Peran Perempuan Komunitas Lokal doc
Peran Perempuan Komunitas Lokal
Dalam Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga di Kota Surabaya
(Studi Keterlibatan Perempuan Dalam Insttusi Masyarakat Perkotaan di Kota Surabaya)
Oleh:
Drs. Wahyu Krisnanto, M.A
Dosen FH Universitas Katolik Darma Cendika
HP. 081554123603 / email: [email protected]
Abstraksi :
Masalah kependudukan menjadi faktor yang signifkan dalam pembangunan sebuah
wilayah. Aspek kependudukan selain menjadi faktor modal dasar pembangunan, sekaligus
menjadi faktor krusial dalam mencapai sasaran pembangunan berupa masyarakat yang adil
dan makmur. Tingginya pertambahan jumlah penduduk dengan tdak diimbangi
peningkatan kualitas sumberdaya manusianya, akan menyebabkan tdak berkelanjutannya
pembangunan tersebut. Oleh karena itu, keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan
penduduk yang diimbangi dengan pembangunan kualitas penduduk menjadi fokus utama
untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Agar dapat mewujudkan pertumbuhan
penduduk yang terkendali dan tercapainya kualitas keluarga yang berkualitas, maka
diperlukan sebuah upaya pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematan ibu dan
anak, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, penyiapan dan pengaturan
perkawinan serta pengaturan kehamilan pada pasangan usia subur. Harapannya, dengan
upaya-upaya tersebut, menjadikan kualitas hidup sumberdaya manusia menjadi meningkat,
dimana pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas kesejahteraan masyarakat dan
tercapainya sasaran pembangunan.
Memperhatkan pada kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen
melakukan pengaturan dan pengendalian di bidang kependudukan. Sebagai perwujudan
komitmennya tersebut, Pemerintah telah menerbitkan sebuah kebijakan yang dituangkan
dalam Undang-undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga. Dalam Undang-undang tersebut. Dalam undang-undang tersebut
diamanatkan adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan kependudukan dan
pembangunan keluarga, termasuk pula peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak,
pengaturan kelahiran dan kesejahteraan keluarga. Sebagai implementasi amanat undangundang tersebut, Pemerintah telah menetapkan kebijakan dibentuknya sebuah
kelembagaan komunitas lokal yang mampu menjadi agen pembangunan di bidang
kependudukan.
Kelembagaan komunitas lokal ini selanjutnya disebut sebagai Insttusi Masyarakat
Perdesaan/Perkotaan (IMP). Harapannya, semua komponen masyarakat tanpa
memperhatkan gender, status sosial, agama, orientasi politk dan kelompok terlibat secara
langsung dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Dalam
implementasinya, kelompok perempuan adalah kelompok yang sangat berperan dalam
kelembagaan komunitas lokal ini. Dengan memperhatkan kondisi tersebut, maka dilakukan
penelitan untuk melihat sejauh mana peran perempuan dalam kelembagaan Insttusi
Masyarakat Perkotaan (IMP) serta dampaknya dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan
kesejahteraan keluarga. Penelitan dilakukan di 2 (dua) wilayah Kelurahan di Kota Surabaya,
dimana metode penelitan mempergunakan pendekatan etnografs yang menggambarkan
bagaimana peran perempuan di komunitas lokal dalam meningkatkan kualitas kesehatan
dan kesejahteraan keluarga serta dampaknya dari aspek kependudukan. Dari hasil
penelitan yang dilakukan, diketahui keterlibatan perempuan dalam kelembagaan lokal
tersebut mampu secara signifkan menekan laju pertumbuhan penduduk serta mengurangi
angka kematan ibu dan bayi di wilayah Kota Surabaya selama 5 tahun terakhir.
Dalam Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga di Kota Surabaya
(Studi Keterlibatan Perempuan Dalam Insttusi Masyarakat Perkotaan di Kota Surabaya)
Oleh:
Drs. Wahyu Krisnanto, M.A
Dosen FH Universitas Katolik Darma Cendika
HP. 081554123603 / email: [email protected]
Abstraksi :
Masalah kependudukan menjadi faktor yang signifkan dalam pembangunan sebuah
wilayah. Aspek kependudukan selain menjadi faktor modal dasar pembangunan, sekaligus
menjadi faktor krusial dalam mencapai sasaran pembangunan berupa masyarakat yang adil
dan makmur. Tingginya pertambahan jumlah penduduk dengan tdak diimbangi
peningkatan kualitas sumberdaya manusianya, akan menyebabkan tdak berkelanjutannya
pembangunan tersebut. Oleh karena itu, keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan
penduduk yang diimbangi dengan pembangunan kualitas penduduk menjadi fokus utama
untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Agar dapat mewujudkan pertumbuhan
penduduk yang terkendali dan tercapainya kualitas keluarga yang berkualitas, maka
diperlukan sebuah upaya pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematan ibu dan
anak, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, penyiapan dan pengaturan
perkawinan serta pengaturan kehamilan pada pasangan usia subur. Harapannya, dengan
upaya-upaya tersebut, menjadikan kualitas hidup sumberdaya manusia menjadi meningkat,
dimana pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas kesejahteraan masyarakat dan
tercapainya sasaran pembangunan.
Memperhatkan pada kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen
melakukan pengaturan dan pengendalian di bidang kependudukan. Sebagai perwujudan
komitmennya tersebut, Pemerintah telah menerbitkan sebuah kebijakan yang dituangkan
dalam Undang-undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga. Dalam Undang-undang tersebut. Dalam undang-undang tersebut
diamanatkan adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan kependudukan dan
pembangunan keluarga, termasuk pula peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak,
pengaturan kelahiran dan kesejahteraan keluarga. Sebagai implementasi amanat undangundang tersebut, Pemerintah telah menetapkan kebijakan dibentuknya sebuah
kelembagaan komunitas lokal yang mampu menjadi agen pembangunan di bidang
kependudukan.
Kelembagaan komunitas lokal ini selanjutnya disebut sebagai Insttusi Masyarakat
Perdesaan/Perkotaan (IMP). Harapannya, semua komponen masyarakat tanpa
memperhatkan gender, status sosial, agama, orientasi politk dan kelompok terlibat secara
langsung dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Dalam
implementasinya, kelompok perempuan adalah kelompok yang sangat berperan dalam
kelembagaan komunitas lokal ini. Dengan memperhatkan kondisi tersebut, maka dilakukan
penelitan untuk melihat sejauh mana peran perempuan dalam kelembagaan Insttusi
Masyarakat Perkotaan (IMP) serta dampaknya dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan
kesejahteraan keluarga. Penelitan dilakukan di 2 (dua) wilayah Kelurahan di Kota Surabaya,
dimana metode penelitan mempergunakan pendekatan etnografs yang menggambarkan
bagaimana peran perempuan di komunitas lokal dalam meningkatkan kualitas kesehatan
dan kesejahteraan keluarga serta dampaknya dari aspek kependudukan. Dari hasil
penelitan yang dilakukan, diketahui keterlibatan perempuan dalam kelembagaan lokal
tersebut mampu secara signifkan menekan laju pertumbuhan penduduk serta mengurangi
angka kematan ibu dan bayi di wilayah Kota Surabaya selama 5 tahun terakhir.