Sesi 10-11 Transaksi Ekspor Impor Menggunakan Letter of Credit

BISNIS INTERNASIONAL

DIDI SUPARDI, SE.MM
FAKULTAS EKONOMI
USB – YPKP
2014/2015

BISNIS
INTERNASIONAL
DIDI
SUPARDI,SE.MM

Satuan Acuan Perkuliahan
MK. : Bisnis Internasional
(Seri Perdagangan Internasional / Ekspor Impor )
3 SKS
Sesi 1-2

Gambaran Umum Bisnis Internasional
Paradigma Dunia & Bisnis
Globalisasi

Partisipasi dan Perkembangan Bisnis

Sesi 3 Aktivitas Utama Bisnis Internasional
Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional
Sesi 4 Memasarkan Secara Internasional
Sesi 5-6

Perdagangan Internasional ( Ekspor Impor )
Penyerahan Barang Versus Pembayaran
Cara / Metode Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional ( Ekspor Impor )
UJIAN TENGAH SEMESTER

Sesi 8 Ekspor
Beberapa Hal Tentang Ekspor
Alasan Ekspor
Fasilitas Perbankan Internasional Dalam Bidang Ekspor
Kepabeanan ( Ekspor )
Sesi 9 Impor
Beberapa Hal Tentang Impor
Alasan Impor

Fasilitas Perbankan Internasional Dalam Bidang Impor
Kepabeanan ( Impor )
Sesi 10-11
Transaksi Ekspor Impor Menggunakan Letter of Credit
Dokumen Ekspor Impor
Sesi 12 Checking Dokumen Ekspor Impor
UJIAN AKHIR SEMESTER

Sesi 1

GAMBARAN UMUM
BISNIS INTERNASIONAL

PARADIGMA DUNIA










Dunia senantiasa berubah
Bisnis beroperasi “Satu dunia satu pasar , Produk pada dasarnya sama dan merk sama
diseluruh pasar dunia – terpusat di Triad Power ( Eropa, AS, Asia / Jepang ).
Konvergensi : Satu Pasar, Rasa., Selera / kebiasaan dan Kebutuhan Masyarakat Dunia
PARADIGMA DUNIA BISNIS
Keterbukaan adalah ciri era globalisasi, dan pasar bebas merupakan contoh masyarakat terbuka
dalam bidang ekonomi.
Mobilitas, keserentakan, pencarian jalan bebas hambatan dan kemajemukan menandai
berlakunya era globalisasi ekonomi.
Paradigma Dunia Bisnis (Era Global ) – faktor integritas dikedepankan disamping upaya
untuk pencapaian pertumbuhan yang lebih baik mengenai profitabilitas dan aset.
Dalam Paradigma Lama – tujuan usaha : ingin cepat kaya - ditempuh melalui jalaan pintas.



 Mobilitas





Modal
Tenaga Kerja / SDM
Transfer Informasi berkecepatan tinggi
antar Negara, melalui media global,
komputer dan telekomunikasi





 Pencarian jalan bebas hambatan



Pembentukan Blok-blok
Ekonomi
Khususnya dalam dunia bisnis,

seperti : Monopoli dan
Restriksi Dalam Perdag. Int’l
( Tarif dan Non Tarif : Quota
dan Subsidi)

Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi
dan Transportasi, memungkinkan setiap perubahan di
Negara maju secara serentak diikuti oleh Negara-negara
lain.
Produk / Jasa dipasarkan dalam waktu hampir bersamaan.





Keserentakan

Kemajemukan

Bisnis sangat turbulens

Pengambilan keputusan tidak lagi Sentralisasi
( sudah tidak efektif lagi ), tetapi Desentralisasi
guna merespon secara cepat setiap perubahan.

Bisnis Int’l vs Bisnis Domestik

 Bisnis internasional :
o Perusahaan Internasional beroperasi melewati batas-batas negara
o Berurusan dengan kekuatan tiga jenis lingkungan : Lingk. domestik,

lingk luar negeri dan lingk. internasional.

 Bisnis Domestik :
o Perusahaan beroperasi di dalam batas-batas sebuah negara ( dalam

negeri )
o Berurusan hanya dengan lingkungan domestik
Tetapi kini di era pasar global perusahaan domestik tetap akan
berhadapan juga dengan kekuatan-kekuatan lingkungan asing /
internasional seperti bersaing dengan produk-produk impor atau

berhadapan dengan pesaing-pesaing luar negeri yang mendirikan
operasi-operasi di dalam negeri .

FAKTOR PENDORONG GLOBALISASI
POLITIS

BIAYA

PASAR

GLOBALISA
SI

PERSAINGAN

FAKTOR LAIN



REVOLUSI TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI

GLOBALISASI PASAR FINANSIAL

 POLITIS
(Government )

 TEKNOLOGI

 Kesepakatan
Perdag
Preferensial
:
NAFTA,
UNI
EROPA, Asean –
mengelompokan
beberapa
negara
menjadi
sebuah
pasar

tunggal.
Peluang ekspor dan
peluang
produksi
bagi negara-negara
di wilayah tsb.
 Borderless
,
privatisasi
dan
Pembukaan
perekonomian
mereka
thdp
persaingan global

o Memungkinkan
aliran gagasan dan
informasi
yg

meningkat melewati
batas-batas negara.
o Memungkinkan
para
pelanggan
mempelajari
barang-barang LN.
Misal : sistem TV
kabel,
network
global, internet &
komputerisasi
jaringan, konferensi
video
melaluii
internet, komunikasi
melalui internet, dll.

(Hi-Tech )




PASAR

• Pasar DN telah
jenuh.
• Konvergensi pasar
merupakan
satu pasar karena
selera da gaya
hiduip pelanggan
yang diakibatkan
oleh
pemakaian
merk global dan
mobilitas
penduduk
/
wisatawan.



BIAYA

 Economies
of
Scale – untuk
memperoleh
biaya per unit
rendah terutama
biaya
pengembangan
produksi
dan
persediaan.
 Menempatkan
produksi
di
negara-negara
dimana
faktor
produksi
lebih
rendah.
“Globalisasi lini-lini
produk & produksi
membantu
mengurangi biaya
dgn economies of
scale.”

 PERSAINGAN
 Meningkatnya
persaingan global.
 New comers dari
negara-negara
berkembang
terutama
untuk
produk permobilan
dan elektronik.
 Pembukaan pasarpasar baru
 Mqendirikan pabrikpabrik di kelompok

kelompok
perdagangan
yg
secara komparatif
lebih besar : contoh
Uni Eropa, NAFTA,
Asean , Mercosur.






FAKTOR PENDORONG LAIN GLOBALISASI

Globalisasi Pasar Finansial
Unborderless World ( Ohmae 1991 ) – perekonomian maju dengan pesat
tidak ada lagi batas yang yang jelas antara negara. ( tidak adanya batasd
negara )
Lahirnya out sourching concept

 Globalisasi dan Teknologi

Mendorong seleksi alamiah yang mengarah kepada yang kuat yang bertahan.
Ditandai :







Buyer’s Market.
Skala produksi bukan massal.
Unborderless ( tidak adanya batasan negara wilayah )
Teknologi dengan cepat dapat dikuasai dan ditiru.
Skala ekonomi menonjol ( untuk kemampuan bersaing )
Konsumen peka terhadap harga dan nilai ( nilai tambah ).

DAMPAK GLOBALISASI EKONOMI





CUSTOMER

Fokus pada pelanggan
Pelanggan pegang kendali
 Buyer’s market
Mass customization

o
o
o



COMPETITON

Persaingan global meningkat dan bervariasi
Profitabilitas menurun karena cost meningkat
From live and let live to live and let die.

CHANGE

• Perubahan menjadi berubah
• Tingkat perubahan menjadi meningkat dengan
pesat, serentak, konstan, radikal dan pervasive.
• Perubahan merupakan suatu kegiatan /
perbaikan yang kontinyu dan merupakan bentuk
yang konstan

 Dasar Pertimbangan Memasuki Pasar Global















Produk memiliki daya tarik tertentu
Memiliki Bahan Baku
Produk dibutuhkan
Memanfaatkan Kemajuan Tekonologi
Memanfaatkan Regulasi Ekspor
Komitmen Manajemen Untuk Terjun Ke Pasar Global
Ada Ancaman Kehilangan Pasar Di DN – diserbu produk asing
Over Produksi – Kelebihan Kapasitas
Produk Telah Jenuh Di Pasar DN
Menghindari Resesi / Krisis Eknomi DN
Meningkatkan Keuntungan
Membuka pasar-pasar baru
Memperluas net work, dan atau melakukan aliansi strategis
Dan lain-lainnya

 STRATEGI GLOBAL dan KEUNTUNGAN

Strategi Global :




Core Bisnis di DN harus kuat
Go Internasional – ekspansi ke berbagai negara
Masuk dulu ke satu negara / lebih, setelah itu dibuat strategi khusus ( Global ) untuk memanage
ke banyak negara / seluruh negara.

Keuntungan Strategi Global





Skala Ekonomi ( Economic of Scale ) – Cost Rendah per unit
Improve Quality
Dapat Mengubah Selera Konsumen Yg Berlaku Secara Int’l
Meningkatkan Daya Saing : Kualitas, Harga, Pasar & Pemasaran , Net Work

Sesi 2
PARTISIPASI & PERKEMBANGAN BISNIS
Domestik

Beroperadsi di dalam satu wilayah / batas-batas sebuah negara.
Dalam praktiknya tidak bisa bebas dari pengaruh lingkungan
asing dan internasional.

Internasional ( 1600 an )
( istilah lain LN )







Multinasional ( 1960 an )

o
o
o

Beroperasi melewati batas-batas negara, atau
Operasi-operasi domestik didalam sebuah negara asing .
Tidak berupaya untuk memasuki semua negara untuk
produk yang sama .
Berurusan dengan 3 jenis lingkungan (domestik, LN & Int’l)
1700 an – 1920 an:
Perusahaan Inggris , Belanda dan AS - mendirikan kantor –
kantor cabang, pabrik / pemanufakturan dan Perakitan serta
investasi langsung di LN
Kegiatan bisnisnya bersifat internasional - di beberapa
negara ( kantor cabang dan produksi )
Investasi langsung dan atau akuisisi.
Kontrol perusahaan dilakukan oleh perusahaan induk
( Holding Company ).

o
o
o

Global ( 1980 an )

Tujuan / Motif MNC : ekspansi verrtikal &
horisontal
Ekspansi Vertikal : pendirian cabang di LN
hasilnya sebagai input untuk di proses
lebih lanjut oleh perush induk,
Ekspansi Horisontal : pendirian cabang di
LN kegiatannya hampir sama dengan
perusahaan induknya.

Memperlakukan dunia sebagai satu pasar
Produk Global
 Produk standar dengan variasi lokal –
mencari persamaan-persamaan ( bukan
perbedaan diantara pasar ).
 Berusaha mengubah selera konsumen
secara internasional : Pizza Hart, TC Visa .
 Berusaha kehadirannya di pasar-pasar
kunci.

Sesi 5
Bisnis Internasional

AKTIVITAS UTAMA BISNIS INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PEMBANGUNAN EKONOMI

INVESTASI LANGSUNG LN

 Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional
Merkantilisme :



Berakhir 1700 an
Merupakan suatu falsafah ekonomi berdasarkan keyakinan bahwa :
- Kemakmuran sebuah negara bergantung pada harta yang terakumulasi - biasanya emas
dan perak ( logam-logam berharga ).
- Untuk meningkatkan kemakmuran, kebijaksanaan pemerintah hendaknya meningkatkan
ekspor dan mengurangi impor.
oTindakan untuk menciptakan surplus perdagangan :

-

Untuk meningkatkan ekspor barang & jasa – biasanya pemerintah memberikan subsidi
kepada eksportir..
Untuk mengurangi impor – biasanya dengan mengenakan larangan-larangan impor
berupa bea masuk ( tarif dan non tarif ).

 Beberapa Teori Perdagangan Internasional

 Teori Factor Endowment
Eli Heckscher(1919) - Ohlin (1933)


Perbedaan – perbedaan internasional dan inter regional dalam biaya produksi timbul karena
perbedaan-perbedaan dalam pasokan faktor-faktor produksi



Negara meng-ekspor produk – produk yang memerlukan sejumlah besar faktor produksi yang
berlimpah, dan meng-impor produk-produk yang memerlukan sejumlah faktor produksi mereka
yang langka.



Barang-barang yang memerlukan sejumlah faktor -faktor produksi yang berlimpah jadi lebih
murah, akan memperendah biaya produksi , sehingga memungkinkan untuk dijual dengan harga
lebih murah di asar-pasar internasional.

 Terori Keunggulan Komparatif

(Competitive Advantage )
Suatu negara akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif
tinggi,dan akan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah.
Contoh :
Jepang
Keunggulan komparatifnya pada padat modal – sehingga Jepang meng-ekspor
produk yang sangat padat modal.
Korea & Taiwan :
Didukung dengan SDM yang relative tinggi – menggantikan posisi Jepang dalam
meng-ekspor produk yang relative padat modal.

 Beberapa Teori Perdagangan Internasional
 Teori Keunggulan Absolut (Adam Smith,th1776)




Kemampuan suatu bangsa untuk memproduksi suatu barang dengan jumlah input yang sama
menghasilkan lebih banyak dari pada negara lain (suatu bangsa dapat membeli dari bangsa lain
maupun menjual hasil yang berlebih)
Negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang-barang yang dapat diproduksinya
secara lebih efisien untuk memiliki suatu keunggulan absolut baik alamiah maupun yang
diperoleh).

 Teori Keunggulan Komparatif ( David Ricardo )
Suatu negara yang memiliki kelemahan absolut dalam memproduksi dua barang dibanding
negara lain namun memiliki suatu keunggulan komparatif atau relatif dalam memproduksi barang
dimana kelemahan absolutnya berkurang,masih dapat berdagang dengan negara lain

 Teori Keunggulan Kompetitif
(Michael Porter 1990)
Empat jenis variable akan mempunyai dampak atas kemampuan perusahaan local di suatu
negara untuk menggunakan sumber-sumber negara itu guna memperoleh keunggulan komparatif.
1.
2.
3.
4.

Kondisi-kondisi permintaan –sifat dasar dari permintaan domestic
Kondisi-kondisi faktor-level dan komposis faktor produksi
Industri-industri terkait dan pendukung- para pemasok dan jasa dukungan industri.
Strategi struktur dan persaingan perusahaan –perusahaan persaingan domestic.

 Sesi 4
Memasarkan Secara Internasional
Pemasaran Internasional
Merupakan kegiatan pemasaran melalui pertukaran melintasi batas-batas negara
untuk pemuasan dan keinginan manusia ( pasar manca negara).
Pemasaran Internasional versus Pemasaran Domestik
o
o
o

Sifat dasar pemasaran tidak berubah dari pemasaran domestik ke pemasaran internasional, tetapi pemasaran di
luar batas negara memunculkan masalah-masalah khusus.
Pemasaran Internasional berhadapan dengan lebih dari satu jenis lingkungan secara simultan : lingkungan
domestik, luar negeri dan internasional .
Keputusan Pemasaran ( Bauran Pemasaran ) dibuat berbeda / disesuaikan dengan dimana pemasaran
dijalankankan ( misal : di AS, Perancis, Meksiko dsb )

Dalam pemasaran secara internasional ( global ) lebih menekankan pada :

Konfigurasi global dari aktivitas pemasaran, misalnya pengembangan produk baru, iklan, promosi penjualan,
seleksi saluran distribusi, riset pemasaran dan fungsi-fungsi lainnya.

Koordinasi global dari aktivitas pemasaran dari negara-negara yang berbeda.untuk mefraih keunggulan
kompetitif.

Keterkaitan dari aktivitas pemasaran dengan aktivitas lain.

 Keputusan Pemasaran Domestik :
Dibuat setelah mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal. ( domestik )


Faktor-faktor Lingkungan Internal ( Internal Environment Factors ) :
•Tujuan perusahaan
•Struktur Organisasi perusahaan
•Strategi
•Komitmen dan Ketersediaan sumber daya.



Faktor-faktor Lingkungan Eksternal ( External Environment Factors ) :
o
Persaingan
o
Perubahan teknologi
o
Iklim ekonomi
o
Pengaruh Politik
o
Perubahan Sosial dan Budaya
o
Persyaratan Hukum Terrkait
o
Standar Etika Bisnis yang belaku
o
Konsumerisme, dan
o
Perubahan-perubahan saluran pemasaran

Faktor-faktor Lingkungan Internal dan eksternal yang dihadapi Perusahaan-perusahaan yang
beroperasi di LN pada dasarnya adalah sama seperti halnya yang dihadapi secara domestk,
tetapi dalam perspektif lingkungan yang berbeda ( secara keseluruhan )
Lingkungan bisnis amat sangat bervariasi , misalnya :

Kondisi ekonomi antara negara berbeda .

Undang-undang antimonopoli berbeda. di AS jauh lebih berat dari Jepang.

AS memiliki sistem politik dua partai. Indonesia banyak partai.

Di AS dan negara-negara barat : kaum wanita lebih domnan / memiliki peran dalam
pengambilan keputusan yang penting bagi konsumen, sedangkan di Timur Terngah dan
Indonesia tidak demikian.

Strategi Memasuki Pasar Luar Negeri

1. Ekspor

2. Manajemen Kontrak
( Contractual Agreements )

4. Pabrikasi
(Manufacturing)

3. Usaha Bersama
( Joint Venture )

1 EKSPOR






 Ekspor Langsung :
Dilakukan oleh perusahaan yang
memproduksi.
Divisi Ekspor .
Mendirikan kantor cabang di LN
Mengirim Wiraniaga ke LN untuk
membuka peluang bisnis.
Menunjuk Agent / Distributors di LN ( atas
nama perusahaan )






 Ekspor Tidak Langsung :
Dilakukan oleh perusahaan lain sebagai
perantara.
Trading Company .
Mengatas-namakan beberapa produsen (
Co-operative Organization)
Export Management Company mengelola ekspor dengan imbalan fee.
Menunjuk Agent / Distributors di LN
( berdiri sendiri )

o Perusahaan bisa meminimalkan risiko bisnis ekspor - dengan melakukan kesepakatan
dagang secara internasionmal dengan mengekspor produk-produk sesuai
perkembangan permintaan pasar LN.
o Ekspor membutuhkan modal minimal dan mudah dilakukan.
o Ekspor merupakan cara terbaik untuk memperoleh pengalaman internasional

2. PERJANJIAN KONTRAK :
 Perjanjian pemberian lisensi Paten ( Patent Licencing Agreement )- didasarkan atas biaya tetap

atau royalty dan pelatihan manajerial.
 Operasi Turnkey ( Turnkey Operation ) - didasarkan atas biaya tetap atau pengaturan-pengaturan

biaya plus dan biaya pembangunan pabrik, pelatihan personil dan proses produksi awal.
 Perjanjian Ko-produksi (Co-production Agreement ) : perjanjian ini umumnya berlangsung di

negara-negara sosialis - dimana pabrik-pabrik dibangun dan dibayar dengan sebagian dari hasil
produksi..
 Kontrak Manajemen ( Management Contract ) : kontrak ini dilakukan secara luas di Timur

Tengah. Perusahaan Multinasional mensyaratkan menyediakan tenaga ahli untuk
mengoperasikan perusahaan sampai tenaga kerja lokal mampu mengelola bisnis secara
independen.
 Pemberian Lisensi ( Licencing ) : menyediakan aset tak berwujud dengan biaya tetap atas

seperti : paten, rahasia dagang ( trade screts ) , keahlian, trademarks dan nama perusahaan
pada perusahaan asing sebagai pembayaran atas royalti atau pelatihan manajemen

2. Manajemen Kontrak
A. Perjanjian Lisensi




Pemberian hak untuk menggunakan Proses Manufakturing, Trade Mark, Paternt, Trade
Screet dan prosedur pemasaran yang mengandung jenis pembayaran atau Royalti.
Royalti berkisar antara 2 – 5 % dari penjualan selama kontrak ( 5 – 7 tahun, dan dapat
diperpanjang)
Dapat meminimalisir pembajakan yang tanpa membayar royalti.

LICENSOR
(Penjual Lisensi )

KONTRA
K

LICENSEE
( Pembeli Lisensi )

Contoh :
o Texas Electronic – memberikan lisensi untuk produk-produk tertentu kepada Samsung Korea
o Piere Cardin ( industri mode ) – memberikan lisensi tersebar di seluruh dunia ( 840 lisensi )
o Cosmopolitan ( industri majalah) – memberikan lisensi untuk terbitan-terbitan majalan LN dalam
bahasa setempat di > 12 negara; Majalah Playboy 10 negara dan Penthouse 6 negara.

 Keuntungan dan Kerugian Pemberian Lisensi ( PL )

Beberapa Keuntungan PL





PL - dibutuhkan sedikit modal, dan merupakan jalan
masuk yang cepat dan mudah ke pasar LN. (tanpa
melakukan suatu investasi dalam fasilitas produksi)
PL - Salah satu cara untuk mencapai pasar sasaran
PL - memperpanjang usia produk pada PLC – Tahap
Kedewasaan.
PL Alternatif yang baik untuk produksi
dan
pemasaran mancanegara dalam lingkungan dimana
terjadi inflasi , kelangkaaan
tenaga terlatih,
meningkatnya aturan
dan batasan pemerintah
domestik dan asing, dan persaingan internasional
yang sangat ketat.

Beberapa Kerugian PL
o Untuk menarik penerima lisensi, perusahaan harus
menggunakan teknologi, nama dagang, dan
perusahaan yang berbeda atau nama merk yang
menarik para pengguna potensial dari LN.
o PL – tidak memiliki pengawasan terhadap produksi
dan pemasaran yang dilakukan penerima PL.
o Royalti PL - tidak berarti dbandingkan dengan
potensi investasi ekuitas. Tingkat royalti jarang
melibihi 5 % dari penjualan kotor karena batasan
pemerintah.

B. Franchise ( Waralaba )
 Royalti PL dijamin dan bersifat periodik,
sedangkan pendapatan lain dari investasi
berfluktuasi dan riskan.
 Perusahaan
domestik
bisa
meraih
keuntungan dari pengembangan produk di LN
tanpa biaya penelitian melalui umpan balik
teknis.
 Ketika ekspor tidak lagi menguntungkan
karena
persaingan
semakin
ketat,
PLmerupakan alternatif.
 PL - dapat mengatasi biaya transportasi
tinggi yg membuat produk ekspor tidak
kompetitif di pasar sasaran.
 PL – memberikan kekebalan
terhadap
pengambilalihan.
 Mendapat Royalti atas produik yang dibuat
sesuai lisensi.
 Mengurangi persaingan terutama dengan
importir.

o PL – bisa saja
kehilangan minat untuk
memperbaharui kontrak jika pemberi lisensi
tidak mempertahankan teknologi dan inovasi
baru..
o Berbahaya menciptakan persaingan di pasar
ketiga, atau bahkan pasar sendiri, jika
penerima
lisensi
melanggar
perjanjian
teritorial. Membawa masalah ini ke pengadilan
akan menelan biaya besar dan waktu dan
dewan peradilan internasional belum ada.

Suatu bentuk pemberian lisensi dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak
dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan suatu usaha tertentu dibawah nama
yang dibentuk sesuai dengan aturan-aturan tertentu.
Ada 2 pihak yg terlibat dalam hubungan bisnis Franchise : Pemberi Waralaba atau
Pewaralaba ( Franchisor ) – pemilik merek dagang ( trade mark ) dan sistem bisnis yg
teruji ( a proven system business ). Kewajiban : melakukan bimbingan manajemen,
pemasaran, dsb. Kepada terwaralaba selama keduanya terikat kontak ( franchise
agreement ).
Sedangkan terwaralaba adalah perusahaan atau perorangan yg diberikan hak merek
dagang dan sistem untuk kurun waktu tertentu.bisnis. Kewajiban terwaralaba adalah
wajib membayar sejumlah biaya yang disebut franchise fee dan royalty fee.

Franchisor
( Pewaralaba )

Kontrak
Perjanjian

Franchisee
( Terwaralaba )







Perusahaan Pemilik Merek Dagang
Memberikan bimbingan, jasa
manajemen, pemasaran , bantuan
teknis dsb.
Mendapat Fee Franchise & Fee Royalti
Franchising merupakan sistem bisnis /
operasi paket produk.




Penerima Lisensi diberi hak unrtuk
menggunakan merek dagang dan
sistem bisnisnya untuk kurun waktu
tertentu. Hak itu disebut Waralaba.
Perlu Modal, Manajemen dan Pasar.
Bayar Fee Franchise : harga sewa
merk, penggunaan sistem bisnis,
training
awal,
bantuan
teknis,
pemasaran dsb. Hanya 1 x bayar Up
Front ( dimuka )

Lanjutan
Franchisee ……





Bayar Royalti Fee : biaya
untuk Franchisor
dalam
rangka
supervisi
dan
pembinaan.
Besar fee antara 2 – 5 %
dibayar tiap minggu atau bulan
sesuai kesepakatan.

3. PABRIKASI / PEMANUFAKTURAN DI LN
A. Cabang / Pabrik Baru Yang dimiliki secara keseluuhan.




Mendirikan Cabang / Pabrik Baru
Mengambil alih sebuah perusahaan yang sedang berjalan, atau
Membeli distributornya – yang berarti memperoleh jaringan distribusi yang akrab dengan
produknya. Fasilitas-fasilitas produksi tetap harus dibangun.

Usaha Bersama ( Joint Venture )



Merupakan kemitraan / partnership antara investor asing dengan investor lokal untuk menciptakan
bisnis setempat, atau



Merupakan usaha kerjasama diantara dua atau lebih perusahaan / organisasi yang berbagi
kepentingan bersama dalam suatu usaha atau kegiatan bisnis.



Merupakan juga bentuk persetujuan daganng / bisnis bilateral atau perjanjian perdagangan
preferensial lainnya.
Contoh : Eastman Kodak ( dengan mengeliminasi kata Kodak ) dari nama-cabangnya di LN
dengan kepemilikan 100 % di Venezuela (menjadi Foto Inter Americana), Meksiko, Chili,
Peru dan Kolumbia.

4. USAHA BERSAMA
 Alasan / Pertimbangan Usaha Bersama







Mencari peluang pasar ( baru ) – karena industri di DN sudah jenuh.
Mencari kesepakatan …..
Menguasai bahan mentah lebih dulu
Berbagi risiko
Mengembangkan bisnis ekspor
Menjual teknologi

 Karakteristik Usaha Bersama :
 Berbagi modal dan risiko
 Bersifat insidental dan meruoakan bentuk umum kedua untuk masuk ke pasar






mancanegara setelah ekspor.
Usaha menggalang kekuatan teknis / bisnis.
Saling menguntungkan ( mutual enterprise ) - biasanya 49 % asing : 51 % lokal
Kedua belah pihak sama-sama saling memliki dan mengawasi.
Sebagai sarana untuk menerobos hambatan perdagangan di host country –
misalnya dalam hal pembatasan quota, pengurangan pajak impor atas produk
Dapat menghambat laju pesaing potensial.

4. Pabrikasi / Manufacturing di LN


Bentuk Investasi Langsung ( membangun pabrik / manufakturing atau mendirikan cabang perakitan)
- dibutuhkan modal besar.



Risiko tinggi karena berubah-ubahnya kondisi ekonomi, sosial, politik dunia, termasuk bencana
musibah di host country.










Investasi Langsung di LN :
Kepemilikan cabang penuh oleh perusahaan induknya
Kepemilikan saham
Ikut dalam kontrol manajemen
Tujuan :
Untuk memanfaatkan keunggulan kompetitif dengan menempatkan produksi di LN di negara yang
palingh efisien.
Menciptakan jejaring kantor / bisnis – untuk penelitian, produksi komponen, perakitan dan distribusi.
Memenuhi kebutuhan konsumsi loka di host country – kini kurang populer

 Investasi Tidak Langsung di LN

( Investasi Portofolio )
 Pembelian saham-saham dan obligasi di pasar modal inetrnasional
 Tujuan utama mencari laba agtas dana yang ditanamkan
 Investor tidak berkaitan langsung dengan pengendalian perusahaan.

5 Faktor Yang Harus Ditelaah
Dalam Memasuki Pasar Luar Negeri :
 Karakteristik produk
 Lingkungan makro eksternal pasar

- terutama faktor ekonomi politik dan
karakteristik permintaan dan pola pembelian dari pelanggan potensial.
 Posisi kompetitif perusahaan. – berdasarkan PLC dan berbagi kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
 .Pertimbangan penganggaran modal termasuk biaya dan ketersediaan sumber
daya.
 Persepsi korporat internal - yang mempengaruhi pemilihan informasi jarak fisik
antara pengambil keputusan dan pelanggan sasarannya , seperti halnya
preferensi pengawasan dan kesediaan menanggung risiko.

Karakteristik Pebisnis Jepang
Rendah hati
Kesederhanaan - menyukai kesederhaan
Kerja keras dan gigih memiliki semangat yang tak kenal lelah.
Menjadi Pedengar yang baik dan mau bertukar pikiran
Berterima kasih – sering memberikan penghargaan kepada yang berjasa
Kebersamaan yang kuat - bekerjasama dalam sebuah tim kerja yang handal dan tidak
membeda-bedakan atasan bawahan.
 Semangat belajar yang tinggi – selalu ingin meningkatkan pengetahuan, semakin capable
diri seseorang semakin terbika peluang untuk sukses.
 Kreatifitas – semangat mencipta dan suka memberi gagasan demi kemajuan perusahaan .
 Ingin dirinya bermanfaat termasuk produk / jasa yang diciptakannya.







Bagaimana dengan Bill Gates ?
Dorongan yang besar untuk sukses
Ketekunan
Kehebatan pribadi
Intelek yang cemerlang
Persaingan

Manajemen Bisnis di Era Global




Professional : Technical Skills & Soft Skill / Non Teknis
Berwawasan Global, Berpikir Sistematikal, Efektif dan Efisien
Soft Skill :
o Komunikatif .
o Kreatifitas
o Inovatif
o Continuous learning
o Leadership
Dilandasi :





Etika Bisnis dan care terhadap Ekologi & Kesejahteraan Lingkungan dan Masyarakat
Budaya Kerja / Organisasi Prestatif dan Sistem yang mendukung
Menerapkan Prinsip Pengelolaan Perusahaan dengan baik dan benar ( GCG = Good Corporate
Governance )

Sesi 7

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
( EKSPOR IMPOR )

Instrument Kebijakan
Ekonomi Internasional

1`. Kebijakan Perdagangan
Internasional

2. Kebijakan
Pembayaran Internasional

3. Kebijakan
Bantuan Luar Negeri



Kebijakan Perdagangan Internasional

Mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan
( current account ) dari Neraca Pembayaran Internasional , khususnya
tentang ekspor daan impor barang & jasa.

Restriksi Impor

Regulasi Ekspor
 Insentif pemerintah untuk ekspor
 Quota Ekspor – pembatasan jumlah
maksimal yang diizinkan untuk di ekspor ke
negara kuota untuk suatu periode kuota
tertentu.
 Tarif - Pajak Ekspor ( PPN ekspor untuk
bahan baku tertentu yang akan digunakan
untuk barang ekspor ).
 Subsidi – sumbangan keuangan, diberikan
secara langsung / tidak langsung oleh
pemerintah tanpa imbalan keuntungan.



Tarif : Bea Impor
Pajak-pajak yang dikenakan atas barangbarang impor
utamanya untuk tujuan
meningkatkan harga jual di pasar negara
pengimpor guna mengurangi persaingan
bagi para produsen domestik.



Quota Impor– pembatasan jumlah barang
yang masuk / impor.



Subsidi












Manfaat Perdagangan Internasional

Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi sendiri di dalam negeri.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
Memperluas pasar
Meningkatkan keuntungan dan volume penjualan
Memperoleh devisa ( ekspor )
Transfer Teknologi Modern
………………?
………………?

Alasan Suatu Negara Berdagang
Adanya surplus produksi – untuk produk tertentu yang dibutuhkan negara lain
 Dapat memproduksi secara lebih efisien, dengan model dan tingkat inovasi yang tidak

dapat ditiru oleh negara lain.

 Beberapa alasan suatu negara mampu memproduksi barang tertentu relatif

lebih murah / efisien dibanding negara lain :

1.Faktor Endowment – karunia Tuhan atas produksi
2.Perbedaan dalam tingkat teknologi
2.Perbedaan dalam efisiensi pemanfaatan faktor-faktor produksi
4.
5.

( mendapatkan skala ekonomi – harga per unit yang rendah )
Kurs Valuta Asing .
Perbedaan selera dan variabel permintaan

SESI 8

PENYERAHAN BARANG VS PEMBAYARAN

 
 

Goods & Docs

SELLER
DN / LN
Sales Contract
Payment

BUYER
DN / LN

$
Cara / Metode Pembayaran :
 Tunai ( cash ) – Docs Against Payment( DP )
 Bayar Dimuka ( Advance Payment )
 Kredit / Inkaso -Docs Against Acceptance ( DA ) / Open Account / Usance / Deferred Payment
 Konsinyasi ( Consignment ) ,dan
 Counter Trade

Penjual / Seller / Beneficiary










Jaminan pembayaran (bersyarat) dari bank
atas nama pembeli untuk penjual.
Cash Payment / tunai.
Pembayaran dengan menggunakan
convertible currency dan stabil nilai tukarnya.
Kredibilitas dan bonafiditas pembeli
Informasi Peraturan Ekspor Impor
Proteksi atas pembayaran hasil ekspor.
Dukungan fasilitas pembiayaan dari bank
sebelum dan sesudah pengapalan barang
yang di-ekspor ( pre-shipment dan post
shipment )
Solusi positif terhadap masalah yang
dihadapi ( dari penjual dan bank ).

Pembeli / Buyer / Applicant
o Ketepatan pengiriman barang sesuai
spesifikasi dan jadwal waktu yan ditentukan.
o Adanya tenggang waktu pembayaran
( usance payment) setelah pengapalan
barang.
o Produk yang dibeli memiliki nilai tambah.
o Kredibilitas dan bonafiditas penjual
o Informasi Peraturan Ekspor Impor
o Proteksi atas pengapalan barang yang di
impor.
o Dukungan Bank , a.l. :
- Impor Facility ( untuk storjam impor )
- Penerbitan Shipping Guarantee
- Financing Trust Receipt )
o Solusi positif terhadap masalah yang dihadapi
( dari pembeli dan bank ).

 Beberapa Fasilitas Perbankan Devisa Indonesia
Dalam Menunjang Transaksi Ekspor Impor Indonesia

Transaksi Ekspor


 






Penerimaan dan Penerusan L/C Ekspor kepada
Beneficiary .
Negosiasi wesel / dokumen L/C ekspor :
oSight by Payment
oUsance by Acceptance
oBy Negotiation
oBy Deferred Payment
Pengiriman paket dokumen ekspor ( L/C dan
Tanpa L/C )
Inkaso Berdokumen ( Kondisi DP / DA )
Pre-shipment Financing
Post Shipment Financing :
o Bill Discounting Wesel Ekspor Berjangka
o Factoring
o Forfaiting
o Hedging ( Forward Jual )

Transaksi Impor










Penerbitan L/C Impor dan Perubahannya
( Amendment )
Penerimaan dan Penerusan Dokumen Impor pada
importir di DN
Import Facility ( impor fasilitas ) – berupa
penangguhan sisa setoran jaminan penerbitan L/C
Impor
Penerbitan Shipping Guarantee karena Missing Bill
of Lading.
Financing Against Trust Receipt ( FATR / TR )
Hedging ( Forward Beli )
Penerbitan SKBDN ( Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negeri )
L/C Usance Payment At Sight
( UPAS )

TRADE SERVICES

Trade service merupakan jasa bank di bidang perdagangan : nasional & internasional
Tujuan utama bagi bank :


Memperoleh fee base income dari kegiatan ekspor - impor ( Non L /C dan L/C )



Memperlancar proses dan meningkatkan transaksi perdagangan ( nasional & internasional ) :
- Penerbitan L/C ( Letter of Credit ) berikut perubahannya.
- Penerusan L/C dan negosiasi L/C ekspor .
- Penagihan dokumen ekspor kpd tertarik di lN ( documentary collection )
- Penagihan dokumen impor kpd importir / tertariknya di DN
- Transfer hasil pembayaran transaksi ekspor impor



Fasilitas Pembiayaan Perbankan Devisa
Dalam Bidang Ekspor

 PreShipment Financing :

Bentuk pembiayaan modal kerja dari bank sebelum pengapalan barang ekspor.
misal :

Pembelian bahan baku untuk ekspor

Proses produksi barang ekspor

Biaya operasional lainnya sehubungan dengan rencana ekspor barang.
 Post Shipment Financing / Export Bill Discounting

Berupa pendiskontoan wesel ekspor ( usance draft ) untuk berbagai keperluan modal kerja
eksportir , seperti : pembelian bahan baku ekspor dan biaya operasional lainnya.
Proceed Export Bill Discounting =

nilai tunai WEB - nilai diskonto

Nilai Diskonto ( discount value ) = Nilai WEB x HB x Discount Rate ( % )
360 x 100

EKSPOR

Beberapa Hal Pokok Tentang Ekspor


Ekspor merupakan perdagangan dengan cara mengirim / mengeluarkan barang dari
wilayah Pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.

 Transaksi Ekspor ( dalam Neraca Perdagangan ) :

Ekspor barang meliputi barang yang dapat dilihat secara fisik, seperti : hasil – hasil
pertanian, perkebunan, perikanan , pertambangan ( minyak, batu bara dll. ), hasil-hasl
indusri /manufakturer seperti : tekstil dan produk tekstil, elektronika, toys, kerajinan dll.
Ekspor jasa , misalnya penjualan jasa-jasa transportasi / angkutan, hotel. pariwisata,
turisme, asuransi dari luar negeri, dan pendapatan dari investasi capital di luar negeri.






Ekspor merupakan sumber devisa
Pasar yang luas ke berbagai negara dan margin yang cukup menarik.
Eksportir adalah orang / perusahaan yang melakukan ekspor
NIK ( Nomor Induk Kepabeanan )
Bank devisa adalah bank melaksanakan transaksi luar negeri, perdagangan valas, ekspor
impor dan layanan jasa-jasa luar negeri lainnya.



Cara Melaksanakan Ekspor Impor

 Ekspor dan Impor Secara Langsung :
 Membentuk Divisi khusus “Ekspor Impor “ pada perusahaan eksportir / importir
 Mengirim Staf bagian Pemasaran ke luar negeri untuk menemukan peluang ekspor
 Mendirikan Cabang / Agen / Distributor di Negara tujuan ekspor

 
 Ekspor dan Impor Tidak Langsung :

 
 Dilakukan dengan menggunakan jasa perusahaan perantara






keahlian dan pengalaman dibidang ekspor impor, misalnya :
Perusahaan Pialang Pabean
Perusahaan Importir Lain
Agent / Trading Company ( Ekspor / Impor )
Organisasi Pemasaran Bersama ( Ekspor )
Foreign Freight Forwarder ( EMKL /EMKU )

yang memiliki

Sesi 9
SALES CONTRACT
Pada dasarnya Kontrak Jual Beli atau Sales Contract adalah merupakan suatu dokumen
yang memuat kesepakatan antara penjual dan pembeli (eksportir & importir ) tentang jual
beli barang /produk yang ditransaksikan.
Kesepakatan tersebut meliputi beberapa aspek / hal yan harus dipenuhi oleh masingmasing pihak yang bertransaksi yaitu :
 Pemberi kontrak ( pembeli ) bersedia untuk membeli dengan ketentuan tertentu, dan
 Penerima kontrak ( penjual ) juga bersedia untuk memenuhi ketentuan ditentukan..
Prinsip Sales Contract harus dapat menghilangkan 3 ( tiga ) hal :

Ketidak pastian

Penafsiran ganda, dan

Ketidak jelasan



Beberapa Aspek Pokok Dalam Export Sales Contract

 
1. Aspek Barang Sebagai Obyek Kontrak ( Terms of Goods )
 

Didalam kontrak harus secara jelas dan rinci diuraikan deskripsi barang yang diperjanjikan antara lain
meliputi :
 Nama pembeli dan nama penjual ( termasuk alamat lengkapnya )
 Nama barang dan uraian barang.
 Spesifikasi produk.
 Nomor kode pos tarif / Harmonize System ( HS )
 Negara asal barang.
 Kualitas dan kuantitas.
 Produksi atau panenan tahun berapa, serta
 Produksi pabrik sendiri atau bukan
 Bahan bakunya dari lokal atau impor
 Kapan konrak dimulai dan kapan berakhir
 Dan lain-lain yang dianggap penting.

2. Syarat Pengiriman / Pengapalan Barang
(terms of delivery / terms of shipment)









Pengiriman dengan menggunakan sarana angkutan laut, pesawat udara, kereta api, angkutan
darat lainnya atau kombinasi dari beberapa sarana angkutan.
Waktu atau periode pengiriman barang dan tanggal paling lambat pengiriman barang ( latest
shipment date )
Pengiriman barang secara sekaligus atau bisa sebagian-sebagian (Partial Shipment).
Packing barang yang dikehendaki, laik laut ( sea worthy packing ) dan pencantuman shipping
mark, nomor Code Tarif Pos / Harmonized System ( HS )
Pengiriman secara konvensional atau containerized, dll
Pindah kapal diperbolehkan atau tidak ( Transhipment Allowed atau Prohibitted).
Larangan untuk menggunakan usia Kapal Pengangkut lebih dari misalnya 15 tahun.
Larangan menggunakan Kapal Pengangkut dari negara tertentu.



Penggunaan Peti Kemas

 Peti Kemas ( container ) merupakan peti-peti berukuran besar, dengan :
 Bidang Depan dan Belakang 8 x 8 kaki
 Panjang 10/20 – 40 kaki.
  Kondisi Pemuatan barang dalam peti kemas :
o
FCL ( Full Container Load = Peti Kemas Padat Muat ) – diisi di gudang eksportir setelah
o

dilakukan pemeriksaan “ Pra Shipment “ oleh Inspector independen yang ditunjuk.
LCL ( Less Container Load = Peti kemas tidak berisi penuh sehingga dalam satu kontainer
terdiri beberapa pemilik barang orang lain / dikonsolidasikan dengan barang milik pihak
lain di pelabuhan muat, dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Inspector
independen yang ditunjuk pemerintah / KP. Bea Cukai ).

 Peti-peti kemas tersebut akan di-segel dan hanya akan dibuka apabila barang tiba di

pelabuhan tujuan akhir / pelabuhan bongkar.

 
 Perusahaan-perusahaan penerbangan juga menyediakan peti-peti kemas ukuran kecil /

khusus dengan bidang muka dan belakang agak bundar disesuaikan dengan ruang muatan
peti kemas di pesawat.

3. Cara / Metode Pembayaran
( Terms of Payment ) :

 
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pembayaran Tunai Dimuka ( Advance Payment )
Perhitungan Kemudian / Rekening Terbuka ( Open Account )
Inkaso Berdokumen ( Documentary Collection ) :
Documents Against Payment (D/P) atau Cash Against Documents
( CAD )
Documents Against Acceptance ( D/A )
Konsinyasi ( Consignment )
Letter of Credit ( Banker’s L/C )
Cara Pembayaran lainnya yang disepakati : Imbal Dagang
( Counter Trade ) dan Merchant L/C.

4. Syarat Harga / Syarat Penjualan
( Shipping Terms )


Merupakan kondisi penjualan yang menyatakan titik dimana semua biaya dan risiko ditanggung
oleh pembeli. Syarat harga seperti : Ex Works, FAS, FOB, CFR, CIF dll.



Syarat harga ini sangat penting untuk dipahami oleh pihak eksportir dan importir karena
terminologinya menyangkut kewajiban beban biaya yang harus dibayar dan resiko yang dipikul
oleh masing-masing pihak. Terminologi ini diatur didalam International Chamber of Commerce “
INCOTERM 2000 “.



Guna menghindari timbulnya perselisihan dikemudian hari, maka didalam Sales Contract yang
menyangkut syarat harga ini harus ditutup dengan suatu klausul “Subject to Incoterm 2000”.
Contoh : Price USD. 50,000.00 FOB Jakarta Tg. Priok
Price USD. 65,000.00 CFR Tokyo Japan.

 Ilustrasi Syarat Harga / Shipping Terms

EX. WORKS = Cost of Merchandise
FREE ALONGSIDE SHIP ( FAS ) = Ex Works + Transportation to Dock ( Pelabuhan Muat )
FREE ON BOARD ( FOB ) = FAS + Loading on to Vessel
COST & FREIGHT ( CFR / C&F ) = FOB + Ocean Freight
COST, INSURANCE & FREIGHT ( CIF ) = C & F + Marine Insurance
EX QUAY = CIF + Unloading Charges
DELIVERY DUTY PAID = Ex Quay + Import Duties + Transportation to Buyer

5. Dokumen Ekspor Impor
(Dokumen yang lazim dipenuhi dan digunakan )
Dokumen Ekspor


Dokumen Utama :

Dokumen Impor


PEB ( Pemberitahuan Ekspor Barang )



Dokumen Finansial :
Draft ( Sight / Usance )



Dokumen Komersial a.l. ::
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o

Commercial Invoice
Consular Invoice
Packing List
Weight Note
B/L - Ocean B/L (Negotiable dan Non
Negotiable B/L, atau Airway Bill ( AWB )
Certificate of Origin
Beneficiary Certificate
Certificate ( Policy ) of Marine Cargo
Insurance
Certificate of Inspection
Certificate of Health
LPS-E

Dokumen Utama :
PIB ( Pemberitahuan Impor Barang )



Dokumen Finansial :
Draft ( Sight / Usance )

Dokumen Komersial, a.l. :
oCommercial Invoice
oPacking List
oB/L - Ocean B/L. atau Airway Bill
( AWB )
oCertifcate of Origin
oCertifcate (Policy) of Marine Cargo
Insurance
oCertifcate of Inspection
oLPS – I
 

6. Penutupan Asuransi Pengangkutan
( Marine Cargo Insurance )

Selama dalam perjalanan pengapalan barang, maka barang yang dikapalkan harus dilakukan penutupan
asuransi pengangkutan ( marine cargo insurance ) pada Perusahaan Asuransi atau Agentnya.
Beban premi apakah premi atas beban penjual atau atas beban pembeli.
Syarat Harga Barang yang di-asuransiikan :secara tegas dinyatakan : CIF, …..……
Pelabuhan Muat /
Bongkar
7. Penyelesaian Hukum
Penyelesaian / Pengaturan hukum jika terjadi sengketa kontraktual – maka untuk amannya eksportir dan
atau importir Indonesia sejak awal menggunakan jasa hukum internasional yang berpengalaman guna
merumuskan suatu Sales Contract Internasional .
8. Lain-lain yang dianggap penting
Adalah hal-hal penting yang tidak merugikan salah satu pihak dan dipandang perlu untuk dimasukkan
sebagai klausul tambahan dalam Sales Contract.

 Pemeriksaan Barang Ekspor
Terhadap barang yang akan di ekspor terlebih dahulu akan dilakukan pemeriksaan barang oleh lembaga
surveyor yang ditunjuk pemerintah / Direktorat Jendral Bea Cukai (DJBC ).


Pemeriksaan Barang Ekspor
Akan Dilakukan di Gudang Pabrik Produsen Eksportir

o Setelah selesai dilakukan pemeriksaan barang ekspor diterbitkan LPS-E (Laporan Pemeriksaan

Surveyor Ekspor).
o Semua peti kemas dengan kondisi FCL ( Full Container Load ) akan disegel, dan hanya akan dibuka
ketika barang tiba di pelabuhan / bandara tujuan ekspor.
o Pengiriman barang kondisi LCL (Less Container Load ) - pemeriksaan barang akan dilakukan di
pelabuhan muat bersamaan dengan pemuatan barang milik pihak lain dalam satu kontainer yang sama.


Pemeriksaan Terhadap Barang - Barang Ekspor
Dilakukan :

 Barang ekspor terkena Pajak Ekspor / Pajak Ekspor Tambahan ( PE / PET ).
 Barang ekspor diatur tata niaga ekspornya.
 Barang tersebut mendapat fasilitas pembebasan atau pengembalian bea masuk dan pungutan impor

lainnya atas impor bahan-bahan untuk kepentingan barang ekspor tersebut.

 Kepabeanan Indonesia
(Sebagai Trade Fasilitator dan Industrial Assistance )

 
 Fasilitas Impor
Fasilitas Impor dapat diberikan kepada Produsen yang merencanakan untuk
mengekspor sebagian atau seluruh hasil produksinya dari instansi berwenang yaitu
Kementrian Keuangan cq. P4BM (Pusat Pengelolaan Pembebasan dan
Pengembalian Bea Masuk) berupa :
o
o
o
o
o

Pembebasan Bea Masuk
Pengembalian Bea Masuk
Penangguhan atau Pengembalian PPN dan PPn. BM
Pembebasan Pajak Penghasilan (PPh Psl. 22 Impor)

 Pembebasan Bea Masuk
Diberikan atas Impor ( Pasal 25 )
 

Barang Perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yg bertugas di Indonesia berdasarkan

azas timbal balik.
Barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesia.
Buku Ilmu Pengetahuan
Barang kiriman hadiah / hibah untuk keperluan ibadah untuk umum, amal, sosial, kebudayaan atau
untuk penanggulangan bencana alam.
Barang untuk keperluan musium, kebun binatang, dan tempat lain semacam itu yang terbuka untuk
umum serta barang untuk konservasi alam.
Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Barang untuk keperluan khusus kaum netra dan penyandang cacat lainnya.
Persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan kepolisian, termasuk suku cadang yang
diperuntukan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara.
Barang dan bahan yg dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi keperluan pertahanan &
keamanan negara.
Barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan.
Peti dan kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah.

Lanjutan..







Barang pindahan.
Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang kiriman sampai
batas nilai pabean dan atau jumlah tertentu.
Obat-obatan yg diimpor dgn menggunakan anggaran pemerintah yg diperuntukkan bagi
kepentingan masyarakat.
Barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan, dan pengujian.
Barang yg telah diekspor kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama dengan kualitas
pada saat diekspor.
Bahan terapi manusia, pengelompokan darah, dan bahan bahan penjenisan jaringan.

 Pembebasan atau Keringanan Bea Masuk
Dapat Diberikan Atas Impor ( Pasal 26 )

 








Barang dan bahan untuk pembangunan dan pengembangan industri dalam rangka penanaman
modal.
Mesin untuk pembangunan dan pengembangan industri.
Barang dan bahan dalam rangka pembangunan dan pengembangan industri untuk jangka waktu
tertentu.
Peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Bibit dan benih untuk pembangunan dan pengembangan industri pertanian, peternakan atau
perikanan.
Hasil laut yang ditangkap dengan sarana penangkap yang telah mendapat izin.
Barang yang mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan, atau penyusutan volume atau
berat karena alamiah antara saat diangkut kedalam daerah pabean dan saat diberikan
persetujuan impor untuk dipakai.

Lanjutan..






Barang oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang ditujukan untuk kepentingan umum.
Barang untuk keperluan olah raga yang dimpor oleh induk organisasi olah raga nasional.
Barang untuk keperluan proyek pemerintah yang dibiayai dengan pinjaman dan / atau hibah dari
luar negeri.
Barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk
diekspor.

 FASILITAS KITE ( KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR)

Pembebasan Bea Masuk atas impor barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau
dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk di ekspor.


Tempat Penimbunan Berikat ( TPB )

TPB merupakan sebuah bangunan, tempat atau kawasan yang memenuhi
persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang dengan tujuan tertentu
dengan mendapatkan penangguhan bea masuk.
Contoh :
Di Jawa Barat - Bandung, Tasikmalaya, Purwakarta, Cirebon , Bogor dan Bekasi.

 Kawasan Berikat
KB : merupakan tempat penimbunan berikat ( TPB ) yang digunakan untuk menimbun barang impor , dan / atau barang yang
berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau digabungkan yang hasilnya terutama untuk di ekspor ..
TPB : bangunan , tempat atau kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang dengan
mendapatkan penangguhan bea masuk.
Contoh di Jabar : Bekasi, Bogor , Purwakarta, Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya.
Fasilitas Perpajakan : Penangguhan BM, Pembebasan Cukai dan tidak dipungut PDRI
Atas impor bahan baku / bahan penolong / barang modal dan Peralatan perkantoran

IMPOR

KAWASAN
BERIKAT

LOKAL

 
 

EKSPOR

Tidak dipungut PPN atas pemasukan bahan baku dari lokal

 Sumber-Sumber Penerimaan Negara
Dari KP. Bea & cukai

 
 Bea Masuk ( BM ) : Pungutan negara yang dikenakan terhadap barang yang di

impor.
 Bea Keluar ( BK ) : Pungutan negara yang dikenakan terhadap barang ekspor.
 Cukai
:
Pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu
yang mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam UU
tentang Cukai :
o
Konsumsinya perlu dikendalikan,
o
Peredarannya perlu diawasi,
o
Pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau
lingkungan hidup,
o
Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan
keseimbangan.

 PROSES KEPABEANAN
( Custom Clearance Process )

 






Proses Pelayanan dan Pengawasan Pengeluaran Barang Impor oleh Kantor Pelayanan Bea &
Cukai dilakukan melalui 3 ( tiga ) jalur yaitu Jalur Hijau, Jalur Kuning dan Jalur Merah :
1. Jalur Hijau :
Barang tidak dilakukan pemeriksaan secara fisik
Penelitian dokumen dilakukan setelah penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang
(SPPB ).
2. Jalur Kuning :
Barang tidak dilakukan pemeriksaan secara fisik.
Penelitian dokumen dilakukan sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran
Barang.

.



3. Jalur Merah :
Barang dilakukan pemeriksaan secara fisik
Penelitian dokumen dilakukan sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang.

 Jenis barang yang di ekspor adalah :
-

Barang konsumsi,
Bahan pelengkap / penunjang,
Barang hasil industri,
Hasil pertanian dan pertambangan dan lain-lainnya. ( migas dan non migas )

 Kelompok Barang yang di-ekspor :
•Barang
•Barang
•Barang
•Barang

yang dilarang untuk diekspor
yang diawasi ekspornya
yang diatur tata niaga ekspornya
yang bebas untuk di-ekspor

TRADE FINANCE ( BIDANG EKSPOR )
Merupakan produk perbankan untuk membiayai kegiatan perdagangan ( nasional &
internasional ).
Manfaat :
- Memperoleh interest income dari kegiatan pemberian pinjaman / pembiayaan kepada
eksportir
importir
- Memperbaiki cash flow eksportir dan cash flow importir
- Meningkatkan corporate image eksportir dimata importir ( kredibilitas ), atau sebaliknya.

 Perusahaan Pialang Pabean
( Customhouse Brokers )
 
 

Merupakan sebuah badan usaha independen yang menangani jasa pemasukan barang impor
melalui pabean dengan memperoleh imbalan.

Kegiatan Utama, a.l :
 Keberadaannya Sbg Agen Importir
 Mendapatkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan : Quota Impor a.l : waktu

pengenaan quota impor , dan Jumlah quota impor
 Pengurusan dokumen impor, dan Barang yang diimpor dan dibawa ke BW ( Bonded
Warehouse).
 Pengurusan transportasi barang-barang setelah / lepas dari pengawasan pabean

Bonded Warehouse :
merupakan zona perdagangan luar negeri dimana barang-barang dapat diimpor tanpa
membayar pajak / bea masuk BM ditunda hingga barang-barang tsb. dipindahkan, dan /
Mmngirim barangbarang tersebut ke negara lain

SESI 8-9

IMPOR

Aktivitas memasukkan barang dari luar negeri kedalam wilayah Pabean Indonesia sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.
Transaksi Impor

- Impor barang meliputi barang-barang konsumsi, bahan mentah / bahan baku termasuk bahan
pembantu untuk industri dan barang-barang modal.
- Impor jasa meliputi pembelian jasa-jasa dari penduduk negara lain dan pembayaran pendapatan
( bunga, deviden atau keuntungan ) untuk modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk
negara lain.
- Barang yang diimpor adalah : migas dan non migas ( barang konsumsi , barang modal, bahan
baku industri & bahan pelengkap )
Importir adalah orang atau perusahaan yang melakukan impor sesuai ketentuan yang berlaku.
Angka Pengenal Impor ( APIS / API / APIT )
Jenis Importir ( IU / IT / IP / Produsen Importir / Agen Tunggal )
NIK ( Nomor Induk Kepabeanan )
Impor merupakan beban / kewajiban devisa.

SESI 10-11
FASILITAS PEMBIAYAA