Analisis Penerimaan LONTAR IBNUFATKHAN 2

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh:

IBNU FATKHAN NIM 1111025100025

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2015 M

Ibnu Fatkhan (NIM. 1111025100025). Analisis Penerimaan LONTAR 3.0 Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Studi Kasus Pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Di Limau Jakarta Selatan. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, S.Ag, S.S, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan dan pengaruh DIO (Desain Interface OPAC), terhadap PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). Responden pada penelitian ini berjumlah 98 responden yang terdiri dari mahasiswa dan dosen yang aktif mengunjungi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang berada di Limau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda sebagai alat statistik dengan menggunakan software SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran deskripsi variabel DIO (3,09), PEU (2,94), PU (3,01), ATU (2,96), BIU (2,96), dan AUB (2,87). Hal ini menunjukan nilai rata-rata dari semua variabel adalah tinggi dengan DIO berpengaruh paling tinggi terhadap penggunaan LONTAR 3.0. Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu; DIO, PEU, PU, ATU, BIU, terhadap AUB sebagai variabel dependen, maka peneliti mengemukakan 15 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antar variabel independen yaitu; DIO, PU, dan PEU signifikan (0,000), dan juga hubungan antara tiga variabel independen terhadap variabel ATU, BIU, dan AUB signifikan (0,000). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari keseluruhan variabel independent terhadap dependen pada penelitian ini adalah kuat dan berlawanan (0,662) dengan kolerasi signifikan. Dengan demikian seluruh hipotesis yang berjumlah 15 diterima.

Kata kunci : Technology Acceptance Model (TAM), Sistem Temu Kembali Informasi.

Ibnu Fatkhan (NIM. 1111025100025). Acceptance analysis LONTAR 3.0 Using Technology Acceptance Model (TAM) At the Library of the University of Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA In Limau South Jakarta. Under the guidance of Ade Abdul Hak, S.Ag, SS, M. Hum. the Study A program of Library Science of the Faculty of Culture and Humanities of the State Islamic University of Syarif Hidayatullah - Jakarta. 2015.

This study aims to describe the variables, relationship and influence DIO (OPAC Interface Design), to the PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), and AUB (Actual Usage Behavior). Respondents in this study amounted to 98 respondents consisting of students and faculty are actively visiting the Library of the University of Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA residing in Limau, Kebayoran Baru, South Jakarta. This study uses multiple linear analysis as a means of statistics using SPSS software version 22. The results showed that the description of the variable description DIO (3.09), PEU (2,94), PU (3,01), ATU (2,96), BIU (2,96), and AUB (2,87). This shows the average value of all variables is high with DIO highest influence on the use LONTAR 3.0. To determine the relationship between the independent variables, namely; DIO, PEU, PU, ATU, BIU, to AUB as the dependent variable, the researchers propose hypotheses 15. Results of hypothesis testing showed an effect between the independent variables, namely; DIO, PU, and PEU significant (0,000), and also the relationship between the three independent variables to variable ATU, BIU, and AUB are significant (0,000). The end result of the correlation test found the overall effect of the independent variable on the dependent in this study is strong and opposite (0,662) with a significant correlation. Thus the whole hypothesis of 15 accepted.

Keywords : Technology Acceptance Model (TAM), Information Retrieval System.

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam, serta memberikan hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat-sahabatnya yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan, sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.

2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora periode 2014-2015.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpusatakaan dan Informasi.

memberikan banyak bimbingan yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Parhan Hidayat, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih atas perhatian dan dukungan semangat yang diberikan sejak awal kuliah hingga penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Endang Sri Setijawati, S.Pd selaku Kepala Unit Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan yang telah memberikan waktu dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bang Septian Nurhakim, S.IP, Bang Achmed Isyadea, S.IP, Bang Lutfan Zulwaqar, S.IP, Kak Neneng Afriyanti, S.IP, Mas Difa Arthu Martha, dan Pak Udin Saepudin selaku Pustakawan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan yang telah memberikan waktu dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Mahasiswa dan Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang telah memberikan waktunya untuk menjadi responden dalam meyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang tak terhingga. Semoga ilmu yang yang telah diberikan dapat bermanfaat.

Terima kasih mamah dan bapak yang telah mendidik, membimbing, memberikan bantuan moril dan materil serta melimpahkan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis. Kemudian Adik penulis tercinta Muhammad Zaky Ashari Suhanda, Nenek tercinta Hj. Rusdiyatinah Asjari, dan Bibi penulis Purnamasari, SH.

12. Sahabat-sahabat penulis, Reni Sunjastri Lestari, Bintang Bela Adillah, S.IP, Rajif Gufron, S.IP, Mitra Zalman, Ahmad Jauzi, S.IP, yang telah memberikan nasihat dan motivasinya baik akademis maupun non akademis.

13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2011, khususnya kelas IPI A 2011, Yusra, Muthi Rahmi Amalia, Lailatifa Febriana, S.IP, Ahmad Jauzi, S.IP, Dini Hafizah, Andri Fikri M Alwan, Reni Puspita, S.IP, Fitria Khoerunnafis, S.IP, Gita Rizki Hastari, S.IP, Hafiz Salim Arbie, Dini Amelia Witriani, S.IP, Choerunnisa, Tiara Puspita Ayu, S.IP, Anisya Marliyani Yulinar, S.IP, Rizca Amelia Akbar, S.IP, Husain Haikal Pratama, S.IP, Maulidya Istiqfani, S.IP, Arif Cahyadi, Husen Ratuloli, Amirah Rasyidah, S.IP, Widhia Oktaferiyanti, S.IP, Khusnul Novianti, Dewi Riani, S.IP, dan Rajif Gufron, S.IP. Terima kasih atas kebersamaannya selama 4 tahun ini, semoga persahabatan kita terus terjalin selamanya.

14. Kawan-kawan Black Jidad Community, Lilis Shofiyanti, Mentari Faradiba, Indi Nisauf Fikry, S.Hum, Syarifaeni Fahdiah, S.Hum, Mitra Zalman, Muliadin Iwan, Egi Zulhansah, Muhamad Reza Hakim, Ahmad Jauzi, S.IP, dan TB Ahmad Didin Saepul Ali. Terimakasih telah memberi banyak nasihat dan ghira’h kehidupan.

men-sharing banyak ilmu seputar software Perpustakaan.

16. Kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Adab dan Humaniora, terima kasih atas ilmu kehidupan yang telah diberikan, terus berproses, Yakin Usaha Sampai.

17. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Pengabdi Rakyat 2014 yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih butuh penyempurnaan di beberapa bagian, baik dari segi isi maupun susunannya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik akan penulis terima untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan semuanya dengan rahmat dan ridho-Nya serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Selamat Membaca.

Ciputat, Desember 2015

Penulis

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, manusia semakin sulit melepaskan diri dari ketergantungan terhadap perangkat teknologi informasi. Pernyataan ini dibuktikan dengan dimanfaatkan produk produk teknologi informasi di semua sektor. Mulai dari sektor industri, bisnis, pemerintahan, sampai sektor pendidikan mulai memanfaatkan teknologi informasi guna mendukung aktivitasnya, tidak terkecuali perpustakaan. Menurut Lasa Hs dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia, “teknologi informasi adalah perpaduan antara komputer, komunikasi data dan media penyimpan. ”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan perpaduan antara media komunikasi dan media penyimpan komunikasi yang disimpan dalam unit komputer.

Perpustakaan sebagai salah satu lembaga penyedia informasi bagi Pemustaka sangat mengandalkan produk-produk teknologi informasi dalam memberikan layanan kepada Pemustaka. Salah satu bentuk pemanfaatkan teknologi informasi di perpustakaan adalah otomasi perpustakaan. Lassa Hs berpendapat dalam Kamus Kepustakawanan

Indonesia bahwa “Otomasi perpustakaan adalah proses pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, penyebaran, dan penggunaan informasi tidak

terbatas hanya pemanfaatan perangkat lunak maupun perangkat keras, terbatas hanya pemanfaatan perangkat lunak maupun perangkat keras,

Sistem otomasi Perpustakaan (Software Perpustakaan) dapat dikembangkan dengan cara mendesign program, memasang dan menguji program sendiri atau dapat juga langsung berlangganan dengan instansi/lembaga yang bergerak dibidang pengembangan Software Perpustakaan.

Beberapa Software Otomasi Perpustakaan kini banyak bermunculan dengan menawarkan berbagai kelebihan ataupun dengan biaya murah bahkan gratis. Model dan kegunaan dari setiap perangkat lunak perpustakaan berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Kegunaan- kegunaan tersebut antara lain untuk pekerjaan operasional Perpustakaan, yaitu pengadaan, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, sirkulasi, dan lain sebagainya.

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Limau merupakan Perpustakaan Perguruan Tinggi, dimana kebutuhan informasinya untuk mahasiswa, dan dosen UHAMKA Limau.

Sistem Otomasi Perpustakaan UHAMKA Limau memakai Software Library Automation and Digital Archive versi (LONTAR) 3.0. LONTAR adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan sebagai fasilitas pencarian berbagai informasi tentang kepustakaan dan buku-buku

Indonesia (UI). Data Pemustaka Perpustakaan UHAMKA Limau periode Maret 2015 mencapai angka 5343 Pemustaka terlepas dari Empat Fakultas yang ada di Kampus Limau (FIKES, FAI, F Psikologi, FISIP), terdapat juga Pemustaka dari Kampus UHAMKA Pasar Rebo, dan juga Kampus UHAMKA Pasca Sarjana yang jika ditotal berjumlah 14 Fakultas.

Dalam penerapannya banyak ditemukan bahwa Pemustaka UHAMKA Limau belum memakai layanan LONTAR yang tersedia, beberapa Pemustaka meskipun memakai layanan LONTAR, setelah Pemustaka mengecek keberadaan Informasi yang dicari lewat LONTAR, Pemustaka tersebut bertanya kembali pada Pustakawan bagian Layanan tentang Informasi yang dicari. Timbul pertanyaan apakah Pemustaka tidak faham bagaimana cara memakai LONTAR ataukah LONTAR yang terlalu rumit bagi Pemustaka ? Angka 5343 Pemustaka perbulan jika dibagi 30 hari maka setiap hari terdapat 178 Pemustaka yang datang di Perpustakaan UHAMKA Limau. Angka ini semakin bertambah jika Kampus UHAMKA mengadakan UAS atau UTS, yang mana mahasiswa membutuhan koleksi sebagai bahan acuan belajar. Maka tak ayal setiap hari selepas jam kunjungan Perpustakaan ditutup, setiap Pustakawan melakukan Shelving koleksi minimal 300 buku perhari. Hal ini akibat dari Pemustaka yang mencari koleksi secara acak karena tidak memahami sistem kerja dari LONTAR.

akan berpengaruh pada keseluruhan organisasi, terutama pada sumber daya manusia. Faktor Pengguna Teknologi sangat penting untuk diperhatikan dalam penerapan sistem, karena tingkat kemampuan Pengguna Teknologi untuk menggunakan sistem mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya pengembangan/penerapan sistem

tersebut. 2 Selain sumber daya manusia terutama Pengguna teknologi atau dalam hal ini Pemustaka Menurut Imam Yuadi “Desain Interface yang

terorganisir dengan baik dan secara hati-hati dirancang dapat membantu para Pemustaka dalam meneliti antarmuka dan mengidentifikasi informasi

yang relevan secara mudah. 3 ” Dari ketentuan diatas jelaslah bahwa Desain Interface merupakan hal yang penting karena berhubungan langsung

dengan Pemustaka dalam mengidentifikasi informasi. Oleh karena itu, untuk membuktikan secara secara empiris bagaimana penerimaan Sistem Otomasi Perpustakaan LONTAR 3.0 oleh Pemustaka atau dalam hal ini Mahasiswa dan Dosen UHAMKA dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan teori dan model. Salah satu model untuk memprediksi dan menjelaskan penggunaan komputer adalah Technology Acceptance Model (TAM). TAM adalah suatu model penelitian yang menjelaskan bagaimana Pemustaka atau Pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut.

2 Alwan Sri Kusnoto, Pengaruh Keahlian Pengguna terhadap Kinerja Sistem Informasi dengan Variabel Intervening Partisipasi, Kecemasan, Kepuasan, Derajat Penerimaan, dan

Ketidakpastian Kerja. (Jember : Jurnal Ekonomi Manajemen dan Kewirausahaan Oprimal Vol. 5, No.1, 2011). hal. 38-50

Library Philosophy and Practice (2015) TAM adalah “concept is one of the theories about the use of information technology systems that are considered very influential and is commonly used to describe the individual acceptance of the use of information technology systems as the

technology acceptance model 4 .” Secara garis besar berarti TAM adalah salah satu teori tentang

penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menggambarkan penerimaan individu penggunaan sistem teknologi informasi sebagai model penerimaan teknologi. Dengan menggunakan TAM, maka akan dapat diketahui jika faktor eksternal, faktor persepsi terhadap kemanfaatan atau Perceived Usefulness (PU), faktor persepsi tentang kemudahan penggunaan atau Perceived Ease of Use (PEU), faktor sikap terhadap penggunaan atau Attitude Toward Using (ATU), faktor perilaku untuk tetap menggunakan LONTAR atau Behavioral Intention to Use (BIU) akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan teknologi informasi atau Actual Usage Behavior (AUB).

Metode TAM dapat digunakan untuk mengetahui respon dari Pemustaka terhadap kepuasan pelayanan yang diberikan oleh sebuah sistem teknologi perpustakaan, sehingga pihak perpustakaan dapat memperbaiki layanan sistem teknologi yang sedang dimiliki menjadi lebih

baik lagi. 5

4 Ade Abdul Hak, "An Analysis of the Acceptance's Staffs of Madrassa Library on

"Senayan"-based Library Automation System Using Technology Acceptance Model (TAM)" (2015). Library Philosophy and Practice (e-journal). h 1260.

5 Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat kepuasan pengguna layanan Perpustakaan 5 Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat kepuasan pengguna layanan Perpustakaan

Technology Acceptance Model di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Limau.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis membatasi masalah

dalam penelitian :

a. Gambaran Pengguna LONTAR tentang Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.

b. Hubungan antara Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.

Easy of Use (PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.

2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah dan latar belakang masalah yang

telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimanakah gambaran Pengguna LONTAR tentang Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan?

b. Apakah ada hubungan yang signifikan antara Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan ?

(DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebaga berikut :

a. Mengetahui gambaran tentang Desain Interface OPAC (DIO),Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude

Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan

Actual Usage Behavior (AUB) membuat pandangan Pengguna

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

LONTAR

HAMKA Limau Jakarta Selatan.

b. Mengetahui hubungan antara Desain Interface OPAC (DIO), Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude

Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Limau Jakarta Selatan.

Perceived Easy of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada Pengguna LONTAR Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Limau Jakarta Selatan.

2. Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Sebagai pendalaman pengetahuan mengenai Sistem Otomasi di Perpustakaan, khususnya Library Automation and Digital Archive (LONTAR) bagi Penulis maupun untuk Pembaca. Disisi lain juga memperoleh wawasan yang mendalam mengenai Technologi Acceptance Model yang dilihat melalui faktor-faktor penerimaan LONTAR bagi Dosen maupun Mahasiswa UHAMKA Limau.

b. Memberikan informasi mengenai kondisi real sistem otomasi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Limau. hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan penggunaan sistem otomasi Perpustakaan.

c. Sebagai masukan dalam penelitian sejenis di masa yang akan datang.

Dalam skripsi terdapat beberapa istilah yang sering digunakan. Maksud dari beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. LONTAR adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan sebagai fasilitas pencarian berbagai informasi tentang kepustakaan dan buku-buku referensi dari berbagai sumber yang dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI).

b. Technology Acceptance Model adalah suatu model penelitian yang menjelaskan bagaimana Pemustaka atau Pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut.

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan Bab ini memuat argumentasi seputar penelitian, meliputi: latar

belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini menjelaskan tentang Sistem Temu Kembali Informasi (pengertian Sistem Temu Kembali Informasi, tujuan Sistem Temu Kembali Informasi, tugas dan fungsi Sistem Temu Kembali Informasi), Technlogy Acceptance Model (Konsep TAM, Model

Bab ini memuat jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, Operasional Variabel Penelitian, Model Penelitian, Hipotesis dan jadwal penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini memuat profil Perpustakaan Universitas Muhamadiyah

Prof. Dr. HAMKA sebagai objek penelitian (Gambaran umum, lokasi geografis, dasar-dasar hukum, tujuan perpustakaan, visi dan misi, tugas dan fungsinya, koleksi, SDM, Pemustaka, layanan, sarana dan prasarana, dan sejenisnya.), hasil penelitian dan pembahasan yang disesuaikan dan menjawab tujuan penelitian.

Bab V Penutup Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, meliputi: penarikan

kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-saran.

TINJAUAN LITERATUR

A. Sistem Temu Kembali Informasi

Temu kembali atau temu balik informasi (information retrieval) sering digunakan dalam arti kegiatan pencarian atau penelusuran informasi. Sistem temu kembali informasi dibutuhkan guna mengumpulkan dokumen atau informasi, dan juga sebagai upaya pengorganisasian dokumen atau informasi yang disajikan dan diakses oleh Pemustaka secara mudah dan cepat.

1. Definisi Sistem Temu Kembali Informasi

Menurut Lancaster (1979) yang dikutip Agus Rifai dalam Jurnal Al-Maktabah Vol.4 No.1 temu balik informasi adalah “proses penelusuran koleksi dokumen (dalam arti seluas-luasnya) untuk mengidentifikasi dokumen mengenai subyek tertentu. ”

Sedangkan Ingwersen (1992) berpendapat yang dikutip Agus Rifai dalam Jurnal Al-Maktabah Vol.4 No.1 mengatakan bahwa “sistem temu kembali informasi merupakan sistem yang dibangun melalui proses antara obyek sistem, sistem setting, dan situasi yang memungkinkan terjadinya penelusuran dan ditemukanya informasi

potensial yang diinginkan oleh penelusur informasi. 1 ” Menurut Putu Pendit dkk dalam Artikel yang ditulis M Solihin

Arianto dan Ahmad Subhan yang berjudul Isu-isu Pengembangan Perpustakaan Digital di Indonesia Information retrieval merujuk ke keseluruhan kegiatan yang meliputi pembuatan wakil informasi Arianto dan Ahmad Subhan yang berjudul Isu-isu Pengembangan Perpustakaan Digital di Indonesia Information retrieval merujuk ke keseluruhan kegiatan yang meliputi pembuatan wakil informasi

dokumennya berisi kata-kata). 2

2. Kegiatan Temu Kembali Informasi

Menurut Chowdhruy (1999) dalam Artikelnya yang berjudul Introduction to Modern Information Retrieval menyebutkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh suatu sistem untuk keperluan temu kembali informasi, yaitu sebagai berikut : ”

a. Mengidentifikasi sumber-sumber informasi (dokumen) yang relevan dengan minat Pengguna;

b. Melakukan analisis isi dokumen;

c. Mewakili isi dari sumber informasi sesuai dengan pertanyaan Pengguna;

d. Melakukan analisis terhadap pertanyaan Pengguna dan mewakilinya dalam bentuk yang cocok agar sesuai dengan database;

e. Mencocokan istilah penelusuran dengan database;

f. Menemukan kembali informasi yang relevan;

g. Melakukan hal-hal yang perlu disesuaikan dalam sistem berdasarkan umpan balik (feedback) dari Pemustaka. 3 ”

2 M Solihin Arianto dan Ahmad Subhan. Isu-isu Pengembangan Perpustakaan Digital di

Indonesia (Yogyakarta:Jurnal IAIN Sunan Klijaga, 2012)h 13

Sistem Temu Kembali Informasi didisain untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh Pengguna sistem. Sistem Temu Kembali Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi Pemustaka dengan sumber informasi yang tersedia. Menurut Belkin dalam Anomalous State of Knowledge as a Basis for Information Retrieval pada Canadian Journal of Information Sciences 5 tujuan sistem temu kembali adalah sebagai berikut: “

a. Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam sebuah dokumen menggunakan sekumpulan konsep;

b. Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide yang dikemukakan oleh penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan menemukannya dengan baik;

c. Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide yang dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan (query). 4 ”

Lancaster (1979) dan Kent (1971) berpendapat dalam Artikel Information Retrieval Systems: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2 nd Edition bahwa fungsi utama Sistem Temu Kembali Informasi adalah sebagai berikut: “

a. Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat Pemustaka yang ditargetkan;

b. Menganalisis isi sumber informasi (dokumen);

c. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan (query) Pemustaka;

d. Merepresentasikan pertanyaan (query) Pemustaka dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data;

e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data;

f. Menemu-kembalikan informasi yang relevan;

g. Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh Pemustaka. 5 ”

4 Belkin, N.J. Anomalous State of Knowledge as a Basis for Information Retrieval (Canadian Journal of Information Sciences 5. 1980) h133-143.

Kanisius berpendapat dalam bukunya yang berjudul Teknologi Informasi Perpustakaan : strategi perancangan perpustakaan digital bahwa OPAC yaitu “sebuah fitur atau fasilitas yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pengunjung web untuk mencari katalog koleksi, perpustakaan yang dapat diakses secara umum. Dapat dilakukan mencari koleksi yang kita inginkan dengan kata kunci judul,

pengarang, subjek, nomor klasifikasi dan sebagainya. 6 ” Lasa HS dalam Kamus Kepustakawanan menyebutkan bahwa

OPAC adalah “suatu database dari record-record catalog yang diakses oleh pencari informasi. OPAC ini berfungsi sebagai catalog terpasang (online catalog) yang dapat diakses secara langsung oleh pencari

informasi di perpustakaan. 7 ” Tahsinul Manaf dalam tulisannya yang berjudul OPAC sebagai

sarana temu kembali informasi, yang terdapat di Media pustakawan No.3 Juni tahun 2002 menjelaskan bahwa OPAC adalah “cantuman bibliografi dalam bentuk mesin terbaca yang dapat dibaca dan disimpan dalam system computer, sehingga Pengguna dapat mengakses informasi secara terus menerus dengan mendekati pengarang, judul, subjek atau gabungan dari komponenkomponen

yang disebutkan. 8 ”

5. Perkembangan OPAC

OPAC (Online Public Access Catalogue) memungkinkan anggota atau Pemustaka menelusur pangkalan data katalog untuk melihat apakah perpustakaan memiliki karya tertentu dan tempat lokasinya. Apabila sistem katalog ini terhubung sistem sirkulasi, akan diketahui apakah koleksi atau karya tersebut berada di rak ataukah sedang dipinjam oleh Pemustaka lain.

6 Kanisius, Teknologi informasi perpustakaan: strategi perancangan perpustakaan

digital. (Yogyakarta: Kanisius, 2008)

7 Lasa HS. Kamus kepustakawanan. (Yogyakarta: Gajah mada university press, 1998) 7 Lasa HS. Kamus kepustakawanan. (Yogyakarta: Gajah mada university press, 1998)

OPAC generasi kedua didasarkan pada teknik-teknik temu kembali informasi yang dikembangkan oleh jasa penelusuran online. Titik temunya adalah kata-kata atau setiap kata dari judul, tajuk subyek, pengarang atau nama lain dan penyatan-pernyataan penelusuran yang bisa disusun dengan menghubungkan istilah penelusuran dengan menggunakan operator Boolean logic. Banyak OPAC generasi kedua memiliki dua level interaksi Pemustaka. Pertama, level sederhana bagi penelusur yang baru dan belum berpengalaman. Kedua, level yang lebih maju bagi penelusur yang sudah berpengalaman.

OPAC generasi ketiga pada umumnya memiliki karakteristik berikut:

a. Teknik-teknik temu kembali non-boolean logic (hal ini mungkin didasarkan pada pencocokan yang paling baik atau best match);

b. Penerimaan search expression dalam bahasa biasa (ordinary languange) dengan berbagai fasilitas untuk penggunaan direktori dalam rangka menyediakan singkatan, sinonim attau jenis-jenis uraian (spelling variant);

c. Penyediaan bantuan yang tergantung pada konteks; c. Penyediaan bantuan yang tergantung pada konteks;

e. Penampilan cantuman paling relevan yang ditemukan pertama kali. 9

6. Kriteria OPAC

Crowford (1987) berpendapat dalam Patron access: issue for online catalogs bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang enggan menggunakan OPAC diantaranya disebabkan sistem tersebut didesain terlampau sukar dan berbelit-belit sehingga menyulitkan Pengguna LONTAR, disamping itu kurang menarik dalam penampilanya. Seharusnya, sebuah OPAC yang baik harus mudah dalam pengoperasional dan disenangi oleh Pemustaka. Crowford menyarankan beberapa kriteria yang diperlukan untuk OPAC yang baik, antara lain:

a. Layar monitor yang ditampilkan pada level pertama seharusnya memperkenalkan perpustakaan yang bersangkutan. Layar harus jelas sehingga dapat menimbulkan minat dari Pemustaka pemula dan yang berpengalaman untuk menggunakannya;

b. Sebuah OPAC sebaiknya selalu memberikan indikasi kepada Pemustaka langkah demi langkah; di level mana mereka sekarang, bagaimana mereka sampai ke situ, dan ke mana mereka selanjutnya; b. Sebuah OPAC sebaiknya selalu memberikan indikasi kepada Pemustaka langkah demi langkah; di level mana mereka sekarang, bagaimana mereka sampai ke situ, dan ke mana mereka selanjutnya;

d. Jumlah hasil penelusuran harus dapat ditampilkan di layar;

e. Fasilitas help atau bantuan harus selalu tersedia pada layar monitor di setiap level searching;

f. OPAC harus memberi respon yang cepat dan tepat dari setiap permintaan. 10

Dalam mengadopsi suatu teknologi baru, setiap individu memiliki respon yang berbeda. Ada individu yang dengan mudahnya mengoperasikan suatu teknologi baru namun ada juga yang sulit untuk menerima. Tindakan menerima atau menolak hadirnya suatu teknologi baru telah menjadi kajian penting dalam dunia sistem informasi. Kajian ini penting dalam mengukur sukses tidaknya teknologi tersebut di dalam masyarakat. Oleh karenanya banyak ilmuwan yang merumuskan beragam teori berikut variable-variabel nya dalam menganalisis behaviorial ini. Salah satu teori yang paling mutakhir dan paling banyak digunakan adalah teori Technology Acceptance Model rumusan Fred Davis.

1. Konsep Technology Acceptance Model

Menurut Davis, definisi Technology Acceptance Model yang disarikan dalam bukunya yang berjudul “Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use ” adalah:

The Technology Acceptance Model (TAM) is an information systems theory that models how users come to accept and use a technology. The model suggests that when users are presented with

a new technology, a number of factors influence their decision about how and when they will use it, notably:

- Perceived usefulness (PU) - This was defined by Fred Davis as "the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance".

- Perceived ease-of-use (PEOU) - Davis defined this as "the degree to which a person believes that using a particular system would be

free from effort" 11

11 Davis, Fred D., 1989, “Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use ”,

Secara garis besar diartikan sebagai berikut, Technology Acceptance Model adalah teori dalam sistem informasi yang menggambarkan perilaku Pengguna Teknologi dalam menerima dan menggunakan teknologi baru. Perilaku Pengguna Teknologi dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua faktor yakni:

- Perceived Usefulness yang didefinisikan sebagai tingkat dimana Pengguna Teknologi percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan mengingkatkan performa kinerjanya.

- Perceived Ease of Use yang didefinisikan sebagai tingkat dimana Pengguna Teknologi percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari resiko atau kesulitan.

Kedua faktor/variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan Pengguna Teknologi. Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi Pengguna Teknologi akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi

TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yaitu berlandaskan pada kepercayaan (Believe), sikap (Attitude), keinginan (Intention), dan hubungan

perilaku pengguna (User Behavior Relationship). 12

Sedangkan menurut Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana dalam Artikelnya yang berjudul Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Sp. TAM menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku

Pengguna dalam menerima dan menggunakan sistem informasi. 13

Pendapat senada juga dikemukakaan oleh Lambertus, menurut lambertus yang dikutip Ade Abdul Hak dalam e-Journal Library Philosophy and Practice (2015) TAM adalah “This concept is one of the theories about the use of information technology systems that are considered very influential and is commonly used to describe the individual acceptance of the use of information technology systems as

the technology acceptance model. 14 ” Yang secara garis besar berarti TAM adalah salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menggambarkan penerimaan individu penggunaan sistem teknologi informasi sebagai model penerimaan teknologi.

12 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperiakuan (Yogyakarta:ANDI, 2007 )h.112

13 Ni LuhNyomanSherina Devi dan I WayanSuartana. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Sp. (Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 2014) h. 169. 14 Ade Abdul Hak, "An Analysis of the Acceptance's Staffs of Madrassa Library on

Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan menyatakan bahwa model TAM yang dikembangkan oleh Fred Devis telah dimodifikasi dengan lima konstruk, lima konstruk tersebut ialah persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap terhadap penggunaan (Attitude Toward Using), perilaku untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention to Use), dan kondisi nyata penggunaan sistem

(Actual System Usage). 15

Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi

External Variable secara langsung akan mempengaruhi mempengaruhi persepsi terhadap kemanfaatan dan persepsi tentang kemudahan penggunaan. Persepsi tentang kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh variabel external yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkat penggunaan dari

teknologi, seperti mouse, icon dan menu. 16

Persepsi tentang kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman Pengguna Teknologi terhadap pengguna teknologi yang sejenis. Faktor yang kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut diperoleh dari Pengguna Teknologi. Reputasi yang baik didengar oleh Pengguna Teknologi akan mendorong keyakinan Pengguna Teknologi akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor yang ketiga yang mempengaruhi persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang terpercaya akan membuat pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi akan mendorong persepsi pengguna teknologi kearah lebih positif.

16 Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan 16 Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan

1. Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan penggunanya.

2. Pengguna Teknologi merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang diperlukan dengan teknologi yang tersedia;

3. Pengguna Teknologi merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi tidaklah memerlukan usaha yang

keras. 17

b. Perceived Ease of Use

Menurut Davis dalam tulisan Imam Yuadi di Jurnal Universitas Airlangga Surabaya yang berjudul Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling Persepsi kemudahan penggunaan didefiniskan sebagai "tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha" , yang mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang terbatas bagi seseorang yang akan mengalokasikan untuk berbagai kegiatan. Yang paling penting bagi Pengguna Teknologi adalah jumlah usaha yang dia keluarkan untuk dikeluarkan dalam menggunakan suatu sistem. Persepso tentang kemudahan penggunaan adalah konsep yang telah mendapatkan perhatian dalam kepuasan Pengguna Teknologi dalam alirannya Menurut Davis dalam tulisan Imam Yuadi di Jurnal Universitas Airlangga Surabaya yang berjudul Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling Persepsi kemudahan penggunaan didefiniskan sebagai "tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha" , yang mencerminkan bahwa usaha merupakan sumber daya yang terbatas bagi seseorang yang akan mengalokasikan untuk berbagai kegiatan. Yang paling penting bagi Pengguna Teknologi adalah jumlah usaha yang dia keluarkan untuk dikeluarkan dalam menggunakan suatu sistem. Persepso tentang kemudahan penggunaan adalah konsep yang telah mendapatkan perhatian dalam kepuasan Pengguna Teknologi dalam alirannya

lebih besar. 18

c. Perceived Usefullness

Perceived Usefulness (PU) atau Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan oleh Davis yang dikutip oleh Natalia Tangke dalam Jurnal Ekonomi Universitas Kristen Petra yang berjudul Analisa Penerimaan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menggunakan TAM pada BPK RI mengemukakan bahwa PU adalah “sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan

sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya. 19 ”

18 Imam Yuadi. Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling. (Jurnal Universitas Airlangga Surabaya, 2009) h.9

Attitude Toward Using oleh Jogiyanto dalam Sistem Informasi Keperilakuan TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku

(Behavioral Components). 20

e. Behavioral Intention to Use

Behavioral Intention to Use menurut Relawati pada Jurnal Pelita Informatika Budi Darma STMIK Medan yang berjudul Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan dengan menggunakan TAM menjelaskan BIU adalah “kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi.“ Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, Behavioral Intention to Use menurut Relawati pada Jurnal Pelita Informatika Budi Darma STMIK Medan yang berjudul Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan dengan menggunakan TAM menjelaskan BIU adalah “kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi.“ Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung,

f. Actual Usage Behavioral

Jogiyanto dalam Sistem Informasi Keperilakuan menjelaskan bahwa AUB adalah “kondisi nyata penggunaan sistem.” Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas

mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. 22

21 Relawati. Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Perpustakaan dengan menggunakan TAM. (Medan Jurnal Pelita Informatika Budi Darma STMIK Budi Darma

Gambar 2.3 TAM pada penerimaan LONTAR

1. Design Interface OPAC (DIO) Kualitas Interface sistem memberikan suatu kontribusi penting

pada nilai guna perpustakaan digital. Sebagai media antara sistem dan Pemustaka, Interface bertindak sebagai platform untuk tindakan Pemustaka. Suatu Interface dirancang dengan baik supaya dapat membantu para Pemustaka dalam menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek tertentu pada layar atau penyediaan navigasi yang jelas antara layer satu dengan yang lainnya. Pentingnya sistem Interface dalam pencapaian Pemustaka atas sistem temu kembali informasi telah ditulis oleh para peneliti ilmu perpustakaan dan informasi.

Desain Interface adalah suatu cara dimana informasi dipresentasikan pada suatu layar. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa Interface mampu mempengaruhi strategi pencarian informasi

Pemustaka sebagaimana kemampuannya. 23

Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

3. Perceived Usefulness (PU)

Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.

4. Attitude Toward Using (ATU)

Dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).

5. Behavioral Intention to Use (BIU) Kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi.

Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap

6. Actual Usage Behavioral (AUB)

Kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas

mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. 24

Penelitian terdahulu atau penelitian yang relevan dengan penelitian ini masisng masing berasal dari Imam Yuadi, Arif Surachman, dan Ade Abdul Hak. Adapun hasil penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Analisis technology acceptance model terhadap Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling yang diteliti oleh Imam Yuadi. Penelitian tersebut menjelaskan penerimaan model teknologi TAM di Perpustakaan Universitas Airlangga dengan menggunakan metode persamaan model structural (SEM), dalam menganalisis Model Penerimaan teknologi menggunakan software AMOS versi 5.0 sebagai sarana pengolahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan peneriksaan CFA (Confirmatory Factor Analysis) menemukan bahwa hanya satu variabel yang tidak signifikan, sedangkan ketujuh variabel lain harus dimodifikasi sampai signifikan. Hasil dari 318 responden menemukan bahwa dua dari sepuluh hipotesis menolak dimana organisasi e-resources tidak memiliki efek atau signifikan pada persepsi penggunaan. Demikian pula, Persepsi Kemudahan Penggunaan tidak memiliki efek ke Sikap Pengguna perihal pemanfaatan Perpustakaan Digital.

2. Analisis penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) terpadu versi 3 di Lingkungan Universitas Gajah Mada (UGM) yang diteliti oleh Arif Surachman. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui 2. Analisis penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) terpadu versi 3 di Lingkungan Universitas Gajah Mada (UGM) yang diteliti oleh Arif Surachman. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui

penelitian ini menunjukkan bahwa kedua vartiabel mandiri tersebut mempengaruhi variable terikat dengan nilai 63,8% sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari faktor lain.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3