelajaran, materi, metode, media
pembelajaran, evaluasi, dan langkahlangkah pembelajaran. Materi tari
yang diberikan kepada siswa adalah
tari yang berisi gerakan dasar kepala,
tangan, badan dan kaki. Komponen
pembelajaran

tersebut

sangat

penting, karena dapat membantu

mengajarkan

kepada

siswa

ke empat atau yang terakhir guru
mengajarkan ragam gerakan.
Hasil dari pengembangan
kemampuan

dasar

motorik

anak

melalui pembelajaran seni tari di
Taman

Kanak-kanak

kemampuan
terbagi

motorik

menjadi

lokomotor,

non

manipulatif.

yaitu

pada

kasar anak

gerakan

dasar

lokomator

Lokomotor

dan
dapat

berkembangan melalui gerakan yang
terdapat pada gerak dasar tari seperti

guru dalam melaksanakan kegiatan

melompat, bertumpu pada satu kaki.
Gerakan
non
lokomotor

belajar mengajar.
Pengelolaan

seperti

pembelajaran

seni tari dalam upaya pengembangan
kemampuan

dasar

motorik

anak

Taman Kanak-kanak melalui tiga
tahapan, yaitu pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup. Materi
yang diberikan yaitu tari yang terdiri
dari gerak dasar kepala, tangan,
badan dan kaki terbagi menjadi
empat

pertemuan.

Pertemuan

pertama guru menerangkan ragam
gerak pertama Tari. Pertemuan kedua

menekuk,

mengayun.

Gerakan manipulatif seperti bertepuk
tangan.

Gerakan

dasar

tersebut

terdapat pada gerakan tari sehingga
dengan sering mengulang gerakan
tari

secara

tidak

langsung

kemampuan dasar motorik kasar
anak mengalami pekembangan.
Kemampuan dasar motorik
halus pada anak juga mengalami
perkembangan yaitu pada gerakan
pergelangan tangan, telapak tangan

13

dan jari-jari tangan yang ada pada

Kabupaten
Semarang”.
Laporan
Penelitian
Semarang:
Pusat
Penelitian
Pendidikan
Dasar dan Menengah
UNNES.

tari.
Saran
Saran yang dapat diberikan
oleh peneliti adalah Bagi guru seni
tari di Taman Kanak-kanak agar
lebih

kreatif

dalam

memberikan

materi tari supaya pada pembelajaran
berikutnya siswa lebih tertarik dan
senang terhadap pelajaran seni tari.
Guru

juga

harus

memperhatikan
perkembangan
motorik

lebih
tingkat

kemampuan

anak

agar

dalam

dasar motorik anak akan selalu
mengalami perkambangan.
Bagi siswa di Taman Kanakagar

lebih

giat

Elizabeth
B.
1978.
Perkembangan
Anak.Terjemahan
Meitasari Tjandrasa dan
Musliehah
Zarkasih.Jakarta:
Erlangga.

Jihad, Asep dan Abdul Hasir. 2010.
Evaluasi
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Multi
Pressindo.

dasar

pembelajaran seni tari kemampuan

kanak

Hurlock,

belajar

khususnya dalam berlatih tari agar

Milles dan Huberman.1992.Analisis
Data
Kualitatif.Terjemahan
Tjetjep
Rohendi
Rohidi.Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Moleong, Lexy J. 2006. Metode
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.

hasil dalam setiap evaluasi menjadi
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono. 2012. Pembelajaran Tari
Anak
Usia
Dini.
Semarang: UNNES Press.
Hidayah, Isti. 2000. “Profil Kegiatan
Belajar dalam Rangka
Pengembangan
Kemampuan Dasar Anak
di Taman Kanak-kanak

Rohan, Ahmad dan Abu Ahmadi.
1995.
Pengelolaan
Pengajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Simandjuntak, B dan Pasaribu, I.L.
1984.Pengantar Psikologi
Perkembangan. Bandung:
Tarsito.
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

14

Sumaryanto,
Totok.
2007.
Pendekatan
Kuantitatif
dan Kualitatif
dalam
Penelitian
Pendidikan
Seni. Semarang: Unnes
Press.
Sunarto dan Agung Hartono. 1994.
Perkembangan
Peserta
Didik.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
dan Keudayaan.
Suparman, Atwi. 2012. Desain
Instruksional
Modern:
Panduan para Pengajar
dan Inovator Pendidikan.
Jakarta: Erlangga.