98 ANALISIS PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR SAM RATULANGI TONDANO

  

ANALISIS PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH

SAKIT DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR SAM RATULANGI TONDANO Juanita J.E.Tombuku*, Grace D.Kandou**, A.Joy.M.Rattu**

  • *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

  ABSTRAK

Rumah sakit salah satu sektor publik yang harus mengimplementasikan standar pelayanan minimal

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, Tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit pada hakekatnya

merupakan jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang wajib dilaksanakan dengan standar kinerja yang

ditetapkan. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai

dengan standar yang ditetapkan. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif melalui

pendekatan observasional dan wawancara mendalam untuk mengkaji pelaksanaan standar

pelayanan minimal rumah sakit di ruang rawat inap RSUD DR Sam Ratulangi Tondano. Hasil

penelitian didapati bahwa pelaksanaan standara pelayanan minimal rumah sakit di ruang rawat

inap pada aspek pemberi pelayanan di rawat inap terdiri dari dokter spesialis dan perawat dengan

tingkat pendidikan D3 dan SPK. Pada aspek dokter penanggungjawab pasien rawat inap tidak

terdokumentasi di bagian rekam medis. Pada aspek ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri

rawat inap penyakit dalam, anak, bedah, obsgin, ICU, Neonati dan VIP. Pada aspek jam visite

dokter spesialis dimulai di atas jam 9 pagi. Pada kejadian infeksi pasca operasi ditemukan 5 kasus

infeksi pasca operasi. Pada kejadian infeksi nosocomial ditemukan ada 9 kasus Decubitus dan

Plebitis. Pada aspek tidak adanya pasien jatuh yang berakibat kecatatan/kematian tidak ditemukan

adanya kasus tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan standar pelayanan

minimal rumah sakit di ruang rawat inap di RSUD DR Sam Ratulangi Tondano terdiri dari 11

(sebelas) indikator hanya 3 (tiga) indikator yang sesuai dengan standar yaitu pada indikator

ketersediaan pelayanan rawat inap, tidak adanya pasien jatuh yang berakibat kecatatan/kematian

dan rawat inap TB.

  Kata Kunci : Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ABSTRACT

Hospitals are one public sector that must implement the minimum service standard based on

Ministerial Decree of Health No. 129 /Menkes/ SK /II/2008, about Minimum Hospital Service

Standard. Minimum Hospital Service Standard is substantially the categories of hospital services

that must be implemented with a defined standard of performance. Therefore hospitals are required

to provide quality services in accordance with established standards. The research design used

qualitative method through observational approach and in-depth interview to study the

implementation of hospital minimum service standard in inpatient rooms DR. Sam Ratulangi

Regional General Hospital (RSUD), Tondano. The results of the study found that the implementation

of the minimum hospital service standard in the inpatient rooms on the aspect of the service

providers for inpatients consists of specialist doctors and nurses with associate degree (Diploma

3/D3) and nursing vocational school (SPK) education level. Meanwhile, in the aspect of doctor in

charge of inpatients there is no documentation of doctors in charge of inpatients in the medical

record department. In terms of availability of inpatient service, service consists of internal medicine

for inpatient, pediatrics unit, surgical, obstetrics and gynecology, ICU, Neonatal and VIP service.

On the aspect of the visiting hours, doctor specialist will starts at 9 am. Upon the incidence of

postoperative infection, 5 cases of postoperative infection found. Upon the incidence of nosocomial

infection, 9 cases of Decubitus and Plebitis found. The conclusion of this research is the

implementation of minimum hospital service standard, which consisting of 11 indicators, in the

inpatient room at RSUD DR Sam Ratulangi Tondano, only 3 (three) indicators are run in

accordance to the standard, including indicator of availability of service of inpatient, the absence

of patient fall which resulted in the disability or death and inpatient TB.

  Keywords : Minimum Hospital Service Standard

  PENDAHULUAN

  Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan meliputi pelayanan promotif, preventif kuratif dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat, sehingga dalam menjalankan fungsinya rumah sakit harus memiliki standar pelayanan. Rumah sakit salah satu sektor publik yang harus mengimplementasikan standar pelayanan minimal berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit pada hakekatnya merupakan jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang wajib dilaksanakan dengan standar kinerja yang ditetapkan. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan.

  Rumah Sakit Umum Daerah DR Sam Ratulangi Tondano merupakan rumah sakit tipe C milik Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa yang terdiri dari 120 tempat tidur dan merupakan rujukan dari 21 Puskesmas dan dokter keluarga yang ada di Kabupaten Minahasa dan sudah terakreditasi perdana (Program Khusus). Rumah Sakit Umum Daerah DR Sam Ratulangi Tondano memiliki fasilitas pelayanan rawat inap, rawat jalan dan instalasi penunjang.

  Pada tahun 2013 telah ditandatangani Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah DR Sam Ratulangi Tondano oleh Bupati Minahasa, dengan 21 jenis pelayanan, indikator dan standar pencapaiannya berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008. Salah satu jenis pelayanannya adalah pelayanan rawat inap yang hanya mencantumkan 11 indikator dan 11 standar karena RSUD DR Sam Ratulangi Tondano tidak tersedia pelayanan jiwa, dan pada tahun yang sama juga yaitu tahun 2010 telah dilakukan sosialisasi ke setiap pelayanan yaitu pada pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan bedah, pelayanan persalinan dan perinatology, pelayanan intensif, pelayanan radiologi, pelayanan patologi klinik, pelayanan rehabilitasi medik, pelayanan farmasi, pelayanan gizi, pelayanan transfuse darah, pelayanan keluarga miskin, pelayanan rekam medis, pengolahan limbah, pelayanan administrasi manajemen, pelayanan ambulans/ jenazah, pelayanan pemulasaran jenazah, pelayanan laundry, pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit dan pencegahan dan pengendalian infeksi tentang indikator beserta standarnya.

  Hasil survei awal di RSUD DR Sam Ratulangi Tondano diketahui bahwa sejak dikeluarkannya SK Bupati Nomor

  6 Tahun 2013 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah DR Sam Ratulangi Tondano belum pernah dilakukan analisa tentang pelaksanaan terhadap indikator dan standarnya, sehingga laporannya juga tidak terdokumentasi.

Pelaksanaan Standar Pelayanan

  Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian kualitatif tentang pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit di RSUD DR Sam Ratulangi khususnya di ruang rawat inap.

  METODE

  Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif, melalui pendekatan observasional dan wawancara mendalam untuk menganalisis pelaksanaan standar pelayanan minimal Rumah Sakit di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah DR Sam Ratulangi Tondano.Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan bulan Januari

  HASIL DAN PEMBAHASAN a.

  Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap RSUD DR Sam Ratulangi Tondano pada aspek pemberi pelayanan di Rawat Inap.

  Berdasarkan hasil wawancara mendalam, aspek pemberi pelayanan di Rawat Inap RSUD DR Sam Ratulangi Tondano adalah dokter Spesialis dan hasil observasi dokumen di Sub Bidang Sumber Daya Manusia memberikan data bahwa yang memberi pelayanan di ruang rawat inap hingga saat ini adalah dokter spesialis. Untuk tenaga perawat hingga saat ini belum dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit karena masih ada tenaga perawat yang pendidikannnya dibawah D3 yaitu yang SPK (Sekolah Perawat Kesehatan). Misalnya di ruang rawat inap anak ada 2 orang tenaga perawat dengan tingkat pendidikan SPK dan di ruang rawat inap penyakit dalam 1 orang tenaga perawat pendidikan SPK. Hal ini terjadi karena di RSUD DR Sam Ratulangi Tondano masih kekurangan tenaga perawat dengan pendidikan D3 keatas.

  • – Maret 2017. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam terhadap informan. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan standar pelayanan minimal .Informan dalam penelitian berumlah 9 orang.

  b.

  Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap RSUD DR Sam Ratulangi Tondano pada aspek dokter penanggung jawab pasien rawat inap. Dari hasil wawancara mendalam pada aspek dokter penanggung jawab pasien rawat inap diketahui bahwa di RSUD DR Sam Ratulangi Tondano ada dokter penanggung jawab pasien rawat inap, hal ini sesuai hasil observasi dokumen di Komite Medis bahwa ada data yang mendukung tentang dokter penanggung jawab pasien rawat inap.

Pelaksanaan Standar pelayanan

  c.

Pelaksanaan Standar Pelayanan

  Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap RSUD DR Sam Ratulangi Tondano pada aspek ketersediaan pelayanan rawat inap.

Pelaksanaan Standar Pelayanan

  Standar pelayanan Minimal Rumah Sakit di ruang rawat inap pada aspek tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecatatan/kematian.

  g.

  Dari hasil wawancara mendalam dan observasi dokumen diketahui bahwa pada tahun 2016 terdapat 9 kasus infeksi nosocomial yaitu Decubitus dan Plebitis.

  Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap pada aspek Infeksi Nosokomial.

  Dari hasil wawancara mendalam diketahui bahwa pada bulan April sampai dengan Desember tahun 2016 ada kejadian infeksi pasca operasi dengan jumlah 5 kasus dari 177 pasien yang dioperasi. Infeksi pasca operasi diketahui saat pasien datang kembali untuk kontrol di rawat jalan f.

  Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap pada aspek Kejadian Infeksi Pasca Operasi.

  e.

  Jam visite dokter spesialis berdasarkan Standara Pelayanan Minimal Rumah Sakit mulai jam 08.00 sampai dengan 14.00 setiap hari kerja. Dari hasil wawancara mendalam diketahui bahwa jam visite dokter spesialis di ruang rawat inap berbeda-beda di tiap ruangan.

Pelaksanaan Standar Pelayanan

  Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap RSUD DR Sam Ratulangi Tondano pada aspek jam Visite dokter spesialis.

  d.

  Dari hasil wawancara dan observasi dokumen Profil Rumah Sakit diketahui bahwa RSUD DR Sam Ratulangi Tondano adalah Rumah Sakit Tipe C yang memiliki pelayanan lebih dari 4 besar sesuai ketentuan Standar Pelayanan Minimal yaitu Rawat Inap Anak, Rawat Inap Bedah, Rawat Inap Penyakit Dalam, Rawat Inap Bersalin/Obsgin, rawat Inap Neonati, ICU dan VIP.

Pelaksanaan

  Dari hasil wawancara diketahi bahwa pada tahun 2016 tidak ditemukan adanya kasus kejadian pasien jatuh yang berakibat kecatatan/kematian di ruang rawat inap Hasil Observasi dokumen pada bagian rekam medis tidak ditemukan adanya data tentang kejadian pasien jatuh yang berakibat kecatatan/kematian.

Pelaksanaan Standar Pelayanan

  h.

  Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap pada Aspek Kematian Pasien ≥ 48 jam.

  Dari hasil wawancara dan observasi dokumen dketahui bahwa di ruang rawat inap Penyakit Dalam pada tahun 2016 dengan jumlah pasien 1500 memiliki jumlah kematian ≥ 48 jam berjumlah 26 orang atau 1,73%. Hal ini bila dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit di ruang rawat inap adalah ≤ 0,24 %. i.

  Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap pada aspek kejadian pulang paksa.

  Dari hasil wawancara dan observasi dokumen diketahui bahwa pada tahun 2016 jumlah pasien pulang paksa di ruang rawat inap anak berjumlah 35 pasien dari total jumlah pasien 706 atau 2 %. Ruang rawat Inap Bedah memiliki jumlah pasien pulang paksa 41 orang dari total jumlah pasien 828 atau 4 %. Ruang rawat inap penyakit dalam dengan total jumlah pasien 1500 memiliki jumlah pasien pulang paksa 136 atau 9 %. Ruang rawat Bersalin dengan total jumlah pasien sebanyak 1295 memiliki pasien pulang paksa berjumlah 35 atau 2 %. j.

  Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap pada aspek kepuasan pelanggan rawat inap.

  Dari hasil wawancara mendalam dan observasi dokumen tidak di temukan adanya data kepuasan pasien pelanggan rawat inap. Hal ini disebabkan karena belum ada survey kepuasan pelanggan yang dilakukan di ruang rawat inap pada tahun 2016. k.

Pelasanaan Standar Pelayanan

  Minimal Rumah Sakit di Ruang Rawat Inap pada aspek Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB

Pelaksanaan Standar Pelayanan

  Dari hasil wawancara mendalam dan observasi dokumen diketahui bahwa untuk tahun 2016 jumlah pasien TB adalah 28 pasien dengan penegakan diagnosa 100 % dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis TB. l.

Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan

  TB di Rumah Sakit Dari hasil wawancara dan observasi dokumen, diketahui bahwa pencatatan dan pelaporan TB di RSUD DR Sam pelayanan minimal rumah sakit di Ratulangi telah berjalan dengan baik dan ruang rawat inap. sesuai dengan standar 7.

  Berdasarkan aspek tidak adanya

  

KESIMPULAN pasien jatuh yang berakibat

  1. aspek pemberi kecatatan/kematian pada tahun 2016, Berdasarkan pelayanan di rawat inap,untuk dokter sudah sesuai dengan standar spesialis sudah sesuai standar pelayanan minimal rumah sakit di pelayanan minimal rumah sakit di ruang rawat inap. ruang rawat inap, tetapi untuk 8.

  Berdasarkan aspek kematian pasien perawat belum sesuai dengan standar ≥ 48 jam, belum sesuai dengan pelayanan minimal rumah sakit di standar pelayanan minimal rumah ruang rawat inap. sakit di ruang rawat inap. 2. aspek dokter 9.

  Berdasarkan Berdasarkan aspek kejadian pulang penanggung jawab pasien rawat paksa, belum sesuai dengan standar inap, belum sesuai sepenuhnya pelayanan minimal rumah sakit di dengan standar pelayanan minimal ruang rawat inap. rumah sakit di ruang rawat inap. 10. aspek kepuasan

  Berdasarkan 3. pelanggan rawat inap, belum sesuai

  Berdasarkan aspek ketersediaan pelayanana rawat inap, sudah sesuai dengan standar pelayanan minimal dengan standar pelayanan minimal rumah sakit di ruang rawat inap. rumah sakit di ruang rawat inap.

  11. Berdasarkan aspek penegakkan 4. disgnosis TB melalui pemeriksaan

  Berdasarkan aspek jam visite dokter spesialis, hanya ruang kebidanana mikroskopis TB dan kegiatan yang sesuai dengan standar pencatatan dan pelaporan TB di pelayanan minimal rumah sakit di rumah sakit, sudah sesuai dengan ruang rawat inap. standar pelayanan minimal rumah 5. sakit di ruang rawat inap

  Berdasarkan aspek kejadian infeksi pasca operasi pada tahun 2016,

  SARAN

  belum sesuai dengan standar pelayanan minimal rumah sakit di

  1. Pihak rumah sakit ruang rawat inap.

  a.

  Melaksanakan analisa indikator 6. capaian standar pelayanan

  Berdasarkan aspek angka kejadian infeksi nosokomial pada tahun 2016 minimal di ruang rawat inap belum sesuai dengan standar pada setiap bulan.

  b.

  Menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal.

  Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Presiden Republik Indonesia. Jakarta

  Menteri Dalam Negeri. Jakarta . ____________2005. Peraturan

  ____________2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

  __________ 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.Jakarta

  Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Dirjen Bina YanMed Departemen Kesehatan RI.

  Jakarta __________ 2008. Standar Pelayanan

  Anonimous. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

  DAFTAR PUSTAKA

  Memberikan dukungan penuh terhadap rumah sakit dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal.

  b.

  Minahasa a.

  Melaksanakan rapat koordinasi dengan Komite Medis, Tim Mutu, Bidang Keperawatan dan Manajemen rumah sakit setiap bulannya.

  3. Pihak Pemerintah Kabupaten

  Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan rumah sakit sesuai standar pelayanan minimal yang dilaksanakan oleh rumah sakit.

  b.

  Memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan minimal antar daerah kabupaten/kota.

  2. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa a.

  Melaksanakan Satuan Pengawas Internal.

  e.

  Melaksanakan pelaporan secara berjenjang dan terkoordinasi.

  d.

  Membuat tindak lanjut untuk setiap permasalahan yang ada di ruang rawat inap pada setiap bulannya.

  c.

  ____________2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 228/MENKES/SK/III/2002

  Tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib Dilaksanakan Daerah. Jakarta

  Pasien Umum Tentang Kualitas Pelayanan Pada Instalasi rawat Inap RSUD Daya Makasar Tahun 2013.

  Rohani. 2016. Hubungan Lama Pemasangan Infus Dengan Terjadinya Plebitis Di RS Husada Jakarta Tahun 2015.

  Joni R. 2005. Evaluasi Mutu Pelayanan Rawat Inap Melalui Audit Kematian.

  Pulang Paksam (Discharge Against Medical Advice) di RSUD Praya Kabupeten Lombok Tengah.

  Noor.F.2013. Beberapa Faktor Yang mempengaruhi Kejadian Phlebitis Pasca Pemasangan Infus Di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Demak. Menap. 2007. Analsis Alasan Pasien

  Berhubungan Dengan Keputusan Pasien Rawat Inap Melakukan Pulang Paksa Di RSU RA Kartini Kabupaten Jepara.

  Costy P .2013. Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit. Eko Candra.2007. Faktor-faktor Yang

  Infeksi di Kamar Operasi RSUD DR Sam Ratulangi Tondano. Agustinus L. 2013. Gambaran Kepuasan

  __________ 2001. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.Jakarta

  Anugrah M. 2015. Analisis Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian

  Anis S. 2013. Analisis Kejadian Pasien Pulang Paksa Di Rumah Sakit TNI AU LANUD Iswahyudi.

  Data Sensus Harian Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeroto Ngawi.

  Keperawatan.Jogjakarta Agung, K. 2010. Analisis Pemanfaatan

  Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan.Penerbit Jakarta. Aditama, T. Y. 2015. Manajemen Rumah Sakit. Penerbit. Jakarta. Asmuji. 2012 .Manajemen

  __________ 1994. Buku Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit.Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral pelayanan Medik.Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta.Jakarta

  Sari Dewi K. 2015. Hubungan Pelaksanaan Standar Prosedur Opersional Pemasangan Infus Dengan Kejadian Phlebitis Di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo. Sepvi

  F. 2015. Faktor Yang mempengaruhi Terjadinya Phlebitis Di Rumah Sakit Bhayangkara TK.H.S.Samsoeri Mertojoso Surabaya. Satori, D dan A. Komariah. 2009.

  Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Tjahjono. 2007. Standar Pelayanan

  Minimal Rumah Sakit Sebagai Persyaratan Badan Layanan Umum Dan Sarana Peningkatan Kinerja.

  Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung

  Tambuwun, S. 2010. Analisis Penerapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Instalasi rawat Inap C Badan Layanan Umum RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Tesis Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado.

  Wahyu. 2016. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan kejadian Phlebitis pada Pasien Yang Terpasang Kateter Intravena di Ruang Bedah Rumah Sakit Ar.Bunda Prabumulih.