ISSUE KESEHATAN LINGKUNGAN Disusun oleh

MAKALAH

ISSUE KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun oleh :

Zeva Juwita
1702011146

INSTITUSI KESEHATAN HELVETIA
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya zaman masalah kesehatan mulai
berkembang yang dulunya dianggap hanya sebagai masalah psikologis namun
saat ini kesehatan merupakan masalah yang kompleks. Sehingga banyak
sekali upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menjaga kesehatan salah
satunya sanitasi lingkungan dimana lingkungan turut mengambil andil yang
sangat besar dalam masalah kesehatan.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

terhadap pembentukan dan perkembangan prilaku individu, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosio-psikologis.Manusia tidak bisa melepaskan diri
secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu,karena lingkungan itu tersedia di
sekitarnya.
Lingkungan sangat berpengaruh pada kesehatan, apabila lingkungan
sehat maka sehatlah individu begitu juga sebaliknya. Pada hakikatnya
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya kesehatan yang
optimum pula. Jadi sangat jelas bahwa lingkungan adalah salah satu unsur
yang menentukan kesehatan individu.
Hendrik L.Blum mengatakan ada empat faktor yang mempengaruhi
status kesehatan salah satunya adalah lingkungan. Dimana lingkungan
tersebut meliputi ligkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu
daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil
dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor
kesehatan lingkungan.
Di samping itu dalam proses pembangunan di masa mendatang,
diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan


upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran
yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, indikator ini harus mudah, murah
untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.
B. MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
C. PEMBAHASAN
1.

Air Minum
A.

Permasalahan
Air

merupakan

kebutuhan

dasar dari

setiap


manusia.

Kebutuhan akan air merupakan hal yang paling penting dari setiap
manusia. Untuk itulah setiap manusia berhak untuk mendapatkan
akses terhadap air bersih. Seluruh tubuh kita terdiri atas air, karena itu
setiap waktu kita membutuhkan air untuk menjaga kesehatan kita, ini
berarti tanpa air bersih yang cukup dalam tubuh kita maka risiko untuk
sakit menjadi lebih besar.
Ketersedian air bersih sangat berperan penting dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Air bersih sendiri harus
terpenuhi secara kuantitas dan kualitasnya. Banyak sekali masalah
kesehatan yang berhubungan dengan air contohnya seperti diare,
kolera dan penyakit kulit.
Permasalah tentang air minum sendiri yaitu dari rumah saya di
Desa Cot Mane Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen sumber
air minun berasal dari PDAM yaitu harga per drigen Rp.4000
sedangkan kebutuhan untuk sehari-hari bersumber dari sumur.
Rumah saya terdapat diantara lahan sawah, jika musim penghujan
atau musim tanam air akan berwarna keruh atau kecoklatan,

sedangkan jika musim kemaurau tiba volume air berkurang yang
menyebabkan keluarga saya kekurang air. Air tersebut sering kali
menyebabkan mesin sanyo rusak dan menyumbat saluran pipa.
B.

Penanganan

Solusi yang sudah dilakukan yaitu dengan memberi saringan di
kram air. Saringan tersebut terdiri dari batu-batuan yang dapat
menyaring air agar lebih jernih, benda tersebut berbentuk oval
kemudian di bawahnya terdapat alat seperti kran. Kemudia solusi
yang pernah dilakukan yaitu dengan menguras sumur dan ternyata
memang sumber air tersebut tidak bening, hampir pernah akan
dilakukan pendalaman sumur tetapi kedalaman sumur sudah 20 m
sehingga tidak dilakukan pendalaman ditakutkan air akan semakin
buruk
2.

Pencemaran Limbah Industri
A.


Permasalahan
Pencemaran limbah industri logam terutama pada industri
peleburan aki di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten
Tegal, Jawa Tengah, sudah sangat parah. Selain mencemari
lingkungan, limbah itu juga telah berdampak buruk pada masalah
kesehatan masyarakat di sekitarnya. Limbah pengolahan limbah yang
berupa serbuk hanya dibuang di sekitar pemukiman. Selain
menimbulkan debu dan terhirup manusia, limbah juga meresap ke
dalam tanah, dan mencemari air warga. Masyarakat di wilayah itu
banyak yang terkena penyakit pernafasan.
Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal,
tumpukan limbah telah mencapai 10.000 ton. Sementara itu
berdasarkan data yang diperoleh Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) menyebutkan terdapat lima anak di kawasan
peleburan aki ini yang lahir dalam kondisi cacat (lumpuh dan
keterbelakangan mental). Dari segi fisik lingkungan, banyak tanaman
yang mati akibat terkena limbah.
Pencemaran limbah yang ada di kawasan tersebut sudah
termasuk dalam kategori parah. Hal itu antara lain terlihat dari hasil


pengujian sampel darah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan
itu. Dari hasil uji sampel daerah yang dilakukan Pemerintah Provinsi
Jateng tahun 2011 terhadap 50 warga Desa Pesarean, tercatat
sebanyak 46 orang telah tercemar timbal. Dari jumlah tersebut, 12
orang dalam kondisi bahaya.
Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal
dinyatakan sebagai daerah beracun. Kondisi tanah dan udara sudah
sangat tercemar racun berat dari bahan baku berbahaya Logam
Timbal. Bahkan dari hasil uji laboraturium dinas lingkungan hidup
kebersihan dan pertamanan Kabupaten Tegal, telah ditemukan kadar
Sulfida (SO2). Debu dan timbalnya sudah diatas baku mutu yang
ditetapkan. Selain tercemar timbal, akibat usaha peleburan Aki juga
menyebabkan wilayah di sekitar tercemar limbah cair asam sulfat
(H2S04). Bahkan kini udara di kawasan tersebut sudah mengandung
polusi dari bau sulfur yang tajam menyengat.
B.

Penanggulangan
Adapun solusi atau penanganan yang telah diterapkan oleh

pemerintah adalah dengan memindahkan para pelaku usaha

di

kawasan itu ke dalam Perkampungan Industri Kecil (PIK), yang jauh
dari permukiman. Selain itu BBPT telah merumuskan strategi
penanganan limbah dan strategi pemulihan lingkungan. Rumusan
strategi tersebut akan didiskusikan dengan masyarakat dan pelaku
usaha di Desa Pesarean, sebelum menjadi strategi penanganan
limbah dan pemulihan lingkungan. Namun solusi yang telah ada belum
dapat menyelesaikan masalah, sehingga perlu solusi lain untuk
menghasilkan usaha yang produktif, tetapi tetap sehat dan tidak
membahayakan lingkungan. Hal ini dikarenakan permasalahan limbah
industri merupakan masalah kompleks, karena menyangkut masalah
sosial, teknologi, dan lingkungan. Sehingga diperlukan solusi yang lain
antara lain penempatan lokasi usaha yang jauh dari pemukiman

penduduk, meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama para
pekerja akan bahaya dan dampak limbah terhadap kesehatan serta
cara mengatasinya, peraturan pemerintah tentang industri logam yang

jelas dan tegas, dan menemukan cara atau metode pengolahan limbah
lumpur aki bekas yang tepat guna dan tepat tujuan.
3.

Sampah
A.

Permasalahan
Sampah memang sudah menjadi masalah di berbagai wilayah
di Indonesia dan bahkan di dunia saat ini. Sampah seakan menjadi
momok yang tak pernah selesai masalahnya. Begitu pula yang terjadi
di desa Negaradaha kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes. Sampah
yang ada di daerah ini terdiri dari daun-daun kering dan plastik yang
kemudian dikenal dengan sampah organik dan sampah anorganik. Di
daerah ini memang masih banyak di temui lahan-lahan kosong yang
tertanam pohon-pohon besar. Pohon-pohon inilah yang sering
menggugurkan daunnya terlebih di musim kemarau. Daun-daun dari
pohon ini sering berserakan di jalan dan mengganggu pengguna jalan.
Di tambah lagi sampah plastik yang sering di buang sembarangan oleh
masyarakat. Sampah-sampah ini sering terbiarkan di jalan tanpa ada

yang membersihkan. Sampah-sampah ini memenuhi selokan dan
ketika musim hujan tiba, sampah-sampah ini sebagian ada yang
terbawa air masuk kesungai.
Volume sampah di daerah ini memang tak sebanyak di daerah
lain seperti Jakarta misalnya yang hampir setiap sudut terdapat banyak
tumpukan sampah. Yang menyebabkan sampah di daerah ini terlihat
banyak itu karena tidak adanya fasilitas pembuangan sampah yang di
kelola oleh pemerintah setempat untuk kemudian diangkut setiap hari
atau setiap minggu. Dalam hal membuang sampah, warga di daerah
ini mengandalakn sungai untuk membawa sampah-sampah di sekitar
mereka, kemudian cara yang lain adalah dengan membakarnya.

Sampah-sampah yang di buang ke sungai memang akan hilang
terbawa arus air saat musim penghujan namun ketika memasuki masa
kemarau sampah-sampah ini justru menghambat aliran air sehingga
terbentuk genangan-genangan yang selain tidak mengenakan di
pandang mata juga menimbulkan bibit-bibit penyakit. Sampah yang
menghambat aliran air ini sering membuat warna air berubah menjadi
hitam pekat dan baunya menjijikan. Ini sering di sebabkan oleh
sampah rumah tangga yang di buang sembarangan ke sungai oleh

masyarakat.

Kesadaran

masyarakat

yang

kurang

di

tambah

kepedulian pemerintah setempat yang juga masih sangat kurang
dalam hal sampah menimbulkan beragam masalah seperti banjir yang
terus terjadi ketika musim penghujan meskipun aliran airnya seperti
sungai dan selokan sudah diperbaiki keadaannya. Ketika musim
kemarau sampah-sampah menumpuk di tepian jalan, selokan, dan
yang terparah adalah di sungai. Jenis sampahnya pun berbeda ada

sampah rumah tangga, plastik-plastik, dedaunan, batang-batang
pohon, dan lain-lain. Dan ketika musim penghujan sampah-sampah ini
akan terbawa arus sungai namun karena banyaknya volume sampah
terkadang sebagian sampah malah terkikis ke daratan dan mengendap
disana. Selain itu karena lamanya sampah itu sudah tertumpuk
membuatnya mengeluarkan aroma yang tidak sedap ketika terbawa
arus sungai.
B.

Penanggulangannya
Sebenarnya jika dilihat dari faktor-faktor penyebabnya sudah
jelas apa yang seharusnya dilakukan. Yaitu menyediakan tempat
pembuangan

sampah

untuk

masyarakat

disetiap

gang

dan

mengangkutnya setiap hari. Selain itu disediakan juga tong sampah di
tepi jalan setiap beberapa meter satu sebanyak satu tong kalau bisa
juga dua untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Tong-tong
ini juga harus rutin di angkut agar tidak menjadi tumpukan sampah

dalam tong jadi di desa ada petugas kebersihan yang setiap hari
bekerja mengangkut sampah. Kemudian lakukan himbauan kepada
masyarakat untuk melakukan kerja bakti meskipun hanya seminggu
sekali untuk membersihkan dan merapikan lingkunagan mereka. Dan
untuk para pemilik kebun yang sampah dari pohonnya berserakan
hendaknya juga di nasihati untuk membersihkannya.
Kemudian cara untuk mengolah sampah-sampah yang sudah
terkumpul di tempat sampah maupun di tong-tong sampah ini cukup
banyak diantaranya ialah dengan penimbunan sampah, dan mendaur
ulang. Dalam penimbunan sampah harus dilakukan dengan cara yang
benar. Tempat penimbunan sampah ini harus di desain dan dikelola
dengan baik dan benar. Penimbunan darat yang tidak dirancang dan
tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah
lingkungan,

diantaranya

angin

berbau

sampah,

menarik

berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping
lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga
sangat berbahaya. Dengan mendaur ulang sampah yaitu sampahsampah bisa dijadikan barang lain yang bisa digunakan kembali atau
juga bisa juga dibuat kompos. Samaph plastik bisa dibuat kerajinan
seperti tas, dompet, atau hiasan rumah, dan lain-lain kemudian untuk
sampah organik seperti daun bisa di buat menjadi pupuk kompos.
Barang-barang hasil daur ulang sampah ini akan memiliki nilai jual
yang tinggi dengan pengerjaan yang bagus dan kreatif.
4.

Sanitasi Tempat-Tempat Umum
A.

Permasalahan
Toilet umum merupakan suatu fasilitas umum yang sangat
penting dalam suatu negara.Toilet adalah pintu gerbang pariwisata.
karena merupakan hal yang penting maka sebenarnya toilet umum itu
harus dirawat dan dijaga kebersihannya baik oleh pemerintah dan
semua orang yang menggunakan fasilitas toilet umum. Tetapi kalo kita

melihat keadaan toilet umum dinegara kita ini memang sangat
menyedihkan. Kebanyakan toilet umum dinegara ini sudah tidak
terawat lagi, jorok dan tidak layak untuk digunakan, apalagi bila dilihat
dari

segi

kesehatan

toilet

umum

dinegara

ini

sudah

dapat

dikategorikan sebagai salah satu sarang penyakit dan toilet umum
juga menyebabkan polusi bau, karena kebanyakan toilet umum di
Indonesia baunya sangat tidak enak atau bau pesing. Padahal bila
dilihat dari kegunaannya, toilet umum merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Tetapi saya yakin tidak ada
orang yang akan mau masuk dan menggunakan toilet umum bila
keadaannya seperti yang saya sebutkan diatas.
Begitu juga Kesan umum toilet yang ada di terminal dan
pompa bensin adalah tidak bersih. Beberapa tempat tujuan wisata
yang merupakan tempat wisata yang terkenal dan dikunjungi banyak
wisatawan, Pada tempat-tempat tersebut, umumnya tersedia toilet
umum yang cukup dan dikelola dengan cukup baik oleh pemerintah
daerah

setempat

maupun

bekerjasama

dengan

organisasi

masyarakat. Namun untuk beberapa tempat tujuan wisata yang tidak
terlalu ramai, jumlah fasilitas toilet yang tersedia di tempat tersebut
sangat rendah dengan kualitas yang kurang baik atau bahkan tidak
tersedia. Fasilitas toilet umum di kawasan wisata justru sering
terabaikan baik ketersediaannya maupun kualitas kebersihannya.
Untuk di beberapa kawasan wisata yang telah dilengkapi dengan
fasilitas toilet umum, permasalahan yang muncul adalah rendahnya
tingkat kebersihan akibat pengelolaan yang kurang baik maupun
buruknya prilaku pengguna toilet.
B.

Penanggulangannya
Fasilitas umum memang harus dipelihara dan dijaga oleh
pemerintah. Meskipun demikian, masyarakat harus membantu

merawat dan menjaga supaya tidak cepat rusak. Kalau ada fasilitas
umum yang rusak, hendaknya segera melapor ke pihak berwenang.
Pemerintah juga harus memberi upah terhadap pengelola
fasilitas umur agar mereka semangat dalam membersihkan fasilitas
umum. Inilah beberapa upaya yang harus dilakukan oleh warga
masyarakat, yaitu :
1.

Renovasi fasilitas umum
2.

Segera melapor ke pihak berwenang jika ada fasilitas umum
yang rusak

3.

Meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat dan merawat
fasilitas umum

4.
5.

Adanya rasa kepedulian terhadap fasilitas umum

Hygiene Makanan
A.

Permasalahan
Kurangnya

kepedulian

pengelola

tempat

makan

dan

masyarakat tentang higiene sanitasi pangan menjadi salah satu
alasan masih ditemuinya masalah keamanan pangan di Indonesia. Di
samping itu, kurangnya pengawasan Pemerintah, baik Pusat maupun
Daerah mengenai pengelolaan tempat makan, termasuk di antaranya
soal sanitasi dan keamanan pangan pun menjadi masalah . Padahal,
sejumlah peraturan mengenai keamanan pangan dan sanitasi sudah
terbilang lengkap.
Kurangnya

kepedulian

masyarakat

terhadap

kesehatan

membuat masyarakat kurang memperhatikan hygiene makanan,
Contohnya didaerah Karangwangkal Purwokerto banyak sekali
warung-warung makan yang tidak memperhatikan kebersihanan dan
sanitasi makanan. Tak jarang warung makan tidak mencuci pring
dengan bersih kemudian tempat yang terbilang kurang nyaman untuk
makan. Banyaknya makanan kecil atau cemilan menggunakan
formalin dan borak yang dapat mengganggu kesehatan pembeli.

B.

Penanggulangannya
Penangulangnya yaitu berupa tindakan preventif yang dapat
dilakukan oleh Pemerintah daerah terkait,d an pengelola warung
makan. Upaya yang dilakukan dapat berupa pembinaan dan
pengawasan oleh Dinas Kesehatan setempat dan juga melakukan
kursus higienis sanitasi makan bagi penjamah makan maupun
pengelola warung. Selain itu perlu diadakan sosialisasi tentang
persyaratan higiene sanitasi rumah makan atau warung makan
dengan baik. Bagi pengelola warung makan sebaiknya memasang
poster atau tulisan tentang higiene sanitasi makan. Sehingga
diharapkan dapat menimbulkan kesadaran dan perilaku baik dalam
menjaga kualitas kehigienisan makanan.

6.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
A.

Permasalahan
Perilaku hidup sehat yang kurang baik yaitu BAB disembarng
tempat, kurangnya pemahaman masyarakat tentaang pentingnya BAB
di jamban dan kuarangnya vasilitas jamban sehat di kecamatan
tuntang

kabupaten

semarang

menyebabkan

mereka

BAB

sembaranga atau BAB disungai. Mereka pun bisa mandi dan
mencuci pakaian di sungai yang sama. Akibatnya, mereka rentan
terkena penyakit diare. Selain diare, balita mudah terserang
pneumonia dari pencemaran tinja melalui udara.
Dampak penyakit yang paling sering terjadi akibat buang air
besar sembarangan ke sungai adalah Escherichia coli. Itu merupakan
penyakit yang membuat orang terkena diare. Setelah itu bisa menjadi
dehidrasi, lalu karena kondisi tubuh turun maka masuklah penyakitpenyakit lain
B.

Penanggulangannya
Dari kasus di atas dapat disimpulkan bahwasannya kurangnya
vasilitas mengakibatkan tidak terlaksananya perilaku hidup sehat yang

baik. Kebiasaan buang air besar di sungai merupakan suatu hal yang
biasa di temui. Entah itu pagi hari ataupun sore hari. Fasilitas wc
umum di daerah tersebut juga masih terbatas. Untuk membuat wc
sendiri dirumah butuh biaya yang tidak sedikit. Karena di daerah
tersebut tekstur tanahnya berair jadi apabila di gali terus keluar air
sehingga susah untuk membuat wc, apabila ingin membuat wc harus
dilakukan penyedotan air terlebih dahulu,maka dari itu yang harus
saya lakukan sebagai tenanga kesehatan adalah melaakukan promosi
kesehatan dengan teknologi Komunikasi Infornasi dan Edukasi (KIE)
tentang jamban sehat dan melakukan penggalangan dana guna
membuat jamban umum yang sehat bagi seluruh warga kecamatan
tuntang kabupaten semarang.
Saat ini belum ada bantuan dana dari pemerintah daerah
untuk pembuatan jamban sehat , maka sebagai tenaga kesehatan
harus selalu meninggatkan pentingnya perilaku hidup baik dan sehat.
Kita

juga

bisamengembangan

upaya

kesehatan

bersumber

masyarakat, (seperti pos pelayanan terpadu, pondok bersalin desa,
dan usaha kesehatan sekolah) dan generasi muda dan Peningkatan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
7.

Penyakit Berbasis Lingkungn
A.

Permasalahan
Sejumlah

penyakit

yang

menjadi

prioritas

penganan

pemerintah daerah kabupaten Brebes yakni, seperti TBC, Malaria dan
Demam Berdarah,” Penyakit DBD, mendapat prioritas serius karena
aada kecenderungan tiap tahunnya penderita bertambah hingga
menimbulkan

korban

jiwa.

Kesehatan,di

kabupaten

Berdasarkan

Brebes

Demam

catatan
berdarah

data

Dinas

meningkat

tajam.Terbukti tahun 2012,Terdapat 205 Kasus DBD dengan angka
kematian 7 orang. Sedangkan tahun 2013, terdapat 662 kasus dengan
angka kematian 13 orang, atau meningkat hampir 50 presen.

Berdasar data dinas kesehatan inilah, ada kecenderungan
kenaikan drastis untuk penyakit DBD atau penyakit yang ditimbulkan
dari gigitan nyamuk Aides Aegepty ini,” ujarnya lagi. Adanya
peningkatan angka kematian akibat DBD tersebut, kini mendapat
perhatian serius pemerintah daerah kabupaten Brebes.
Peningkatan angka kematian akibat Demam Berdarah di
sebabkan pola masyarakat yang kurang memperhatikan masalah
kebersihan lingkungan. Selain itu,faktor cuaca seperti curah hujan
yang berlebihan.
B.

Penanggulangannya
Dinas Kesehatan setempat sudah melakukan pencegahan
dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan
Fogging hal tersebut didukung juga dengan melakukan sosialisasi
tentang kebersihan lingkungan dengan program 3 M, yakni Menguras
(bak mandi), Menutup solokan dan Mengubur barang-barang yang
sudah tidak terpakai hingga tidak menimbulkan genangan.

D. KESIMPULAN
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap
pembentukan dan perkembangan prilaku individu, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosio-psikologis.Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak
dari pengaruh lingkungan itu,karena lingkungan itu tersedia di sekitarnya.
Menurut WHO,kesehatan lingkungan merupakan suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai



Mengolah tanah sebagaimana mestinya



Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong



Berperilaku hidup sehat

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
http://www.scribd.com/doc/19374542/Definisi-Kesehatan-Lingkungan
http://environmentalsanitation.wordpress.com/2009/01/02/kesehatan-lingkungan/
www.fkm.unair.ac.id
Slamet, Juli Soemirat.1996.Kesehatan Lingkungan.Yogjakarta:UGM University
Press
www.dampak buruk dari lingkungan tidak sehat.com/pdf
Dr.danur.materi-materi pokok ilmu kesehatan lingkungan
http://pusatmakalahskripsi.blogspot.co.id/2016/04/makalah-tentang-kesehatanlingkungan.html