Psikologi Pendidikan dalam pembelajaran sastra (2)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PENGARUH PERKEMBANGAN INDIVIDU DALAM BERBAGAI FAKTOR

Oleh :
Kelompok

: VI

Kelas/Semester : I/1
Ni Luh Ade Rasvani

1711031132 / (14)

I Kadek Wisnu Nata

1711031094 / (12)

I Kadek Dwi Cahya Adi Kusuma

1711031199 / (20)


PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
DENPASAR
2017

KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianyalah
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu meskipun terdapat kekurangan
didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai keberagaman dalam beragama. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna mengingat
terbatasnya kemampuan kami dalam penyusunan makalah ini Oleh karena itu, diharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini

DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................ ii

Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB. I PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.

Latar Belakang......................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................ 2
Tujuan.................................................................................................. 2
Manfaat................................................................................................ 2

BAB. II
1. Pengertian Perkembangan ................................................................. 4
2. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu.............. 4
3. Sifat-sifat individu pada masa tertentu .............................................. 4
BAB. III PENUTUP
1. Kesimpulan........................................................................................ 10
2. Kritik dan Saran................................................................................. 10
Daftar Pustaka...................................................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan individu merupakan sebuah proses menuju perubahan di dalam diri seseorang
yang akan terus berlanjut sampai akhir hayat diri seseorang. Proses menuju sebuah kedewasaan,
pengetahuan yang terus bertambah hingga kemampuan diri seseorang dalam melakukan sesuatu
merupakan sebuah proses perkembangan individu. Perkembangan itu sendiri adalah suatu tahap
yang tidak akan pernah berhenti.
Perkembangan akan terjadi kepada setiap individu yang normal yaitu dalam artian sehat rohani
dan jasmani. Perkembangan adalah perubahan fungsi yaitu, aspek-aspek psikis yang bersifat
kualitatif. Perubahan pada diri individu yang dipengaruhi banyak hal, baik dari faktor internal
maupun eksternal. Begitu banyak hal yang terjadi selama masa perkembangan, merupakan suatu
dinamika yang pastinya ditentukan oleh berbagai faktor. Setiap perkembangan akan menemui fase
fase yang unik menju sebuah proses perubahan. Penting untuk kita mengetahui factor factor yang
mempengaruhi perkembangan setiap individu karena merupakan sebuah awal dalam
mempengaruhi proses perubahan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah perkembangan itu ?
2. Factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan setiap individu ?

3. Bagaimanakah sifat-sifat individu pada masa-masa tertentu dalam perkembangan tersebut
?
1.3 Tujuan
Dapat mengemukakan dan menjelaskan factor yang mempengaruhi suatu perkembangan di
dalam diri manusia.
1.4 Manfaat
Dapat lebih mengetahui factor factor yang mempengaruhi perkembangan individu manusia
secara lebih mendalam

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perkembangan dilihat dari sudut para ahli
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif, meningkat
dan meluas, baik secara kuantitatif atau fisik maupun kualitatif atau psikis, serta
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula
sebagai perubahan perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya. Setiap individu akan mengalami proses perkembangan yang berlangsung melalui
tahapan-tahapan perkembangan secara berantai. Perkembangan adalah suatu perubahan menuju
kearah yang lebih maju dan lebih dewasa.
Para ahli berpendapat bahwa perkembangan adalah suatu proses. Pendapat mengenai proses

apa yang terjadi dalam setiap perkembangan digolongkan menjadi tiga golongan yakni:


Aliran asosiasi
Para ahli yang mengikuti aliran asosiasi berpendapat bahwa pada hakikatnya
perkembangan itu adalah proses asosiasi. Bagi para ahli yang mengikuti aliran ini yang
primer adalah bagian-bagian, bagian-bagian ada terlebih dahulu sedangkan
keseluruhan ada lebih kemudian. Bagian-bagian ini terikat menjadi terikat satu sama
lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi. Menurut John Locke berpendapat bahwa pada
permulaannya jiwa anak itu adalah bersih semisal selembar kertas yang kemudian dikit
demi sedikit terisi oleh pengalaman atau empiri.
 Psikologi Gestalt
Bagi para ahli yang mengikuti aliran gestalt, perkembangan itu adalah proses
diferensiasi. Dimana proses yang pertama kali kita lihat adalah keseluruhannya dan
selanjutnya bagian-bagiannya.
 Aliran Sosiologis
Para ahli yang mengikuti aliran sosiologis menganggap bahwa perkembangan
adalah proses sosialisasi. Setiap tahap awal terjadi pra social yang kemudian dalam
perkembangannya sedikit demi sedikit di sosialisasikan. Konsep yang saat ini dikenal
yaitu konsep James Mark Baldwin dengan mengemukakan hipotesis tentang Circular

Reaction. Dengan berpangkal kepada kesejajaran antara ontogenesis dan phylogenesis
Baldwin menerangkan perkembangan sebagai proses sosialisasi dalam bentuk imitasi
yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Adaptasi dan
2.2 Faktor yang mempengaruhi perkembangan individu menurut para ahli
Dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
individu, para ahli berbeda pendapat karena sudut pandang dan pendekatan
mereka terhadap eksistensi siswa tidak sama. Berikut merupakan penyusunan

paparan aliran-aliran berdasarkan pendapat para ahli tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan.
1. Aliran Nativisme
Nativisme (nativism) adalah sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh
besar terhadap aliran pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini bernama
Arthur Sopenhauer (1788-1860) seorang filsuf Jerman. Menurut para ahli yang
mengikuti aliran Natavisme seperti Descartes, Lombroso, Plato berpendapat,
bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor
yang di bawa sejak lahir (natus artinya lahir), jadi perkembangan itu sematamata hanya bergantung pada dasar. Aliran ini berkeyakinan bahwa
berkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan
pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Dalam ilmu
pendidikan, pandangan seperti ini disebut pesimisme pedagogis.

Para ahli biasanya mempertahankan konsepsi ini dengan menunjukan
berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang tua dengan anak-anaknya.
Sebagai contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, anak-anak yang mereka
lahirkan akan menjadi pemusik pula. Memang benar kenyataan menunjukan
adanya kesamaan atau kemiripan yang besar antara orang tua dengan anakanaknya. Akan tetapi aliran ini diragukan oleh para ahli lainnya. Ini dikarenakan
seseorang yang mempunyai keahlian tertentu yang sama dengan orang
tuanya kemungkinan besar ditunjang oleh berbagai fasilitas-fasilitas yang
dibiayai oleh orang tuanya sehingga mempunyai keahlian yang sama dengan
orang tuanya. Salah satu contohnya yaitu sepasang suami-istri yang memiliki
keistimewaan di bidang politik, tentu anaknya menjadi politikus pula. Namun,
apabila lingkungan khususnya lingkungan pendidikannya tidak menunjang,
misalnya karena memasuki sekolah pertanian, sudah tentu ia tak akan pernah
menjadi politisi, tetapi menjadi petani.
Aliran nativisme sampai saat ini masih berpengaruh di kalangan beberapa
ahli, tetapi sudah tidak semutlak dulu lagi. Di antara ahli yang dipandang
sebagai nativisme ialah Noam A. Chomsky kelahiran 1928, bahwa
perkembangan penguasaan bahasa pada manusia tidak dapat dijelaskan
semata-mata oleh proses belajar, tetapi juga (yang lebih penting) oleh adanya
biological predisposition (kecenderungan biologis) yang dibawa sejak lahir.
2. Aliran empirisme

Para ahli yang mengikuti pendirian Empirisme mempunyai pendapat bertentangan
dengan pendapat aliran Natavisme. Pada aliran natavisme berpendapat bahwa
perkembangan itu semata-mata tergantung pada factor dasar, namun pengikut aliran
empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu tergantung dari factor lingkungan

sedangkan dasar dari keturunan orang tuanya tidak berpengaruh sama sekali. Disebut
aliran empirisme yaitu berasal dari kata Empire yang berarti pengalaman. Tokoh
aliran Empirisme adalah John Lock, filosof Inggris yang hidup pada tahun 1632-1704.
Teorinya John Lock dikenal dengan Tabulae rasae (meja lilin), yang menyebutkan
bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas
putih akanmempunyai
corak
dan
tulisan
yang
digores
oleh
lingkungan. Faktor bawaan dariorangtua (faktor keturunan) tidak dipentingkan.
Pengalaman diperoleh anak melalui hubungan dengan lingkungan (sosial, alam, dan
budaya). Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan berpengaruh besar terhadap

perkembangan anak. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor luar memegang
peranan sangat penting, sebab pendidik menyediakan lingkungan pendidikan bagi
anak, dan anak akan menerima pendidikan se¬bagai pengalaman. Pengalaman tersebut
akan membentuk tingkah laku, sikap, serta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan
yang diharapkan. Dalam dunia pendidikan, pendapat empirisme dinamakan optimisme
paedagogis, karena upaya pendidikan hasilnya sangat optimis dapat mempengaruhi.
3. Aliran konvergensi
Tokoh aliran Konvergensi adalah William Stem. la seorang tokoh pendidikan
Jerman yang hidup tahun 1871-1939. Konvergensi berasal dari kata Convergative
yang berarti penyatuan hasil atau kerja sama untuk mencapai suatu hasil.Aliran
Konvergensi merupakan kompromi atau kombinasi dari aliran Nativisme dan
Empirisme. Paham Konvergensi ini berpendapat bahwa di dalam perkembangan
individu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan memiliki peranan yang
sangat penting. Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki
bakat baik dan buruk, bakat sebagai kemungkinan telah ada pada masing-masing
individu akan tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu menemukan lingkungan yang
sesuai supaya dapat berkembang. Disamping bakat sebagai kemungkinan yang harus
dijawab dengan lingkungan yang sesuai, perlu pula dipertimbangkan soal kematangan
atau readiness. Bakat yang sudah ada sebagai kemungkinan jika mendapat pengaruh
lingkungan yang serasi, belum tentu dapat berkembang terkecuali bakat itu memang

sudah matang. Anak yang mempunyai pembawaan baik dan didukung oleh lingkungan
pendidikan yang baik akan menjadi semakin baik. Sedangkan bakat yang dibawa sejak
lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan lingkungan yang sesuai bagi
perkembangan bakat itu sendiri. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat
menghasilkan perkembangan anak secara optimal jika tidak didukung oleh bakat baik
yang dibawa anak.
Dengan demikian, aliran Konvergensi menganggap bahwa pendidikan sangat
bergantung pada faktor pembawaan atau bakat dan lingkungan. Sebagai contoh : anak
dalam tahun pertama belajar mengoceh, baru kemudian becakap-cakap, dorongan dan
bakat itu telah ada, dia meniru suara-suara dari ibunya dan orang disekelilingnya. Ia

meniru dan mendebgarkan dari kata-kata yang diucapkan kepadanya, bakat dan
dorongan itu tidak akan berkembang jika tidak ada bantuan dari luar yang
merangsangnya. Dengan demikian jika tidak ada bantuan suara-suara dari luar atau
kata-kata yang di dengarnya tidak mungkin anak tesebut bisa bercakap-cakap.
2.3 Sifat-sifat individu pada masa tertentu
Anak didik selama masa perkembangannya mempunyai kehidupan yang tidak statis,
melainkan dinamis dan pendidikan yang diberikan haruslah sesuai dengan keadaan kejiwaan anak
didik pada masa tertentu dalam perkembangan anak. Perkembangan merupakan hal kontinu akan
tetapi untuk lebih mudah memahaminya perkembangan dapat di gambarkan dalam bentuk fase

atau periode. Pendapat para ahli mengenai periodisasi itu digolongkan menjadi tiga macam yakni
periodisasi berdasarkan biologis, didaktis dan psikologis. Adapun beberapa pendapat menurut para
ahli yaitu :
a. Periodesasi Biologis
Periodesasi biologis adalah pembagian masa perkembangan menjadi periode-periode
tertentu, berdasarkan gejala berubahnya struktur fisik seseorang.
 Menurut Aristoteles
Ia membagi periode perkembangan seseorang menjadi tiga periode, yakni :
a)
Umur 0-7 tahun, disebut fase anak kecil atau masa bermain. Fase ini diakhiri
dengan pergantian gigi.
b)
Umur 7-14 tahun, disebut fase anak sekolah atau masa belajar yang dimulai dari
tumbuhnya gigi baru dan diakhiri ketika kelenjar kelamin mulai berfungsi.
c)
Umur 14-21 tahun, disebut fase remaja atau masa pubertas, yakni masa peralihan
antara kanak-kanak dan masa dewasa. Periode ini dimulai sejak berfungsinya
kelenjar kelamin sampai seorang anak memasuki usia dewasa.
Pendapat ini dikategorikan kepada periodesasi yang berdasarkan pada biologis, karena
Aristoteles menunjukkan bahwa, antara fase I dan fase II itu ditandai dengan adanya pergantian
gigi, serta batas antara fase II dan fase III ditandai dengan mulai bekerjanya atau berfungsinya
organ kelengkapan kelamin, contoh : mulai aktif kelenjar kelamin.
b. Periode Didaktis
Periode didaktis maksudnya adalah pembagian periode perkembangan atas dasar
klasifikasi waktu, materi, dan cara pendidikan untuk anak-anak pada masa tertentu. Jelasnya
periodesasi didaktis disusun dalam kaitan dengan usaha pendidikan.
 Menurut Johann Amos Comenius
Penulis buku didactica magna serta orbis pretus ini membagi perkembangan anak sebagai
berikut :
a)
Scola Materna ( sekolah ibu ) usia 0;0-6;0 tahun, masa anak mengembangkan
organ tubuh dan panca indra dibawah asuhan ibu (keluarga)

b) Scola Vermacula ( Sekolah bahasa ibu) usia 6;0-12;0 tahun, mengembangkan
pikiran, ingatan dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah
( bahasa ibu )
c) Sekolah Latina ( Sekolah Bahasa latin ) usia 2-18 tahun, masa mengembangkan
potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing.
d) Academia ( Akademik ) adalah media pendidikan yang tepat bagi anak usia 18-24
tahun.
c.

Periodesasi Psikologis
Periodesasi Psikologis, maksudnya adalah pembagian masa perkembangan atas
dasar keadaan dan ciri-ciri khas kejiwaan anak pada periode tertentu. Ada sejumlah ahli
yang memprakarsai pembagian semacam ini, antara lain :
Menurut Charlotte Buhler, dalam buku Psikologis der Puberteitsjaran hasil karyanya,
membagi perkembangan anak menjadi lima fase, yakni :
a)
Fase I, umur 0-1 tahun, perkembangan sikap subjektif menuju objectif.
b)
Fase II, umur 1-4 tahun, makin meluasnya hubungan dengan benda-benda
sekitarnya, atau mengenal dunia secara subjectif.
c)
Fase III, umur 4-8 tahun, masa memasukkan diri dalam masyarakat secara
objectif, adanya hubungan diri dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari
akan kerja, tugas serta prestasi.
d) Fase IV, umur 8-13 tahun, munculnya minat kedunia objek sampai pada
puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar.
e)
Fase V, umur 13-19 tahun, masa penemuan diri dan kematangan
yakniSynthesa sikap subjectif dan objectif.

BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif, meningkat
dan meluas, baik secara kuantitatif atau fisik maupun kualitatif atau psikis, serta
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Setiap individu akan
mengalami proses perkembangan yang berlangsung melalui tahapan-tahapan perkembangan
secara berantai. Perkembangan adalah suatu perubahan menuju kearah yang lebih maju dan lebih
dewasa. Dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
terdapat beberapa kelompok pendapat yang berbeda menurut para ahli yakni : Aliran
Natavisme, Aliran Empirisme dan Aliran Konvergensi. Anak didik selama masa
perkembangannya mempunyai kehidupan yang tidak statis, melainkan dinamis dan pendidikan
yang diberikan haruslah sesuai dengan keadaan kejiwaan anak didik pada masa tertentu dalam
perkembangan anak. Perkembangan merupakan hal kontinu akan tetapi untuk lebih mudah
memahaminya perkembangan dapat di gambarkan dalam bentuk fase atau periode. Pendapat para
ahli mengenai periodisasi itu digolongkan menjadi tiga macam yakni periodisasi berdasarkan
biologis, didaktis dan psikologis

2.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan didalamnya. Maka dari itu, penulis
mengharapkan para pembaca memberikan masukan pada penulis. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
http://hariezfadhilah.blogspot.co.id/2013/12/periodesasi-perkembangan-beserta-fase.html
http://www.altundo.com/pendapat-para-ahli-faktor-faktor-mempengaruhi-perkembangan
http://hotmaidasari.blogspot.co.id/2011/04/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan.html