THE RESEARCH INCLINATION OF THE LIBRARY

THE RESEARCH INCLINATION OF THE LIBRARY AND
INFORMATION STUDIES IN INDONESIA
By
Herika Rainathami, S.Sos., M.Si.
Nurmaya Prahatmaja, S.Sos.
ABSTRACT
This research aims to detect the topic inclination on Library and Information studies in
Indonesia. The research is carried out at the University of Padjadjaran as the second librarianship
educational institution in Indonesia with takes case study at the Department of Library and
Information Science. By using contents analysis technique, various student’s thesis during
January - December 2009 canvassed to detect the choose of research topic, title, contents, and
theory that used. This study is important because the development of Library and Information
Science in Indonesia during the last five year. The result of this research can be use to measures
the development of Library and Information Science in Indonesia, in practice or in academic
rank. At the academic rank, the research’s result can be used to formulate education direction
and to determine profession profile, qualification, competence, and curriculum. The research
result also can be used as the entry point to develop of LIS studies at the broader level, regional
or international.
Keywords: librarianship, information science, library science, research topic, curriculum

KECENDERUNGAN PENELITIAN BIDANG INFORMASI

DAN PERPUSTAKAAN DI INDONESIA 1
Oleh:
Herika Rainathami, S.Sos., M.Si. 2
Nurmaya Prahatmaja, S.Sos. 3
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Selama kurun waktu lima sampai sepuluh tahun terakhir perkembangan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi di Indonesia berkembang sangat pesat. Banyak
perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta yang mulai
menyelenggarakan pendidikan di bidang kepustakawanan dan informasi setingkat
diploma tiga (D3), sarjana (S1), maupun pascasarjana (S2/Master). Penyelenggaraan
pendidikan kepustakawanan di Indonesia dimulai dari Universitas Indonesia (UI)
sebagai perintis, kemudian berturut-turut diikuti oleh Universitas Padjadjaran
(Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM),
Universitas Airlangga (Unair), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Sebelas
Maret Surakarta (UNS), Universitas Yarsi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah (UIN Jakarta), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN
Yogyakarta), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Padang (UNP),
Universitas Syah Kuala (Nanggroe Aceh Darussalam – NAD), Universitas
Muhammadiyah Mataram, serta yang terbaru pada tahun 2009 ini adalah Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI). Data lengkap mengenai perguruan tinggi penyelenggara
pendidikan kepustakawanan dan bidang informasi di Indonesia terlihat dalam table di
bawah ini:
Table 1
Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Kepustakawanan dan Bidang
Informasi di Indonesia Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Ketersebaran Lokasi
No

Perguruan Tinggi
Penyelenggara

Jenjang Pendidikan

Lokasi/Wilayah

1

UI

D3, S1, S2


Jakarta

2

UNPAD

D3, S1, S2

Bandung

1

Makalah pada The Fourth International Malaysia – Thailand Conference on Southeast Asia Studies 2010 tanggal 25-26 Maret
2010 di Universitas Kebangsaan Malaysia (tidak dipresentasikan).
2
Dosen Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad, pengajar mata kuliah Literasi Informasi, Katalogisasi,
Klasifikasi, Tesaurus, dll.
3
Dosen Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad, pengajar mata kuliah Katalogisasi, Dokumentasi Informasi,

Tesaurus, Abstracting & Indexing, dll.

1

3

IPB

D3

Bogor

4

UGM

D3, S2

Jogjakarta


5

UNAIR

D3, S1

Surabaya

6

UNDIP

D3, S1

Semarang

7

UNS


D3

Solo (Surakarta)

8

Universitas YARSI

D3, S1 *

Jakarta

9

UIN Syarif Hidayatullah

D3, S1 *

Jakarta


10

UIN Sunan Kalijaga

D3, S1, S2 *

Jogjakarta

11

UPI

S1

Bandung

12

Universitas Syah Kuala


S1 *

Aceh

13

USU

S1

Medan

14

UNP

D3 *

Padang


15

Univ. Muhammadiyah
Mataram

D3 *

Mataram

16

UIN Alauddin

S1

Makassar

Keterangan: (*) belum dikonfirmasi (cek) mengenai jenjang pendidikan yang
ditawarkan.
Sumber: kompilasi dari berbagai sumber (Website Dikti, Buku Panduan SNMPTN

Tahun 2008 dan 2009)
Banyaknya perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan di bidang
perpustakaan dan informasi di Indonesia menggambarkan bahwa bidang ini menjadi
perhatian banyak perguruan tinggi (akademisi). Indonesia yang pada saat ini sedang
memasuki era informasi membutuhkan banyak sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi dan kualifikasi di bidang informasi. Kebutuhan tersebut semakin
bertambah besar dengan dikeluarkannya Undang-undang tentang perpustakaan oleh
pemerintah Indonesia yang salah satu isinya adalah mengenai pendidikan dan
tunjangan fungsional pustakawan serta standardisasi perpustakaan (serta pustakawan)
yang diberlakukan untuk sekolah dasar, menengah, dan tinggi. UU No.43 Tahun
2007 tentang perpustakaan tersebut mempersyaratkan adanya kualifikasi standar
2

yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan dan jenjang pendidikan yang harus
dimiliki. Hal tersebut semakin membuka kesempatan bagi para lulusan jurusan ilmu
perpustakaan dan informasi di Indonesia untuk bekerja dan berpartisipasi dalam
pembangunan nasional di berbagai bidang. Banyaknya lembaga tinggi penyelenggara
pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia, serta beragamnya jenjang
pendidikan yang ditawarkan dan ketersebaran lokasi/wilayah seperti terlihat dalam
table 1 tersebut di atas menunjukkan bahwa kajian bidang ini sedang berkembang

pesat di Indonesia. Namun demikian, menurut Pendit, masalah yang timbul di
masyarakat (kebingungan dan kesimpangsiuran di kalangan peneliti) antara lain:
ketidakjelasan lingkup ilmu, metode, dan orientasi penelitian. (Pendit: 2003:3)
Selama ini pergulatan keilmuan, paradigma, dan konseptual mengenai
kepustakawanan dan informasi dalam tataran praktis maupun akademis banyak
dilakukan oleh para pustakawan, mahasiswa, dosen, penggiat kepustakaan, maupun
para pekerja di sector informasi. Orang-orang tersebutlah yang selama ini banyak
mewarnai kajian di bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia. Beragam
diskusi, kegiatan kepustakaan, pertemuan, kajian, serta kesepakatan bersama yang
mereka lakukan selama ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu
perpustakaan dan informasi seperti terbentuknya beragam asosiasi profesi (Asosiasi
Pustakawan Sekolah, Asosiasi Pekerja Informasi, Ikatan Sarjana Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Indonesia, Masyarakat Literasi Informasi, dan lain sebagainya.
Asosiasi-asosiasi yang didirikan oleh penggiat kepustakaan di Indonesia ini menjadi
katarsis dan pelengkap asosiasi (ikatan) profesi kepustakawanan yang sudah ada
sebelumnya (Ikatan Pustakawan Indonesia – IPI).
Bidang perpustakaan dan informasi menjadi salah satu perhatian utama
pemerintah Indonesia pada saat ini. Terlebih dengan dikeluarkannya Undang-undang
dan kebijakan lain yang mendukung perkembangan bidang kepustakaan dan
informasi oleh pemerintah selama kurun waktu dua tahun terakhir semakin
menunjukkan bahwa bidang tersebut menjadi salah satu perhatian utama Indonesia
dalam program pembangunan nasional. Pembangunan nasional jangka pendek,
menengah, maupun jangka panjang yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia pada
tahun 2009 – 2010 ini banyak diarahkan pada isu-isu dan permasalahan social,
seperti pembangunan karakter bangsa, peningkatan kapasistas SDM, serta
peningkatan sector-sektor yang unggul seperti pariwisata, perdagangan, dan jasa
menghadapi persaingan global. Persaingan global menuntut kesiapan di semua sector
kehidupan berbangsa dan bernegara untuk tetap bisa bersaing dalam percaturan
global. Dalam era informasi global seperti sekarang ini, kajian lintas bidang/disiplin
(multidisiplin) diperlukan untuk membantu penyelesaikan berbagai permasalahan
bangsa. Selama ini ilmu perpustakaan dan informasi bersama dengan ilmu-ilmu
terkait lainnya sedikit banyak telah berkontribusi dan menunjang pembangunan
nasional Indonesia. Kontribusi ilmu perpustakaan dan informasi dalam pembangunan
nasional diantaranya yakni melalui suplai berbagai informasi yang tepat, akurat,
berkualitas, dan lengkap yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan
(kebijakan) pembangunan yang tepat sasaran.
3

2. Rumusan & Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan pada pendahuluan di atas, penulis
dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana kecenderungan
pemilihan topik penelitian skripsi di kalangan mahasiswa Jurusan Ilmu Informasi
dan Perpustakaan Fikom Unpad selama kurun waktu Januari – Desember 2009?”
Dari rumusan masalah tersebut penulis kemudian dapat mengidentifikasi tiga (3)
masalah yang menjadi focus dalam penelitian ini, yakni: (1) Subyek penelitian apa
saja yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir pada Jurusan Ilmu
Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang informasi selama kurun waktu
Januari – Desember 2009?; kemudian (2) Subyek penelitian apa saja yang paling
banyak dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir pada Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fikom Unpad di bidang perpustakaan selama kurun waktu Januari –
Desember 2009?; serta (3) Bagaimana peta umum penelitian ilmu perpustakaan dan
informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang
informasi selama kurun waktu Januari – Desember 2009?
Pemisahan focus penelitian dengan membedakan antara subyek penelitian di
bidang ilmu informasi dengan subyek penelitian di bidang ilmu perpustakaan
dikarenakan sampai dengan saat ini masih terdapat perbedaan konsepsi diantara
kalangan akademisi, praktisi, maupun di kalangan pegiat kepustakawanan di
Indonesia mengenai apakah kajian ilmu perpustakaan dan ilmu informasi itu berbeda
atau sama, satu rumpun ilmu atau bukan. Namun sebagai suatu penelitian awal,
penelitian ini mencoba untuk menggambarkan secara rinci mengenai bagaimana
sebaran penelitian di bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia dengan tidak
bermaksud untuk terjebak dalam perdebatan yang berkepanjangan. Sehingga
pemisahan focus penelitian antara bidang ilmu informasi dengan perpustakaan oleh
penulis diharapkan dapat memberikan informasi secara rinci mengenai apa saja
subyek yang diteliti di kedua bidang tersebut.
3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperkaya kazanah penelitian secara
global terutama di bidang perpustakaan dan informasi. Isu-isu penelitian yang
berkembang di Indonesia dalam bidang ini bisa jadi juga merupakan isu social yang
banyak menjadi kajian di Negara lain karena pengaruh globalisasi dan pesatnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hasil dari penelitian ini
dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu perpustakaan dan
informasi di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga (tiga) hal, yakni: (1) untuk
mengetahui subyek penelitian apa saja yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa
tingkat akhir pada Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang
informasi; (2) untuk mengetahui subyek penelitian apa saja yang paling banyak
dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir pada Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Fikom Unpad di bidang perpustakaan; serta (3) untuk mengetahui bagaimana peta
umum penelitian ilmu perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fikom Unpad di bidang informasi, yang ketiganya dianalisis selama
4

kurun waktu Januari – Desember 2009. Menurut Pendit (2003: 3-9), untuk
mengetahui dinamika perkembangan bidang perpustakaan dan informasi dapat
diperoleh dengan cara mengamati dan menganalisis perkembangan pemikiran
praktisi, ilmuwan, akademisi, maupun penggiat kepustakawanan dan informasi
melalui berbagai penelitian yang mereka hasilkan. Gambaran mengenai topic-topik
yang dikaji serta teori yang banyak digunakan dalam penelitian ilmu perpustakaan
dan informasi ini dapat dijadikan bahan untuk memulai pembicaraan mengenai
epistemology dan paradigm ilmu perpustakaan dan informasi (Pendit, 2003: 8-9).
4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat bantu untuk mengetahui
peta umum penelitian di bidang ilmu informasi dan perpustakaan di Indonesia secara
umum, dan khususnya di JIIP Fikom Unpad. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi
barometer dalam mengukur sejauhmana pengembangan ilmu informasi dan
perpustakaan di Indonesia, baik dalam tataran akademis maupun praktis. Di tataran
akademis, penelitian ini dapat digunakan untuk memetakan sejauhmana arah
penelitian bidang informasi dan perpustakaan di perguruan tinggi. Kemudian, jika
dicermati hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi lembaga tinggi
penyelenggara pendidikan kepustakawanan dan informasi di Indonesia untuk
merumuskan kebijakan seperti untuk menentukan kurikulum pendidikan dan arah
kajian berikutnya. Selain itu, dalam tataran praktis hasil penelitian ini juga dapat
digunakan sebagai salah satu entry point dalam mengkaji pengembangan kajian
keilmuan di tingkat yang lebih luas lagi seperti dalam hal penentuan kebijakan
informasi nasional dan dipergunakan untuk menunjang perumusan arah pembangunan
Negara baik dalam skala regional maupun internasional.
B. Kerangka Pemikiran
White dan McCain dalam Pendit (2003:38) masih belum bisa menjelaskan apa yang
dimaksudkan dengan ilmu informasi dan ilmu perpustakaan, serta apa beda diantara
keduanya. Hawkins (2001) dalam Pendit dalam upayanya memetakan peta ilmu
informasi menggarisbawahi bahwa betapa tidak mudah mendefinisikan ilmu informasi
jika ilmu ini harus dibedakan dari kepustakawanan (librarianship), walaupun beberapa
penulis lainnya sudah berupaya untuk mendefinisikan keduanya. (Pendit, 2003:39).
Saraceviv dalam Pendit, malah menyatakan bahwa keduanya adalah bidang yang berbeda
dengan hubungan antar-disiplin yang kuat (two different fields in strong interdisciplinary
relations). Lebih lanjut Hawkins menjelaskan bahwa untuk memastikan perbedaan antara
keduanya ia merasa perlu memeriksa dan membandingkan klasifikasi subjek yang
digunakan di dalam Library and Information Science Abstract (LISA) dengan yang
digunakan di dalam Information Science Abstracts. (Pendit, 2003:39-40). Hasilnya yakni
Hawkins membuat table pembagian mengenai subjek penelitian kepustakawanan dan
ilmu informasi seperti terlihat dalam table di bawah ini:

5

Tabel 1
Subjek penelitian kepustakawanan dan ilmu informasi
(Hawkins dalam Pendit, 2003:40-41)
Subyek kepustakawanan



















Bahan langka (rare materials)
Bahan non-cetak
Bahan pustaka dan perpustakaan (library
materials).
Bangunan perpustakaan
Bentuk-bentuk mikro
Eksibisi pustaka
Furnitur
Jasa peminjaman
Kearsipan
Kepustakawanan dunia
Manajemen, pendanaan, keuangan
Mobil perpustakaan
Musium
Organisasi perpustakaan
Pemindahan buku
Pengguna
Penggunaan perpustakaan dan
penggunanya
Promosi
Staf perpustakaan

Subyek ilmu informasi












Aspek teknis dari teknologi informasi
Ilmu perilaku
Industri informasi
Intelegensi buatan, sistem pakar
Jenis literatur
Logika fuzzy, dan pencarian fuzzy
Membaca (literacy)
Pangkalan data
Penelitian dasar ilmu informasi
Pengolahan bahasa alamiah
Profesional informasi
Undang-undang dan regulasi

Ilmu perilaku

Kemudian
sesudah membuat table tersebut
dan juga
memeriksa berbagai tulisan dan
ergonomi,
antarmuka
Teknologi komputer
komputer-manusia,
kajian
tentang
ilmu
perpustakaan
dan
informasi
(termasuk
analisis sitasi yang dilakukan
Perangkat keras,
psikologi
lunak,
teknologi
oleh White dan McCain), Hawkins sampai pada kesimpulan umum mengenai peta
penyimpanan, e-mail,
penelitian
ilmu perpustakaan dan informasi seperti terlihat dalam gambar sebagai berikut:
multimedia,
manajemen dokumen,
keamanan sistem,
sistem pakar, Internet,
dsb.

Hukum dan
pemerintahan
Hak cipta,
privacy,
kontrak sosial

Komunikasi
Ujaran, teks,
video,
penyuntingan,
penulisan,
linguistik

Ilmu informasi
Kepustakawanan
Perspektif Gambar
informasi
1
Jenis perpustakaan,
Industri/pasar/pelaku
konsorsium/jaringan,
Peta penelitian
ilmu
perpustakaan
dan
informasi
bisnis informasi
perpustakaan digital,
Organisasi
(Hawkins
dalam Pendit, 2003:40-41)
pendidikan profesi, dsb
pengetahuan
Penerbitan
Ekonomi/pemasaran
informasi
Pembuatan
Statistik
pangkalan data
Bibliometrik,
Sistem informasi
scientometrics,
elektronik
analisis sitasi
Penelusuran
terpasang
Jasa kesiagaan
informasi
Perancangan
Sarana Komunikasi
pangkalan data
Perangkat
Sejarah
jaringan,
telekomunikasi,
Disiplin / subjek lain
perundangan di
Cakupan informasi,
bidang ini
pangkalan data, strategi
penelusuran spesifk
(biologi, kimia,
pendidikan, hukum,

6

Menurut Hawkins, peta di atas menunjukkan kompleksitas dan keragaman topik yang
diakui sebagai topik penelitian ilmu perpustakaan dan informasi. Keadaan seperti ini
tidak akan mengherankan jika kita akui bahwa masalah yang saat ini muncul dan
berkaitan dengan informasi sangatlah banyak dan meluas di segala bidang kehidupan.
Terutama jika pada saat ini dikaitkan dengan pengaruh globalisasi dan perkembangan
teknologi informasi komunikasi (TIK) yang sangat pesat yang menyebabkan ledakan
informasi (information explotions). Era globalisasi dan teknologi informasi juga
berkontribusi terhadap lahirnya konsepsi baru, yakni masyarakat informasi. Topik-topik
yang seingkali dipilih dalam berbagai penelitian seperti tersebut di atas paling tidak
mampu menggambarkan isu-isu apa saja yang menjadi pusat perhatian ilmu perpustakaan
dan informasi selama ini.
C. Obyek dan Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Dengan menggunaan metode ini, penulis mencoba untuk mengkuantifikasi data-data dan
informasi dari obyek penelitian secara lengkap kemudian mendeskripsikan dan
menginterpretasikan objek penelitian apa adanya. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian
secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian
deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji
hipotesis. Sedangkan pengumpulan data penelitian didapatkan melalui dua cara, yakni
melalui kajian dokumen primer (dokumenter) dan dengan melalui studi kepustakaan.
Teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan
penemuan bukti-bukti. Dokumen primer yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian
ini adalah skripsi mahasiswa Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad
yang tercatat di buku induk jurusan maupun yang terdata di pangkalan data (database)
Perpustakaan Fikom Unpad. Hasil penelitian kemudian disajikan dengan menggunakan
7

tabulasi tunggal dalam bentuk tabel maupun grafik dan dianalisis dan dinterpretasikan
menggunakan sejumlah literatur yang terkait (studi pustaka). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh skripsi hasil penelitian mahasiswa tingkat akhir program sarjana (Strata
1 atau S1) Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad yang tercatat selama
beberapa tahun terakhir (2005 – 2009). Populasi tersebut semata diambil atas
pertimbangan kebaruan dan kemutakhiran data. Dari populasi tersebut sebanyak 212
skripsi mahasiswa yang tercatat selama setahun dari bulan Januari – Desember 2010
diambil sebagai sampel penelitian.
D. Hasil Penelitian, Analisa dan Pembahasan
Berdasarkan pemeriksaan beberapa dokumen yang relevan yakni sebanyak 212 skripsi
mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom selama satu tahun dari
bulan Januari – Desember 2010, diperoleh hasil lengkap yang kemudian dikelompokkan
lagi kedalam dua kategorisasi lagi yakni subjek dalam penelitian (skripsi) yang paling
banyak dipilih di bidang perpustakaan, serta subjek penelitian yang paling banyak dipilih
dalam penelitian (skripsi)di bidang informasi. Hasilnya nampak dalam table di bawah ini:

No

Topik Penelitian (Skripsi)
Mahasiswa JIIP Fikom
Unpad

Jumlah Judul
Skripsi Yang
Terkait

Kelompok:
Kepustakawanan /
Ilmu Informasi

Keterangan
(Subjek / Relevansi)

Prosentase

1

Arsip

15

Kepustakawanan

Kearsipan

7,07%

2

Bahan Langka

1

Kepustakawanan

Bahan Langka (rare
materials)

0,47%

3

Bahan Non-Cetak

6

Kepustakawanan

Bahan Non-Cetak

2,83%

4

Pengembangan Koleksi

7

Kepustakawanan

Bahan Pustaka dan
Perpustakaan

3,30%

5

Bangunan dan Interior
Perpustakaan

4

Kepustakawanan

Bangunan
Perpustakaan

1,88%

6

Bibliometrika

1

Ilmu Informasi

Pengolahan Bahasa
Alamiah

0,47%

7

Industri Informasi

12

Ilmu Informasi

Industri Informasi
(library materials)

5,66%

8

Interaksi Manusia –
Komputer

4

Ilmu Informasi

Ilmu Perilaku

1,88%

9,43%

0,94%

9

Jasa Layanan Perpustakaan

20

Kepustakawanan

Manajemen/Organisasi
Perpustakaan, Jasa
Peminjaman, Penggunaan
Perpustakaan

10

Kebijakan Informasi

2

Ilmu Informasi

Undang-undang dan

8

Regulasi

11

Komunikasi Ilmiah

2

Ilmu Informasi

Pengolahan Bahasa
Alamiah / Ilmu
Perilaku / Aspek
Teknis dari TI

12

Literasi

6

Ilmu Informasi

Membaca (literacy)

2,83%

13

Manajemen

6

Kepustakawanan

Manajemen/Organisasi
Perpustakaan

2,83%

14

Marketing Informasi

37

Ilmu Informasi

Industri Informasi
(library materials)

14,45%

15

Musium

3

Kepustakawanan

Musium

1,41%

16

Organisasi Perpustakaan

1

Kepustakawanan

Manajemen/Organisasi
Perpustakaan

0,47%

17

Pengindeksan

2

Ilmu Informasi

Pengolahan Bahasa
Alamiah

0,94%

18

Perilaku Informasi

28

Ilmu Informasi

Ilmu Perilaku,
Penelitian Dasar Ilmu
Informasi

13,20%

2,83%

0,94%

19

Preservasi

6

Kepustakawanan

Bahan Pustaka dan
Perpustakaan / Bentukbentuk Mikro /
Manajemen Perpustakaan

20

Sistem Informasi

2

Ilmu Informasi

Pangkalan Data /
Logika dan Pencarian /
Sistem Pakar

0,94%

21

Teknologi Informasi

33

Ilmu Informasi

Aspek Teknis dari TI

15,56%

22

Temu Kembali Informasi

10

Ilmu Informasi

Logika fuzzy, dan
Pencarian fuzzy

4,71%

23

Undang-undang dan
Regulasi

4

Ilmu Informasi

Undang-undang dan
Regulasi

1,88%

Jumlah

212

100%

Berdasarkan data-data di atas, dapat diketahui bahwa topic yang paling banyak
dipilih oleh mahasiswa dalam penelitian (skripsi) di Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fikom Unpad adalah topic mengenai marketing informasi yakni
sebanyak 37 judul penelitian (atau 14,45% dari keseluruhan). Banyaknya mahasiswa
yang memilih topic marketing informasi sebagai topic penelitian mereka seiring
dengan banyaknya mahasiswa program sarjana di Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fikom yang memilih konsentrasi Marketing Informasi. Hal demikian
dapat dimaklumi karena mahasiswa dianjurkan untuk memilih topic yang sesuai
dengan konsentrasi yang mereka pilih. Kebijakan tersebut tidak mengikat, namun
banyak mahasiswa yang mengikuti saran/anjuran yang tidak mengikat tersebut,
9

walaupun beberapa diantara mahasiswa konsentrasi tertentu lebih suka memilih topic
lain di luar konsentrasinya. Dengan kata lain, topic di bidang informasi menjadi
pilihan penelitian sebagian besar mahasiswa.
Adapun rincian topic penelitian yang paling banyak dipilih mahasiswa di
bidang informasi lima besar teratas berturut-turut diantaranya: topic mengenai
marketing informasi (37 judul / 14,45%); mengenai teknologi informasi (33 judul /
15,56%); topic mengenai perilaku informasi (sebanyak 28 judul penelitian / 13,20%);
topic mengenai temu kembali informasi / information retrieval systems – IRS (10
judul / 4,71%); serta topic mengenai literasi (6 judul / 2,83%). Kajian bidang
informasi yang banyak dipilih mahasiswa dalam penelitian mereka mungkin
disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di
tanah air. Namun hal tersebut memerlukan kajian/penelitian lebih lanjut, terutama
mengenai sejauhmana pengaruh kehadiran TIK terhadap pilihan topic penelitian
mahasiswa, serta teknologi yang mana (seperti apa) yang mempengaruhi mereka.
Lebih menarik lagi jika aspek sosialbudaya dan psikologis menjadi titik tolak
kajiannya.

Kemudian, topic di bidang perpustakaan yang paling banyak dipilih oleh
mahasiswa dalam penelitian (skripsi) di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Fikom Unpad adalah topic mengenai jasa layanan perpustakaan, yakni sebanyak 20
judul penelitian atau sebesar 9,43%. Adapun rincian topic penelitian di bidang
perpustakaan yang paling banyak dipilih mahasiswa peringkat lima teratas adalah:
topic mengenai jasa layanan perpustakaan (20 judul / 9,43%); topic mengenai
arsip/kearsipan (sebanyak 15 judul / 7,07%); topic mengenai pengembangan koleksi
(7 judul / 3,30%); serta topic mengenai bahan non-cetak, manajemen dan preservasi
(sebanyak 6 judul atau sebesar 2,83%). Data tersebut menunjukkan bahwa kajian
kepustakawanan seperti jasa layanan perpustakaan masih diminati mahasiswa untuk
dijadikan topic penelitian mereka. Topic mengenai jasa layanan perpustakaan ini
biasanya banyak dikaitkan dengan aspek teknologi maupun era informasi yang saat
ini sedang berkembang pesat. Kajian mahasiswa terkait topic tersebut biasanya tidak
jauh-jauh dari permasalahan ragam dan kualitas layanan perpustakaan maupun unit
informasi lainnya sesudah hadirnya TIK di perpustakaan atau unit informasi. Kajian
lainnya biasanya dikaitkan dengan kepuasan pengguna terhadap layanan yang
diberikan oleh berbagai unit informasi tersebut.
Kemudian dengan mengikuti cara Hawkins dalam memetakan ilmu informasi
dan perpustakaan, peneliti lalu membuat gambaran umum mengenai peta penelitian
ilmu perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom
Unpad. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Kepustakawanan:
Lainnya:
jasa layanan
perpustakaan
teknologi /
arsip/kearsipan
computer,
hokum/
pengembangan
dan pemerintahan,
koleksi / bahan
komunikasi,
sarana
non-cetak,dan
komunikasi,
manajemen
dan
disiplin lain.
preservasi

Ilmu Informasi:
teknologi
informasi /
perilaku
informasi / temu
kembali
informasi /
literasi

Ilmu Perilaku:

Statistik:
ergonomic,
bibliometrik,
scientometrics,
antarmuka,
analisis sitasi,
computerdll.
manusia,
psikologi, dll.

10

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian di bidang
perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom
Unpad masih diwarnai oleh beberapa subjek saja, seperti subjek di bidang
kepustakawanan, ilmu informasi, ilmu perilaku, serta statistic dan bidang lainnya.
Masih terdapat beberapa subjek atau topic penelitian mahasiswa yang seharusnya
dibuatkan dalam kategorisasi tersendiri. Terlebih jika mengingat bahwa terdapat
empat konsentrasi utama di jurusan tersebut, yakni: konsentrasi marketing informasi,
konsentrasi dokumentasi dan kearsipan, konsentrasi sumber daya informasi, serta
konsentrasi manajemen kelembagaan perpustakaan/informasi. Sehingga menurut
hemat penulis, perlu dibuat peta subjek penelitian yang lebih akomodatif lagi dengan
memasukkan beberapa subjek/kelompok kajian tersendiri, seperti subjek/kelompok
kajian bidang dokumentasi, kearsipan, permusiuman, secara tersendiri selain bidang
yang sudah ada seperti bidang informasi dan perpustakaan. Sehingga peta subjek
penelitian sederhana yang menurut hemat penulis lebih akomodatif yakni sebagai
berikut:

Bidang /Subjek/Topik/Kajian
Bidang/Subjek/
Topik/Kajian
Permusiuman

Informasi dan Perpustakaan

Bidang/Subjek/
Topik/Kajian
Kearsipan

Bidang/Subjek/
Topik/Kajian
Dokumentasi

11

Masih banyaknya bidang kajian yang dipilih mahasiswa sebagai topic
penelitian diluar kedua kajian yang sudah ada (ilmu kepustakawanan dan informasi)
menandakan dinamika perkembangan pemikiran di kalangan mahasiswa. Bahkan
sampai dengan saat ini masih terdapat beberapa akademisi dan praktisi yang masih
mempertentangkan konsepsi antara ilmu perpustakaan dengan ilmu yang lainnya
yang masih serumpun seperti ilmu informasi, konsepsi mengenai dokumentasi,
konsepsi mengenai kearsipan, serta bidang permuseuman. Banyak diantaranya yang
mencoba memilah dan membedakan kelima bidang tersebut, namun ada juga
diantaranya yang malah mencoba untuk menggabungkannya kedalam satu wadah
keilmuan (satu bidang ilmu) besar yakni bidang ilmu perpustakaan dan informasi.
Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa beberapa kalangan
masih mempertentangkan antara bidang kearsipan dan bidang kepustakawanan. Hal
ini terbukti dari kebijakan beberapa pemerintah daerah dan pemerintah propinsi yang
menggabungkan Kantor atau Badan Arsip Daerah dengan Kantor atau Badan
Perpustakaan Daerah seperti yang terjadi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Bandung. Badan Arsip Daerah (Barsipda) dan Badan Perpustakaan Daerah
(Bapusda) yang semula mandiri, memiliki kantor dan struktur organisasi sendirisendiri pada saat ini dilebur dan digabung menjadi satu lembaga bernama Bapusipda.
Kebijakan yang berbeda diambil oleh beberapa pemerintah daerah (Pemda) lainnya
yang tetap memisahkan kedua lembaga tersebut di atas. Beragamnya kebijakan terkait
perbedaan persepsi diantara beberapa Pemda apakah lembaga (badan) kearsipan dan
badan perpustakaan seharusnya dipisahkan atau digabungkan menggambarkan
konsepsi yang berbeda mengenai pemahaman terhadap arti serta ruang lingkup antara
bidang kearsipan dengan bidang kepustakawanan.
E. Kesimpulan
1. Subyek atau topik penelitian (skripsi) di bidang perpustakaan yang paling banyak
dipilih mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad adalah
topic mengenai marketing informasi.
2. Subyek atau topik penelitian (skripsi) di bidang informasi yang paling banyak dipilih
mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad adalah topic
mengenai jasa layanan perpustakaan.
3. Gambaran umum mengenai peta penelitian ilmu perpustakaan dan informasi di
Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad yakni masih didominasi oleh
subjek penelitian di bidang informasi. Perlu adanya pemetaan lebih lanjut terkait
banyaknya bidang lain di luar kepustakawanan yang mewarnai topic penelitian
mahasiswa seperti topic mengenai kearsipan, dokumentasi, maupun permusiuman.
Penegasan peta kajian ini akan memberikan ciri atau warna khas yang ditawarkan oleh
Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan kepada masyarakat yang ingin mengenyam
pendidikan di Fikom Unpad.

12

F. Daftar Pustaka
Pendit, Putu Laxman. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Sebuah
Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI.
Pendit, Putu Laxman. 2009. Apa Yang Selama Ini Dikaji Ilmu Perpustakaan dan
Informasi. Makalah Sebagai Bahan Diskusi Dengan Pengajar Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fikom Unpad Bandung.
Bahan Bacaan Lain:
_____ Buku Induk Judul Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fikom Unpad
Tahun 2009.
_____ Buku Panduan SNMPTN Tahun 2008 dan 2009. Website Dikti dan Panitia
SNMPTN, www.snmptn.ac.id dan www.dikti.go.id/snmptn tanggal akses 15
Januari 2010.

13