Komik Assalamualaikum Beijing Praktik Ad
Assalamualaikum Wr. Wb
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini pertama-tama marilah kita meningkatkan
ketakwaan kita kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi
segala larangan-Nya. Disamping itu marilah kita bersyukur kepada-Nya atas
segala rahmat, ni’mat, taufi serta hidayah-Nya yang telah dicurahkan kepada
kita sekalian, sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul dan
menghadiri acara ini untuk memperingati tahun baru Hijriyah atau lebih tepatnya
memperingati 1 Muharram 1436 H.
Hadirin yang saya hormati,
Pidato yang akan saya sampaikan ini menerangkan tahun baru Islam. Untuk
menghadapi tahun baru Islam ini kita harus pandai-pandai mengoreksi pada diri
kita masing-masing. Bagaimana hasil amal perbuatan yang telah kita lakukan,
apakah sudah baik atau masih buruk. Apabila sudah baik kita tingkatkan dan
apabila masih banyak kekurangan atau masih ada kejelekan bisa kita perbaiki
lagi.
Sebagai frman Allah SWT pada Surat Al-Hasyr : 8 yang artinya sebagai berikut:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaiwalah kalian kepada Allah dan
hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang sudah dilakukan untuk hari
esok”
Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa kita dianjurkan supaya
takut kepada Allah dan mengoreksi diri kita masing-masing atas segala
perbuatan yang telah kita lakukan untuk menghadapi hari esok (hidup di akherat
kelak).
Hadirin yang saya hormati,
Khalifah Umar Bin Khatab R.A telah menetapkan perhitungan tahun Islam yang
sangat populer disebut tahun Hijriyah. Sebab tahun pertamanya ditetapkan
mulai hijrahnya Rasulullah SAW dari kota Makkah kekota Madinah yaitu pada
tahun 622 Masehi.
Adapun tujuan sahabat Umar bin Khatab R.A memilih peristiwa hijrahnya
Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah sebagai momentum yang paling tepat
untuk menentukan awal tahun Islam. Karena peristiwa tersebut mengandung
ma’na yang sangat penting bagi ummat Islam khususnya dan bagi ummat
manusia umumnya.
Hadirin yang berbahagia dan saya hormati,
Kita juga diperintahkan berhijarah sebagaimana Rasulallah SAW diperintahkan
hijrah. Hanya saja hijrah yang harus kita lakukan sekarang ini adalah disebut
hijrah ialbiyah, yaitu berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri.
Berusaha supaya masa depan kita lebih baik dari masa yang lalu. Hendaklah hari
ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Maka peristiwa hijrah Rasul tersebut marilah kita jadikan sebagai promotor atau
pendorong untuk melakukan hijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari
kemusyrikan menuju ketauhidan, dari kebodohan menuju kemajuan dan dari
kemiskinan menuju kecukupan.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan pidato ini
disertai hidayah dan ridha Allah serta kita diberi panjang umur yang bisa kita
pergunakan untuk beramal baik. Amiiin
Wassalamualaikum Wr. Wb
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
(Silahkan pilih contoh mukodimah pidato yang anda sukai)
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Dengan memanjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan
rahmat-Nya kita ditakdirkan oleh-Nya berkumpul ditempat ditempat ini tanpa ada halangan suatu
apapun.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
saw, karena beliaulah yang menyebarkan agama Islam sampai ke penjuru pelosok dunia,
sehingga kita bisa membedakan mana yang haq dan bathil.
Hadirin sekalian yang kami hormati,
Dalam pergaulan sehari-hari sang anak haruslah bisa menempati posisi yang terbaik terhadap
ibu, bapak, karena peran orang tua sangat menentukan terhadap putra putrinya. Besar sekali
jasa orang tua terhadap putra-putrinya. sementara orang tua tak memperhatikan sama sekali
imbalan jasa dari anaknya. Orang tualah sebagai tumpuan harapan. Dengan penuh kasih
sayang orang tua terhadap putra-putrinya, memelihara anak mulai sejak hamil bahkan sampai
usia kita sekolah ini masih terus membutuhkan berbagai macam keperluan dari orang tua.
Kalau kita merenung, akan jasa-jasa terhadap orang tua kita, maka langkah yang perlu kita
terapkan kepada beliau, tiada lain hanyalah sang anak harus taat dan patuh selama perintahnya
itu tidak menyimpang dari syariat Islam. dan bila perintah itu melanggar syariat Islam, maka anak
boleh menolak dengan cara yang halus, dan penuh hormat.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Berkaitan dengan hal di atas, maka Nabi saw. menjelaskan dalam hadis yang berbunyi:
"Maukah saya beritahukan tentang tiga dosa besar, sahabat menjawab: Baiklah ya,
Rasulullah. Kemudia Rasulullah bersabda: Menyekutukan Allah. durhaka kepada dua ibu
bapak, tadinya menyandar lalu beliau tegak duduk sambil berkata; camkan, dan saksi
palsu dan perkataan bohong. Maka beliau mengulangi persaksian palsu." (HR. Bukhari
dan Muslim)
Jadi beigut jelas, bahwasanya mendurhakai kepada Ibu dan Bapak merupakan dosa besar.
Untuk menghindari agar supaya kita tidak termasuk anak yang durhaka kepadanya, maka dalam
pergaulan sehari-hari haruslah dengan rasa sopan santun dan penuh dengan hormat, dan hal ini
kita kerjakan dengan ikhlas semata-mata mencari Ridho Allah swt. Ingat! bahwasanya keridhaan
Allah tergantung keridhoan kedua orang tua, dan murka Allah juga tergantung murka kedua
orang tua, apa arti berbagai macam kebaikan kita lakukan, tapi sementara dengan orang tua
selalu bermusuhan dalam kehidupan ini, Naudzubillah min dzaliik.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Bila ada sang anak sampai hati berkata-kata yang kurang berkenan dalam hati orang tuanya
ataupun anak itu membantah, maka harus segera insyaf, dan menyesali, dan mohon maaf atas
segala perilaku yang tidak baik terhadap kedua orang tuanya. Orang yang durhaka kepada ibu
bapak akan mendapatkan balasan tercepat, mulai hidup di dunia dan sesudah mati.
Rasulullah bersabda:
"Semua dosa pelaksaaannya ditangguhkan oleh Allah mana saja yang ia kehendaki nanti
pada hari Kiamat, kecuali dosa durhaka terhadap Ibu Bapaknya mempercepat balasan
bagi yang durhaka itu dalam hidup di dunia dan sesudah mati"
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kiranya sampai disini dulu kata-kata yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini. Mudahmudahan kita menjadi anak-naka yang saleh, sehingga tidak lupa mendoakan kedua orang tua
pada setiap waktu. Dan mudah-mudahan pula kita bisa begaul dengan rasa penuh hormat
terhdap beliau. Bilahit taufiq wal hidayat
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
Assalamualaikum wr. wb.
Yang terhormat ibu Mufihah sebagai dosen di STAN
serta teman-teman yang saya sayangi. Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kita sehingga bisa berkumpul di
tempat ini. Tak lupa kita panjatkan doa untuk kedua orang tua
yang telah mebesarkan, membina, dan mendidik kita dengan ilmu
yang banyak, sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orangorang beriman, bertaqwa, berilmu, dan berakhlak mulia. Mudahmudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan bermanfaat
bagi kita semua.
Teman-teman yang berbahagia, setiap manusia sudah pasti
memiliki
orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua.
Kita pun menyadari bahwa orang tua kita telah bersusah payah,
siang dan malam banting tulang, memeras pikiran, sekuat tenaga
memperjuangkan agar anaknya bisa hidup seperti layaknya anakanak yang lain, bahkan selalu berusaha agar lebih baik dari anakanak yang lain. Pada saat yang berbahagia ini, izinkan saya
untuk menyampaikan betapa pentingnya berbakti kepada orang
tua.
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal
shaleh yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalam Al Quran
tentang keutamaan berbakti pada orang tua.
Allah berfrman: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah
kepada kedua orang tua” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini
perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan
amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan
bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Allah SWT. Begitu
besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at.
Teman-teman yang berbahagia, Rosulullah menghubungkan
kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik
kepada Allah. Dalam hadits Abi Bakrah, beliau
bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling
besar?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu)
berbuat syirik, durhaka kepada kedua orang tua” (HR. Al
Bukhori).
Membuat menangis (karena bersedih) orang tua juga terhitung
sebagai perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti terkoyaknya
hati, oleh polah tingkah sang anak. Ibnu ‘Umar menegaskan:
“Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang
besar” (HR. Bukhari). Allah pun menegaskan dalam surat Al
Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua saja
dilarang apalagi yang lebih dari itu. Dalam ayat itu pula
dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada orang tua. Sekarang
kita ketahui bersama apa arti penting dan keutamaan berbakti
pada orang tua. Kita ingat kembali, betapa sering kita membuat
marah dan menangisnya orang tua? Betapa sering kita tidak
melaksanakan perintahnya? Memang tidak ada ketaatan kepada
makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, akan tetapi bagaimana
sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik
tidak serampangan. Bersegeralah kita meminta maaf pada
keduanya, perlu kita ingat bahwa ridhanya Allah adalah ridhanya
orang tua, murkanya Allah adalah murkanya orang tua, sakitnya
Allah adalah sakitnya orang tua.
Poin penting di atas perlu kita renungkan dan hayati bersama
dalam menyingkap rahasia di balik keberhasilan seseorang.
Banyak orang yang menyepelekan akan hal ini, tapi banyak pula
yang menjadikan orang tua sebagai suatu faktor penting dalam
hidupnya, dan merekalah orang-orang yang selamat yang akan
menemui kebahagiaan hakiki. Mereka adalah orang-orang yang
akan mendapatkan nikmat dan karunia-Nya dikarenakan mereka
telah berbakti dan memperlakukan orang tua dengan sebaikbaiknya. Seseorang yang beriman dan bertakwa tetapi tidak
menghormati dan berbakti pada orang tua, maka sesungguhnya
mereka tidaklah sempurna keimanannya. Ketika seorang anak
yang mulai tumbuh dewasa memiliki cita-cita dan keinginan
terhadap sesuatu, maka hendaknya mereka mendatangi orang tua
terlebih dahulu, jika orang tua ridha maka Allah pun ridha.
Sungguh tiada berguna bila mereka taat beribadah tetapi
durhaka pada orang tua. Begitu mulianya kedudukan orang tua
pada pandangan Allah, sehingga Allah selalu mengingatkan kita
agar senantiasa berbakti kepada orang tua.
Bagaimana cara kita berbakti pada kedua orang tua kita? Banyak
yang bisa kita lakukan, antara lain:
1. Memberi kasih sayang. Kasih sayang adalah sebagai
membalas kasih sayang yang selama ini telah dicurahkan ibu
bapak. Kasih sayang ibu dan bapak tidak pernah padam terhadap
anaknya. Jadi seharusnya kasih sayang itu dibalas dengan sebaikbaiknya.
2. Berbicara dengan lemah lembut. Satu cara menjaga perasaan
ibu bapak ialah berbicara lemah lembut dengan mereka. Suara
hendaklah direndahkan dan jangan membantah permintaan
mereka.
3. Meluangkan waktu bersama-sama untuk berbicara dan saling
tukar pendapat (curhat) dengan ibu bapak.
4. Memenuhi permintaan. Ibu bapak seringkali memerlukan
bantuan anak untuk melaksanakan sesuatu keperluan. Memenuhi
permintaan ibu bapak perlu diutamakan dibanding melakukan
tugas lain.
5. Melakukan apa yang disukai. Ibu bapak sudah tentu
mengharapkan anaknya melakukan sesuatu yang baik pada
pandangan mereka. Melakukan suatu hal yang tidak sukai ibu
bapak adalah perbuatan durhaka.
6. Menghadiahkan prestasi. Ibu bapak senantiasa mengharapkan
kesuksesan pada anak mereka. Anak hendaklah berusaha
bersungguh-sungguh untuk mencapai prestasi/sukses agar
menjadikan kegembiraan ibu bapak.
7. Mendoakan kepada ibu bapak. Seperti yang tertuang dalam
surat QS. Al Israa’: 23-24: “dan ucapkanlah kepada ibu-bapakmu
perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap
keduanya dengan penuh kasih sayang dan do’akanlah: ’wahai
Robb-ku, kasihanilah keduanya seperti keduanya telah mendidik
aku di waktu aku kecil’.”
Semoga kita termasuk anak yang berbakti pada orang tua,
semoga kita bisa memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya,
semoga kita semua menjadi hamba-hamba pilihan-Nya dan
semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, Amin.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita
semua. Apabila ada salah kata saya mohon maaf.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Ibu Kepala SMP Negeri 20 Malang
Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 20 Malang
Serta teman-teman yang saya cintai
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua
dalam keadaan sehat walafat tanpa suatu kekurangan apapun dan dapat
berkumpul di ruangan ini guna melaksanakan Ujian Praktek Pidato Bahasa
Indonesia. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad S.A.W serta sahabat dan para pengikutnya yang
setia. Pada kesempatan ini, izinkanlah saya membawakan pidato yang berjudul
‘Arti Sebuah Persahabatan’.
Hadirin yang berbahagia, jika kita mendengar kata sahabat, mungkin
yang terlintas dipikira kita adalah seorang teman yang selalu ada untuk kita. Ya,
hampir setiap orang di dunia ini pasti memiliki sahabat. Sahabat adalah orang
yang mampu menerima kekurangan dan kelebihan kita. Sahabat adalah orang
yang mampu mengubah kesedihan kita menjadi kegembiraan, mampu
mengubah kegelapan kita menjadi terang. Kitapun sebagai mahkluk sosial juga
membuthkan sahabat untuk saling bertukar pikiran, saling mencurahkan isi hati,
dan saling berbagi. Karena, setiap manusia pasti memiliki masalah, dan mereka
tidak mungkin menyimpan masalahnya sendiri tanpa menceritakannya ke orang
lain.
Mencari seoranag sahabat sangatlah sulit. Tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Mencari 10 teman 100x lebih mudah dibandingkan mencari
seorang sahabat. Kebanyakan, teman hanya ada disaat kita senang,namun tidak
pada saat kita dalam masa sulit. Sementara sahabat, justru pada masa sulit
itulah ia akan menemani kita. Disaat sedih, ia tidak akan mengganggu kita,
tetapi akan ikut sedih bersama kita. Saat kita menangis, ia tidak akan
menenangkan kita, tetapi akan ikut menangis bersama kita. Itulah sahabat,
sangat berbeda dengan teman. Teman akan memberikanmu senyuman, sahabat
akan memberikanmu kebahagiaan. Teman akan membicarakan baik buruknya
dirimu, sahabat akan tutup mulut dengan kesalahanmu. Teman akan takjub
akan kelebihanmu, tetapi hanya sahabatlah yang mampu menerima
kekuranganmu. Seribu teman akan datang saat kau tertawa, dan Cuma seorang
sahabatlah yang ada saat kau sedih. Maka dari itu, jangan sia-siakan mereka,
karena kita tidak akan tahu seberapa berharganya mereka, sampai kita
merasakan kehilangan merekan. Kita juga perlu mengenal seseorang itu lebih
lama dan lebih dalam lagi jika ingin menjadikannya sebagai sahabat kita.
Hadirin sekalian, sahabat sangat berarti dalam kehidupan seseorang, tak
terkecuali kita. Sahabat juga mempunya peran penting dalam masa depan kita
selain orang tua/keluarga tentunya. Namun, tidak jarang juga ada orang yang
kedekatannya dengan sahabat, melebihi kedekatanya dengan orang
tua/keluarga. Sehingga, peran sahabat dalam masa depan kita lebih besar
dibandingkan orang tua/keluarga. Tetapi ingatlah, bahwa bagaimanapun juga
sahabat tetap orang lain. Akan lebih baik, jika kita lebih mempercayai orang tua/
keluarga, karena merekalah yang tahu siapa kita dan menerima kita apa
adanya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dampak persahabatan sangatlah
besar dalam kehidupan kita. Dengan bersahabat, kita belajar menghargai orang
lain. Dengan bersahabat kita belajar menerima kelebihan dan kekurangan orang
lain. Dengan bersahabat pula kita belajar mempercayai orang lain dan belajar
mengerti orang lain.
Berbicara masalah saling percaya dan saling mengerti, kedua hal tersebut
merupakan hal terpenting yang harus dilakukan jika ingin menjaga keutuhan
sebuah persahabatan. Karena, dengan saling percaya dan saling mengerti, kita
tidak akan curiga dan tidak akan berprasangka buruk terhadap sahabat kita.
Dengan begitu, keutuhan persahabatan dipastikan akan tetap terjaga. Namun,
jika kita tidak saling pengertian dan tidak saling percaya, maka akan terjadi
kesalahpahaman dan akan menimbulkan pertengkaran. Jika sebuah
pertengkaran tidak diselesaikan dengan baik, bisa dipastikan bahwa keutuhan
persahabatan akan terancam. Jadi, percayalah dan mengertilah sahabat kalian.
Hadirin yang berbahagia, untuk menjadi sahabat yang baik bagi orang
lain, itu tidak mudah. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan
beberapa tips untuk menjadi sahabat yang baik. Pertama, untuk menjadi
sahabat yang baik, yang harus dilakukan pertama kali adalah kalian harus bisa
menjadi sahabat bagi diri kalian sendiri. Hanya dengan menjadi sahabat bagi diri
kalian sendiri, kalian bisa menjadi sahabat bagi orang lain. Maksud dari menjadi
sahabat bagi diri sendiri adalah, kalian harus yakin bahwa kalian sudah percaya
pada diri sendiri dan menerima semua kelebihan dan kekurangan yang kalian
miliki tanpa membandingkan-bandingkan dengan orang lain.
Kedua, selain menerima dirimu kalian apa adanya, kalian juga harus bisa
menerima sahabat kalian apa adanya. Karena, tidak ada orang yang sempurna
di dunia ini, termasuk kalian. Setiap orang memiliki sisi negatif dan juga sisi
positif. Jadi, jangan berharap jika sahabat kalian akan menjadi seseorang yang
kalian inginkan. Selanjutnya yaitu, kalian harus belajar untuk memulai memberi.
Sahabat yang memang benar-benar sahabat, mereka tidak hanya meminta,
tetapi mereka juga memberi. Jadi, mulailah untuk memberi. Buatlah memberi
adalah suatu hal yang mudah, semudah memberikan sapaan dan senyuman,
dan jika sahabat kalian sedang membutuhkan sesuatu, tawarkanlah mereka
bantuan jangan menunggu diminta. Namun, hal terpenting disini adalah
ketulusan hati kalian dalam memberikan bantuan.
Keempat, tentunya kalian harus meluangkan waktu kalian untuk mereka.
Karena, untuk membangun sebuah persahabatan yang kuat, kalian perlu
menghabiskan banyak waktu untuk bersama-sama. Namun yang terpenting
bukan banyak waktunya, tetapi yang terpenting adalah kualitas waktu yang
dihabiskan bersama-sama tadi. Yang terakhir, jika kalian benar-benar ingin
menjadi seorang sahabat yang baik, maka yang terakhir ini jangan sampai
dilupakan yaitu, kalian harus berada disamping sahabat kalian ketika mereka
sedang berada dalam masa-masa sulit. Karena, sangat mudah menjadi sahabat
seseorang ketika semuanya baaik-baik saja. Tapi pada masa-masa sulit inilah
kesempatanmu untuk membuktikan bahwa kalian benar-benar sahabat yang
baik.
Sekian pidato dari saya, mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang
kurang berkenan. Saya sebagai manusia biasa, tentunya tidak luput dari
kesalahan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini pertama-tama marilah kita meningkatkan
ketakwaan kita kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi
segala larangan-Nya. Disamping itu marilah kita bersyukur kepada-Nya atas
segala rahmat, ni’mat, taufi serta hidayah-Nya yang telah dicurahkan kepada
kita sekalian, sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul dan
menghadiri acara ini untuk memperingati tahun baru Hijriyah atau lebih tepatnya
memperingati 1 Muharram 1436 H.
Hadirin yang saya hormati,
Pidato yang akan saya sampaikan ini menerangkan tahun baru Islam. Untuk
menghadapi tahun baru Islam ini kita harus pandai-pandai mengoreksi pada diri
kita masing-masing. Bagaimana hasil amal perbuatan yang telah kita lakukan,
apakah sudah baik atau masih buruk. Apabila sudah baik kita tingkatkan dan
apabila masih banyak kekurangan atau masih ada kejelekan bisa kita perbaiki
lagi.
Sebagai frman Allah SWT pada Surat Al-Hasyr : 8 yang artinya sebagai berikut:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaiwalah kalian kepada Allah dan
hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang sudah dilakukan untuk hari
esok”
Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa kita dianjurkan supaya
takut kepada Allah dan mengoreksi diri kita masing-masing atas segala
perbuatan yang telah kita lakukan untuk menghadapi hari esok (hidup di akherat
kelak).
Hadirin yang saya hormati,
Khalifah Umar Bin Khatab R.A telah menetapkan perhitungan tahun Islam yang
sangat populer disebut tahun Hijriyah. Sebab tahun pertamanya ditetapkan
mulai hijrahnya Rasulullah SAW dari kota Makkah kekota Madinah yaitu pada
tahun 622 Masehi.
Adapun tujuan sahabat Umar bin Khatab R.A memilih peristiwa hijrahnya
Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah sebagai momentum yang paling tepat
untuk menentukan awal tahun Islam. Karena peristiwa tersebut mengandung
ma’na yang sangat penting bagi ummat Islam khususnya dan bagi ummat
manusia umumnya.
Hadirin yang berbahagia dan saya hormati,
Kita juga diperintahkan berhijarah sebagaimana Rasulallah SAW diperintahkan
hijrah. Hanya saja hijrah yang harus kita lakukan sekarang ini adalah disebut
hijrah ialbiyah, yaitu berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri.
Berusaha supaya masa depan kita lebih baik dari masa yang lalu. Hendaklah hari
ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Maka peristiwa hijrah Rasul tersebut marilah kita jadikan sebagai promotor atau
pendorong untuk melakukan hijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari
kemusyrikan menuju ketauhidan, dari kebodohan menuju kemajuan dan dari
kemiskinan menuju kecukupan.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan pidato ini
disertai hidayah dan ridha Allah serta kita diberi panjang umur yang bisa kita
pergunakan untuk beramal baik. Amiiin
Wassalamualaikum Wr. Wb
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
(Silahkan pilih contoh mukodimah pidato yang anda sukai)
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Dengan memanjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan
rahmat-Nya kita ditakdirkan oleh-Nya berkumpul ditempat ditempat ini tanpa ada halangan suatu
apapun.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
saw, karena beliaulah yang menyebarkan agama Islam sampai ke penjuru pelosok dunia,
sehingga kita bisa membedakan mana yang haq dan bathil.
Hadirin sekalian yang kami hormati,
Dalam pergaulan sehari-hari sang anak haruslah bisa menempati posisi yang terbaik terhadap
ibu, bapak, karena peran orang tua sangat menentukan terhadap putra putrinya. Besar sekali
jasa orang tua terhadap putra-putrinya. sementara orang tua tak memperhatikan sama sekali
imbalan jasa dari anaknya. Orang tualah sebagai tumpuan harapan. Dengan penuh kasih
sayang orang tua terhadap putra-putrinya, memelihara anak mulai sejak hamil bahkan sampai
usia kita sekolah ini masih terus membutuhkan berbagai macam keperluan dari orang tua.
Kalau kita merenung, akan jasa-jasa terhadap orang tua kita, maka langkah yang perlu kita
terapkan kepada beliau, tiada lain hanyalah sang anak harus taat dan patuh selama perintahnya
itu tidak menyimpang dari syariat Islam. dan bila perintah itu melanggar syariat Islam, maka anak
boleh menolak dengan cara yang halus, dan penuh hormat.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Berkaitan dengan hal di atas, maka Nabi saw. menjelaskan dalam hadis yang berbunyi:
"Maukah saya beritahukan tentang tiga dosa besar, sahabat menjawab: Baiklah ya,
Rasulullah. Kemudia Rasulullah bersabda: Menyekutukan Allah. durhaka kepada dua ibu
bapak, tadinya menyandar lalu beliau tegak duduk sambil berkata; camkan, dan saksi
palsu dan perkataan bohong. Maka beliau mengulangi persaksian palsu." (HR. Bukhari
dan Muslim)
Jadi beigut jelas, bahwasanya mendurhakai kepada Ibu dan Bapak merupakan dosa besar.
Untuk menghindari agar supaya kita tidak termasuk anak yang durhaka kepadanya, maka dalam
pergaulan sehari-hari haruslah dengan rasa sopan santun dan penuh dengan hormat, dan hal ini
kita kerjakan dengan ikhlas semata-mata mencari Ridho Allah swt. Ingat! bahwasanya keridhaan
Allah tergantung keridhoan kedua orang tua, dan murka Allah juga tergantung murka kedua
orang tua, apa arti berbagai macam kebaikan kita lakukan, tapi sementara dengan orang tua
selalu bermusuhan dalam kehidupan ini, Naudzubillah min dzaliik.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Bila ada sang anak sampai hati berkata-kata yang kurang berkenan dalam hati orang tuanya
ataupun anak itu membantah, maka harus segera insyaf, dan menyesali, dan mohon maaf atas
segala perilaku yang tidak baik terhadap kedua orang tuanya. Orang yang durhaka kepada ibu
bapak akan mendapatkan balasan tercepat, mulai hidup di dunia dan sesudah mati.
Rasulullah bersabda:
"Semua dosa pelaksaaannya ditangguhkan oleh Allah mana saja yang ia kehendaki nanti
pada hari Kiamat, kecuali dosa durhaka terhadap Ibu Bapaknya mempercepat balasan
bagi yang durhaka itu dalam hidup di dunia dan sesudah mati"
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kiranya sampai disini dulu kata-kata yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini. Mudahmudahan kita menjadi anak-naka yang saleh, sehingga tidak lupa mendoakan kedua orang tua
pada setiap waktu. Dan mudah-mudahan pula kita bisa begaul dengan rasa penuh hormat
terhdap beliau. Bilahit taufiq wal hidayat
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
Assalamualaikum wr. wb.
Yang terhormat ibu Mufihah sebagai dosen di STAN
serta teman-teman yang saya sayangi. Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kita sehingga bisa berkumpul di
tempat ini. Tak lupa kita panjatkan doa untuk kedua orang tua
yang telah mebesarkan, membina, dan mendidik kita dengan ilmu
yang banyak, sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orangorang beriman, bertaqwa, berilmu, dan berakhlak mulia. Mudahmudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan bermanfaat
bagi kita semua.
Teman-teman yang berbahagia, setiap manusia sudah pasti
memiliki
orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua.
Kita pun menyadari bahwa orang tua kita telah bersusah payah,
siang dan malam banting tulang, memeras pikiran, sekuat tenaga
memperjuangkan agar anaknya bisa hidup seperti layaknya anakanak yang lain, bahkan selalu berusaha agar lebih baik dari anakanak yang lain. Pada saat yang berbahagia ini, izinkan saya
untuk menyampaikan betapa pentingnya berbakti kepada orang
tua.
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal
shaleh yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalam Al Quran
tentang keutamaan berbakti pada orang tua.
Allah berfrman: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah
kepada kedua orang tua” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini
perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan
amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan
bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Allah SWT. Begitu
besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at.
Teman-teman yang berbahagia, Rosulullah menghubungkan
kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik
kepada Allah. Dalam hadits Abi Bakrah, beliau
bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling
besar?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu)
berbuat syirik, durhaka kepada kedua orang tua” (HR. Al
Bukhori).
Membuat menangis (karena bersedih) orang tua juga terhitung
sebagai perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti terkoyaknya
hati, oleh polah tingkah sang anak. Ibnu ‘Umar menegaskan:
“Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang
besar” (HR. Bukhari). Allah pun menegaskan dalam surat Al
Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua saja
dilarang apalagi yang lebih dari itu. Dalam ayat itu pula
dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada orang tua. Sekarang
kita ketahui bersama apa arti penting dan keutamaan berbakti
pada orang tua. Kita ingat kembali, betapa sering kita membuat
marah dan menangisnya orang tua? Betapa sering kita tidak
melaksanakan perintahnya? Memang tidak ada ketaatan kepada
makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, akan tetapi bagaimana
sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik
tidak serampangan. Bersegeralah kita meminta maaf pada
keduanya, perlu kita ingat bahwa ridhanya Allah adalah ridhanya
orang tua, murkanya Allah adalah murkanya orang tua, sakitnya
Allah adalah sakitnya orang tua.
Poin penting di atas perlu kita renungkan dan hayati bersama
dalam menyingkap rahasia di balik keberhasilan seseorang.
Banyak orang yang menyepelekan akan hal ini, tapi banyak pula
yang menjadikan orang tua sebagai suatu faktor penting dalam
hidupnya, dan merekalah orang-orang yang selamat yang akan
menemui kebahagiaan hakiki. Mereka adalah orang-orang yang
akan mendapatkan nikmat dan karunia-Nya dikarenakan mereka
telah berbakti dan memperlakukan orang tua dengan sebaikbaiknya. Seseorang yang beriman dan bertakwa tetapi tidak
menghormati dan berbakti pada orang tua, maka sesungguhnya
mereka tidaklah sempurna keimanannya. Ketika seorang anak
yang mulai tumbuh dewasa memiliki cita-cita dan keinginan
terhadap sesuatu, maka hendaknya mereka mendatangi orang tua
terlebih dahulu, jika orang tua ridha maka Allah pun ridha.
Sungguh tiada berguna bila mereka taat beribadah tetapi
durhaka pada orang tua. Begitu mulianya kedudukan orang tua
pada pandangan Allah, sehingga Allah selalu mengingatkan kita
agar senantiasa berbakti kepada orang tua.
Bagaimana cara kita berbakti pada kedua orang tua kita? Banyak
yang bisa kita lakukan, antara lain:
1. Memberi kasih sayang. Kasih sayang adalah sebagai
membalas kasih sayang yang selama ini telah dicurahkan ibu
bapak. Kasih sayang ibu dan bapak tidak pernah padam terhadap
anaknya. Jadi seharusnya kasih sayang itu dibalas dengan sebaikbaiknya.
2. Berbicara dengan lemah lembut. Satu cara menjaga perasaan
ibu bapak ialah berbicara lemah lembut dengan mereka. Suara
hendaklah direndahkan dan jangan membantah permintaan
mereka.
3. Meluangkan waktu bersama-sama untuk berbicara dan saling
tukar pendapat (curhat) dengan ibu bapak.
4. Memenuhi permintaan. Ibu bapak seringkali memerlukan
bantuan anak untuk melaksanakan sesuatu keperluan. Memenuhi
permintaan ibu bapak perlu diutamakan dibanding melakukan
tugas lain.
5. Melakukan apa yang disukai. Ibu bapak sudah tentu
mengharapkan anaknya melakukan sesuatu yang baik pada
pandangan mereka. Melakukan suatu hal yang tidak sukai ibu
bapak adalah perbuatan durhaka.
6. Menghadiahkan prestasi. Ibu bapak senantiasa mengharapkan
kesuksesan pada anak mereka. Anak hendaklah berusaha
bersungguh-sungguh untuk mencapai prestasi/sukses agar
menjadikan kegembiraan ibu bapak.
7. Mendoakan kepada ibu bapak. Seperti yang tertuang dalam
surat QS. Al Israa’: 23-24: “dan ucapkanlah kepada ibu-bapakmu
perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap
keduanya dengan penuh kasih sayang dan do’akanlah: ’wahai
Robb-ku, kasihanilah keduanya seperti keduanya telah mendidik
aku di waktu aku kecil’.”
Semoga kita termasuk anak yang berbakti pada orang tua,
semoga kita bisa memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya,
semoga kita semua menjadi hamba-hamba pilihan-Nya dan
semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, Amin.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita
semua. Apabila ada salah kata saya mohon maaf.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Ibu Kepala SMP Negeri 20 Malang
Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 20 Malang
Serta teman-teman yang saya cintai
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua
dalam keadaan sehat walafat tanpa suatu kekurangan apapun dan dapat
berkumpul di ruangan ini guna melaksanakan Ujian Praktek Pidato Bahasa
Indonesia. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad S.A.W serta sahabat dan para pengikutnya yang
setia. Pada kesempatan ini, izinkanlah saya membawakan pidato yang berjudul
‘Arti Sebuah Persahabatan’.
Hadirin yang berbahagia, jika kita mendengar kata sahabat, mungkin
yang terlintas dipikira kita adalah seorang teman yang selalu ada untuk kita. Ya,
hampir setiap orang di dunia ini pasti memiliki sahabat. Sahabat adalah orang
yang mampu menerima kekurangan dan kelebihan kita. Sahabat adalah orang
yang mampu mengubah kesedihan kita menjadi kegembiraan, mampu
mengubah kegelapan kita menjadi terang. Kitapun sebagai mahkluk sosial juga
membuthkan sahabat untuk saling bertukar pikiran, saling mencurahkan isi hati,
dan saling berbagi. Karena, setiap manusia pasti memiliki masalah, dan mereka
tidak mungkin menyimpan masalahnya sendiri tanpa menceritakannya ke orang
lain.
Mencari seoranag sahabat sangatlah sulit. Tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Mencari 10 teman 100x lebih mudah dibandingkan mencari
seorang sahabat. Kebanyakan, teman hanya ada disaat kita senang,namun tidak
pada saat kita dalam masa sulit. Sementara sahabat, justru pada masa sulit
itulah ia akan menemani kita. Disaat sedih, ia tidak akan mengganggu kita,
tetapi akan ikut sedih bersama kita. Saat kita menangis, ia tidak akan
menenangkan kita, tetapi akan ikut menangis bersama kita. Itulah sahabat,
sangat berbeda dengan teman. Teman akan memberikanmu senyuman, sahabat
akan memberikanmu kebahagiaan. Teman akan membicarakan baik buruknya
dirimu, sahabat akan tutup mulut dengan kesalahanmu. Teman akan takjub
akan kelebihanmu, tetapi hanya sahabatlah yang mampu menerima
kekuranganmu. Seribu teman akan datang saat kau tertawa, dan Cuma seorang
sahabatlah yang ada saat kau sedih. Maka dari itu, jangan sia-siakan mereka,
karena kita tidak akan tahu seberapa berharganya mereka, sampai kita
merasakan kehilangan merekan. Kita juga perlu mengenal seseorang itu lebih
lama dan lebih dalam lagi jika ingin menjadikannya sebagai sahabat kita.
Hadirin sekalian, sahabat sangat berarti dalam kehidupan seseorang, tak
terkecuali kita. Sahabat juga mempunya peran penting dalam masa depan kita
selain orang tua/keluarga tentunya. Namun, tidak jarang juga ada orang yang
kedekatannya dengan sahabat, melebihi kedekatanya dengan orang
tua/keluarga. Sehingga, peran sahabat dalam masa depan kita lebih besar
dibandingkan orang tua/keluarga. Tetapi ingatlah, bahwa bagaimanapun juga
sahabat tetap orang lain. Akan lebih baik, jika kita lebih mempercayai orang tua/
keluarga, karena merekalah yang tahu siapa kita dan menerima kita apa
adanya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dampak persahabatan sangatlah
besar dalam kehidupan kita. Dengan bersahabat, kita belajar menghargai orang
lain. Dengan bersahabat kita belajar menerima kelebihan dan kekurangan orang
lain. Dengan bersahabat pula kita belajar mempercayai orang lain dan belajar
mengerti orang lain.
Berbicara masalah saling percaya dan saling mengerti, kedua hal tersebut
merupakan hal terpenting yang harus dilakukan jika ingin menjaga keutuhan
sebuah persahabatan. Karena, dengan saling percaya dan saling mengerti, kita
tidak akan curiga dan tidak akan berprasangka buruk terhadap sahabat kita.
Dengan begitu, keutuhan persahabatan dipastikan akan tetap terjaga. Namun,
jika kita tidak saling pengertian dan tidak saling percaya, maka akan terjadi
kesalahpahaman dan akan menimbulkan pertengkaran. Jika sebuah
pertengkaran tidak diselesaikan dengan baik, bisa dipastikan bahwa keutuhan
persahabatan akan terancam. Jadi, percayalah dan mengertilah sahabat kalian.
Hadirin yang berbahagia, untuk menjadi sahabat yang baik bagi orang
lain, itu tidak mudah. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan
beberapa tips untuk menjadi sahabat yang baik. Pertama, untuk menjadi
sahabat yang baik, yang harus dilakukan pertama kali adalah kalian harus bisa
menjadi sahabat bagi diri kalian sendiri. Hanya dengan menjadi sahabat bagi diri
kalian sendiri, kalian bisa menjadi sahabat bagi orang lain. Maksud dari menjadi
sahabat bagi diri sendiri adalah, kalian harus yakin bahwa kalian sudah percaya
pada diri sendiri dan menerima semua kelebihan dan kekurangan yang kalian
miliki tanpa membandingkan-bandingkan dengan orang lain.
Kedua, selain menerima dirimu kalian apa adanya, kalian juga harus bisa
menerima sahabat kalian apa adanya. Karena, tidak ada orang yang sempurna
di dunia ini, termasuk kalian. Setiap orang memiliki sisi negatif dan juga sisi
positif. Jadi, jangan berharap jika sahabat kalian akan menjadi seseorang yang
kalian inginkan. Selanjutnya yaitu, kalian harus belajar untuk memulai memberi.
Sahabat yang memang benar-benar sahabat, mereka tidak hanya meminta,
tetapi mereka juga memberi. Jadi, mulailah untuk memberi. Buatlah memberi
adalah suatu hal yang mudah, semudah memberikan sapaan dan senyuman,
dan jika sahabat kalian sedang membutuhkan sesuatu, tawarkanlah mereka
bantuan jangan menunggu diminta. Namun, hal terpenting disini adalah
ketulusan hati kalian dalam memberikan bantuan.
Keempat, tentunya kalian harus meluangkan waktu kalian untuk mereka.
Karena, untuk membangun sebuah persahabatan yang kuat, kalian perlu
menghabiskan banyak waktu untuk bersama-sama. Namun yang terpenting
bukan banyak waktunya, tetapi yang terpenting adalah kualitas waktu yang
dihabiskan bersama-sama tadi. Yang terakhir, jika kalian benar-benar ingin
menjadi seorang sahabat yang baik, maka yang terakhir ini jangan sampai
dilupakan yaitu, kalian harus berada disamping sahabat kalian ketika mereka
sedang berada dalam masa-masa sulit. Karena, sangat mudah menjadi sahabat
seseorang ketika semuanya baaik-baik saja. Tapi pada masa-masa sulit inilah
kesempatanmu untuk membuktikan bahwa kalian benar-benar sahabat yang
baik.
Sekian pidato dari saya, mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang
kurang berkenan. Saya sebagai manusia biasa, tentunya tidak luput dari
kesalahan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.