Contoh Script Feature Televisi docx

Contoh Script Feature Televisi
SCENARIO VIDEO:
JAWARA BASO JAKARTA

VISUAL
01. EXT.-LADANG SAPISIANG
ESTABLISHING SHOT:
Sapi- sapi memakan rumput
FREZZED DAN FRAME MOVE TO
SPLIT:

NARASI
MUSIK: PEMBUKA
(intro instrumental si gembala sapi)

ZOOM IN: Semangkuk bakso komplit
SUPER IMPOSE: CAPTION TITTLE
ANIMATION:
JAWARA BAKSO JAKARTA
02. INT.-WARUNG BASO PINGGIR
JALAN-SIANG

STABLISHING SHOT:
Penjual warung baso pinggir jalan yang
sedang melayani pembeli
ZOOM IN
Mangkuk bakso komplit
03. INT.-WARUNG BASO PINGGIR
JALAN-SIANG
CF.- bakso bakso dituangkan ke dalam
mangkuk

04. INT.-WARUNG BASO PINGGIR
JALAN-SIANG
MCU.- pengunjung yang sedang makan
bakso

NARASI: Bakso. Siapa yang tak kenal
bakso? Makanan yang terbuat dari daging
sapi ini menjadi favorit banyak orang.
Terbukti , bakso hadir di setiap negara
dengan tampilan dan penyajian yang

berbeda- beda. Disajikan bersama
spaghety di italia, digoreng di Albania
dan tentunya disajikan dalam mangkuk,
seperti sup, dengan tambahan seperti mi,
(tahu), telur atau siomay di Indonesia.
NARASI : dalam bahasa indonesia Bakso
berasal dari bahasa china yang terdiri dari
2 kata ,Bak + So dimana Bak artinya
daging babi dan So berarti Mie +
Sup.Karna adat ketimuran, kemudian di
indonesia sendiri daging babi itu dirubah
menjadi daging sapi tapi tetap
menggunakan kata Bak. Jadilah , Bakso.

TRACK OUT TO MLS.- warung pinggir
jalan
NARASI:Dalam perkembangannya,
ZOOM IN TO MCU. Pengunjung yang bakso tidak hanya berbentuk bola daging.

sedang makan bakso

FADE OUT
05.EXT.- DEPAN BAKSO GEPENG
RAWAMANGUN-SIANG
CU- REPORTER

Kini, bakso banyak ditemukan dengan
berbagai berbentuk selain bulat, yakni
kotak, lonjong sampai gepeng. Di
Indonesia, tepatnya kota Jakarta , sangat
mudah menemukan variasi bakso di
banyak tempat jajanan kuliner. Namun
diantara semua tempat kuliner baso di
Jakarta, siapakah jawaranya?

06.INT.-Bakso Gepeng RawamangunSiang
CPT.-Suasana di dalam warung
Stand up (Repoter): Pemirsa saat ini saya
TRACK OUT TO MLS- Pngunjung yang berada di depan salah satu jajanan kuliner
sdang menyuap bakso
favorit penikmat bakso di jakarta. Ya ,

bakso gepeng rawamangun. Bukan hanya
FADE OUT
nama tempat kuliner ini yang unik,
FADE IN- suara pak Abi
bentuk baso yang jadi makanan utama
Video Head Room
disinipun tak kalah uniknya. Gepeng.
Penasaran? Mari kita buktikan
FADE IN- suasana warung

CUT TO
Video Head Room- Pak Abi
FADE OUT
MCU.- (Reporter)

CU.- pembuatan baso

TRACK OUT TO MCU.- Reporter
sedang melihat pembuatan baso
CPT- ke pembuatan bakso

CU

NARASI: Baso Gepeng Rawamangun
atauyang akrab disebut So
peng merupakansalah satu baso
legendaris di daerah Jakarta yang
memiliki bentuk tidak seperti kebanyakan
bakso lainnya yang bulat. Bakso ini
berbentuk gepeng dan hal itu menjadikan
bakso ini dikenal unik bagi
penggemarnya.
Actuality Abi:
“Bakso yang kami jual disini bentuknya
tidak seperti baso kebanyakan. Di So
Peng ini baso bentuknya gepeng. Dan
yang paling penting bakso disini rendah
lemak sehingga dapat menyehatkan dan
gak bikin takut banyak wanita yag pengin
makan bakso tapi tetep langsing. Ya, So
peng lah jawabannya”

NARASI:unik. Itulah yang di utamakan
Bakso Gepeng Rawamangun selama 20
tahun terakhir. Namun, inovasi juga
menjadi kunci utama So peng kini bisa
dikatakan sebagai salah satu jawara bakso

jakarta
VIDEO Head Room.- Reporter
ZOOM IN

Actuality Abi:
“Pusat So Peng tetap di Rawamangun,
namun kita telah coba membuka cabang
di sekitar Jabodetabek dan ternyata
respon dari pembeli sangat positif. Jadi
kita ingin terus berinovasi terus dan terus
untuk membudidayakan So Peng kepada
para pebisnis baik yang muda ataupun
yang sudah berpengalaman untuk
melebarkan so peng dalam bentuk

franchise”
Stand up: Pemirsa, kali ini saya ingin
mengajak anda untuk melihat proses
pembuatan dari So Peng yang melegenda
ini. yuk
NARASI: Pembuatan bakso sendiri
bukanlah hal yang mudah. Dengan daging
pilihan yang rendah lemak , So Peng
menjadi bakso yang selalu memikirkan
kualitas untuk para penggemarnya
Stand up: yak ternyata membuat bakso itu
tidak gampang. Disini kita bisa lihat
dimana perbedaan antara membuat baso
bulat yang sudah sering kita lihat dengan
baso berbentuk gepeng ini.
MUSIK (instrumental)
Stand up: kita sudah melihat bagaimana
proses bakso itu hingga sampai ada di
mangkuk ini. sekarang, saatnya mencoba!
NARASI: di So Peng tetap menggunakan

bahan yang premium. Walau bahan-bahan
yang dijual kualitas sangat baik namun
harganya masih sangat terjangkau kalau
boleh disebut murah. Dengan rincian
harga mulai dari delapan ribu rupiah, kita
sudah bisa mencoba salah satu jawara

baso kota Jakarta ini.
Stand up: pak bisa tolong jelaskan
bagaimana So peng bisa tetap eksis
selama 20 tahun ini?
Actuality Abi:
Stand up: lalu pesan khusus untuk para
pemula bisnis yang mungkin ingin
mebuka usaha dikuliner bakso juga apa?
Actuality Abi:

NARASI: So peng merupakan salah satu
jawara baso kota Jakarta, namun jangan
lupakan kuliner bakso yang satu ini,

bakso pak kumis.
NARASI:
Baso Pak Kumis. Hampir semua orang
mengangguk bila kita tanyakan nama
baso ini. ya, baso Pak Kumis berada di
jalan Birah III, Blok S, Jakarta Selatan.
Berderet bersama kios makanan lain,
Bakso Pak Kumis tepat berada di tengahtengah. Nama warung bakso ini telah
menjadi legenda kuliner tersendiri di
Blok S. Pengunjung selalu ramai,
terutama pada akhir pekan
Actuality anak pak kumis:
“Usaha ini didirikan bapak saya .Alm.
Haji Zen dimulai sekitar 1970. Awalnya
di kawasan Prapanca, Jakarta Selatan.
Kira- kira lima belas tahun kemudian,
Bakso Pak Kumis pindah ke kawasan
Blok S. Sampai sekarang, kiosnya gak
pernah pindah. Dan walau udah terkenal
dimana- mana, baso pak kumis ini tidak

pernah buka cabang,ya cuman satusatunya disini”

Stand up: pemirsa, saat ini saya berada di
baso pak kumis di blok s. Baso ini bisa
dibilang tidak pernah termakan jaman,
dengan hampir 40 tahun beroperasi dan
sistem pelayanan yang tidak pernah
berubah dari pertama kali bakso ini
mendiami blok s, yakni self service atau
biasa disebut dengan prasmanan atau
melayani diri sendiri.
NARASI:
Tak hanya pelayanannya yang khas. Rasa
pun sangat istimewa. Begitu dicicipi, dan
bakso masuk ke mulut, maka bakal terasa
kalau daging baksonya lembut dan lunak.
Begitupula dengan bakso urat-nya. Tidak
kasar seperti kebanyakan bakso urat yang
agak susah dikunyah. Tetap empuk, dan
tidak alot.

Kuah beningnya puh terasa gurih dan
amat beraroma karena mengandung
kaldu. Tentang resep bakso, Bakso Pak
Kumis hanya memakai daging, garam,
dan penyedap rasa. Tak ada bumbu lain
karena cita rasa dijaga agar tak
berubah. Dan yang paling membuat bakso
ini berbeda ialah, tidak adanya pilihan mi
atau bihun, sangat berbeda dengan
warung baso kebanyakan.
stand up: pak tolong bisa di ungkapkan
selama empat puluh tahun ini suka
dukanya dalam meneruskan usaha ini
pak?
Actuality anak pak kumis:
stand up: pak bagi- bagi resep dong buat
para pebisnis muda yang mungkin bisa
melihat usaha bakso pak kumis ini
sebagai contoh dan motivasi mereka
Actuality anak pak kumis:

NARASI: Bakso Pak Kumis pada hari
biasa buka dari jam 10 pagi hingga 12,

kecuali akhir pekan yang bisa sampai
pukul 1 malam.
NARASI : kedua contoh jawara kuliner
bakso di jakarta ini amat berbeda. Bakso
Pak Kumis tetap setia dengan satu
warung saja walau potensi untuk
membuka cabang terbuka lebar
dikarnakan animo pngunjung yang besar
trhadap baso pak kumis yang telah
melewati generasi ke generasi.
Sebaliknya, baso gepeng terus berinovasi
dengan melebarkan sayapnya dengan
membuka gerai- gerai baru di berbagai
daerah jakarta dan sekitarnya. Bahkan
mungkin bisa meluas hingga ke luar
pulau.
NARASI : namun, dibalik perbedaan
pengelolaan usaha masing- masing,
terdapat satu kesamaan yang membuat
mereka bisa terus eksis berpuluh tahun
menjalankan usahanya. Melestarikan ciri
khas. Ya itulah intinya. Terus menjadi
unik, berbeda dan akan selalu diingat
adalah prinsip yang sama dipegang oleh
So peng dan Bakso pak kumis. Hal ini
tentu bisa dijadikan pegangan untuk para
pebisnis muda yang ingin memiliki usaha
yang berpotensi melegenda seperti kedua
jawara bakso jakarta ini.
Musik penutup

Definisi dan Konsep Pengantar
Istilah dokumenter dan feature dalam industri televisi seringkali memiliki pengertian
yang tumpang tindih. Pada akhirnya praktisi industri pertelevisian membedakan kedua
istilah tersebut berdasarkan kebiasaan atau tradisi tanpa ada definisi teoretis yang
benar-benar memuaskan.
Benarkah kedua istilah itu memiliki pengertian yang berbeda? Bagaimana sebenarnya
keterkaitan dokumenter dengan feature televisi? Mari kita telaah kedua istilah tersebut
berdasarkan konsensus istilah baku di bidang sinematografi, pertelevisian dan
jurnalisme.
Seni dan teknologi gambar bergerak pada mulanya dipelajari dalam bidang kajian
sinematografi. Istilah dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam pertelevisian pun
akhirnya banyak mengadopsi istilah dan prinsip sinematografi. Wajar apabila makna
dokumenter pun ditelusuri dari sudut pandang sinematografi, apalagi genre tersebut
sudah muncul pada masa-masa awal penemuan teknologi film.
Walaupun

terdapat

banyak

definisi

dokumenter,

pada

prinsipnya

istilah

ini

mereferensikan pada kisah yang nyata dan bukan khayalan. Jonathan Bignell dan
Jeremy Orlebar misalnya mengatakan bahwa dokumenter yang diawali pada medium
film sesungguhnya dirancang sebagai bentuk tanggung jawab sosial, dan sebagai seni
perekaman yang kontras dengan film-film khayalan (Bignell, Jonathan dan Orlebar,
Jeremy, The Television Handbook, 2005).
Barbassh dan Taylor mencatat sejarah film dimulai pada paruh akhir abad 19, ketika
Lumiere bersaudara menemukan cara memproyeksikan gambar/foto secara berurutan
dan

berkesinambungan.

Mereka

lalu

merekam/memfilmkan

fenomena-fenomena

kehidupan sehari-hari, seperti: para pekerja meninggalkan pabrik-pabrik, pandai besi
sedang bekerja, bayi belajar berjalan dan sebagainya. Film-film tersebut mereka
pertontonkan ke hadapan publik. Cinema pun lahir bersamaan dengan lahirnya film
dokumenter.
Semenjak itu, teknik pembuatan film (cinema) berkembang menjadi dua genre utama,
yaitu: fiksi dan non fiksi. Para pembuat dan pengamat sinematografi telah berupaya
merumuskan definisi dokumenter. Salah satunya dilontarkan oleh John Grierson,
pembuat

film

documenter

mendefinisikandocumentary sebagai, ”creative

dari

Skotlandia.

treatment

of

Grierson

actuality,” namun

demikian kebebasan berkreasi hanya diijinkan selama kita terikat pada prinsip
bahwa documentary adalah sesuatu yang bukan fiksi murni (Ilisa Barbash & Lucien
Taylor, Cross-Cultural Filmmaking, 1997).
Pemahaman lain tentang definisi documenter dilontarkan William H Phillips.
“A documentary film presents a version of events that viewers are intended
to accept not primarily as the product of someone’s imagination but primarily
as fact.”
Menurut Phillips, para pembuat film dokumenter biasanya melakukan satu atau lebih
hal-hal berikut:
1. Memfilmkan apa yang terjadi
2. Merekonstruksi apa yang telah terjadi dan memfilmkannya, atau
3. Memfilmkan bagaimana sesuatu bisa terjadi.
Film dokumenter kadang diartikan sebagai film nonfiksi (Phillips, William H., Film an
Introduction, 1999).
Definisi-definisi tersebut mensyaratkan dokumenter berkaitan dengan representasi
realita, walaupun demikian tidak dapat dihindari sudut pandang pembuat dokumenter
akan mempengaruhi obyektivitas karya tersebut.
“Documentary makes and argument and centres on evidence, and this usually
includes some reliance on narration and interpretation. In other words,
documentary always has a point of view, even if it claims to be a neutral one.”
(Bignell, Jonathan. dan Orlebar, Jeremy., The Television Handbook, 2005)
Berdasarkan pemahaman bahwa dokumenter merupakan karya visual bergerak (audiovideo) yang memaparkan fakta dan realita, maka semua bentuk karya yang
memaparkan fakta dan realita dapat digolongkan kedalam karya dokumenter.
Lalu bagaimana kita mendefinisikan feature televisi?
Istilah feature sendiri berangkat dari tradisi jurnalisme cetak yang menggambarkan
jenis laporan jurnalistik yang memberikan kebebasan bagi penulisnya untuk mengemas
laporan dengan teknik pemaparan kreatif sehingga tulisan lebih nyaman dibaca dan
tidak kaku. (Lihat kembali definisi feature dalam konteks jurnalisme cetak)

Sebagai karya jurnalistik, feature cetak kental dengan pembatasan kode etik dan prinsip
nilai-nilai berita. Berdasarkan logika tersebut, penulis berpendapat feature televisi
adalah varian karya film dokumenter yang secara ketat menganut pembatasan kode
etik jurnalistik dan prinsip nilai berita. Tentu saja seperti halnyafeature cetak,
nilai human interest biasanya lebih menarik untuk dijadikan daya tarik utama. Selain
itu, featuretelevisi harus pula memperhatikan keterbatasan dan karakteristik khas
medium televisi.
Sebagai informasi tambahan, beberapa negara eropa dan sebagian televisi di Amerika
Serikat kini mulai menyingkirkan istilah documentary atau television feature. Sebagai
gantinya mereka menggunakan istilahfactual programme untuk menggolongkan semua
acara/produksi yang berlandaskan pada kenyataan dan bukan dimaksudkan sebagai
karya fiksi. Televisi yang sudah menggunakan istilah tersebut antara lain BBC London
dan PBS Amerika Serikat.

Proses Produksi
Secara umum, produksi karya video/film untuk televisi dapat digolongkan dalam 3
kategori berdasarkan faktor perencanaan, yaitu:
1. Scripted – Produksi berpedoman berdasarkan naskah dan storyboard yang sudah
dibuat sebelumnya. Naskah tersebut mengatur semua aspek produksi dan hampir
tidak ada ruang untuk berimprovisasi. Semua dialog, narasi, pergerakan kamera,
properti, set dan sebagainya telah diatur secara ketat dalam naskah. Contoh: film
cerita dan sinetron.
2. Semi scripted – Produksi berpedoman pada naskah dan storyboard yang dibuat
berdasarkan informasi awal. Namun naskah dan storyboard lebih bersifat arahan
garis

besar.

Produser/Sutradara

memiliki

cukup

banyak

ruang

untuk

mengembangkan cerita dan teknik produksi sesuai perkembangan di lapangan.
Contoh: feature & dokumenter, reality show, kuis.
3. Non Scripted – Produksi hanya berpedoman pada storyline kasar atau wishlist.
Teknik pengambilan dan pemilihan gambar juga pengembangan cerita benar-benar
berdasarkan

temuan

di

lapangan.

Teknik

ini

biasanya

digunakan

untuk

menangkap/merekam situasi nyata sesuai apa adanya. Contoh: Liputan berita TV.

Terlepas dari ketiga gaya produksi tersebut (production style). Ada tahapan-tahapan
umum yang menjadi dasar pedoman bagi semua produksi video/film. Produksi
video/film biasanya terbagi dalam 3 tahap besar:
1. Pra-Produksi
2. Produksi
3. Post-Produksi
Pra-Produksi
Ini adalah tahapan perencanaan dimana tim produksi menyusun rencana dan konsep
yang akan menjadi pedoman proses produksi dan hasil akhir yang diinginkan. Intinya
tahap ini meliputi aktivitas story development dan production plan.
Bagian dari tahap pra produksi antara lain adalah:
1. Outline / story line / sinopsis
2. Riset
3. Script / Naskah (General, Shooting, Narasi)
4. Storyboard
5. Shoot list
6. Budget/Finance
7. Cast
8. Costumes
9. Set/Props
10.

Location

11.

Logistic

Istilah lain yang menggambarkan aktivitas persiapan produksi adalah:


Creative design – Rencana perlakuan kreatif terhadap konten/cerita



Production

design –

Rencana

bagaimana creative

design dapat

diproduksi

menjadi hasil akhir. Terkait pada peralatan, set/lokasi dan hal-hal teknis yang perlu
dilakukan.
Produksi
Ini adalah tahap dimana tim produksi mengumpulkan atau membuat elemen-elemen
video/film yang dibutuhkan:
1. Shooting
2. Collect stock footage (video & still picture)

3. Create text and graphic
4. Create animation
5. Collect and create sound
Post Production
Ini adalah tahapan akhir dimana semua elemen video/film digabungkan dan diolah
untuk menghasilkan karya akhir yang diinginkan.
Tahapan Post Produksi:
A. Capture/Import
1. Import digital video & audio
2. Digitize analog video & audio
3. Import other elements
B. Assemble Edit (Off lineEdit)
1. Menyusun gambar dan suara membentuk urutan cerita yang diinginkan tanpa
memasukan efek-efek visual dan suara.
2. Yang utama di sini adalah menghasilkan urutan/sequen gambar dan suara yang
tepat dalam kerangka durasi yang direncanakan.
3. Hasilnya adalah rough cut dan first cut
C. Composite Edit (Online Edit)
1. Video and audio sweetening
2. Koreksi warna
3. Penambahan efek visual dan suara yang memperkuat cerita
4. Hasilnya adalah fine cut
D. Output
1. Rendering
2. Taping

Lebih Lanjut Tentang Editing
Secara teknis editing mengandung pengertian memotong dan memilah gambar. Namun
Editing sebenarnya memiliki peran dan makna yang lebih mendalam dari hanya sekedar
memotong dan menyambungkan gambar.

Editing

adalah

ujung

tombak

produksi

video.

Di

tahap

inilah

kualitas

teknik storytelling sebuah video ditentukan. Video Editing adalah seni video storytelling.
Tujuan utama editing adalah menghasilkan karya video yang mampu menyampaikan
pesan video/film secara efektif dan artistik. Seorang video editor harus memahami
bagaimana penonton mencerna sebuah karya video dan memanfaatkan pengetahuan
itu untuk menghasilkan karya akhir yang berkesan.
Sebuah video/film umumnya ditulis 3 kali. Sekali oleh penulis naskah, sekali oleh
sutradara

dan

sekali

oleh

editor

video/film.

Editor

pada

umumnya

adalah

seorang storyteller yang baik.
Fungsi Editing:
1. Mengkombinasikan (combine)-Menyusun elemen video
2. Memadatkan (Condense)-Meringkas waktu
3. Memperbaiki (correct)-Memperbaiki kesalahan produksi
4. Membangun (build)-Membangun suasana cerita yang utuh
Elemen Editing
1. Motivation
2. Information
3. Composition
4. Sound
5. Camera angle
6. Continuity (Content, movement, position, sound)
Prinsip Editing
1. Continuity

Editing

– Membangun

ilusi

alur

gerak

dan

narasi

yang

berkesinambungan (kontinyu) dan logis
2. Dynamic Editing – Membangun suasana tertentu dengan pergantian gambar
dengan pola-pola tertentu. Gambar tidak harus berurutan karena penekanannya
adalah suasana atau mood penonton. Contoh video clip musik
3. Paralel/Relational Editing – Membangun kesan bahwa ada dua atau lebih adegan
yang berlangsung secara bersamaan. Atau membangun kesan satu shoot memiliki
hubungan logis tertentu dengan shootlain.
Penulis: Adi Wibowo Octavianto

(Berikutnya -> tentang sound engineering)

\