Bunga matahari di sore hari

BUNGA MATAHARI DI SORE HARI
Oleh: Shirli Marzuqoh
Januari 2013, awal tahun baru aku menghabiskan waktu-waktu itu bersama ayah di
surabaya. Dua hari satu malam, kami menginap di rumah paman di Surabaya. Berkunjung ke
IAIN surabaya yang sekarang bernama UINSA, mengurusi segala berkas kelulusan dan aku
mencari informasi untuk masuk di perkuliahan itu, meski waktu itu aku baru saja masuk
semester genap kelas tiga Madrasah Aliyah. Ayahku mendukung aku dalam masuk
perkuliahan tersebut. Namun, sepulang aku dari surabaya saat aku menceritakan niatku untuk
meneruskan ke UINSA tersebut, ibuku menolak, ibu bilang tak ingin membiayai aku untuk
kulian di tempat itu. Saat itu terasa melayang, berpijak namun terasa hampa, keputusanku
untuk kuliah telah melayang yang taktau nanti kembali atau engak. Baiklah kalau memang itu
yang terbaik. Meski aku telah kehilangan semangat belajarku, aku akan berusaha
menuntaskan MA ku, walaupun nanti aku tak akan kuliah, setidaknya aku sudah pernah
menuntaskan hingga MA.
Februari, hal yang tak kusangka datang lagi, dia yang baru saja dikenalkan orang tua
dan nenek ku berniat untuk melamar dan menikahiku, meski aku belum lulus MA, “yaa
Alloh, cobaan apalagi ini” ibuku mendukung akan hal itu, namun keinginanku untuk
menuntaskan sekolahku tak ingin aku lepas. Dan kenyataan sebenarnya yang ku dengar dari
sahabat ayah, bahwa sebenarnya ayah tak menginginkan aku berjodoh dengan dia, namun
ibuku menginginkannya. Jujur saja, ayahku dalam menghadapi ibuku ayah selalu mengalah,
ayah tak ingin menyakiti perasaan ibu. Ayah sangat menyayangi ibu, meski terkadang

keputusan yang di putuskan ibu berakhir patah hati ayah tetap menerima dan mengimbangi.
Mungkin pengaruh dari selisih umur antara ayah dan ibu yang terpaut 15 tahun.

Oleh: Shirli Marzuqoh
Yaa Alloh, mengapa hati ini terasa sakit
Badan terasa letih
Dan semua terasa membosankan
Yaa Alloh, mungkin hamba sudah terlalu terang-terangan dalm bermaksiat
Yaa Alloh, mungkin hamba terlalu naif dalam menghadapi kebaikan
Yaa Alloh, mungkin dan mungkin hamba tidak bisa merasakan kebaikan lagi
Yaa Alloh, masih mampukah hamba untuk kembali
Masihkan pintu taubat menerima ku yang penuh kedholiman

Tuhan
Mugkin ini semua salahku,. Memutuskan hal yang seharusnya tak pernah aku putuskan,.
Memilih suatu hal yang seharusnya takpernah untuk aku pilih
Tuhan
Aku harus apa? Semua sudah terlajur aku lakukan
Berjalan menjauh, sangat sulit untuk ku lakukan karena terlalu banyakhal yang menghalangi,.
Di lanjutkan itu kok terlalu sakit dan susah

Mungkin untuk sementara aku harus diam ditempat,.
Hingga menemukan waktu dan peluang yang tepat,.