Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak
Prinsip proses pengawetan
dengan penurunan kadar air
pada bahan pangan hasil ternak
Firman Jaya
OUTLINE
PENGERINGAN
PENGASAPAN
PENGGARAMAN/ CURING
PENGERINGAN
PENGERINGAN
PENDAHULUAN
PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN
FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN
PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK
Mengapa?
• Bahan pangan mulai mengalami kerusakan sejak dipanen, dipungut,
ditangkap/disembelih, jika tidak dicegah maka bahan pangan tersebut
menjadi rusak/busuk. Rusaknya bahan tergantung dari jenisnya
Lambat →contohnya biji-bijian atau kacang-kacangan
Cepat → contohnya daging dan susu
• Suhu di Indonesia >230C dan berlangsung sepanjang tahun, dapat
dibayangkan berapa banyak kerusakan bahan pangan yang terjadi di Indonesia
jika tindakan pencegahan tidak dilakukan
Penyebab?
KARENA PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS MIKROBA (bakteri,
kapang & khamir) serta AKTIVITAS ENZIM-ENZIM di dalam bahan
pangan. Mikroba dijumpai di tanah, di air, udara, kulit/bulu ternak,
di dalam usus.
Bagaimana Mencegahnya?
• Dengan cara mengganggu lingkungan hidupnya, antara lain
mengubah suhu, kadar air substrat (Aw), pH, komposisi
substrat dll.
• Aw bahan mempunyai peranan penting dalam menghambat
pertumbuhan mikroba karena mikroba perlu air untuk
tumbuh & aktifitasnya → dilakukan penurunan kadar air
bahan, dengan cara PENGERINGAN
PENGERINGAN
PENDAHULUAN
PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN
FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN
PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK
prinsip
• Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara
karena perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan
yang dikeringkan
• Salah satu faktor yang mempercepat proses pengeringan adalah
kecepatan angin atau udara yang mengalir
Selama pengeringan
• Proses perpindahan panas, yaitu proses menguapkan
air dari dalam bahan atau proses perubahan bentuk
cair ke bentuk gas.
• Proses perpindahan massa, yaitu proses perpindahan
massa uap air dari permukaan bahan ke udara.
Selama pengeringan
Tujuan pengeringan
Untuk MENGURANGI KADAR AIR BAHAN SAMPAI BATAS
PERKEMBANGAN MIKROORGANISME DAN KEGIATAN
ENZIM yang dapat menyebabkan pembusukan
terhambat atau bakteri terhenti sama sekali. Dengan
demikian bahan yang dikeringkan mempunyai waktu
simpan lebih lama.
manfaat pengeringan
1.
2.
3.
4.
5.
Menghambat Pertumbuhan Mikroba
Memperkecil Volume
Lebih Awet
Memudahkan pengemasan
Mempermudah transportasi
PENGERINGAN
PENDAHULUAN
PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN
FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN
PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGERINGAN
• Berhubungan dengan kondisi/udara pengeringan, seperti
suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan
udara
• Berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan
berupa ukuran & banyaknya bahan, kadar air awal, dan
tekanan parsial bahan
• Berhubungan dengan alat pengering bahan pangan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGERINGAN
• Berhubungan dengan kondisi/udara pengeringan, seperti
suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan
udara
Suhu
• Makin besar perbedaan suhu (medium pemanas dengan bahan)
semakin cepat perpindahan panas makin cepat air menguap
Atau
• Makin tinggi suhu udara pengering makin besar energi panas yang
dibawa ke udara makin cepat perpindahan panas makin cepat
perpindahan massa
• Tetapi suhu yang tinggi dapat menyebabkan case handering, sehingga
dapat memperlambat laju pengeringan.
Case Handering
Permukaan Keras
• Pindah panas ke
pusat bahan
menurun
• Pindah massa ke
permukaan bahan
lambat
Dapat diatasi dengan cara membolak-balik bahan
Kecepatan Udara
Makin tinggi kecepatan udara semakin banyak
pengambilan/penghilangan uap air dari permukaan bahan
dapat mencegah terjadinya udara jenuh di permukaan bahan
Kelembapan Udara (RH)
• Makin lembab semakin lama kering
• Makin kering udara semakin cepat pengeringan
• Karena udara kering dapat mengabsorbsi dan menahan uap air
• Setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi masingmasing.
Keseimbangan kelembaban nisbi (RH
keseimbangan ) :
• Kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan
kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil
uap air dari atmosfir
• Jika RH udara < RH keseimbangan bahan masih dapat
dikeringkan
• Jika RH udara > RH keseimbangan bahan malahan akan
menarik uap air dari udara
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGERINGAN
erhubungan dengan kondisi/udara pengeringan, seperti
suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan
udara
• Berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan
berupa ukuran & banyaknya bahan, kadar air awal, dan
tekanan parsial bahan
ubungan dengan alat pengering bahan pangan
Kadar air
• Kadar air bahan menunjukkan banyaknya kandungan air per
satuan bobot bahan.
• Ada dua metode untuk menentukan kadar air bahan, yaitu
berdasarkan bobot kering (dry basis) dan berdasarkan bobot
basah (wet basis)
Aw (Water Activity)
• Adalah jumlah air bebas bahan yang dipergunakan
oleh mikroba untuk pertumbuhannya.
• Aw ideal < 0.70 tahan dalam penyimpanan
• Untuk memperpanjang daya tahan suatu bahan maka
sebagian air dari bahan harus dihilangkan sehingga
mencapai kadar air tertentu.
• PENURUNAN Aw DAPAT DILAKUKAN DENGAN
1. PENGERINGAN
2. PEMBEKUAN
3. PENAMBAHAN : A. GULA
B. GARAM
C. BTP
MANFAAT :
- MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKROBIA
- MENURUNKAN AKTIVITAS ENZIM
- MENJADI LEBIH AWET
Tekanan atm dan vakum
• P 760 mg = 1 atm air mendidih 100oC
• P udara < 1 atm air mendidih < 100oC
• P rendah dengan T rendah cocok untuk bahan yang sensitif
terhadap panas
• Contohnya : pengeringan beku (freeze drying)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGERINGAN
erhubungan dengan kondisi/udara pengeringan, seperti
suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan
udara
erhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan berupa
ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan parsial bahan
• Berhubungan dengan alat pengering bahan pangan
JENIS-JENIS PENGERINGAN
1. SUN DRYING
• Menggunakan sinar matahari
• Terbatas pada iklim panas dan kelembaban rendah
• Aplikasi: dendeng
• Kadar air dendeng 15-50%
• Umur simpan terbatas
• Pengeringan lambat, tidak cocok untuk produk dengan
mutu tinggi
• Produk akhir sering terkontaminasi debu, kotoran,
serangga
2. SOLAR DRYING
• Menggunakan
langsung
energi
matahari
secara
tidak
• Bisa hanya menggunakan energi matahari saja atau
energi matahari merupakan energi tambahan
3. KILN DRYING
• Menggunakan udara panas
• Pemanas/pembakar gas pada bagian bawah
• Udara panas dialirkan pada bagian atas tempat
produk dikeringkan
4. CABINET DRYING
Batch
Suhu dijaga konstan
Kelembaban menurun selama proses pengeringan
Terdiri dari ruang tertutup dengan alat pemanas, fan
untuk menghembuskan udara, outlet udara, inlet udara
Biasa digunakan untuk uji coba produk sebelum scale up
5. TUNNEL DRYING
• Seperti cabinet drying tetapi bersifat kontinyu
• Pengeringan dalam suatu tunnel dimana produk yang dikeringkan dilewatkan
• Pengaringan bersifat cepat, seragam tanpa menyebabkan kerusakan bahan
• Biasa digunakan untuk buah-buahan
• Bahan dimasukkan ke dalam baki dalam kereta yang bergerak
• Jenis:
Cocurrent
Counter current
Multistage
6. CONVEYOR DRYING
Kontinyu
Bahan dilewatkan ke dalam tunnel yang mengandung udara panas yang
bersirkulasi
Bahan diletakkan dalam conveyor belt/ban berjalan
Proses terkontrol
Faktor yang dikontrol
Kecepatan aliran bahan
Suhu
kelembaban
• Proses otomatis
• Keuntungan:
Sedikit tenaga kerja
Pengeringan dalam skala besar
• Kelemahan:
Satu komoditas
Tidak cocok untuk produk yang harus mengalami kondisi pengeringan berubah-ubah
7. SPRAY DRYING
Cocok untuk pembuatan produk bubuk
Pengeringan terjadi ketika dispersi cairan atau sluri
dikeringkan oleh aliran udara panas
Partikel yang telah kering dipisahkan kemudian dikumpulkan
Biasa digunakan untuk mengeringkan susu, jus buah
Bagian dari spray dryer
Pemanas dan fan untuk menghasilkan udara panas pada suhu
dan kecepatan tertentu
Atomizer atau jet untuk menghasilkan partikel-partikel cair
dengan ukuran tertentu
Chamber dimana partikel cair kontak dengan udara panas
Tempat produk kering
8. DRUM DRYING
Cocok untuk produk cair, sluri, atau puree
Lapisan tipis bahan dipanaskan pada permukaan drum yang panas
Lapisan tipis yang sudah kering dilepaskan dari drum dengan blade
Lama kontak bahan dengan permukaan drum sekitar beberapa menit
Serpihan bahan yang telah kering kemudian digiling
oHanya cocok untuk bahan yang kurang sensitif terhadap panas
oSuhu yang digunakan tinggi, yaitu >120°C
oMenyebabkan off flavor (cooked flavor) dan off color
oKadar gula yang tinggi menyebabkan produk sulit diambil dari
permukaan drum
9. VACUUM DRYING
• Keuntungan: suhu lebih rendah
• Kerusakan karena panas dapat dikurangi
• Tidak terjadi oksidasi selama pengeringan
• Bahan yang dikeringkan: cairan, pasta, tepung, produk
dalam bentuk irisan
10. FREEZE DRYING
Air dihilangkan dari bahan melalui proses sublimasi
Tidak terjadi perpindahan cairan dari bagian dalam produk ke
permukaan
Pada proses pengeringan kristal es menguap menyebabkan rongga
di dalam produk
Tidak terjadi pengerutan produk
Struktur porous: mudah rehidrasi
• Suhu yang rendah dan pengeringan cepat menyebabkan kerusakan karena
pengeringan seperti pencoklatan non enzimatis dapat dihindari
• Dapat mempertahankan flavor
• Dua tahap utama:
Pembekuan bahan
Pengeringan dari bahan beku sampai kadar air
dengan penurunan kadar air
pada bahan pangan hasil ternak
Firman Jaya
OUTLINE
PENGERINGAN
PENGASAPAN
PENGGARAMAN/ CURING
PENGERINGAN
PENGERINGAN
PENDAHULUAN
PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN
FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN
PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK
Mengapa?
• Bahan pangan mulai mengalami kerusakan sejak dipanen, dipungut,
ditangkap/disembelih, jika tidak dicegah maka bahan pangan tersebut
menjadi rusak/busuk. Rusaknya bahan tergantung dari jenisnya
Lambat →contohnya biji-bijian atau kacang-kacangan
Cepat → contohnya daging dan susu
• Suhu di Indonesia >230C dan berlangsung sepanjang tahun, dapat
dibayangkan berapa banyak kerusakan bahan pangan yang terjadi di Indonesia
jika tindakan pencegahan tidak dilakukan
Penyebab?
KARENA PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS MIKROBA (bakteri,
kapang & khamir) serta AKTIVITAS ENZIM-ENZIM di dalam bahan
pangan. Mikroba dijumpai di tanah, di air, udara, kulit/bulu ternak,
di dalam usus.
Bagaimana Mencegahnya?
• Dengan cara mengganggu lingkungan hidupnya, antara lain
mengubah suhu, kadar air substrat (Aw), pH, komposisi
substrat dll.
• Aw bahan mempunyai peranan penting dalam menghambat
pertumbuhan mikroba karena mikroba perlu air untuk
tumbuh & aktifitasnya → dilakukan penurunan kadar air
bahan, dengan cara PENGERINGAN
PENGERINGAN
PENDAHULUAN
PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN
FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN
PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK
prinsip
• Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara
karena perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan
yang dikeringkan
• Salah satu faktor yang mempercepat proses pengeringan adalah
kecepatan angin atau udara yang mengalir
Selama pengeringan
• Proses perpindahan panas, yaitu proses menguapkan
air dari dalam bahan atau proses perubahan bentuk
cair ke bentuk gas.
• Proses perpindahan massa, yaitu proses perpindahan
massa uap air dari permukaan bahan ke udara.
Selama pengeringan
Tujuan pengeringan
Untuk MENGURANGI KADAR AIR BAHAN SAMPAI BATAS
PERKEMBANGAN MIKROORGANISME DAN KEGIATAN
ENZIM yang dapat menyebabkan pembusukan
terhambat atau bakteri terhenti sama sekali. Dengan
demikian bahan yang dikeringkan mempunyai waktu
simpan lebih lama.
manfaat pengeringan
1.
2.
3.
4.
5.
Menghambat Pertumbuhan Mikroba
Memperkecil Volume
Lebih Awet
Memudahkan pengemasan
Mempermudah transportasi
PENGERINGAN
PENDAHULUAN
PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN
FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN
PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGERINGAN
• Berhubungan dengan kondisi/udara pengeringan, seperti
suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan
udara
• Berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan
berupa ukuran & banyaknya bahan, kadar air awal, dan
tekanan parsial bahan
• Berhubungan dengan alat pengering bahan pangan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGERINGAN
• Berhubungan dengan kondisi/udara pengeringan, seperti
suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan
udara
Suhu
• Makin besar perbedaan suhu (medium pemanas dengan bahan)
semakin cepat perpindahan panas makin cepat air menguap
Atau
• Makin tinggi suhu udara pengering makin besar energi panas yang
dibawa ke udara makin cepat perpindahan panas makin cepat
perpindahan massa
• Tetapi suhu yang tinggi dapat menyebabkan case handering, sehingga
dapat memperlambat laju pengeringan.
Case Handering
Permukaan Keras
• Pindah panas ke
pusat bahan
menurun
• Pindah massa ke
permukaan bahan
lambat
Dapat diatasi dengan cara membolak-balik bahan
Kecepatan Udara
Makin tinggi kecepatan udara semakin banyak
pengambilan/penghilangan uap air dari permukaan bahan
dapat mencegah terjadinya udara jenuh di permukaan bahan
Kelembapan Udara (RH)
• Makin lembab semakin lama kering
• Makin kering udara semakin cepat pengeringan
• Karena udara kering dapat mengabsorbsi dan menahan uap air
• Setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi masingmasing.
Keseimbangan kelembaban nisbi (RH
keseimbangan ) :
• Kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan
kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil
uap air dari atmosfir
• Jika RH udara < RH keseimbangan bahan masih dapat
dikeringkan
• Jika RH udara > RH keseimbangan bahan malahan akan
menarik uap air dari udara
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGERINGAN
erhubungan dengan kondisi/udara pengeringan, seperti
suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan
udara
• Berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan
berupa ukuran & banyaknya bahan, kadar air awal, dan
tekanan parsial bahan
ubungan dengan alat pengering bahan pangan
Kadar air
• Kadar air bahan menunjukkan banyaknya kandungan air per
satuan bobot bahan.
• Ada dua metode untuk menentukan kadar air bahan, yaitu
berdasarkan bobot kering (dry basis) dan berdasarkan bobot
basah (wet basis)
Aw (Water Activity)
• Adalah jumlah air bebas bahan yang dipergunakan
oleh mikroba untuk pertumbuhannya.
• Aw ideal < 0.70 tahan dalam penyimpanan
• Untuk memperpanjang daya tahan suatu bahan maka
sebagian air dari bahan harus dihilangkan sehingga
mencapai kadar air tertentu.
• PENURUNAN Aw DAPAT DILAKUKAN DENGAN
1. PENGERINGAN
2. PEMBEKUAN
3. PENAMBAHAN : A. GULA
B. GARAM
C. BTP
MANFAAT :
- MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKROBIA
- MENURUNKAN AKTIVITAS ENZIM
- MENJADI LEBIH AWET
Tekanan atm dan vakum
• P 760 mg = 1 atm air mendidih 100oC
• P udara < 1 atm air mendidih < 100oC
• P rendah dengan T rendah cocok untuk bahan yang sensitif
terhadap panas
• Contohnya : pengeringan beku (freeze drying)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGERINGAN
erhubungan dengan kondisi/udara pengeringan, seperti
suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan
udara
erhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan berupa
ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan parsial bahan
• Berhubungan dengan alat pengering bahan pangan
JENIS-JENIS PENGERINGAN
1. SUN DRYING
• Menggunakan sinar matahari
• Terbatas pada iklim panas dan kelembaban rendah
• Aplikasi: dendeng
• Kadar air dendeng 15-50%
• Umur simpan terbatas
• Pengeringan lambat, tidak cocok untuk produk dengan
mutu tinggi
• Produk akhir sering terkontaminasi debu, kotoran,
serangga
2. SOLAR DRYING
• Menggunakan
langsung
energi
matahari
secara
tidak
• Bisa hanya menggunakan energi matahari saja atau
energi matahari merupakan energi tambahan
3. KILN DRYING
• Menggunakan udara panas
• Pemanas/pembakar gas pada bagian bawah
• Udara panas dialirkan pada bagian atas tempat
produk dikeringkan
4. CABINET DRYING
Batch
Suhu dijaga konstan
Kelembaban menurun selama proses pengeringan
Terdiri dari ruang tertutup dengan alat pemanas, fan
untuk menghembuskan udara, outlet udara, inlet udara
Biasa digunakan untuk uji coba produk sebelum scale up
5. TUNNEL DRYING
• Seperti cabinet drying tetapi bersifat kontinyu
• Pengeringan dalam suatu tunnel dimana produk yang dikeringkan dilewatkan
• Pengaringan bersifat cepat, seragam tanpa menyebabkan kerusakan bahan
• Biasa digunakan untuk buah-buahan
• Bahan dimasukkan ke dalam baki dalam kereta yang bergerak
• Jenis:
Cocurrent
Counter current
Multistage
6. CONVEYOR DRYING
Kontinyu
Bahan dilewatkan ke dalam tunnel yang mengandung udara panas yang
bersirkulasi
Bahan diletakkan dalam conveyor belt/ban berjalan
Proses terkontrol
Faktor yang dikontrol
Kecepatan aliran bahan
Suhu
kelembaban
• Proses otomatis
• Keuntungan:
Sedikit tenaga kerja
Pengeringan dalam skala besar
• Kelemahan:
Satu komoditas
Tidak cocok untuk produk yang harus mengalami kondisi pengeringan berubah-ubah
7. SPRAY DRYING
Cocok untuk pembuatan produk bubuk
Pengeringan terjadi ketika dispersi cairan atau sluri
dikeringkan oleh aliran udara panas
Partikel yang telah kering dipisahkan kemudian dikumpulkan
Biasa digunakan untuk mengeringkan susu, jus buah
Bagian dari spray dryer
Pemanas dan fan untuk menghasilkan udara panas pada suhu
dan kecepatan tertentu
Atomizer atau jet untuk menghasilkan partikel-partikel cair
dengan ukuran tertentu
Chamber dimana partikel cair kontak dengan udara panas
Tempat produk kering
8. DRUM DRYING
Cocok untuk produk cair, sluri, atau puree
Lapisan tipis bahan dipanaskan pada permukaan drum yang panas
Lapisan tipis yang sudah kering dilepaskan dari drum dengan blade
Lama kontak bahan dengan permukaan drum sekitar beberapa menit
Serpihan bahan yang telah kering kemudian digiling
oHanya cocok untuk bahan yang kurang sensitif terhadap panas
oSuhu yang digunakan tinggi, yaitu >120°C
oMenyebabkan off flavor (cooked flavor) dan off color
oKadar gula yang tinggi menyebabkan produk sulit diambil dari
permukaan drum
9. VACUUM DRYING
• Keuntungan: suhu lebih rendah
• Kerusakan karena panas dapat dikurangi
• Tidak terjadi oksidasi selama pengeringan
• Bahan yang dikeringkan: cairan, pasta, tepung, produk
dalam bentuk irisan
10. FREEZE DRYING
Air dihilangkan dari bahan melalui proses sublimasi
Tidak terjadi perpindahan cairan dari bagian dalam produk ke
permukaan
Pada proses pengeringan kristal es menguap menyebabkan rongga
di dalam produk
Tidak terjadi pengerutan produk
Struktur porous: mudah rehidrasi
• Suhu yang rendah dan pengeringan cepat menyebabkan kerusakan karena
pengeringan seperti pencoklatan non enzimatis dapat dihindari
• Dapat mempertahankan flavor
• Dua tahap utama:
Pembekuan bahan
Pengeringan dari bahan beku sampai kadar air