BANGSA DAN NEGAR ahakikat bangsa dan

ILMU NEGARA
BANGSA DAN NEGARA

DISUSUN OLEH: Kelompok III

1. Abdullah As'ad
2. Devaliano
3. Feri
4. Muhammad Ilham
5. Patrick Valery Sianturi
6. Resky Berthania Violeta
7. Robi Andolin
8. Rendy
9. Sayyidatina Fatimah
10. Yogi Peransisko

170711203
170711225
170711200
170711204
170711205

170711209
170711229
170711243
170711199
170711226

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya , kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mengenai “
BANGSA DAN NEGARA “.
Makalah ini disusun berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup
ruang lingkup pada aspek – aspek ruang lingkup tersebut, diharapkan bagi semua orang yang
membaca makalah ini, dapat menjadi terampil dan berkarakter.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses
belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang terdalam, sangat disadari bahwa makalah

ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang
salah dan kurang lengkap.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah ini,
sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemuadian hari.

I

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR..................................................................................…

i

DAFTAR ISI...................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUA,N
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................

C. Tujuan Penulisan...................................................................................

1
1
2

BAB II PEMBAHASAN
Makna masyarakat, Bangsa dan Negara...............................................
Proses pembentukan bangsa dan Negara..............................................
Proses terbentuknya Bangsa.................................................................
Proses terbentuknya Negara.................................................................
Teori terjadinya Negara........................................................................
Bentuk-bentuk kenegaraan...................................................................
Fungsi dan tujuan Negara.....................................................................

3
4
5
7
9

10
11

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

13
14

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................


II

iii

PENDAHULUAN
BAB I
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk social, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama
dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia
yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan
dalam hal ras,suku,watak dan agama akan berkumpul bersama dalam suatu tempat akan
membentuk suatu bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu juga, perilaku
suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan yang berlaku di
negara yang ditempatinya.
Seperti penjelasan diatas,sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini
pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsaa pada
suatu Negara.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah yang berjudul ‘’ BANGSA DAN NEGARA”.
Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bias memahami tentang hakikat bangsa dan Negara.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan maslah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah makna dari masyarakat, bangsa dan Negara ?
2. Bagaimana proses pembentukan bangsa dan Negara ?
3. Bagaimana proses terbentuknya bangsa ?
4. Bangaimana proses terbentuknya Negara ?
5. Apa teori terbentuknya negara ?
6. Apa saja bentuk-bentuk kenegaraan ?
7. Apa saja fungsi dan tujuan Negara ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui makna dari masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Untuk mengetahui proses dari pembentukan bangsa dan Negara.
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya bangsa.
4. Unutk mengetahui proses terbentuknya Negara.
5. Untuk mengetahui bentuk-brntuk dari kenegaraan.
6. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Negara.
7. Untuk mengetahui penerapan kebangsaan dikalangan anak muda.

1


8. Untuk mengetahui sikap yang sesuai dan tidak sesuai denga
nasionalisme.

prinsip patriotism dan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna masyarakat, Bangsa dan Negara
1. Makna masyarakat
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.
Meraka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda-beda
tingkatannya.
Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa,kota,daerah dan Negara.
Pada umumnya ada tiga golongan masyarakat,yaitu sebagai berikut :
A.
Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan, perkumpulan keluarga, suami-isteri
B.
Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan/pekerjaan, perkumpulan ekonomi,
koperasi, serikat kerja, perkumpulan social, perkumpulan kesenian dan olahraga

C.
Golongan yang berdasarkan hubungan tujuan/pandangan hidup atau ideology, patrai
politik, perkumpulan agama, bangsa dan Negara.
2. Makna Bangsa
Bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya
serta pemerintahan sendiri. Dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian bangsa adalah kumpulan
manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa serta wilayah tertentu dimuka bumi.
Sejarah timbulnya bangsa-bangsa didunia berawal dari benua Eropa. Pada akhir abad
XIX, di benua Eropa timbul berbagai gerakan kebangsaan. Gerakan tersebut mengakibatkan
kerajaan-kerajaan besar di Eropa seperti kerajaan Austria-Hongaria, Turki dan Perancis, terpecah
menjadi Negara-negara kecil. Banyaknya gerakan kebangsaan di Eropa saat itu dan keberhasilan
meraka menjadi bangsa yang merdeka, mempunyai pengaruh yang besar pada kehidupan Eropa
maupun wilayah lain didunia.
Bangsa adalah sekelompok manusia /orang yang memiliki hal-hal berikut :
a. Cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan
b. Persaan senasib sepenanggungan
c. Karakter yang sama
d. Adat istiadat atau budaya yang sama
e. Satu kasatuan wilayah
f. Terorganisir dalam satu wilayah hukum.


2

3. Makna Negara
Istilah Negara dari de staat (Belanda),the state (Inggris), I’ etat (Prancis), Io stato (Italia)
dan Der staat (Jerman).
Menurut bahasa Sansekerta, Nagari atau Negara,berarti kota, sedangkan menurut bahasa sukusuku di Indonesia sering disebut Negeri atau Negara, yaitu tempat tinggal. Menurut kamus
umum bahasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah
dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan
teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga Legislatif,
Eksekutif, Yudikatif) yag merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan
Negara dalam arti luas adalah kesatuan social yang mengatur,memipmpin dan mengkoordinasi
masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus. Dalam mengembang tugasnya,
Negara memiliki aparatur Negara dan wewenangnaya.
B. Proses pembentukan bangsa- Negara
Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa Negara, yaitu model Otordoks dan
Model Mutakhir.
1. Model Otordoks.
Model Otordoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa

itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh bangsa Yahudi berusaha mendirikan Negara
Israel.
2. Model Mutakhir
Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses
tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya
adalah kemunculan Negara Amerika Serikat pada tahun 1776.
C. Proses terbentuknya Bangsa
Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat ditelaah lebih
Lanjut mengenai proses dan unsur-unsur pembentuknya. Menurut pengamatan Ben Anderson,
ilmuan politik dari Universtas Cornel, bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan
dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.
Mengapa dikatakan seabagai komunitas politik yang dibayangkan ? karena suatu bangsa
yang paling kecil sekalipun, setiap individunya tidak dikenal satu sama lain, begitupula dengan

3

bangsa yang besar sekalipun, yang jumlah anggota atau poenduduknya hingga ratusan jiwa,
mempunyai batas wilayah yang relative jelas. Kekuasaan dan wewenang suatu bangsa dan
wilayah yang berdaulat, merupakan dibawah wewenang kenegaraan atau Negara yang
mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.

1. Factor pembentukan bangsa menurut Dasar Identitas.
a. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa,
dearah, bahasa dan adat istiadat.
b.
Sacral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan ideology
doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga membentuk bangsa Negara.
c.
Tokoh-tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk
mewujudkan visi misi bangsa
d. Sejarah, sejarah dan pengalama masa lalu seperti penderitaan akibat penjajahan akan
melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan)
e.
Bhineka Tunggal Ika, yaitu factor kesdaran antar anggota masyarakata mengenai
pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.
f. Perkembangan ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai kebutuhan
masyarakat dan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan masyarakat yang lain.
g.
Kelembagaan, lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan berbagai
kepentingan dikalangan masyarakat.
D. Proses terbentuknya Negara
Unsur-unsur Negara
Menurut para ahli, Negara antara lain Oppenheim Leuterpacht, Tiga unsure pokok tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Rakyat atau masyarakat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara atau menjadi penghuni
Negara. Penduduk dan bukan penduduk (berdasarkan hubungannya dengan wilayah negara).
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau berdomisili tetap dalam wilayah
Negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di nagara itu. Termasuk dalam golongan bukan
penduduk antara lain wisata asing yang sedang melakukan perjalanan wisata di dalam wilayah.
Warga Negara dan bukan warga Negara (berdasarkan hubungan dengan pemerintah
negara). Werga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari Negara
(menurut Undang-undang diakui sebagai Negara). Bukan warga Negara (orang asing) adalah
mereka yang mengakui Negara lain sebagai negaranya.
b. Wilayah/daerah, meliputi udara, darat dan perairan (perairan bukan merupakan syarat mutlak)

4

Pembatasan wilayah suatu Negara sangat penting sekali karena menangkut pelaksanaan
kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk seperti hal-hal berikut.
 Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada didalmnaya
 Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaaranya dalam wilayah tersebut bila
tidak izin dari Negara itu.
Pembagian wilayah :
 Daratan
Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut :
1. Batas alam, Misalnya mengenai sungai,danau, pegunungan dan lembah
2. Batas buatan, Misalnya pagar tenbok, pagar kawat berduri
3. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara/selatan, bujur timur/barat.
Lautan
Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan,lautan dan sungai yang berada dalam
batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan batas laut harus berpedoman kepada hukum laut
internasional.
 Udara


Udara yang berada di atas wilayah darat dan lautan suatu negara termasuk dalam
wilayah negara itu. Tingginya ke atas tidak ada batasnya, asal dapat dipertahankan
negara yang bersangkutan. Dalam masa damai pada umumnya udara boleh dilalui
oleh pesawat-pesawat terbang Negara asing, kecuali apabila oleh pemerintah suatu
Negara ditentukan lain.

c.

Pemerintah yang berdaulat
Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsure-unsur Negara tersebut.
Pemerintah yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut :
--Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislative,eksekutif dan yudikatif.
--Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
Pemerintahan yang berkedaulatan yaitu adanya penyelenggara Negara yang memiliki kekuasaan
menyelenggarakan pemerintahan di Negara tersebut. Pemerintah tersebut memiliki kadaulatan
baik kedalam maupun keluar, kedaulatan kedalam bararti Negara memiliki kekuasaan unutk
ditaati oleh rakyatnya, kedaulatan keluar berarti Negara mampu mempertahankan diri dari
serangan nagera lain.

E. Teori terjadinya Negara
1. Teori hukum alam
5

Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa Plato dn
Aristoteles. Menurut teori hukum alam, terjadinya Negara adalah suatu yang alamiah, bersumber
dari manusia sebagai makhluk social yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling
berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnnya.
2. Teori Ketuhanan
Teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama besar di dunia yaitu Islam dan Kristen.
Menurt teori ketuhanan terjadinya Negara adalah karena kehendak Tuhan, disadari kepercayaan
bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan terjadi atas kehendak Tuhan. Pemimpin dalam
suatu Negara dalah wakil Tuhan. Teori ini dikemukakan oleh Frederich Julius Stahl, Thomas
Aquinas dan Agustinus.
3. Teori perjanjian.
Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hukum alam dan kedaulatan Tuhan.
Mereka menganggap kedua teori tersebut belum mampu menjelaskan dengan baik bagaiman
terjadinya Negara. Teori ini dilahirkan oleh pemikir-pemikir Eropa yaitu : Thomas Hobes, John
Locke, J.J. Rouseau dan Montesquieu
F. Bentuk-bentuk kenegaraan.
a. Negara kesatuan (Unitarusme)
Negara kesatuan suatu Negara yang merdeka dan berdaulat,hanya ada satu pemerintah
(pusat) yang mengatur seluruh daerah. Bentuk Negara kesatuan sebagai berikut :
1. Negara kesatuan dengan system sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam Negara itu langsung
diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
2. Negara kesatuan dengan system desentralisasi yaitu, pelimpahan kesempatan dan kekuasaan
kepada daerah untuk mengurus rumah tanggnya sendiri (otonomi daerah) disebut pulau daerah
swantantra
.
b. Negara serikat (federal)
Negara serikat (federasi) ad;ah suatu Negara yang merupakan gabungan dari beberapa
Negara bagian dari Negara serikat itu. Artinya suatu Negara yang merdeka dan berdaulat serta
berdiri sendiri kemuudian menggabungkan diri dalam sutu Negara serikat sehingga menjadi
negara bagian yang melepaskan sebagian kekuasaannya kepada Negara serikat itu.
c.

Bentuk kenegaraan lainnya.
Bentuk kenegaraan lainya di dunia antara lain sebagai berikut :
1. Negara Dominion

6

Negara Dominion adlah suatu Negara yang berada dibawah lindunngan (to proctect=
melindungi) Negara pelindung (suzeren), biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan.
2. Negara Uni
Negara ini adalah dua atau lebih Negara yang masing-masing merdeka dan berdaulat
tetapi mempunyai satu kepala Negara yang sama.
3. Mandate dan Trust
Bentuk Negara-negara mandate dan trust diatur dan diawasi oleh dewan perwakilan PBB.
Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam operang dunia II, kemudian diatur oleh
pemerintah perwalian dengan pengawasan komisi mandate PBB di sebut Negara mandate.
Sedangkan Negara-negara yang pemerintahannya diawasi PBB disebut Negara Trust.
G. Fungsi dan Tujuan Negara.
Fungsi Negara merupakan upaya Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi Negara biasa
dibilang sebagai tugas Negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan yang dibentuk untuk
menjalankan tugas-tugasnya.
Menurut Montesquieu Negara memiliki tiga fungsi yaitu :
1. Fungsi legislative
2. Fungsi eksekutif
3. Fungsi yudikatif
Ketiga fungsi ini popular dengan sebutan Trial politika.
Berikut ini adalah beberapa tujuan Negara menurut para ahli :
1. Roger H. Soltau.
Tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya
ciptanya sebebas mungkin.
2. Harold J. Laksi.
Tujuan Negara ialah menyisahkan keesahan dimana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya
keinginan-keinginan secara maksimal.
3. Plato
Tujuan Negara adalah memajukan kesusilaan manusia,baik sebagai individu maupun sebagai
makhlik social.

7

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.
Meraka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda-beda
tingkatannya.
Bangsa adalah sekelompok manusia/orang memiliki cita-cita bersama yang mengikat dan
menjadi suatu kesatuan, perasaan senasib,sepenanggungan, karakter yang sama,
adat-istiadat/budaya yang sama,satu kesatuann wilayah, terorganisir dalam satu wilayah hukum.
Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat(Belanda), the state (Inggris), I’etat
(Prancis), statum(Latin), Io stato (Italia), dan der staat(Jerman). Menurut bahasa sansekerta,
nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan menurt bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut
negeri atau Negara, yaitu tampat tinggal.
Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara adalah model Oteordoks
dan model mutakhir. Unsure-unsur Negara antara lain rakyat atau masyarakat, wilayah/daerah,
meliputi udara,darat,dan perairan (perairan bukan meruoakan syarat mutlak) dan pemerintah
yang berdaulat.
Beberapa toeri terjadinya begara adalah teori hukum alam, teori ketuhanan dan toeri
perjanjian. Bentuk-bentuk kenagraan antara lain Negara kesatuan (Unitarusme), dan Negara
serikat (Federal). Dan bentuk kenegaraan lainya yaitu nagara Dominion, Negara Protektorat,
Negara Uni , mandate dan trust. Untuk menerapkan semangat kebangsan pada generasi muda,
diperlikan prinsip-prinsip patriotisme dan nasionalisme. Sikap yang sesuai dengan patriotisme
dan nasionalisme adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, satia memakai produk dalam
negeri, rela berkorban demi bangsa dan Negara, bangga sebagai bangsa dan Negara Indonesia.
Mendahlukan kepentingan dan Negara di atas kepentingan pribadi,menjaga nama baik bangsa
dan Negara,berprestasi dalam berbagi bidang untuk mengharumkan nama bangsa, dan setia
kepada bangsa dan Negara terutama dalam menghadapi masuknya kurangan dampaknya
negative globalisasi ke Indonesia. Sikap yang tidak sesuai dengan nasionalisme dan patriotisme
antara lain egoisme, eksrimisme, terorisme, primordialisme, separatisme, propinsionalisme.

Wahab, A. A dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: Alfabeta.
Wirano. (2009). Kewarganegaraan Indonsia: Dari Sosiologi menuju Yuridis. Bandung:
Alfabeta.
8

Wirano. (2007). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan: Panduan kuliah di
Perguruan Tinggi (Edisi Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.

9

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2