TENTANG PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DASAR

TENTANG PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI DASAR
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Oleh
Muhammad Mochtar Mandala Silam, SH.,MA.
Beberapa pakar menyebutkan bahwa Ideologi ialah alat untuk
mendefinisikan aktivitas politik yang berkuasa, atau untuk menjalankan
suatu politik “cultural management“, kemudian ideologi ialah
serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat
menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu
masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup bangsa
mereka. Ideologi merupakan kerangka penyelenggaraan Negara untuk
mewujudkan cita-cita bangsa. Ideologi bangsa adalah cara pandangan
suatu bangsa dalam menyelenggarakan negaranya. Ideologi adalah suatu
sistem nilai yang terdiri atas nilai dasar yang menjadi cita-cita dan nilai
instrumental yang berfungsi sebagai metode atau cara mewujudkan citacita tersebut.
Menurut alfian (2009) kekuatan ideologi tergantung pada kualitas
tiga dimensi yang terkandung di dalam dirinya.

a. Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
ideologi itu secara riil berakar dan hidup dalam masyarakat atau

bangsanya, terutama karena karena nilai-nilai dasar tersebut
bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.
b. Dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut
mengandung idealisme, bukan lambungan angan-angan yang
memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui
perwujudan atau pengalamannya dalam praktik kehidupan bersama
mereka sehari-hari dengan berbagai dimensinya.
c. Dimensi flexibilitas atau dimensi pengembangan bahwa ideologi
tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan
merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang
relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari
hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.
Ideologi Negara adalah erat hubungannya dengan dasar Negara.
Apabila dasar Negara menekankan kepada pengertian pondamenpondamennya Negara sebagai perubahan bangsa, maka ideologi Negara
lebih menekankan kepada keseluruhan pancarannya pondamenpondamen itu ke dalam cita-cita yang mengisi “perumahan” bangsa itu.
Ideologi ini bersumber pada falsafah, kalau falsafah adalah hakikat
sesuatu, maka ideologi adalah pemikiran yang berkaitan dengan gagasan
bertindak. Jadi ideologi di dahului oleh falsafah, jelasnya renungan
falsafah lebih dahulu. Apabila sudah mengendap, renungan nilai inilah


yang dijadikan ideologi untuk diwujudkan dalam kehidupan. Dan
apabila dimantapkan dalam organisasi kenegaraan ia menjadi dasar
Negara. Jadi urut-urutannya adalah sebagai berikut :
Falsafah > Pandangan Hidup > Ideologi > Dasar Negara
Sesuai dengan semangat yang terbaca dalam pembukaan UUD
1945, ideologi pancasila yang merupakan dasar Negara itu berfungsi
baik dalam menggambarkan Tujuan Negara Republik

Indonesia

maupun proses pencapaian tujuan Negara tersebut. Ini berarti bahwa
tujuan Negara yang secara material dirumuskan sebagai “ melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial “ harus mengarah
kepada terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera
sesuai dengan semangat dan nilai-nilai pancasila.
Dasar Negara adalah suatu pondasi yang terdiri unsur yang kuat
dan kokoh untuk mendirikan suatu Negara sehingga Negara nantinya

tidak runtuh dan bubar. Bagi kita dasar Negara kita adalah pancasila
yang telah terbukti mampu menjaga dan menahan Negara kita tidak
runtuh dan bubar. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia dapat
diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan
cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat hukum, dan Negara

Indonesia yang bersumber dari kebudayaan Indonesia. Pancasila sebagai
dasar ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia, yaitu cara berpikir dn cara kerja perjuangan.
Suatu ideologi yang wajar ialah bersumber atau berakar pada
pandangan hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa. Dengan demikian,
ideologi tersebut akan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa karena hal ini menjadi
suatu prasyarat bagi suatu ideologi.