Paper Aplikasi Sistem Informasi Manageme

Aplikasi Sistem Informasi Management Asset
Pada Dinas Pekerjaan Umum Prov. DKI Jakarta

Nama

: Dian Nugraha

NIM

: 1112091000081

Dosen Riset

: Fachroni Arbi Murad, S. Kom

Email

: dicktick17@yahoo.com

Fakultas/Jurusan


: Sains & Teknologi / Teknik Informatika

Abstraksi
Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta, terdapat beberapa aplikasi yang
menunjang untuk kegiatan penginputan data , salah satunya Aplikasi Excel Macro, Sejatinya
aplikasi ini dibuat untuk menyimpan data dengan format Excel(.xls) namun seiring
perkembangan jaman, aplikasi ini sudah mulai ingin di tinggalkan karenanya kurang
efektifitas jika dalam skala sangat besar. Didalam aplikasi macro ini sudah tersedia form
inputan seperti aplikasi desktop lainnya, namun yang menjadi kendala adalah proses
penyimpanan data hanya sekedar sampai pada proses saving di Microsoft Excel saja. Ini yang
menjadi momok bagi pengguna aplikasi, apalagi untuk instansi besar seperti pemerintahan,
sudah seharusnya mengganti aplikasi tersebut dengan aplikasi yang realtime, relevan, efisien,
mudah dan aman.
Penulis akan membahas mengenai proses pembuatan Aplikasi Sistem Informasi
Management Aset yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta. Dengan
menggunakan berbasis web based, sudah sepatutnya aplikasi ini dapat menunjang proses
kegiatan penginputan data hingga pelaporan data dengan sangat baik.

Pendahuluan
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta adalah salah satu instansi resmi milik

pemerintah yang mengelola kegiatan pembangunan sarana dan prasaranan khususnya yang
berada di Provinsi DKI Jakarta. Terdapat ribuan tempat dan ribuan asset yang harus di data ,
untuk meyakinkan keberadaannya agar tidak hilang dan dapat dijadikan suatu proyek
observasi atau renovasi jika di butuhkan. Setiap kegiatan renovasi bangunan atau benda harus
dimasukkan dan di catat sebagai asset seperti pelebaran jalan, sungai, kali, selokan dan
jembatan. Untuk itu sejatinya harus ada aplikasi yang dapat menunjang kegiatan proses
pencatatan asset dalam skala yang besar dan mampu menyimpan data yang besar pula.
Sebelumnya sudah ada aplikasi yang membantun proses pencatatan asset, namun terdapat
banyak kekurangan dan kerugian yang dihasilkannya, untuk itu penulis membuat sebuah
aplikasi web based dengan menggunakan framework yang dapat secara realtime dapat
digunakan dan diproses sesuai dengan kebutuhan dari setiap pelaporan data Dinas Pekerjaan
Umum.

Landasan Teori
Framework
Framework atau bahasa indonesianya kerangka kerja adalah sebuah software untuk
memudahkan para programmer membuat aplikasi atau web yang isinya adalah berbagai
fungsi, plugin, dan konsep sehingga membentuk suatu sistem tertentu. Dengan menggunakan
framework, sebuah aplikasi akan tersusun dan terstruktur dengan rapi. Namun, menggunakan
framework bukan berarti kita bebas dari pengkodean. Kita sebagai pengguna/programmer

menggunakan variabel dan fungsi-fungsi yang ada di sebuah framework itu. Karena itulah,
kerja kita bisa menjadi efektif karena tidak harus membuat fungsi-fungsi lagi.
Framework Codeigniter
CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan
model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan
menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web
dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.
Web Based
Pengertian aplikasi web based adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan dengan
menggunakan basis teknologi web atau browser. Web based application adalah suatu aplikasi
yang dapat berjalan dengan menggunakan basis teknologi web atau browser. Aplikasi ini
dapat diakses dimana saja asalkan ada koneksi internet yang mendukung, tanpa perlu
melakukan penginstallan di computer masing-masing seperti pada aplikasi desktop, cukup
dengan membuka browser dan menuju tempat server aplikasi tersebut dipasang. Contohnya:
Google spreadsheet, Google Word Processor, webmessenger.yahoo.com, meebo.com, dan
game flash yang dijalankan secara online, dan yang lain.
Aplikasi ini dapat diakses dimana saja asalkan ada koneksi internet yang mendukung,
tanpa perlu melakukan penginstallan di komputer masing-masing seperti pada aplikasi
desktop, cukup dengan membuka browser dan menuju tempat server aplikasi tersebut
dipasang. Keunggulan web based application dibanding desktop based application adalah,

terkait dengan keunggulan-keunggulan dari Internet itu sendiri.

Ajax dan JQuery
Ajax adalah kependekan dari Asynchrounous Javascript and XML. Ia bukanlah suatu
teknologi baru, melainkan suatu teknik yang memungkinkan melakukan request ke server
secara dibelakang layar (asynchroun). Seperti pada kasus sebelumnya (meng-update atau
mengomentari status di facebook atau twitter), setelah menakan tombol, secara dibelakang
layar browser mengirimkan request ke server. Kemudian server memperoses request
tersebut dan mengembalikan hasil proses tersebut ke browser.Browser meng-update sebagian
halaman melalui DOM (Document Object Model), kemudian hasil proses dari server
ditampilkan. Untuk dapat mengimplementasikan
Ajax menurut saya adalah sulit, karena ia melibatkan banyak hal, seperti :


Javascript, digunakan untuk membangun lapisan ajax.



HTML/XHTML, standar bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman
web




CSS (Cascading Style Sheet), digunakan untuk mendeskripsikan style atau gaya dari
suatu halaman web.



XML (eXtensible Markup Language),



DOM (Document Object Model)

jQuery merupakan salah satu library yang popular saat ini. Ia dapat membantu mengurangi
kompleksitas kode Javascript, misalnya dalam mengimplementasikan Ajax. jQuery
menyediakan cara yang seragam untuk mengakses DOM pada beberapa browser. Dengan
kata lain, jQuery dapat menangani perbedaan interpretasi antar browser dalam menangani
DOM atau pun CSS.
Pada umumnya, halaman web berinteraksi dengan server hanya mengandalkan objek

formulir. User mengisikan sesuatu pada formulir tersebut, kemudian menekan tombol submit.
Apa yang dilakukan user setelah itu ? menunggu tanggapan dari server. Browser akan merefresh seluruh halaman ketika menerima hasil tanggapan dari sever.
Mungkin kita sudah tidak sudah tidak asing lagi dengan facebook atau twitter. Tetapi,
sadarkah ketika kita sudah menekan tombol update status pada saat update status, atau ketika
sudah menekan tombol comment ketika mengomentari status teman ? Apa yang terjadi ?
Halaman tersebut tidak di-refresh secara keseluruhan, dan apa yang kita tulis sebelumnya

tampil pada halaman tersebut. Selain itu, user dapat tetap berinteraksi dengan halaman web
yang ada tanpa harus menunggu hasil proses tanggapan dari server.

Database Postgres
PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas
menurut Perjanjian lisensi BSD. Piranti lunak ini merupakan salah satu basis data yang paling
banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle. PostgreSQL menyediakan fitur yang
berguna untuk replikasi basis data. Fitur-fitur yang disediakan PostgreSQL antara lain DB
Mirror, PGPool, Slony, PGCluster, dan lain-lain.

PostgreSQL adalah sistem database yang kuat untuk urusan relasi, open source. Memiliki
lebih dari 15 tahun pengembangan aktif dan sudah terbukti segala rancangan arsitekturnya
telah mendapat reputasi tentang “kuat”, “handal”, “integritas data”, dan “akurasi data”.

Google Maps
Google maps itu adalah layanan pemetaan berbasis web yang disediakan google secara gratis.
google Maps dapat membantu kita untuk mencari sebuah lokasi. misalnya kita ingin mencari
rute perjalanan dengan cara mengetikkan lokasi asal dan tujuan, maka google akan
menampilkan lokasi peta yang kita inginkan. selain itu juga terdapat fasilitas drag to zoom
yang memungkinkan kita dapat melihat secara jelas lokasi peta termasuk informasi jalan dan
alamat.
Berikut ini beberapa manfaat adanya google maps :
1. Memudahkan kita untuk menemukan lokasi dalam waktu singkat.
2. Dapat diakses dimana saja, selama terdapat fasilitas layanan internet.
3. Kita dapat menyimpan alamat bisnis, sehingga dapat memudahkan pelanggan
dalam mencari lokasi bisnis kita.

Client Server
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan
data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan
data atau layanan yang diminta olehclient. Client-Server adalah pembagian kerja antara
server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server
adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika
mengakses server dalam suatu jaringan.

Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan
karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)


Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda



Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya



Server sebagai provider, client sebagai konsumen

2. Sharing resources (sumber daya): Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang
sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin
konsistensinya.
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara
client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server

menunggu secara pasif request dari client.
4. Transparansi lokasi: Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama
atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.
5. Mix-and-Match : Perbedaan server client platforms
6. Pesan berbasiskan komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan
yang menyertakan permintaan dan jawaban.
7. Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi
client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.


Client Server System



Client / Server Application

Perbedaan Tipe Client-Server
1.File Servers



File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah clientserver.



Untuk sharing file melalui jaringan

2.Database Servers


Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya
hasil perintah SQL dikembalikan.



Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang
diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.

3.Transaction Servers (Transaksi Server)



Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL
database engine.



Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement



Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi

4.Groupsware Servers


Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working



Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran
kerja



Data diatur sebagai dokumen

5.Object Application Servers



Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi



Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker
(ORB)



Client meminta sebuah method pada remote object

6.Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)


World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk
web.



Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut
HTTP.

Fungsi client server
Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation
tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa
sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian
meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir.
Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke
client.
Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data
dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol
terhadap concurrency dan recovery.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :


Memungkinkan akses basis data yang besar



Menaikkan kinerja



Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang
berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah
mesin server jika hanya memproses basis data.



Biaya untuk hardware dapat dikurangi



Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk
menyimpan dan mengatur basis data



Biaya komunikasi berkurang



Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian
yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang
sedikit yang akan dikirim melewati jaringan



Meningkatkan kekonsistenan



Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan
dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri



Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami

Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server
Client
• Mengatur user interface
• Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses aplikasi
• Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan response balik kepada pemakai
• Menyediakan akses basis data secara bersamaan
• Menyediakan kontrol recovery
Server
• Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa autorisasi
• Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara data dictionary
Aplikasi client server

Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang
membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Macam-macam arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data
dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer
client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini,
dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua
pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat
kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua
pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang
mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa
kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan
pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):


Sangat mudah



Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):


Skala kecil



Susah diamankan



Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin
dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.



Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.



Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarakjauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data
ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang
meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas,
sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan dari model client/server
• Mudah
• Menangani Database Server secara khusus
• Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
• Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger
(yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis
biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
• Manajemen data

• Keamanan
• Query, trigger, prosedur tersimpan
• Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban
pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.
Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Kekurangan dari model client/server :


Kurangnya skalabilitas



Koneksi database dijaga



Tidak ada keterbaharuan kode



Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.



Susah di amankan.



Lebih mahal.

3. Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three
Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh
dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop
menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business
logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan
dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat
komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application

Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan
melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Applicationnya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus
disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh
karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi
client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah
model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :


Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan
pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.



Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain
ikut salah



Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang
lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.



Skala besar.



Keamanan dibelakang firewall.



Transfer informasi antara web server dan server database optimal.



Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi
dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat
yang lebih rendah.



Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai
untuk menangani pengambilan informasi dari database.

Kekurangan arsitektur Three Tier :

• Lebih susah untuk merancang
• Lebih susah untuk mengatur
• Lebih mahal
4. Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya,
pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang
membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server
dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application
Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih
menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini,
bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik
yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk
mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.
Kelebihan arsitektur Multi tier :


Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat
dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control
terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada
dcomcnfg.



Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC
untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu
pada masing-masing client.



Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk
mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk
mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin
karena program terdistribusi pada beberapa mesin.



Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan
sistem yang besar.

Kekurangan arsitektur Multi tier :


Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus
memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.



Lebih mahal

Keunggulan client server
• Kecepatan akses lebih tinggi
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik
• Sistem backup data lebih baik
Kelemahan Client/Server


Biaya lebih mahal



Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server



Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu maka keseluruhan jaringan
terganggu

Client server local & secara geografis
Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di
dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung.
Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan
jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke
jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan
Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan
sebagai workstation.
Client server lokal
Sedangkan LAN secara geografis maksudnya adalah local area network yang mencakup
suatu gedung, bangunan dan lain-lain.
Manfaat LAN.



Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).



Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).



File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua
client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat
berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.



File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.



Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.



Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.



Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.



Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian
komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan
fax melalui 1 modem.

Pembahasan
Aplikasi web teknologi menggunakan framework php, basis data postgre dan google
map api. Aplikasi ini digunakan oleh Dinas PU DKI untuk lahan manajemen aset, barang,
bangunan, peralatan, jembatan, jalan dan lain-lain.
Bussines Flow Design

Item
Lap penyerapan perunit
DHP (Daftar Hasil Pengadaan)

Posting Kegiatan
Assets input

Rancangan User Interface

Penjelasan
Every unit send report pdf form to admin,
admin input on lap penyerapan
After admin has been input Lap
Penyerapan perunit, admin input DHP
(Daftar Hasil Pengadaan) base on Lap
Penyerapan Unit for approval report
After DHP, admin can input detail asset for
every activity
After posting automaticly asset will be
insert appropriate with category of
assets(KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E, KIB
F)

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Aplikasi system informasi manajemen asset ini dapat diimplementasikan sebagai
aplikasi penunjang kegiatan proses pencatatan data asset di Dinas Pekerjaan Umu DKI
Jakarta. Dengan memahami bisnis flow dari Dinas PU, secara umum bisnis proses berjalan
dengan inputan kemudian proses lalu output yang di dapat setelah data itu di olah dan di
proses agar sesuai dengan output yang di butuhkan.
Saran
Menimbang dari apa yang telah di jelaskan di atas bahwa dibutuhkan suatu system
komputerisasi dalam manajerial kelengkapan data yang dapat mengintegrasikan data asset
tiap provinsi ke Data Center Negara, sehingga semua dapat tersimpan dengan baik dan aman
di data center Negara.