MEMAHAMI AJARAN agama yang KONFUSIANISME

MEMAHAMI AJARAN KONFUSIANISME
Laporan hasil observasi ini dibuat untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah
Studi Agama-agama
Dosen Pengampu : Dr. Rihlah Nur Aulia, M.A.

Disusun Oleh :
M. Fadhil Irawan

(4715151416)

Niamul Maftuhah

(4715150474)

Nunung Nurhasanah

(4715152015)

Rendrieta Putri A.

(4715153378)


Yunita Nasfadillah Arini

(4715151537)

Program Studi Ilmu Agama Islam
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta
2016

Daftar Isi

SAMPUL MAKALAH........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masaalah....................................................................................3
I.2 Tujuan Observasi................................................................................................3
1.3 Metode................................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................
II.1 Sejaraha dan Perkembangan Agama Konghucu................................................4

II.2 Ajaran Dasar Agama Konghucu........................................................................5
II.3 Nilai-Nilai Psikologis Agama Konghucu..........................................................5
II.4 Nilai-Nilai Sosiologis Agama Konghucu..........................................................5
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................
III.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................................7
III.2 Hasil Wawancara dengan Narasumber.............................................................7
BAB IV PENUTUP...................................................................................................
IV.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
IV.2 Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

2

BAB I
PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang Masalah
Agama Konghucu dikenal sebagai agama kaum terpelajar yang


mengajarkan kelembutan. Agama ini telah muncul dan dikenal sejak 5000 tahun
yang lalu, lebih awal 2500 tahun dari usia Kong Zi. Berdasarkan kitab Zhong
Yong agama adalah bimbingan hidup karunia Tian agar manusia mampu membina
diri hidup dalam Dao atau Jalan Suci, yakni “hidup menegakkan Firman Tuhan
(Tian) yang mewujud sebagai Watak Sejati, hakikat kemanusiaan”. Idup beragama
berarti hidup kepada Tian dan lurus satya menegakkan firmanNya.
Simbol Yin dan Yang. Arti “Yin” sebagai simbol pasif atau wanita,
sedangkan “Yang” sebagai simbol dinamis, aktif atau pria. Adapun yang dimaksud
pasif disini adalah disimbolkan sebagai tanah dan gunung sedangkan simbol
dinamis ialah air dan api. Sedangkan arti Simbol berwarna merah yaitu kemuliaan
dan kebahagiaan hidup, merah sebagai tanda mensyukuri berkah kepada Tuhan.
Laporan

hasil

observasi

ini

dibuat


untuk

memberikan

bukti

pertanggungjawaban adanya observasi tentang agama Konghucu dengan
narasumbernya adalah bapak Candra Kurniawan. Yang bisa memberikan
tambahan pengetahuan mengenai agama Konghucu dalam mata kuliah Studi
Agama-Agama.
I.2Tujuan Observasi
Tujuan dari dilakukannya observasi dan penyusunan laporan ini adalah
mencari tahu tentang agama Konghucu, meliputi sejarah, kitab-kitab, hari-hari
besar dan masih banyak lagi.
I.3 Metode
Metode yang digunakan yaitu Observasi. Meliputi Studi Kepustakaan,
pengamatan dan wawancara.

3


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
II.1 Sejarah dan Perkembangan Agama Konghucu
Konghucu atau yang biasa disebut dengan Konfusianisme. Paham ini
sebenarnya lebih tepatnya disebut dengan filsafat seperti ajaran-jaran Lao Tse,
tetapi karena telah menjadi sebuah kepercayaan maka Konfusianisme selalu ada
dalam setiap pembahasan-pembahasan agama.
Agama Konghucu muncul di Tiongkok dari pelajaran-pelajaran seorang
filosof Tionghoa yang bernama Confusius (kongfucu/ kong fu tse) yang semasa
dengan Lao Tse.
Confusius sebenarnya bukanlah pencipta Konfusianisme melainkan orang
yang memperbaiki dan memperbaharui ajaran Konfusianisme. Paham ini lebih
tepat merupakan pandangan dunia filsafat negara yang berdasarkan etika
keagamaan yang berasal dari permulaan zaman tseou yang feodal (1050 SM) dan
baru dijadikan agama negara dibawah dinasti han (206-221 SM).
Confusius atau Kong Fu Tse lahir pada tahun 551-479 SM yang bernama
Tsiu. Kong adalah nama keluarganya dan Fu Tse berarti ahli filsafat. Konghucu
sendiri berasal dari “Ru” yang berarti “lembut hati atau terpelajar” dan “Jiao”
berarti agama. Jadi, Konghucu ialah agama bagi kaum terpelajar. Sejumlah

orientalis Konghucu disebut dengan confusion religion (fikiran manusia) karena
Konghucu adalah tokoh sentral yang membawa ajaran agama konghucu. Penerima
wahyu pertama sampai dengan keempat merupakan agama kerajaan dimana
penyebarannya hanya pada kalangan keluarga raja-raja purba. Kemudian
penerima wahyu ke lima bernama Kong Zi. Agama Konghucu mulai berkembang
sebagai agama publik atau agama masyarakat luas.
Sejarah suci Konghucu yaitu dengan turunnya wahyu-wahyu yaitu
penerima wahyu pertama adalah Nabi Fu Xi yang hidup pada tahun 30 abad SM.
Wahyu pertama dibawa sampai wahyu berikutnya yaitu penerima wahyu ke lima
(terakhir) sekitar abad ke 5-6 yaitu nabi Kong Zi yang hidup pada tahun 551-479
SM. Wahyu pertama turun di sungai kuning atau Wang Ho sungai yang letaknya

4

lebih utara dan sungai Yang Zi. Nabi Kong Zi lahir di utara dari Wang Ho di
kawasan yang sekarang kawasan Shang Dong di kota Qu Fhu.
Sejarah masuknya agama Konghucu di Indonesia ialah di bawa oleh
kebudayaan Dhong Zon yang berasal dari kawasan Selatan Tiongkok yang
sekarang sampai ke wilayah Vietnam yang dibawa oleh muhibah-muhibah Cina,
pedagang Arab, India dan lain-lain.


II.2

Ajaran Dasar Agama Konghucu

Konghucu atau Konfusianisme mengajarkan bahwa surga dan bumi
menjadi harmonis jika setiap orang mematuhi mereka yang berada di atas dan
membagi dengan pantas kepada mereka yang berada di bawah. Jadi anak laki-laki
harus patuh kepada ayah, istri harus patuh kepada suami, rakyat harus patuh
kepada kaisar dan kaisar harus patuh kepada surga. Hubungan yang sederajad
hanyalah hubungan kepada teman.
Konghucu atau konfusianisme mengajarkan bahwa hanya keluarga yang
bahagia lah yang merupakan sebuah pondasi dari suatu dunia yang harmonis.
Orang-orang tua diharapkan mengajarkan kebajikan kepada anak-anak mereka
yang akan menjadi orang dewasa.
II.3 Nilai-Nilai Psikologis Agama Konghucu
Dilihat dari pengertiannya sendiri, Psikologi agama yaitu ilmu psikologi
yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan
pengaruh keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dalam kaitannya
dengan pengaruh usia masing-masing. Lebih jelasnya adalah psikologi agama

mempelajari dan meneliti fungsi jiwa yang memantul dan memperlihatkan diri
dalam perilaku dan kaitannya dengan kesadaran serta pengalaman agama
manusia.
Agama Konghucu atau Konfusianisme yang lahir di Tiongkok pada tahun
551-479 SM yang dikembangkan oleh Cofusius ini memiliki nilai-nilai psikologis
yang memiliki pengaruh dan terlihat dalam perilaku manusia yang menganutnya.

5

Bermacam-macam emosi yang timbul di luar kesadaran yang ikut menyertai
kehidupan penganutnya seperti perasaan tenang, lega tentram setelah melakukan
ibadah dan mengikuti teladan yang baik.
Konghucu atau Konfusianisme percaya akan adanya mati, tapi mereka
tidak dapat menjelaskannya karena belum pernah mengalaminya. Agama
Konghucu ini juga memiliki sifat yang sangat ramah dan baik karena mereka
berusaha untuk menjadi orang yang beradab.
II.4

Nilai-Nilai Sosiologis Agama Konghucu


Agama Konghucu memiliki keyakinan bahwa kehidupan harmonis akan
didapatkan ketika kita melakukan kebajikan selama hidup. Orang-orang
Konghucu selalu mengedepankan sikap ramah kepada sesama manusia.

BAB III
PEMBAHASAN
III.1

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

6

Observasi Dilakukan pada :
Hari / Tanggal : Minggu, 20 November 2016
Tempat: Kelenteng Kong Miao TMII, Jakarta Timur, DKI JakartaH
III.2

Hasil Observasi Dengan Narasumber

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh narasumber bernama Candra

Kurniawan didapatkan hasil yaitu:
Bahwa agama Konghucu lahir sebelum nabi Kong Zi yaitu abad 30 SM.
Dulunya konghucu disebut dengan Ru Jiao. “Ru” yang berarti “lembut hati atau
terpelajar” dan “Jiao” berarti agama. Jadi, Konghucu ialah agama bagi kaum
terpelajar. Kong Zi lahir pada abad ke-6 tahun 551-479 SM. Sedangkan Fu Xi
lahir pada 2953-2858 SM
Kong Zi sebagai nabi penyempurna agama Ru Jiao. Pada ayatnya sabda
suci Lun Yu Bagian VII ayat 1 Nabi Kong Zi pernah berkata “Aku tidak mencipta,
aku hanya meneruskan, aku sangat menaruh percaya dan suka kepada yang kuno
itu. Aku ingin dapat membandingkan diriKu dengan Peng Zu.” (Sabda Suci VII.
1)
Dalam agama Konghucu banyak sebutan Tuhan diantaranya yang sering
digunakan dan yang paling orisinil dalam kitab suci yaitu : Di (Shang Di) dan
Tian (Huang Tian). Di atau Shang Di memiliki arti Yang Maha Kuasa; Yang
menguasai langit dan bumi. Tian atau Huang Tian memiliki arti Tuhan Yang Maha
Besar. Sebutan Tian banyak digunakan dalam kitab-kitab suci Dinasti Shang.
Pada kitab agama Konghucu terdapat dua kitab suci yang terbagi menjadi
2 kelompok, yaitu :
1. Wu Jing (Kitab Suci yang lima) :
a. Kitab Sanjak Suci (Shi Jing) : Berisi Pujian-pujian rakyat seperti

nyanyian-nyanyian.
b. Kitab Dokumen Sejarah (Shu Jing) : Berisi tentang Dokumentasi
sejarah-sejarah suci.

7

c. Kitab Wahyu Perubahan (Yi Jing) : Berisi tentang peristiwa
kejadian alam semesta yang bisa diketahui dari kitab ini. Disusun
oleh Fu Xi ,Wen Wang, Zhou Gong, Kong Zi
d. Kitab Suci Kesusilaan (Li Jing) : Berisi tentang catatan kesusilaan,
tentang ibadah yaitu berbagai macam persembahyangan
e. Kitab Chun-qiu (Chunqiu Jing) : Berisi tentang sejarah Chunqiu
Jing yang disusun langsung oleh nabi Kong Zi
2. Si Shu (Kitab yang empat) :
a. Kitab Ajaran Besar (Da Xue) : kitab pembinaan diri yang disusun
oleh murid nabi Kong Zi yang kedua yang terpandai
b. Kitab Tengah Sempurna (Zhong Yong)
c. Kitab Sabda Suci (Lun Yu) : Berisi tentang percakapan nabi dengan
murid-muridnya
d. Kitab Mengzi (Meng Zi) : Berisi tentang percakapan Meng Zi
dengan raja-raja yang hidup pada zaman dan menjelaskan ajaran
Meng Zi, sang penegak agama (yang meluruskan kembali setelah
nabi Kong Zi). Meng Zi melawan Ajaran.
Adapaun Kitab Pokoknya yaitu :
1. Ga Xue yaitu kitab Ajaran Besar , yaitu kitab tuntunan binaan diri,
keluarga, masyarakat, negara dan bangsa demi mencapai kedamaian
dunia.
2. Zhong Yong yaitu kitab keimanan “tengah sempurna”
3. Lun Yu yaitu sabda suci yang berisi riwayat atau tingkah laku sahabatsahabat nabi.
4. Meng Zi, pada kitab ini di akhir ayatnya dituliskan bahwa setiap 500
tahun akan diturunkan nabi-nabi dan mengajarkan agama-agama.
Konsep keimanan agama konghucu terdapat pada kitab Zhong Yong yaitu
kitab keimanan “tengah sempurna” pada ayat : zhong yong 14; “sungguh maha
besar kebajikan Guishen (Tiang Yang Maha Roh). Dilihat tidak nampak, didengar
tidak terdengar, namun tiap wujud tiada tanpa Dia. Demikianlah menjadikan
uman manusia di dunia berpuasa, membersihkan hati dan mengenakan pakaian
lengkap sujud bersembahyang kepadaNya. Sungguh Maha Besar Dia, terasakan
di atas dan di kanan kiri kita”.

8

Ada Nabi-nabi Suci didalam agama Konghucu yang enam diantaranya
adalah wanita. Nabi-nabi suci tersebut adalah:
1. Fu Xi (2953-2858 SM)
2. Nu Wa (Sejaman Fu Xi)
3. Shen Nong (2838-2698 SM)
4. Huang Di / Oey Tee (2698-2598 SM)
5. Permaisuri Huang Di , Lei Zu (Sejaman dengan Huang Di)
6. Cang Jie
7. Jiang Yuan
8. Yao / Giau (2357-2255 SM)
9. Shun (2255-2205 SM)
10. Hou Ji
11. Gao Yao (Sejaman dengan raja Yao)
12. Xia Yu / Yu Agung
13. Xie
14. Yi (Abad 23 / 22 SM)
15. Yi Yin (Abad 17 SM)
16. Shang Tang / Cheng Tang (1783-1753 SM)
17. Nabi Lai Zu, Peng Zhu / Zhong Hui
18. Wat / Yue (Abad 14/13 SM)
19. Gong Liu
20. Bo Yi dan Shu Qi (Abad ke 12 SM)
21. Tai Jiang
22. Tai Ren
23. Wen Wang / Nabi Ji Chang
24. Nabi Jiang Ji Ya, Lu Shang atau Tai Gong Wang
25. Zhou Gong / Pangeran Zhou
26. Liu Xia Hui
27. Yan Zheng Zai (Abad ke 6 SM)
28. Kong Zi (551-479 SM)
Agama Konghucu memiliki hari-hari besar, diantaranya:
a) 29 bulan 12 IMLEK : Tutup Tahun dilaksanakan pada jam 12 malam.
b) 24 bulan 12 IMLEK : Hari Peduli Sesama
c) 1 bulan 1 IMLEK : Tahun Baru IMLEK
d) Tanggal 8 menjelang 9 bulan 1 IMLEK : Sembahyang kepada Tuhan
Yang Maha Esa

9

e) Tanggal 15 bulan 1 IMLEK : Penutupan Cap Go Mek, berdoa kepada
tuhan untuk mengucapkan terimakasih dan memulai kehidupan baru.
f) 4 atau 5 April(bulan 3 IMLEK) : Ceng Beng, Sembahyang
memuliakan leluhur dan biasanya masyarakat konghucu melakukannya
dengan membersihkan kuburan dan sebagai peringatan wafat leluhur.
g) Tanggal 5 Bulan 5 penanggalan lunar : Twan Yang, ibadah malaikat
dan para suci yang dikenal sebagai Pe Cun atau sembahyang orang
suci kepada Ji Yen (Raja)
h) Tanggal 15 bulan 7 IMLEK : Hari sembahyang rebutan/sembahyang
arwah umum. Upacara yang ditujukan kepada arwah yang tidak
disembahyangi oleh keluarganya pada tanggal 29 bulan 12 IMLEK dan
5 April.
i) Tanggal 15 bulan 8 IMLEK : Sembahyang Tiong Jiu, sembahyang
terhadap Tuhan karena berkah yang diberikan kepada manusia.
j) Tanggal 22 desember : Hari Tangcik/Sembahyang Ronde, sembahyang
puncak musim dingin.
Ada beberapa waktu peribadatan yang harus dilaksanakan oleh umat konghucu
selain ibadah setiap hari:
a. Peribadatan setiap hari. Pagi dan sore, peribadatan ini dilaksanakan
dirumah ataupun ditempat peribadatan agama konghucu atau klenteng.
b. Peribadatan setiap tanggal 1 imlek dan 15 imlek yang dilaksanakan di
klenteng, peribadatan pada tanggal 1 imlek di pergunakan untuk intropeksi
diri manusia, sedangkan pada tanggal 15 imlek digunakan untuk memohon
permintaan kepada tuhan dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan
selama hidup.
c. Peribadatan setiap minggu atau kebaktian mingguan, yakni do’a secara
berjama’ah dan membaca ayat dari kitab si Shu sebagai renungan dan
kemudian di akhiri dengan khotbah.

10

Lebih lengkapnya lagi dalam buku tata Agama dan tata laksana upacara
agama Konghucu disebutkan ada beberapa macam peribadatan:
a) Ibadah kepada Tuhan yang maha esa/ Thian
- Sembahyang pengucapan syukur tiap pagi dan sore, saat
menerima rezeki makan.
- Sembahyang tiap tanggal 1 dan 15 imlek
- Sembahyang besar pada hari hari kemuliaan, yakni: malam
penutupan tahun, king thi kong tanggal 8 menjelang 9 cia gwee,
saat cap go meh, tang cik saat tanggal 22 desember.
b) Kebaktian bagi nabi
- Peringatan hari lahir nabi konghucu pada tanggal 27 bulan 8
IMLEK
- Peringatan hari wafat nabi konghucu pada tanggal 18 bulan 2
IMLEK
- Peringatan hari genta Rohani pada tanggal 22 desember.
c) Kebaktian bagi para suci
- Hari twan yang jatuh pada tanggal 5 bulan 5 IMLEK
- Sembayang tiong chu pada tanggal 15 bulan 8 IMLEK
- Hari he gwan pada tanggal 15 bulan 10 IMLEK.
d) Sembahyang bagi para leluhur
- Sembahyang pada tanggal 1 dan 15 penanggalan bulan.
- Hari wafatnya leluhur atau orang tua.
- Sembahyang tutup tahun.
- Sembahyang sadranan/ziarah
- Sembahyang arwah leluhur.
e) Kebaktian masyarakat
- Sembahyang arwah untuk umum, pada tanggal 29 bulan 7
IMLEK.
- Hari persaudaraan atau hari kenaikan malaikat dapur tanggal 24
bulan 12 IMLEK (pada hari hari itu diwajibkan berdana bagi fakir
dan miskin).
- Seluruh perbuatan lahir batin kita sepanjang hidup hendaknya
disadari sebagai perbuatan kebaktian/ ibadah disebut dengan isitilah
hidup sepenuh hidup.
Tentang hidup setelah mati, semua agama memiliki konsep hidup setelah
mati. Menurut agama Konghucu, hidup setelah mati tidak terlalu banyak dibahas
oleh nabi. Itu adalah wewenang Tian. Sebagai manusia kita tidak memiliki

11

wewenang, wewenang manusia hanyalah mengembangkan kebajikan. Karena
belum menjalankannya.

BAB IV
PENUTUP
III.1

Kesimpulan

Agama Konghucu adalah agama yang di bawa oleh Kong Fu Tse. Agama
Konghucu muncul di Tiongkok dari pelajaran-pelajaran seorang filosof Tionghoa
yang bernama Confusius (kongfucu/ kong fu tse) yang semasa dengan Lao Tse.
Confusius sebenarnya bukanlah pencipta Konfusianisme melainkan orang
yang memperbaiki dan memperbaharui ajaran Konfusianisme. Paham ini lebih
tepat merupakan pandangan dunia filsafat negara yang berdasarkan etika
keagamaan yang berasal dari permulaan zaman tseou yang feodal (1050 SM) dan
baru dijadikan agama negara dibawah dinasti han (206-221 SM).
Terdapat kitab suci dalam agama Konghucu yang dikelompokkan menjadi
dua yaitu : Wu Jing dan Si Shu. Sedangkan kitab pokoknya ada 5.
Dalam agama Konghucu memiliki beberapa hari besar, nabi-nabi suci dan
peribadatan yang masing-masing sudah ditentukan waktunya.

12

Daftar Pustaka
Rachmat, Noor. Studi Agama-Agama. Jakarta
Smith, Huston. Agama-Agama Manusia. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. 2015
Hasil wawancara dengan Bapak Candra Kurniawan
Observasi langsung peribadatan Konghucu (Mengikuti Kebaktian tanggal 15
tahun IMLEK)

13