Cahaya di Atas Cahaya (2)

DI BALIK ALUNAN MIMPI YANG SYAHDU
Oleh : Firdha Yunita Nur Aisyiyah
3213113011
Tadris Bahasa Inggris 4-A

Judul Buku
Cahaya di Atas Cahaya
Catatan Perjalanan Spiritual
Oki Setiana Dewi
Penulis
Oki Setiana Dewi
Penerbit
Mizania, PT Mizan Pustaka
Ujungberung, Bandung
Cetakan
I, Juni 2012 / Rajab 1433 H
Tebal
344 halaman
ISBN
978-602-9255-22-5
Harga

Rp. 45.000,Buku ketiga yang berjudul Cahaya di Atas Cahaya karya Oki Setiana Dewi ini
merupakan sebuah buku yang mengisahkan tentang cerita perjalanan spiritualnya menuju
cahaya Allah yang Maha Dahsyat dan Maha Terang. Kisah inspiratif ini memuat hal-hal yang
berhubungan dengan perjuangan Oki Setiana Dewi dalam mewujudkan mimpinya. Salah satu
mimpi terhebat Oki yang telah berhasil dia wujudkan yaitu “Pada tahun 2012 belajar di
Makkah selama beberapa bulan”. Maha Suci Allah mimpi itu saat ini bukanlah mimpi yang
hanya ditulis di atas secarik kertas dan dibayangkan begitu saja, namun yang tertulis tersebut
bisa menjadi nyata. Ibarat menunggu ikan agar mau memakan umpan pancing kita. Dan Oki
pun sudah mendapatkan ikan yang dia tunggu-tunggu selama ini. Inilah yang dinamakan

“Rahasia Mimpi”. Tidak pernah ada manusia yang mampu meramalkan kapan mimpi bisa
terwujud. Tidak pernah ada siapapun yang tahu bagaimana proses perwujudan mimpi terjadi
dan tidak pernah ada yang bisa pula menskenario mimpi tersebut layaknya sutradara.
Siapapun itu kecuali Dzat yang Maha Agung Allah SWT karena sesungguhnya tidak ada yang
tidak mungkin bagi-Nya. Kun Fayakun…maka Jadilah ia!.
Kisah inspiratif ini bermula dari sebuah mimpi yang dituangkan dalam sebuah
catatan. Catatan–catatan tersebut merupakan kumpulan mimpi Oki Setiana Dewi yang ditulis
rapi dan lengkap dengan kapan mimpi itu bisa terwujud. Beberapa sudah ada yang terwujud
dan yang ditunggu–tunggu pun akhirnya juga menyusul untuk menjadi hal yang nyata. Yah…
itulah mimpi. Seperti sebuah doa yang apabila diridhai oleh-Nya, hal itu akan menjadi bagian

perjalanan hidup manusia. Sering orang berkata bahwa mimpi itu adalah lentera. Lentera
yang senantiasa menerangi jiwa pemimpi untuk menggapai mimpinya dengan penuh
semangat dan tak kenal lelah. Motivasi yang membuat manusia benar–benar merasa hidup
dan tidak akan pernah membuang waktunya sedikitpun, terkecuali dengan tujuan menjemput
mimpi–mimpi indah itu.
Tujuan Oki memilih kota Makkah Al-Mukaramah sebagai tempat yang diidamkannya
untuk mengobati dahaga ilmu, tidak terlepas dari pengalaman Oki sebelumnya. Sedikit cerita,
dahulu Oki sudah pernah menginjakkan kaki di Baitullah. Satu pengalaman yang mengetuk
hati Oki yaitu pada saat dia berkumpul bersama para gadis yang sudah menghafalkan
beberapa juz Al-Quran di Masjid Nabawi. Pada saat itu Oki hanya diam dan menyimak
surah–surah yang secara acak dibacakan masing–masing mereka tanpa melihat Al-Quran.
Kemudian, Oki sibuk mencari dalam Al-Quran surah apa yang sedang dibacakan sampai
seorang gadis yang mengerti problematika Oki dengan tulus membantu Oki untuk
menemukannya. Perlu diketahui bahwa dalam perkumpulan itu hanya Oki lah yang masih
membaca dengan melihat Al-Quran. Dari kejadian tersebut, Oki bertekad untuk belajar keras
dalam menghafalkan Al-Quran dan ingin bergabung lagi dengan gadis–gadis tersebut tepat
pada tahun 2012. Selain itu, Oki juga ingin mendapatkan aksen bahasa Arab yang benar,
langsung dari para penutur asli dan masyarakat sekitar. Yang membuat Oki lebih antusias
lagi, Makkah adalah Tanah Suci yang banyak merekam sejarah Rasulullah dan para sahabat–
sahabatnya, tentu saja karena disana terdapat Baitullah, tempat Ka’bah berdiri. Kota Makkah

juga merupakan kota paling dicintai Allah dan Rasul-Nya. Allah telah menetapkan bahwa
Makkah adalah bumi terbaik dan tempat yang sangat dicintai Rasulullah SAW. Ditambah lagi
di Makkah, Oki akan mudah sekali melaksanakan ibadah umrah kapanpun. Begitu banyak

alasan positif yang mendorong Oki untuk datang kembali mengunjungi kota yang begitu
megah bak istana Allah di dunia.
Di balik keberhasilan buku ini, sang penulis bestseller Melukis Pelangi dan Sejuta
Pelangi ini melalui berbagai rintangan yang benar–benar menguji keimanannya. Seperti
halnya masalah biaya, mahram, kemudian visa. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat
Oki untuk menuntut ilmu di Bumi Makkah. Setiba di sana, dengan izin Allah Oki pun bisa
mendapatkan apa yang selama ini menjadi mimpinya. Ia bisa merasakan belajar hafalan AlQuran di Masjidil Haram sekaligus belajar bahasa Arab. Ditambah hal yang tidak pernah
terlintas dalam benak Oki, ternyata dia berkesempatan untuk menuntut ilmu di Ummul Qura,
yakni salah satu universitas yang terbilang luar biasa dan tidak sembarang orang bisa
menuntut ilmu disana.
Banyak pengalaman baru yang didapat oleh gadis muda yang mengawali karirnya ini
sebagai aktris. Demi mewujudkan mimpinya, dia sungguh mengorbankan banyak hal dan
tetap berjuang semaksimal mungkin. Namun, yang membuat salut yakni Oki mampu
berjuang melawan cobaan yang Allah berikan semasa dia menuntut ilmu di Kota Makkah AlMukkaramah. Dan Allah telah memberikan imbalan yang setimpal sesuai dengan usaha yang
telah Oki perjuangkan.
Dilihat dari sisi pendidikan, buku Cahaya di Atas Cahaya ini bagus dan mendidik.

Secara garis besarnya, kisah ini menceritakan tentang kesungguhan mewujudkan mimpi,
persahabatan dan persaudaraan, serta arti cinta dan pengorbanan. Buku ini mampu
menuangkan berbagai perjuangan dalam mewujudkan mimpi dan cara–cara menyelesaikan
masalah dengan tetap yakin kepada Dzat yang Maha Besar Allah SWT. Kisah inspiratif ini
disajikan dalam bahasa yang sopan, jujur dan apa adanya sehingga mudah dinikmati bagi
pembacanya.
Namun di balik kelebihan pasti terdapat kekurangan. Kekurangan yang terdapat
dalam buku ini yaitu buku ini belum bisa disajikan untuk anak kecil tanpa ada bimbingan dan
pengarahan dari orang tua karena hal itu akan mempersulit mereka untuk mengambil nilai–
nilai perjuangan yang terkandung dalam buku ini. Selain itu banyakya penggunaan kata-kata
yang sifatnya mendramatisasi dan berimplikasi pada sulitnya pemahaman pembaca untuk
menangkap maksud dari buku ini.