Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Ipa Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan (Penelitian Quasi Eksperimen Di Sekolah Dasar Negeri Sirnagalih 04 Bogor)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP KONDISI
LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
(Penelitian Quasi Eksperimen di Sekolah Dasar Negeri Sirnagalih 04 Bogor)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh
Annisa Nurul Aini Pasaribu
NIM 109018300074

JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

ABSTRAK

Annisa Nurul Aini Pasaribu. Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap
Hasil Belajar IPA Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan,
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang konkrit yang banyak
ditemukan bahkan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun masih ada saja
sebagian siswa yang menganggap mata pelajaran ini sulit. Dalam hal ini guru
sebagai pengajar turut memberikan kesan monoton dan kurang kontekstual dalam
menyampaikan materinya. Hal ini mengakibatkan rendahnya penguasaan konsep
serta penurunan hasil belajar siswa. Maka dari itu diperlukan ide-ide kreatif untuk
menciptakan pembelajaran yang tepat dan inovatif. Salah satu ide kreatif dalam
pembelajaran yaitu menggunakan media komik. Media komik dapat
mempengaruhi pemahaman, minat, dan motivasi belajar siswa dalam belajar
sehingga berpengaruh terhdap hasil belajar yang lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media komik
terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas III. Penelitian ini
dilaksanakan di SDN Sirnagalih 04 Bogor pada bulan November-Desember 2013.
Sampel penelitian kelas A (kelas eksperimen) sejumlah 30 orang siswa dan kelas
B (kelas kontrol) sejumlah 30 orang siswa. Metode penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan design Non-Randomized

Control Group Pretest and Postest Design. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa tes kognitif bentuk pilihan ganda dan lembar observasi untuk
mengamati proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini dengan uji normalitas menggunakan uji Liliefors, uji homogenitas
menggunakan uji Fisher, dan dilanjutkan dengan uji signifikansi menggunakan uji
“t”. Setelah dilakukan pengujian diperoleh thitung sebesar 2,61. Sedangkan ttabel
pada taraf signifikansi 5 % sebesar 1,67. Dengan kata lain thitung > ttabel. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil
belajar mata pelajaran IPA siswa kelas III. Hal ini diperkuat juga dengan data
observasi ketika proses pembelajaran berlangsung. Sebagian siswa terlihat aktif
dan termotivasi saat belajar menggunakan media komik.
Kata kunci: Media Komik, Hasil Belajar

i

ABSTRACT
Annisa Nurul Aini Pasaribu. Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap
Hasil Belajar IPA Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan,
Department of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah
and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University,

Jakarta. 2014.
Science is one of the concrete subjects which can found and be perceived in daily
life. However, there are several students assume that science is difficult. In this
case, teacher as an instructor also provide the students monotonous and non
contextual method in explaining the material. It caused students have low mastery
and low achievement. Therefore, creative idea to create the innovative and
appropriate learning is needed. Using comic as a media in teaching and learning
activity is one of the creative ideas. It can influence students’ understanding,
interest, and motivation which can influence their achievement.
This research aim to find out the influence of using comic media toward students’
achievement in science subject of 3rd grade students. This research conducted in
SDN Sirnagalih 04 Bogor start from November until December 2013. The sample
of the research is 30 students for each experiment class and control class. The
writer used quasi-experiment method with non randomized control group pretest
and posttest design. The research instrument of the research is cognitive multiple
choice and observation sheet to observe the learning process. The writer used
liliefors test to find out the normality of the data and used Fisher test to find out
the homogeneity of the data, after that to find out the significance of the data the
writer used t test. The result showed the score of t0 is 2,61 and the score of ttable
with the significance level 5% is 1,67; It means that t0 > ttable. It can conclude that

there is influence of using comic media toward students’ achievement in science
subject of 3rd grade students. This result also reinforced by the data of
observation during learning process. Some of the students actively involved and
motivated when used comic as a media in learning process.
Key words: comic, media and achievement

ii

KATA PENGANTAR
‫بسم اه الرحمن الرحيم‬
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Yuhan semesta alam,
yang berkat rahmat dan kuasa-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Kondisi
Lingkungan Terhadap Kesehatan”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1). Shalawat serta salam teriring
kepada Baginda Rasulullah SAW, sebagai pembawa peradaban yang membawa
manusia keluar dari masa kegelapan dan kebodohan menuju masa yang penuh
cahaya dan semoga salam tetap tercurah pada keluarga dan para sahabatnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak

terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudah-mudahan Allah
SWT membalas jasa dan pengorbanan mereka yang telah membantu
menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1.

Ibu Dra. Nurlena Rifai, M.A Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Bapak Fauzan, M.A., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Bapak Dedi Irwandi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang senatiasa selalu
memberikan arahan, semangat, dukungan dan bimbingan dengan penuh
kesabaran.


4.

Bapak Dindin Ridwanudin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang
senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan
arahan, semangat, dukungan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.

iii

5.

Bapak Dadan Tardana, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Sirnagalih 04
Bogor yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut.

6.

Ibu Maryami, S.Pd., selaku Wali Kelas III di SDN Sirnagalih 04 Bogor yang
telah memberikan kesempatan dan bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan
penelitian.


7.

Seluruh staff jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

8.

Seluruh staff guru dan karyawan SDN Sirnagalih 04 Bogor yang selalu
membantu dan memeberikan arahan selama penulis melakukan penelitian.

9.

Teruntuk keluargaku, ayah Anis Jamil Pasaribu dan mama Lilih Milaliah
tercinta yang tiada henti memberikan doa, kasih sayang, dan nasihatnya.
Kakak-kakakku

tersayang


Yeni

Hatimulyani

Pasaribu

dan

Syahrul

Romadhona Pasaribu yang selalu memberikan motivasi dan bantuan kepada
adik cantikmu.
10. Sahabat-sahabat tercintaku Ina Isfarina, Yuni Anggraeni EJ, Ana Mutiah,
Sholly Liyutsabita Romli, Anisa Primadini, yang selalu memberikan support
kepada penulis. Rike Purnamasari, Dewi Maria, Miftahul Jannah dan semua
teman-teman seangkatanku yang telah memberikan bantuan dan semangatnya
sehingga terselesaikannya skripsi ini.
11. Kak Sugih dan Fahmi yang telah meluangkan waktunya untuk membantu dan
bekerjasama dalam proses pembuatan komik.
12. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas

segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT
semoga segala perhatian, motivasi dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal
kebaikan. Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

iv

membangun demi sempurnanya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.

Jakarta, Januari 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................................... i

ABSTRACT ......................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ....................................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teoritik ........................................................................................................... 6
1. Hakikat Media Pembelajaran ................................................................................... 6
a. Pengertian Media ............................................................................................... 7
b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran .......................................................... 7

c. Pemilihan Media Pembelajaran ........................................................................ 10
d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ........................................................... 11
e. Jenis-jenis Media Pembelajaran dan Pengembangannya .................................. 13
f. Karakteristik Media Visual ............................................................................... 14
2. Hakikat Media Komik ............................................................................................. 16
a. Definisi Komik .................................................................................................. 16
b. Unsur-unsur Komik .......................................................................................... 18
c. Macam-macam Komik ...................................................................................... 21
d. Membuat Komik ............................................................................................... 25
vi

e. Kelebihan dan Kekurangan Komik ................................................................... 28
f. Komik Sebagai Media Pembelajaran ................................................................ 29
3. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ........................................................................... 30
a. Belajar ............................................................................................................... 30
b. Hasil Belajar ...................................................................................................... 32
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ........................... 34
4. Materi Pembelajaran Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan .......................... 35
a. Perbedaan Antara Lingkungan Sehat dengan Lingkungan Tidak Sehat ........... 35
b. Penyebab Pencemaran Lingkungan .................................................................. 37
c. Pengaruh Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan ................................. 39
d. Cara Menjaga Kesehatan Lingkungan .............................................................. 40
B. Hasil Penelitian Relevan ............................................................................................... 41
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................................... 43
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................................... 46
B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................................................... 46
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................................... 47
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................ 48
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................................... 49
F. Kalibrasi Instrumen ....................................................................................................... 52
1. Tes ........................................................................................................................... 52
2. Non Tes ................................................................................................................... 57
G. Teknik Analisis Data ..................................................................................................... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................................. 63
1. Hasil Pretest ............................................................................................................ 63
2. Hasil Postest ............................................................................................................ 64
3. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Postest ........................................................... 66

vii

4. Hasil Analisis .......................................................................................................... 69
a. Hasil Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 69
b. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................ 71
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................................ 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 78
B. Saran ............................................................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 80

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Contoh Panel .............................................................................................. 19

Gambar 2.2.

Contoh Berbagai Bentuk Balon Kata dan Sound Lettering ......................... 21

Gambar 2.3.

Contoh Komik Strip Bersambung ............................................................... 22

Gambar 2.4.

Contoh Buku Komik ................................................................................... 23

Gambar 4.1.

Diagram Persentase Data Pretest Berdasarkan Jenjang Kognitif ............... 67

Gambar 4.2.

Diagram Persentase Data Postest Berdasarkan Jenjang Kognitif ............... 68

Gambar 4.3.

Diagram Persentase Pretest dan Postest Berdasarkan Aspek
Kognitif Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................... 69

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.

Desain Penelitian Nonrandomized Control Group Pretest and
Postest Design ................................................................................................. 47

Tabel 3.2.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 49

Tabel 3.3.

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar ........................................... 51

Tabel 3.5.

Indeks Reliabilitas .......................................................................................... 54

Tabel 3.6.

Indeks Tingkat Kesukaran ............................................................................. 55

Tabel 3.7.

Indeks Klasifikasi Daya Beda ........................................................................ 56

Tabel 4.1.

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................................. 63

Tabel 4.2.

Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................................. 64

Tabel 4.3.

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................................. 65

Tabel 4.4.

Pemusatan dan Penyebaran Data Postest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................................. 65

Tabel 4.5.

Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................................. 66

Tabel 4.6.

Hasil Uji Normalitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................................. 70

Tabel 4.7.

Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................................... 71

Tabel 4.8.

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ..................................................................... 72

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ............................... 82
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ..................................... 110
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen ............................................ 137
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Kontrol ................................................... 140
Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................................................ 143
Lampiran 6. Instrumen Tes Uji Coba ................................................................................ 158
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Instrumen Tes Hasil Belajar dengan ANATES .............. 165
Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen ........................ 184
Lampiran 9. Soal Instrumen Tes yang Digunakan ............................................................ 186
Lampiran 10. Lembar Obsevasi Proses Pembelajaran ........................................................ 191
Lampiran 11. Daftar Tes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen ......................................... 194
Lampiran 12. Distribusi Data Pretest Siswa Kelas Eksperimen ......................................... 195
Lampiran 13. Distribusi Data Postest Siswa Kelas Eksperimen ......................................... 198
Lampiran 14. Daftar Tes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol ................................................ 201
Lampiran 15. Distribusi Data Pretest Siswa Kelas Kontrol ............................................... 202
Lampiran 16. Distribusi Data Postest Siswa Kelas Kontrol ............................................... 205
Lampiran 17. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen .................................................... 208
Lampiran 18. Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen .................................................... 210
Lampiran 19. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol .......................................................... 212
Lampiran 20. Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol .......................................................... 214
Lampiran 21. Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest .................................................. 216
Lampiran 22. Uji Hipotesis Data Pretest dan Postest ......................................................... 217
Lampiran 23. Skor Kognitif Pretest Kelas Eksperimen ...................................................... 218
Lampiran 24. Skor Kognitif Postest Kelas Eksperimen ...................................................... 219
Lampiran 25. Skor Kognitif Pretest Kelas Kontrol ............................................................. 220
Lampiran 26. Skor Kognitif Postest Kelas Kontrol ............................................................ 221
Lampiran 27. Tabel Deskriptif Hasil Belajar Pretest dan Postest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................................... 222
Lampiran 28. Media Komik ................................................................................................ 223

xi

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tahapan pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas
manusia adalah Pendidikan Dasar (SD/MI). Pada tingkat inilah mulai diberikan
dasar pengetahuan dan keterampilan yang memegang peranan penting dalam
mempersiapkan siswa untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini
sejalan dengan tujuan pendidikan dasar dalam Standar Isi Kurikulum Pendidikan
Dasar, yaitu “Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”.1 Tujuan pendidikan dasar ini dapat
dicapai apabila dalam setiap pembelajaran, guru sebagai pendidik menerapkan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, sehingga
akan berdampak pada pemerolehan hasil belajar yang tinggi. Hasil belajar ini
diperoleh siswa dengan menempuh beberapa mata pelajaran yang ada pada
jenjang pendidikan dasar.
Dari beberapa mata pelajaran yang harus ditempuh siswa pada jenjang
pendidikan dasar salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). Namun kenyataannya perolehan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) kebanyakan siswa masih kurang memuaskan. Berdasarkan fenomena yang
ada, penguasaan siswa dalam memahami konsep IPA masih dianggap sulit jika
guru dalam menyajikan mata pelajaran masih terkesan monoton, pada akhirnya
siswa tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan. Padahal dalam prosesnya
pembelajaran IPA harus dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran yang
melibatkan peserta didik secara aktif, dan dapat memberi pengalaman belajar
yang bermakna bagi siswa, sehingga tercapailah hasil belajar pelajaran IPA yang
diharapkan.
1

http://file.upi.edu/Direktori/fip/jur._pend._luar_sekolah/196111141987031elih_sudiapermana/Tuj
uan_Pendidikan_Dasar.pdf

1

2

Hal lain yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar adalah selama ini
dalam pembelajaran IPA guru hanya menggunakan buku paket sebagai media
pembelajaran. Buku paket dengan penyajiannya yang minim ilustrasi dan warna
membuat siswa tidak tertarik untuk membacanya. Hal ini mengakibatkan rasa
keingintahuan siswa kurang sehingga motivasi siswa dalam belajar pun rendah.
Kenyataan lain yang ditemukan pembelajaran IPA di sekolah masih
terkesan hanya berpusat pada guru (teacher centered) yang menganggap bahwa
guru adalah satu-satunya sumber utama, sedangkan siswa hanya menerima apa
yang diberikan guru. Hakikatnya, peran guru yang utama dalam kegiatan
pembelajaran adalah menciptakan lingkungan belajar yang sedemikian rupa
sehingga siswa nyaman dalam belajar. Namun masih ada beberapa guru seperti
guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja, sehingga siswa
menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja.2 Untuk mengikuti
perkembangan pendidikan saat ini, guru dituntut pandai merancang skenario
pembelajarannya, yaitu dengan cara guru tersebut harus pandai dalam memilih
metode, pendekatan dan media penunjang yang tepat, sehingga proses
pembelajarannya merupakan proses pembelajaran yang berkualitas, efisisen, dan
mempunyai daya tarik yang membuat proses pembelajaran tersebut menjadi
menyenangkan.
Permasalahan tersebut dapat terjawab bila proses pembelajaran yang
digunakan guru dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajarannya. Caranya guru
harus menggunakan media yang dapat meningkatkan keaktifan dan keseriusan
siswa dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan media komik
edukatif. Media komik edukatif ini merupakan media yang penyajiannya penuh
dengan ilustrasi gambar, membuat orang yang membacanya tidak akan cepat
merasa bosan, sementara buku sekolah hanya menyajikan ilustrasi gambar dalam
jumlah yang terbatas. Hal ini dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Selain itu, isinya yang diselingi dengan unsur humor juga merupakan keunggulan
komik sehingga membacanya menjadi sangat menyenangkan. Jika keunggulan
ini dimanfaatkan dalam proses belajar dan pembelajaran, maka komik dapat
2

Roestiyah, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1986), h. 152.

3

membantu

menciptakan

suasana

belajar

menjadi

lebih

kondusif

dan

menyenangkan.
Menurut Yudhi Munadi, komik dapat dijadikan media pembelajaran
karena biasanya komik mempunyai karakter seperti gambar kartun. Ia
mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki unsur urutan
cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah
dicerna, terlebih lagi dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. 3
Kelebihan komik yang lainnya adalah ekspresi yang divisualisasikan
membuat pembaca terlibat secara emosional dan membuat pembaca untuk terus
membacanya sampai selesai. Sehingga proses pembelajaran komik sebagai media
pembelajaran dapat meningkatkan minat siswa dalam membaca, hal ini akan
berdampak baik bagi siswa dalam peningkatan pemahaman

materi. Dengan

demikian siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat yang pada akhirnya akan
meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan dari proses pembelajaran
tersebut.
Sebenarnya, sekarang ini sudah banyak media online atau media
percetakan yang menerbitkan komik-komik edukatif. Namun, apabila tidak
disertai dengan pemilihan yang baik, materi yang disajikan tentunya terlalu luas.
Bahkan ada beberapa gambar dalam komik tersebut yang tidak sesuai untuk
anak-anak. Maka dari itu penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah media
komik yang akan disesuaikan oleh materi dan perkembangan anak.
Salah satu konsep yang sesuai untuk diterapkan penggunaan media komik
edukatif ialah konsep kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Pada konsep ini
siswa dapat membedakan kondisi lingkungan yang sehat dan tidak sehat. Selain
itu siswa juga dapat mengetahui macam-macam pencemaran dan pengaruhnya
terhadap kesehatan yang diilustrasikan dalam bentuk gambar, yang dapat
memudahkan siswa memahaminya. Dengan penggunaan media komik edukatif
ini pembelajaran pun akan lebih menarik, memudahkan siswa memahami materi
yang disampaikan, suasana pun akan lebih kondusif dan bermakna bagi siswa.
3

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008), h. 100.

4

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Komik
Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap
Kesehatan”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasi masalah yang ada:
1.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah

2.

Materi pelajaran IPA masih dianggap sulit, karena pembelajaran yang
terkesan monoton

3.

Kreativitas guru dalam memilih media pada proses belajar mengajar masih
rendah

4.

Pembelajaran IPA masih berpusat pada guru, bukan pada siswa

C. Pembatasan Masalah
Dari berbagai permasalah yang muncul, dalam hal ini masalah yang akan
diteliti dibatasi pada hasil belajar. Hasil belajar yang akan diukur adalah pada
ranah kognitif dari tingkat C1 (mengingat), C2 (memahami) dan C3
(menerapkan). Pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah
penggunaan media komik dengan konsep kondisi lingkungan terhadap
kesehatan.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang diajukan:
“Apakah terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar IPA
pada konsep kondisi lingkungan terhadap kesehatan?”

5

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh media komik terhadap hasil belajar IPA pada
konsep kondisi lingkungan terhadap kesehatan.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, sekolah,
maupun institusi pendidikan lainnya:
1.

Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta memotivasi
guru dalam melakukan pembelajaran yang sejenis untuk materi pelajaran
lainnya.

2.

Bagi sekolah dan institusi pendidikan lainnya, diharapkan hasil penelitian
ini dapat dijadikan informasi dan pertimbangan dalam pengembangan
pembelajaran IPA di MI.

3.

Bagi peneliti lain, diharapakan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
masukan dan kajian untuk penelitian lebih lanjut.

6

BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

A. Deskripsi Teoretik
1. Hakikat Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses pembelajaran.1 Oleh karena itu, guru harus mampu menggunakan alatalat yang disediakan oleh sekolah atau bahkan secara kreatif dan inovatif mampu
menggunakan alat yang murah dan efisien untuk membantu mencapai tujuan
pembelajaran.2
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan
dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator.3
Media merupakan bagian dari komponen metodologi pengajaran yang
berfungsi sebagai sumber dan membantu metode pengajaran yang sedang
dilakukan. Sesuatu dapat dikatakan media pendidikan atau media pembelajaran,
apabila media tersebut digunakan untuk menyalurkan/ menyampaikan pesan
dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang diharapkan, seperti dikemukakan oleh
Brigs yang dikutip oleh Arif S. Sadiman bahwa “media pembelajaran adalah
segala sesuatu alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar.”4
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima

1

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2008), h. 2.
Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran-Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung: ALFABETA, cv, 2011) h. 159.
3
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009)h. 1.
4
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 6.
2

6

7

komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media
pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah
berarti „tengah’, „perantara’, atau „pengantar’. Atau dengan kata lain media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada
penerima pesan.5
Menurut Gearlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian
yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.6
Yudhi Munadi mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan pembelajaran secara efisien dan efektif.7
Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi
yang berlangsung antara pendidik dengan pesera didik.
b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran
Sebagai salah satu komponen sumber belajar media pembelajaran
adalah alat bantu, baik berupa alat-alat elektronik, gambar, peraga, buku,
dan lain-lain yang digunakan guru dalam menyalurkan isi pelajaran. Media
pembelajaran dapat bermanfaat untuk:8
a) Memperjelas informasi/pesan
5

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami), (PT
Refika Aditama: Bandung, 2007), h. 65.
6
Azhar Arsyad, op. cit., h. 3.
7
Yudhi munadi, op. cit., h. 7-8
8
Kasful Anwar dan Hendra Harmi, op. cit., h. 161.

8

b) Memberikan tekanan pada hal-hal yang penting
c) Memberikan variasi
d) Memperjelas struktur pembelajaran
e) Meningkatkan motivasi
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.9
Media pembelajaran juga dapat mempertinggi kualitas hasil belajar
yang dicapainya. Alasan media pembelajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa. Adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pembelajaran lebih baik
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran
4) Siswa banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain10
Seberapa pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap
tidak bisa menggeser peran guru, karena media hanya berupa alat bantu
yang memfasiliatsi guru dalam pengajaran. Dalam proses belajar
mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana, yakni:11

9

Azhar Arsyad, op. cit., h. 15.
Kasful Anwar dan Hendra Harmi, op.cit., h. 161.
11
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., h. 66.

10

9

a) Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif
b) Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral
dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media
pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan
guru
c) Media dalam pengajaran, penggunaannya bersifat integral dengan
tujuan dan isi pelajaran
d) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai
alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa
e) Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan guru
f) Penggunaan

media

dalam

pengajaran

diutamakan

untuk

mempertinggi mutu belajar mengajar
Levie & Lentz, mengemukakan empat fungsi media pengajaran,
khususnya media visual, yaitu:
a) Fungsi atensi, media visual meruapakan media inti, yaitu menarik
dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan
atau

menyertai

teks

materi

pelajaran.

Dengan

demikian,

kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran
semakin besar.
b) Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,
misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

10

c) Fungsi kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi kompensatoris, media pengajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.
c. Pemilihan Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu untuk meningkatkan kegiatan proses
pembelajaran. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masingmasing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu
perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara
tepat guna.
Dalam

menggunakan

media

pengajaran,

hendaknya

guru

memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media
dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip yang dimaksud
dikemukakan Nana Sudjana sebagai berikut:12
1) Menentukan jenis media dengan tepat. Artinya, sebaiknya guru
memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan
tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan
2) Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat.
Artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu
sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik

12

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., h. 68.

11

3) Menyajikan media dengan tepat. Artinya, teknik dan metode
penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan
tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana
4) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat
dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana
pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat
menggunakan media pengajaran, tanpa kepentingan yang jelas.
d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokan dalam
dua jenis, yaiu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan
dan terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by
utilization), dan media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan
secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu (media by
design).13
Untuk jenis media rancangan (yang dibuat sendiri), pertanyaan
yang dijadikan sebagai acuan diantaranya sebagai berikut:14
1) Apakah materi yang akan disampaikan itu untuk tujuan
pengajaran atau hanya informasi tambahan atau hiburan?
2) Apakah media yang dirancang itu untuk kepentingan
pembelajaran atau alat bantu pengajaran (peraga)?
3) Apakah dalam pengajarannya akan menggunakan strategi
kognitif, afektif dan psikomotorik?
4) Apakah materi pelajaran yang akan disampaikan itu masih
asing bagi anak didik?
5) Apakah perlu rangsangan gerak seperti untuk pengajaran seni
atau olahraga?
6) Apakah perlu rangsangan warna?

13

Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003) h. 83
14
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., h. 70.

12

Setelah tujuh pertanyaan tersebut terjawab, maka guru dapat
mengajukan alternatif media yang akan dirancang. Alternatif tersebut
mungkin jenis media audio, media visual, atau media audiovisual.
Lebih lanjut, Nana Sudjana & Ahmad Rivai mengemukakan
rumusan pemilihan media dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:15
1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media
pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan
unsur-unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis, biasanya
lebih mungkin menggunakan media pengajaran
2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan
pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi
sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami
siswa
3) Kemudahan

memperoleh

media,

artinya

media

yang

diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat
oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya
mudah dibuat oleh guru tanpa biaya yang mahal, disamping
sederhana dan praktis penggunaannya
4) Keterampilan guru dalam menggunakan apapun jenis media
yang

diperlukan

syarat

utama

adalah

guru

dapat

menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat
yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari
penggunaannya dalam interaksi bagi siswa selama pengajaran
berlangsung
5) Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk
pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir
siswa. Menyajikan grafik yang berisi data atau angka atau
proporsi dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga
15

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., h. 71.

13

diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau
prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memilih
kadar berfikir yang tinggi.
e. Jenis-jenis Media Pembelajaran dan Pengembangannya
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai
yang paling sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal
harganya. Ada media yang dapat dibuat sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang
langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus
sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua
jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya,
daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini akan
dijelaskan pada pembahasan berikut.16
1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
a. Media auditif, media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
b. Media visual, media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar
diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto,
gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula gambar visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu, dan film kartun
c. Media audiovisual, media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang
lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan
kedua.
2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:

16

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006) h. 124

14

a. Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media
ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau
jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama
Contohnya: radio dan televisi
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan
tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai,
yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap
c. Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya
hanya untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul
berprogram dan pengajaran melalui komputer
3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
a. Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh
dan harganya

murah,

cara pembuatannya

mudah dan

penggunaannya tidak sulit
b. Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit
membuatnya, dan penggunannya memerlukan keterampilan
yang memadai
f. Karakteristik Media Visual
Karakteristik media visual meliputi:17
a. Pesan visual
Ada 5 jenis yang termasuk pesan visual, yaitu:
1) Gambar
Gambar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis
yaitu, sketsa, lukisan dan photo. Pertama, sketsa atau bisa
disebut juga sebagai gambar garis (stick figure). Kedua,
lukisan merupakan hasil representasi simbolik dan artistik
seseorang tentang suatu objek atau situasi. Ketiga, photo
yakni gambar hasil pemotretan atau photografi.
17

Yudhi Munadi, op. cit., h. 85-98.

15

2) Grafik
Grafik adalah gambar yang sederhana yang banyak
sedikitnya merupakan penggambaran data kuantitatif yang
akurat dalam bentuk yang menarik dan mudah dimengerti
3) Diagram
Sebuah diagram merupakan susunan garis-garis dan lebih
menyerupai peta daripada gambar
4) Bagan
Bagan hampir sama dengan diagram. Bedanya, bagan lebih
menekankan kepad asuatu perkembangan atau suatu proses
atau susunan suatu organisasi
5) Peta
Peta adalah gambar permukaan bumi atau sebagian
daripadanya. Secara langsung atau tidak langsung peta
mengungkapkan sangat banyak informasi seperti lokasi
suatu

daerah,

luasnya,

bentuknya,

penyebaran

penduduknya, daratan, perairan, iklim, sumber ekonomi,
serta hubungan satu dengan yang lain
b. Penyalur Pesan Visual Non Verbal-Nonverbal Grafis
Penyalur pesan visual non verbal-nonverbal grafis terdiri dari 5
jenis, yaitu:
1) Buku dan Modul
Buku merupakan sumber belajar yang dibuat untuk
keperluan umum dan biasanya seorang siswa yang
membaca buku masih membutuhkan bantuan guru atau
orang tua untuk menjelaskan kandungannya. Sedangkan
modul adalah bahan belajar yang dapat digunakan oleh
siswa untuk belajar secara mandiri dengan bantuan
seminimal mungkin.
2) Komik

16

Komik juga dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar
dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar
kartun. Ia mempunyai sifat yang sederhana dalam
penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang
memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas
dan mudah dicerna, terlebih lagi ia dilengkapi dengan
bahasa verbal yang dialogis.
3) Majalah dan Jurnal
Majalah secara umum dapat dimaknai sebagai media
informasi dengan tugas utamanya menyampaikan berita
aktual. Sedangkan jurnal adalah hasil pemikiran dan
penelitian

dari

sivitas

akademika

sebuah

lembaga

pendidikan.
4) Poster
Poster adalah gambar yang besar, yang memberi tekanan
pada satu atau dua ide pokok, sehingga dapat dimengerti
dengan melihatnya sepintas lalu. Poster yang baik adalah
poster yang segera dapat menangkap pandangan orang dan
menanamkan kepadanya pesan yang terkandung dalam
poster itu.
5) Papan visual
Papan visual, yakni papan yang dapat menyalurkan pesan
visual. Papan visual memiliki banyak ragam, diantaranya
adalah papan tulis, papan magnetik, papan peraga, papan
bulletin, dan papan flanel

2. Hakikat Media Komik
a. Definisi Komik
Kata komik berasal dari bahasa Perancis yaitu “comique”, yang
sebagai kata sifat artinya lucu atau menggelikan dan sebagai kata benda
artinya pelawak atau badut. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunani

17

yaitu komikos. Dalam bahasa Inggris, komik sekali muat atau bersambung
dalam penerbitan pers disebut comic strip atau strip cartoon.18
Seperti diketahui, komik memiliki banyak arti dan debutan, yang
disesuaikan dengan tempat masing-masing komik itu berada. Secara
umum, komik sering diartikan sebagai cerita bergambar. Scout McCloud
memberikan pendapat bahwa komik dapat memiliki arti gambar gambar
serta lambang lain yang ter-jukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam
urutan tertentu, utuk menyampaikan informasi dan/atau mencapai
tanggapan estetis dari pembacanya. Komik sesungguhnya lebih dari
sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur19. Dalam jurnal lain
disebutkan komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambargambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk jalinan cerita. Biasanya komik dicetak diatas kertas dan
dilengkapi dengan teks. Komik memanfaatkan ruang dalam media gambar
untuk meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk suatu alur
cerita yang utuh. Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu
karakter yang memerankan cerita dalam urutan yang erat dan merupakan
bentuk berita bergambar, terdiri dari berbagai situasi dan kadangkala
bersifat humor.20
Menurut Hamalik, komik adalah gambar atau lukisan bersambung
yang merupakan cerita. Singkatnya, komik dapat juga disebut dengan
cerita bergambar.21 Komik umumnya berbentuk rangkaian gambar,
masing-masing dalam kotak, yang keseluruhannya merupakan rentetan
satu cerita. Gambar-gambar itu biasanya dilengkapi dengan balon-balon
ucapan dan ada kalanya masih disertai narasi sebagai penjelasan.

Maifalinda Fa