Hubungan antara Strategi coping pada

Hubungan antara Strategi, Kebijakan, Program, dan Taktik
dengan Organisasi
Posted on Februari 13, 2008 by Pakde sofa

Hubungan antara Strategi, Kebijakan, Program,
dan Taktik dengan Organisasi
1. Diagnosis organisasi bertalian dengan apa yang dikelola manajemen, yaitu fungsi, orang,
hubungan dan jaminan pelaksanaan.
2. Pembagian kerja, koordinasi, kepemimpinan dan integrasi merupakan unsur yang perlu
diperhatikan dalam pengelolaan organisasi.
3. Menghadapi ancaman lingkungan dan memenuhi kebutuhan, mungkin saja organisasi
diretrukturisasi.
Peranan Organisasi
1. Dengan adanya organisasi jelas siapa yang akan melakukan apa, siapa bertanggung jawab
kepada siapa, saluran komunikasi serta sumberdaya yang difokuskan pada tujuan-tujuan.
2. Struktur organisasi memerlukan persyaratan tertentu dan pembentukan struktur organisasi
memerlukan perhatian pada spesialisasi dan koordinasi
Persyaratan Organisasi yang Baik
1. Agar dapat mewadahi strategi, kebijakan dan taktik badan usaha, organisasi harus
dirancang bangun dengan baik.
2. Organisasi yang baik harus diciptakan berdasarkan keseimbangan antara struktur dan

faktor lingkungan, teknologi, ukuran/besar, strategi dan manusia.

3. Ada empat pendekatan terhadap persyaratan organisasi yang baik, yaitu pendekatan
birokrasi, mekanistik dan organik, situasional dan sub-sistem.
Pengelolaan Organisasi Berdasarkan Realitas, Waktu dan Risiko
1. Kegiatan organisasi harus didasarkan pada realitas, waktu dan risiko.
2. Pertentangan (konflik) yang timbul harus dikelola dengan baik, demikian pula
pengelolaan waktu dan risiko
Standar-standar dan Ukuran Hasil Kerja
1. Agar supaya kegiatan organisasi itu efisien dan efektif maka haruslah didasarkan pada
standar-standar yang diterima dan yang kemudian dapat digunakan sebagai ukuran hasil
kerja.
2. Penentuan standar kerja didasarkan pada berbagai cara.
3. Standar kerja tidak perlu harus ketat namun harus mengandung unsur manusiawi

Implementasi dan Kontrol Strategi, Kebijakan, Program dan Taktik
1. Agar supaya strategi, kebijakan dan taktik berhasil dilaksanakan perlu struktur organisasi
yang sesuai, sumberdaya manusia yang memadai, imbalan yang cukup serta budaya
organisasi yang menunjang.
2. Pengawasan strategi, kebijakan dan taktik organisasi perlu dilakukan agar segala

penyimpangan dapat diperbaiki.
3. Pengawasan memerlukan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Sebab-sebab Fungsi/Tugas/Kegiatan Organisasi tak dapat Berjalan sebagaimana Diharapkan
1. Profesionalisme merupakan tahap berikutnya setelah kewiraswastaan muncul.

2. Tanda-tanda adanya malafungsi ialah tugas-tugas bertambah, delegasi tidak berjalan, dan
pengambilan keputusan lambat.
3. Untuk menanggulangi butir 2 (dua) di atas, perlu peningkatan kemampuan anggota
organisasi, pendelegasian wewenang, dan koordinasi.
Berbagai Peringkat Organisasi dan Reaksi Manajemen
1. Pada fase ini pergeseran dari lembaga spesialisasi ke fungsionalisasi merupakan hal yang
tak dapat dihindari, agar kegiatan organisasi tidak terhambat.
2. Di dalam proses fungsionalisasi, koordinasi diperlukan terutama yang horisontal agar
kegiatan operasional masing-masing fungsi terkait satu dengan yang lain.
3. Proses fungsionalisasi tidak lepas dari peringkat organisasi. Pada fase awal dilaksanakan
secara top-bottom dan pada fase dewasa dengan bottom-up.
Penyesuaian Organisasi
1. Ciri-ciri situasi fungsionalisasi berbeda dengan situasi wiraswasta.
2. Penyesuaian perlu dilakukan agar sikap, perilaku dan tindakan para anggota organisasi
serasi dengan organisasi.

3. Manajer perlu mendidik para anggotanya agar tidak menentang perubahan.

Struktur Divisi
Karena kegiatan menyangkut aspek-aspek global, barang dan jasa semakin banyak, maka perlu
adanya usaha divisionalisasi berdasar daerah atau produk. Untuk perlu koordinasi yang mantap
sehingga dalam hal ini perlu sistem informasi yang dapat menunjang. Bagaimanapun juga
divisionalisasi ada keuntungan dan kerugiannya
Koordinasi

1. Koordinasi penting dan perlu agar segala kegiatan dalam organisasi itu sejalan-searah
mencapai tujuan bersama.
2. Koordinasi tak mudah dicapai karena banyaknya faktor yang menghambat, seperti
perbedaan tujuan, perbedaan waktu, tak ada hubungan pribadi dan adanya formalitas.
3. Bagaimanapun juga koordinasi harus diciptakan agar segala sesuatu berjalan lancar.
4. Koordinasi itu ada yang vertikal ada pula yang horisontal.
Rancang Bangun Sistem Informasi
1. Untuk koordinasi diperlukan SIM. SIM juga membantu proses pengambilan keputusan
dan penyelesaian masalah.
2. SIM memerlukan berbagai syarat untuk keberhasilannya.
3. SIM apat memberikan informasi yang berbeda bagi masing-masing ingkatan manajemen.

Tugas Manajemen Menengah
1. Manajemen menengah menafsirkan arahan manajemen puncak ke dalam rencana dan
pedoman bertindak bagi personalia bawah.
2. Keterampilan manajemen menengah adalah konseptual dan kemanusiawian.
3. Manajemen menengah mengelola hubungan bahurangkap, sebagai pelatih sekaligus
pemain, menerjemahkan tujuan ke dalam tindakan dan tindakan ke dalam pengukuran,
bertanggung jawab penuh namun wewenangnya terbatas dan harus menghayati
lingkungan politis.
Keuntungan Sebagai Manajemen Menengah
1. Manajemen menengah yang memiliki keterampilan manajemen yang kebanyakan adalah
konseptual dan separuh manusiawi dan teknis untuk menyelenggarakan fungsi

manajemen agar berperan dalam membina hubungan antarpribadi, memberi informasi,
dan memutuskan agar mencapai produktivitas.
2. Manajemen menengah perlu selalu mencoba perilaku baru untuk memperoleh
pengalaman dan pemikiran baru dalam menciptakan model, hal ini sangat penting untuk
menghadapi masalah yang timbul.
3. Apa yang dilakukan manajemen menengah akan membentuk semacam perbendaharaan
atau sumber bagi pimpinan tingkat atas.
Tanggung Jawab dan Wewenang Manajemen Menengah

Manajemen menengah memiliki tanggung jawab terutama pada fungsi manajemen, keterampilan
dan peranan manajemen. Manajemen menengah berwenang pula terhadap fungsi manajemen,
keterampilan dan peranan manajemen.
Tugas Manajemen Puncak
1. Manajemen puncak terdiri atas staf dan eksekutif kepala. Staf membantu dan memberi
nasihat tak mengikat pada eksekutif. Eksekutif menjalankan tugas operasional.
2. Di dalam menjalankan tugas/fungsinya, manajemen puncak mencurahkan sebagian besar
waktunya pada aspek perencanaan dan pengorganisasian.
3. Untuk butir-butir manajemen puncak harus berperan sebagai seseorang yang selalu
mengadakan hubungan antarpribadi, pemprosesan informasi, dan pengambilan
keputusan, serta perlu memiliki keterampilan konseptual.
Keuntungan Manajemen Puncak
1. Keuntungan manajemen puncak disebabkan karena informasi yang diperolehnya, posisi
hirarkisnya, dan pengalaman yang diperolehnya.
2. Manajemen puncak menduduki posisi strategis pembuat rencana dan perancangbangun
organisasi, pengarah, penentu standar, penilai, dan pengawas riil pengembang organisasi.

Tanggung Jawab dan Wewenang Manajemen Puncak
1. Tanggung jawab dan wewenang berjalan seiring.
2. Pendelegasian tanggung jawab harus lengkap.

3. Sumber wewenang itu bermacam-macam.
4. Wewenang harus dilaksanakan sesuai dengan hierarki.
Persyaratan Kepemimpinan
1. Memimpin merupakan salah satu fungsi manajemen. Oleh karena itu, pemimpin belum
tentu manajer yang baik. Bagaimanapun juga, perlu diketahui persyaratan kepemimpinan
itu agar paling tidak dipenuhi sebagian persyaratan manajemen yang baik.
2. Kepemimpinan merupakan penggunaan kekuasaan oleh manajer untuk mempengaruhi
perilaku orang di dalam kerjanya.
3. Teori penerimaan menyatakan, bahwa kepemimpinan itu tercipta bila seseorang
menerima permintaan pemimpin berdasar: (a) mengerti akan permintaan, (b) perasaan
mampu melaksanakan permintaan, (c) kepercayaan bahwa permintaan itu untuk
kepentingan organisasi, dan (d) kepercayaan permintaan itu sesuai dengan nilai
pribadinya.
4. Kepemimpinan yang efektif didekati dengan pendekatan atas sifat pribadi seseorang,
perilaku seseorang, dan situasional.
Tugas-tugas Pemimpin
1. Tugas pemimpin mengarahkan kegiatan anggota organisasi mencapai tujuan-tujuan, baik
secara formal maupun informal.

2. Pemimpin haruslah bijaksana di dalam melakukan tugas-tugasnya; yaitu harus

memanfaatkan situasi agar permintaannya dilaksanakan; dapat dengan paksaan, dapat
pula menggunakan legitimasi.
3. Ideal sekali bila suatu organisasi mempunyai pemimpin yang transformasional dengan
segala sifat-sifatnya yang baik.
Kesuksesan Pemimpin dan Organisasi
1. Kesuksesan pemimpin dan organisasi bergantung pada kemampuan pemimpin dan
organisasi mencapai tujuan dengan cara yang paling efisien.
2. Ada beberapa kriteria kesuksesan yang saling berkaitan dan dalam kenyataannya hal ini
sukar dilaksanakan.
3. Bagaimanapun juga, pemimpin harus berusaha memenuhi kriteria tersebut agar berhasil.
Penilaian Hasil
1. Penilaian itu penting dan perlu untuk melihat apakah hasil kegiatan sesuai dengan
standar/rencana, sehingga bila ada penyimpangan dapat dilakukan tindakan perbaikan.
2. Organisasi yang secara sistematis menilai hasil-hasil pilihan strategik dan mengawasi
implementasinya, akan lebih efektif dibandingkan dengan yang tidak.
Alat-alat Penilaian Hasil
1. Penilaian hasil dapat makro, dapat pula mikro.
2. Kriteria/ukuran penilaian adalah tercapainya tujuan, perolehan sumberdaya, efisiensi
produksi dan kemampuan mengadakan reaksi dan penyesuaian diri.
3. Keefektivan organisasi diukur dari kemampuan penyesuaian dan keluwesan,

produktivitas, kepuasan kerja, tingkat keuntungan, dan kemampuan memperoleh
sumberdaya.

4. Alat penilai hasil kegiatan pasar adalah kemampuan menyesuaikan diri memperoleh
bagian pasar; produktivitas adalah keluaran dibagi masukan/kinerja per satuan waktu,
tingkat keuntungan adalah ROI; dan keuangan adalah rasio serta anggaran.
Kesiapan Menatap Lingkungan dan Penyesuaian Kegiatan
1. Lingkungan selalu berubah dan oleh karena itu strategipun perlu diubah; mungkin juga
organisasi dan seluruh aparat organisasi.
2. Perubahan lingkungan dipantau dengan cara memperhatikan dokumen-dokumen,
menciptakan sistem informasi manajemen, melakukan peramalan usaha dan melakukan
industry spying.
3. Sektor ekonomi dan teknologi perlu mendapatkan prioritas penanganan.
4. Organisasi harus sedapat mungkin menjadi yang pertama kali meraih keuntungan dengan
adanya perubahan lingkungan dan kesempatan.
Tujuan Bisnis
1. Tujuan dapat berubah sesuai dengan tuntutan lingkungan. Dewasa ini tujuan binis tak lagi
memaksimumkan laba namun pemuasan saja sudah cukup.
2. Tujuan menunjang organisasi memperoleh identifikasi, integrasi, kolaborasi
(persekongkolan), adaptasi dan penyegaran kembali.

3. Tujuan tanggung jawab sosial merupakan tujuan jangka panjang namun perlu
diperhatikan
Tanggung Jawab Sosial Bisnis
1. Dewasa ini badan usaha mulai dituntut untuk tidak saja mengejar keuntungan, namun
juga harus bertanggung jawab sosial.

2. Tanggung jawab sosial berarti organisasi tidak mementingkan diri sendiri namun juga
mementingkan publik.
3. Dasar tanggung jawab sosial adalah etika bisnis.
Etika Bisnis/berusaha
1. Etika bisnis perlu diterapkan pada sikap, perilaku dan tindakan badan usaha, agar tercapai
situasi yang selaras, serasi dan seimbang di segala aspek kehidupan badan usaha di dalam
masyarakat.
2. Etika bisnis di Indonesia berakar pada Pancasila.
3. Manajemen badan usaha di Indonesia harus mendasarkan diri pada Pancasila di dalam
sikap, perilaku dan tindakannya.
Sunber Buku Organisasi dan Struktur Perusahaan karya Sukanto Reksohadiprodjo Tamjudin

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Hubungan Antara Kepercayaan Diri DenganMotivasi Berprestasi Remaja Panti Asuhan

17 116 2

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5