Penyebab Kekurangan Air Sebagai Salah Sa (1)

Penyebab Kekurangan Air Sebagai Salah Satu Dampak dari
Kerusakan Lingkungan
EkoYuliyanto
Ekoyuliyanto354@students.unnes.ac.id
Abstrak
Air yang merupakan sumber kehidupan merupakan salah satu hal penting dalam
kehidupan. Sebab seluruh mahkluk hidup membutuhkan air apalagi manusia yang
banyak aktivitasnya juga memerlukan air, sehingga air juga tergolong barang
pokok. Sebegitu pentingnya air sehingga keberadaannya terus dijaga, namun
berjalannya waktu dari masa ke masa semua mengalami perubahan dan terdapat
berbagai masalah yaitu masalah lingkingan. Air sangat erat dengan yang
namanya lingkungan hidup yang notabennya salah satu unsur lingkungan hidup
yang penting. Berbicara lingkungan hidup hidup akhir-akhir ini sering terjadi
kerusakan lingkungan yang menimpa segala aspek dalam lingkungan hidup
terutama air. Masalah yang terjadi di Indonesia adalah kekeringan atau
kekurangan air bersih dikala musim kemarau yang berkepanjangan. Indonesia
mengenal dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau, secara ilmu
pengetahuan pembagian dua musim tersebut sudah sama namun karena adanya
globalisasi mengalami perubahan dimana musim kemarau lebih panjang
dibandingkan secara teori dalam ilmu pengetahuan. Dampak dari itu adalah
banyak daerah-daerah di Indonesia yang mengalami kekurangan air bersih

karena mengeringnya mata air di daerah tersebut. Bila ditarik garis
permasalahnya semua ini tidak lepas karena perbuatan manusia itu sendiri
dimana lingkungan yang seharusnya dijaga justru malah dirusak. Banyak hal bisa
dilakukan untuk mengatasi masalah kekringan salah satunya adalah reboisasi
sebab dengan reboisasi hutan kembali ke fungsi yang sesungguhnya.
Kata Kunci : Air, Reboisasi, Alam
PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting
bagi hidup dan kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Air adalah
asal muasal dari segala macam bentuk kehidupan di planet bumi ini. Dari air
bermula kehidupan dan karena air peradaban tumbuh dan berkembang. Tanpa air,
berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung, sehingga penyediaan air
baku untuk kebutuhan domestik, irigasi dan industri menjadi menjadi perhatian
dan prioritas utama. Karena itulah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
mendeklarasikan bahwa air merupakan hak azasi manusia; artinya, setiap
manusia di muka bumi ini mempunyai hak dasar yang sama terhadap pemakaian
air. Di Indonesia, hak masyarakat terhadap penggunaan air dijamin melalui
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19454 , dan UndangUndang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air5 . Dalam perkembangannya,
air secara sangat cepat menjadi sumberdaya yang makin langka dan relatif tidak
ada sumber penggantinya. Meskipun Indonesia termasuk 10 negara kaya air,

namun dalam pemanfaatannya terdapat permasalahan mendasar yang masih

terjadi. Pertama, adanya variasi musim dan ketimpangan spasial ketersediaan air.
Pada musim hujan, beberapa bagian di Indonesia mengalami kelimpahan air yang
luar biasa besar sehingga berakibat terjadinya banjir dan kerusakan lain yang
ditimbulkannya. Di sisi lain, pada musim kering kekurangan air dan kekeringan
menjadi bencana di beberapa wilayah lainnya. Permasalahan mendasar yang
kedua adalah terbatasnya jumlah air yang dapat dieksplorasi dan dikonsumsi,
sedangkan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah menyebabkan
kebutuhan air baku meningkat secara drastis. Masalah kualitas air semakin
mempersempit alternatif sumber-sumber air yang bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Dengan demikian kekeringan merupakan salah satu masalah yang sering
melanda Indonesia walaupun tidak semua wilayah namun bencana ini merata di
seluruh indonesia. Dalam kasus ini merupakan tiga kelurahan rawan kekurangan
air bersih, dimana air bersih mengalami kekurangan dikarenakan kekeringan yang
melanda. BPBD Solo memetakan tiga kelurahan di solo rawan kekurangan air
bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Ketiga kelurahan tersebut
yaitu Mojosongo (Jebres), Sewu (Jebres), dan Semanggi (Pasar Kliwon). Itu
merupakan wilayah solo yang notabennya wilayah yang cukup dekat dengan

pegunungan dan dekat dengan gunung Lawu namun juga terancam kekurangan
air bersih itu menunjukkan bahawa lingkungan kita mengalami kerusakan. Alam
yang seharusnya kita rawat dengan baik namun banyak yang dirusak dan di
eksploitasi. Melihat hal itu kita harus berupaya untuk mengatasi masalah yang
ada agar kita hidup dengan harmonis bersama alam. Memnag ini tidak mudah
apalagi hal seperti ini melanda hampir seluruh wilayah perlu penanganan yang
ekstra dan kerjasama yang baik antar elemen.
Dalam mengidentifikasi masalah lingkungan perlu adanya pengamatan
yang luas terhadap segala aspek yang berhubungan dengan lingkungan sebab
dalam sertiap unsur-unsur sumber daya alam saling bergantungan antara satu
dengan yang lainnya, dan pemanfaatannya akan saling mempengaruhi sehingga
kerusakan dan kepunahan salah satu daripadanya akan berakibat terganggunya
ekositem. Dalam hal ini saya berusaha sedikit akan memaparkan mengenai
kekeringan, faktor-faktor yang menyebabkan kekeringan, dampak kekeringan,
cara menanggulangi masalah kekeringan ini serta peraturan yang berkaitan
dengan sumber daya hayati dimana air merupakan sumber daya hayati.
PEMBAHASAN
Penyebab Kekeringan
Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara
perlahan (slow onset disaster), berlangsung lama sampai musim hujan tiba,

berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain)1. Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak
dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.
Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan
abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang,
1 Y.B. Widodo.”Dampak Bencana Kekeringan terhadap Peluang Kesejahteraan Penduduk”. Jurnal Populasi Volume 18
Nomor 1 (2007): 97.

akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan
kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basah-dekade kering.
Faktor penyebab kekeringan adalah :2
 adanya penyimpangan iklim.
Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian
Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini
semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah
uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila
curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
 adanya gangguan keseimbangan hidrologis.
Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya
gangguan hidrologis seperti: 1) terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS)

terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non
vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah; 2)
kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan
saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; 3)
rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat
pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah
sehingga memicu terjadinya kekeringan.
 kekeringan agronomis.
Kekeringan agronomis, terjadi sebagai akibat kebiasaan petani memaksakan
menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang tidak
mencukupi.
Kekeringan diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, baik akibat alamiah dan
akibat ulah manusia.
1.









Akibat Alamiah
Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di
bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis
merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.
Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air
permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka
air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Terdapat tenggang
waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi muka air
sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Kekeringan hidrologis
bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah
(kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan meteorologi.
Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang memberi
dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya tanaman,
peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik dari tenaga air,
terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasokan air

baku untuk industri domestik dan perkotaan.

2 Indarto, Sri Wahyuningsih dkk.” Studi Pendahuluan Tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat Untuk Analisi
Kekeringan Hidrologi Pada15 Das Di Wilayah Jawa Timur”. Jurnal Agroteknologi Volume 8 Nomor 2 (2014): 114-115.

Kekeringan Hidrotopograf; berkaitan dengan perubahan tinggi muka air
sungai antara musim hujan dan musim kering dan topografi lahan.
2.
Akibat Ulah Manusia
Kekeringan akibat manusia terjadi karena
 kebutuhan air lebih besar daripada pasokan yang direncanakan akibat
ketidak taatan penguna terhadap pola tanam atau pola penggunaan air.
 Kerusakan kawasan tangkapan air dan sumber-sumber air akibat perbuatan
manusia
Dampak Kekeringan


Kekeringan sebagai salah satu bencana alam di Indonesia perlu untuk kita
perhatikan secara seksama agar tidak semakin meraja lela. Buntut dari
kekeringan ini sangat luar biasa berbahaya. tidak hanya menyusahkan manusia,

namun juga sangat mudah untuk merenggut nyawa manusia. bahkan bukan
hanya manusia saja, namun juga berujung pada bintang dan tumbuh- tumbuhan.
Beberapa dampak kekeringan dapat kita rasakan langsung maupun tidak
langsung. Secara lebih lengkap, berikut ini merupakan beberapa akibat atau
dampak adanya kakaringan di suatu daerah.3
1. Kurangnya sumber air minum
Salah satu dampak dari kekeringan yang paling berbahaya adalah kurangnya
sumber air minum. Minum merupakan kegiatan pengisian cairan ke dalam tubuh
manusia dan makhluk hidup lainnya. Tubuh makhluk hidup sangat membutuhkan
yang namanya air, maka dari itulah harus selalu minum. Manusia tidak akan
bertahan tanpa adanya makanan dan minuman. Mungkin saja manusia masih bisa
bertahan hidup jika tidak makan selama beberapa hari. Namun percayalah
manusia tidak akan bisa hidup tanpa minum. Ketahanan manusia tanpa minuman
hanyalah sebentar saja, tidak seperti tahannya manusia terhadap makanan. Jika
kekeringan terjadi, maka persediaan air minum masyarakat juga akan terancam.
Dan hal ini tentu saja akan mengancam kehidupan masyarakat. Beruntung akhirakhir ini air minum dapat kita peroleh dengan membeli air mineral di toko- toko.
Namun hal ini tetap haris kita waspadai, mengingat tidak semua orang meminum
air mineral.
2. Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari
Selain kebutuhan akan air minum menjadi kurang, kebutuhan air untuk

memenuhi kebutuhan sehari- hari juga akan kurang. Tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam kehidupan sehari- hari kita sangat membutuhkan air, baik untuk mandi,
memasak, mencuci, buang air, dan sebagainya. Percayalah, manusia tidak akan
bisa hidup tanpa air. Akan sangat sulit bagi manusia untuk menemukan pengganti
air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Maka masyarakat rela untuk
mengeluarkan sejumlah mahal uang untuk membeli air hanya demi memenuhi
kebutuhan sehari- hari. Peristiwa kekeringan sungguh benar- benar membuat
masyarakat menjadi mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya.
3. Tanaman menjadi mati
Salah satu dampak dari kekeringan adalah membuat tanaman di sekitar
tempat tinggal menjadi mati. Matinya tanaman dapat berakibat buruk bagi
kehidupan manusia. pohon mempuyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen,
3 P. Joko Subgyo. HUKUM LINGKUNGAN Masalah dan Penanggulangannya. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002). 62-64.

mengurangi polusi udara, dan lain sebagainya. Begitulah akhirnya bahwa
tanaman di sekitar kita akan mati apabila tidak ada air. Tanaman selain menjadi
sumber oksigen, juga menjadi sumber makanan bagi manusia. Ketika tanaman
menjadi mati maka sumber makanan bagi manusia juga telah hilang. Bukan
hanya manusia saja, namun juga binatang. Beberapa tanaman akan sangat cepat
mati karena kekerigan. Namun ada beberapa tanaman yang bisa bertahan dalam

kekeringan, misalnya adalah rerumputan.
4. Banyak binatang yang akan mati
Selain tanaman, binatang juga akan mati karena peristiwa kekeringan.
Binatang seperti manusia yang membutuhkan air minum untuk mempertahankan
hidupnya. Ketika persediaan air semakin menipis maka binatang akan kekurangan
air minum. Dan ketika kekurangan air menum maka binatang akan mencari
kemana- mana. Jika tidak menemukan sumber air, maka binatang akan mati
setelah beberapa lama tidak minum. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa
dampak dari kekeringan ini memang sangat berbahaya, yakni menyebabkan
nyawa makhluk hidup melayang.
5. Kelaparan massal
Akibat yang sangat mengerikan lainnya dari kekeringan adalah terjadinya
kelaparan massal. Apabila masalah air minum masih bisa diatasi dengan membeli
air mineral, maka lain halnya dengan ketersediaan pangan nasional. Kekeringan
yang melanda suatu negara misalnya, akan membuat masyarakat negara
tersebut menjadi kelaparan. Hal ini karena sumber pangan mereka telah mati.
Tananaman pertanian, perkebunan dan lainnya tidak akan bertahan lama tanpa
adanya air yang dapat menyirami mereka.
Dengan matinya tanaman- tanaman tersebut maka manusia akan kehilangan
sumber makanannya dan mereka akan menjadi lapar. Jika di berbagai penjuru

negeri telah mengalami kelaparan, maka lama- kelamaan masyarakat akan
mengalami kematian massal. Hal ini akan menjadi bencana yang sungguh
megerikan. Bahkan ada cerita bahwa di satu negara konflik di Timur Tengah.
Ketika banyak pengungsi tidak mempunyai air untuk minum di tengah padang
pasir, para ibu rela mengiris tangan mereka dan meminumkan darah mereka
untuk anak- anak mereka agar mereka tidak kehausan dan bisa bertahan hidup.
6. Lingkungan menjadi kotor
Dampak dari kekeringan yang lainnya adalah lingkungan menjadi kotor. Air
mempunyai fungsi atau manfaat yang sangat banyak, salah satunya membuat
lingkungan menjadi kotor. Salah satu sifat air adalah mengalir yang dapat
meghanyutkan berbagai kotoran. Apabila air saja tidak ada, maka bagiamana
untuk menghilangkan kotoran yang ada di lingkungan? Sebagai contoh jika ada
kotoran hewan di lantai. Jika ada air, maka kita bisa menyiramnya dengan air,
kemudian mengepel lantai hingga lantai menjadi bersih. Nah, apabila air saja
tidak ada maka bagaimana kita akan membersihkan kotoran tersebut? Ini barulah
contoh satu, masih banyak contoh lainnya tentang membersihkan lingkungan
dengan air.
7. Timbul banyak bibit penyakit
Kekeringan juga dapat menimbulkan berbagai macam bibit penyakit. Penyakitpenyakit ini timbul karena sangat sedikitnya air. Ketika kekeringan, air sangat
terbatas dan kemungkinan air untuk mandi sangat sedikit. Paling tidak manusia
hanya bisa mandi satu kali sehari. Ketika manusia saja jarang mandi, maka akan

timbul banyak sekali jenis penyakit. Penyakit yang paling banyak terjadi atau
timbul adalah penyakit kulit. Banyak penyakit kulit yang akan timbul karena
kekeringan, seperti gatal- gatal, jamur, dan lain sebagainya. Biasanya penyakit
kulit ini juga akan terlihat menjijikkan karena berbau dan menular.
8. Munculnya binatang- binatang aneh
Saat kekeringan, beberapa binatang yang aneh dan jarang kita lihat akan
muncul dihadapan kita. binatang- binatang yang biasanya muncul ketika
kekeringan adalah serangga, baik serangga terbang maupun melata. Di Afrika,
benua yang tandus dan paling sering terjadi kekeringan terdapat binatangbiantang serangga yang mungkin tidak banyak ditemukan di Indonesia. Selain
binatang- binatang serangga terbang, masih banyak lagi binatang yang akan
muncul akibat kekeringan.
Itulah beberapa dampak dari kekeringan yang mungkin akan kita rasakan
dalam kehidupan sehari- hari. dampak dari kekeringan tersebut sangat
mengerikan dan juga berbahaya. maka dari itulah sebisa mungkin kita harus
mencegah terjadinya kekeringan. Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan
untuk menanggulangi kekeringan yanencegah terjadinya kekeringan. ada n
tersebut sangat meg terjadi, dan kita akan membahasnya dalam artikel ini.
Upaya Penanggulangan Kekeringan
Kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang keberadaannya sama
sekali tidak diinginkan. Sepeti halnya jenis bancana alam lainnya yang dapat
diupayakan penanggulangannya, demikian halnya dengan kekeringan. Beberapa
upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi kekeringan ini antara lain
adalah sebagai berikut:4
1. Menanam banyak pohon
Salah satu cara untuk dapat menanggulangi kekeringan adalah banyak
menanam pepohonan. Seperti yang kita tahu bahwa salah satu fungsi pohon
adalah mnyerap dan kemudian menyimpan air di dalam akarnya. Suatu saat air
yang tersimpan di bawah akar pohon dan disebut dengan air tanah ini akan
dapat digunakan di kemudian hari ketika musim kemarau tiba. seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa dartah yang mempunyai banyak pohon akan lebih
banyak mempunyai air daripada daerah yang kurang pohon.
2. Membuat bendungan
Solusi kedua untuk menanggulangi kekeringan adalah dengan membuat
bendungan. Bendungan merupakan salah satu cara untuk membuat air sungai
tersimpan (terbendung) sehingga suatu saat dapat digunakan ketika masuarakat
kekurangan air. Bendungan juga digunakan untuk mengairi sawah.
3. Menggunakan air dengan sewajarnya
Salah satu solusi yang dapat kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri adalah
menghemat penggunaan air. Air yang merupakan sumber daya alam harus kita
hemat dan penggunaannya hanya sewajarnya saja, jangan berlebihan.
Itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan ntuk menanggulangi adanya
kekeringan yang bisa mengancam kehidupan manusia dan bisa datang sewaktuwaktu. Langskah tersebut bisa dimulai dari diri sendiri dan lebih baik jika
dilakukan bersama- sama.
4Triana Nita.”Pendekatan Ecoregion Dalam Sistem Hukum Pengelolaan Sumber Daya Air Sungai di Era Otonomi Daerah”.
Jurnal Pandecta Volume 9 Nomor 2 (2014): 161-162.

Peran undang-undang dalam masalah lingkungan
Sumber daya alam hayati Indonesia dan ekosistemnya mempunyai
kedudukan dan peranan penting bagi kehidupan dan pembangunan nasional.
Karena itu, harus dikelola dan dimanfaatkan secara lestari bagi kesejahteraan
masyarakat Indonesia Indonesia dan umat manusia pada umumnya untuk
sekarang dan di masa yang akan datang. Begitu pula dimana air sebagai sumber
kehidupan maka keberadaannya harus selalu dijaga serta dimanfaatkan sebaik
mungkin. Undang-Undang Dasar 1945, memberikan dasar hukum yang kuat bagi
pengelolaan sumberdaya alam hayati, seperti disebut dalam pembukaan,
khususnya pasal 33 ayat 3 yang menyatakan dengan tegas bahwa kekayaan alam
Indonesia, termasuk sumber daya alam hayati yang ada di dalamnya dikuasai
oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyatnya. 5
Selain itu juga diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, serta UU Nomor 23 Tahun 1997
tentang pengelolaan lingkungan hidup.
Berbicara mengenai peraturan perundang-undangan mengenai lingkungan
hidup maupun sumber daya alam sejak awal bahkan sejak Indonesia merdeka hal
itu sudah diatur sebab ini juga menyangkut hubungannya dengan kelangsungan
hidup seluruh elemen baik mahkluk hidup maupun mati. Selain itu dengan adanya
hukum lingkungan ini menunjukkan bahwa lingkungan atau alam merupakan alat
vital bagi seluruh pihak dicdunia ini. setelah mengetahui perkembangan selama
ini melihat kondisi lingkungan (alam) saat ini yang kondisinya cukup
memprihatinkan maka perlu penegakan hukum yang lebih baik lagi serta perlu
adanya tindakan nyata dari semua pihak untuk menjaga serta melestarikan alam
ini.
KESIMPULAN
Kekurangan air bersih atau kekeringan merupakan salah satu bencana alam
yang timbul karena musim kemarau yang berkepanjangan itu juga disebabkan
karena dampak salah satu dari pemanasan global. Kekeringan disebabkan oleh
beberapa faktor serta mengakibatkan banyak hal yang mana itu akan
mengancam kehidupan sebab air yang merupakan sumber kehidupan apabila
tidak ada kehidupan ini akan punah atau binasa. Kekeringan di indonesia terjadi
hampir diseluruh wilayah terutama yang berada di dataran rendah maka
kekurangan air bisa sebagai bencana yang terus terulang apabila musim kemarau
datang atau bisa disebut langganan.
Dari hal itu perlu adanya penanganan yang tepat, Indonesia sudah memiliki
peraturan perundang-undangan yang jelas dan tegas namun kadang dalam
penegakannya masih kurang sama dalam penegakan hukum yang lain. Maka
perlu adanya penegakkan hukum lingkungan yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku agar bumi dan alam dapat berdampingan harmoni dalam kehidupan.
Selain itu sebagai yang berhak menjaga dan melestarikan kita perlu melalukan
tindakan nyata untuk menjaga alam terutama dalam masalah kekurangan air
5 M. Daud Silalahi. HUKUM LINGKUNGAN Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. (Bandung: Alumni,
2001). 96.

bersih dan kekeringan salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah reboisasi,
dengan reboisasi kita kembali mengidupkan hutan sehingga hutan dapat kembali
sesuai fungsinya salah satunya menampung air.
DAFTAR PUSTA
Indarto, Sri Wahyuni dkk. “Studi Pendahuluan Tentang Penerapan Metode Ambang
Bertingkat Untuk Analisi Kekeringan Hidrologi Pada15 Das Di Wilayah Jawa
Timur”. Jurnal Agroteknologi, Volume 8 Nomor 2, Juli 2014. Hlm. 114-115.
Nita Triana. “Pendekatan Ecoregion Dalam Sistem Hukum Pengelolaan Sumber
Daya Air Sungai di Era Otonomi Daerah”. Pandecta, Volume 9 Nomor 2,
Desember 2014. Hlm. 161-162.
Silalahi, M. Daud. HUKUM LINGKUNGAN Dalam Sistem Penegakan Hukum
Lingkungan Indonesia. Bandung: Alumni.
Subagyo, P. Joko. HUKUM LINGKUNGAN Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Y.P. Widodo. “Dampak Bencana Kekeringan terhadap Peluang Kesejahteraan
Penduduk”. Journal Populasi, Volume 18 Nomor 1, Juli 2014. Hlm. 97.